SlideShare a Scribd company logo
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR
(PEREKONOMIAN TERBUKA)
Oleh:
T. Parulian
T.Parulian - E. Makro
Analisis pendapatan nasional empat
sektor terdiri dari empat pelaku ekonomi
yaitu RTK, RTP, RTN dan RTLN.
Analisis pendapatan nasional 4 sektor
disebut juga analisis pendapatan
nasional dengan perekonomian terbuka.
T.Parulian - E. Makro
RTLN artinya kegiatan ekonomi sudah
dipengaruhi oleh sektor luar negeri
(ekspor dan impor).
T.Parulian - E. Makro
Luar Negeri
Gaji, bunga, laba, sewa, dividen
Masyarakat
Perusahaan
Arus Melingkar Perekonomian 4 sektor
Pemerintah
Pembelian Barang & Jasa
Pajak
Pembelian Barang
& Jasa
Pembayaran
gaji, bunga,
transfer
Pajak
Ekspor Impor
T.Parulian - E. Makro
Ekspor
Jika sebuah negara mengirimkan
/menjual produk nasionalnya ke luar
negeri.
Impor
Jika sebuah negara menerima atau
membeli produk negara lain.
T.Parulian - E. Makro
Ekspor (secara fisik) :
Pengiriman dan penjualan barang-barang
buatan dalam negeri ke negara-negara lain.
Ekspor mengakibatkan peningkatan pada
pengeluaran agregat dan akhirnya
menyebabkan peningkatan pendapatan
nasional.
T.Parulian - E. Makro
Impor (secara fisik) yaitu :
Pembelian dan pemasukan barang dari luar
negeri ke dalam suatu perekonomian.
Aliran barang ini akan menimbulkan aliran
keluar (bocoran) yang akhirnya menurunkan
pendapatan nasional.
T.Parulian - E. Makro
Alasan Ekspor dilakukan oleh sebuah negara :
1. Barang tersebut diperlukan negara lain.
2. Negara lain tidak dapat memproduksi barang
tersebut.
3. Yang paling penting, kemampuan dari
negara tersebut untuk mengeluarkan
barang-barang yang dapat bersaing pada
pasar luar negeri (mempunyai
keistimewaan).
T.Parulian - E. Makro
Trade Balance (Neraca Perdagangan)
Ekspor suatu negara dikurangi nilai Impornya.
Atau
Trade Balance = X – M = Ekspor Netto
T.Parulian - E. Makro
Surplus Perdagangan
Jika Ekspor > Impor
Atau ekspor Netto +
Defisit Perdagangan
Jika Ekspor < Impor
Atau ekspor Netto -
T.Parulian - E. Makro
Perdagangan Seimbang (Balance Tade)
Ekspor = Impor
T.Parulian - E. Makro
Ekspor vs Impor
Ekspor akan mengurangi cadangan devisa
negara, sedang impor dapat memperbesar
cadangan devisa suatu negara.
Perubahan-perubahan cadangan devisa suatu
negara akan mempengaruhi perkembangan
ekonomi suatu negara.
T.Parulian - E. Makro
Ekspor ditentukan oleh beberapa faktor :
1. Daya saing produk (kualitas dan harga).
2. Daya beli atau kondisi ekonomi negara
penerima ekspor.
3. Kebijakan proteksi dari negara tujuan ekspor.
4. Kurs valuta asing negara dengan negara
tujuan ekspor.
T.Parulian - E. Makro
Kaitan fungsi ekspor dan impor terhadap PN
Ekspor tidak tergantung kepada pendapatan
nasional, sehingga dipandang sebagai
pengeluaran otonomi.
Impor ditentukan oleh pendapatan nasional.
T.Parulian - E. Makro
Impor ditentukan oleh beberapa faktor :
1. Harga dan nilai tukar valuta asing.
2. Kondisi produk nasional (Y) yang dihasilkan di
dalam negeri.
3. Kebijakan proteksi negara pengimpor.
T.Parulian - E. Makro
Fungsi Impor.
Penentu utama impor adalah produk nasional (Y) suatu
negara. Semakin tinggi produk nasional, maka semakin
besar impor. Dengan demikian fungsi impor dapat
dinyatakan :
M = Mo + mY
M = Impor
Mo = Impor Otonomi
m = Marginal Propencity To Impor
Y = Produk Nasional
T.Parulian - E. Makro
Keseimbangan ekonomi empat sektor.
Keseimbangan ekonomi akan tercapai
apabila Aggregate Supply (AS) sama
dengan Aggregate Demand (AD).
atau
AS = AD
T.Parulian - E. Makro
AS merupakan keseluruhan produk
nasional yang siap untuk ditawarkan
kepada masyarakat.
AD merupakan keseluruhan pengeluaran
masyarakat untuk meminta produk
nasional yang terdiri dari C, I, G, dan X.
T.Parulian - E. Makro
Yd (Pendapatan Disposible).
Yd=Y-T
Pendapatan disposibel digunakan untuk tujuan :
1. Untuk membeli barang buatan dalam negeri dan
barang impor , C = Cdn+M.
2. Untuk ditabung (S)
T.Parulian - E. Makro
Analisis perekonomian keseimbangan
perekonomian 4 sektor dapat dilakukan dengan
2 pendekatan :
1. Pendekatan Pengeluaran Agregat (AE)
Penawaran agregat (AS)= pengeluaran agregat (AE)
Y+M =C+I+G+X
Y=C+I+G+X-M
2. Pendekatan Kebocoran - Suntikan
S + T + M = I + G + X
T.Parulian - E. Makro
Angka pengganda 4 sektor pada pajak lumpsum
c
k
I
Y
I





