Buku Yuk, Temani Anak Berinternet adalah jawaban sederhana bagi orangtua maupun orang dewasa lainnya dalam menemani anak-anak bermain internet. Buku panduan ini terbagi atas dua bagian besar tip-tip menemani anak berinternet. Bagian pertama untuk menemani anak berusia pra sekolah (2-5 tahun). Bagian kedua untuk anak usia sekolah (6-12 tahun).
Buku ini adalah pedoman bagi orangtua, anak, guru, pelajar, dsb untuk dapat mengambil sebesar-besarnya manfaat dan menekan sekuat-kuatnya dampak buruk yang ada di dalamnya. Dengan mengacu pada norma dan etika yang penuh tanggung jawab, melibatkan pemahaman tentang resiko perilaku online yang berbahaya sehingga sadar untuk bisa melindungi diri sendiri dan orang lain secara aman, disertai adanya upaya penggunaan dan pemanfaatan internet untuk perbaikan, kontribusi positif kepada masyarakat luas dalam rangka meningkatkan kualitas hidup bersama.
Literasi Digital: Membekali Anak Kita dengan Kemampuan DigitalBukik Setiawan
Presentasi untuk forum #Rabuan @BCFF_BDG & @BincangEdukasi, Rabu, 15 Januari 2014 yang memaparkan pentingnya literasi digital dan 8 kemampuan digital yang perlu dipelajari anak-anak kita, generasi digital native
Seri buku literasi digital web we want for studentsliterasi digital
Luasnya ranah informasi tanpa batas di internet sudah sepantasnya menjadi tempat bermain dan sumber kreativitas bagi anak muda. Anak diajak belajar tentang hak di ranah online dan berkreasi dengan sumber-sumber dari internet. Suara anak dan remaja di tanah air dan dunia tentang internet muncul dengan bahasa yang ramah, ibarat teman akrab yang berbagi bersama sebagai perwujudan dari ‘Web We Want’.
Buku ini adalah pedoman bagi orangtua, anak, guru, pelajar, dsb untuk dapat mengambil sebesar-besarnya manfaat dan menekan sekuat-kuatnya dampak buruk yang ada di dalamnya. Dengan mengacu pada norma dan etika yang penuh tanggung jawab, melibatkan pemahaman tentang resiko perilaku online yang berbahaya sehingga sadar untuk bisa melindungi diri sendiri dan orang lain secara aman, disertai adanya upaya penggunaan dan pemanfaatan internet untuk perbaikan, kontribusi positif kepada masyarakat luas dalam rangka meningkatkan kualitas hidup bersama.
Literasi Digital: Membekali Anak Kita dengan Kemampuan DigitalBukik Setiawan
Presentasi untuk forum #Rabuan @BCFF_BDG & @BincangEdukasi, Rabu, 15 Januari 2014 yang memaparkan pentingnya literasi digital dan 8 kemampuan digital yang perlu dipelajari anak-anak kita, generasi digital native
Seri buku literasi digital web we want for studentsliterasi digital
Luasnya ranah informasi tanpa batas di internet sudah sepantasnya menjadi tempat bermain dan sumber kreativitas bagi anak muda. Anak diajak belajar tentang hak di ranah online dan berkreasi dengan sumber-sumber dari internet. Suara anak dan remaja di tanah air dan dunia tentang internet muncul dengan bahasa yang ramah, ibarat teman akrab yang berbagi bersama sebagai perwujudan dari ‘Web We Want’.
Literasi Digital untuk Orang Tua - Mendampingi Anak di era DigitalIndriyatno Banyumurti
Orang tua punya tantangan lebih di era digital
Bagaimana pola pengasuhan yang baik di era digital? Apa saja yang harus diperhatikan dan dilakukan orang tua?
Presentasi Internet Sehat untuk Anak SDUnggul Sagena
Contoh presentasi tentang Internet Sehat dan Aman untuk Anak Sekolah Dasar. Beberapa tentang keamanan di Sosial Media sengaja tidak ditampilkan karena sejatinya anak-anak belum boleh menggunakan sosial media yang ada saat ini seperti Facebook, Path, Line dan sejenisnya.
Untuk file versi pptx (245 MB), pdf (10 MB) dan video clip terkait, silakan unduh di https://s.id/litdigictw | Informasi lebih lanjut silakan hubungi email info@ictwatch.id
Presentasi ini bebas digunakan dengan lisensi Creative Commons BY-NC-SA.
Literasi Digital Cerdas Paham Daring ICT Watch Hoax Hoaks UU ITE Informasi Transaksi Elektronik Ujaran Kebencian Perlindung Anak Child Online Protection Data Pribadi Online Privasi Internet Sehat Indonesia
Materi ini disampaikan pada Kuliah Umum Literasi Digital bagi Mahasiswa Baru Program Studi Ilmu Komunikasi - Universitas Telkom pada tanggal 9 Agustus 2019
Internet Sehat - Menjaga keselamatan anak di internet (updated feb2016)Indriyatno Banyumurti
Update presentasi tentang mengaja keselamatan anak di dunia internet. Presentasi ini ditujukan buat orang tua dan guru untuk memahami sisi positif dari internet bagi anak, maupun potensi ancaman yang terdapat di dalamnya.
Di setiap slide presentasi terdapat beberapa catatan untuk menjelaskan isi presentasi tersebut.
