[Ringkasan]
1. Dokumen membahas tentang avometer, transistor, resistor, dan komponen terkait.
2. Avometer adalah alat untuk mengukur arus, tegangan, dan resistansi secara analog atau digital. Transistor adalah komponen elektronik yang memiliki 3 pin yaitu kolektor, emitor, dan basis.
3. Resistor digunakan dalam rangkaian seri, paralel, dan campuran. Ada berbagai jenis resistor seperti PTC, NTC, dan LDR.
Buku ini berisi penjelasan tentang konsep dasar elektronika seperti komponen pasif seperti resistor dan kapasitor serta diode. Buku ini ditulis berdasarkan catatan pelajaran saat SMA untuk berbagi ilmu elektronika."
Modul ini membahas tentang cara menggunakan voltmeter AC untuk mengukur tegangan AC pada sumber tegangan satu-fase dan tiga-fase serta beban AC. Topik utama meliputi penjelasan tentang tegangan AC, voltmeter AC, sumber tegangan satu-fase dan tiga-fase, serta latihan mengukur tegangan AC."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang resistor, kondensator, transistor, dan avometer. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa resistor dan kondensator adalah komponen pasif yang digunakan untuk mengontrol aliran listrik, sedangkan transistor adalah komponen aktif yang digunakan sebagai penguat sinyal. Dokumen juga menjelaskan bahwa avometer adalah alat untuk mengukur arus, tegangan, dan resistansi listrik.
Transistor dan dioda merupakan komponen elektronika penting yang ditemukan pada abad ke-20. Transistor berfungsi sebagai saklar dan penguat arus, sedangkan dioda memiliki dua elektroda yang memungkinkan aliran arus searah. Berbagai jenis integrated circuit seperti IC linear dan digital kini mengintegrasikan berbagai komponen tersebut menjadi sirkuit terpadu.
Bab 3 alat ukur listrik dan pengenalan projectboardIlham Wahyudin
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai alat ukur listrik seperti voltmeter, ampermeter, ohmmeter, multimeter, dan cara penggunaannya. Alat-alat tersebut digunakan untuk mengukur besaran listrik seperti tegangan, arus, dan hambatan dalam suatu rangkaian listrik.
Modul ini membahas cara mengukur tegangan DC menggunakan voltmeter DC, mulai dari penjelasan tentang voltmeter DC, sumber-sumber tegangan DC seperti baterai dan charger, beban DC, dan langkah-langkah praktis pengukuran tegangan DC.
Buku ini berisi penjelasan tentang konsep dasar elektronika seperti komponen pasif seperti resistor dan kapasitor serta diode. Buku ini ditulis berdasarkan catatan pelajaran saat SMA untuk berbagi ilmu elektronika."
Modul ini membahas tentang cara menggunakan voltmeter AC untuk mengukur tegangan AC pada sumber tegangan satu-fase dan tiga-fase serta beban AC. Topik utama meliputi penjelasan tentang tegangan AC, voltmeter AC, sumber tegangan satu-fase dan tiga-fase, serta latihan mengukur tegangan AC."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang resistor, kondensator, transistor, dan avometer. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa resistor dan kondensator adalah komponen pasif yang digunakan untuk mengontrol aliran listrik, sedangkan transistor adalah komponen aktif yang digunakan sebagai penguat sinyal. Dokumen juga menjelaskan bahwa avometer adalah alat untuk mengukur arus, tegangan, dan resistansi listrik.
Transistor dan dioda merupakan komponen elektronika penting yang ditemukan pada abad ke-20. Transistor berfungsi sebagai saklar dan penguat arus, sedangkan dioda memiliki dua elektroda yang memungkinkan aliran arus searah. Berbagai jenis integrated circuit seperti IC linear dan digital kini mengintegrasikan berbagai komponen tersebut menjadi sirkuit terpadu.
Bab 3 alat ukur listrik dan pengenalan projectboardIlham Wahyudin
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai alat ukur listrik seperti voltmeter, ampermeter, ohmmeter, multimeter, dan cara penggunaannya. Alat-alat tersebut digunakan untuk mengukur besaran listrik seperti tegangan, arus, dan hambatan dalam suatu rangkaian listrik.
