Kelompok 2B membahas respon imun spesifik yang melibatkan dua komponen utama, yaitu antigen dan antibodi. Antigen adalah zat yang merangsang respon imunitas untuk menghasilkan antibodi, sedangkan antibodi adalah protein yang dihasilkan oleh sistem imun untuk bereaksi dengan antigen. Terdapat lima kelas antibodi yaitu IgA, IgD, IgE, IgG, dan IgM yang memiliki fungsi masing-masing dalam melawan infeksi.
Bab 11 membahas sistem pertahanan tubuh yang terdiri dari pertahanan nonspesifik dan spesifik. Pertahanan nonspesifik meliputi kulit, sel fagosit, peradangan, dan zat antimikroba. Pertahanan spesifik melibatkan antigen, antibodi, interaksi antibodi-antigen, dan sel B serta T. Terdapat faktor yang mempengaruhi sistem imunitas seperti genetik, usia, dan gangguan seperti alergi, penyakit autoimun, dan imunode
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh khususnya imunoglobulin.
2. Imunoglobulin merupakan antibodi yang diproduksi oleh sel B untuk melawan antigen seperti virus dan bakteri.
3. Terdapat beberapa jenis imunoglobulin seperti IgG, IgA, IgM, IgD dan IgE yang memiliki peran dan fungsi masing-masing dalam sistem kekebalan tubuh.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh khususnya imunoglobulin.
2. Imunoglobulin merupakan antibodi yang diproduksi oleh sel B untuk melawan antigen seperti virus dan bakteri.
3. Terdapat beberapa jenis imunoglobulin seperti IgG, IgA, IgM, IgD dan IgE yang memiliki peran dan fungsi masing-masing dalam sistem kekebalan tubuh.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh khususnya imunoglobulin.
2. Imunoglobulin merupakan antibodi yang diproduksi oleh sel B untuk melawan antigen seperti virus dan bakteri.
3. Terdapat beberapa jenis imunoglobulin seperti IgG, IgA, IgM, IgD dan IgE yang memiliki peran dan fungsi masing-masing dalam sistem kekebalan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang imunologi yang meliputi pengertian antibodi, antigen, jenis-jenis kekebalan, reaksi antara antigen dan antibodi, serta berbagai penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh seperti alergi dan autoimun.
Sistem imun tubuh terdiri dari dua bagian, yaitu sistem imun non-spesifik dan sistem imun spesifik. Sistem imun spesifik melibatkan produksi imunoglobulin oleh sel B untuk mengenali dan melawan antigen tertentu. Terdapat lima jenis imunoglobulin yaitu IgG, IgA, IgM, IgD, dan IgE, yang memiliki peran masing-masing dalam melawan infeksi.
Bab 11 membahas sistem pertahanan tubuh yang terdiri dari pertahanan nonspesifik dan spesifik. Pertahanan nonspesifik meliputi kulit, sel fagosit, peradangan, dan zat antimikroba. Pertahanan spesifik melibatkan antigen, antibodi, interaksi antibodi-antigen, dan sel B serta T. Terdapat faktor yang mempengaruhi sistem imunitas seperti genetik, usia, dan gangguan seperti alergi, penyakit autoimun, dan imunode
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh khususnya imunoglobulin.
2. Imunoglobulin merupakan antibodi yang diproduksi oleh sel B untuk melawan antigen seperti virus dan bakteri.
3. Terdapat beberapa jenis imunoglobulin seperti IgG, IgA, IgM, IgD dan IgE yang memiliki peran dan fungsi masing-masing dalam sistem kekebalan tubuh.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh khususnya imunoglobulin.
2. Imunoglobulin merupakan antibodi yang diproduksi oleh sel B untuk melawan antigen seperti virus dan bakteri.
3. Terdapat beberapa jenis imunoglobulin seperti IgG, IgA, IgM, IgD dan IgE yang memiliki peran dan fungsi masing-masing dalam sistem kekebalan tubuh.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh khususnya imunoglobulin.
2. Imunoglobulin merupakan antibodi yang diproduksi oleh sel B untuk melawan antigen seperti virus dan bakteri.
3. Terdapat beberapa jenis imunoglobulin seperti IgG, IgA, IgM, IgD dan IgE yang memiliki peran dan fungsi masing-masing dalam sistem kekebalan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang imunologi yang meliputi pengertian antibodi, antigen, jenis-jenis kekebalan, reaksi antara antigen dan antibodi, serta berbagai penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh seperti alergi dan autoimun.
Sistem imun tubuh terdiri dari dua bagian, yaitu sistem imun non-spesifik dan sistem imun spesifik. Sistem imun spesifik melibatkan produksi imunoglobulin oleh sel B untuk mengenali dan melawan antigen tertentu. Terdapat lima jenis imunoglobulin yaitu IgG, IgA, IgM, IgD, dan IgE, yang memiliki peran masing-masing dalam melawan infeksi.