Jika ada pertanyaan silakan ajukan pertanyaan via email ke indriyatno@gmail.com
Hp adalah salah satu alat komunikasi yang lagi buming saat ini.
Hp juga memiliki suatu Dampak bagi Manusia itu sendiri.
Dampak itu sendiri di bagi menjadi dua yaitu Positiv dan Negativ.
Banyak dampak Positiv dari hp seperti:
-Silahturahmi kepada teman yang jauh daerahnya dengan kita
- memberikan kemudahan bagi manusia dalam berinteraksi
- dan masih banyak lagi.
Dampak negativnya bisa cek di power point ini ya.
mau save? boleh.. asal jangan lupa likenya ya kawan.. thank you
Kekerasan seksual yang dilakukan oleh anak terhadap anak merupakan sebuah bentuk perilaku tidak hanya dimaknai sebagai hubungan seksual biasa tetapi juga merupakan serangan seksual yang dilakukan oleh anak terhadap anak yang menimbulkan perlukaan pada organ seksual, menimbulkan dampak psikologis pada korban dan bahkan menimbulkan luka atau lecet pada organ tubuh lainnya hingga menimbulkan kematian. Agresiftas seksual anak memiliki pola tidak sama dengan orang dewasa, sebagian besar kekerasan seksual yang dilakukan anak, dilakukan secara berkelompok. Eskalasi seksual tidak hanya terjadi di perkotaan tetapi juga di perdesaan bahkan di pedalaman sekalipun. Faktor yang paling dominan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap terjadinya kekerasan seksual adalah paparan pornografi yang dialami oleh anak. Faktor-faktor lain tidak bisa diangap remeh yaitu pengaruh teman sebaya, minimnya pendidikan dalam memanfaatkan bahaya internet pada anak, terbatasnya pengetahuan orang tua dan guru dalam melindungi anakanak dari bahaya internet.
Seri buku literasi digital - cakap bermedia sosialliterasi digital
Tanpa panduan etika berinternet, pengguna internet akan mudah terbawa arus dan dampak negatif media sosial. Lewat paparan data ringan, fakta, serta tip praktis dalam bentuk komik dan infografis, buku ini hadir sebagai bagian dari pendidikan karakter bagi generasi muda usia 12-20 tahun agar kian peka dan kritis dalam berinteraksi di media sosial.
Literasi Digital untuk Orang Tua - Mendampingi Anak di era DigitalIndriyatno Banyumurti
Orang tua punya tantangan lebih di era digital
Bagaimana pola pengasuhan yang baik di era digital? Apa saja yang harus diperhatikan dan dilakukan orang tua?
Presentasi Internet Sehat untuk Anak SDUnggul Sagena
Contoh presentasi tentang Internet Sehat dan Aman untuk Anak Sekolah Dasar. Beberapa tentang keamanan di Sosial Media sengaja tidak ditampilkan karena sejatinya anak-anak belum boleh menggunakan sosial media yang ada saat ini seperti Facebook, Path, Line dan sejenisnya.
Untuk file versi pptx (245 MB), pdf (10 MB) dan video clip terkait, silakan unduh di https://s.id/litdigictw | Informasi lebih lanjut silakan hubungi email info@ictwatch.id
Presentasi ini bebas digunakan dengan lisensi Creative Commons BY-NC-SA.
Literasi Digital Cerdas Paham Daring ICT Watch Hoax Hoaks UU ITE Informasi Transaksi Elektronik Ujaran Kebencian Perlindung Anak Child Online Protection Data Pribadi Online Privasi Internet Sehat Indonesia
Materi ini disampaikan pada Kuliah Umum Literasi Digital bagi Mahasiswa Baru Program Studi Ilmu Komunikasi - Universitas Telkom pada tanggal 9 Agustus 2019
Internet Sehat - Menjaga keselamatan anak di internet (updated feb2016)Indriyatno Banyumurti
Update presentasi tentang mengaja keselamatan anak di dunia internet. Presentasi ini ditujukan buat orang tua dan guru untuk memahami sisi positif dari internet bagi anak, maupun potensi ancaman yang terdapat di dalamnya.
Di setiap slide presentasi terdapat beberapa catatan untuk menjelaskan isi presentasi tersebut.
Jika ada pertanyaan silakan ajukan pertanyaan via email ke indriyatno@gmail.com
Hp adalah salah satu alat komunikasi yang lagi buming saat ini.
Hp juga memiliki suatu Dampak bagi Manusia itu sendiri.
Dampak itu sendiri di bagi menjadi dua yaitu Positiv dan Negativ.
Banyak dampak Positiv dari hp seperti:
-Silahturahmi kepada teman yang jauh daerahnya dengan kita
- memberikan kemudahan bagi manusia dalam berinteraksi
- dan masih banyak lagi.
