SlideShare a Scribd company logo
BAB II
                        TINJAUAN UMUM PROYEK


2.1   Data Proyek
2.1.1 Lokasi dan Situasi
        Proyek    Pembangunan      Gedung     Pendidikan Politeknik     Kesehatan
Pekanbaru ini berlokasi di Jalan Melur No. 103, Kecamatan Sukajadi, Kota
Pekanbaru. Lokasi dan letak proyek cukup strategis, terletak tidak jauh dari pusat
kota dan tersedianya akses jalur transportasi yang cukup baik. Peta lokasi proyek
dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini.




                         Gambar 2.1. Peta Lokasi Proyek

Dari peta di atas, lokasi proyek ini masing-masing sisi berbatasan dengan:

a. Sebelah Barat berbatasan dengan Rumah Bersalin Poltekkes Pekanbaru
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Asrama Mahasiswi Poltekkes Pekanbaru
c. Sebelah Utara berbatasan dengan pemukiman penduduk
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Gedung Utama Politeknik Kesehatan
  Pekanbaru
7



2.1.2 Data Umum Proyek
          Adapun data umum dari proyek Pembangunan Gedung Pendidikan
Politeknik Kesehatan Pekanbaru ini adalah:
1.    Nama Proyek              : Pekerjaan Pembangunan Gedung Pendidikan
                                   Politeknik Kesehatan Pekanbaru
2.    Lokasi Proyek            : Jalan Melur No. 103 Pekanbaru
3.    Kuantitas Pekerjaan
      1) Deskripsi Proyek      : Struktur Gedung berlantai dua (Tahap I)
                                          2
      2) Luas Bangunan         : 1000 m
                                          2
      3) Luas Lahan            : 1750 m
4.    Kontrak                  :
      Nilai Kontrak            : Rp. 4.480.000.000,- (Empat milyar empat
                                   ratus delapan puluh juta rupiah)
      Sistem Kontrak           : Gabungan unit price dan lump sum
      Nomor kontrak            : PL.01.02.09/PKK/GD/294/2010
      Tanggal kontrak          : 17 September 2010
5.    Pemilik Proyek           : Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau
6.    Sumber Dana              : APBN Tahun Anggaran 2010
7.    Kontraktor Pelaksana     : PT. CAHAYA RIAU SEJAHTERA
8.    Alamat                   : Jl. Dharma Bakti No. 16 F Sigunggung
                                   Pekanbaru
9.    Kualifikasi Kontraktor   : Gred 7
10. Konsultan Perencana        : PT. BES CONSULTANT
11. Kualifikasi Konsultan      : Gred 4
12. Waktu Pelaksanaan          : 106 hari kalender
      a. Mulai                 : 17 September 2010
      b. Selesai               : 31 Desember 2010
13.   Masa pemeliharaan        : 180 hari kalender
      a. Mulai                 : 31 Desember 2010
      b. Selesai               : 29 Juni 2011
14. Jenis Pekerjaan            : Pembangunan Fisik
8



2.1.3 Data Khusus Proyek
          Adapun data khusus pada proyek Pembangunan Gedung Pendidikan
Politeknik Kesehatan Pekanbaru ini adalah:
1 Jenis Pondasi          : Pondasi      tiang   pancang   beton   bertulang   K-250
                            penampang persegi 25 x 25 cm dengan panjang 6 m.
2   Material Struktur
     a) Beton            : Pondasi K-250, balok sloof K-225, kolom K-250,
                            tangga beton K-250, pelat lantai K-225

     b) Baja             : Baja tulangan D5, D7, D10 untuk sengkang, D14, D16,
                            D19, D22, D25 untuk tulangan pokok.

2.2 Manfaat Proyek
          Manfaat Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan
Pekanbaru ini ialah :
1. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan kesehatan di Kota Pekanbaru.

2. Menambah kapasitas kelas dan ruang laboratorium di Kampus Politeknik
    Kesehatan Pekanbaru.

2.3 Lingkup Pekerjaan Proyek
          Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek pembangunan
Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru ini meliputi :
A. Pekerjaan Persiapan
    Pekerjaan yang dilakukan pada proses pekerjaan persiapan antara lain:
    1. Pembongkaran dan pembuangan puing bangunan lama,
    2. Pembersihan lokasi pekerjaan
    3. Pemasangan pagar proyek,
    4. Pengukuran dan pemasangan bowplank,
    5. Pemasangan plang nama kegiatan
B. Pekerjaan Pondasi
    Proses pekerjaannya terdiri dari:
    1.   Pekerjaan tiang pancang beton bertulang
    2.   Pekerjaan pile cap pondasi tiang pancang
9



  3.   Pekerjaan Kolom Pendestral
  4.   Pekerjaan Galian Tanah
  5.   Pekerjaan cor lantai kerja beton
  6.   Pekerjaan urugan pasir di bawah pondasi dipadatkan
  7.   Pekerjaan urugan tanah di bawah pondasi dipadatkan
C. Pekerjaan Struktur Beton
  1.   Pekerjaan struktur lantai satu
       a. Pekerjaan balok sloof
       b. Pekerjaan kolom
       c. Pekerjaan kolom praktis
       d. Pekerjaan tangga
       e. Pekerjaan lantai
  2.   Pekerjaan Struktur lantai dua :
       a. Pekerjaan balok lantai
       b. Pekerjaan plat lantai
       c. Pekerjaan plat dag canopi
       d. Pekerjaan kolom
       e. Pekerjaan kolom praktis.

2.4 Pelaksanaan Proyek

       Dalam melaksanakan suatu proyek ada beberapa tahapan yang harus
dilaksanakan. Tahap pertama yang harus dilaksanakan yaitu tahap pelelangan
dimana pada tahap ini para kontraktor akan diseleksi kemampuannya untuk
melaksanakan proyek. Dari tahap ini ditunjuk kontraktor pelaksana yang akan
menjalankan proyek ini dan diawasi oleh wakil dari owner, dalam hal ini
konsultan pengawas.

2.4.1 Pelelangan
       Menurut Sutjipto et al (1985) Sebuah proyek bertitik tolak dari gagasan
dasar atau kebutuhan akan sesuatu yang muncul pada benak seseorang atau
sekelompok orang. Gagasan itu kemudian dikonkritkan ke dalam pendefinisian
sebuah proyek (project definition). Pekerjaan mendefinisikan sesuatu proyek yang
10



besar tidaklah begitu mudah untuk dilakukan. Dalam hal ini bantuan oleh tenaga
ahli dari luar (konsultan dan kontraktor) diperlukan apabila pemilik proyek
(owner) tidak memilikinya.
       Pelelangan adalah suatu cara yang digunakan oleh pemilik proyek untuk
mendapatkan pihak pelaksana (kontraktor) yang akan melaksanakan proyek
tersebut sesuai keinginan pemilik proyek.
       Berdasarkan Keppres No. 80 Tahun 2003, Pelelangan dapat dibagi empat
macam, yaitu:
1. Pelelangan umum
   Pelelangan umum adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa yang
   dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media
   massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga
   masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat
   mengikutinya.
2. Pelelangan Terbatas
   Pelelangan jenis ini dilakukan secara terbatas dengan mengundang beberapa
   rekanan yang dianggap mampu dan terseleksi. Rekanan yang diundang
   diseleksi    lewat   tahap    prakualifikasi   berdasarkan   kemampuan   teknis,
   administrasi dan bonafide dari rekanan tersebut.
3. Penunjukan Langsung
   Penunjukan Langsung adalah penunjukkan rekanan sebagai pelaksana
   pemborongan atau pembelian tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan
   terbatas dan dilakukan diantara sekurang-kurangnya tiga penawar dan rekanan
   yang tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM).
4. Pengadaan Langsung
   Pengadaan Langsung adalah pelaksanaan pemborongan atau pembelian yang
   dilakukan dari rekanan dari golongan ekonomi lemah tanpa melalui
   pelelangan umum atau pelelangan terbatas, bahkan penunjukkan langsung.

        Pelelangan      proyek    Pembangunan      Gedung   Pendidikan   Politeknik
Pekanbaru ini merupakan Pelelangan Umum. Sistem pelelangan pada proyek ini
merupakan sistem satu sampul dengan metode pascakualifikasi. Maksudnya
11



dokumen administrasi teknis dan dokumen penawaran dimasukkan secara
bersamaan.

2.4.2 Tahap Pelelangan
        Prosedur pemilihan penyedia barang/jasa borongan/jasa lainnya pada
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru adalah
dengan pelelangan umum pascakualifikasi, meliputi:
 a.    Pengumuman pelelangan umum
 b.    Pendaftaran untuk mengikuti pelelangan
 c.    Pengambilan dokumen lelang umum
 d.    Penjelasan
 e.    Penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan perubahannya
 f.    Pemasukan penawaran
 g.    Pembukaan penawaran
 h.    Evaluasi penawaran termasuk evaluasi kualifikasi
 i.    Penetapan pemenang
 j.    Pengumuman pemenang
 k.    Masa sanggah
 l.    Penunjukan pemenang
 m. Penandatanganan kontrak.

A. Persiapan Pelelangan
        Persiapan yang harus dilalui sebelum pelaksanaan proses lelang adalah
persiapan dokumen lelang dan persiapan pelaksanaan lelang. Dokumen tersebut
terdiri dari dokumen administrasi dan teknis, serta dokumen penawaran harga.
Dokumen tersebut terperinci sebagai berikut :
a.    Surat keputusan pemberian pekerjaan,
b.    Surat perjanjian pemborongan,
c.    Uraian dan syarat-syarat pelaksanaan,
d.    Gambar-gambar/brosur yang secara teknis ada kaitannya,
e.    Berita acara pelelangan,
12



f.        Petunjuk-petunjuk dan perintah teknis tertulis serta penjelasan-penjelasan
          perencanaan atau pengawasan selama pekerjaan berlangsung,
g.        Surat penawaran beserta lampiran-lampirannya.

            Dokumen-dokumen tambahan lainnya yang dikeluarkan sebelumnya
adanya kontrak kerja dan atas persetujuan pihak pemilik dan kontraktor.
Pengambilan dokumen pascakualifikasi ini harus mengikuti syarat menyerahkan
foto copy Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang telah dilegalisir dengan
menunjukkan yang aslinya.
1.        Pengumuman pelelangan Umum.
          Pelelangan pada proyek ini diumumkan melalui media massa melalui Koran
          Nasional yaitu Media Indonesia dan Tempo.
2.        Pendaftaran lelang.
          Pendaftaran dan pengambilan dokumen lelang dilaksanakan pada tanggal 18-
          27 Agustus 2010. Perusahaan yang mendaftar dan mengambil dokumen
          lelang tercantum pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Lelang
               Tanggal
 No.                             Pendaftar/ Jabatan              Perusahaan
             Pendaftaran
     1        19-08-2010    Burhan Manaloe/ Dir. Utama    PT. TRIS UTAMA
                            Dewi Rosaria Haryani/
     2        19-08-2010                                  PT. DEWID
                            Dir.Utama
     3        19-08-2010    Rahmat Tofery/ Dir. Utama     PT. SHAFA ABADI

     4        20-08-2010    Muliana/ Dir. Utama           PT. MULIA LANGGENG

     5        20-08-2010    W. Teddy/ Dir. Utama          PT. NETTINDO PERDANA

     6        23-08-2010    Sabar/ Dir. Utama             PT. NYIUR GADING

     7        23-08-2010    Afrizal/ Dir. Utama           PT. TUAH ALAM NEGERI

     8        23-08-2010    Syafriur/ Dir. Utama          PT. KEMUNING YONA P
                                                          PT. CAHAYA RIAU
     9        26-08-2010    Iskandar/ Dir. Utama          SEJAHTERA
                                                          PT. MURNI KARYA
     10       27-08-2010    Arman. S/ Dir. Utama          MANDIRI
(Sumber :Dokumen lelang Poltekkes Pekanbaru)
13



B. Pelaksanaan Pelelangan
       Pascakualifikasi merupakan proses pelelangan yang mengikut sertakan
 penyedia barang/jasa yang sudah terkualifikasi dibidangnya dengan penilaian
 kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya
 dari penyedia barang/jasa setelah memasukkan penawaran. Kemampuan tersebut
 dilihat dari hal seperti:
 a. Modal kerja,
 b. Jumlah tenaga ahli,
 c. Pengalaman kerja,
 d. Fasilitas kerja.
       Ruang lingkup pekerjaan dinilai dari bidang-bidang keahlian pekerjaan
 yang dikuasai oleh kontraktor pelaksana, yaitu dari segi administrasi, segi teknis,
 dan segi keuangan.
       Proses pascakualifikasi secara umum meliputi pemasukan dokumen
 kualifikasi bersamaan dengan dokumen penawaran dan terhadap peserta yang
 diusulkan untuk menjadi pemenang serta cadangan pemenang dievaluasi
 dokumen kualifikasinya.
          Evaluasi dilakukan terhadap seluruh Dokumen Penawaran yang masuk
 ke kotak penawaran oleh penyedia jasa. Aspek yang diteliti adalah:
 a. Penelitian administrasi
 b. Penelitian teknis
 c. Penelitian biaya
 d. Penelitian dokumen kualifikasi

          Rapat penjelasan (Aanwijzing) diadakan untuk tatap muka antara para
 kontraktor dengan pihak pemilik. Pertemuan ini dilaksanakan untuk menjelaskan
 masalah teknis maupun administrasi yang tercantum dalam dokumen lelang.