1
1
c
k
G
Y
G





1
1
c
c
k
Tx
Y
Tx






1
c
c
k
Tr
Y
Tr





1
kI = angka pengganda Investasi
kG = angka pengganda peng. pemerintah
kTx = angka pengganda pajak
kTr = angka pengganda transfer (subsidi)
kX = angka pengganda ekspor
kM = angka pengganda impor
c
k
X
Y
X





1
1
c
k
M
Y
M






1
1
T.Parulian - E. Makro
Angka pengganda 4 sektor pada pajak proportional
m
ct
c
k
I
Y
I







1
1
m
ct
c
k
G
Y
G







1
1
m
ct
c
c
k
Tx
Y
Tx








1
m
ct
c
c
k
Tr
Y
Tr







1
kI = angka pengganda Investasi
kG = angka pengganda peng. pemerintah
kTx = angka pengganda pajak
kTr = angka pengganda transfer (subsidi)
kX = angka pengganda ekspor
kM = angka pengganda impor
m
ct
c
k
X
Y
X







1
1
m
ct
c
k
M
Y
M








1
1
T.Parulian - E. Makro
Contoh 1:
Fungsi konsumsi masyarakat suatu negara adalah
C=400+0,75Yd. Pajak 20% dari pendapatan
nasional. Investasi perusahaan 400 dan
pengeluaran pemerintah sebesar 800. Besarnya
ekspor negara tersebut 600 dan impor adalah
10% dari pendapatan nasional.
Tentukan:
a. Fungsi Consumsi
b. Pendapatan nasional keseimbangan
T.Parulian - E. Makro
Penyelesaian :
a. Fungsi Consumsi :
C=400+0,75Yd
C=400+0,75(Y-0,2Y)
C=400+0,6Y
b. Pendapatan nasional keseimbangan :
Y=C+I+G+X-M
Y=400+0,6Y+400+800+600-0,1Y
Y=4400.
T.Parulian - E. Makro
Contoh 2:
Fungsi konsumsi masyarakat suatu negara adalah
C=100+0,8Yd dan investasi sebesar 100.
Pengeluaran pemerintah sebesar 250 dan pajak
yang dipungut adalah 250. Pemerintah
memberikan subsidi sebesar 50, sedangkan
ekspor berjumlah 300 dan impor berjumlah 200.
Tentukan besarnya pendapatan nasional
keseimbangan ?
T.Parulian - E. Makro
Penyelesaian :
Y=C+I+G+X-M
Y=100+0,8(Y-250+50)+100+250+300-200
0,2Y=390
Y=1950
T.Parulian - E. Makro
Dengan pendekatan injeksi-kebocoran:
C=100+0,Yd
C=100+0,8(Y-250+50)
C=-60+0,8Y
S=60+0,2Y
S+T+M=I+G+X
60+0,2Y+200=100+250+300 (nilai T sudah masuk pada
fungsi C)
Maka Y=1950.
T.Parulian - E. Makro
3. Andaikan perekonomian suatu negara memiliki informasi
sebagai berikut :
Fungsi saving : S = -40 + 0,3 Y