Dampak negativnya bisa cek di power point ini ya.
mau save? boleh.. asal jangan lupa likenya ya kawan.. thank you
Kekerasan seksual yang dilakukan oleh anak terhadap anak merupakan sebuah bentuk perilaku tidak hanya dimaknai sebagai hubungan seksual biasa tetapi juga merupakan serangan seksual yang dilakukan oleh anak terhadap anak yang menimbulkan perlukaan pada organ seksual, menimbulkan dampak psikologis pada korban dan bahkan menimbulkan luka atau lecet pada organ tubuh lainnya hingga menimbulkan kematian. Agresiftas seksual anak memiliki pola tidak sama dengan orang dewasa, sebagian besar kekerasan seksual yang dilakukan anak, dilakukan secara berkelompok. Eskalasi seksual tidak hanya terjadi di perkotaan tetapi juga di perdesaan bahkan di pedalaman sekalipun. Faktor yang paling dominan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap terjadinya kekerasan seksual adalah paparan pornografi yang dialami oleh anak. Faktor-faktor lain tidak bisa diangap remeh yaitu pengaruh teman sebaya, minimnya pendidikan dalam memanfaatkan bahaya internet pada anak, terbatasnya pengetahuan orang tua dan guru dalam melindungi anakanak dari bahaya internet.
Seri buku literasi digital - cakap bermedia sosialliterasi digital
Tanpa panduan etika berinternet, pengguna internet akan mudah terbawa arus dan dampak negatif media sosial. Lewat paparan data ringan, fakta, serta tip praktis dalam bentuk komik dan infografis, buku ini hadir sebagai bagian dari pendidikan karakter bagi generasi muda usia 12-20 tahun agar kian peka dan kritis dalam berinteraksi di media sosial.
Pemanfaatan Teknologi Internet Untuk Perkembangan Anaktadikaalif
Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi di dunia internet harus dibarengi dengan pengawasan terhadap anak-anak kita demi menjaga moral dan kecerdasan anak-anak kita. Nah inilah diperlukan peran orang tua di dalam memberikan edukasi yang positive kepada anak-anak untuk membendung dampak negative dari perkembangan teknologi internet
Internet sehat | Pedoman Berinternet Aman, Nyaman, dan Bertanggungjawabliterasi digital
Panduan berinternet yang lengkap dan praktis untuk seisi keluarga dan pendidik dengan bahasa yang mudah dipahami awam. Dari menjaga keamanan gawai dari serangan malware, cara melindungi privasi online, pedoman bermedia sosial untuk anak, isu cyberbullying, hingga langkah berbisnis online untuk wanita yang ingin mencari penghasilan tambahan lewat internet.
Seri buku literasi digital internet sehat pedoman berinternet sehat, aman, ...literasi digital
Panduan berinternet yang lengkap dan praktis untuk seisi keluarga dan pendidik dengan bahasa yang mudah dipahami awam. Dari menjaga keamanan gawai dari serangan malware, cara melindungi privasi online, pedoman bermedia sosial untuk anak, isu cyberbullying, hingga langkah berbisnis online untuk wanita yang ingin mencari penghasilan tambahan lewat internet.
Internet Sehat Pedoman Berinternet Sehat, Aman, Nyaman dan BertanggungjawabWisnu Kurniadi
Series: frontpage
Published by: ICT Watch
Release Date: 2017
Genre: education
Pages: 82
ISBN13: 978-602-51324-1-4
Panduan berinternet yang lengkap dan praktis untuk seisi keluarga dan pendidik dengan bahasa yang mudah dipahami awam. Dari menjaga keamanan gawai dari serangan malware, cara melindungi privasi online, pedoman bermedia sosial untuk anak, isu cyberbullying, hingga langkah berbisnis online untuk wanita yang ingin mencari penghasilan tambahan lewat internet.
Gerakan Bijak Bersosmed memberikan panduan praktis dalam menggunakan media sosial. Gerakan ini mengajak warganet untuk menggali lebih banyak manfaat dari media sosial lewat praktik-praktik media sosial yang positif dan produktif lewat prinsip THINK (True, Helpful, Illegal, Necessary, Kind). Mulai dari etika bersosmed, tantangan di media sosial, dan ajakan untuk mengenal UU ITE yang dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami awam.
Dalam buku ini berisi seperangkat navigasi yang digunakan oleh pengguna internet untuk dapat mengambil sebesar-besarnya manfaat dan menekan sekuat-kuatnya dampak buruk yang ada di dalamnya. Dengan mengacu pada norma dan etika yang penuh tanggung jawab, melibatkan pemahaman tentang resiko perilaku online yang berbahaya sehingga sadar untuk bisa melindungi diri sendiri dan orang lain secara aman, disertai adanya upaya penggunaan dan pemanfaatan internet untuk perbaikan, kontribusi positif kepada masyarakat luas dalam rangka meningkatkan kualitas hidup bersama.
Modul Pelatihan Pencegahan Kejahatan Seksual Anak Online bagi Organisasi Perl...literasi digital
Modul Pelatihan Pencegahan Kejahatan Seksual Anak Online bagi Organisasi Perlindungan Anak dan Komunitas bisa menjadi acuan dalam mencegah dan menangani masalah kejahatan seksual anak online. Modul ini juga bisa dipergunakan oleh tim Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat sebagai acuan dalam mengembangkan pelatihan-pelatihan di desa untuk mencegah terjadinya kejahatan seksual online.
Seri buku literasi digital - keamanan siber untuk e-commerceliterasi digital
Sebelum terjun ke bisnis online, pelaku bisnis sebaiknya mengenali dan memetakan ranah bisnis
yang makin ramai ini. Selain strategi memilih model bisnis, trik marketing, dan memilih platform
yang tepat, masih ada isu ancaman keamanan siber yang penting diwaspadai, baik oleh pelapak
maupun pembeli. Tidak kalah penting, pelaku e-commerce perlu memahami payung hukum terkait
transaksi elektronik (UU ITE dan UU Perlindungan Konsumen) sebagai modal jika tersandung
kasus hukum.