1. Pembukaan (Bid-Opening)
       Pelaksanaan lelang diawali pembukaan lelang (Bid-Opening). Harga
penawaran beserta dengan kelengkapan-kelengkapan dokumen administratif
dibaca dan ditulis pada papan tulis. Apabila terdapat kelalaian pada salah satu
14



persyaratan administratifnya, maka calon peserta dapat dinyatakan gagal dan
diskulifikasi dari calon pemborong dan penawarannya dianggap gugur.
       Kontraktor yang ikut dalam penawaran pekerjaan pemborong ini
diharuskan untuk memberikan jaminan lelang (tender bond) pada pemilik. Besar
jaminan lelang diatur dalam dokumen lelang. Pada proyek ini jaminan
pelaksanaan lelang sebesar 5% dari nilai proyek, yaitu sebesar Rp. 224.000.000,-
(dua ratus dua puluh empat juta rupiah).
       Selain itu, jenis pertanggungan yang dapat diperjanjikan dalam kontrak
kerja adalah :
a.   Jaminan uang muka
     Jaminan uang muka adalah jaminan yang diberikan penyedia jasa kepada
     pengguna jasa sebelum penyedia jasa menerima uang muka untuk memulai
     pekerjaan . Dalam proyek ini jaminan uang mukanya sebesar 20 % dari nilai
     kontrak.
b.   Jaminan pelaksanaan
     Jaminan     pelaksanaan     adalah   jaminan   bahwa     penyedia   jasa   akan
     menyelesaikan pekerjaannya sesuai ketentuan yang telah disepakati dalam
     kontrak kerja. Pada proyek ini jaminan pelaksanaannya adalah 5% dari Rp.
     4.480.000.000,-    (harga    penawaran    terkoreksi),   yaitu   sebesar   Rp.
     224.000.000,- (dua ratus dua puluh empat juta rupiah).
c.   Jaminan atas mutu hasil pekerjaan
     Jaminan atas mutu hasil pekerjaan adalah jaminan yang diberikan penyedia
     jasa kepada pengguna jasa selama masa tanggungan yaitu waktu antara
     penyerahan pertama kalinya hasil pekerjaan dan penyerahan kedua kalinya
     hasil akhir pekerjaan.
d. Jaminan pertanggungan terhadap kegagalan bangunan baik untuk pekerjaan
     perancanaan maupun pelaksanaan dan pengawasannya, pemberlakuannya
     disesuaikan dengan tingkat pengembangan sistem pertanggungan yang
     berlaku di Indonesia.
15



2. Pemasukan Dokumen Penawaran
        Dalam Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan
Pekanbaru ada 10 (sepuluh) perusahaan yang mendaftar, tetapi hanya 8 (delapan)
perusahaan yang memasukkan dokumen penawaran yaitu:
 1) PT. Mulia Langgeng
 2) PT. Tuah Alam Negeri
 3) PT. Nyiur Gading
 4) PT. Cahaya Riau Sejahtera
 5) PT. Nettindo Perdana
 6) PT. Tris Utama
 7) PT. Dewid
 8) PT. Kemuning Yona Pratama

3. Pembukaan Penawaran
      Pembukaan penawaran dilakukan setelah waktu penyampaian penawaran
ditutup dan dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua wakil peserta sebagai saksi.
Jumlah penawaran yang masuk minimal 3 penawaran. Jika yang memasukan
kurang dari 3 penawaran, maka pelelangan harus diulang (Kepres No. 80 tahun
2003 pasal 28). Pada Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik
Kesehatan Pekanbaru ini ada 8 (delapan) penyedia barang dan jasa mengikuti
pembukaan sampul penawaran.
      Berdasarkan Keppres No. 80 tahun 2003, metoda penyampaian dokumen
penawaran dibedakan atas 3 metode yaitu :
a. Metoda satu sampul
  Metode satu sampul yaitu keseluruhan dokumen penawaran, yang mencakup
  persyaratan administrasi, teknis, dan penawaran harga yang dimasukan ke
  dalam 1 (satu) sampul tertutup.
b. Metoda dua sampul
  Metoda dua sampul yaitu persyaratan administrasi dan teknis dimasukkan ke
  dalam sampul tertutup I dan pada sampul ditulis; Data Administrasi dan
  Teknis. Selanjutnya, perhitungan harga penawaran dimasukkan ke dalam
  sampul tertutup II dan pada sampul ditulis; Data Harga Penawaran.
16



c. Metoda dua tahap
  Panitia membuka kotak dan sampul I dan dibaca di hadapan peserta. Sampul II
  baru boleh diserahkan kepada panitia bila peserta telah dinyatakan lolos tahap
  I. Peserta yang lolos tahap I diundang kembali untuk menyampaikan sampul II
  dan panitia hanya mempertimbangkan calon pemenang dari harga penawaran
  yang terendah.
        Metode penyampaian penawaran proses pelelangan pada Proyek
  Pembangunan Gedung Pendiikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru Tahap I ini
  adalah metode satu sampul, yaitu penyampaian dokumen penawaran dimana
  persyaratan administrasi, teknis, dan harga penawaran dimasukkan ke dalam
  satu sampul tertutup dan disampaikan kepada panitia/pejabat pengadaan
  (Keppres RI No 80 Tahun 2003).
        Menurut Keppres RI No 80 Tahun 2003, metode               satu    sampul
  digunakan    untuk     Pengadaan      Barang/Jasa yang sederhana dan memiliki
  karakteristik sebagai berikut:
    a. Pengadaan      Barang/Jasa    yang   standar   harganya   telah ditetapkan
      pemerintah,
    b. Pengadaan Jasa Konsultansi dengan KAK ( Kerangka Acuan Kerja) yang
      sederhana, atau
    c. Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang spesifikasi
      teknis atau volumenya dapat dinyatakan secara jelas dalam Dokumen
      Pengadaan.
    d. Metode satu sampul digunakan dalam Penunjukan Langsung/Pengadaan
      Langsung/Kontes/Sayembara.

  Dokumen penawaran terdiri dari :
  a. Dokumen Administrasi, terdiri dari:
     - Jaminan penawaran asli,
     - Surat kuasa khusus (bila ada),
     - Surat Perjanjian Kerjasama Operasional (bila ada),
     - Surat pernyataan kebenaran dokumen,
17



     - Surat dukungan subkontraktor untuk pekerjaan khusus/spesialis beserta
        lampiran company Profil, brosur material/peralatan dan pengalaman
        pekerjaan sejenis (bila ada),
     - Lampiran-lampiran lainnya.
  b. Dokumen Teknis, terdiri dari:
     - Metode pelaksanaan,
     - Jadwal waktu pelaksanaan,
     - Daftar pekerjaan yang disubkontraktorkan,
     - Lampiran lainnya yang ditentukan dalam dokumen lelang.
  c. Dokumen Harga, terdiri dari :
     - Rekapitulasi daftar kuantitas dan harga,
     - Daftar huantitas dan harga,
     - Daftar analisa gabungan Lump Sum dan harga satuan (unit price)
        pekerjaan,
     - Daftar gabungan Lump Sum dan harga satuan (unit price) dasar upah,
        bahan dan alat.
  d. Dokumen Kualifikasi, terdiri dari :
     - Formulir isian dokumen kualifikasi,
     - Daftar peralatan utama yang dibutuhkan disertai dengan bukti-bukti
        kepemilikan atau sewa,
     - Daftar personil inti,
     - Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan,
     - Daftar pengalaman pekerjaan,
     - Lampiran-lampiran lain yang diminta.

4. Evaluasi Penawaran
       Sistem pengevaluasian bisa bermacam-macam cara dan umumnya yang
banyak dipakai yaitu sistem gugur, yaitu evaluasi penilaian penawaran dengan
cara memeriksa dan membandingkan dokumen penawaran terhadap pemenuhan
persyaratan yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa
dengan urutan proses evaluasi dimulai dari penilaian persyaratan administrasi,
persyaratan teknis dan kewajaran harga, terhadap penyedia barang/jasa yang tidak
18



lulus penilaian pada setiap tehapan dinyatakan gugur. Masing-masing aspek dari
calon kontraktor diberi nilai berdasarkan:
 a. bonafiditas perusahaan,
 b. metode kerjanya,
 c. harga penawaran,
 d. kualifikasi personil yang akan dipakai,
 e. peralatan yang akan dipakai,
 f. jangka waktu pengerjaan.
 g. sistem keselamatan (safety) kerja
 h. kelengkapan administrasi
      Harga penawaran tidak selalu menentukan pemenang. Calon kontraktor
yang paling banyak mengumpulkan nilai tertinggi yang ditunjuk sebagai calon
pemenang.
      Pelaksanaan Evaluasi Penawaran dilakukan oleh panitia terhadap semua
penawaran yang masuk pada saat pembukaan penawaran. Evaluasi tersebut
meliputi evaluasi administrasi, teknis dan harga berdasarkan kriteria, metode dan
tata cara evaluasi yang ditetapkan dalam dokumen lelang.
      Evaluasi penawaran pada pelelangan ini mengikuti proses penilaian dengan
urutan sebagai berikut :

1) Evaluasi Administrasi
   a. Evaluasi administrasi dilakukan terhadap dokumen/surat penawaran dan
       jaminan penawaran yang memenuhi syarat pada pembukaan penawaran.
   b. Evaluasi administrasi dilakukan terhadap dokumen penawaran yang masuk
       dan dievaluasi kelengkapan dan keabsahan syarat administrasi. Unsur-
       unsur yang dievaluasi pada tahap ini berdasarkan ketentuan-ketentuan
       yang tercantum dalam dokumen pengadaan (tidak dikurangi atau
       ditambah).
   c. Evaluasi administrasi menghasilkan dua kesimpulan, yaitu memenuhi
       syarat administrasi atau tidak memenuhi syarat administrasi.
19



2) Evaluasi Teknis
  a) Evaluasi teknis dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan memenuhi
     persyaratan / lulus administrasi.
  b) Faktor-faktor yang dievaluasi pada tahap ini sesuai dengan criteria yang
     ditetapkan dalam dokumen pengadaan (tidak dikurangi atau ditambah).
     Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan teknis apabila :
     1.   Metode pelaksanaan memenuhi persyaratan substantif yang ditetapkan
          dalam dokumen lelang.
     2.   Jadwal waktu (schedule) pelaksanaan tidak melampaui batas waktu
          yang ditetapkan dalam dokumen lelang.
     3.   Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan utama minimal yang
          disediakan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lelang.
     4.   Personel inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan
          persyaratan yang ditentukan dalam dokumen lelang serta posisinya
          dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi
          pelaksanaan yang diajukan.
     5.   Bagian pekerjaan seperti dukungan terhadap tiang pancang hidraulik
          dan dukungan ready mix.
    c) Evaluasi teknis adalah memenuhi syarat teknis (lulus) atau tidak
      memenuhi syarat teknis (gugur).
3) Evaluasi Harga/Biaya
    a) Evaluasi harga hanya dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan
      lulus/memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
    b) Kelengkapan Harga penawaran yang dinilai adalah:
      1. Rekapitulasi,
      2. Daftar Kuantitas dan Harga,
      3. Daftar Anasisa Harga Satuan,
      4. Daftar Harga Satuan dan Upah.
  4) Evalusai Kualifikasi
       Aspek yang dinilai pada Evaluasi Kualifikasi ini adalah kelengkapan dari:
      a) Surat Pernyataan Minat
20



    b) Surat Pernyataan Kinerja Baik
    c) Surat Pernyataan Kebenaran Data
    d) Surat Pernyataan tidak dalam pengawasan pengadilan
    e) Formulir isian kualifikasi
    f) Surat pernyataan tunduk terhadap ketentuan yang berlaku
    g) Surat pernyataan tidak menuntut ganti rugi
    h) Dukungan Bank
    i) SPT Tahun 2009
    j) Pajak dari Bulan Mei sampai Juni 2010
       Dari kriteria penilaian di atas maka kesimpulan akhir evaluasi yang
dinyatakan lengkap ada 5 (lima) perusahaan yaitu:
 a. PT. Kemuning Yona Pratama
 b. PT. Dewid
 c. PT. Cahaya Riau Sejahtera
 d. PT. Nettindo Perdana
 e. PT. Tuah Alam Negeri
Kesimpulan yang diperoleh adalah tercantum pada Gambar 2.2. berikut:




                        Gambar 2.2 Hasil Evaluasi
21



5. Penetapan Pemenang dan Pengumuman Pemenang
        Pada proyek ini, perusahaan atau kontraktor yang memenangkan tender
adalah PT. Cahaya Riau Sejahtera sebagai calon pemenang dan PT. Nettindo
Perdana sebagai calon pemenang cadangan.