Fungsi impor : I = 20 + 0,2Y
Pengeluaran Investasi : I = 280
Ekspor : X = 100
Tentukan :
a. Pendapatan nasional keseimbangan
b. Tabungan keseimbangan.
c. Konsumsi keseimbangan
d. Impor keseimbangan
T.Parulian - E. Makro
4. Dalam suatu perekonomian terbuka diketahui :
C = 500 + 0,8Yd.
Pajak adalah 25% dari pendapatan nasional.
Investasi = 500, Pengeluaran pemerintah = 1000.
Ekspor negara X = 800, sedangkan Impor adalah 10% dari
pendapatan nasional.
Perekonomian akan mencapai full employment pada
pendapatan nasional sebesar 6000.
Tentukan :
a. Fungsi konsumsi
b. Pendapatan nasional keseimbangan.
c. Penurunan pajak untuk mencapai full emplyoment.
T.Parulian - E. Makro
d. Kenaikan pengeluaran pemerintah untuk mencapai full
employment .
e. Budget pemerintah pada keseimbangan awal dan pada
kondisi full employment.
f. Tentukan apakah ekspor selalu melebihi impor pada
kedua keseimbangan tersebut ?
g. Fungsi pajak yang baru.
h. Grafik keseimbangan perekonomian.
T.Parulian - E. Makro
a. Fungsi Konsumsi sebagai fungsi dari Y
C = 500 + 0,8Yd.
C = 500 +0,8 (Y – T)
C = 500 +0,8 (Y – 0,25Y)
C = 500 + 0,8 (0,75Y)
C = 500 + 0,6 Y
b. Y = C + I + G + X – M
Y = 500 + 0,6Y + 500 + 1000 + 800 – 0,1Y
Y = 5600
T.Parulian - E. Makro
c. Misal besar pajak untuk mencapai full employment (Y=6000)
adalah To, maka
Y = C + I + G + X – M
Y = 500 + 0,8Yd + I + G + X – M
Y = 500 + 0,8 (Y – To) + 500 + 1000 + 800 – 0,1Y
Y = 2800 + 0,8Y – 0,8To – 0,1Y
0,3Y = 2800 – 0,8To
0,8To = 2800 – 0,3Y
0,8To = 2800 – 0,3(6000)
0,8To = 1000
To = 1250
Jika pajak tetap pada Y=6000, maka jumlah pajak adalah:
T = 0,25Y = 0,25(6000)=1500
T.Parulian - E. Makro
Dengan demikian untuk mencapai kesempatan kerja penuh, pajak
diturunkan sebanyak 1500 – 1250 = 250.
d. Misal pengeluaran pemerintah untuk mencapai full employment
adalah Go, maka :
Y = C + I + G + X – M
Y = 500 + 0,6Y + 500 + Go +800 – 0,1(6000)
Go = 1200
Maka untuk mencapai kesempatan kerja penuh, pengeluaran
pemerintah perlu ditambah sebanayk 1200 – 1000 = 200
T.Parulian - E. Makro
T.Parulian - E. Makro