Seri buku literasi digital - kumpulan ulasan politik, ekonomi, dan gaya hidup...literasi digital
Semakin terhubungnya semua orang dengan internet memberikan manfaat dan
tantangan serta kompleksitas tersendiri. Tak jarang kita temui tantangan dan isu baru yang muncul
akibat revolusi internet di era digital ini. Ada 67 artikel menarik yang mewakili isu digital citizenship,
digital commerce, dan digital lifestyle yang dapat Anda simak di buku ini.
Seri buku literasi digital isu-isu masyarakat digital kontemporerliterasi digital
Dalam waktu singkat, perkembangan dan inovasi di semua dimensi kehidupan melaju pesat sebagai dampak nyata dari keberadaan internet di era digital. Meskipun begitu, revolusi yang begitu cepat ini juga turut membawa masalah-masalah yang ikut berevolusi juga. Dikupas secara mendalam dan bersandar pada kaidah-kaidah penulisan ilmiah, buku ini menggabungkan beberapa hasil penelitian tentang isu-isu yang muncul di era digital kontemporer. Dari peran media sosial dalam gerakan sosial agraria, fenomena mikroselebritas di Instagram, e-commerce, hingga geliat gerakan terorisme di dunia maya.
Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika melaksanakan “Survei Penggunaan TIK serta Implikasinya terhadap Aspek Sosial Budaya Masyarakat”. Survei ini bertujuan untuk memperoleh gambaran nyata tentang penggunaan TIK serta aspek – aspek sosial budaya yang dipengaruhi dan memengaruhi penggunaannya oleh rumah tangga dan individu. Berdasarkan hasil survei, telah tersusun data komprehensif yang mencakup kepemilikan dan penggunaan perangkat TIK. Selain itu, hasilnya juga menunjukkan implikasi penggunaan perangkat TIK terhadap aspek sosial budaya, serta penggunaan media sosial dan instant messaging di wilayah urban dan rural Indonesia.
Seri buku literasi digital- strategi kewirausahaan digitalliterasi digital
Di era digital, fenomena startup dan kewirausahaan digital muncul dan menjadi sorotan banyak
pihak, termasuk di Indonesia. Perusahaan teknologi kian banyak yang menuai kesuksesan besar.
Namun, tidak sedikit pula bisnis-bisnis berbasis teknologi digital yang mengalami kegagalan. Buku
ini hadir sebagai alternatif yang dapat digunakan sebagai bekal awal untuk Anda yang tertarik
untuk memulai bisnis berbasis digital.
Seri buku literasi digital literasi digital keluargaliterasi digital
Internet telah menjadi kebutuhan primer hampir semua orang. Penggunanya pun tidak lagi terbatas pada remaja dan orang dewasa, tapi juga anak-anak. Dengan akses penyaringan informasi yang masih terbatas sedangkan jenis informasi dan konten di internet sangat beragam, penting bagi para orangtua untuk ambil bagian dalam usaha melindungi anak dari konsumsi informasi dan konten yang tidak sesuai usia anak. Buku ini menyajikan teori dan praktik yang cukup komprehensif yang dapat membantu para orangtua dalam mendampingi anak-anaknya berinternet.
Konten visual yang menarik, ringan, dan menghibur kini lebih disukai masyarakat. Di antara
derasnya arus informasi di internet, kemampuan menyajikan konten yang menarik dan berkualitas
sangat penting. Infografis jadi alternatif segar dan efektif sebagai bentuk visualisasi data untuk
menyampaikan informasi kompleks kepada pembaca agar lebih mudah dan cepat dipahami.
Seri buku literasi digital eksploitasi seksual pada anak online, sebuah pem...literasi digital
Eksploitasi seksual pada anak online kini merupakan masalah global yang berkembang dengan
cepat dan butuh respons yang komprehensif. Butuh pemahaman bersama dari seluruh pemangku
kepentingan untuk mencegah banyak persepsi yang salah tentang sifat dan isu ini. Seri lembar fakta ini memberikan sumber-sumber yang mudah dan siap digunakan oleh semua pihak yang tertarik dengan isu ini.
Seri buku literasi digital media sosial untuk advokasi publikliterasi digital
Media sosial kini memegang peran penting dalam advokasi kegiatan publik dan mendorong inisiasi gerakan sosial. Buku ini menyajikan panduan bagi organisasi masyarakat sipil (CSO) dan komunitas di Indonesia untuk membangun kapasitas dan kapabilitas yang memadai dalam menyusun strategi, menyiapkan taktik dan melakukan aksi yang efektif dalam memaksimalkan media sosial agar memberikan dampak yang tepat sasaran.
Seri buku literasi digital - kajian dampak media sosial bagi anak dan remaja ...literasi digital
Frekuensi tinggi penggunaan media sosial pada anak dan remaja berpotensi membuat mereka
terpapar konten-konten yang berbahaya hingga mengalami adiksi media sosial dan perilaku online
berisiko. Hasil studi perilaku anak di media sosial dengan sampel anak usia 7-17 tahun di daerah
yang mewakili kawasan urban perkotaan ini berusaha memberikan rekomendasi bagi orangtua
untuk memastikan keselamatan anak di dunia maya.
