Outrigger adalah suatu struktur tambahan berbentuk rangka batang berdimensi besar, yang dipasang menghubungkan core dengan kolom-kolom eksterior suatu bangunan gedung. Pemakaiannya telah cukup terbukti efektif dalam mengurangi simpangan lateral suatu bangunan tingkat tinggi, khususnya pada bangunan yang memiliki lebih dari 40 lantai.
Outrigger adalah suatu struktur tambahan berbentuk rangka batang berdimensi besar, yang dipasang menghubungkan core dengan kolom-kolom eksterior suatu bangunan gedung. Pemakaiannya telah cukup terbukti efektif dalam mengurangi simpangan lateral suatu bangunan tingkat tinggi, khususnya pada bangunan yang memiliki lebih dari 40 lantai.
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluRabiyatul Adawiyah
Abstrak.
Berdasarkan hadist terdapat kebutuhan dalam fungsi bangunan masjid untuk jamaahnya merapatkan shaf dan menghindari tiang ketika sholat. Ternyata dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini membawa kita kepada kemungkinan membangung masjid tanpa tiang. Tapi, adakah dalam hadist hal yang harus diperhatikan ketika membangun sebuah bangunan masjid? Makalah ini membahas kemungkinan dalam membangun masjid tanpa tiang dari sudut pandang islam dan arsitektur. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat pedoman perancangan masjid bentang lebar dengan memperhatikan ketentuan daya tampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan dan mengolah data literatur. Hasil dari penelitian ini berupa pedoman peracangan sebuah masjid bentang lebar di Bengkulu.
Azas Perancangan Arsitektur: 3 Contoh Bangunan TropisAlvin Karama
Tugas Kuliah Arsitektur
Mata Kuliah Azas Perancangan Arsitektur
File presentasi mengenai 3 Bangunan Tropis:1. The Cuixmala Luxury Resort - Meksiko; 2. The Fish House - Singapura; 3. Rumah Tradisional Suku Bugis - Indonesia
BANGUNAN BERTINGKAT DIBAGI MENJADI DUA (BERDASARKAN KETINGGIAN GEDUNG DAN SPESIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT) :
LOW RISE BUILDING (3-4 LANTAI ATAU DGN KETINGGIAN 10 m)
HIGH RISE BUILDING (LBH DARI 4 LANTAI ATAU LEBIH 10 m)
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluRabiyatul Adawiyah
Abstrak.
Berdasarkan hadist terdapat kebutuhan dalam fungsi bangunan masjid untuk jamaahnya merapatkan shaf dan menghindari tiang ketika sholat. Ternyata dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini membawa kita kepada kemungkinan membangung masjid tanpa tiang. Tapi, adakah dalam hadist hal yang harus diperhatikan ketika membangun sebuah bangunan masjid? Makalah ini membahas kemungkinan dalam membangun masjid tanpa tiang dari sudut pandang islam dan arsitektur. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat pedoman perancangan masjid bentang lebar dengan memperhatikan ketentuan daya tampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan dan mengolah data literatur. Hasil dari penelitian ini berupa pedoman peracangan sebuah masjid bentang lebar di Bengkulu.
Azas Perancangan Arsitektur: 3 Contoh Bangunan TropisAlvin Karama
Tugas Kuliah Arsitektur
Mata Kuliah Azas Perancangan Arsitektur
File presentasi mengenai 3 Bangunan Tropis:1. The Cuixmala Luxury Resort - Meksiko; 2. The Fish House - Singapura; 3. Rumah Tradisional Suku Bugis - Indonesia
BANGUNAN BERTINGKAT DIBAGI MENJADI DUA (BERDASARKAN KETINGGIAN GEDUNG DAN SPESIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT) :
LOW RISE BUILDING (3-4 LANTAI ATAU DGN KETINGGIAN 10 m)
HIGH RISE BUILDING (LBH DARI 4 LANTAI ATAU LEBIH 10 m)
3. PRESENTED BY ROFI ILHAM ROMADHON
Banyak insinyur, inspektur, arsitek
bangunan dan profesi sejenisnya
mengartikan bangunan tinggi sebagai
bangunan yang memiliki tinggi setidaknya
75 kaki (23 m).
Sebuah bangunan yang bertingkat banyak
adalah bangunan atau struktur tinggi.
4. PRESENTED BY ROFI ILHAM ROMADHON
Perancangan Bangunan Bertingkat 2 Lantai
5. PRESENTED BY ROFI ILHAM ROMADHON
Perancangan Struktur dan Konstruksi dalam
Arsitektur
Aspek-aspek Perencanaan dan
Perancangan Struktur :
• Struktur
• Konstruksi
• Bahan Bangunan
• Fungsi Bangunan
• Site / Lokasi Bangunan
• Sistem –sistem Bangunan
• Ekonomi Bangunan
7. PRESENTED BY ROFI ILHAM ROMADHON
Bagian-Bagian Kontruksi Bangunan Bertingkat
Bangunan Bawah
• PONDASI
Hal-hal berikut perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan
tipe pondasi:
1. Keadaan tanah pondasi
2. Batasan-batasan akibat konstruksi
di atasnya (upper structure)
3. Keadaan daerah sekitar lokasi
4. Waktu dan biaya pekerjaan
5. Kokoh, kaku dan kuat
8. PRESENTED BY ROFI ILHAM ROMADHON
Bagian-Bagian Kontruksi Bangunan Bertingkat
Bangunan Bawah
• PONDASI
Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi
dalam perencanaan suatu pondasi,
yakni :
1. Pondasi harus ditempatkan
dengan tepat, sehingga tidak
longsor akibat pengaruh luar.
2. Pondasi harus aman dari
kelongsoran daya dukung.