BAB 11 - SISTEM PERTAHANAN TUBUH - NEW-std.pptxWisnuTriSetia1
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertahanan tubuh, termasuk mekanisme pertahanan tubuh secara nonspesifik dan spesifik. Sistem pertahanan tubuh berfungsi untuk melindungi tubuh dari patogen invasif melalui mekanisme seperti fagositosis, inflamasi, dan produksi antibodi. Penurunan sistem pertahanan tubuh dapat menyebabkan gangguan seperti imunodefisiensi yang dapat menyebabkan penyakit seperti AIDS.
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
Bab ini membahas tentang sistem imun dan rekayasa genetika. Sistem imun berfungsi melindungi tubuh dari patogen melalui sistem imun spesifik dan nonspesifik. Rekayasa genetika adalah teknik pemindahan gen antar organisme menggunakan plasmid dan enzim untuk mendapatkan produk baru.
Sistem pertahanan tubuh terdiri atas sistem imun nonspesifik dan spesifik. Sistem imun nonspesifik meliputi pertahanan fisik, kimiawi, dan seluler seperti fagositosis. Sistem imun spesifik melibatkan sel B dan T serta antibodi untuk mengenali dan menghancurkan patogen secara spesifik. Kelainan sistem kekebalan tubuh dapat terjadi akibat autoimunitas, alergi, atau penurunan daya tahan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang antigen, antibodi, dan sitokin dalam sistem kekebalan tubuh. Ia menjelaskan bahwa antigen adalah zat asing yang memicu produksi antibodi, antibodi bereaksi secara spesifik dengan antigen, dan sitokin adalah protein yang mengatur komunikasi antarsel untuk merespons infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh dan sistem imun. Sistem kekebalan tubuh terdiri atas sistem imun non-spesifik dan sistem imun spesifik. Sistem imun non-spesifik merupakan pertahanan pertama tubuh melalui kulit, sel darah putih, dan molekul antimikroba. Sedangkan sistem imun spesifik melibatkan sel B dan sel T beserta antibodi yang dihasilkan untuk memberikan respon yang lebih spesifik terhadap antigen.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
BAB 11 - SISTEM PERTAHANAN TUBUH - NEW-std.pptxWisnuTriSetia1
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertahanan tubuh, termasuk mekanisme pertahanan tubuh secara nonspesifik dan spesifik. Sistem pertahanan tubuh berfungsi untuk melindungi tubuh dari patogen invasif melalui mekanisme seperti fagositosis, inflamasi, dan produksi antibodi. Penurunan sistem pertahanan tubuh dapat menyebabkan gangguan seperti imunodefisiensi yang dapat menyebabkan penyakit seperti AIDS.
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
Bab ini membahas tentang sistem imun dan rekayasa genetika. Sistem imun berfungsi melindungi tubuh dari patogen melalui sistem imun spesifik dan nonspesifik. Rekayasa genetika adalah teknik pemindahan gen antar organisme menggunakan plasmid dan enzim untuk mendapatkan produk baru.
Sistem pertahanan tubuh terdiri atas sistem imun nonspesifik dan spesifik. Sistem imun nonspesifik meliputi pertahanan fisik, kimiawi, dan seluler seperti fagositosis. Sistem imun spesifik melibatkan sel B dan T serta antibodi untuk mengenali dan menghancurkan patogen secara spesifik. Kelainan sistem kekebalan tubuh dapat terjadi akibat autoimunitas, alergi, atau penurunan daya tahan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang antigen, antibodi, dan sitokin dalam sistem kekebalan tubuh. Ia menjelaskan bahwa antigen adalah zat asing yang memicu produksi antibodi, antibodi bereaksi secara spesifik dengan antigen, dan sitokin adalah protein yang mengatur komunikasi antarsel untuk merespons infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh dan sistem imun. Sistem kekebalan tubuh terdiri atas sistem imun non-spesifik dan sistem imun spesifik. Sistem imun non-spesifik merupakan pertahanan pertama tubuh melalui kulit, sel darah putih, dan molekul antimikroba. Sedangkan sistem imun spesifik melibatkan sel B dan sel T beserta antibodi yang dihasilkan untuk memberikan respon yang lebih spesifik terhadap antigen.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
3. Sistem imun spesifik adalah suatu sistem yang dapat
mengenali suatu substansi asing yang masuk ke dalam
tubuh dan dapat memacu perkembangan respon imun
yang spesifik terhadap substansi tersebut.
SISTEM IMUN SPESIFIK
4. KOMPONEN RESPON IMUNITAS SPESIFIK
Respons imunitas spesifik melibatkan dua komponen, yaitu antigen dan antibodi.
● Antigen, yaitu zat yang merangsang respons imunitas, terutama dalam
menghasilkan antibodi. Permukaan bakteri mengandung banyak protein dan
polisakarida yang bersifat antigen. Oleh karena itu, antigen dapat berupa
bakteri, virus, protein, karbohidrat, sel-sel kanker, atau racun. Antigen
memiliki bagian-bagian sebagai berikut.
Determinan antigen (epitop), bagian antigen yang dapat
membangkitkan respons imunitas (dapat menginduksi pembentukan
antibodi).