6. Masa Sanggah
     Kepada peserta lelang yang berkeberatan atas penetapan pemenang lelang
diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis, selambat-
lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman pemenang lelang.

7. Penunjukan Pemenang
       Pengguna    barang/jasa   mengeluarkan      Surat   Penunjukan    Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ) sebagai pelaksana pekerjaan yang dilelangkan, dengan
ketentuan :
a) Tidak ada sanggahan dari peserta lelang atau,
b) Sanggahan yang diterima pejabat yang berwenang menetapkan dalam masa
  sanggah ternyata tidak benar, atau sanggahan diterima melewati waktu masa
  sanggah.
       Proyek    Pembangunan     Gedung     Pendidikan     Pendidikan   Politeknik
Kesehatan Pekanbaru ini perusahaan atau kontraktor yang memenangkan lelang
adalah PT. Cahaya Riau Sejahtera dengan harga penawaran yang diajukan yaitu
Rp.4.480.000.000,00. Pengumuman diumumkan pada tanggal 08 September 2010.
       Jaminan pelaksanaan diberikan kepada pengguna barang dan jasa sebelum
dilakukan penandatanganan kontrak dengan besarnya jaminan ditentukan dalam
syarat-syarat khusus kontrak. Dalam Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik
Kesehatan Pekanbaru, jaminan pelaksanaan diberikan oleh kontraktor kepada
pengguna barang dan jasa sebesar 5 % dari nilai kontrak.

2.4.3 Tahap Pelaksanaan di Lapangan
       Banyak hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan di lapangan,
diantaranya adalah personil dan organisasi yang terlibat di dalamnya, peralatan
dan logistik yang digunakan, waktu kerja, metode kerja, pengawasan di lapangan
serta manajemen proyek.
22



    2.4.3.1 Organisasi dan Personil
           Organisasi merupakan suatu sistem dimana sekumpulan orang atau badan
    hukum bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan penyusunan
    organisasi proyek adalah untuk mengetahui posisi setiap unsur yang terlibat dalam
    proyek tersebut mencakup tugas, kewajiban dan deskripsi hubungan kerja.
           Kedudukan masing–masing pihak secara organisasi dimaksudkan bahwa
    pemilik proyek langsung membawahi kontraktor pelaksana. Artinya, kontraktor
    pelaksana langsung bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya kepada pemilik
    proyek sesuai dengan penawaran. Sedangkan konsultan pengawas bertanggung
    jawab kepada pemilik proyek sesuai dengan ruang lingkup tugas dan kontrak
    perjanjian masing-masing. Hubungan kerja antara organisasi proyek dapat dilihat
    seperti Gambar 2.3. berikut:




                                     Pemilik Proyek
                                   Politeknik Kesehatan
                                     Kemenkes Riau.




Konsultan Perencana            Kontraktor Pelaksana         Konsultan Pengawas
 PT. Bes Consultant                 PT. Cahaya Riau         CV. Raissa Gemilang
                                       Sejahtera                 Konsultan
    Keterangan:


                          Jalur perintah
                          Jalur koordinasi

                       Gambar 2.3. Hubungan Organisasi Proyek

            Dalam melaksanakan suatu proyek besar maupun kecil diperlukan suatu
    organisasi yang mengelola dan mengontrol jalannya pelaksanaan proyek,
organisasi proyek tersebut harus mempunyai badan hukum serta personil yang
dapat bekerjasama secara kolektif dan kualitatif agar mendapat hasil yang baik.
        Struktur organisasi pekerjaan adalah satu kesatuan yang saling
berhubungan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain dalam melaksanakan suatu
pekerjaan. Sedapat mungkin segala urusan di dalam proyek dapat diselesaikan
dengan sebaik-baiknya, jika terdapat ketidakcocokan pendapat, maka dapat
diselesaikan dengan baik-baik demi kelancaran proyek.
        Tujuan dari organisasi proyek itu sendiri adalah:
1. Untuk mendapatkan mutu produktivitas pekerjaan yang baik.
2. Untuk memudahkan menjalin koordinasi dan komunikasi antara masing-
  masing pekerjaan sehingga akan mendapatkan hasil pekerjaan yang baik.
3. Mempercepat pekerjaan karena adanya pembagian tanggung jawab.
4. Mengembangkan       dan    menyatukan      personil-personil    proyek   untuk
  mendapatkan tujuan yang diharapkan.

        Adapun pihak-pihak yang berperan di dalam organisasi proyek
Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru adalah:

1. Pemilik Proyek (owner)
       Pemilik proyek (owner) adalah seseorang atau badan hukum baik swasta
maupun instansi pemerintah yang mempunyai dana, ide, gagasan, dan kehendak
atas suatu pekerjaan sehubungan dengan kepentingan akan hasil pekerjaan
tersebut, dimana atas dasar suatu kesepakatan memberikan kepercayaan kepada
pihak lain, baik untuk mengawasi (Konsultan Pengawas), maupun untuk
melaksanakan pekerjaan (Kontraktor Pelaksana).
A. Tugas-tugas dan tanggung jawab dari owner menurut Dipohusodo (1996)
  adalah :
  1. Memberi tugas kepada perencana untuk membuat gambar rencana dan
     hitungan rencana serta menyetujuinya bila telah disepakati,
  2. Membayar seluruh biaya yang diperlukan untuk mewujudkan rencana sesuai
     dengan persetujuan pemborong,
  3. Memberikan surat perintah kerja kepada pelaksana/kontraktor,
4. Menolak hasil kerja bila tidak sesuai dengan bestek,

B. Wewenang Pemilik Proyek adalah:
  1. Menempatkan seorang ahli sebagai wakilnya untuk mengawasi pekerjaan,
  2. Menyetujui atau menolak perubahan kerja yang telah disepakati,
  3. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek apabila tidak
     dapat melaksanakan proyek sesuai kontrak yang telah disepakati.
        Pemilik Proyek atau sebagai owner Pembangunan Gedung Pendidikan
Politeknik Kesehatan Pekanbaru ini adalah Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau.

2. Konsultan Perencana
       Konsultan Perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh owner untuk
bertindak selaku perencana pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal,
interior, dan landscape dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis
maupun administratif.
A. Tugas konsultan perencana adalah:
  1. Merencanakan       desain   struktural,   membuat   gambar    struktur   serta
     menghitung anggaran biaya proyek,
  2. Menentukan standar dan peraturan struktur yang sesuai dengan perencanaan
     sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan serta menentukan spesifikasi
     teknis (persyaratan material, peralatan, dan metode kerja),
  3. Menandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan surat perjanjian
     dengan kontraktor,
  4. Memberi instruksi kepada kontraktor melalui konsultan pengawas,
  5. Menentukan keputusan akhir yang mengikat mengenai proyek,
  6. Mengesahkan semua dokumen pembayaran kepada pihak kontraktor.
        Pada proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan
Pekanbaru ini yang ditunjuk sebagai konsultan perencana adalah PT. BES
CONSULTANT.

3. Konsultan Pengawas

A. Tugas dan kewajiban konsultan pengawas adalah :
1. Memberikan bimbingan dan mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan
     pekerjaan.
  2. Melaksanakan surat menyurat yang berhubungan dengan pelaksanaan
     pekerjaan.
  3. Membuat gambar tambahan jika perlu.
  4. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan.
  5. Mengawasi dan menguji kualitas dan mutu bahan bangunan.
  6. Menyusun dan menyiapkan berita acara pekerjaan
B. Tanggung jawab Konsultan Pengawas adalah :
  1. Konsultan pengawas bertanggung jawab agar pekerjaan yang dikerjakan
     kontraktor sesuai dengan kontrak, gambar rencana, peraturan, dan syarat.
  2. Konsultan pengawas juga bertanggung jawab terhadap kesalahan yang
     dibuat oleh kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan apabila pekerjaan
     tersebut dilaksanakan dengan pengawasan dari konsultan pelaksana.

4. Kontraktor Pelaksana
        Kontraktor    adalah   orang     atau     badan      yang   menerima    dan
menyelenggarakan pekerjaan bangunan menurut biaya yang telah tersedia.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjan sesuai dengan peraturan, syarat dan
gambar yang telah tersedia.
        Proyek    Pembangunan     Gedung        Pendidikan    Politeknik   Kesehatan
Pekanbaru, kontraktor pelaksana adalah PT. Cahaya Riau Sjahtera yang
merupakan Perusahaan Kontaktor yang berkualifikasi gread 7, struktur organisasi
kontraktor pelaksana dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Tugas dan wewenang kontraktor adalah :

1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peratuan dan syarat
  yang ditetapkan.
2. Menyerahkan pekerjaan setelah pekerjan selesai secara keseluruhan atau
  perbagian sesuai dengan perjanjian.
Direktur Utama
                         Iskandar




Administrasi                              Project Manager
Selvi Ofiantari            Everizal Candra, ST/ Co.Rambio Tampubolon, ST



                  Site Manager                                     Ahli Struktur
                  Yudi Ismail, ST                               Afrijon Nur Bagzalbu



                      Pelaksana
                  Ir. H. Isrin Agoes                      Juru Ukur            Juru Gambar
                                                          Amirullah            Deki Imanuel


