Dokumen tersebut membahas tentang profil sanitasi di Kabupaten Demak. Kondisi sanitasi masih perlu perbaikan, terutama sarana pengelolaan sampah dan drainase. Partisipasi lebih banyak stakeholder diperlukan."
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)Joy Irman
Dokumen tersebut membahas perencanaan sarana dan prasarana sistem pengelolaan air limbah setempat (on-site), termasuk debit air limbah, kloset, perencanaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) berdasarkan kapasitas, lokasi, dan kebutuhan lahan.
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air LimbahJoy Irman
Dokumen tersebut merupakan bagian keempat dari empat bagian yang membahas sistematika dokumen rencana induk air limbah. Dokumen ini menjelaskan rincian bab demi bab yang akan ada dalam rencana induk air limbah mulai dari pendahuluan, visi dan misi, analisis kondisi daerah, arah pengembangan sarana prasarana, hingga program-program pengembangan.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan PermukimanJoy Irman
Petunjuk Teknis dan Operasional Standar Pelayanan Minimal Bidang Cipta Karya, Penyehatan Lingkungan Permukiman (Sanitasi, Air Limbah, Persampahan, dan Drainase)
Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...Joy Irman
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman secara terpadu, efisien, dan efektif guna mendukung pencapaian sasaran nasional pengelolaan air limbah permukiman."
Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air...Joy Irman
Dokumen ini membahas tentang isu strategis, permasalahan, tantangan dan peluang dalam pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman di Indonesia. Beberapa isu kunci yang diangkat adalah rendahnya akses masyarakat terhadap layanan air limbah, perlunya peraturan dan kelembagaan yang mendukung, serta tantangan peningkatan cakupan layanan dan partisipasi masyarakat. Dokumen ini juga membahas peluang yang ditawarkan oleh regul
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)Joy Irman
Dokumen tersebut membahas perencanaan sarana dan prasarana sistem pengelolaan air limbah setempat (on-site), termasuk debit air limbah, kloset, perencanaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) berdasarkan kapasitas, lokasi, dan kebutuhan lahan.
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air LimbahJoy Irman
Dokumen tersebut merupakan bagian keempat dari empat bagian yang membahas sistematika dokumen rencana induk air limbah. Dokumen ini menjelaskan rincian bab demi bab yang akan ada dalam rencana induk air limbah mulai dari pendahuluan, visi dan misi, analisis kondisi daerah, arah pengembangan sarana prasarana, hingga program-program pengembangan.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan PermukimanJoy Irman
Petunjuk Teknis dan Operasional Standar Pelayanan Minimal Bidang Cipta Karya, Penyehatan Lingkungan Permukiman (Sanitasi, Air Limbah, Persampahan, dan Drainase)
Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...Joy Irman
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman secara terpadu, efisien, dan efektif guna mendukung pencapaian sasaran nasional pengelolaan air limbah permukiman."
Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air...Joy Irman
Dokumen ini membahas tentang isu strategis, permasalahan, tantangan dan peluang dalam pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman di Indonesia. Beberapa isu kunci yang diangkat adalah rendahnya akses masyarakat terhadap layanan air limbah, perlunya peraturan dan kelembagaan yang mendukung, serta tantangan peningkatan cakupan layanan dan partisipasi masyarakat. Dokumen ini juga membahas peluang yang ditawarkan oleh regul
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanJoy Irman
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman di Indonesia. Ada 5 kebijakan utama yaitu peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah, peningkatan peran masyarakat dan swasta, pengembangan peraturan, penguatan lembaga pengelola, dan peningkatan sumber pendanaan. Strateginya meliputi peningkatan akses masyarakat, perubahan perilaku, partisipasi swasta, penyusun
Buku Referensi Opsi Teknologi Sanitasi PermukimanJoy Irman
Dokumen ini membahas buku referensi tentang opsi sistem dan teknologi sanitasi yang disusun oleh program pembangunan sanitasi Indonesia. Buku ini bertujuan untuk membantu pemerintah daerah menyusun strategi sanitasi kota yang meliputi sistem pengelolaan air limbah, sampah, dan drainase perkotaan. Buku ini juga menjelaskan berbagai teknologi untuk setiap subsistem sanitasi tersebut beserta pertimbangannya dalam pemilihan teknologi
Menguraikan kelembagaan (aturan main dan lembaga/organisasinya) pengelolaan sampah di aras masyarakat dengan pendekatan yang baru, yaitu Ekonomi Sirkuler atau Ekonomi Biru. Jadi pengelolaan sampah bukan hanya bertujuan untuk sanitasi tapi juga dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Selain itu juga dibahas mengenai pengelolaan sampah di era Revolusi Industri 4.0.
Kumpulan Regulasi terkait Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL)Oswar Mungkasa
Undang-undang ini membahas tentang perusahaan daerah dan konservasi sumber daya alam hayati. Perusahaan daerah adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang ini dengan modal kekayaan daerah dan bertujuan memberikan jasa dan kemanfaatan umum. Konservasi sumber daya alam hayati bertujuan melestarikan sumber daya alam dan ekosistem melalui perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan yang lestari.
Tujuan, Pendekatan, dan Prinsip SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)Joy Irman
Dokumen ini membahas pendekatan dan prinsip sanitasi berbasis masyarakat yang disebut Sanimas, yang mencakup 5 pendekatan dan 4 prinsip dasar sanitasi, serta 4 prinsip penyelenggaraan sanitasi berbasis masyarakat.
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahanJoy Irman
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengelolaan persampahan di Indonesia dengan sasaran membersihkan lingkungan kota, mengurangi sampah sebesar 20%, meningkatkan cakupan pelayanan kepada 60% penduduk, meningkatkan kualitas TPA menjadi sanitary landfill, dan meningkatkan kinerja lembaga pengelola persampahan. Strateginya meliputi peningkatan kesadaran masyarakat akan 3R, meningkatkan peran masyarakat dan sw
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampahinfosanitasi
Dokumen ini membahas tentang rehabilitasi dan penutupan TPA secara permanen atau revitalisasi. Ia menjelaskan persyaratan umum dan teknis untuk penutupan permanen atau revitalisasi TPA, termasuk evaluasi kondisi fisik dan lingkungan TPA, perencanaan desain penutupan atau revitalisasi, dan prosedur rutin untuk pengelolaan pasca operasi. Dokumen ini bertujuan menyediakan pedoman untuk menutup atau merevitalisasi
RENCANA AKSI DAERAH ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DKI JAKARTA (RAD – API)joihot
Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim di DKI Jakarta ini membahas analisis kerentanan dan risiko iklim di DKI Jakarta akibat perubahan iklim, serta program dan rencana aksi adaptasi yang disarankan. Dokumen ini menganalisis tren perubahan iklim historis dan proyeksi dampaknya di masa depan pada sektor-sektor seperti banjir, kesehatan, dan kenaikan muka air laut. Selanjutnya ditentukan tingkat kerentanan wil
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman menjelaskan aspek-aspek peraturan dan perundangan yang mendasari, strategi dan kebijakan pengelolaan air llimbah permukiman, berbagai opsi teknologi penanganan air limbah. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Tiga masalah utama dalam pembangunan wilayah di Indonesia adalah (1) ketimpangan ekonomi antar wilayah yang menyebabkan tingkat kesejahteraan yang berbeda, (2) kualitas SDM yang rendah karena pendidikan dan kesehatan yang kurang memadai, dan (3) berkurangnya kualitas lingkungan akibat deforestasi dan kerusakan ekosistem.
Tata cara pembuatan studi kelayakan drainase perkotaan memberikan panduan mengenai:
(1) pengumpulan data dan informasi teknis, ekonomi, dan lingkungan; (2) analisis kelayakan teknis, ekonomi, dan lingkungan untuk menentukan alternatif terbaik; (3) penyusunan rencana proyek drainase berdasarkan hasil analisis kelayakan.
Proses penyusunan strategi sanitasi kota (ssk) step by stepJoy Irman
Dokumen tersebut menjelaskan proses penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) yang meliputi identifikasi isu, perumusan visi dan misi, penetapan sistem dan zona sanitasi, perumusan strategi subsektor, penyiapan program dan kegiatan, konsultasi publik, dan finalisasi dokumen SSK.
Aspek Kelembagaan, Pembiayaan, Peraturan, dan Peran Masyarakat dalam Pengelol...Joy Irman
Dokumen tersebut membahas aspek-aspek pengelolaan sampah secara sistematis, meliputi aspek kelembagaan, pembiayaan, peraturan, dan peran masyarakat. Dokumen ini menjelaskan kondisi saat ini serta kondisi yang diharapkan pada masing-masing aspek untuk meningkatkan pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan ImplementasiOswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Prawisti Ekasanti dalam Seminar SANIMAS bertema Pengarusutamaan Pendekatan Sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS): Pembelajaran dari Pengalaman.
Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang prosedur perencanaan rinci sistem drainase perkotaan, mencakup pengumpulan data, analisis hidrologi untuk menentukan debit rencana, dan kriteria perencanaan terkait hidraulika, struktur, dan lainnya. Prosedur ini dimulai dari studi kelayakan rencana induk drainase sebelum merancang detail sistem drainase perkotaan.
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanJoy Irman
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman di Indonesia. Ada 5 kebijakan utama yaitu peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah, peningkatan peran masyarakat dan swasta, pengembangan peraturan, penguatan lembaga pengelola, dan peningkatan sumber pendanaan. Strateginya meliputi peningkatan akses masyarakat, perubahan perilaku, partisipasi swasta, penyusun
Buku Referensi Opsi Teknologi Sanitasi PermukimanJoy Irman
Dokumen ini membahas buku referensi tentang opsi sistem dan teknologi sanitasi yang disusun oleh program pembangunan sanitasi Indonesia. Buku ini bertujuan untuk membantu pemerintah daerah menyusun strategi sanitasi kota yang meliputi sistem pengelolaan air limbah, sampah, dan drainase perkotaan. Buku ini juga menjelaskan berbagai teknologi untuk setiap subsistem sanitasi tersebut beserta pertimbangannya dalam pemilihan teknologi
Menguraikan kelembagaan (aturan main dan lembaga/organisasinya) pengelolaan sampah di aras masyarakat dengan pendekatan yang baru, yaitu Ekonomi Sirkuler atau Ekonomi Biru. Jadi pengelolaan sampah bukan hanya bertujuan untuk sanitasi tapi juga dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Selain itu juga dibahas mengenai pengelolaan sampah di era Revolusi Industri 4.0.
Kumpulan Regulasi terkait Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL)Oswar Mungkasa
Undang-undang ini membahas tentang perusahaan daerah dan konservasi sumber daya alam hayati. Perusahaan daerah adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang ini dengan modal kekayaan daerah dan bertujuan memberikan jasa dan kemanfaatan umum. Konservasi sumber daya alam hayati bertujuan melestarikan sumber daya alam dan ekosistem melalui perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan yang lestari.
Tujuan, Pendekatan, dan Prinsip SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)Joy Irman
Dokumen ini membahas pendekatan dan prinsip sanitasi berbasis masyarakat yang disebut Sanimas, yang mencakup 5 pendekatan dan 4 prinsip dasar sanitasi, serta 4 prinsip penyelenggaraan sanitasi berbasis masyarakat.
