Pada Materi yang diberikqn ini adalah Membahas bagaiman Seorang Pelaku isnis dalam Mengambil suatu tindakan yang memenuhi Pengaruh yang sangat berbahaya namun harus diambil demi sebuah Kelangsungan Usaha kedeoannya
3. ◦ MENURUT KBBI
◦ Resiko bagi para wirausaha merupakan suatu tantangan, karena wirausahawan lebih menyukai hal-hal yang
menantang untuk lebih mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Pengambilan resiko menurut perspektif
wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah
◦ Pengambilan resiko berkaitan erat dengan kepercayaan diri. Semakin besar keyakinan pada kemampuan diri
sendiri, semakin besar pula keyakinan dalam mempengaruhi hasil dan keputusan, serta semakin siap pula
mencoba apa yang menurut orang lain penuh dengan resiko.
wirausahawan merupakan orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun
cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur
permodalan operasinya, serta memasarkanya. Seorang wirausaha harus mampu menciptkan
sesuatu yang berbeda dan mampu menangkap peluang yang ada.
Yang membedakan seorang wirausaha dengan yang lainnya adalah kesiapan dalam pengambilan resiko. Kebanyakan
orang lebih suka berada dalam titik yang aman dan nyaman dengan tidak mengambil hal yang beresiko atau lebih
memilih resiko yang lebih rendah. Berbeda dengan wirausaha, resiko dijadikan sebagai tantangan untuk mencapai
kesuksesan, bukan suatu hambatan yang menjadikan kita gagal.
4. Anak muda sering dikatakan selalu menyenangi tantangan.
Mereka tidak takut mati. Inilah salah satu faktor pendorong
anak muda menyenangi olah raga yang penuh dengan resiko
dan tantangan, seperti balap motor di jalan raya, balap mobil
milik orang tuanya. Tetapi, contoh-contoh tersebut dalam arti
negatif. Olahraga beresiko yang positif ialah panjat tebing,
mendaki gunung, arum jeram, karate atau olah raga bela diri
dan sebagainya.
6. ◦ Risiko itu ada bilamana waktu yang akan datang (future) tidak diketahui (uknown). Jadi, dengan perkataan lain
resiko itu ada bila ada ketidakpastian (uncertainty).
◦ Wirausaha yang tidak mau megambil resiko akan sukar memulai atau berinisiatif.
Menurut Angelita S. Bajaro
◦ Seorang wirausahawan adalah penentu bukan penanggung risiko. wirausawan menetapkan sebuah keputusan,
sudah memahami secara sadar risiko yang akan di hadapinya. Selanjutnya wirausaha tersebut akan memperkecil
risiko - risiko itu. Dalam hal ini,penerapan inovasi dalam usaha merupakan usaha yang kreatif untuk
memperkecil kemungkinan terjadinya risiko.
◦ wirausaha kurang menyukai resiko yang terlalu rendah atau yang terlalu tinggi. Wirausaha akan menyukai resiko
yang paling seimbang (moderat). Dengan demikian, keberanian untuk menanggung resiko yang menjadi nilai
kewirausahaan adalah pengambilan resiko yang penuh dengan perhitungan dan realistik.
, “seorang wirausaha yang berani menanggung resiko ialah
orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan
dengan cara yang baik.”
8. menurut Kuratko dan Hodgetts menyebutkan ada sembilan karakteristik dari entrepreneur :
1. Entrepreneur adalah pelaku
2. Entrepreneur itu dilahirkan, bukan di buat atau diciptakan
3. Entrepreneur selalu menjadi penemu atau pencipta sesuatu
4. Entrepreneur adalah akademis
5. Entrepreneur harus memenuhi the profile
6. Kebutuhan entrepreneur adalah keberuntungan
7. Ketidak tahuan merupakan keberuntungan bagi entepreniur
8. Entrepreneur menginginkan keberhasilan dan pengalaman menyatakan tingkat kegagalan cukup
tinggi
9. Entrepreneur adalah seorang pengambil resiko
9.
10. 1. Ketidakpastian (Unexpected
risk)
Yaitu keadaan yang memiliki
beberapa kemungkinan dan
disebut resiko tak terduga
2. Risiko ( expected risk)
yaitu pekerjaan yang terjadi karena
keputusan yang di ambil
penyebab kegagalan
usaha :
· Perencanaan yang kurang
matang
· Kurangnya modal
· Bakat yang tidak cocok
· Kurang pengalaman
· Lemahnya pemasaran
· Tidak mempunyai
semangat berwirausaha
· Tidak mempunyai etos
kerja yang tinggi
Ciri-ciri risiko dari
ketidakpastian :
· Tidak bisa di duga
sebelumnya.
· Sulit di rencanakan.
· Bersifat tiba-tiba.
· Biasa digolongkan
“forcemajeure” (bencana
alam).
12. Secara umum, risiko usaha dapat diklasifikasikan sebagai :
1. Risiko Murni
Risiko murni adalah risiko yang menyebabkan kerugian dan tidak mungkin
menimbulkan keuntungan. Risiko mutni menjadi karena ketidaksengajaan dan tidak dapat
diecgah.
2. Risiko Spekularif
Risiko sprkulatif adalah risiko yang diambil secara sengaja atau sadar oleh seorang
wirausaha dan memiliki dua kemungkinan hasil, yaitu keuntungan atau kerugian.
Berdasarkan jenis dampaknya, resiko usaha bisa diklasifikasikan sebagai :
1. Risiko Sistematik
Risiko sistematik adalah risiko yang mampunyai dampak lebih komleks dibandingkan
risiko murni dan risiko spualatif.