                     Logistik
                    Jefri Munte


                  Gambar 2.4. Struktur Organisasi PT. Cahaya Riau Sejahtera
  2.4.3.2 Hubungan Masing-Masing Pihak Secara Organisasi
          Kedudukan masing-masing pihak secara organisasi dimaksudkan bahwa
  pemilik proyek langsung membawahi kontraktor pelaksana. Artinya, kontraktor
  pelaksana langsung bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya kepada pemilik
  proyek sesuai dengan penawaran. Sedangkan konsultan pengawas bertanggung
  jawab kepada pemilik proyek sesuai dengan ruang lingkup tugas dan kontrak
  perjanjian      masing-masing.       Pola   dari   hubungan    unsur-unsur    pelaksana
  pembangunan tersebut dapat dilihat seperti bagan pada Gambar 2.5.
          Jika hubungan kerja antara organisasi proyek tersebut tidak terjalin dengan
  baik maka dapat menyebabkan hambatan pada pelaksanaan proyek. Hambatan
  tersebut dapat menyebabkan kegagalan pada bangunan. Menurut undang-undang
  RI nomor 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi pasal 25, 26 dan 27, yaitu
kegagalan bangunan dapat terjadi akibat kesalahan perencana/pengawas
konstruksi, pelaksana konstruksi, dan pengguna jasa.
        Kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa,
ditentukan terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan konstruksi dan paling lama
10 (sepuluh) tahun. Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan karena
kesalahan perencana atau pengawas konstruksi, dan hal tersebut terbukti
menimbulkan kerugian bagi pihak lain, maka perencana atau pengawas konstruksi
wajib bertanggung jawab sesuai dengan bidang profesi dan dikenakan ganti rugi.
Begitu juga     apabila terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan karena
kesalahan pelaksana konstruksi dan pengguna jasa konstruksi. Hubungan Kerja
Pemberi Tugas dan Konsultan Perencana
        Pemberi tugas dan konsultan perencana memiliki hubungan kerja yang
dituangkan dalam suatu kontrak atau surat perjanjian pekerjaan perencanaan.
Hubungan kerja yang dituangkan dalam perjanjian dimaksudkan agar kedua belah
pihak memiliki ikatan jelas mengenai pembagian tugas, kewajiaban, wewenang
dan tanggung jawab masing – masing. Penyimpangan yang terjadi dapat
diselesaikan berdasarkan ketentuan dan pasal – pasal yang tercantum dalam Surat
Perjanjian Pekerjaan.
a. Hubungan kerja antara pmberi tugas dan kontraktor
        Hubungan kerja ini dituangkan dalam kontrak atau Surat Perjanjian
Pemborongan. Hubungan kerja pemberi tugasndengan pengawas hubungan kerja
ini dituangkan dalam surat perjanjian pekerjaan pengawasan.
Perencanaan merupakan suatu proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan
dan cara pencapaiannya.
        Perencanaan memiliki 4 tahapan kegiatan yang berlaku untuk semua
perencanaan pada unsur jenjang organisasi.
1. Menetapkan serangkaian tujuan.
  Tanpa rumusan dan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan
  sumberdaya nya dengan tidak efektif.
2. Merumuskan keadaan sekarang
  Analisa koordinasi organisasi yang dilakukan dapat menggambarkan kegiatan
  selanjutnya, komunikasi yang terbuka dengan paa anggota organisasi, data
  keuangan, dan statistic pada saat ini sangat dibutuhkan.
3. Identifikasi segala keudahan dan hambatan
  Identifikasi ini sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi situasi, problem dan
  kesempatan yang mungkin terjadi. Kegiatan identifikasi ini merupakan bagian
  dari proses perencanaan.
4. Pengembangan serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
  Tahap terakhir ini merupakan tahap yang melibatkan pengembangan berbagai
  alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan.
          Perencanaan sangat penting dilakukan terutama oleh manejer proyek
karena dalam menjabarkan misi organisasi akan lebih mudah untuk dipahami.
Melalui    perencanaan      anggota       dalam         sebuah           organisasi        proyek   dapat
mempersiapkan diri dalam menghadapi situasi yang berubah – ubah.

                                    PEMERINTA
                                        H

                                          UU/PP


          UU/PP                    PEMBERI TUGAS                                           UU/PP


                    Jasa                                                      Produksi
                   K o n tr a k                                             K o n tr a k
                        B ia y a                                     B ia y a
                  Perencanaan                                   P e la k s a n a a
                                                                        n

                                           P e r s y a r a ta
                                                   n

      PERENCAN                      P e r a t u r a n P e la k s a n            PEMBORONG
      A                             aan

                                              R e a lis a s
                                                    i




Gambar 2.5 Bagan Pola Hubungan Antara Unsur – Unsur Pelaksana
             Pembangunan
29




2.4.3.3 Peralatan Kerja

       Suatu proyek agar memenuhi target mutu dan lancar dalam pelaksanaan
harus didukung dengan peralatan yang memadai. Berikut ini peralatan kerja yang
digunakan pada Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan
Pekanbaru ialah :

1. Theodolite & Waterpass
        Kedua alat ini berfungsi sebagai alat ukur. Theodolite adalah alat yang
  berfungsi untuk menentukan beda tinggi, letak dan kedudukan suatu objek
  sistem koordinat. Waterpass digunakan untuk pengukuran beda tinggi,
  ketinggian elevasi dan sifat datar dari suatu permukaan. Pemakaian kedua alat
  tersebut ditunjang oleh alat-alat bantu lainnya seperti rambu ukur, meteran,
  prisma dan lainsebagainya.

2. Concrete Mixer Truck
        Concrete mixer truck adalah truk khusus yang dilengkapi dengan
                                                                           3
  concrete mixer yang fungsinya sama seperti molen dengan kapasitas 6 m dan
  merupakan kendaraan yang dilengkapi dengan tabung sebagai tempat
  pencampuran beton sekaligus sebagai sarana untuk mengangkut beton dari
  concrete batching plan ke lokasi pekerjaan.

3. Hydraulic Static Pile Driver
        Alat ini digunakan untuk proses pemancangan pondasi tiang pancang
dengan cara menekan (jack-in).
4. Alat Pemotong Tulangan (Bar Cutter)
        Alat ini adalah alat yang digunakan untuk memotong besi / baja polos
sesuai dengan panjang yang dikehendaki.

5. Mesin Las
        Mesin las merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pekerjaan
  konstruksi. Fungsinya sebagai alat untuk penyambung baja, penggunaan mesin
  las sebagai alat penyambung baja pada pekerjaan konstruksi, membuat waktu
  pekerjaan menjadi relatif lebih cepat.
30




6. Gerobak Sorong
         Alat ini digunakan untuk mengangkut material bangunan ke tempat lain
sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya.

7. Peralatan Pembantu Lainnya, seperti: tang / kakak tua, bar bender, gergaji,
   ember, meteran, palu, jack hammer, gerinda, sekop, dan lain-lain.

2.4.3.4 Waktu Kerja
       Waktu kerja atau jam kerja adalah waktu yang telah ditetapkan untuk
memulai atau mengakhiri suatu pekerjaan dalam satu hari kerja. Adapun
pembagian waktu kerja pada pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan
Politeknik Kesehatan Pekanbaru adalah:
a. Jam Kerja Reguler/Biasa
   Jam kerja reguler merupakan jumlah jam dalam satu hari kerja, yaitu:
   1. jam 08.00 sampai jam 12.00 WIB         : jam kerja
   2. jam 12.00 sampai jam 13.00 WIB         : jam istirahat
   3. jam 13.00 sampai jam 18.00 WIB         : jam kerja
b. Jam Kerja Tambahan/Lembur
   Jam kerja lembur adalah waktu kerja diluar jam kerja reguler. Jam kerja
   lembur biasanya dilaksanakan untuk mengejar target pekerjaan.

2.4.3.5 Keselamatan Kerja
         Menurut    Ervianto    (2005)    Keselamatan      kerja   merupakan   suatu
permasalahan yang banyak menyita perhatian berbagai organisasi saat ini karena
mencakup permasalahan segi perikemanusiaan, biaya dan manfaat ekonomi,
aspek hukum, pertanggungjawaban, serta citra organisasi itu sendiri. Semua hal
tersebut mempunyai tingkat kepentingan yang sama besarnya walaupun di sana
sini sering terjadi perubahan perilaku.
         Lokasi proyek merupakan salah satu lingkungan kerja yang mengandung
resiko cukup besar. Tim manajemen sebagai pihak yang bertanggung jawab
selama proses pembangunan berlangsung harus mendukung dan mengupayakan
program-program yang dapat menjamin agar tidak terjadi atau meminimalkan
kecelakaan kerja atau tindakan-tindakan pencegahannya.
31




        Kesuksesan program keselamatan kerja konstruksi tidak lepas dari peran
berbagai pihak yang saling terlibat, berinteraksi dan bekerja sama. Hal ini sudah
seharusnya menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan pembangunan proyek
konstruksi, yang dilakukan oleh tim proyek dan seluruh manajemen dari berbagai
pihak yang terkait di dalamnya. Masing – masing pihak mempunyai tanggung
jawab bersama yang saling mendukung untuk keberhasilan pelaksanaan proyek
konstruksi yang ditandai dengan evaluasi positif dari pelaksanaan program
keselamatan dan kesehatan kerja.
        Dalam penerapan program keselamatan kerja bidang konstruksi,
diperlukan pendekatan – pendekatan agar lebih mudah dijalankan, terutama dalam
proses pelaksanaannya. Bentuk – bentuk pendekatan dalam menjalankan program
ini adalah pendekatan perilaku dan pendekatan fisik.
        Pada Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan
Pekanbaru, Gambar 2.6 merupakan flow chart kecelakaan kerja oleh Kontraktor
PT. Cahaya Riau Sejahtera.
32




                                 Terjadi kecelakaan Kerja
                                     Meninggal dunia



        Amankan                       Lapor ke Tim K3                           Jenazah (Visum
              TKP                       Unit Proyek                             di rumah sakit)



Lapor ke P3K3                         Lapor ke kepala           Lapor ke              Surat
Wilayah/ Cabang                          Proyek               polisi terdekat       Keterangan
                                                                                      polisi




                       Kirim Kabar                  Laporan ke                       Korban
Investigasi            ke Keluarga                  Jamsostek                       dibawa ke
                                                                                     keluarga



 Laporan                                            Penyelesaian
investigasi             Ahli Waris                     klaim
                                                      asuransi


  Korban                Menapkan
dimakamkan             dokumen oleh                     Santunan
                         ahli waris




                                          Selesai



                    Gambar 2.6 Flow Chart Kecelakaan Kerja Meninggal Dunia

More Related Content

Viewers also liked

Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
Juhaeri Susanto
 
Dok pml jl. banjarsari silado
Dok pml jl. banjarsari   siladoDok pml jl. banjarsari   silado
Dok pml jl. banjarsari silado
sugeng karyoto
 
Pekerjaan peningkatan jalan m
Pekerjaan peningkatan jalan mPekerjaan peningkatan jalan m
Pekerjaan peningkatan jalan mBinsar Frengki
 
AHS Pekerjaan Persiapan RSNI T-12-2002
AHS Pekerjaan Persiapan RSNI T-12-2002AHS Pekerjaan Persiapan RSNI T-12-2002
AHS Pekerjaan Persiapan RSNI T-12-2002
Vanny Wayongkere
 
Surat penawaran 3 x ibu dewi
Surat penawaran 3 x ibu dewiSurat penawaran 3 x ibu dewi
Surat penawaran 3 x ibu dewi
Alat Cuci Mobil Hidrolik
 
Download perpustakaan file konstruksi proyek Di www.fileKonstruksi.com
Download perpustakaan file konstruksi proyek Di www.fileKonstruksi.comDownload perpustakaan file konstruksi proyek Di www.fileKonstruksi.com
Download perpustakaan file konstruksi proyek Di www.fileKonstruksi.com
Arhi Ajah Oi
 
40047687 boq-analisa-sni-e-tmp-analisa-e
40047687 boq-analisa-sni-e-tmp-analisa-e40047687 boq-analisa-sni-e-tmp-analisa-e
40047687 boq-analisa-sni-e-tmp-analisa-eHendy Arifianto
 
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
Olfa Finatry
 
Peningkatan jalan
Peningkatan jalanPeningkatan jalan
Peningkatan jalan
Emerson Emerson
 
Contoh proposal PKMT
Contoh proposal PKMTContoh proposal PKMT
Contoh proposal PKMT
Eko Sulisyanto
 
Metode pelaksanaan jalan
Metode pelaksanaan jalanMetode pelaksanaan jalan
Metode pelaksanaan jalan
Tri Hidayat
 
Business plan rental alat berat bima langgeng
Business plan rental alat berat bima langgengBusiness plan rental alat berat bima langgeng
Business plan rental alat berat bima langgeng
Kimamura Wijaya
 
metode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalanmetode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalanAlif Mahardika
 
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanismailacox.blogspot.com
 
Kontraktor Mengelola Proyek Konstruksi
Kontraktor Mengelola Proyek KonstruksiKontraktor Mengelola Proyek Konstruksi
Kontraktor Mengelola Proyek Konstruksi
Bambang Herumanta
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonAbd Hamid
 
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
Contoh Surat Perjanjian KerjasamaContoh Surat Perjanjian Kerjasama
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
John Manullang
 
Contoh Draft Surat penawaran
Contoh Draft Surat penawaranContoh Draft Surat penawaran
Contoh Draft Surat penawaran
Agoeng R Aiueo
 

Viewers also liked (20)

Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
 
Dok pml jl. banjarsari silado
Dok pml jl. banjarsari   siladoDok pml jl. banjarsari   silado
Dok pml jl. banjarsari silado
 
Pekerjaan peningkatan jalan m
Pekerjaan peningkatan jalan mPekerjaan peningkatan jalan m
Pekerjaan peningkatan jalan m
 
AHS Pekerjaan Persiapan RSNI T-12-2002
AHS Pekerjaan Persiapan RSNI T-12-2002AHS Pekerjaan Persiapan RSNI T-12-2002
AHS Pekerjaan Persiapan RSNI T-12-2002
 