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahanJoy Irman
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengelolaan persampahan di Indonesia dengan sasaran membersihkan lingkungan kota, mengurangi sampah sebesar 20%, meningkatkan cakupan pelayanan kepada 60% penduduk, meningkatkan kualitas TPA menjadi sanitary landfill, dan meningkatkan kinerja lembaga pengelola persampahan. Strateginya meliputi peningkatan kesadaran masyarakat akan 3R, meningkatkan peran masyarakat dan sw
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampahinfosanitasi
Dokumen ini membahas tentang rehabilitasi dan penutupan TPA secara permanen atau revitalisasi. Ia menjelaskan persyaratan umum dan teknis untuk penutupan permanen atau revitalisasi TPA, termasuk evaluasi kondisi fisik dan lingkungan TPA, perencanaan desain penutupan atau revitalisasi, dan prosedur rutin untuk pengelolaan pasca operasi. Dokumen ini bertujuan menyediakan pedoman untuk menutup atau merevitalisasi
RENCANA AKSI DAERAH ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DKI JAKARTA (RAD – API)joihot
Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim di DKI Jakarta ini membahas analisis kerentanan dan risiko iklim di DKI Jakarta akibat perubahan iklim, serta program dan rencana aksi adaptasi yang disarankan. Dokumen ini menganalisis tren perubahan iklim historis dan proyeksi dampaknya di masa depan pada sektor-sektor seperti banjir, kesehatan, dan kenaikan muka air laut. Selanjutnya ditentukan tingkat kerentanan wil
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman menjelaskan aspek-aspek peraturan dan perundangan yang mendasari, strategi dan kebijakan pengelolaan air llimbah permukiman, berbagai opsi teknologi penanganan air limbah. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Tiga masalah utama dalam pembangunan wilayah di Indonesia adalah (1) ketimpangan ekonomi antar wilayah yang menyebabkan tingkat kesejahteraan yang berbeda, (2) kualitas SDM yang rendah karena pendidikan dan kesehatan yang kurang memadai, dan (3) berkurangnya kualitas lingkungan akibat deforestasi dan kerusakan ekosistem.
Tata cara pembuatan studi kelayakan drainase perkotaan memberikan panduan mengenai:
(1) pengumpulan data dan informasi teknis, ekonomi, dan lingkungan; (2) analisis kelayakan teknis, ekonomi, dan lingkungan untuk menentukan alternatif terbaik; (3) penyusunan rencana proyek drainase berdasarkan hasil analisis kelayakan.
Proses penyusunan strategi sanitasi kota (ssk) step by stepJoy Irman
Dokumen tersebut menjelaskan proses penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) yang meliputi identifikasi isu, perumusan visi dan misi, penetapan sistem dan zona sanitasi, perumusan strategi subsektor, penyiapan program dan kegiatan, konsultasi publik, dan finalisasi dokumen SSK.
Aspek Kelembagaan, Pembiayaan, Peraturan, dan Peran Masyarakat dalam Pengelol...Joy Irman
Dokumen tersebut membahas aspek-aspek pengelolaan sampah secara sistematis, meliputi aspek kelembagaan, pembiayaan, peraturan, dan peran masyarakat. Dokumen ini menjelaskan kondisi saat ini serta kondisi yang diharapkan pada masing-masing aspek untuk meningkatkan pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan ImplementasiOswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Prawisti Ekasanti dalam Seminar SANIMAS bertema Pengarusutamaan Pendekatan Sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS): Pembelajaran dari Pengalaman.
Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang prosedur perencanaan rinci sistem drainase perkotaan, mencakup pengumpulan data, analisis hidrologi untuk menentukan debit rencana, dan kriteria perencanaan terkait hidraulika, struktur, dan lainnya. Prosedur ini dimulai dari studi kelayakan rencana induk drainase sebelum merancang detail sistem drainase perkotaan.
Pengenalan akuntansi dan bisnis pertemuan 1Manik Ryad
Dokumen ini membahas tentang pengantar akuntansi dan perusahaan. Menguraikan sifat dasar perusahaan dan akuntansi, jenis-jenis usaha dan entitas usaha, pemangku kepentingan dalam perusahaan, peranan akuntansi dalam bisnis, prinsip akuntansi berterima umum, konsep-konsep dalam praktek akuntansi, persamaan akuntansi, dan transaksi bisnis.
Standar operasional prosedur Bagian Umum Pengadilan Negeri membahas pengelolaan surat masuk dan keluar, administrasi perlengkapan dan perencanaannya, tugas rumah tangga kantor seperti perpustakaan dan kebersihan, pelaporan, serta penghapusan barang milik negara. Prosedur Bagian Kepegawaian membahas peningkatan pengelolaan data pegawai, termasuk absensi, daftar urut kepangkatan, dan inventarisasi pegawai.
[Ringkasan]
1. Buku putih ini berisi analisis kondisi sanitasi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur meliputi air limbah, sampah, dan drainase berdasarkan survei ke 90 desa/kelurahan.
2. Secara umum, fasilitas pengelolaan limbah cair dan penanganan sampah masih kurang memadai. Banyak masyarakat yang membuang limbah sembarangan ke badan air atau membakar sampah.
3. Permasalahan kunci meliputi kurangnya kesad
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)infosanitasi
Dokumen ini membahas strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) di Indonesia. STBM diperkenalkan pada tahun 2004 untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sanitasi masyarakat secara nasional melalui pendekatan berbasis masyarakat. Pendekatan sebelumnya gagal meningkatkan akses sanitasi dan perubahan perilaku, sehingga dibutuhkan pendekatan baru seperti STBM. STBM telah diterapkan di lebih dari 200 kab
Paparan materi air limbah 20 juli 2023.pptxssuserc34760
STRATEGI PENGEMBANGAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK
BAGI MASYARAKAT PESISIR DI JAWA TENGAH
Terkait bagaimana pemerintah provinsi melakukan pengelolaan air limbah domestik sesuai kewenangannya dalam ranah regional atau yang melibatkan paling sedikit 2 Kabupaten/Kota.
03 penyusunan ranperda limbah - fa 150416Edy Junaidi
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar umum pengelolaan air limbah domestik di Indonesia. Saat ini pengelolaan air limbah belum memadai sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Diperlukan kerangka hukum dan prasarana yang memadai untuk meningkatkan pengelolaan air limbah guna mencapai target RPJMN."
KAJIAN KECAMATAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN T...MochamadNurIhsan
[Ringkasan]
Kajian ini membahas pengelolaan persampahan di Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi meliputi kurangnya kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah, belum tersedianya Tempat Pembuangan Sampah di beberapa desa, serta biaya pengangkutan sampah yang mahal. Kajian ini bertujuan meningkatkan kebersihan lingkungan, mengidentifikasi masalah, dan memberikan solusi pengelolaan samp
Dokumen tersebut membahas pentingnya cuci tangan pakai sabun (CTPS) dalam mengurangi risiko penyakit diare. CTPS dapat menurunkan risiko diare hingga 42-53% karena sabun mampu menghilangkan bakteri penyebab diare hingga 90%. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah CTPS yang benar serta persyaratan sarana CTPS.
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum SingarajaLaksmi_Perwira
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan limbah rumah sakit, termasuk jenis-jenis limbah, dampaknya, dan penanganannya. Secara khusus membahas tentang pengelolaan limbah cair di RSUD Buleleng.
Standard minimum-penanganan-pasca-bencanaFahlevi Qalbi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang standar minimum kebutuhan pascabencana yang mencakup standar umum, standar pokok kebutuhan dalam situasi bencana, serta standar kebutuhan air, sanitasi, pangan, dan penanganan masalah gizi di tempat pengungsian.
Masterplan sanitasi Labuhanbatu Selatan membahas tiga hal utama: (1) masalah sanitasi di daerah tersebut yang mencakup rendahnya akses sanitasi dan pengolahan limbah, (2) tujuan peningkatan kualitas sanitasi masyarakat, dan (3) strategi pengembangan sanitasi melalui peningkatan kesadaran, peraturan, dan fasilitas pengolahan limbah.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
Bab iii demak
1. BAB III
PROFIL SANITASI KABUPATEN DEMAK
Kabupaten Demak terus berupaya memperbaiki sarana dan prasarana bidang sanitasi, namun
demikian belum semua berjalan dengan maksimal. Penangangan permasalahan sektor sanitasi
saat ini sering ditangani oleh 1-2 SKPD saja. Diperlukan kerjasama yang lebih erat dan lebih
banyak melibatkan stakeholder dalam penanganan sektor sanitasi.
Kondisi saat ini, untuk sub sektor persampahan, Kabupaten Demak baru memiliki 2 TPA yakni di
Kalikondang dan Candisari. Luas TPA Kalikondang ini hanya 2,5 Ha, sedangkan TPA Candisari
hanya 0,8 Ha, upaya pembangunan TPA baru yang lebih luas dan modern sudah terpikirkan,
namun masih terkendala masalah pengadaan tanah dan pembiayaan. Sedangkan untuk
penanganan sub sektor drainase, Kabupaten Demak baru memiliki master plan drainase untuk
Kota Demak saja, sedangkan untuk kecamatan lainya belum lagi ter-update, sejalan dengan
pertambahan penduduk dan perluasan kawasan permukiman, fasilitas drainase terus berkembang,
khusus untuk permukiman yang dikembangkan oleh developer, data drainase bisa terpantau,
namun tidak pada perkembangan permukiman non developer.
Demikian pula dengan sub sektor limbah cair rumah tangga, data dari Dinkes Kab Demak pada
tahun 2011 meyebutkan hanya 96.537 rumah atau 34,92 % yang memiliki Sistem Pengolahan Air
Limbah (SPAL), sedangkan prosentase kepemilikan jamban keluarga baru mencapai 53,12 %.
Terakhir, dalam sub sektor pola hidup bersih dan sehat, umumnya masih beragam. Data yang
diperoleh dari seluruh puskesmas seluruh Kabupaten Demak sebagian besar masyarakat Demak
sudah tidak BABS dan melakukan praktik cuci tangan.
3.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene
Secara umum perilaku hidup bersih dan sehat dari masyarakat Demak masih sebagian yang
menjalani pola hidup bersih dan sehat, baik itu yang ada di rumah tangga maupun di sekolahan,
berikut gambaran mengenai PHBS dan promosi hygiene di Kabupaten Demak.
3.1.1 Tatanan Rumah Tangga
Dalam tataran rumah tangga, gambaran yang diambil melalyi Studi EHRA yang dilakukan oleh
Dinkes. Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) atau Penilaian Risiko Kesehatan
Lingkungan adalah studi untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku-perilaku yang
berisiko pada kesehatan warga.
Fasilitas sanitasi yang diteliti mencakup, sumber air minum, layanan pembuangan sampah,jamban,
dan saluran pembuangan air limbah rumah tangga. Untuk perilaku, yang dipelajari adalah cuci
tangan pakai sabun, buang air besar, pembuangan kotoran anak, dan penanganan sampah.
Ukuran sampel EHRA Kabupaten Demak adalah 800 rumah tangga. Dengan ukuran populasi
kota sebesar 326.377 rumah tangga, CL (Confidence Level) sebesar 95%, maka CI (Confidence
Interval) yang didapat dari ukuran sampel itu adalah sebesar 0,245%. Sampel ditarik secara acak
(random) dengan teknik multistage dan random sistematis. Jumlah sampel per desa diambil
secara proporsional berdasarkan ukuran populasi rumah tangga di desa. Yang menjadi primary
sampling unit adalah RT (Rukun tetangga). Di setiap RT, diambil acak rumah tangga dengan tiga
pilihan teknik, yakni sistematis (urutan rumah), random walk, atau metode EPI. Yang dicakup
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 42
2. EHRA adalah semua lima kecamatan (sub-distrik) di Kabupaten Demak, yakni Mranggen
(populasi: 43.243 rumah tangga), Sayung (populasi: 28.206 rumah tangga), dan Bonang
(populasi: 29.113 rumah tangga), Wedung (populasi :22.019) dan Kebonagung (populasi :
12.101).
Di setiap kecamatan terdapat 4 (empat) desa dan EHRA mencakup 20 desa yang ada di
Kabupaten Demak. Untuk pengumpulan data EHRA menerapkan 2 (dua) teknik, yakni
1) wawancara (interview) dan
2) pengamatan (observation).
Yang mengumpulkan data (enumerator) adalah kader-kader Posyandu yang dipilih secara
kolaboratif oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Demak dan pihak desa. Selama dua hari penuh
mereka mengikuti pelatihan enumerator yang difasilitasi oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Demak.
Yang diwawancarai kader Poyandu adalah ibu rumah tangga usia 18-60 tahun. Wawancara dan
pengamatan bisa diselesaikan antara 30-45 menit per rumah tangga.