Modul ini membahas cara mengukur tegangan DC menggunakan voltmeter DC, mulai dari penjelasan tentang voltmeter DC, sumber-sumber tegangan DC seperti baterai dan charger, beban DC, dan langkah-langkah praktis pengukuran tegangan DC.
Dioda adalah komponen elektronik yang terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium yang hanya mengizinkan arus listrik mengalir searah. Dioda digunakan dalam berbagai aplikasi seperti penyearah, pengaman, indikator, dan lainnya.
Elektronika digital dioda, resistor, & transistorDian Nugroho
Dokumen tersebut membahas tentang komponen elektronika pasif yaitu dioda dan resistor. Dioda berfungsi sebagai penyearah arus listrik dan memiliki dua kutub yaitu anoda dan katoda, sedangkan resistor berfungsi sebagai pengatur aliran arus listrik dan memiliki nilai resistansi tertentu.
Dokumen tersebut memberikan instruksi tentang cara mengukur tegangan, arus, dan tahanan menggunakan multitester. Terdapat tabel yang berisi daftar peralatan, petunjuk kerja, dan tabel untuk mencatat hasil pengukuran.[/ringkasan]"
Laporan praktikum elektronika dasar 1 membahas ciri statik transistor. Praktikum ini bertujuan untuk memahami cara kerja rangkaian common emitter dan mengukur parameter seperti hfe, hoe, dan tanggapan amplitudo penguat. Dilakukan pengukuran tegangan masukan, keluaran, dan perhitungan peguat tegangan.
Komponen elektronika terdiri dari komponen pasif seperti resistor, kapasitor, dan induktor serta komponen aktif seperti dioda, transistor, dan IC. Komponen-komponen tersebut memiliki berbagai fungsi seperti penghambat arus, penyimpan muatan listrik, penguat sinyal, dan pengatur aliran elektron. IC merupakan rangkaian elektronik miniatur yang dapat berisi ratusan hingga ribuan komponen.
Alat ukur listrik seperti osiloskop, multimeter, dan audiogenerator digunakan untuk mengukur periode, frekuensi, tegangan, dan hambatan. Osiloskop dapat mengukur sifat gelombang listrik seperti sinus, persegi, dan hubungannya dengan waktu, sedangkan multimeter dan audiogenerator digunakan untuk mengukur tegangan dan menghasilkan gelombang acuan.
Laporan ini menyelidiki karakteristik potensiometer sebagai sensor posisi sudut dan aplikasinya dalam pengukuran posisi. Percobaan dilakukan untuk mengukur hubungan antara sudut dan hambatan potensiometer serta menganalisis keluarannya. Hasilnya menunjukkan bahwa kurva karakteristik potensiometer bersifat linier dan sistemnya termasuk orde nol. Penambahan resistor mempengaruhi kelinearan keluaran.
Dokumen ini memberikan instruksi lengkap untuk mengukur nilai resistansi potensiometer menggunakan multimeter sebagai ohmmeter. Terdiri dari tujuan pengukuran, dasar teori tentang variabel resistor dan batas ukur multimeter, langkah-langkah pengukuran, dan contoh tabel hasil ukuran. Penggunaan multimeter sebagai ohmmeter dilakukan dengan menempatkan sonde merah dan hitam pada pin-pin potensiometer sambil memutar tuasnya
Dokumen tersebut memberikan penjelasan lengkap tentang cara membaca alat ukur listrik multimeter secara analog. Dijelaskan bagian-bagian penting multimeter beserta fungsinya dan cara pemasangan yang benar ketika mengukur tegangan, arus, dan hambatan. Juga dijelaskan cara membaca nilai yang diukur dengan memilih skala pengukuran yang tepat.
Modul cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)Arief Budianto R
Modul ini membahas cara menggunakan ohmmeter untuk mengukur impedansi pada beban. Terdapat penjelasan mengenai pengertian beban, resistansi pada beban, cara mengetahui dan mengukur impedansi pada beban menggunakan rumus dan ohmmeter. Modul ini diakhiri dengan latihan dan quiz untuk memperkuat pemahaman.