More Related Content

Similar to BAB-8-KESEIMBANGAN-PENDAPATAN-NASIONAL-4-SEKTOR.pdf

pengantar untuk menentukan income
pengantar untuk menentukan incomepengantar untuk menentukan income
pengantar untuk menentukan incomediani lupitasari
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
Luce Scuola Elementare Nation
 
Perekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektorPerekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektor
Yesica Adicondro
 
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.pptPPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
SmaPgrirks
 
Ekonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalEkonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan Nasional
Aori Meru
 
Homework
HomeworkHomework
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasionalKd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
AGUS SETIYONO
 
Keseimbangan Ekonomi pada bidang Sektor.pptx
Keseimbangan Ekonomi pada bidang Sektor.pptxKeseimbangan Ekonomi pada bidang Sektor.pptx
Keseimbangan Ekonomi pada bidang Sektor.pptx
SusanSanti20
 
EM kelompok 2.pptx
EM kelompok 2.pptxEM kelompok 2.pptx
EM kelompok 2.pptx
RogerSaryowan
 
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved]Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved]
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Tugas Eko12, Meilisa Pitriasasmita, Ranti Pusriana, Ekonomi, Pendapatan Nasio...
Tugas Eko12, Meilisa Pitriasasmita, Ranti Pusriana, Ekonomi, Pendapatan Nasio...Tugas Eko12, Meilisa Pitriasasmita, Ranti Pusriana, Ekonomi, Pendapatan Nasio...
Tugas Eko12, Meilisa Pitriasasmita, Ranti Pusriana, Ekonomi, Pendapatan Nasio...
Meilisaaptr_
 
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-19. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1
AGUS SETIYONO
 
Pertemuan 6.pptx
Pertemuan 6.pptxPertemuan 6.pptx
Pertemuan 6.pptx
Desidwidjayanti1
 
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
luluksaja
 
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
TimothySiahaan
 
Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)Tri Yani
 
PIE MAKRO - PERTEMUAN 4 REV.pdf
PIE MAKRO - PERTEMUAN 4 REV.pdfPIE MAKRO - PERTEMUAN 4 REV.pdf
PIE MAKRO - PERTEMUAN 4 REV.pdf
LPMITKJ
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasional Pendapatan nasional
Pendapatan nasional
Ita Pitriyanti
 

Similar to BAB-8-KESEIMBANGAN-PENDAPATAN-NASIONAL-4-SEKTOR.pdf (20)

pengantar untuk menentukan income
pengantar untuk menentukan incomepengantar untuk menentukan income
pengantar untuk menentukan income
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
1117925408.pptx
1117925408.pptx1117925408.pptx
1117925408.pptx
 
Perekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektorPerekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektor
 
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.pptPPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
 
Ekonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalEkonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan Nasional
 
Homework
HomeworkHomework
Homework
 
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasionalKd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
Kd 3.1 menganalisis konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional
 
Keseimbangan Ekonomi pada bidang Sektor.pptx
Keseimbangan Ekonomi pada bidang Sektor.pptxKeseimbangan Ekonomi pada bidang Sektor.pptx
Keseimbangan Ekonomi pada bidang Sektor.pptx
 
EM kelompok 2.pptx
EM kelompok 2.pptxEM kelompok 2.pptx
EM kelompok 2.pptx
 
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]
 
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved]Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved]
 
Tugas Eko12, Meilisa Pitriasasmita, Ranti Pusriana, Ekonomi, Pendapatan Nasio...
Tugas Eko12, Meilisa Pitriasasmita, Ranti Pusriana, Ekonomi, Pendapatan Nasio...Tugas Eko12, Meilisa Pitriasasmita, Ranti Pusriana, Ekonomi, Pendapatan Nasio...
Tugas Eko12, Meilisa Pitriasasmita, Ranti Pusriana, Ekonomi, Pendapatan Nasio...
 
