bab-1-talim-mutaalim

1. TA`LIM MUTA`ALLIM
BAB 1 NIAT

2. 1. SAHNYA AMAL DENGAN NIAT
Setiap orang yang menuntut ilmu harus punya niat, karena sahnya amal dengan niat.
Dasarnya:
La budda lith - tholibi min – niyyati
Ay innamal – a’malu bin – niyyati
Wong kang numprih - ilmu wajib – nduwe niat
Dawuh nabi – sahe amal – kanti niat
Penuntut (il-mu) wajib (ba-ginya) niat
Sabda nabi – sahnya amal – dengan niat

3. 2. AMAL DUNIA YANG JADI AMAL AKHERAT
Banyak amal yang kelihatannya berupa amal dunia, tetapi karena niat yang benar maka
menjadi amal akherat.
Contoh : makan diniati untuk mendapatkan kekuatan dalam melaksanakan ibadah, maka
termasuk amal akherat dan diberi pahala oleh Allah,
Dasarnya..
Kam’amalin – minad duna – biniyyati
Shohihatin – shoro minal – akhiroti
Akeh amal – ndunyo sebab – kanti niat
Kang bener (mong – ko) dadi (a – mal) akhirat
Banyak amal – dunia sebab – dengan niat
yang benar (ma-ka) jadi (a-mal) akhirat
Ket : Begitu juga sebaliknya. Banyak amal yang kelihatannya amal akhirat, tetapi karena niat
yang salah maka menjadi amal dunia.
Contoh : sholat yang niatnya pamer

4. 3. NIAT MENUNTUT ILMU YANG UTAMA ADALAH MENCARI RIDLONYA
ALLAH SWT.
Dasarnya...
Wayanbaghi – an yanwiyath – tholibu bi
Tholabilhil – ilma (ridhol – lahi) tubi
Seyogyane – nuntut ilmu – diniati
Golek (ridlo – ne) Allah kang – moho suci
Menuntut (il – mu) harusnya – diniati
Mencari (ri – dho) Allah yang – maha suci

5. 4. NIAT MENGHIDUPKAN AGAMA ISLAM
Di antara niat menuntut ilmu adalah untuk mendapatkan pahala di akherat.
 Menghidupkan agama Allah yaitu agama islam
 Melanggengkan agama islam.
Dasarnya...
Waddarol (a – khirota) (ih – ya) dinihi
Wabihi an – yanwiya (ib – qo) dinihi
Lan amrih (gan – jaran) (akhe – rat) lan ugo
Ngurip-ngurip – lan (nglanggenga – ke) agomo
Juga (dini – ati) (menca – ri) pahala
Menghidupkan – dan (melanggeng – kan) agama

6. 5. MENGHILANGKAN KEBODOHAN
Niat menuntut ilmu di antaranya adalah menghilangkan kebodohan dirinya dan
kebodohan orang-orang yang bodoh.
Dasarnya...
Wa (li’iza-latin) (lijah-li) nafsihi
Wasairil – juhhali (fab-da’) bismihi
Ngilangi (a-wake) songko – kebodohan
Lan (sekabe-hane) wong kang – bodho tenan
Hilangkan (ke-bodohan) (da-ri) dirinya
Dan semua – orang yang (bo-dohnya) nyata

7. 6. NIAT BELAJAR DI ANTARANYA BERSYUKUR KEPADA ALLAH
Niat menuntut ilmu di antaranya adalah bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah
diberikan Allah, berupa nikmat akal dan kesehatan badan.
Dasarnya...
Bitholabil – ilminwi (syuk-ron) ala man
Min ni’matil – aqli (wasih-hatil) badan
Lan syukur (a-tas) (anugrah-he) pengeran
Rupo ni’mat – akal lan (se-hate) badan
Dan bersyukur – atas (anu-gerah) tuhan
Berupa (nik-mat) akal dan – sehat badan

8. 7. INGIN PUNYA ILMU MANFAAT HARUS SELALU BEWRSYUKUR
Penuntut ilmu hendaknya selalu nersyukur dengan lisan dan hatinya dan dibuktikan dengan
berbuat baik dan bersedekah dengan hartanya.
Dasarnya...
Fayanbaghi – syukrul lisa – ni wal janan
Kadzaka syuk – ruhu bima – lin arkan
Nuntut ilmu – wajib syukur – dengan
lisan
Hati dan (har-ta) juga (ang-gota) badan
Nuntut ilmu – wajib syukur – kanti lisan
Ati lan (bon-do) ugo (ang-gota) badan

9. 8. JANGAN BERNIAT MENDAPATKAN HARTA
Janganlah menuntut ilmu dengan niat untuk mendapatkan perhatian manusia dan untuk
mendapatkan harta beda.
Dasarnya...
La tanwi (iq-balan) minal-unasi bih
Wala (lijal-bil) mali (ha-dza) fantabih
Dan jangan (kar-na) (perhati-an) manusia
Dan jangan (kar-na) mendapatkan – harta benda
Ojo niat – krono (made-pe) menungso
Lan ojo (ke-rono) oleh-bondo dunyo

10. 9. JANGAN MENUNTUT ILMU DENGAN NIAT AGAR DIMULYAKAN PEJABAT
ATAU PENGUASA.
Dasarnya...
La (lilkaro-mati) (ama-mas) sulthon
Fashohihin-niyyata (fa’-lam) waqbalan
Ra kerono – dimulya’no – penguoso
Benerno (ni-at) ngertiyo – lan terimo
Tak karena - dimulyakan – penguasa
Luruskan (ni-at) (ketahu-i) dan trima