Seri buku literasi digital kebijakan cybersecurity dalam perspektif multistak...literasi digital
Kompleksnya isu cybersecurity hingga keberagaman multistakeholder yang terlibat dalam
cybersecurity memberikan tantangan tersendiri dalam upaya menghadapi cybersecurity. Mulai dari
belum adanya definisi yang ajeg, hingga ancaman terkait cybersecurity yang mempengaruhi
pembuatan kebijakan, serta upaya yang diambil untuk menghadapi ancaman-ancaman tersebut.
Dilengkapi dengan studi kasus, buku ini memberikan gambaran bagi Anda yang tertarik menggeluti
isu ini.
Seri buku literasi digital- kerangka literasi digital indonesialiterasi digital
Sebuah tawaran alternatif yang didesain berdasarkan pengalaman ICT Watch yang konsisten
menjalankan tiga pilar, Internet Safety, Internet Rights dan Internet Governance. Lewat
pemahaman bersama tentang tiga bagian kerangka literasi digital, yaitu proteksi, hak-hak, dan
pemberdayaan, diharapkan muncul inisiatif swadaya multipihak untuk berkolaborasi mendukung
upaya meningkatkan tingkat literasi digital di tanah air.
Seri buku literasi digital - pengantar tata kelola internet edisi revisi 2018...literasi digital
Siapa saja para pemain yang memiliki kekuatan untuk membentuk internet dan apa saja yang dipertaruhkan di masa mendatang? Anda akan diajak menelusuri lansekap digital dan memahami peran berbagai pemangku kepentingan—pemerintah, operator jaringan, dan para raksasa teknologi di balik layanan internet yang kita nikmati. Di lapisan konten, para pengguna juga memiliki kekuatan untuk membentuk internet disertai dengan berbagai bahaya baru.
Seri buku literasi digital #ayo berubah - bikin keren karaktermuliterasi digital
Membangun perilaku positif dimulai dari mengenali diri sendiri. Hadir dalam panel komik dengan kisah sehari-hari yang ringan dan segar untuk generasi muda usia 12-25 tahun, buku ini bisa menjadi bacaan praktis sekaligus panduan bagi kaum muda untuk memperkuat karakter diri agar mampu bersikap dan bertindak positif tanpa takut tampil berbeda di tengah-tengah masyarakat.
4. Yuk,Temani Anak Berinternet
Panduan Orangtua Mendampingi Anak Berinternet
Penulis : EngelbertusWendratama dan Novi Kurnia
Ilustrator : Fajar Prasetyo
Pengatak : Intania Poerwaningtias
Diterbitkan oleh Program Studi Magister Ilmu Komunikasi UGM
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
Cetakan I, Desember 2017
ISBN 978-602-71877-4-0
Program Studi Magister Ilmu Komunikasi UGM
Gedung BA, Lantai 5, FISIPOL UGM,
Jl. SosioYustisia No. 2, Bulaksumur,Yogyakarta 55281
5. 1
PRAKATA
Dalam keluarga modern, internet adalah bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan
sehari-hari. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun akrab dengan internet.
Pertanyaannya adalah apakah anak-anak mampu menggunakan internet secara bijak dengan
memaksimalkan kelebihan internet dibandingkan dengan risikonya?
Buku Yuk, Temani Anak Berinternet adalah jawaban sederhana bagi orangtua maupun
orang dewasa lainnya dalam menemani anak-anak bermain internet. Buku panduan ini
terbagi atas dua bagian besar tip-tip menemani anak berinternet. Bagian pertama untuk
menemani anak berusia pra sekolah (2-5 tahun). Bagian kedua untuk anak usia sekolah (6-12
tahun).
Buku yang ditulis oleh Engelbertus Wendratama dan Novi Kurnia ini merupakan
salah satu luaran selain videografik dari program penelitian dan pengabdian masyararakat.
Buku ini adalah bagian dari buku Literasi Digital Keluarga: Teori dan Praktik Pembimbingan
Orangtua terhadap Anak dalam Berinternet yang dimodifikasi sehingga bisa dibaca dengan
lebih mudah untuk orangtua dan anak.
6. 2
Program bertema literasi digital keluarga ini dilakukan oleh Program Studi Magister
Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada. Oleh karena itu, ucapan terima kasih sebesarnya
kami ucapkan pada sejumlah orangtua yang meski tidak bisa kami sebutkan namanya namun
sudah berbagi kisah dan pengalaman dalam mendampingi anak berinternet. Selain itu,
ucapan terimakasih juga dihaturkan pada tim peneliti dan pengabdian masyarakat: Wisnu
Martha Adiputra, Ardian Indro Yuwono, Gilang Desti Parahita, Lisa Lindawati, Engelbertus
Wendratama, Intania Poerwaningtias, Adam Sukarno, Oktavia Dewi Krisnawati, dan Artis
Madusari.
Besar harapan kami agar produk sederhana ini bisa menjadi bagian dari praktik literasi
digital keluarga untuk mendorong agar seluruh anggota keluarga bisa menggunakan internet
secara bijak tanpa melupakan usia tumbuh kembang anak.
Yogyakarta, 12 Desember 2017
Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi
Universitas Gadjah Mada
Novi Kurnia
7.