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-19. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1
 
Pertemuan 6.pptx
Pertemuan 6.pptxPertemuan 6.pptx
Pertemuan 6.pptx
 
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
 
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
 
Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)
 
PIE MAKRO - PERTEMUAN 4 REV.pdf
PIE MAKRO - PERTEMUAN 4 REV.pdfPIE MAKRO - PERTEMUAN 4 REV.pdf
PIE MAKRO - PERTEMUAN 4 REV.pdf
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasional Pendapatan nasional
Pendapatan nasional
 

BAB-8-KESEIMBANGAN-PENDAPATAN-NASIONAL-4-SEKTOR.pdf

  • 1. KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA) Oleh: T. Parulian T.Parulian - E. Makro
  • 2. Analisis pendapatan nasional empat sektor terdiri dari empat pelaku ekonomi yaitu RTK, RTP, RTN dan RTLN. Analisis pendapatan nasional 4 sektor disebut juga analisis pendapatan nasional dengan perekonomian terbuka. T.Parulian - E. Makro
  • 3. RTLN artinya kegiatan ekonomi sudah dipengaruhi oleh sektor luar negeri (ekspor dan impor). T.Parulian - E. Makro
  • 4. Luar Negeri Gaji, bunga, laba, sewa, dividen Masyarakat Perusahaan Arus Melingkar Perekonomian 4 sektor Pemerintah Pembelian Barang & Jasa Pajak Pembelian Barang & Jasa Pembayaran gaji, bunga, transfer Pajak Ekspor Impor T.Parulian - E. Makro
  • 5. Ekspor Jika sebuah negara mengirimkan /menjual produk nasionalnya ke luar negeri. Impor Jika sebuah negara menerima atau membeli produk negara lain. T.Parulian - E. Makro
  • 6. Ekspor (secara fisik) : Pengiriman dan penjualan barang-barang buatan dalam negeri ke negara-negara lain. Ekspor mengakibatkan peningkatan pada pengeluaran agregat dan akhirnya menyebabkan peningkatan pendapatan nasional. T.Parulian - E. Makro
  • 7. Impor (secara fisik) yaitu : Pembelian dan pemasukan barang dari luar negeri ke dalam suatu perekonomian. Aliran barang ini akan menimbulkan aliran keluar (bocoran) yang akhirnya menurunkan pendapatan nasional. T.Parulian - E. Makro
  • 8. Alasan Ekspor dilakukan oleh sebuah negara : 1. Barang tersebut diperlukan negara lain. 2. Negara lain tidak dapat memproduksi barang tersebut. 3. Yang paling penting, kemampuan dari negara tersebut untuk mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing pada pasar luar negeri (mempunyai keistimewaan). T.Parulian - E. Makro
  • 9. Trade Balance (Neraca Perdagangan) Ekspor suatu negara dikurangi nilai Impornya. Atau Trade Balance = X – M = Ekspor Netto T.Parulian - E. Makro
  • 10. Surplus Perdagangan Jika Ekspor > Impor Atau ekspor Netto + Defisit Perdagangan Jika Ekspor < Impor Atau ekspor Netto - T.Parulian - E. Makro
  • 11. Perdagangan Seimbang (Balance Tade) Ekspor = Impor T.Parulian - E. Makro
  • 12. Ekspor vs Impor Ekspor akan mengurangi cadangan devisa negara, sedang impor dapat memperbesar cadangan devisa suatu negara. Perubahan-perubahan cadangan devisa suatu negara akan mempengaruhi perkembangan ekonomi suatu negara. T.Parulian - E. Makro