Dokumen tersebut merangkum tentang pengertian, fungsi, dan jenis-jenis resistor serta cara mengukur nilai resistor dengan menggunakan kode warna dan multimeter.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen elektronika resistor. Terdapat tiga jenis resistor yaitu resistor tetap, tidak tetap, dan tidak linier. Resistor tetap memiliki nilai yang konstan, sedangkan resistor tidak tetap dan tidak linier nilainya dapat berubah sesuai faktor lingkungan seperti suhu dan cahaya. Dokumen ini juga menjelaskan cara membaca kode warna pada resistor dan contoh soal aplikasi resistor dalam rangka
Dokumen tersebut menjelaskan tentang AVO meter, alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur arus, tegangan, dan resistansi. Terdapat dua jenis AVO meter, yaitu analog dan digital. AVO meter analog menggunakan jarum dan skala untuk menunjukkan hasil ukur, sedangkan digital menampilkan angka secara langsung. Dokumen ini juga menjelaskan cara pengoperasian dan pengukuran dengan menggunakan AVO meter analog.
Voltmeter adalah alat ukur tegangan listrik. Makalah ini menjelaskan konfigurasi dan cara kerja voltmeter dan multimeter, termasuk komponen-komponennya, batas ukur, sensitivitas, dan efek pembebanan. Contoh soal juga diberikan untuk mendemonstrasikan cara menghitung tahanan pengali pada multimeter rangkuman ganda.
Dioda adalah komponen elektronik yang terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium yang hanya mengizinkan arus listrik mengalir searah. Dioda digunakan dalam berbagai aplikasi seperti penyearah, pengaman, indikator, dan lainnya.
Elektronika digital dioda, resistor, & transistorDian Nugroho
Dokumen tersebut membahas tentang komponen elektronika pasif yaitu dioda dan resistor. Dioda berfungsi sebagai penyearah arus listrik dan memiliki dua kutub yaitu anoda dan katoda, sedangkan resistor berfungsi sebagai pengatur aliran arus listrik dan memiliki nilai resistansi tertentu.
Dokumen tersebut memberikan instruksi tentang cara mengukur tegangan, arus, dan tahanan menggunakan multitester. Terdapat tabel yang berisi daftar peralatan, petunjuk kerja, dan tabel untuk mencatat hasil pengukuran.[/ringkasan]"
Laporan praktikum elektronika dasar 1 membahas ciri statik transistor. Praktikum ini bertujuan untuk memahami cara kerja rangkaian common emitter dan mengukur parameter seperti hfe, hoe, dan tanggapan amplitudo penguat. Dilakukan pengukuran tegangan masukan, keluaran, dan perhitungan peguat tegangan.
Komponen elektronika terdiri dari komponen pasif seperti resistor, kapasitor, dan induktor serta komponen aktif seperti dioda, transistor, dan IC. Komponen-komponen tersebut memiliki berbagai fungsi seperti penghambat arus, penyimpan muatan listrik, penguat sinyal, dan pengatur aliran elektron. IC merupakan rangkaian elektronik miniatur yang dapat berisi ratusan hingga ribuan komponen.
Alat ukur listrik seperti osiloskop, multimeter, dan audiogenerator digunakan untuk mengukur periode, frekuensi, tegangan, dan hambatan. Osiloskop dapat mengukur sifat gelombang listrik seperti sinus, persegi, dan hubungannya dengan waktu, sedangkan multimeter dan audiogenerator digunakan untuk mengukur tegangan dan menghasilkan gelombang acuan.
Laporan ini menyelidiki karakteristik potensiometer sebagai sensor posisi sudut dan aplikasinya dalam pengukuran posisi. Percobaan dilakukan untuk mengukur hubungan antara sudut dan hambatan potensiometer serta menganalisis keluarannya. Hasilnya menunjukkan bahwa kurva karakteristik potensiometer bersifat linier dan sistemnya termasuk orde nol. Penambahan resistor mempengaruhi kelinearan keluaran.