Status ibu yang diwawancarai kebanyakan adalah istri, yakni sekitar 98,6%. Dan sebanyak 1,4%
adalah berstatus anak perempuan yang sudah menikah. Dari sisi jumlah anggota di dalam rumah,
kebanyakan memiliki anggota 4 orang atau 2 anak, (34,5%). Sebanyak 41,5% memiliki jumlah
anggota lebih dari 4 orang,atau anak lebih dari 3 orang dan sebanyak 24,1% memiliki jumlah
anggota rumah tangga di bawah 4 orang atau anak kurang dari 2 orang.
Seperti diketahui luas, balita adalah segmen populasi yang paling rentan terhadap penyakit-
penyakit yang berasal dari kondisi sanitasi dan perilaku higinitas (orang dewasa) yang buruk.
Terkait dengan ini EHRA menemukan 44,3% rumah tangga memiliki anak termuda yang tergolong
balita (bawah lima tahun). Sebanyak 51% memiliki anak termuda usia antara 6-12 tahun, dan
sisanya, sebanyak 4,7%,memiliki anak yang berusia diatas 12 tahun. EHRA menjumpai beberapa
desa di Kabupaten Demak memiliki proporsi anak usia 6-12 tahun yang relatif lebih banyak.
Dari hasil EHRA melalui wawancara ditemukan bahwa rumah tangga di Kabupaten Demak
menggunakan sumber air terlindungi yang tercemar sebesar 99,1%. Penggunaan sumber air
minum dari botol kemasan (10,5%), isi ulang (29,9%), PDAM (16%), Hidran umum (1,4%), Kran
Umum proyek PDAM (6,5%), Sumur Pompa Tangan (21,9%), Sumur Gali Terlindungi (7,6%),
Sumur Gali Tidak Terlindungi (6,8%). Air hujan (13,3%), air sungai (6,1%), waduk (0,1%), lainnya
(4,4%).
Penilaian Risiko Kesehataan Lingkungan Kabupaten Demak antara lain mengenai sarana
pengolahan air limbah seyakni koneksi ke saluran air adalah yang paling lain tinja , diperoleh data
yang memiliki sarana (38,9%) dan pembuangan air bekas kebanyakan ke sungai ( 62,1%) .
Kejadian banjir terjadi rutin menurut responden sebanyak 80,3% , terjadi beberapa kali .
Perilaku buang air besar bagi anggota keluarga yang sudah dewasa di jamban pribadi sebanyak
66,4%. Ke MCK/WC umum (3,4%) , ke WC helicopter (6,8%) , ke sungai/pantai/laut (28,9%) , ke
kebun/pekarangan (7,1%), ke selokan/parit/got (0,5%), ke lubang galian (2,6%), lainnya (3,1%),
jawaban tidak tahu (1,3%).
Orang yang sering BAB di tempat terbuka dapat diketahui pada anak 5-12 tahun (47,4%) ,
remaja (29,4%), dewasa ( 31,4%), lanjut usia (46,3%) , dan perilaku BAB di tempat terbuka pada
anak hingga dewasa lebih banyak dilakukan oleh laki-laki, sedangkan pada lanjut usia atau tua,
lebih banyak perempuan yang BAB di tempat terbuka.
Kloset yang banyak dipakai adalah kloset jongkok (51,4%) , sedangkan yang menggunakan duduk
siram (1,5%), plengsengan (1,0%), cemplung (10,4%), dan yang tidak punya kloset (35,8%).
Perilaku memakai sabun dalam mandi, cuci dan cebok sebanyak 89,1%, sedangkan yang tidak
menggunakan sabun (10,9%) . Kondisi sampah di lingkungan, berserakan (44,6%), dan pada
pengelolaan sampah kebanyakan dibakar (31,1%) dan dibuang ke sungai/kali/laut/danau (31,7%).
Kejadian penyakit diare, lebih banyak diderita oleh anak balita (39,3%), sedangkan anak non balita
(21,5%), remaja laki-laki (12,4%), remaja perempuan (8,8%), dewasa laki-laki (14,5%), dewasa
perempuan (19,3%).
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 43
3. 3.1.2 Tatanan Sekolah
Kondisi PHBS dan promosi hygiene ditatanan sekolah tidak berbeda jauh dengan kondisi secara
umum di masyarakat, hampir rata – rata kondisi fasilitas MKCK dan kondisi usaha kesehatan
sekolah (UKS) masih sangat sederhana, bahkan jika dari jumlah hanya berkisar antara 40-60%
saja yang telah memiliki fasilitas MKCK.
Yang paling sering dijumpai adalah kondisi SPAL dan fasilitas cuci tangan yang masih relative
sedikit serta masih sangat sederhana fisiknya.
Tabel 3.1 (terlampir)
Tabel 3.2 (terlampir)
3.2 Pengelolaan Air Limbah Domestik
Pengelolaan air limbah domestik belum optimal, khusus dipermukiman warga, hanya sebagaian
kecil atau sekitar 43,93 % yang memiliki SPAL. Sedangkan untuk sarana MCK baru mencapai
53,12 %. Untuk MCK komunal, tidak ada data resmi, tidak semua kecamatan atau desa yang
memiliki sarana MCK komunal. Pembangunan sarana SPAL di masyarakat sangat diperlukan,
termasuk MCK Komunal untuk setiap desa.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 44
4. 3.2.1 Kelembagaan
Tabel 3.3.
Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik
FUNGSI
PEMANGKU KEPENTINGAN
Pemerintah
Kabupaten/Kota
Swasta Masyarakat
PERENCANAAN
• Menyusun target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota DPU PPE, Dinkes, KLH -- --
• Menyusun rencana program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target DPU PPE, Dinkes, KLH -- --
• Menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target DPU PPE, Dinkes, KLH -- --
PENGADAAN SARANA --
• Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah domestic DPU PPE -- --
• Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (Tangki Septik) DPU PPE -- --
• Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja) DPU PPE -- --
• Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber ke IPAL (pipa kolektor) DPU PPE -- --
• Membangun sarana IPLT dan atau IPAL DPU PPE -- --
PENGELOLAAN
• Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja -- -- Swasta / Masyarakat
• Mengelola IPLT dan atau IPAL -- -- Swasta / Masyarakat
• Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja -- -- Swasta / Masyarakat
• Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik, dan atau penyedotan air limbah domestic DPU PPE -- --
• Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik, dan saluran drainase
lingkungan) dalam pengurusan IMB
DPU PPE -- --
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
• Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik (pengangkutan, personil, peralatan, dll) DPU PPE -- --
• Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestik DPU PPE, Dinkes, KLH -- --
• Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestik DPU PPE, Dinkes, KLH -- --
MONITORING DAN EVALUASI
• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota DPU PPE -- --
• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestik DPU PPE & KLH -- --
• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestic, dan atau menampung
serta mengelola keluhan atas layanan air limbah domestic
KLH -- --
• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik KLH -- --
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 45
5. Sumber : Analisa Pokja Sanitasi Kabupaten Demak
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 46
6. Tabel 3.4.
Peta Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten Demak
Peraturan
Ketersediaan Pelaksanaan
Keterangan
Ada (Sebutkan) Tidak Ada
Efektif
Dilaksanakan
Belum Efektif
Dilaksanakan
Tidak Efektif
Dilaksanakan
AIR LIMBAH DOMESTIK
• Target capaian pelayanan pengelolaan air limbah domestik di
Kab/Kota ini
- Tidak Ada - - - -
• Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam
penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestic
- Tidak Ada - - - -
• Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam
memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam
pengelolaan air limbah domestic
- Tidak Ada - - - -
• Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang
untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di
hunian rumah
Sanki berupa teguran
sampai dengan
pencabutan izin usaha
- - V - -
• Kewajiban dan sanksi bagi industry rumah tangga untuk
menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat
usaha
Sanki berupa teguran
sampai dengan
pencabutan izin usaha
- - V - -
• Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana
pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha
Sanki berupa teguran
sampai dengan
pencabutan izin usaha
- - V - -
• Kewajiban penyedotan air limbah domestic untuk masyarakat,
industri rumah tangga, dan kantor pemilik tangki septic
- Tidak Ada - - - -
• Retribusi penyedotan air limbah domestic - Tidak Ada - - - -
• Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah
domestic bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga, dan
perkantoran
- Tidak Ada - - - -
Sumber : Analisa Pokja Sanitasi Kabupaten Demak
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 47
7. 3.2.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan
Tabel 3.5.
Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Air Limbah Domestik
Input
User
Interface
Penampungan
Awal
Pengaliran
Pengolahan
Akhir
Pembuangan/
Daur Ulang
Kode/Nama
Aliran
Grey Water Air limbah RT Drainase Sungai 1
Air limbah RT SPAL Drainase Sungai 2
Air Limbah
Perkotaan
SPAL Drainase Sungai 3
Sumber : Analisa Pokja Sanitasi Kabupaten Demak
Tabel 3.6.
Sistem Pengelolaan Air Limbah yang ada di Kabupaten Demak
Kelompok Fungsi Teknologi yang
digunakan
Jenis Data Sekunder (Perkiraan) Nilai
Data
Sumber Data
a b c d e
Penampungan Awal SPAL Perkiraan Jumlah Total Asumsi 60 % DPU PPE
User Interface SPAL Perkiraan Jumlah Total Asumsi 20 % DPU PPE
Air Limbah SPAL Perkiraan Jumlah Total Asumsi 20 % DPU PPE
Sumber : Analisa Pokja Sanitasi Kabupaten Demak
3.2.3 Kesadaran Masyarakat dan PMJK
Berdasarkan data dari Dinkes Kab Demak, secara umum bagian sebagaian masyarakat
Demak yang memiliki kesadaran dalam mengelola air limbah domestik. Tidak ada data
resmi tentang keterlibatkan kaum perempuan dalam masalah ini. MCK komunal yang sudah
dibangun belum banyak, namun sangat bermanfaat bagi masyarakat miskin.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 48
