2. Pendahuluan
• Bahwa semua anak punya hak yang sama, tetapi masing-masing individu
memiliki cara belajar dan tahap pencapaian perkembangan yang tidak
sama.
• Bahwa masing-masing anak sebetulnya memiliki kebutuhan khusus, yang
mau tidak mau mengharuskan pendidik memberikan layanan
dan mengembangkan perencanaan kegiatan pembelajaran yang
dapat
3. Anak-Anak dengan disabilitas yang berat
Autism, PDD, ADD,ADHD
Memiliki riwayat adanya masalah yang
Sulit dan menjadi tantangan bagi
orangtua dalam memberikan pendidikan
dan perawatan .
4. Masalah yang seringkali ada
Stimulasi diri.
Self injury
Agresif,
Bizarre (bicara yang aneh),
Ledakan emosional,
Aloofness / menyendiri
Hubungan antar pribadi yang tidak sesuai ,
Kesukaran membentuk hubungan antar pribadi,
Penyimpangan proses belajar, dan kelainan fungsi bahasa tubuh.
Kurangnya ketrampilan dalam banyak bidang,
Sulit di intervensi menggunakan metode terapi dan sistem pendidi
kan tradisional.
Sebuah optimisme baru
5. Dalam dua dekade terakhir, terjadi sebuah perubahan yang cukup
significant dalam pendekatan intervensi dan penatalaksanaan /
tata cara pemeriksaan
Hal ini menghasilkan sebuah optimisme baru dalam memberikan
harapan yang lebih baik bagi anak-anak dengan berbagai
permasalahan yang ada.
terutama intervensi tingkat menengah telah mengalami kemajua
n dengan adanya teori analisa perilaku yang diterapkan ke
dalam suatu format intervensi secara menyeluruh dan baik .
6. And Now what must we do?
Sekarang adalah waktunya !!!!
Mencoba menciptakan suatu model program pendidikan
dan terapi yang terintegrasi.
Menciptakan suatu sekolah (adanya model pembelajaran
dan proses terapi yang terintegrasi dan berkelanjutan)
Anak memerlukan program habilitatif yang unik yang me
menuhi permasalahan tumbuh kembangnya.
7. THE INDIVIDUALIZED GOAL SELECTION CURRICULUM
The Bridges For Children With Autism
Di Indonesia dikenal dengan “ Kuriikulum BRIDGES”
Kurikulum BRIDGES dibuat lebihsederhana dan detail
dibandingkan kurikulum “Cattrine Maurice” supaya
menjadikan sistem lebih sederhana dan memudahkan
pencapaian ketrampilan yang harus dikuasai oleh anak.
8. THE INDIVIDUALIZED GOAL SELECTION CURRICULUM
Individual Program dibuat untuk memberikan model pen
didikan sebagai BRIDGES bagi anak dengan kondisi Autis
.
Kurikulum ini dikembangkan oleh Raymond G.Romanczy
k,Ph.D., Stephanie Lockshin,Ph.D.,M.Ed., and Linda Matey,
M.Ed.
9. Individual Program dapat diaplikasikan dalam proses habilitatif
bagi individu lainnya yang mengalami gangguan pertumbuhan
dan perkembangan, jadi tidak hanya untuk anak autisme.
THE INDIVIDUALIZED GOAL SELECTION CURRICULUM
10. HABILITATIF DOMAIN
Dalam Penerapan di pengajaran , Individual Program
memiliki Domain Habilitatif sebagai berikut:
•KOMUNIKASI
•PERILAKU /EMOSI
•KETERAMPILAN SOSIAL
•PRE AKADEMIK / AKADEMIK
•LIFE SKILL.
Setiap Domain Terdiri Atas Beberapa Area Permasalahan
dan Pembelajaran.