  • 13. Ekspor ditentukan oleh beberapa faktor : 1. Daya saing produk (kualitas dan harga). 2. Daya beli atau kondisi ekonomi negara penerima ekspor. 3. Kebijakan proteksi dari negara tujuan ekspor. 4. Kurs valuta asing negara dengan negara tujuan ekspor. T.Parulian - E. Makro
  • 14. Kaitan fungsi ekspor dan impor terhadap PN Ekspor tidak tergantung kepada pendapatan nasional, sehingga dipandang sebagai pengeluaran otonomi. Impor ditentukan oleh pendapatan nasional. T.Parulian - E. Makro
  • 15. Impor ditentukan oleh beberapa faktor : 1. Harga dan nilai tukar valuta asing. 2. Kondisi produk nasional (Y) yang dihasilkan di dalam negeri. 3. Kebijakan proteksi negara pengimpor. T.Parulian - E. Makro
  • 16. Fungsi Impor. Penentu utama impor adalah produk nasional (Y) suatu negara. Semakin tinggi produk nasional, maka semakin besar impor. Dengan demikian fungsi impor dapat dinyatakan : M = Mo + mY M = Impor Mo = Impor Otonomi m = Marginal Propencity To Impor Y = Produk Nasional T.Parulian - E. Makro
  • 17. Keseimbangan ekonomi empat sektor. Keseimbangan ekonomi akan tercapai apabila Aggregate Supply (AS) sama dengan Aggregate Demand (AD). atau AS = AD T.Parulian - E. Makro
  • 18. AS merupakan keseluruhan produk nasional yang siap untuk ditawarkan kepada masyarakat. AD merupakan keseluruhan pengeluaran masyarakat untuk meminta produk nasional yang terdiri dari C, I, G, dan X. T.Parulian - E. Makro
  • 19. Yd (Pendapatan Disposible). Yd=Y-T Pendapatan disposibel digunakan untuk tujuan : 1. Untuk membeli barang buatan dalam negeri dan barang impor , C = Cdn+M. 2. Untuk ditabung (S) T.Parulian - E. Makro
  • 20. Analisis perekonomian keseimbangan perekonomian 4 sektor dapat dilakukan dengan 2 pendekatan : 1. Pendekatan Pengeluaran Agregat (AE) Penawaran agregat (AS)= pengeluaran agregat (AE) Y+M =C+I+G+X Y=C+I+G+X-M 2. Pendekatan Kebocoran - Suntikan S + T + M = I + G + X T.Parulian - E. Makro
  • 21. Angka pengganda 4 sektor pada pajak lumpsum c k I Y I      1 1 c k G Y G      1 1 c c k Tx Y Tx       1 c c k Tr Y Tr      1 kI = angka pengganda Investasi kG = angka pengganda peng. pemerintah kTx = angka pengganda pajak kTr = angka pengganda transfer (subsidi) kX = angka pengganda ekspor kM = angka pengganda impor c k X Y X      1 1 c k M Y M       1 1 T.Parulian - E. Makro
  • 22. Angka pengganda 4 sektor pada pajak proportional m ct c k I Y I        1 1 m ct c k G Y G        1 1 m ct c c k Tx Y Tx         1 m ct c c k Tr Y Tr        1 kI = angka pengganda Investasi kG = angka pengganda peng. pemerintah kTx = angka pengganda pajak kTr = angka pengganda transfer (subsidi) kX = angka pengganda ekspor kM = angka pengganda impor m ct c k X Y X        1 1 m ct c k M Y M         1 1 T.Parulian - E. Makro