3. Pondasi harus aman dari
penurunan yang berlebihan
9. PRESENTED BY ROFI ILHAM ROMADHON
Bagian-Bagian Kontruksi Bangunan Bertingkat
Bangunan Bawah
• BALOK BETON
(Sloof)
Balok beton/balok
sloof merupakan
bagian dari
bangunan bawah
yang berada di atas
pondasi.
10. PRESENTED BY ROFI ILHAM ROMADHON
Bagian-Bagian Kontruksi Bangunan Bertingkat
Bangunan Atas
• Dinding
Ada 3 jenis dinding
menurut bahan
pembuatnya yakni:
• Dinding
tradisional,
• Dinding semi-
permanen, dan
• Dinding
permanen.
11. PRESENTED BY ROFI ILHAM ROMADHON
Bagian-Bagian Kontruksi Bangunan Bertingkat
Bangunan Atas
• Kolom
Kolom adalah bagian dari
bangunan atas yang
terletak di atas sloof dan
di sela-sela dinding
12. PRESENTED BY ROFI ILHAM ROMADHON
Bagian-Bagian Kontruksi Bangunan Bertingkat
Bangunan Atas
• Ventilasi
Yang dimaksud ventilasi
antara lain pintu, jendela,
dan lubang udara.
13. PRESENTED BY ROFI ILHAM ROMADHON
Bagian-Bagian Kontruksi Bangunan Bertingkat
Bangunan Atas
• Balok Latei
Balok latei/lintel ialah
balok yang dibuat persis
menempel di atas pintu
dan jendela.
14. PRESENTED BY ROFI ILHAM ROMADHON
Bagian-Bagian Kontruksi Bangunan Bertingkat
Bangunan Atas
• RING BALOK
Ring balok atau ring balk
adalah struktur yang
diletakkan di atas
pasangan batu dan bata.
Komponen-komponen Penyusun
Balok Ring:
• Beton (dengan campuran 1pc:2ps:3pk
atau yang lebih baik)
• Besi baja tulangan
• Begisting balok ring atau cetakan beton
• Masing masing komponen tersebut
diatas terbagi menjadi biaya bahan dan
biaya tenaga atau biaya tukang.
15. PRESENTED BY ROFI ILHAM ROMADHON
Bagian-Bagian Kontruksi Bangunan Bertingkat
Bangunan Atas
• KONSTRUKSI ATAP
Kuda-kuda, gording,
konsul, ikatan angin, klos,
usuk, reng
16. PRESENTED BY ROFI ILHAM ROMADHON
GAYA YANG MUNGKIN TIMBUL PADA
BANGUNAN TINGGI
Sistem penahan gaya lateral
• Gaya External
Gaya external adalah gaya yang berasal dari luar bangunan. Gaya yang
berasal dari luar bangunan seperti :
-Gaya angin
-Gempa bumi
• Gaya Internal
Gaya internal adalah gaya yang berasal dari dalam bangunan seperti
beban bangunan itu sendiri.
-Beban hidup : berat manusia, lemari, dan benda benda yang dapat
dipindahkan.
-Beban mati : berat pondasi, kolom, dinding, dan sebagainya.
17. PRESENTED BY ROFI ILHAM ROMADHON
PEMBEBANAN PADA BANGUNAN TINGGI
Beban mati
Beban hidup
Beban angin
Gempa bumi
Beban additional
Beban Vertikal
Beban Horizontal
18. PRESENTED BY ROFI ILHAM ROMADHON
Fungsi dan Klasifikasi Bangunan Gedung
FUNGSI BANGUNAN GEDUNG MELIPUTI :
Fungsi Hunian Bangunan untuk rumah tinggal tunggal, rumah tinggal deret, rumah susun, dan rumah tinggal
sementara
Fungsi Keagamaan Masjid, gereja, pura, wihara, dan kelenteng
Fungsi Usaha Bangunan gedung untuk perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan
rekreasi, terminal, dan penyimpanan
Fungsi Sosial dan Budaya Bangunan gedung untuk pendidikan, kebudayaan, pelayanan kesehatan, laboratorium, dan
pelayanan umum
Fungsi Khusus Bangunan gedung untuk reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan, dan bangunan
sejenis yang diputuskan oleh menteri
19. PRESENTED BY ROFI ILHAM ROMADHON
Fungsi dan Klasifikasi Bangunan Gedung
KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG
Tingkat Kompleksitas Sederhana karakter, kompleksitas dan teknologi
sederhana
Tidak Sederhana karakter, kompleksitas dan teknologi tidak
sederhana
Khusus penggunaan dan persyaratan khusus
Tingkat Permanensi Permanen umur layanan di atas 20 tahun
Semi Permanen umur layanan 5 s/d 10 tahun
Darurat / Sementara umur layanan s/d 5 tahun
Tingkat Resiko Kebakaran Resiko kebakaran tinggi mudah terbakarnya tinggi
Resiko kebakaran sedang mudah terbakarnya sedang
Resiko kebakaran rendah mudah terbakarnya rendah
Zonasi Gempa Zona 1 daerah sangat aktif
Zona 2 daerah aktif
Zona 3 daerah lipatan dengan retakan
Zona 4 daerah lipatan tanpa retakan
Zona 5 daerah gempa kecil
Zona 6 daerah stabil
Lokasi Lokasi Padat di pusat kota
Lokasi Sedang di daerah pemukiman
Lokasi Renggang di daerah pinggiran kota
Ketinggian Bertingkat Tinggi lebih dari 8 lantai
Bertingkat Sedang 5 s/d 8 lantai
Bertingkat Rendah s/d 4 lantai
Kepemilikan Milik Negara
Milik Badan Usaha
Milik Perorangan