Surat penawaran 3 x ibu dewi
Surat penawaran 3 x ibu dewiSurat penawaran 3 x ibu dewi
Surat penawaran 3 x ibu dewi
 
Download perpustakaan file konstruksi proyek Di www.fileKonstruksi.com
Download perpustakaan file konstruksi proyek Di www.fileKonstruksi.comDownload perpustakaan file konstruksi proyek Di www.fileKonstruksi.com
Download perpustakaan file konstruksi proyek Di www.fileKonstruksi.com
 
40047687 boq-analisa-sni-e-tmp-analisa-e
40047687 boq-analisa-sni-e-tmp-analisa-e40047687 boq-analisa-sni-e-tmp-analisa-e
40047687 boq-analisa-sni-e-tmp-analisa-e
 
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
 
Peningkatan jalan
Peningkatan jalanPeningkatan jalan
Peningkatan jalan
 
Contoh proposal PKMT
Contoh proposal PKMTContoh proposal PKMT
Contoh proposal PKMT
 
Program dan lingkup pekerjaan pemeliharaan jalan
Program dan lingkup pekerjaan pemeliharaan jalanProgram dan lingkup pekerjaan pemeliharaan jalan
Program dan lingkup pekerjaan pemeliharaan jalan
 
Metode pelaksanaan jalan
Metode pelaksanaan jalanMetode pelaksanaan jalan
Metode pelaksanaan jalan
 
Business plan rental alat berat bima langgeng
Business plan rental alat berat bima langgengBusiness plan rental alat berat bima langgeng
Business plan rental alat berat bima langgeng
 
metode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalanmetode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalan
 
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
 
Kontraktor Mengelola Proyek Konstruksi
Kontraktor Mengelola Proyek KonstruksiKontraktor Mengelola Proyek Konstruksi
Kontraktor Mengelola Proyek Konstruksi
 
Proposal proyek
Proposal proyekProposal proyek
Proposal proyek
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan beton
 
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
Contoh Surat Perjanjian KerjasamaContoh Surat Perjanjian Kerjasama
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
 
Contoh Draft Surat penawaran
Contoh Draft Surat penawaranContoh Draft Surat penawaran
Contoh Draft Surat penawaran
 

Similar to Bab ii redacted

Laporan Kerja Praktek-Latif Murdian.pptx
Laporan Kerja Praktek-Latif Murdian.pptxLaporan Kerja Praktek-Latif Murdian.pptx
Laporan Kerja Praktek-Latif Murdian.pptx
darmadi ir,mm
 
Grandindonesia data
Grandindonesia dataGrandindonesia data
Grandindonesia data
darwanloei
 
PPT SIAP PERSENTASI.pptx
PPT SIAP PERSENTASI.pptxPPT SIAP PERSENTASI.pptx
PPT SIAP PERSENTASI.pptx
AlVAn6
 
Tugas 19 april mk ii hamdi
Tugas 19 april mk ii hamdiTugas 19 april mk ii hamdi
Tugas 19 april mk ii hamdi
HamdiSukmanaIlmi
 
Tugas pertemuan 6 mk ii
Tugas pertemuan 6 mk iiTugas pertemuan 6 mk ii
Tugas pertemuan 6 mk ii
Adi Nugroho
 
Tugas mk pertemuan ke 6 up sladeshare converted
Tugas mk pertemuan ke 6 up sladeshare convertedTugas mk pertemuan ke 6 up sladeshare converted
Tugas mk pertemuan ke 6 up sladeshare converted
google
 
Tugas Manajemen Konstruksi II
Tugas Manajemen Konstruksi IITugas Manajemen Konstruksi II
Tugas Manajemen Konstruksi II
BurhanulKhaq1
 
Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Panduan ...
Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Panduan ...Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Panduan ...
Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Panduan ...
Oswar Mungkasa
 
PPT Kerja Praktek Bore Pile.pptx
PPT Kerja Praktek Bore Pile.pptxPPT Kerja Praktek Bore Pile.pptx
PPT Kerja Praktek Bore Pile.pptx
JothysaMaheswari
 
Sistem Administrasi Proyek 1
Sistem Administrasi Proyek 1Sistem Administrasi Proyek 1
Sistem Administrasi Proyek 1
Tanjungpura Universuty
 
Tugas manajemen konstruksi ii
Tugas manajemen konstruksi iiTugas manajemen konstruksi ii
Tugas manajemen konstruksi ii
Hardyputro08
 
Tahapan proyek
Tahapan proyekTahapan proyek
Tahapan proyek
Besten Joymen
 
Tugas 6 mk ii ahmad alvin nuha
Tugas 6 mk ii ahmad alvin nuhaTugas 6 mk ii ahmad alvin nuha
Tugas 6 mk ii ahmad alvin nuha
alvin nuha
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
siswoST
 
Lap. Bulan 2 Tg.Priok.docx
Lap. Bulan 2 Tg.Priok.docxLap. Bulan 2 Tg.Priok.docx
Lap. Bulan 2 Tg.Priok.docx
FathurRachman53
 
1.eas
1.eas1.eas
PPT2.pptx
PPT2.pptxPPT2.pptx
PPT2.pptx
AdhiRJayadi
 
09d86 tayang pengendalian_feb_2018
09d86 tayang pengendalian_feb_201809d86 tayang pengendalian_feb_2018
09d86 tayang pengendalian_feb_2018
Saputra Patwa,st patwa
 
KAK PERENCANAAN
KAK PERENCANAANKAK PERENCANAAN
KAK PERENCANAAN
Muhammad Noor
 

Similar to Bab ii redacted (20)

Laporan Kerja Praktek-Latif Murdian.pptx
Laporan Kerja Praktek-Latif Murdian.pptxLaporan Kerja Praktek-Latif Murdian.pptx
Laporan Kerja Praktek-Latif Murdian.pptx
 
Grandindonesia data
Grandindonesia dataGrandindonesia data
Grandindonesia data
 
LAPORAN PKL
LAPORAN PKLLAPORAN PKL
LAPORAN PKL
 
PPT SIAP PERSENTASI.pptx
PPT SIAP PERSENTASI.pptxPPT SIAP PERSENTASI.pptx
PPT SIAP PERSENTASI.pptx
 
Tugas 19 april mk ii hamdi
Tugas 19 april mk ii hamdiTugas 19 april mk ii hamdi
Tugas 19 april mk ii hamdi
 
Tugas pertemuan 6 mk ii
Tugas pertemuan 6 mk iiTugas pertemuan 6 mk ii
Tugas pertemuan 6 mk ii
 
Tugas mk pertemuan ke 6 up sladeshare converted
Tugas mk pertemuan ke 6 up sladeshare convertedTugas mk pertemuan ke 6 up sladeshare converted
Tugas mk pertemuan ke 6 up sladeshare converted
 
Tugas Manajemen Konstruksi II
Tugas Manajemen Konstruksi IITugas Manajemen Konstruksi II
Tugas Manajemen Konstruksi II
 
Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Panduan ...
Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Panduan ...Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Panduan ...
Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Panduan ...
 
PPT Kerja Praktek Bore Pile.pptx
PPT Kerja Praktek Bore Pile.pptxPPT Kerja Praktek Bore Pile.pptx
PPT Kerja Praktek Bore Pile.pptx
 
Sistem Administrasi Proyek 1
Sistem Administrasi Proyek 1Sistem Administrasi Proyek 1
Sistem Administrasi Proyek 1
 
Tugas manajemen konstruksi ii
Tugas manajemen konstruksi iiTugas manajemen konstruksi ii
Tugas manajemen konstruksi ii
 
Tahapan proyek
Tahapan proyekTahapan proyek
Tahapan proyek
 
Tugas 6 mk ii ahmad alvin nuha
Tugas 6 mk ii ahmad alvin nuhaTugas 6 mk ii ahmad alvin nuha
Tugas 6 mk ii ahmad alvin nuha
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
Lap. Bulan 2 Tg.Priok.docx
Lap. Bulan 2 Tg.Priok.docxLap. Bulan 2 Tg.Priok.docx
Lap. Bulan 2 Tg.Priok.docx
 
1.eas
1.eas1.eas
1.eas
 
PPT2.pptx
PPT2.pptxPPT2.pptx
PPT2.pptx
 
09d86 tayang pengendalian_feb_2018
09d86 tayang pengendalian_feb_201809d86 tayang pengendalian_feb_2018
09d86 tayang pengendalian_feb_2018
 