  • 23. Contoh 1: Fungsi konsumsi masyarakat suatu negara adalah C=400+0,75Yd. Pajak 20% dari pendapatan nasional. Investasi perusahaan 400 dan pengeluaran pemerintah sebesar 800. Besarnya ekspor negara tersebut 600 dan impor adalah 10% dari pendapatan nasional. Tentukan: a. Fungsi Consumsi b. Pendapatan nasional keseimbangan T.Parulian - E. Makro
  • 24. Penyelesaian : a. Fungsi Consumsi : C=400+0,75Yd C=400+0,75(Y-0,2Y) C=400+0,6Y b. Pendapatan nasional keseimbangan : Y=C+I+G+X-M Y=400+0,6Y+400+800+600-0,1Y Y=4400. T.Parulian - E. Makro
  • 25. Contoh 2: Fungsi konsumsi masyarakat suatu negara adalah C=100+0,8Yd dan investasi sebesar 100. Pengeluaran pemerintah sebesar 250 dan pajak yang dipungut adalah 250. Pemerintah memberikan subsidi sebesar 50, sedangkan ekspor berjumlah 300 dan impor berjumlah 200. Tentukan besarnya pendapatan nasional keseimbangan ? T.Parulian - E. Makro
  • 28. 3. Andaikan perekonomian suatu negara memiliki informasi sebagai berikut : Fungsi saving : S = -40 + 0,3 Y Fungsi impor : I = 20 + 0,2Y Pengeluaran Investasi : I = 280 Ekspor : X = 100 Tentukan : a. Pendapatan nasional keseimbangan b. Tabungan keseimbangan. c. Konsumsi keseimbangan d. Impor keseimbangan T.Parulian - E. Makro
  • 29. 4. Dalam suatu perekonomian terbuka diketahui : C = 500 + 0,8Yd. Pajak adalah 25% dari pendapatan nasional. Investasi = 500, Pengeluaran pemerintah = 1000. Ekspor negara X = 800, sedangkan Impor adalah 10% dari pendapatan nasional. Perekonomian akan mencapai full employment pada pendapatan nasional sebesar 6000. Tentukan : a. Fungsi konsumsi b. Pendapatan nasional keseimbangan. c. Penurunan pajak untuk mencapai full emplyoment. T.Parulian - E. Makro
  • 30. d. Kenaikan pengeluaran pemerintah untuk mencapai full employment . e. Budget pemerintah pada keseimbangan awal dan pada kondisi full employment. f. Tentukan apakah ekspor selalu melebihi impor pada kedua keseimbangan tersebut ? g. Fungsi pajak yang baru. h. Grafik keseimbangan perekonomian. T.Parulian - E. Makro
  • 31. a. Fungsi Konsumsi sebagai fungsi dari Y C = 500 + 0,8Yd. C = 500 +0,8 (Y – T) C = 500 +0,8 (Y – 0,25Y) C = 500 + 0,8 (0,75Y) C = 500 + 0,6 Y b. Y = C + I + G + X – M Y = 500 + 0,6Y + 500 + 1000 + 800 – 0,1Y Y = 5600 T.Parulian - E. Makro
  • 32. c. Misal besar pajak untuk mencapai full employment (Y=6000) adalah To, maka Y = C + I + G + X – M Y = 500 + 0,8Yd + I + G + X – M Y = 500 + 0,8 (Y – To) + 500 + 1000 + 800 – 0,1Y Y = 2800 + 0,8Y – 0,8To – 0,1Y 0,3Y = 2800 – 0,8To 0,8To = 2800 – 0,3Y 0,8To = 2800 – 0,3(6000) 0,8To = 1000 To = 1250 Jika pajak tetap pada Y=6000, maka jumlah pajak adalah: T = 0,25Y = 0,25(6000)=1500 T.Parulian - E. Makro
  • 33. Dengan demikian untuk mencapai kesempatan kerja penuh, pajak diturunkan sebanyak 1500 – 1250 = 250. d. Misal pengeluaran pemerintah untuk mencapai full employment adalah Go, maka : Y = C + I + G + X – M Y = 500 + 0,6Y + 500 + Go +800 – 0,1(6000) Go = 1200 Maka untuk mencapai kesempatan kerja penuh, pengeluaran pemerintah perlu ditambah sebanayk 1200 – 1000 = 200 T.Parulian - E. Makro