8. Tabel 3.7.
Pengelolaan Sarana Jamban Keluarga dan MCK oleh Masyarakat
Kecamatan Jumlah Jumlah MCK Tahun
MCK
Jumlah Sanimas Tahun
Sanimas
RW RT Pddk
miskin
Jamban
Keluarga
Dikelola
RT
Dikelola
RW
Dikelola
CBO
Dikelola
Lainnya
dibangun Dikelola
RT
Dikelola
RW
Dikelola
CBO
Dikelola
Lainnya
dibangun
Kec. Mranggen 154 1.066 23.616 15.299
-- -- -- -- --
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak ada --
Kec. Karangawen 146 610 24.900 8.303
-- -- -- -- --
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak ada --
Kec. Guntur 85 527 11.547 13.593
-- -- -- -- --
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak ada --
Kec. Karang Tengah 70 349 12.798 9.404
-- -- -- -- --
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak ada --
Kec. Sayung 103 493 19.054 7.562
-- -- -- -- --
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak ada --
Kec. Demak 106 629 13.851 19.778
-- -- -- -- --
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak ada --
Kec. Wonosalam 104 527 12.296 8.755
-- -- -- -- --
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak ada --
Kec. Dempet 63 363 13.034 3.115
-- -- -- -- --
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak ada --
Kec. Kebonagung 51 246 8290 4.902
-- -- -- LKM 2011
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak ada --
Kec. Gajah 68 409 7615 6.158
-- -- -- -- --
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak ada --
Kec. Mijen 61 284 11.551 6.020
-- -- -- LKM 2011
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak ada --
Kec. Wedung 102 441 13.047 5.237
-- -- -- LKM 2010
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak ada --
Kec. Bonang 113 548 22.712 10.125
-- -- -- LKM 2010
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak ada --
Kec. Karanganyar 63 425 10.327 12.329
-- -- -- -- --
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak ada --
Sumber : Analisa Pokja Sanitasi Kabupaten Demak
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 49
9. Tabel 3.8.
Kondisi sarana MCK
Kecamatan Lokasi
MCK
Jumlah Pemakai Jml
Toilet/W
C
Jml kmr
mandi
Fas. Cuci
Tangan
Persediaan
Sabun
Ada biaya
pemakaian
MCK
Tempat buangan
air kotor
Kapan tangki
septik
dikosongkan
MCK PDAM SPT SGL
RT RW L P S K T S K T S K T L P L P Y T Y T Y T Tangki
Septik
Cubluk
Kec. Mranggen
-- -- -- -- 1032 -- -- 1345 -- -- 1775 -- -- 1 1 1 1 -- V -- V V -- -- V --
Kec. Karangawen
-- -- -- -- -- -- -- -- -- -- V -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
Kec. Guntur
-- -- -- -- -- -- -- V -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
Kec. Karangtengah -- -- -- -- -- -- -- V -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
Kec. Sayung -- -- -- -- -- -- -- V -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
Kec. Demak -- -- -- -- V -- -- V -- -- V -- -- 1 1 1 1 -- V -- V V -- -- V --
Kec. Wonosalam -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- V -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
Kec. Dempet -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
Kec. Kebonagung -- -- -- -- -- -- -- -- V -- V -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
Kec. Gajah -- -- -- -- -- -- -- -- V -- V -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
Kec. Mijen -- -- -- -- -- -- -- V -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
Kec. Wedung -- -- -- -- V -- -- -- V -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
Kec. Bonang -- -- -- -- V -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
Kec. Karanganyar -- -- -- -- -- -- -- V -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
Sumber : Analisa Pokja Sanitasi Kabupaten Demak
Keterangan :
L = laki-laki S = selalu tersedia air Y = ya SPT = Sumur pompa tangan
P = perempuan T = tidak ada persediaan air T = tidak SGL = Sumur gali
K = kadang-kadang
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 50
10. Tabel 3.9.
Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat
No Sub Sektor
Pengelolaan Air Limbah
Nama Program / Proyek /
Layanan
Pelaksana/PJ Tahun
Mulai
Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK
Fungsi Tidak
Fungsi
Rusak PM JDR MBR
1 MCK PNPM (MCK komunal) Masyarakat 2010 V - - V V V
2 MCK PNPM (Jamban Komunal) Masyarakat 2010 V - - V V V
3 MCK PNPM (sumur resapan) Masyarakat 2010 V - - V V V
4 MCK PNPM (Closet) Masyarakat 2010 V - - V V V
5 MCK PNPM (MCK komunal) Masyarakat 2011 V - - V V V
6 MCK PNPM (Jamban Komunal) Masyarakat 2011 V - - V V V
7 MCK PNPM (sumur resapan) Masyarakat 2011 V - - V V V
8 MCK PNPM (Closet) Masyarakat 2011 V - - V V V
Sumber : Bapermas dan KB Tahun 2012
Keterangan:
PM = Pemberdayaan Masyarakat
JDR = Jender
MBR= Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 51
11. 3.2.4 Pemetaan Media
Humas Setda Demak melakukan kerjasama dengan berbagai Media guna
menginformasikan pembangunan yang ada di Kabupaten Demak, termasuk salah satunya
adalah sector sanitasi. Ada 4 media cetak (Koran) yang bekerja sama dengan Humas
Setda Demak yakni, Suara Merdeka, Wawasan, Jawa Pos Radar Semarang, dan Harian
Semarang. Selain itu, Humas Setda juga telah memiliki majalah yang diterbitkan setiap
bulan yaitu, Majalah GEMA Kota Wali. Berikut ini adalah table data berupa kegiatan
komunikasi, media komunikasi, dan mitra kerjasama terkait dengan sector sanitasi
khususnya sub sector air limbah.
Tabel 3.10.
Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Demak
No Kegiatan Tahun Dinas
pelaksana
Tujuan
kegiatan
Khalayak
sasaran
Pesan kunci Pembelajaran
1 Aksi Bersih-
Bersih sampah
di pantai
2012 Dinlutkan Mengantisipasi
/ Mencegah
Pencemaran
Wilayah Pantai
Wilayah Pantai di
Kabupaten
Demak
Waspada terhadap
Pencemaran
Sampah & LImbah
Industri
Perlu adanya
monitoring secara
terus menerus
guna mencehag
pencemaran
2 Sosialisasi,
Publikasi, dan
Dokumentasi
2012 Bag Humas Kepedulian
masyarakat
untuk membuat
saluran /
selokan
Masyarakat Air Limbah tidak
mencemari
lingukngan
Masyarakat Hidup
Bersih
Sumber : Humas Setda Kabupaten Demak Tahun 2012
Tabel 3.11.
Media komunikasi yang ada di Kabupaten Demak
No Nama Media Jenis Acara Isu yang Diangkat Pesan Kunci Pendapat Media
1. Radio Suara Kota
Wali
Talk Show Kebersihan Lingkungan,
Air Bersih, dan Gerakan
Cuci Tangan
Kepedulian
Masyarakat akan
kebersihan dan
Kesehatan
Positif dan Partisipatif
2. Majalah Gema
Kota Wali
Pemeberitaan Kebersihan Lingkungan Masyarakat Peduli
Akan PHBS
Partisipasi dari masyarakat
tumbuh
3 Koran Wawasan Pemberitaan Bantuan tempat
penampungan limbah
untuk PKL Alu Alun
Kesadaran PKL Alun
Alun
Dukungan dari pemerintah
4 Koran Wawasan Pemberitaan Program Pamsimas untuk
pembuatan WC
Peninglkatan Pola
Hidup Sehat
Masyarakat peduli
kesehatan sekolah
Sumber : Humas Setda Kabupaten Demak Tahun 2012
Tabel 3.12.
Kerjasama terkait Sanitasi
No Nama Kegiatan Jenis Kegiatan
Sanitasi
Mitra Kerja Sama Bentuk Kerjasama
Tidak ada - - -
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 52
12. Tabel 3.13.
Daftar Mitra Potensial
No Nama Mitra Jenis Kegiatan Sanitasi Bentuk Kerjasama
Tidak Ada - -
3.2.5 Partisipasi Dunia Usaha
Untuk penyedia layanan pengelolaan air limbah, di Kabupaten Demak belum ada,
khususnya limbah rumah tangga. Sektor swasta yang menangani layanan ini terdapat 3
lembaga swasta yang semuanya berasal dari Kota Semarang.
Tabel 3.14.
Penyedia Layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten/Kota
No Nama Provider
Tahun mulai
operasi
Jenis kegiatan
a b c d
Tidak ada - -
Sumber : KLH Kabupaten Demak Tahun 2011
3.2.6 Pendanaan dan Pembiayaan
Tabel 3.15.
Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan air limbah domestik
No Subsektor/SKPD 2008 2009 2010 201
1
2012 Rata
-rata
Pertumbuhan
(%)
A b c D e f g
A Air limbah -- -- -- -- -- -- --
B Retribusl air
limbah
-- -- -- -- -- -- --
Sumber : KLH Kabupaten Demak Tahun 2012
3.2.7 Isu strategis dan permasalahan mendesak
Pembuangan air limbah di Kabupaten Demak, masih menggunakan drainase yang ada,
belum dibuat terpisah. KLH lebih menangani permasalahan limbah cair industri, sementara
untuk Dinkes lebih kepada penangangan penyuluhan dalam mengelola limbah rumah
tangga. Belum ada peraturan daerah mengenai penanganan limbah cair rumah tangga.
Sistem air limbah di Kabupaten Demak hingga saat ini masih ditangani secara individu oleh
tiap-tiap rumah tangga dan masing-masing industri. Air limbah rumah tangga langsung di
buang ke saluran pembuangan/selokan. Untuk industri, sebagian kecil memiliki IPAL
(Instalasi Pengolahan Air Limbah), air sebelum dibuang ke perairan umum diolah di dalam
unit ini dulu. Jumlah air limbah buangan diperhitungkan dengan asumsi 80% dari air bersih
yang dipergunakan menjadi air limbah. Besarnya pemakaian air bersih rata-rata perjiwa
perhari 70 liter. Secara keseluruhan jumlah rumah tangga miskin dan tidak miskin di
Kabupaten Demak yang menggunakan jamban sendiri/bersama pada tahun 2005-2006
mengalami penurunan.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 53
13. Sistim air limbah yang menggunakan perpipaan adalah suatu yang diinginkan. Untuk
mencapai kondisi itu memerlukan kerja dan kemauan yang sangat keras dari semua
stakeholder kota serta pembiayaan yang cukup tinggi. Untuk mencapai kondisi yang
diinginkan seperti diatas, harus dimulai dari kondisi realitas kota saat ini. Sebab kalau tidak,
maka sangat sulit untuk mencapai cita-cita untuk mempunyai sistim air limbah perkotaan
yang baik. Karena itu untuk menuju sistim yang akan datang harus dikaji secara mendalam
semua aspek yang harus disiapkan untuk pelaksanaan sistim air limbah.
3.3 Pengelolaan Persampahan
Kabupaten Demak saat ini baru memiliki 2 TPA yakni TPA Kalikondang yang berdiri pada
1992 silan, TPA ini berdiri diatas lahan seluas 2,5 Ha dan beroperasi dengan system Open
Dumping. Jarak TPA ini dengan permukiman warga hanya berjrak 500 m, sdangkan dengan
badan air atau suangi terdekat berjarak sekitar 1 km. Sementara itu, untuk fasilitas TPS
(Tempat Pembuangan Sementara), Kabupaten Demak telah memiliki 1 unit TPS terbuka
dan 27 unit TPS tertutup. Pada periode tahun 2010/2011 jumlah timbunan sampah sebesar
425 m3/hari dan yang terangkut atau terlayani baru mencapai 75.59 % (302 m3/hari).
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 54
14. 3.3.1 Kelembagaan
Tabel 3.16.
Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan
FUNGSI
PEMANGKU KEPENTINGAN
Pemerintah Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat
PERENCANAAN
• Menyusun target pengelolaan sampah skala kab/kota, DPU PPE & KLH -- --
• Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian target DPU PPE & KLH -- --
• Menyusun rencana anggaran program persampahan dalam rangka pencapaian target DPU PPE & KLH -- --
PENGADAAN SARANA
• Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah DPU PPE & Disperindag -- --
• Menyediakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke TPS) DPU PPE & Disperindag Ada Ada
• Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) DPU PPE & Disperindag -- --
• Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) DPU PPE & Disperindag -- --
• Membangun sarana TPA DPU PPE -- --
• Menyediakan sarana composting KLH -- Ada
PENGELOLAAN
• Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS DPU PPE & Disperindag -- Ada
• Mengelola sampah di TPS DPU PPE & Disperindag -- Ada
• Mengangkut sampah dari TPS ke TPA DPU PPE & Disperindag -- --
• Mengelola TPA DPU PPE -- Ada
• Melakukan pemilahan sampah* -- -- Ada
• Melakukan penarikan retribusi sampah DPU PPE -- --
• Memberikan izin usaha pengelolaan sampah -- -- --
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
• Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll) DPU PPE -- --
• Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah DPU PPE & KLH -- --
• Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah -- -- --
MONITORING DAN EVALUASI --
• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala kab/kota DPU PPE -- --
• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan DPU PPE -- --
• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan, dan atau menampung DPU PPE -- --
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 55
16. Tabel 3.17.
Peta Peraturan Persampahan Kabupaten Demak
Peraturan
Ketersediaan Pelaksanaan
Keterangan
Ada (Sebutkan) Tidak Ada
Efektif
Dilaksanakan
Belum Efektif
Dilaksanakan
Tidak Efektif
Dilaksanakan
PERSAMPAHAN
• Target capaian pelayanan pengelolaan
persampahan di Kab/Kota ini
- V - - - -
• Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah
Kab/Kota dalam menyediakan layanan
pengelolaan sampah
-
V
- - - -
• Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah
Kab/Kota dalam memberdayakan
masyarakat dan badan usaha dalam
pengelolaan sampah
-
V
- - - -
• Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat
untuk mengurangi sampah,
menyediakan tempat sampah di hunian
rumah, dan membuang ke TPS
- V - - - -
• Kewajiban dan sanksi bagi kantor / unit
usaha di kawasan komersial / fasilitas
social / fasilitas umum untuk
mengurangi sampah, menyediakan
tempat sampah, dan membuang ke
TPS
- V - - - -
• Pembagian kerja pengumpulan sampah
dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA,
pengelolaan di TPA, dan pengaturan
waktu pengangkutan sampah dari TPS
ke TPA
-
V
- - - -
• Kerjasama pemerintah kab/kota dengan
swasta atau pihak lain dalam
pengelolaan sampah
-
V
- - - -
• Retribusi sampah atau kebersihan Peraturan Bupati Efektif
Dilaksanakan
- - -
Sumber : Analisa Pokja Sanitasi Kabupaten Demak
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 57
17. 3.3.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan
Tabel 3.18.
Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Persampahan
Input User
Interface
Penampungan
Awal
Pengangkutan Pengolahan
Akhir
Pembuangan/
Daur Ulang
Kode/Nama
Aliran
Sampah RT Sampah RT - - - Sungai 1
Sampah RT - - - Lahan Kosong 2
Sampah RT - Gerobak sampah TPS TPA 3
Sampah RT - - - Pembakaran 4
Sampah Ruang
Publik
S. Ruang
Publik
- Pick Up - TPA 5
S. Ruang
Publik
Container
(TPS)
Truck (mini &
dumptruck)
- TPA 6
S. Ruang
Publik
Container
(TPS)
Container - TPA 7
S. Ruang
Publik
- Motor sampah TPST TPA 8
Sampah Publik Sampah
Publik
- Armroll TPS TPA 9
Sumber : Analisa Pokja Sanitasi Kabupaten Demak
Tabel 3.19.
Sistem Pengelolaan Persampahan yang ada di Kabupaten Demak
Kelompok Fungsi Teknologi yang
digunakan
Jenis Data
Sekunder
(Perkiraan) Nilai
Data
Sumber Data
A b C D E
User interface - Jumlah timbulan m3 15 % DPU PPE
Sampah RT Gerobak Sampah Jumlah timbulan m3 15 % DPU PPE
Sampah Ruang Publik Angkutan Pick Up Jumlah timbulan m3 15 % DPU PPE
Sampah Ruang Publik Container Jumlah timbulan m3 15 % DPU PPE
Sampah Ruang Publik Dumptruck Jumlah timbulan m3 15 % DPU PPE
Sampah Ruang Publik Motor Sampah Jumlah timbulan m3 15 % DPU PPE
Sampah Publik Amroll Jumlah timbulan m3 10 % DPU PPE
Sumber : DPUPPE Tahun 2012
3.3.3 Kesadaran Masyarakat dan PMJK
Peran masyarakat cukup baik, pengelolaannya diserahkan kepada RT/RW setempat yang
bertanggung jawab terhadap pengumpulan sampah dari sumber ke Depo/TPS. Kecuali
sumber yang menghasilkan sampah > 2,5 m3
perhari diwajibkan untuk mengumpulkan dan
mengangkut sampah sendiri langsung ke Lokasi Pembuangan Akhir (TPA) dan sampah
yang berasal dari rumah sakit adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Demak
dengan penanganan khusus.
Namun data resmi memang belum tercatat dengan baik. Radius layanan pengumpulan
sampah ± 1 km
• Pengumpulan sampah dari wadah individual diangkut menggunakan gerobak
dengan kapasitas 0,8 – 1,0 m3
yang dapat dihela oleh 1 orang
• Ritasi gerobak untuk pengumpulan dari sumber timbulan sampah 1-2 ritasi per hari
• Sampah paling lama berada di dalam wadah selama 2 hari untuk menghindari
pembentukan lindi selama di dalam wadah.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 58
18. Tabel 3.20. Pengelolaan persampahan di tingkat Kelurahan/Kecamatan
Sumber : DPU PPE Kabupaten Demak Tahun 2012
Tabel 3.21.
Pengelolaan persampahan di tingkat kabupaten/kota
Jenis Kegiatan Dikelola oleh
Kabupaten/Kota
Dikelola oleh
Masyarakat
Dikelola oleh Sektor
Formal di Tingkat
Dikelola Pihak Swasta
L P L P L P L P
Pengumpulan sampah dari rumah -- -- -- -- -- -- -- --
Pemilahan sampah di TPS -- -- -- -- -- -- -- --
Pengangkutan Sampah ke TPS 40 orang -- -- -- -- -- -- --
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK
Jenis kegiatan Dikelola oleh Masyarakat Dikelola oleh Sektor
Formal di tingkat
Kelurahan/Kecamatan
Dikelola Pihak
Swasta
Keterangan
RT RW
L P L P L P L P
Pengumpulan sampah dari rumah Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
-- -- -- -- --
Pemilahan sampah di TPS -- -- -- -- 15 orang 5 orang -- -- --
Pengangkutan Sampah ke TPS -- -- -- -- -- -- -- -- --
Pengangkutan sampah ke TPA -- -- -- -- -- -- -- -- --
Pemilahan sampah di TPA -- -- -- -- -- -- -- -- --
Para Penyapu Jalan -- -- -- -- -- -- -- -- --
59
19. Pengangkutan sampah ke TPA 11 orang -- -- -- -- -- -- --
Pemilahan sampah di TPA 6 orang -- -- -- -- -- -- --
Para Penyapu Jalan 80 orang 9 orang -- -- -- -- -- --
Sumber : DPU PPE Kabupaten Demak Tahun 2012
Tabel 3.22.
Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat
No Sub Sektor
Persampahan
Nama Program / Proyek / Layanan Pelaksana/PJ Tahun
Mulai
Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK
Fungsi Tidak
Fungsi
Rusak PM JDR MBR
1 TPA / Gerobak sampah PNPM – Bak sampah keluarga Masyarakat 2010 V V V V
2 TPA / Gerobak sampah PNPM – Gerobak sampah Masyarakat 2010 V V V V
3 TPA / Gerobak sampah PNPM – TPST Masyarakat 2010 V V V V
4 TPA / Gerobak sampah PNPM – Bak sampah keluarga Masyarakat 2011 V V V V
5 TPA / Gerobak sampah PNPM – Gerobak sampah Masyarakat 2011 V V V V
6 TPA / Gerobak sampah PNPM – TPST Masyarakat 2011 V V V V
Sumber : Bapermas dan KB Tahun 2012
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 60
20. 3.3.4 Pemetaan Media
Berikut ini disampaikan data terkait sub sector persampahan, mengenai kegiatan
komunikasi, media komunikasi yang mendukung, kerjasama kegiatan serta mitra kerja yang
potensial.
Tabel 3.23.
Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Demak
No Kegiatan Tahun Dinas
pelaksana
Tujuan kegiatan Khalayak sasaran Pesan kunci Pembelajaran
1 Sosialilsasi 2012 KLH Terciptanya TPA
sebagai tempat
pengelola
sampah
TPA tidak hanya
sebagai pembuangan,
diharapkan juga dapat
memproses sebagai
kompos
Dapat
direalisasikan
lahan dan mesin
pengolah sampah
Persoalan sampah
menjadi
permasalahan
serius disetiap kota
dan bersifat segera
untuk
penanganannya
2 Sosialisasi,
publikasi,
dan
dokumentasi
2012 Bagian
Humas
Terwujudnya
pemilahan
sampah
Masyarakat, sekolah,
SKPD
Semua kalangan
supaya peduli
akab pemilahan
sampah
Sasaran mengikuti
contoh sosialisasi
untuk memilah
sampah
Sumber : Humas Setda Kabupaten Demak Tahun 2012
Tabel 3.24.
Media komunikasi yang ada di Kabupaten Demak
No Nama Media Jenis Acara Isu yang Diangkat Pesan Kunci Pendapat Media
1.
Radio Suara Kota
Demak
Pemberitaan
Irigasi tdk lancar
akibat banyaknya
tumpukan sampah
Adanya perhatian semua pihak utk
mentaati larangan mendirikan
bangunan diatas saluran, serta
kepedulian terhadap sampah
Positif
2.
Radio Suara Kota
Demak
Spot
Buang sampah pada
tempatnya
Adanya kepedulian masyarakat
untuk hidup bersih
Positif
dan Partisipatif
3 Suara Merdeka Pemberitaan
Saluran air tertutup
sampah
Kesadaran pedagang agar tidak
membuang sampah sembarangan
Dukungan dari
semua line
4
Suara Merdeka &
Jawa Pos
Pemberitaan
Sampah dan areal
wisata
Kebersihan di kawasan wisata
harus terus dijaga
Kenyamanan
wisatawan
5 Wawasan & Jawa Pos Pemberitaan
Bantuan gerobak
sampah
PKL Alun – Alun peduli dalam
menjaga kebersihan
Penataan wajah
kota
6 Jawa Pos Pemberitaan
Pengolahan TPA
Kalikondang
TPA perlu diberdayakan (multi
fungsi)
Perlunya
pengolahan sampah
Sumber : Humas Setda Kabupaten Demak Tahun 2012
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 61
21. Tabel 3.25.
Kerjasama terkait Sanitasi
No Nama Kegiatan Jenis Kegiatan
Sanitasi
Mitra Kerja Sama Bentuk
Kerjasama
1. Bersih – bersih Kampung Persampahan KINO In Kind
2.
Pengadaan Sarana
Tempat Sampah
Persampahan BPR BKK Demak In Kind
Sumber : DPU PPE Kabupaten Demak Tahun 2012
Tabel 3.26.
Daftar Mitra Potensial
No Nama Mitra Jenis Kegiatan Sanitasi Bentuk Kerjasama
1. KINO Bersih – Bersih Kampung - In Kind
2. BPR BKK Demak Pengadaan Tempat Sampah - In Kind
3. Rokok Djarum Penghijauan - In Kind
Sumber : DPU PPE Kabupaten Demak Tahun 2012
3.3.5 Partisipasi Dunia Usaha
Pengelolaan persampahan tidak memiliki penyedia jasa layanan, semuanya ditangani oleh
pemerintah daerah, namun untuk dipermukiman dikelola langsung oleh masyarakat.
Tabel 3.27.
Penyedia Layanan Pengelolaan Persampahan yang ada di Kabupaten Demak
No Nama Provider Tahun mulai
operasi
Jenis kegiatan
A b c d
- Tidak Ada -- --
Sumber : DPU PPE Kabupaten Demak Tahun 2012
3.3.6 Pendanaan dan Pembiayaan
Berikut ini retribusi sektor persampahan dalam kurun waktu 5 tahun.
Tabel 3.28.
Ringkasan Pendapatan dan Belanja dari Subsektor Pengelolaan Persampahan
No Subsektor/SKPD 2008 2009 2010 2011 2012 Rata-rata Pertumbuhan
(%)
a b c d e f G
A Persampahan
B Retribusl Sampah 27.750.000 32.400.000 46.150.000 46.150.000 47.150.000 39.920.000 6,4
Sumber : DPU PPE Kabupaten Demak Tahun 2012
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 62
22. 3.3.7 Isu strategis dan permasalahan mendesak
Masyarakat belum maksimal dalam menjalankan program 3R. Selain itu, layanan
pengelolaan sampah baru mencapai 75%, mulai dari masyarakat ke TPS dan akhirnya
TPA.
TPA sampah di Kabupaten Demak yang beroperasi adalah TPA Kalikondang dan TPA
Candisari. Pengelolaan dan penyediaaan sarana pengolahan dan pembuangan akhir
sampah adalah merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Demak. Dengan
adanya reduksi volume sampah di TPS, maka luas lahan yang diperlukan untuk
pembuangan sampah dapat berkurang. Di TPA juga dilakukan kegiatan pemilahan dan
daur ulang sampah yang masih dapat dimanfaatkan.
Sistem yang direncanakan diterapkan di TPA adalah sistem sanitary landfill yang dilengkapi
dengan lapisan kedap air dan sistem pengolah lindi. Dengan penerapan sistem ini,
diharapkan dampak negatif terhadap lingkungan dapat diminimalkan.
TPA yang ada saat ini perlu pengembangan atau pembuatan baru, namun terkendala dana
dan luas lahan.