KAK PERENCANAAN
KAK PERENCANAANKAK PERENCANAAN
KAK PERENCANAAN
 

Bab ii redacted

  • 1. BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Data Proyek 2.1.1 Lokasi dan Situasi Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru ini berlokasi di Jalan Melur No. 103, Kecamatan Sukajadi, Kota Pekanbaru. Lokasi dan letak proyek cukup strategis, terletak tidak jauh dari pusat kota dan tersedianya akses jalur transportasi yang cukup baik. Peta lokasi proyek dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini. Gambar 2.1. Peta Lokasi Proyek Dari peta di atas, lokasi proyek ini masing-masing sisi berbatasan dengan: a. Sebelah Barat berbatasan dengan Rumah Bersalin Poltekkes Pekanbaru b. Sebelah Timur berbatasan dengan Asrama Mahasiswi Poltekkes Pekanbaru c. Sebelah Utara berbatasan dengan pemukiman penduduk d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Gedung Utama Politeknik Kesehatan Pekanbaru
  • 2. 7 2.1.2 Data Umum Proyek Adapun data umum dari proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru ini adalah: 1. Nama Proyek : Pekerjaan Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru 2. Lokasi Proyek : Jalan Melur No. 103 Pekanbaru 3. Kuantitas Pekerjaan 1) Deskripsi Proyek : Struktur Gedung berlantai dua (Tahap I) 2 2) Luas Bangunan : 1000 m 2 3) Luas Lahan : 1750 m 4. Kontrak : Nilai Kontrak : Rp. 4.480.000.000,- (Empat milyar empat ratus delapan puluh juta rupiah) Sistem Kontrak : Gabungan unit price dan lump sum Nomor kontrak : PL.01.02.09/PKK/GD/294/2010 Tanggal kontrak : 17 September 2010 5. Pemilik Proyek : Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau 6. Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran 2010 7. Kontraktor Pelaksana : PT. CAHAYA RIAU SEJAHTERA 8. Alamat : Jl. Dharma Bakti No. 16 F Sigunggung Pekanbaru 9. Kualifikasi Kontraktor : Gred 7 10. Konsultan Perencana : PT. BES CONSULTANT 11. Kualifikasi Konsultan : Gred 4 12. Waktu Pelaksanaan : 106 hari kalender a. Mulai : 17 September 2010 b. Selesai : 31 Desember 2010 13. Masa pemeliharaan : 180 hari kalender a. Mulai : 31 Desember 2010 b. Selesai : 29 Juni 2011 14. Jenis Pekerjaan : Pembangunan Fisik
  • 3. 8 2.1.3 Data Khusus Proyek Adapun data khusus pada proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru ini adalah: 1 Jenis Pondasi : Pondasi tiang pancang beton bertulang K-250 penampang persegi 25 x 25 cm dengan panjang 6 m. 2 Material Struktur a) Beton : Pondasi K-250, balok sloof K-225, kolom K-250, tangga beton K-250, pelat lantai K-225 b) Baja : Baja tulangan D5, D7, D10 untuk sengkang, D14, D16, D19, D22, D25 untuk tulangan pokok. 2.2 Manfaat Proyek Manfaat Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru ini ialah : 1. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan kesehatan di Kota Pekanbaru. 2. Menambah kapasitas kelas dan ruang laboratorium di Kampus Politeknik Kesehatan Pekanbaru. 2.3 Lingkup Pekerjaan Proyek Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru ini meliputi : A. Pekerjaan Persiapan Pekerjaan yang dilakukan pada proses pekerjaan persiapan antara lain: 1. Pembongkaran dan pembuangan puing bangunan lama, 2. Pembersihan lokasi pekerjaan 3. Pemasangan pagar proyek, 4. Pengukuran dan pemasangan bowplank, 5. Pemasangan plang nama kegiatan B. Pekerjaan Pondasi Proses pekerjaannya terdiri dari: 1. Pekerjaan tiang pancang beton bertulang 2. Pekerjaan pile cap pondasi tiang pancang
  • 4. 9 3. Pekerjaan Kolom Pendestral 4. Pekerjaan Galian Tanah 5. Pekerjaan cor lantai kerja beton 6. Pekerjaan urugan pasir di bawah pondasi dipadatkan 7. Pekerjaan urugan tanah di bawah pondasi dipadatkan C. Pekerjaan Struktur Beton 1. Pekerjaan struktur lantai satu a. Pekerjaan balok sloof b. Pekerjaan kolom c. Pekerjaan kolom praktis d. Pekerjaan tangga e. Pekerjaan lantai 2. Pekerjaan Struktur lantai dua : a. Pekerjaan balok lantai b. Pekerjaan plat lantai c. Pekerjaan plat dag canopi d. Pekerjaan kolom e. Pekerjaan kolom praktis. 2.4 Pelaksanaan Proyek Dalam melaksanakan suatu proyek ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan. Tahap pertama yang harus dilaksanakan yaitu tahap pelelangan dimana pada tahap ini para kontraktor akan diseleksi kemampuannya untuk melaksanakan proyek. Dari tahap ini ditunjuk kontraktor pelaksana yang akan menjalankan proyek ini dan diawasi oleh wakil dari owner, dalam hal ini konsultan pengawas. 2.4.1 Pelelangan Menurut Sutjipto et al (1985) Sebuah proyek bertitik tolak dari gagasan dasar atau kebutuhan akan sesuatu yang muncul pada benak seseorang atau sekelompok orang. Gagasan itu kemudian dikonkritkan ke dalam pendefinisian sebuah proyek (project definition). Pekerjaan mendefinisikan sesuatu proyek yang
  • 5. 10 besar tidaklah begitu mudah untuk dilakukan. Dalam hal ini bantuan oleh tenaga ahli dari luar (konsultan dan kontraktor) diperlukan apabila pemilik proyek (owner) tidak memilikinya. Pelelangan adalah suatu cara yang digunakan oleh pemilik proyek untuk mendapatkan pihak pelaksana (kontraktor) yang akan melaksanakan proyek tersebut sesuai keinginan pemilik proyek. Berdasarkan Keppres No. 80 Tahun 2003, Pelelangan dapat dibagi empat macam, yaitu: 1. Pelelangan umum Pelelangan umum adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. 2. Pelelangan Terbatas Pelelangan jenis ini dilakukan secara terbatas dengan mengundang beberapa rekanan yang dianggap mampu dan terseleksi. Rekanan yang diundang diseleksi lewat tahap prakualifikasi berdasarkan kemampuan teknis, administrasi dan bonafide dari rekanan tersebut. 3. Penunjukan Langsung Penunjukan Langsung adalah penunjukkan rekanan sebagai pelaksana pemborongan atau pembelian tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas dan dilakukan diantara sekurang-kurangnya tiga penawar dan rekanan yang tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM). 4. Pengadaan Langsung Pengadaan Langsung adalah pelaksanaan pemborongan atau pembelian yang dilakukan dari rekanan dari golongan ekonomi lemah tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas, bahkan penunjukkan langsung. Pelelangan proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Pekanbaru ini merupakan Pelelangan Umum. Sistem pelelangan pada proyek ini merupakan sistem satu sampul dengan metode pascakualifikasi. Maksudnya
  • 6. 11 dokumen administrasi teknis dan dokumen penawaran dimasukkan secara bersamaan. 2.4.2 Tahap Pelelangan Prosedur pemilihan penyedia barang/jasa borongan/jasa lainnya pada Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru adalah dengan pelelangan umum pascakualifikasi, meliputi: a. Pengumuman pelelangan umum b. Pendaftaran untuk mengikuti pelelangan c. Pengambilan dokumen lelang umum d. Penjelasan e. Penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan perubahannya f. Pemasukan penawaran g. Pembukaan penawaran h. Evaluasi penawaran termasuk evaluasi kualifikasi i. Penetapan pemenang j. Pengumuman pemenang k. Masa sanggah l. Penunjukan pemenang m. Penandatanganan kontrak. A. Persiapan Pelelangan Persiapan yang harus dilalui sebelum pelaksanaan proses lelang adalah persiapan dokumen lelang dan persiapan pelaksanaan lelang. Dokumen tersebut terdiri dari dokumen administrasi dan teknis, serta dokumen penawaran harga. Dokumen tersebut terperinci sebagai berikut : a. Surat keputusan pemberian pekerjaan, b. Surat perjanjian pemborongan, c. Uraian dan syarat-syarat pelaksanaan, d. Gambar-gambar/brosur yang secara teknis ada kaitannya, e. Berita acara pelelangan,
  • 7. 12 f. Petunjuk-petunjuk dan perintah teknis tertulis serta penjelasan-penjelasan perencanaan atau pengawasan selama pekerjaan berlangsung, g. Surat penawaran beserta lampiran-lampirannya. Dokumen-dokumen tambahan lainnya yang dikeluarkan sebelumnya adanya kontrak kerja dan atas persetujuan pihak pemilik dan kontraktor. Pengambilan dokumen pascakualifikasi ini harus mengikuti syarat menyerahkan foto copy Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang telah dilegalisir dengan menunjukkan yang aslinya. 1. Pengumuman pelelangan Umum. Pelelangan pada proyek ini diumumkan melalui media massa melalui Koran Nasional yaitu Media Indonesia dan Tempo. 2. Pendaftaran lelang. Pendaftaran dan pengambilan dokumen lelang dilaksanakan pada tanggal 18- 27 Agustus 2010. Perusahaan yang mendaftar dan mengambil dokumen lelang tercantum pada tabel berikut: Tabel 2.1 Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Lelang Tanggal No. Pendaftar/ Jabatan Perusahaan Pendaftaran 1 19-08-2010 Burhan Manaloe/ Dir. Utama PT. TRIS UTAMA Dewi Rosaria Haryani/ 2 19-08-2010 PT. DEWID Dir.Utama 3 19-08-2010 Rahmat Tofery/ Dir. Utama PT. SHAFA ABADI 4 20-08-2010 Muliana/ Dir. Utama PT. MULIA LANGGENG 5 20-08-2010 W. Teddy/ Dir. Utama PT. NETTINDO PERDANA 6 23-08-2010 Sabar/ Dir. Utama PT. NYIUR GADING 7 23-08-2010 Afrizal/ Dir. Utama PT. TUAH ALAM NEGERI 8 23-08-2010 Syafriur/ Dir. Utama PT. KEMUNING YONA P PT. CAHAYA RIAU 9 26-08-2010 Iskandar/ Dir. Utama SEJAHTERA PT. MURNI KARYA 10 27-08-2010 Arman. S/ Dir. Utama MANDIRI (Sumber :Dokumen lelang Poltekkes Pekanbaru)
  • 8. 13 B. Pelaksanaan Pelelangan Pascakualifikasi merupakan proses pelelangan yang mengikut sertakan penyedia barang/jasa yang sudah terkualifikasi dibidangnya dengan penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa setelah memasukkan penawaran. Kemampuan tersebut dilihat dari hal seperti: a. Modal kerja, b. Jumlah tenaga ahli, c. Pengalaman kerja, d. Fasilitas kerja. Ruang lingkup pekerjaan dinilai dari bidang-bidang keahlian pekerjaan yang dikuasai oleh kontraktor pelaksana, yaitu dari segi administrasi, segi teknis, dan segi keuangan. Proses pascakualifikasi secara umum meliputi pemasukan dokumen kualifikasi bersamaan dengan dokumen penawaran dan terhadap peserta yang diusulkan untuk menjadi pemenang serta cadangan pemenang dievaluasi dokumen kualifikasinya. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh Dokumen Penawaran yang masuk ke kotak penawaran oleh penyedia jasa. Aspek yang diteliti adalah: a. Penelitian administrasi b. Penelitian teknis c. Penelitian biaya d. Penelitian dokumen kualifikasi Rapat penjelasan (Aanwijzing) diadakan untuk tatap muka antara para kontraktor dengan pihak pemilik. Pertemuan ini dilaksanakan untuk menjelaskan masalah teknis maupun administrasi yang tercantum dalam dokumen lelang. 1. Pembukaan (Bid-Opening) Pelaksanaan lelang diawali pembukaan lelang (Bid-Opening). Harga penawaran beserta dengan kelengkapan-kelengkapan dokumen administratif dibaca dan ditulis pada papan tulis. Apabila terdapat kelalaian pada salah satu
  • 9. 14 persyaratan administratifnya, maka calon peserta dapat dinyatakan gagal dan diskulifikasi dari calon pemborong dan penawarannya dianggap gugur. Kontraktor yang ikut dalam penawaran pekerjaan pemborong ini diharuskan untuk memberikan jaminan lelang (tender bond) pada pemilik. Besar jaminan lelang diatur dalam dokumen lelang. Pada proyek ini jaminan pelaksanaan lelang sebesar 5% dari nilai proyek, yaitu sebesar Rp. 224.000.000,- (dua ratus dua puluh empat juta rupiah). Selain itu, jenis pertanggungan yang dapat diperjanjikan dalam kontrak kerja adalah : a. Jaminan uang muka Jaminan uang muka adalah jaminan yang diberikan penyedia jasa kepada pengguna jasa sebelum penyedia jasa menerima uang muka untuk memulai pekerjaan . Dalam proyek ini jaminan uang mukanya sebesar 20 % dari nilai kontrak. b. Jaminan pelaksanaan Jaminan pelaksanaan adalah jaminan bahwa penyedia jasa akan menyelesaikan pekerjaannya sesuai ketentuan yang telah disepakati dalam kontrak kerja. Pada proyek ini jaminan pelaksanaannya adalah 5% dari Rp. 4.480.000.000,- (harga penawaran terkoreksi), yaitu sebesar Rp. 224.000.000,- (dua ratus dua puluh empat juta rupiah). c. Jaminan atas mutu hasil pekerjaan Jaminan atas mutu hasil pekerjaan adalah jaminan yang diberikan penyedia jasa kepada pengguna jasa selama masa tanggungan yaitu waktu antara penyerahan pertama kalinya hasil pekerjaan dan penyerahan kedua kalinya hasil akhir pekerjaan. d. Jaminan pertanggungan terhadap kegagalan bangunan baik untuk pekerjaan perancanaan maupun pelaksanaan dan pengawasannya, pemberlakuannya disesuaikan dengan tingkat pengembangan sistem pertanggungan yang berlaku di Indonesia.