Hapten, molekul kecil yang jika sendirian tidak dapat menginduksi
produksi antibodi. Namun, hapten akan bersifat imunogenik (mampu
menginduksi produksi antibodi) jika bergabung dengan carrier yang
bermolekul besar.Contohnya, penisilin akan memicu respons imunitas
jika bergabung dengan protein serum.
5. KOMPONEN RESPON IMUNITAS SPESIFIK
● Antibodi, yaitu protein larut yang dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai
respons terhadap keberadaan suatu antigen dan akan bereaksi dengan
antigen tersebut. Antibodi merupakan protein plasma yang disebut
imunoglobulin (Ig). Terdapat lima kelas imunoglobulin, yaitu sebagai
berikut.
IgA, berfungsi untuk melawan mikro organisme yang masuk ke dalam
tubuh. IgA berjumlah sekitar 15% dari semua antibodi dalam serum darah
serta dapat ditemukan dalam zat sekresi seperti keringat, ludah, air
mata, ASI, dan sekresi usus.
IgD, berfungsi membantu memicu respons imunitas. IgD banyak ditemukan
dalam limfosit B. IgD dalam serum darah dan limfa berjumlah relatif sedikit.
IgE, terikat pada reseptor sel tiang dan basofil. IgE menyebabkan pelepasan
histamin dan mediator kimia lainnya. IgE dapat ditemukan dalam darah
dengan konsentrasi yang rendah. Namun, kadarnya akan meningkat selama
reaksi alergi dan pada penyakit parasitik tertentu.
6. KOMPONEN RESPON IMUNITAS SPESIFIK
IgG, berjumlah paling banyak sekitar 80% dari keseluruhan antibodi yang
bersirkulasi. Jumlahnya akan lebih besar saat terjadi pajanan kedua, ketiga,
dan seterusnya terhadap suatu antigen spesifik. IgG dapat menembus
plasenta dan memberikan imunitas pada bayi yang baru lahir. IgG berfungsi
sebagai pelindung terhadap mikroorganisme dan toksin, mengaktivasi
komplemen, dan meningkatkan efektivitas sel fagositik.
IgM, antibodi yang pertama tiba di lokasi infeksi. IgM menetap di dalam
pembuluh darah dan tidak masuk ke jaringan. IgM berumur relatif pendek.
serta berfungsi mengaktivasi komplemen dan meningkatkan fagositosis.
8. Struktur anti bodi
Pada umumnya, molekul antibodi berbentuk seperti huruf Y,
yang terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut.
9. 01 Dua rantai berat dan dua rantai
ringan yang dihubungkan oleh
jembatan disulfida.
03 Daerah konstan (C)
menstabilkan sisi pengikat
antigen.
02
Daerah variabel (V) antarmolekul
memiliki rangkaian asam amino yang
berbeda dan membentuk suatu
reseptor untuk antigen spesifik.
04
Daerah hinge (engsel) memungkinkan kedua lengan Y dapat
membuka atau menutup untuk mengakomodasi pengikatan
terhadap dua determinan antigen yang terpisah pada jarak
tertentu seperti yang ditemukan pada permukaan bakteri.
11. Interaksi anti bodi dan Antigen
Mekanisme pengikatan antibodi ke antigen dapat
melalui beberapa cara sebagai berikut :
• Fiksasi komplemen (aktivasi sistem
komplemen), yaitu aktivasi sistem komplemen oleh
kompleks antigen-antibodi. Pada saat terjadi infeksi,
protein pertama dalam rangkaian protein komplemen
diaktifkan, selanjutnya memicu serangkaian aktivasi
protein komplemen berikutnya (jalur berantai atau
cascade). Hasil dari rangkaian reaksi komplemen
tersebut menyebabkan lisisnya banyak jenis virus dan
sel-sel patogen. Penghancuran sel-sel patogen oleh
komplemen yang dipicu oleh pengikatan antibodi
antigen disebut jalur klasik. Efek dari fiksasi
komplemen, yaitu sebagai berikut.
12. Opsonisasi, Partikel antigen diselubungi antibodi atau komponen
komplemen yang dapat meningkatkan pertautan makrofag ke
mikroorganisme sehingga memfasilitasi dan meningkatkan fagositosis.
Sitolisis, Kombinasi dari faktor-faktor komplemen dapat menghancurkan
lapisan polisakarida dinding sel patogen sehingga terbentuk lubang-lubang
pada membran sel, yang menyebabkan lisozim dapat masuk, sitoplasma
keluar, dan sel patogen akan hancur (lisis).
Inflamasi, Produk komplemen berkontribusi dalam inflamasi akut melalui
aktivasi sel tiang, basofil, dan trombosit darah.
13. NETRALISASI
Netralisasi, terjadi jika antibodi menutup situs determinan
antigen sehingga antigen menjadi tidak berbahaya dan sel
fagosit dapat mencerna antigen tersebut.
15. PRESIPITASI
Presipitasi (pengendapan), yaitu pengikatan silang molekul-
molekul antigen yang terlarut dalam cairan tubuh. Setelah
diendapkan, antigen tersebut dikeluarkan dan dibuang
melalui fagositosis.