3.4 Pengelolaan Drainase Lingkungan
Kabupaten Demak memiliki memiliki master plan drainase, yang ada hanya Kota Demak
dan beberapa kecamatan lainnya, hampir 50 % tersumbat atau aliran airnya tidak lancar.
Perkembangan penduduk serta banyak berdirinya perumahan oleh developer, membuat
sistem drainase Kabupaten Demak tidak terekam secara maksimal, terutama dikawasan
perkampungan.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 63
23. 3.4.1 Kelembagaan
Tabel 3.29.
Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan
FUNGSI
PEMANGKU KEPENTINGAN
Pemerintah
Kabupaten/Kota
Swasta Masyarakat
PERENCANAAN
• Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota DPU PPE - -
• Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target DPU PPE - -
• Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target DPU PPE - -
PENGADAAN SARANA
• Menyediakan / membangun sarana drainase lingkungan DPU PPE Pengembang /
Developer
PENGELOLAAN
• Membersihkan saluran drainase lingkungan - -- Masyarakat
• Memperbaiki saluran drainase lingkungan yang rusak - Pengembang /
Developer
Masyarakat
• Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran drainase lingkungan)
dalam pengurusan IMB
DPU PPE -- --
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
• Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, termasuk
penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun
DPU PPE - -
• Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase
sekunder dan primer
DPU PPE - -
• Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan DPU PPE - -
• Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan DPU PPE - -
MONITORING DAN EVALUASI
• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase
lingkungan skala kab/kota
DPU PPE - -
• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan
drainase lingkungan
DPU PPE - -
• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan, dan
atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan
DPU PPE - -
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 64
24. Sumber : DPU PPE Kabupaten Demak Tahun 2012
Tabel 3.30.
Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten Demak
Peraturan
Ketersediaan Pelaksanaan
Keterangan
Ada (Sebutkan) Tidak Ada
Efektif
Dilaksanakan
Belum Efektif
Dilaksanakan
Tidak Efektif
Dilaksanakan
DRAINASE LINGKUNGAN
• Target capaian pelayanan pengelolaan
drainase lingkungan di Kab/Kota ini
- V - - - -
• Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah
Kab/Kota dalam menyediakan drainase
lingkungan
-
V
- - - -
• Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah
Kab/Kota dalam memberdayakan
masyarakat dalam pengelolaan
drainase lingkungan
-
V
- - - -
• Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat
dan atau pengembang untuk
menyediakan sarana drainase
lingkungan, dan menghubungkannya
dengan sistem drainase sekunder
- V - - - -
• Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat
untuk memelihara sarana drainase
lingkungan sebagai saluran pematusan
air hujan
-
V
- - - -
Sumber : DPU PPE Kabupaten Demak Tahun 2012
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 65
26. 3.4.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan
Tabel 3.31.
Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Drainase Lingkungan
Input User
Interface
Penampungan
Awal
Pengaliran Pengolahan
Akhir
Pembuangan/
Daur Ulang
Kode/Nama
Aliran
Grey Water Tempat cuci
makanan
Drainase
lingkungan
Buangan Akhir I
Pembuangan
kamar mandi
Drainase
lingkungan
Sungai II
Pembuangan
kamar mandi
Sungai III
Tempat cuci
pakaian
Saluran
Teriser
Sungai IV
Alur
Bangunan
Halaman Halaman Saluran
Sekunder
Sungai V
Jalan Jalan
Nasional,
Provinsi,
Kabupaten,
Kecamatan
Saluran
Sekunder
Sungai VI
Ruang Publik Lingkungan Saluran
Sekunder
Sungai VII
Lingkungan Sungai VIII
Sumber : Analisa Pokja Sanitasi Kabupaten Demak
Tabel 3.32.
Sistem Pengelolaan Drainase yang ada di Kabupaten Demak
Kelompok Fungsi Teknologi yang
digunakan
Jenis Data
Sekunder
(Perkiraan) Nilai
Data
Sumber Data
a b c d e
Grey Water WC / Kamar Mandi Jumlah (kuantitas) 25 % DPU PPE
User Interface Drainase
Lingkungan-Sungai
Jumlah (kuantitas) 45 % DPU PPE
Bangunan / Halaman Saluran Sekunder Jumlah (Kuantitas) 5 % DPU PPE
Ruang Publik Sungai Jumlah (kuantitas) 25 % DPU PPE
Sumber : Analisa Pokja Sanitasi Kabupaten Demak
3.4.3 Kesadaran Masyarakat dan PMJK
Masyarakat hanya terlibat pembersihan drainase dilingkungan tempat tinggalnya, lebih dari
itu, kebanyakan aparat desa, kecamatan, dan Pemkab yang melakukan pemeliharaan.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 67
27. Tabel 3.33.
Kondisi Drainase Lingkungan di Tingkat Kecamatan
Kecamatan Jumlah Kondisi Drainase
Saat Ini
Pembersihan Drainase *) Pengelola oleh Bangunan Di Atas Saluran
RT RW Lancar Mampet Rutin Tidak Rutin Pemerintah
Kota
Kelurahan Masyarakat
(RT /RW)
Swasta Ada Tidak Ada
L P L P L P
Kec Mranggen 154 1.066 V -- -- 1 -- -- V - - -- V --
Kec . Bonang 146 610 V -- -- 1 -- -- V - - -- -- V
Kec. Demak 85 527 V -- -- 1 -- -- V - - -- V --
Kec. Dempet
70 349 V -- -- 1 -- -- V - - -- -- V
Kec. Wonosalam 103 493 V -- -- 1 -- -- V - - -- -- V
Kec. Kebonagung
106 629 V -- -- 1 -- -- V - - -- -- V
Kec. Wedung 104 527 V -- -- 1 -- -- V - - -- -- V
Kec. Sayung
63 363 V -- -- 1 -- -- V - - -- -- V
Kec. Gajah 51 246 V -- -- 1 -- -- V - - -- -- V
Kec. Guntur
68 409 V -- -- 1 -- -- V - - -- -- V
Kec. Karang
Tengah
61 284 V -- -- 1 -- -- V - - -- -- V
Kec. Karangawen 102 441 V -- -- 1 -- -- V - - -- -- V
Kec.Karanganyar
113 548 V -- -- 1 -- -- V - - -- -- V
Kec. Mijen 63 425 V -- -- 1 -- -- v - - -- -- V
Sumber : DPU PPE Kabupaten Demak Tahun 2012
*) merupakan penanggung jawab pengelolaan drainase (tidak ada tenaga pembersihan lapangan)
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 68
28. Tabel 3.34.
Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat
No Sub Sektor Nama Program /
Proyek / Layanan
Pelaksana/PJ Tahun
Mulai
Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK
Fungsi Tidak
Fungsi
Rusak PM JDR MBR
1 Drainase Lingkungan PNPM – drainase 2010 V V V V
2 Drainase Lingkungan PNPM – drainase 2011 V V V V
Sumber : Bapermas dan KB Kabupaten Demak
Keterangan:
PM = Pemberdayaan Masyarakat
JDR = Jender
MBR= Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 69
29. 3.4.4 Pemetaan Media
Berikut ini disampaikan data terkait sub sector drainase lingkungan, mengenai kegiatan
komunikasi, media komunikasi yang mendukung, kerjasama kegiatan serta mitra kerja yang
potensial.
Tabel 3.35.
Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Demak
No Kegiatan Tahun Dinas
pelaksana
Tujuan kegiatan Khalayak sasaran Pesan kunci Pembelajaran
1 Sosialisasi
Menghadapi
Adipura
2012 KLH Kelancaran
drainase / selokan
di lingkungan kota,
pendidikan, dan
masyarakat
- Dinas / SKPD
- Sekolah
- Lembaga lain
- Masyarakat
Kepedulian
terhadap
lingkungan
drainase
Memberikan nilai
lebih dalam
menghadapi
adipura
2 Sosialisasi
publikasi
dokumentasi
PHBS
2012 Bagian
Humas
Masyarakat
berperilaku hidup
bersih dan sehat
Masyarakat &
Sekolahan
Pola hidup
masyarakat
dapat berubah
lebih sehat
Warga sekolah
khususnya
masyarakat dapat
lebih paham akan
PHBS
Sumber : Humas Setda Kabupaten Demak Tahun 2012
Tabel 3.36.
Media Komunikasi yang ada di Kabupaten Demak
No Nama Media Jenis Acara Isu yang Diangkat Pesan Kunci Pendapat Media
1.
Radio Suara Kota
Wali dan GKW
Penilaian
Irigasi (P3A)
Demak Juara P3A
(Perkumpulan Petani
Pemakai Air)
Lancarnya saluran irigasi
dapat berdampak positif
pada peningkatan hasil
petani
Positif
2.
Suara Merdeka &
Jawa Pos
Artikel
Penanggulangan
Rob
Masyarakat menghendaki
pemerintah mengatasi air
genangan
Dukungan positif
3 Jawa Pos Artikel Sekolahan & rob
Kenyamanan proses belajar
mengajar perlu perhatian
bantuan dari semua line
4 Jawa Pos Artikel
Drainase di Pasar
Mranggen
Kurangnya kesadaran warga
pasar untuk membersihkan
drainase
Menurunnya minta beli
5 Jawa Pos Artikel
Drainase di
Kadilangu
Kepedulian pengelola
tempat wisata perlu
digerakan
Wisatawan kurang nyaman
Sumber : Humas Setda Kabupaten Demak Tahun 2012
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 70
30. Tabel 3.37.
Kerjasama terkait Sanitasi
No Nama Kegiatan Jenis Kegiatan
Sanitasi
Mitra Kerja Sama Bentuk Kerjasama
TIDAK ADA - - -
Sumber : Bappeda Kabupaten Demak Tahun 2012
Tabel 3.38.
Daftar Mitra Potensial
No Nama Mitra Jenis Kegiatan Sanitasi Bentuk Kerjasama
- - -
Sumber : Bappeda Kabupaten Demak Tahun 2012
3.4.5 Partisipasi Dunia Usaha
Tidak penyedia jasa pengelolaan drainase di kabupaten Demak ini, pemerintah kabupaten
yang melakukan pengelolaan, sementara masayarakat sebatas pemeliharaan semata,
itupun yang ada dilingkungan mereka sendiri, termasuk pengembang (developer) yang
membersihkan drainase yang ada di lingkungan perumahan.
Tabel 3.39.
Penyedia layanan pengelolaan drainase lingkungan yang ada di Kabupaten Demak
No Nama Provider Tahun mulai
operasi
Jenis kegiatan
TIDAK ADA - -
Sumber : DPU PPE Kabupaten Demak Tahun 2012
3.4.6 Pendanaan dan Pembiayaan
Tabel 3.40.
Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan drainase
No Subsektor/SKPD 2008 2009 2010 2011 2012 Rata
-rata
Pertumbuhan
(%)
A Drainase
B Retribusl Drainase
Lingkungan
-- -- -- -- -- -- --
Sumber : DPU PPE Kabupaten Demak Tahun 2012
3.4.7 Isu strategis dan permasalahan mendesak
Database tentang drainase di Kabupaten Demak tidak lengkap terutama drainase yang ada
di permukiman warga. Kabupaten Demak hanya memiliki DED drainase yang terbilang
lengkap untuk Kecamatan Demak saja, sedangkan kecamatan yang lain belum lengkap,
perlu adanya studi khusus (pendataan) tentang jaringan drainase di Kabupaten Demak.
Khusus drainase lingkungan, sebagian besar tidak terdata, hanya yang milik pengembang
(developer) saja yang data jaringan drainase terekam. Secara umum, lebih dari 50 %
drainase Kabupaten Demak tidak lancar aliranya atau tersumbat.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 71
31. 3.5 Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi
Berikut ini adalah data-data kompenen terkait sanitasi, yakni air bersih, data limbah rumah
sakit, dan data limbah industry rumah tangga yang semuanya didapat dari KLH Kab Demak.