  • 10. 15 2. Pemasukan Dokumen Penawaran Dalam Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru ada 10 (sepuluh) perusahaan yang mendaftar, tetapi hanya 8 (delapan) perusahaan yang memasukkan dokumen penawaran yaitu: 1) PT. Mulia Langgeng 2) PT. Tuah Alam Negeri 3) PT. Nyiur Gading 4) PT. Cahaya Riau Sejahtera 5) PT. Nettindo Perdana 6) PT. Tris Utama 7) PT. Dewid 8) PT. Kemuning Yona Pratama 3. Pembukaan Penawaran Pembukaan penawaran dilakukan setelah waktu penyampaian penawaran ditutup dan dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua wakil peserta sebagai saksi. Jumlah penawaran yang masuk minimal 3 penawaran. Jika yang memasukan kurang dari 3 penawaran, maka pelelangan harus diulang (Kepres No. 80 tahun 2003 pasal 28). Pada Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru ini ada 8 (delapan) penyedia barang dan jasa mengikuti pembukaan sampul penawaran. Berdasarkan Keppres No. 80 tahun 2003, metoda penyampaian dokumen penawaran dibedakan atas 3 metode yaitu : a. Metoda satu sampul Metode satu sampul yaitu keseluruhan dokumen penawaran, yang mencakup persyaratan administrasi, teknis, dan penawaran harga yang dimasukan ke dalam 1 (satu) sampul tertutup. b. Metoda dua sampul Metoda dua sampul yaitu persyaratan administrasi dan teknis dimasukkan ke dalam sampul tertutup I dan pada sampul ditulis; Data Administrasi dan Teknis. Selanjutnya, perhitungan harga penawaran dimasukkan ke dalam sampul tertutup II dan pada sampul ditulis; Data Harga Penawaran.
  • 11. 16 c. Metoda dua tahap Panitia membuka kotak dan sampul I dan dibaca di hadapan peserta. Sampul II baru boleh diserahkan kepada panitia bila peserta telah dinyatakan lolos tahap I. Peserta yang lolos tahap I diundang kembali untuk menyampaikan sampul II dan panitia hanya mempertimbangkan calon pemenang dari harga penawaran yang terendah. Metode penyampaian penawaran proses pelelangan pada Proyek Pembangunan Gedung Pendiikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru Tahap I ini adalah metode satu sampul, yaitu penyampaian dokumen penawaran dimana persyaratan administrasi, teknis, dan harga penawaran dimasukkan ke dalam satu sampul tertutup dan disampaikan kepada panitia/pejabat pengadaan (Keppres RI No 80 Tahun 2003). Menurut Keppres RI No 80 Tahun 2003, metode satu sampul digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa yang sederhana dan memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Pengadaan Barang/Jasa yang standar harganya telah ditetapkan pemerintah, b. Pengadaan Jasa Konsultansi dengan KAK ( Kerangka Acuan Kerja) yang sederhana, atau c. Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang spesifikasi teknis atau volumenya dapat dinyatakan secara jelas dalam Dokumen Pengadaan. d. Metode satu sampul digunakan dalam Penunjukan Langsung/Pengadaan Langsung/Kontes/Sayembara. Dokumen penawaran terdiri dari : a. Dokumen Administrasi, terdiri dari: - Jaminan penawaran asli, - Surat kuasa khusus (bila ada), - Surat Perjanjian Kerjasama Operasional (bila ada), - Surat pernyataan kebenaran dokumen,
  • 12. 17 - Surat dukungan subkontraktor untuk pekerjaan khusus/spesialis beserta lampiran company Profil, brosur material/peralatan dan pengalaman pekerjaan sejenis (bila ada), - Lampiran-lampiran lainnya. b. Dokumen Teknis, terdiri dari: - Metode pelaksanaan, - Jadwal waktu pelaksanaan, - Daftar pekerjaan yang disubkontraktorkan, - Lampiran lainnya yang ditentukan dalam dokumen lelang. c. Dokumen Harga, terdiri dari : - Rekapitulasi daftar kuantitas dan harga, - Daftar huantitas dan harga, - Daftar analisa gabungan Lump Sum dan harga satuan (unit price) pekerjaan, - Daftar gabungan Lump Sum dan harga satuan (unit price) dasar upah, bahan dan alat. d. Dokumen Kualifikasi, terdiri dari : - Formulir isian dokumen kualifikasi, - Daftar peralatan utama yang dibutuhkan disertai dengan bukti-bukti kepemilikan atau sewa, - Daftar personil inti, - Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan, - Daftar pengalaman pekerjaan, - Lampiran-lampiran lain yang diminta. 4. Evaluasi Penawaran Sistem pengevaluasian bisa bermacam-macam cara dan umumnya yang banyak dipakai yaitu sistem gugur, yaitu evaluasi penilaian penawaran dengan cara memeriksa dan membandingkan dokumen penawaran terhadap pemenuhan persyaratan yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa dengan urutan proses evaluasi dimulai dari penilaian persyaratan administrasi, persyaratan teknis dan kewajaran harga, terhadap penyedia barang/jasa yang tidak
  • 13. 18 lulus penilaian pada setiap tehapan dinyatakan gugur. Masing-masing aspek dari calon kontraktor diberi nilai berdasarkan: a. bonafiditas perusahaan, b. metode kerjanya, c. harga penawaran, d. kualifikasi personil yang akan dipakai, e. peralatan yang akan dipakai, f. jangka waktu pengerjaan. g. sistem keselamatan (safety) kerja h. kelengkapan administrasi Harga penawaran tidak selalu menentukan pemenang. Calon kontraktor yang paling banyak mengumpulkan nilai tertinggi yang ditunjuk sebagai calon pemenang. Pelaksanaan Evaluasi Penawaran dilakukan oleh panitia terhadap semua penawaran yang masuk pada saat pembukaan penawaran. Evaluasi tersebut meliputi evaluasi administrasi, teknis dan harga berdasarkan kriteria, metode dan tata cara evaluasi yang ditetapkan dalam dokumen lelang. Evaluasi penawaran pada pelelangan ini mengikuti proses penilaian dengan urutan sebagai berikut : 1) Evaluasi Administrasi a. Evaluasi administrasi dilakukan terhadap dokumen/surat penawaran dan jaminan penawaran yang memenuhi syarat pada pembukaan penawaran. b. Evaluasi administrasi dilakukan terhadap dokumen penawaran yang masuk dan dievaluasi kelengkapan dan keabsahan syarat administrasi. Unsur- unsur yang dievaluasi pada tahap ini berdasarkan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam dokumen pengadaan (tidak dikurangi atau ditambah). c. Evaluasi administrasi menghasilkan dua kesimpulan, yaitu memenuhi syarat administrasi atau tidak memenuhi syarat administrasi.
  • 14. 19 2) Evaluasi Teknis a) Evaluasi teknis dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan memenuhi persyaratan / lulus administrasi. b) Faktor-faktor yang dievaluasi pada tahap ini sesuai dengan criteria yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan (tidak dikurangi atau ditambah). Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan teknis apabila : 1. Metode pelaksanaan memenuhi persyaratan substantif yang ditetapkan dalam dokumen lelang. 2. Jadwal waktu (schedule) pelaksanaan tidak melampaui batas waktu yang ditetapkan dalam dokumen lelang. 3. Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan utama minimal yang disediakan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lelang. 4. Personel inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam dokumen lelang serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan. 5. Bagian pekerjaan seperti dukungan terhadap tiang pancang hidraulik dan dukungan ready mix. c) Evaluasi teknis adalah memenuhi syarat teknis (lulus) atau tidak memenuhi syarat teknis (gugur). 3) Evaluasi Harga/Biaya a) Evaluasi harga hanya dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan lulus/memenuhi persyaratan administrasi dan teknis. b) Kelengkapan Harga penawaran yang dinilai adalah: 1. Rekapitulasi, 2. Daftar Kuantitas dan Harga, 3. Daftar Anasisa Harga Satuan, 4. Daftar Harga Satuan dan Upah. 4) Evalusai Kualifikasi Aspek yang dinilai pada Evaluasi Kualifikasi ini adalah kelengkapan dari: a) Surat Pernyataan Minat
  • 15. 20 b) Surat Pernyataan Kinerja Baik c) Surat Pernyataan Kebenaran Data d) Surat Pernyataan tidak dalam pengawasan pengadilan e) Formulir isian kualifikasi f) Surat pernyataan tunduk terhadap ketentuan yang berlaku g) Surat pernyataan tidak menuntut ganti rugi h) Dukungan Bank i) SPT Tahun 2009 j) Pajak dari Bulan Mei sampai Juni 2010 Dari kriteria penilaian di atas maka kesimpulan akhir evaluasi yang dinyatakan lengkap ada 5 (lima) perusahaan yaitu: a. PT. Kemuning Yona Pratama b. PT. Dewid c. PT. Cahaya Riau Sejahtera d. PT. Nettindo Perdana e. PT. Tuah Alam Negeri Kesimpulan yang diperoleh adalah tercantum pada Gambar 2.2. berikut: Gambar 2.2 Hasil Evaluasi
  • 16. 21 5. Penetapan Pemenang dan Pengumuman Pemenang Pada proyek ini, perusahaan atau kontraktor yang memenangkan tender adalah PT. Cahaya Riau Sejahtera sebagai calon pemenang dan PT. Nettindo Perdana sebagai calon pemenang cadangan. 6. Masa Sanggah Kepada peserta lelang yang berkeberatan atas penetapan pemenang lelang diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis, selambat- lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman pemenang lelang. 7. Penunjukan Pemenang Pengguna barang/jasa mengeluarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) sebagai pelaksana pekerjaan yang dilelangkan, dengan ketentuan : a) Tidak ada sanggahan dari peserta lelang atau, b) Sanggahan yang diterima pejabat yang berwenang menetapkan dalam masa sanggah ternyata tidak benar, atau sanggahan diterima melewati waktu masa sanggah. Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru ini perusahaan atau kontraktor yang memenangkan lelang adalah PT. Cahaya Riau Sejahtera dengan harga penawaran yang diajukan yaitu Rp.4.480.000.000,00. Pengumuman diumumkan pada tanggal 08 September 2010. Jaminan pelaksanaan diberikan kepada pengguna barang dan jasa sebelum dilakukan penandatanganan kontrak dengan besarnya jaminan ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak. Dalam Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru, jaminan pelaksanaan diberikan oleh kontraktor kepada pengguna barang dan jasa sebesar 5 % dari nilai kontrak. 2.4.3 Tahap Pelaksanaan di Lapangan Banyak hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan di lapangan, diantaranya adalah personil dan organisasi yang terlibat di dalamnya, peralatan dan logistik yang digunakan, waktu kerja, metode kerja, pengawasan di lapangan serta manajemen proyek.
  • 17. 22 2.4.3.1 Organisasi dan Personil Organisasi merupakan suatu sistem dimana sekumpulan orang atau badan hukum bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan penyusunan organisasi proyek adalah untuk mengetahui posisi setiap unsur yang terlibat dalam proyek tersebut mencakup tugas, kewajiban dan deskripsi hubungan kerja. Kedudukan masing–masing pihak secara organisasi dimaksudkan bahwa pemilik proyek langsung membawahi kontraktor pelaksana. Artinya, kontraktor pelaksana langsung bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya kepada pemilik proyek sesuai dengan penawaran. Sedangkan konsultan pengawas bertanggung jawab kepada pemilik proyek sesuai dengan ruang lingkup tugas dan kontrak perjanjian masing-masing. Hubungan kerja antara organisasi proyek dapat dilihat seperti Gambar 2.3. berikut: Pemilik Proyek Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau. Konsultan Perencana Kontraktor Pelaksana Konsultan Pengawas PT. Bes Consultant PT. Cahaya Riau CV. Raissa Gemilang Sejahtera Konsultan Keterangan: Jalur perintah Jalur koordinasi Gambar 2.3. Hubungan Organisasi Proyek Dalam melaksanakan suatu proyek besar maupun kecil diperlukan suatu organisasi yang mengelola dan mengontrol jalannya pelaksanaan proyek,
  • 18. organisasi proyek tersebut harus mempunyai badan hukum serta personil yang dapat bekerjasama secara kolektif dan kualitatif agar mendapat hasil yang baik. Struktur organisasi pekerjaan adalah satu kesatuan yang saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Sedapat mungkin segala urusan di dalam proyek dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya, jika terdapat ketidakcocokan pendapat, maka dapat diselesaikan dengan baik-baik demi kelancaran proyek. Tujuan dari organisasi proyek itu sendiri adalah: 1. Untuk mendapatkan mutu produktivitas pekerjaan yang baik. 2. Untuk memudahkan menjalin koordinasi dan komunikasi antara masing- masing pekerjaan sehingga akan mendapatkan hasil pekerjaan yang baik. 3. Mempercepat pekerjaan karena adanya pembagian tanggung jawab. 4. Mengembangkan dan menyatukan personil-personil proyek untuk mendapatkan tujuan yang diharapkan. Adapun pihak-pihak yang berperan di dalam organisasi proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru adalah: 1. Pemilik Proyek (owner) Pemilik proyek (owner) adalah seseorang atau badan hukum baik swasta maupun instansi pemerintah yang mempunyai dana, ide, gagasan, dan kehendak atas suatu pekerjaan sehubungan dengan kepentingan akan hasil pekerjaan tersebut, dimana atas dasar suatu kesepakatan memberikan kepercayaan kepada pihak lain, baik untuk mengawasi (Konsultan Pengawas), maupun untuk melaksanakan pekerjaan (Kontraktor Pelaksana). A. Tugas-tugas dan tanggung jawab dari owner menurut Dipohusodo (1996) adalah : 1. Memberi tugas kepada perencana untuk membuat gambar rencana dan hitungan rencana serta menyetujuinya bila telah disepakati, 2. Membayar seluruh biaya yang diperlukan untuk mewujudkan rencana sesuai dengan persetujuan pemborong, 3. Memberikan surat perintah kerja kepada pelaksana/kontraktor,