8.
9. Mengingat anak-anak zaman sekarang akan sangat akrab dengan internet seumur
hidup mereka, masa prasekolah sesungguhnya periode yang strategis bagi orangtua
untuk memberikan fondasi bagi hubungan anak dengan internet.
Bisa dikatakan, kebiasaan berinternet anak di masa mendatang akan ditentukan oleh
kebiasaan mereka berinternet di masa ini.
Bagaimana pola berinternet yang ideal?
Kata kuncinya: arahan dan pendampingan oleh orangtua.
Di sini, orangtua harus memimpin.
10. Pertama, orangtua perlu memilihkan
aplikasi, program, atau situs yang akan
diakses anak. Sebelum anak mengaksesnya,
orangtua harus mencobanya terlebih dulu.
Kedua, orangtua perlu memberikan
batasan dengan membuat jadwal waktu
online anak. Dengan demikian, anak akan
memiliki kebiasaan yang sehat.
Ketiga, orangtua perlu mendampingi
kegiatan online anak. Memang orangtua
tidak mungkin terus menerus ikut bermain
bersama anak. Tapi, orangtua harus
mengecek secara berkala apa yang ia
tonton atau mainkan dan membicarakannya
dengan anak.
11. MEMILIH KONTEN
Anda perlu aktif memilihkan
aplikasi, program, atau situs
yang akan diakses anak.
Di masa prasekolah ini, konten favorit anak biasanya
video di YouTube dan aplikasi permainan (mobile
application).
Misalnya, untuk video YouTube, Anda perlu menontonnya
terlebih dahulu sebelum konten tersebut ditonton anak.
12. Anda bisa mengecek pengunggah
atau saluran tertentu. Untuk video
anak, biasanya, satu penggunggah atau saluran
menerbitkan banyak video. Tontonlah beberapa
video yang dibuat oleh saluran tersebut.
Bila video tersebut ramah anak, Anda bisa
merekomendasikan anak untuk menonton
video-video dari saluran tersebut.
Kadang, sebuah saluran juga membuat serial
tertentu, misalnya serial Bad Baby. Serial ini
adalah contoh konten yang tidak sesuai untuk
anak prasekolah karena membuat perilaku buruk
tampak baik atau normal, sehingga Anda bisa
memberitahu anak supaya jangan menonton
Bad Baby. Sebaliknya, Anda bisa menyarankan
video-video seperti Mickey Mouse atau Masha
and The Bear, yang variasinya sangat banyak.
13. Konten berkualitas
akan mendorong
pembelajaran anak,
terutama yang sesuai dengan
minatnya dan menggugah
imajinasinya.
Untuk video yang ditonton anak,
pastikan konten tersebut
memiliki pesan positif
tentang perilaku anak dan kehidupan
secara umum.
14. Game atau mobile app apa
yang sesuai bagi anak prasekolah?
Pilihlah permainan yang:
Mendorong kreativitas, misalnya game yang mendorong anak
menggambar, membuat pilihan kegiatan untuk karakter di dalam
game, atau berpetualang bersama karakter di dalam game.
Mendorong kemampuan memecahkan masalah, misalnya
karakter di dalam game akan pergi sekolah tapi hari hujan, maka ia
harus menyiapkan barang apa saja untuk situasi tersebut.
Mengembangkan kecakapan komunikasi, misalnya game
yang melatih kecakapan berbahasa.
Mengembangkan kecakapan sosial, misalnya game yang
menekankan kerjasama dengan pihak lain.
15. Bila Anda ragu tentang kualitas sebuah konten atau
aplikasi, Anda bisa mencari ulasan
(review) tentangnya di internet.
Anda bisa membuat daftar program atau
aplikasi apa saja yang boleh dimainkan
anak, lalu membebaskan anak memilih apa yang ingin ia
mainkan. Ini melatih anak untuk berpikir, merencanakan,
dan membuat pilihan.
16. MEMBUAT JADWAL ONLINE
Anda perlu menentukan kapan saja anak bisa mengakses
telepon genggam atau gawai lainnya misalnya tablet. Bisa
saat pagi, siang, atau malam hari. Misalnya, anak hanya
boleh mengakses gawai sesudah makan malam saat Anda
sudah santai dan bisa mendampinginya bermain.
Anak Anda belajar kebiasaan mengakses telepon
genggam dari Anda. Ini berarti, di rumah, Anda bisa
mengembangkan kebiasaan mengakses gawai dalam cara
yang Anda ingin anak Anda tiru. Misalnya, Anda tidak
pernah mengakses gawai saat makan.
17. Anda juga bisa
memberikan contoh
dengan tidak menggunakan
gawai saat berada dalam situasi
membosankan. Misalnya, saat
berada di antrean atau perjalanan
jauh, Anda bisa mengajak anak
untuk melakukan observasi terhadap
lingkungan sekitar, baik lingkungan
fisik atau orang-orangnya. Anda bisa
menjelaskan lingkungan tersebut supaya
anak bisa mengenali lingkungannya.
Dengan demikian, Anda mengajak anak
untuk bersikap kreatif dan tidak semata
bergantung pada teknologi.
18. Sebagai referensi, American Academy of
Pediatrics (AAP) menganjurkan, anak-
anak berusia 2 hingga tahun
mengakses gawai dalam
waktu tidak lebih dari satu
jam sehari, dengan orang
dewasa mengawasi atau
bermain bersama mereka.