3.5.1 Pengelolaan Air Bersih
Penyediaan dan pengelolaan air bersih di Kabupaten Demak pada saat ini terbagi ke dalam
2 (dua) sistem, yaitu sistem jaringan perpipaan yang dikelola oleh PDAM dan sistem non
perpipaan yang dikelola secara mandiri oleh penduduk. Dari 14 kecamatan yang ada di
kabupaten Demak, baru 8 (delapan) kecamatan yang sudah mendapat layanan dari PDAM,
itupun belum dapat menjangkau ke seluruh desa yang ada. Jumlah pelanggan air perpipaan
adalah 23.500 pelanggan tersebar di 8 kota kecamatan dengan volume pemakaian
sejumlah 4.334.006 M3
. Sedangkan dimasyarakat, selain masyarakat yang mengusahakan
langsung, ada juga pengembangan air bersih melalui program Pamsimas.
Tabel 3.41.
Jumlah SR tiap Desa
KECAMATAN PDAM + NON PDAM TOTAL
Tingkat
Layanan
(%)
DESA PDAM PAMSIMAS DPU-PPE
1 2 3 4 5 6 7
1. Kec. Bonang 4133 545 775 5453 21.00
1 Desa Kembangan 0
2 Desa Betahwalang 706 706
3 Desa Bonangrejo 373 373
4 Desa Gebang 295 295
5 Desa Gebangarum 0
6 Desa Jali 0
7 Desa Jatimulyo 10 185 195
8 Desa Jatirogo 305 305
9 Desa Karangrejo 160 160
10 Desa Krajanbogo 0
11 Desa Margolinduk 0
12 Desa Morodemak 0
13 Desa Poncoharjo 58 58
14 Desa Purworejo 334 334
15 Desa Serangan 516 516
16 Desa Sukodono 0
17 Desa Sumberejo 300 300
18 Desa Tlogoboyo 0
19 Desa Tridonorejo 786 200 986
20 Desa Weding 475 475
21 Desa Wonosari 750 750
2. Kec. Demak 12912 436 1570 14918 51.00
1 Kelurahan Bintoro 4207 4207
2 Kelurahan Betokan 804 804
3 Kelurahan Singorejo 263 263
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 72
32. 4 Kelurahan Kalicilik 567 567
5
Kelurahan
Mangunjiwan 1863 1863
6 Kelurahan Katonsari 1500 105 1605
7 Desa Bango 78 78
8 Desa Bolo 175 175
9 Desa Cabean 1427 1427
10 Desa Donorejo 436 436
11 Desa Kadilangu 662 662
12 Desa Kalikondang 513 115 628
13 Desa Karangmlati 418 300 718
14 Desa Kedondong 150 150
15 Desa Mulyorejo 300 300
16 Desa Raji 300 300
17 Desa Sedo 300 300
18 Desa Tempuran 435 435
19 Desa Turirejo 0
3. Kec. Dempet 1262 600 1862 11.00
1 Desa Balerejo 0
2 Desa Baleromo 0
3 Desa Botosengon 0
4 Desa Brakas 127 127
5 Desa Dempet 300 300
6 Desa Gempoldenok 0
7 Desa Harjowinangun 320 320
8 Desa Jerukgulung 0
9 Desa Karangrejo 0
10 Desa Kebonsari 0
11 Desa Kedungori 321 321
12 Desa Kramat 265 265
13 Desa Kunir 300 300
14 Desa Kuwu 0
15 Desa Merak 0
16 Desa Sidomulyo 229 229
4. Kec. Gajah 540 100 640 5.00
1 Desa Banjarsari 100 100
2 Desa Boyolali 0
3 Desa Gajah 0
4 Desa Gedangalas 213 213
5 Desa Jatisono 0
6 Desa Kedondong 0
7 Desa Medini 0
8 Desa Mlatiharjo 0
9 Desa Mlekang 0
10 Desa Mojosimo 0
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 73
33. 11 Desa Sambiroto 0
12 Desa Sambung 0
13 Desa Sarirejo 0
14 Desa Surodadi 327 327
15 Desa Tambirejo 0
16 Desa Tanjunganyar 0
17 Desa Tlogopandogan 0
18 Desa Wilalung 0
5. Kec. Guntur 597 400 997 5.00
1 Desa Bakalrejo 303 303
2 Desa Banjarejo 0
3 Desa Blerong 300 300
4 Desa Bogosari 0
5 Desa Bumiharjo 0
6 Desa Gaji 0
7 Desa Guntur 0
8 Desa Krandon 0
9 Desa Pamongan 0
10 Desa Sarirejo 100 100
11 Desa Sidoharjo 0
12 Desa Sidokumpul 0
13 Desa Sukorejo 0
14 Desa Tangkis 0
15 Desa Temuroso 0
16 Desa Tlogorejo 0
17 Desa Tlogoweru 0
18 Desa Trimulyo 0
19 Desa Turitempel 135 135
20 Desa Wonorejo 159 159
6. Kec. Karang
Tengah 900 0 400 1300 8.00
1 Desa Batu 0
2 Desa Donorejo 0
3 Desa Dukun 0
4 Desa Grogol 0
5 Desa Karangsari 474 474
6 Desa Karangtowo 174 174
7 Desa Kedunguter 0
8 Desa Klitih 0
9 Desa Pidodo 0
10 Desa Ploso 100 100
11 Desa Pulosari 252 100 352
12 Desa Rejosari 0
13 Desa Sampang 0
14 Desa Tambakbulusan 0
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 74
34. 15 Desa Wonoagung 0
16 Desa Wonokerto 100 100
17 Desa Wonowoso 100 100
7. Kec.
Karanganyar 297 700 997 5.00
1 Desa Bandungrejo 0
2 Desa Cangkring 0
3
Desa Cangkring
Rembang 0
4 Desa Jatirejo 0
5 Desa Karanganyar 233 233
6
Desa Kedungwaru
Kidul 0
7 Desa Kedungwaru Lor 0
8 Desa Ketanjung 0
9 Desa Kotakan 0
10 Desa Ngaluran 0
11 Desa Ngemplik Wetan 0
12 Desa Tugu Lor 0
13 Desa Tuwang 0
14 Desa Undaan Kidul 0
15 Desa Undaan Lor 0
16 Desa Wonoketingal 300 300
17 Desa Wonorejo 64 400 464
8. Kec.
Karangawen 464 548 1012 5.00
1 Desa Brambang 100 100
2 Desa Bumirejo 48 48
3 Desa Jragung 0
4 Desa Karangawen 100 100
5 Desa Kuripan 0
6 Desa Margohayu 0
7 Desa Pundenarum 190 190
8 Desa Rejosari 300 300
9 Desa Sido Rejo 150 150
10 Desa Teluk 0
11 Desa Tlogorejo 124 124
12 Desa Wonosekar 0
9. Kec.
Kebonagung 1349 1349 11.00
1 Desa Babad 0
2 Desa Kebonagung 0
3 Desa Klampok Lor 0
4 Desa Mangunan Lor 0
5 Desa Mangunrejo 354 354
6 Desa Megonten 0
7 Desa Mijen 0
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 75
35. 8 Desa Pilangwetan 0
9 Desa Prigi 94 94
10 Desa Sarimulyo 212 212
11 Desa Soko Kidul 361 361
12 Desa Solowire 328 328
13 Desa Tlogosih 0
14 Desa Werdoyo 0
10. Kec. Mijen 343 490 833 5.00
1 Desa Bakung 0
2 Desa Banteng Mati 0
3 Desa Bermi 0
4 Desa Gempolsongo 0
5 Desa Geneng 0
6 Desa Jleper 276 276
7 Desa Mijen 62 62
8 Desa Mlaten 0
9 Desa Ngegot 240 240
10 Desa Ngelo Kulon 5 250 255
11 Desa Ngelo Wetan 0
12 Desa Pasir 0
13 Desa Pecuk 0
14 Desa Rejosari 0
15 Desa Tanggul 0
11. Kec.
Mranggen 7259 313 3700 11272 29.00
1 Desa Bandungrejo 616 616
2 Desa Banyumeneng 313 300 613
3 Desa Batursari 3665 100 3765
4 Desa Brumbung 135 400 535
5 Desa Candisari 0
6 Desa Jamus 0
7 Desa Kalitengah 0
8 Desa Kangkung 0
9 Desa Karangsono 300 300
10 Desa Kebonbatur 2368 2368
11 Desa Kembangarum 500 500
12 Desa Menur 0
13 Desa Mranggen 475 300 775
14 Desa Ngemplak 600 600
15 Desa Sumberejo 600 600
16 Desa Tamansari 0
17 Desa Tegalarum 300 300
18 Desa Waru 300 300
19 Desa Wringin Jajar 0
12. Kec. 489 2100 2589 10.00
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 76
36. Sayung
1 Desa Banjarsari 0
2 Desa Bedono 0
3 Desa Bulusari 0
4 Desa Dombo 0
5 Desa Gemulak 0
6 Desa Jetaksari 0
7 Desa Kalisari 500 500
8 Desa Karangasem 245 245
9 Desa Loireng 0
10 Desa Perampelan 0
11 Desa Pilangsari 100 100
12 Desa Purwosari 400 400
13 Desa Sayung 300 300
14 Desa Sidogemah 200 200
15 Desa Sidorejo 159 159
16 Desa Sriwulan 600 600
17 Desa Surodadi 0
18 Desa Tambakroto 0
19 Desa Timbulsloko 85 85
20 Desa Tugu 0
13. Kec.
Wedung 3655 1899 300 5854 28.00
1 Desa Babalan 300 300
2 Desa Berahan Kulon 159 159
3 Desa Berahan Wetan 277 277
4 Desa Buko 761 761
5 Desa Bungo 307 307
6 Desa Jetak 390 390
7 Desa Jungpasir 430 430
8 Desa Jungsemi 0
9 Desa Kedungkarang 295 295
10 Desa Kedungmutih 0
11 Desa Kendalasem 212 212
12 Desa Kenduren 607 607
13 Desa Mandung 188 188
14 Desa Mutih Kulon 265 265
15 Desa Mutih Wetan 0
16 Desa Ngawen 295 295
17 Desa Ruwit 0
18 Desa Tedunan 307 307
19 Desa Tempel 0
20 Desa Wedung 1061 1061
14. Kec.
Wonosalam 3811 337 4148 20.00
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 77
37. 1 Desa Botorejo 750 750
2 Desa Bunderan 18 18
3 Desa Doreng 337 337
4 Desa Getas 0
5 Desa Jogoloyo 1265 1265
6 Desa Kalianyar 2 2
7 Desa Karangrejo 446 446
8 Desa Karangrowo 0
9 Desa Kendaldoyong 76 76
10 Desa Kerangkulon 47 47
11 Desa Kuncir 0
12 Desa Lempuyang 0
13 Desa Mojodemak 36 36
14 Desa Mranak 574 574
15 Desa Mrisen 0
16 Desa Pilangrejo 155 155
17 Desa Sido Mulyo 370 370
18 Desa Tlogodowo 0
19 Desa Tlogorejo 72 72
20 Desa Trengguli 0
21 Desa Wonosalam 0
TOTAL 26.051 8.408 7.493
Sumber : Analisa Pokja Sanitasi Kabupaten Demak
Tabel 3.42.
Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Kabupaten Demak
No Uraian Satuan Sistem Perpipaan Keterangan
1 Pengelola PDAM/ BPAM
2 Tingkat Pelayanan % ….
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 78
38. 3 Kapasitas Produksi Lt/detik 195 l/dtk
4 Kapasitas Terpasang Lt/detik
5 Jumlah SR (Total) Unit 26051
6 Jumlah Kran Air Unit --
7 Kehilangan Air (UFW) % 26 %
8 Retribusi/Tarif (rumah tangga) M3 Rp 1100,-
9 Jumlah pelanggan per kec.
- Kecamatan Bonang 4133 Pelanggan Perpiaan
- Kecamatan Demak 12912 Pelanggan Perpipaan
- Kecamatan Dempet --
- Kecamatan Gajah --
- Kecamatan Guntur --
- Kecamatan karangtengah 900 Pelanggan Perpiaan
- Kecamatan Karanganyar 297 Pelanggan Perpiaan
- Kecamatan Karangawen --
- Kecamatan Kebon Agung --
- Kecamatan Mijen 343 Pelanggan Perpiaan
- Kecamatan Mranggen 7259 Pelanggan Perpiaan
- Kecamatan Sayung --
- Kecamatan Wedung 3655 Pelanggan Perpiaan
- Kecamatan Wonosalam 3811 Pelanggan Perpiaan
Sumber : DPU PPE dan PDAM Kabupaten Demak
3.5.2 Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga
Tabel 3.42.