  • 19. 4. Menolak hasil kerja bila tidak sesuai dengan bestek, B. Wewenang Pemilik Proyek adalah: 1. Menempatkan seorang ahli sebagai wakilnya untuk mengawasi pekerjaan, 2. Menyetujui atau menolak perubahan kerja yang telah disepakati, 3. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek apabila tidak dapat melaksanakan proyek sesuai kontrak yang telah disepakati. Pemilik Proyek atau sebagai owner Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru ini adalah Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau. 2. Konsultan Perencana Konsultan Perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh owner untuk bertindak selaku perencana pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, interior, dan landscape dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis maupun administratif. A. Tugas konsultan perencana adalah: 1. Merencanakan desain struktural, membuat gambar struktur serta menghitung anggaran biaya proyek, 2. Menentukan standar dan peraturan struktur yang sesuai dengan perencanaan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan serta menentukan spesifikasi teknis (persyaratan material, peralatan, dan metode kerja), 3. Menandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan surat perjanjian dengan kontraktor, 4. Memberi instruksi kepada kontraktor melalui konsultan pengawas, 5. Menentukan keputusan akhir yang mengikat mengenai proyek, 6. Mengesahkan semua dokumen pembayaran kepada pihak kontraktor. Pada proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru ini yang ditunjuk sebagai konsultan perencana adalah PT. BES CONSULTANT. 3. Konsultan Pengawas A. Tugas dan kewajiban konsultan pengawas adalah :
  • 20. 1. Memberikan bimbingan dan mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan. 2. Melaksanakan surat menyurat yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. 3. Membuat gambar tambahan jika perlu. 4. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan. 5. Mengawasi dan menguji kualitas dan mutu bahan bangunan. 6. Menyusun dan menyiapkan berita acara pekerjaan B. Tanggung jawab Konsultan Pengawas adalah : 1. Konsultan pengawas bertanggung jawab agar pekerjaan yang dikerjakan kontraktor sesuai dengan kontrak, gambar rencana, peraturan, dan syarat. 2. Konsultan pengawas juga bertanggung jawab terhadap kesalahan yang dibuat oleh kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan apabila pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan pengawasan dari konsultan pelaksana. 4. Kontraktor Pelaksana Kontraktor adalah orang atau badan yang menerima dan menyelenggarakan pekerjaan bangunan menurut biaya yang telah tersedia. Kontraktor harus melaksanakan pekerjan sesuai dengan peraturan, syarat dan gambar yang telah tersedia. Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru, kontraktor pelaksana adalah PT. Cahaya Riau Sjahtera yang merupakan Perusahaan Kontaktor yang berkualifikasi gread 7, struktur organisasi kontraktor pelaksana dapat dilihat pada Gambar 2.4. Tugas dan wewenang kontraktor adalah : 1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peratuan dan syarat yang ditetapkan. 2. Menyerahkan pekerjaan setelah pekerjan selesai secara keseluruhan atau perbagian sesuai dengan perjanjian.
  • 21. Direktur Utama Iskandar Administrasi Project Manager Selvi Ofiantari Everizal Candra, ST/ Co.Rambio Tampubolon, ST Site Manager Ahli Struktur Yudi Ismail, ST Afrijon Nur Bagzalbu Pelaksana Ir. H. Isrin Agoes Juru Ukur Juru Gambar Amirullah Deki Imanuel Logistik Jefri Munte Gambar 2.4. Struktur Organisasi PT. Cahaya Riau Sejahtera 2.4.3.2 Hubungan Masing-Masing Pihak Secara Organisasi Kedudukan masing-masing pihak secara organisasi dimaksudkan bahwa pemilik proyek langsung membawahi kontraktor pelaksana. Artinya, kontraktor pelaksana langsung bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya kepada pemilik proyek sesuai dengan penawaran. Sedangkan konsultan pengawas bertanggung jawab kepada pemilik proyek sesuai dengan ruang lingkup tugas dan kontrak perjanjian masing-masing. Pola dari hubungan unsur-unsur pelaksana pembangunan tersebut dapat dilihat seperti bagan pada Gambar 2.5. Jika hubungan kerja antara organisasi proyek tersebut tidak terjalin dengan baik maka dapat menyebabkan hambatan pada pelaksanaan proyek. Hambatan tersebut dapat menyebabkan kegagalan pada bangunan. Menurut undang-undang RI nomor 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi pasal 25, 26 dan 27, yaitu
  • 22. kegagalan bangunan dapat terjadi akibat kesalahan perencana/pengawas konstruksi, pelaksana konstruksi, dan pengguna jasa. Kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa, ditentukan terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan konstruksi dan paling lama 10 (sepuluh) tahun. Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan karena kesalahan perencana atau pengawas konstruksi, dan hal tersebut terbukti menimbulkan kerugian bagi pihak lain, maka perencana atau pengawas konstruksi wajib bertanggung jawab sesuai dengan bidang profesi dan dikenakan ganti rugi. Begitu juga apabila terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan karena kesalahan pelaksana konstruksi dan pengguna jasa konstruksi. Hubungan Kerja Pemberi Tugas dan Konsultan Perencana Pemberi tugas dan konsultan perencana memiliki hubungan kerja yang dituangkan dalam suatu kontrak atau surat perjanjian pekerjaan perencanaan. Hubungan kerja yang dituangkan dalam perjanjian dimaksudkan agar kedua belah pihak memiliki ikatan jelas mengenai pembagian tugas, kewajiaban, wewenang dan tanggung jawab masing – masing. Penyimpangan yang terjadi dapat diselesaikan berdasarkan ketentuan dan pasal – pasal yang tercantum dalam Surat Perjanjian Pekerjaan. a. Hubungan kerja antara pmberi tugas dan kontraktor Hubungan kerja ini dituangkan dalam kontrak atau Surat Perjanjian Pemborongan. Hubungan kerja pemberi tugasndengan pengawas hubungan kerja ini dituangkan dalam surat perjanjian pekerjaan pengawasan. Perencanaan merupakan suatu proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan cara pencapaiannya. Perencanaan memiliki 4 tahapan kegiatan yang berlaku untuk semua perencanaan pada unsur jenjang organisasi.
  • 23. 1. Menetapkan serangkaian tujuan. Tanpa rumusan dan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumberdaya nya dengan tidak efektif. 2. Merumuskan keadaan sekarang Analisa koordinasi organisasi yang dilakukan dapat menggambarkan kegiatan selanjutnya, komunikasi yang terbuka dengan paa anggota organisasi, data keuangan, dan statistic pada saat ini sangat dibutuhkan. 3. Identifikasi segala keudahan dan hambatan Identifikasi ini sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi situasi, problem dan kesempatan yang mungkin terjadi. Kegiatan identifikasi ini merupakan bagian dari proses perencanaan. 4. Pengembangan serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan Tahap terakhir ini merupakan tahap yang melibatkan pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan. Perencanaan sangat penting dilakukan terutama oleh manejer proyek karena dalam menjabarkan misi organisasi akan lebih mudah untuk dipahami. Melalui perencanaan anggota dalam sebuah organisasi proyek dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi situasi yang berubah – ubah. PEMERINTA H UU/PP UU/PP PEMBERI TUGAS UU/PP Jasa Produksi K o n tr a k K o n tr a k B ia y a B ia y a Perencanaan P e la k s a n a a n P e r s y a r a ta n PERENCAN P e r a t u r a n P e la k s a n PEMBORONG A aan R e a lis a s i Gambar 2.5 Bagan Pola Hubungan Antara Unsur – Unsur Pelaksana Pembangunan
  • 24. 29 2.4.3.3 Peralatan Kerja Suatu proyek agar memenuhi target mutu dan lancar dalam pelaksanaan harus didukung dengan peralatan yang memadai. Berikut ini peralatan kerja yang digunakan pada Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru ialah : 1. Theodolite & Waterpass Kedua alat ini berfungsi sebagai alat ukur. Theodolite adalah alat yang berfungsi untuk menentukan beda tinggi, letak dan kedudukan suatu objek sistem koordinat. Waterpass digunakan untuk pengukuran beda tinggi, ketinggian elevasi dan sifat datar dari suatu permukaan. Pemakaian kedua alat tersebut ditunjang oleh alat-alat bantu lainnya seperti rambu ukur, meteran, prisma dan lainsebagainya. 2. Concrete Mixer Truck Concrete mixer truck adalah truk khusus yang dilengkapi dengan 3 concrete mixer yang fungsinya sama seperti molen dengan kapasitas 6 m dan merupakan kendaraan yang dilengkapi dengan tabung sebagai tempat pencampuran beton sekaligus sebagai sarana untuk mengangkut beton dari concrete batching plan ke lokasi pekerjaan. 3. Hydraulic Static Pile Driver Alat ini digunakan untuk proses pemancangan pondasi tiang pancang dengan cara menekan (jack-in). 4. Alat Pemotong Tulangan (Bar Cutter) Alat ini adalah alat yang digunakan untuk memotong besi / baja polos sesuai dengan panjang yang dikehendaki. 5. Mesin Las Mesin las merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi. Fungsinya sebagai alat untuk penyambung baja, penggunaan mesin las sebagai alat penyambung baja pada pekerjaan konstruksi, membuat waktu pekerjaan menjadi relatif lebih cepat.
  • 25. 30 6. Gerobak Sorong Alat ini digunakan untuk mengangkut material bangunan ke tempat lain sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. 7. Peralatan Pembantu Lainnya, seperti: tang / kakak tua, bar bender, gergaji, ember, meteran, palu, jack hammer, gerinda, sekop, dan lain-lain. 2.4.3.4 Waktu Kerja Waktu kerja atau jam kerja adalah waktu yang telah ditetapkan untuk memulai atau mengakhiri suatu pekerjaan dalam satu hari kerja. Adapun pembagian waktu kerja pada pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru adalah: a. Jam Kerja Reguler/Biasa Jam kerja reguler merupakan jumlah jam dalam satu hari kerja, yaitu: 1. jam 08.00 sampai jam 12.00 WIB : jam kerja 2. jam 12.00 sampai jam 13.00 WIB : jam istirahat 3. jam 13.00 sampai jam 18.00 WIB : jam kerja b. Jam Kerja Tambahan/Lembur Jam kerja lembur adalah waktu kerja diluar jam kerja reguler. Jam kerja lembur biasanya dilaksanakan untuk mengejar target pekerjaan. 2.4.3.5 Keselamatan Kerja Menurut Ervianto (2005) Keselamatan kerja merupakan suatu permasalahan yang banyak menyita perhatian berbagai organisasi saat ini karena mencakup permasalahan segi perikemanusiaan, biaya dan manfaat ekonomi, aspek hukum, pertanggungjawaban, serta citra organisasi itu sendiri. Semua hal tersebut mempunyai tingkat kepentingan yang sama besarnya walaupun di sana sini sering terjadi perubahan perilaku. Lokasi proyek merupakan salah satu lingkungan kerja yang mengandung resiko cukup besar. Tim manajemen sebagai pihak yang bertanggung jawab selama proses pembangunan berlangsung harus mendukung dan mengupayakan program-program yang dapat menjamin agar tidak terjadi atau meminimalkan kecelakaan kerja atau tindakan-tindakan pencegahannya.
  • 26. 31 Kesuksesan program keselamatan kerja konstruksi tidak lepas dari peran berbagai pihak yang saling terlibat, berinteraksi dan bekerja sama. Hal ini sudah seharusnya menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi, yang dilakukan oleh tim proyek dan seluruh manajemen dari berbagai pihak yang terkait di dalamnya. Masing – masing pihak mempunyai tanggung jawab bersama yang saling mendukung untuk keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi yang ditandai dengan evaluasi positif dari pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam penerapan program keselamatan kerja bidang konstruksi, diperlukan pendekatan – pendekatan agar lebih mudah dijalankan, terutama dalam proses pelaksanaannya. Bentuk – bentuk pendekatan dalam menjalankan program ini adalah pendekatan perilaku dan pendekatan fisik. Pada Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Pekanbaru, Gambar 2.6 merupakan flow chart kecelakaan kerja oleh Kontraktor PT. Cahaya Riau Sejahtera.
  • 27. 32 Terjadi kecelakaan Kerja Meninggal dunia Amankan Lapor ke Tim K3 Jenazah (Visum TKP Unit Proyek di rumah sakit) Lapor ke P3K3 Lapor ke kepala Lapor ke Surat Wilayah/ Cabang Proyek polisi terdekat Keterangan polisi Kirim Kabar Laporan ke Korban Investigasi ke Keluarga Jamsostek dibawa ke keluarga Laporan Penyelesaian investigasi Ahli Waris klaim asuransi Korban Menapkan dimakamkan dokumen oleh Santunan ahli waris Selesai Gambar 2.6 Flow Chart Kecelakaan Kerja Meninggal Dunia