11. Individual Program dalam lingkup habilitatifnya
dibagi dalam empat struktur yang
bertingkat:
•Area
•Level
•Stage
•Task
HABILITATIF DOMAIN
12. HABILITATIF DOMAIN
KOMUNIKASI : Domain ini tersusun
dengan tujuan dari kurikulum di Area:
• Area 2 ( Attentive Skill)
• Area 3 ( Speech)
• Area 4 & 5 (Expresive & Receptive
L)
• Area 12 ( Written Commubication)
13. PERILAKU: Domain ini tersusun dengan
tujuan dari kurikulum di Area:
• Area 1 ( Maladaptive)
• Area 16 ( School Related Skill)
• Area 19 (Perkembangan perilaku / em
osi)
HABILITATIF DOMAIN
14. Ketrampilan Sosial : Domain ini tersusun
dengan tujuan dari kurikulum di Area:
• Area 9 ( Sosial Skill)
• Area 7 (Gross Motor)
• Area 16 (School Related Skill)
HABILITATIF DOMAIN
15. Pre Akademik/Akademik : Domain ini tersusun dengan
tujuan dari kurikulum di Area:
• Area 6 (Formasi Konsep)
• Area 10 (Reading)
• Area 11 (Fine Motor)
• Area 12 ( Written Communication)
• Area 13 ( Arithmetic)
• Area 15 (General Information)
• Area 7 ( Gross Motor Skill)
• Area 17 ( Ketrampilan yg berhubungan dengan kehi
dupan)
HABILITATIF DOMAIN
16. Life Skill: Domain ini tersusun dengan
tujuan dari kurikulum di Area:
• Area 8 (Bina Diri dan ADL)
• Area 17 ( Ketrampilan yg berhubung
an dengan kehidupan)
• Area 18 (Leisure Skill)
HABILITATIF DOMAIN
17. SUMBER DAYA YANG DIBUTUHAKAN / GROUP
Large : Lebih dari 6 anak / instruktur
Group :4- 6 anak/ instruktur
Small: 2-3 anak / instruktur
Individual
Multiple : diterapkan oleh lebih dari satu instruktur
untuk 1 anak.
18. Struktur kurikulum Bridges
Area bridges dalam lingkup
habilitatifnya dibagi
menjadi 19 Area
1.Maladaptive Behaviour
2.Attention Skill
3.Speech.
4.Receptive Langguage
5.Expressive
6.Concept Formation.
7.Gross Motor Skill.
19. 8.Self Help & ADL
9.Social Skill.
10.Reading.
11.Fine Motor Skill
12.Written Communication
13.Arithmetic
14.Cultural Skill
15.General Information
16.School Related Skill
17.Life Relevant Skill
18.Leisure Sklill
19.Emotional & self control Development
Struktur kurikulum Bridges
20. Komunikasi
Area 2.Kemampuan Atensi
Level 1. Atensi Dasar
1.Ketahanan Duduk
2.Kontak Mata
3.Atensi Pada Tugas.
Level 2.Atensi Dalam Kelompok
1.Ketahanan Duduk
2.Atensi Visual
3.Atensi Auditori
4.Atensi berkelanjutan
Level 3. Kemampuan Atensi Man
diri.
1.Mandiri dalam tugas individual.
2.Mandiri dalam tugas kelompok
21. Komunikasi
Area 3.Wicara
Level 1. Imitasi Non-Verbal.
1.Aksi Sederhana
2.Oral Motor
Level 2. Vokalisasi
1.Mengeluarkan Bunyi Vokal.
2.Respon Vokalisasi
Level 3. Imitasi Vokal.
1.Bunyi Tunggal V / K.
2.Bunyi Campuran K+V.
Level 4. Imitasi Kata.
1.Satu Suku Kata.
2.Lebih dari satu suku kata.
3.Imitasi Non Verbal.
Level 5. Meniru Artikulasi Yan
g Sulit Diucapkan.
1.Imitasi suku kata tunggal.
2.Imitasi bunyi dalam kata.
3.Imitasi kata dalam frase.
22. Level 6 . Memproduksi target bunyi scr spontan.
1.Produksi bunyi bicara sederhana scr spontan.
2. Produksi bunyi bicara kompleks scr spontan.
Level 7. Kualitas Bicara
1.Modulasi Volume.
2.Irama.
3.Nada Suara.
Komunikasi
Area 3.Wicara
23. Komunikasi
Area 4.Bahasa Reseptif
Level 1. Mengikuti Perintah scr non-verbal sesuai per
mintaan.
1.Perintah sederhana 1 tahap.
2.Instruksi Sederhana 2 tahap.
3.Instruksi Sederhana 3 tahap.
4.Instruksi kompleks.
5.Instruksi kompleks 2 tahap.
6.Melakukan instruksi dalam membedakan kata ganti
orang.