Pengelolaan Limbah Industri Rumah Tangga Kabupaten Demak
Jenis Industri Rumah
Tangga
Lokasi
(Desa / Kecamatan)
Jumlah industri RT
(Unit)
Jenis Pengolahan Kapasitas
(m3/hari)
Pengasapan Ikan Wonosari – Bonang 28 Dibuang langsung 28
Pemindangan Ikan Wonosari – Bonang 35 Dibuang langsung 4
Garam Wedung 985 Dibuang langsung -
Budidaya Lele Wonosari – Bonang 226 Dibuang langsung 3000
Tempe Bintoro – Demak 14 Dibuang langsung 1,66
Tempe Botorejo – Wonosalam 7 Dibuang langsung 0,35
Tempe Dempet – Dempet 5 Dibuang langsung 0,25
Tempe Ngaluran - Karanganyar 11 Dibuang langsung 0,87
Tempe Karangsari – Karangtengah 116 Dibuang langsung 7,90
Tempe Sarirejo – Guntur 20 Dibuang langsung 6,22
Tempe Bandungrejo – Mranggen 27 Dibuang langsung 6,64
Tempe Batursari – Mranggen 15 Dibuang langsung 1,48
Sumber : KLH Kabupaten Demak
3.5.3 Pengelolaan Limbah Medis
Tabel 3.43.
Pengelolaan Limbah Medis di Fasilitas-Fasilitas Kesehatan
Nama Fasilitas
Kesehatan
Lokasi Jenis Pengolahan Limbah Medis Kapasitas (m3/hari)
RSUD Demak Kec. Demak Proses IPA (Kimia, biologi, fisika), 36
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 79
39. dan air limbah dibuang terpisah
RSI NU Demak Kec. Wonosalam
Proses IPA (Kimia, biologi, fisika),
dan air limbah dibuang terpisah
43,2
RSU Peltia Anugrah Kec. Mranggen
Proses IPA (Kimia, biologi, fisika),
dan air limbah dibuang terpisah
7,5
Sumber : KLH Kabupaten Demak
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 80
40. Lampiran
Tabel 3.1.
Rekapitulasi Kondisi Fasilitas Sanitasi di Sekolah/Pesantren (Tingkat Sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (Toilet dan Tempat Cuci Tangan)
Nama Sekolah Jumlah
Siswa
Jumlah
Guru
Sumber Air Bersih Jml Toilet/WC Jml Tempat
Kencing
Fas. Cuci
Tangan
Persediaan
Sabun
Siapa yang membersihkan
Toilet
PDAM SPT SGL Siswa Guru Pesuruh
L P L P S K T S K T S K T Guru L P Guru L P Y T Y T L P L P L P
SDN Berahan Wetan I 83 91 34 6 V V V V V V 1
SDN Berahan Kulon 81 67 3 7 V 1 1 1 4 1
SDN BUNGO 2 24 7 4 4 V 1 1 2 3 3
SDN Berahan Wetan II 63 56 6 5 V 1 1 1 3 2 2
SDN BUKO 1 128 117 3 9 V 1 5 6 V
SDN BUNGO 1 132 117 5 10 V 1 3 5 V V V
SDN 5 BINTORO 155 167 8 6 V V V 2 V
SDN KATONSARI 1 130 151 4 5 V V V 2 2 V
SDN BINTORO 10 140 150 5 4 V V V 1 1 V
SD BINTORO 9 163 170 4 7 V V V 1 1 V
SDN BINTORO 8 151 180 5 7 V V V 3 V V V V
SDN BINTORO 7 176 185 4 5 V V V 3 V V V
SDN BINTORO 4 163 171 6 9 V V V 3 3 2 2 V V V V V
SDN BINTORO 2 166 165 5 9 V V 2 2 2 2 V V V
SDN BINTORO 1 151 160 6 8 V V V 2 2 2 2 V V V
SDN 1 KADILANGU 198 222 6 7 V V V 3 V V V V V
SDN 2 KARANG SARI 50 33 5 9 V V V 1 1 1 V V
SDN 3 KARANG SARI 104 85 5 8 V V V 1 1 1 V V V
SD 1 WONOWOSO 136 116 6 5 V V V 1 1 1 V V 1 1
SDN 1 WONOAGUNG
KR. TENGAH
108 73 7 3 V V V 1 2 2 V V 1
SDN 2 WONOAGUNG 90 120 4 5 V V V 1 1 1 V V V V
SDN 2 WONOWOSO 119 123 7 6 V 1 1 1 V V V
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 81
41. SDN 2 PULOSARI 124 98 2 9 V 1 1 V V V
SDN 1 PULOSARI 82 75 2 9 V 1 1 V V V
SDN 1 KARANG SARI 100 112 6 9 V 1 1 1 V V 1
MI RAUDLOTUL
WILDAN
171 151 10 5 V 3 3 3 1 12 5 1 1
MI AL-ITTIHAD 118 90 8 4 V 3 1 V 1
MI TARBIYATUL ATFAL 5 8 V 1 2 2 6 1
MI MATHOLIUL FALAH
BUKO WEDUNG
110 95 5 5 V 1 3 3 1 7 1
MTs N KARANG
TENGAH
427 507 40 36 V V V 3 3 V V V
SMP N 2 KARANG
TENGAH
229 174 29 21 V V V 1 1 V V V
MTs NU RAUM 314 311 21 10 V 4 8 8 11 5 2
SMP N 1 WEDUNG 172 158 15 10 V V 2 6 6 V 2
MTs TARBIYATUL
ULUM
87 116 8 10 V 1 V V V V V V V
SMP N 5 DEMAK 322 281 23 20 V V V 4 V V V
SMP N 2 DEMAK 288 212 22 18 V V V 4 V V V
SMP N 1 DEMAK 312 268 21 24 V V V 7 V
MA AL-IKHWAN KLITIH 123 156 11 16 V V V 2 2 V V V
SMK AL-HIDAYAH
WONOWOSO
25 4 10 V V V 2 2 V V V
MA AL-IKHWAN 80 73 12 13 V V V 2 2 2 1 1 1 V V 1 1
SMAN 1 KARANG
TENGAH
317 295 17 29 V V V 2 2 2 2 V V 1
SMK NU RAUDLOTUL
MU’ALLIMIN
56 22 10 8 V 1 5 3 2 2 1
MA NU RAUDLOTUL
MU’ALLIMIN
180 234 20 6 V 2 5 5 V V V
SMA ISLAM SULTAN
FATAH
86 128 14 11 V 1 1 1 1 1 1 V V V
SMK AL-FATAH 139 151 18 10 V V V 3 3 V V V
MA NU DEMAK 181 212 20 24 V V V 4 V V V V V
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 82
42. SMK N 1 DEMAK 499 33 34 27 V V 9 4 5 6 V V V V V
PONPES BUQ 200 251 4 7 V V V 8 8 7 7 V V V V V V V V
PONPES FUTUHUL
ULUM
28 24 18 7 V V
PONPES FATHUL
QUR’AN WONOWOSO
7 50 5 9 V V V 2 3 V V V V
Sumber : Hasil Survey Pokja Sanitasi Kabupaten Demak Tahun 2012
Keterangan:
L = laki-laki
P = perempuan
S = selalu tersedia air
K = kadang-kadang
T = tidak ada persediaan air
Y = ya
T = tidak
SPT = Sumur pompa tangan
SGL = Sumur gali
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 83
43. Tabel 3.2.
Kondisi Sarana Sanitasi Sekolah (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (Pengelolaan Sampah dan Pengetahuan Higiene)
Nama Sekolah Apakah pengetahuan ttg Higiene dan
Sanitasi diberikan
Apakah ada
dana utk air
bersih /
sanitasi / pend.
higiene
Cara Pengelolaan Sampah Tempat buangan air
kotor
Kapan Tangki
Septik
Dikosongkan
Kondisi
Higiene
SekolahYa, saat
pertemuan /
penyuluhan
tertentu
Ya, saat
mata
pelajaran
PenJas di
kelas
Tidak
pernah
Dikumpulkan Dipisahkan Dibuat
kompos
Dari
Toliet
Dari
Kamar
Mandi
Ya Tidak
SDN Berahan Wetan I V V V V Tidak pernah Kotor
SDN Berahan Kulon V V V V V Tidak pernah Cukup bersih
SDN BUNGO 2 V V V V Tahun 2008 Bersih
SDN Berahan Wetan II V V V V Belum pernah Kotor
SDN BUKO 1 V V V V V V 2001 Kotor
SDN BUNGO 1 V V V V 2003 Bersih
SDN 5 BINTORO V V V V Baik
SDN KATONSARI 1 V V V V Baik
SDN BINTORO 10 V V V V 7 tahun Kurang baik
SD BINTORO 9 V V V V 5 tahun Baik
SDN BINTORO 8 Ya Ya V V V Kurang tahu Kurang baik
SDN BINTORO 7 V V V V Kurang baik
SDN BINTORO 4 V V V V 4 tahun Baik
SDN BINTORO 2 V V V V 5 tahun Kurang baik
SDN BINTORO 1 V V V V 6 tahun Baik
SDN 1 KADILANGU V V V V V Baik
SDN 2 KARANG SARI V V V V V IX V
SDN 3 KARANG SARI V V V V Belum V
SD 1 WONOWOSO V V V V Belum V
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 84
44. SDN 1 WONOAGUNG
KR. TENGAH
V V V V V Belum V
SDN 2 WONOAGUNG V V V V V Belum pernah V
SDN 2 WONOWOSO V V V V Belum pernah V
SDN 2 PULOSARI V V V V V Belum V
SDN 1 PULOSARI V V V V V Belum pernah V
SDN 1 KARANG SARI V V V V Pernah V
SDN 1 KARANG SARI V V V V Pernah V
MI RAUDLOTUL
WILDAN
V V V V V V 1997 Bersih
MI AL-ITTIHAD V V V V Tidak pernah Bersih
MI TARBIYATUL
ATFAL
V V V V V V 1993 Bersih
MI MATHOLIUL FALAH
BUKO WEDUNG
V V V V 1999 Bersih
MTs N KARANG
TENGAH
V V V V Belum pernah V
SMP N 2 KARANG
TENGAH
V V V V Belum pernah V
MTs NU RAUM V V V V V V 1997 Bersih
SMP N 1 WEDUNG V V V V V V 2004 Bersih
MTs TARBIYATUL
ULUM
V V V V 1998 Cukup bersih
SMP N 5 DEMAK V V V V V Baik
SMP N 2 DEMAK V V Kurang baik
SMP N 1 DEMAK V V V V V Baik
MA AL-IKHWAN
KLITIH
V V V V 2010 V
SMK AL-HIDAYAH
WONOWOSO
V V V V Belum V
MA AL-IKHWAN V V V V V
SMAN 1 KARANG
TENGAH
V V V V Balum pernah V
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 85
45. SMK NU RAUDLOTUL
MU’ALLIMIN
V V V V V 2003 Bersih
MA NU RAUDLOTUL
MU’ALLIMIN
V V V V V Tidak pernah Bersih
SMA ISLAM SULTAN
FATAH
V V V V V 2001 Barsih
SMK AL-FATAH V V V V 1 hari sekali Kurang baik
MA NU DEMAK V V V Baik
SMK N 1 DEMAK V V V V V Baik
PONPES BUQ V V V V 8 tahun Baik
PONPES FUTUHUL
ULUM
V V V V V 1992 Cukup bersih
PONPES FATHUL
QUR’AN WONOWOSO
V V V V Belum V
Sumber : Hasil Survey Pokja Sanitasi Kabupaten Demak Tahun 2012
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DEMAK 86