2. Risiko spesifik
Risiko spesifik adalah risiko yang memiliki dampak khusus dan tidak dapat dihindari
tetapi bisa diminimalisasi tingkat risikonya.
14. Berdasarkan cara pandang dan menghadapi risiko,setiap orang wirausaha dapatdiklasifikasikan sebagai
berikut.
1. Risk avoidar
Risk avoider adalah orang yang tidak senang menghadapirisiko bahkan cenderung menghindari risiko.
2. Risk Calculator
Risk calculator adalah orang yang berani mengambil keputusan bila risiko atau dampaknya bisa
dikalkulasikan (dihitung berapa tingkat kerugiannya).
3. Risk Taker
Risk taker adalah orang yang berani dan mampu mengambil keputusan dengan mengukur risiko secara
intuitif saja. Para risk taker ini sering disebut speculator atau gambler.
16. 1. Metode Analisa Dari Pengalaman dan Sejarah
Seperti : . Informasi keluhan pelanggan, kecacatan produk, rekam jejak karyawan,
pertumbuhan penjualan).
2. Metode Pengamatan dan Survei
Seperti : Pengamatan dan survie tingkat kebutuhan pasar, ketidakpuasan
pelanggan, menemukan produk baru, gaya hidup pelanggan, lokasiberdirinya pabrik
dan lingkungan.
3. Metode Acuan
Acuan yang digunakan adalah acuan yang bersifat trategis, yaitu pemimpin pasar
atau produk unggulan.
18. 1. Gunakan pengetahuan Anda untuk mengetahui dampak atau risiko yang akan terjadi.
2. Manfaatkan pengalaman yang Anda miliki.
3. Berpikir kreatif dan inovatif dan yakinlah bahwa segala sesuatu pasti ada penyelesaiannya.
4. Asurasikan apa yang perlu diasurasikan.
5. Bekerja dan berpikir prestatif, yang merupakan faktor pendorong untuk mendapatkan
pengetahuan baru melalui”problem and experiential based learning”(Belajar dari masalah dan
pengalaman).
6. Keahlian menganalisa, menelaah, menilai, dan menguraikan sebab akibat serta keyakinan
diri untuk mengambil risiko.
7. Mengubah keadaan yang bisa menimbulkan risiko menjadi keadaan yang lebih baik dan
berisiko kecik.
8. Proaktif dan antisipatif, adalah kunci penting dalam mengelolahrisiko
20. 1. Manajer atau wirausaha menambah
pengetahuan tentang:
◦ Ketrampilan teknis, terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang dihasilkan. Misalkan yang
semula dengan teknologi tradisional diganti dengan teknologi tepat guna/modern
◦ Ketrampilan mengorganisasi yaitu kemampuan meramu yang tepat dari faktor produksi dalam usaha
mencakup SDM, SDA, modal . Ibarat membuat kue, bagaimana agar rasanya enak, murah dan
disenangi pembeli.
◦ Ketrampilan memimpin yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dikerjakan dengan baik dan
serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi. Untuk itu setiap pimpinan dituntut membuat
konsep kerja.
◦ Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi strategi produksi, strategi
keuangan, strategi SDM, strategi operasional, strategi pemasaran, strategi penelitian dan
pengembangan.
◦ Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan konsekuensi setiap saat harus membayar
premi yang merupakan pengeluaran tetap.
21. 2. Resiko Pasar
Resiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di pasaran.
Faktor penyebab :
◦ Kesalahan dalam mengidentifikasi pasar
◦ Kesalahan dalam mengetahui kebutuhan pelangan dalam pasar yang dipilih
◦ Kegagalan dalam memprediksi perubahan pasar
◦ Kesalahan dalam memperhitungkan secara makro
◦ Kegagalan dalam memprediksi siklus pasar
Upaya yang ditempuh:
◦ Mengadakan inovasi yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi calon pembeli. Misal
budidaya lele dumbo
◦ Mengadakan penelitian pasar dan memperoleh informasi pasar secara berkesinambungan.
22. 3. Resiko Kredit
Resiko yang ditanggung kreditor akibat debitor tidak membayar pinjaman sesuai waktu yang telah disepakati.
Faktor penyebab:
◦ Sering terjadi produsen menaruh produknya terlebih dahulu dan dibayar kemudian
◦ Deditor meminjam uang untuk usaha tetapi usahanya gagal akibatnya timbul kredit macet,
Upaya yang ditempuh:
A. Berikan kredit pada seseorang yang minimal memenuhi syarat sebagai berikut:
◦ Dapat dipercaya yaitu watak dan reputasinya
◦ Kemampuan untuk membayar, hal ini dapat dilihat dari kemampuan/hasil yang diperoleh dari usahanya
◦ Kemampuan modal sendiri yang ditempatkan dalam usaha sehingga merupakan net personal assets
◦ Jangan memberikan pinjaman yang terlalu besar sambil mengevaluasi kredibilitas debitor
B. Memperlihatkan pengelolaan dana debitor bila yang bersangkutan memiliki perusahaan.
23. 4. Resiko Alam
◦ Resiko ini di luar pengetahuan/ jangkauan manusia, misal gempa bumi, banjir, angin topan,
kemarau panjang. Kemungkinan – kemungkinan bertahannya seorang wirausahawan tetap
hidup dalam menghadapi resiko terburuk antara lain :
◦ Memperbaiki usaha
◦ Melakukan alih usaha
◦ Pindah alamat
◦ Mencari investor untuk berinvestasi
◦ Meminta pihak lain untuk mengakui sisi