Namun, Anda bisa memberikan tambahan
waktu saat akhir pekan atau sebagai hadiah
untuk sikap atau perilaku anak yang Anda
anggap baik.
19. Bila Anda ingin anak berhenti bermain internet tapi anak Anda masih tetap ingin bermain, Anda
bisa mencari jalan tengahnya, seperti menelepon saudara atau siapapun yang dikenal anak
melalui panggilan video atau audio. Dengan ini, Anda menunjukkan bahwa
ada cara lain yang menyenangkan dengan menggunakan gawai.
Ini sekaligus membangun kecakapan komunikasi dan sosial anak.
Penting diingat, sebaiknya Anda
memberikan peringatan terlebih
dahulu sebelum menyetop kegiatan
anak berinternet. Misalnya, Anda
mengatakan, “Lima menit lagi berhenti, ya.”
Menurut pengalaman sejumlah orangtua,
cara ini membuat anak cenderung
kooperatif daripada langsung
menyuruhnya berhenti.
20. Dengan kebiasaan yang terbangun sejak usia dini, anak akan
cenderung memiliki kebiasaan yang sehat dan menggunakan
waktu online secara efektif di masa mendatang.
Tujuan pembuatan jadwal adalah
membuat keseimbangan antara waktu
berinternet dan kegiatan lain.
21. Anda perlu mendorong anak melakukan kegiatan lain yang bermanfaat
bagi perkembangan anak antara lain:
Permainan fisik (bersepeda, main ayunan dan prosotan bersama
teman, beragam permainan tradisional Indonesia, dan kegiatan lain yang
mendorong kegiatan fisik anak).
Permainan kreatif (main puzzle, membaca buku bergambar,
mendengarkan dan bermain musik, boneka, lego, jual-beli, masak-
memasak, mobil-mobilan, dan kegiatan lain yang mendorong anak
bereksperimen).
Percakapan dengan teman atau keluarga, misalnya
kegiatan yang sudah dilakukan anak, rencana kegiatan ke depan, dan
kegiatan yang dilakukan anak atau orang lain.
22. Ada banyak tip berkegiatan
dengan anak yang bisa Anda
peroleh di internet, baik di situs
berita, forum orangtua, maupun situs yang
khusus memberikan panduan bagi orangtua.
23. MENDAMPINGI
Langkah pertama, Anda perlu mengecek setelan keamanan (safety
setting) di telepon genggam atau gawai lainnya yang dipakai anak, pastikan setelannya
aman (safe).
Selain meminta anak mengakses konten yang sudah Anda setujui, Anda perlu selalu
mengecek apa yang ia tonton atau mainkan. Tunjukkan bahwa Anda juga tertarik dengan
kegiatannya, jangan sampai anak mendapat kesan bahwa Anda hanya ingin mengawasi dan
membatasinya.
24. Bila Anda tidak bisa bermain bersama
anak saat ia berinternet, pastikan
Anda bisa melihatnya saat
ia bermain gawai. Dengan
demikian, Anda bisa melihat bagaimana
reaksi-reaksinya saat ia berinteraksi
dengan internet.
25. Kembangkan percakapan dengan anak. Secara berkala, tanyakan apa
yang mereka mainkan dan minta mereka menunjukkannya pada Anda.
Anda bisa mengajak anak mengembangkan kebiasaan memikirkan apa yang tampak di layar
dan mengomentarinya, bukan sekadar menonton secara pasif. Misalnya, “Bagaimana jika si
karakter melakukan ini?” atau “Mengapa anak di video YouTube itu tampak senang?”
26. Jika Anda menemukan
masalah dalam kegiatan
berinternet anak, bersikaplah
tenang, tidak perlu bersikap
berlebihan. Ini adalah sesuatu yang
umum ditemui banyak orangtua. Terangkan
pada anak apa yang menjadi masalah dan
mengapa itu tidak baik. Anda tidak perlu
serta-merta menghukum atau
mencabut hak anak berinternet.
27.
28. Periode ini adalah tahap perkembangan selanjutnya saat anak sudah mulai bisa
membaca dan menulis sehingga anak bisa melakukan banyak hal dalam mengakses
internet. Selain itu, anak sudah mulai berinteraksi dengan orang lain seperti guru di
sekolah dan juga teman-teman baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya.
Oleh karena itu, kebiasaan berinternet anak
usia 6-12 tahun tidak hanya tergantung
pada orangtua tapi juga bisa dari guru
dan teman.
29. Bagaimana pola berinternet yang ideal? Kata
kuncinya: arahan dan pendampingan oleh orangtua.
Di sini, orangtua harus menjadi
rekan diskusi anak terutama dalam
mengambil berbagai keputusan
terkait penggunaan internet.
30. MEMILIH KONTEN
Ini merupakan perkembangan dari proses yang Anda lakukan dengan anak saat ia berusia
di bawah 5 tahun. Bila di masa itu Anda perlu sangat aktif memilihkan konten, di masa ini
Anda bisa memberikan kebebasan baginya untuk memilih
konten sendiri.
Dengan demikian, Anda dan anak bisa membicarakannya. Tanyakan, kenapa ia memilihnya?
Apa yang ia sukai? Bila menurut Anda konten tersebut baik, berikan pujian kepadanya.
Kata-kata pujian seperti “anak pintar” akan membuatnya senang dan mengembangkan
kepercayaan dirinya.
31. Sebaliknya, jika konten itu menurut
Anda tidak sesuai, berikan pemahaman
sesuai kedewasaannya, mengapa konten itu
sebaiknya tidak ia akses.
Fokuslah pada aspek-aspek
positif dari internet.
Tunjukkan konten apa saja yang menyenangkan,
menarik, atau mendidik. Misalnya, Anda bisa
menunjukkan konten yang mendukungnya dalam
pelajaran atau tugas di sekolah.
Kemudian, jelaskan juga bahwa tidak semua yang
ada di internet itu baik dan bermanfaat. Dorong anak
untuk mempertanyakan hal-hal yang ia jumpai di
internet dan menyikapinya secara kritis. Ajak dia
untuk bertanya, “Kira-kira ini diperbolehkan oleh
ayah atau ibu tidak?” dan “Mengapa?”
32. MEMBUAT JADWAL
ONLINE
Di masa sekolah ini ruang kegiatan anak lebih
luas, karena ia juga bisa mengakses internet di
sekolah dan tempat lain bersama teman-temannya.
Meski demikian, Anda tetap bisa menentukan
berapa lama anak akan online. Misalnya, saat di
rumah.
Sepulang sekolah atau di sore hari saat Anda
bersantai dengannya, tanyakan konten apa yang
ia akses saat di sekolah atau bersama teman-
temannya.
33. Di masa ini, anak Anda juga
masih belajar kebiasaan mengakses
ponsel dari Anda. Ini berarti, di rumah, Anda bisa
mengembangkan kebiasaan mengakses ponsel atau tablet dalam
cara yang Anda ingin anak Anda tiru. Contohnya, Anda tidak pernah
mengakses ponsel saat makan.
34. Anda juga bisa memberikan contoh dengan tidak
menggunakan gawai saat berada dalam situasi
membosankan. Misalnya, saat berada di antrean atau
perjalanan jauh, Anda bisa mengajak anak untuk
melakukan observasi terhadap lingkungan sekitar, baik
lingkungan fisik atau orang-orangnya. Anda juga bisa
mengajak anak untuk memulai percakapan dengan
orang yang ditemui, untuk mengembangkan kecakapan
sosial dan komunikasi anak.
Dengan demikian, Anda mengajak anak
untuk bersikap kreatif dan tidak
semata bergantung pada teknologi.
Anda juga lebih bisa mendorong anak untuk bermain di luar rumah
bersama teman-temannya, dengan Anda kadang ikut bermain bersama
mereka untuk mengusulkan permainan yang kreatif dan imajinatif.
35. MENDAMPINGI
Langkah pertama, Anda perlu mengecek
setelan keamanan (safety setting) di
ponsel atau tablet yang dipakai anak,
pastikan setelannya aman (safe).
Selain meminta anak mengakses konten yang sudah Anda
setujui, Anda perlu selalu mengecek apa yang ia tonton
atau mainkan. Tunjukkan bahwa Anda juga tertarik dengan
kegiatannya, jangan sampai anak mendapat kesan bahwa
Anda hanya ingin mengawasi dan membatasinya.
36. Bila Anda tidak bisa bermain bersama
anak saat ia berinternet, pastikan Anda
bisa melihatnya saat ia bermain gawai.
Dengan demikian, Anda bisa melihat
bagaimana reaksi-reaksinya saat ia
berinteraksi dengan internet.
Kembangkan percakapan
dengan anak, jangan
bersifat menggurui.
Secara berkala, tanyakan apa yang
mereka mainkan dan minta mereka
menunjukkannya pada Anda.
37. Jika Anda menemukan masalah dalam kegiatan
berinternet anak, bersikaplah tenang, tidak perlu
bersikap berlebihan. Ini adalah sesuatu yang
umum ditemui banyak orangtua. Terangkan
pada anak apa yang menjadi masalah dan
mengapa itu tidak baik. Anda tidak perlu
serta-merta menghukum atau
mencabut hak anak berinternet.
Awasi informasi yang dikumpulkan oleh sebuah
aplikasi (mobile app). Bila ada informasi yang
dikumpulkan oleh aplikasi yang tidak setujui,
jangan unduh aplikasi tersebut.
38. Usia di bawah 12 tahun belum
boleh menggunakan media sosial.
Sebagai contoh, Facebook hanya membatasi
penggunanya untuk usia 13 tahun ke atas. Oleh karena
itu, bila anak menggunakan ponsel yang sama dengan Anda,
berikan pemahaman supaya tidak membuka akun media sosial
Anda karena itu untuk remaja dan dewasa.
39. 35
REFERENSI
Raising Children Network.(2016). Healthy screen time and quality media choices: 2-5 years.
http://raisingchildren.net.au/articles/screen_time_2-5_years.html. Diakses pada 11 Juli
2017.
Raising Children Network.(2016). Internet safety: children and pre-teens. http://
raisingchildren.net.au/articles/internet_safety.html/context/586. Diakses pada 12 Juli
2017.
Magid, L. (2013). Child safety in the information highway. http://www.safekids.com/child_
safety_in_the_information_highway/. Diakses pada 12 Juli 2017.