Dokumen ini memberikan instruksi lengkap untuk mengukur nilai resistansi potensiometer menggunakan multimeter sebagai ohmmeter. Terdiri dari tujuan pengukuran, dasar teori tentang variabel resistor dan batas ukur multimeter, langkah-langkah pengukuran, dan contoh tabel hasil ukuran. Penggunaan multimeter sebagai ohmmeter dilakukan dengan menempatkan sonde merah dan hitam pada pin-pin potensiometer sambil memutar tuasnya
Dokumen tersebut memberikan penjelasan lengkap tentang cara membaca alat ukur listrik multimeter secara analog. Dijelaskan bagian-bagian penting multimeter beserta fungsinya dan cara pemasangan yang benar ketika mengukur tegangan, arus, dan hambatan. Juga dijelaskan cara membaca nilai yang diukur dengan memilih skala pengukuran yang tepat.
Modul cara menggunakan ohm meter dalam mengukur beban (load)Arief Budianto R
Modul ini membahas cara menggunakan ohmmeter untuk mengukur impedansi pada beban. Terdapat penjelasan mengenai pengertian beban, resistansi pada beban, cara mengetahui dan mengukur impedansi pada beban menggunakan rumus dan ohmmeter. Modul ini diakhiri dengan latihan dan quiz untuk memperkuat pemahaman.
Dokumen tersebut merangkum tentang pengertian, fungsi, dan jenis-jenis resistor serta cara mengukur nilai resistor dengan menggunakan kode warna dan multimeter.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen elektronika resistor. Terdapat tiga jenis resistor yaitu resistor tetap, tidak tetap, dan tidak linier. Resistor tetap memiliki nilai yang konstan, sedangkan resistor tidak tetap dan tidak linier nilainya dapat berubah sesuai faktor lingkungan seperti suhu dan cahaya. Dokumen ini juga menjelaskan cara membaca kode warna pada resistor dan contoh soal aplikasi resistor dalam rangka
Dokumen tersebut menjelaskan tentang AVO meter, alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur arus, tegangan, dan resistansi. Terdapat dua jenis AVO meter, yaitu analog dan digital. AVO meter analog menggunakan jarum dan skala untuk menunjukkan hasil ukur, sedangkan digital menampilkan angka secara langsung. Dokumen ini juga menjelaskan cara pengoperasian dan pengukuran dengan menggunakan AVO meter analog.
Voltmeter adalah alat ukur tegangan listrik. Makalah ini menjelaskan konfigurasi dan cara kerja voltmeter dan multimeter, termasuk komponen-komponennya, batas ukur, sensitivitas, dan efek pembebanan. Contoh soal juga diberikan untuk mendemonstrasikan cara menghitung tahanan pengali pada multimeter rangkuman ganda.
Dokumen tersebut memberikan instruksi lengkap tentang cara menggunakan multimeter untuk mengukur tegangan DC dan AC, arus, hambatan resistor dan komponen elektronika lainnya seperti diode dan transistor serta mengecek kondisi kapasitor. Dokumen tersebut juga menjelaskan pengaturan skala dan pemasangan probe multimeter pada objek ukuran.
Dokumen tersebut menjelaskan penggunaan dan cara kerja multimeter dalam mengukur hambatan, tegangan AC/DC, dan arus listrik DC. Multimeter memiliki bagian seperti probe, jarum penunjuk, skala, dan saklar pemilih untuk memilih jenis pengukuran dan batas skalanya. Adapun cara kerjanya adalah dengan menyambungkan probe ke objek ukur, memilih posisi pengukuran dan batas skala sesuai besaran yang diukur.
Alat Power Quality Analyzer dapat mengukur berbagai parameter listrik seperti tegangan, arus, daya, dan faktor daya secara real-time. Alat ini juga dapat mendeteksi gangguan kualitas listrik seperti harmonik, fluktuasi tegangan, dan kegagalan daya.
Multitester adalah alat ukur sederhana yang dapat mengukur berbagai besaran seperti tegangan, arus, dan hambatan. Ia memiliki berbagai fungsi seperti mengukur tegangan listrik, arus, kondisi komponen, dan hambatan kawat. Langkah-langkah pengukuran meliputi memilih skala pengukuran yang tepat, menghubungkan sonde ke sumber yang diukur, lalu membaca nilai yang ditunjukkan.
Dokumen tersebut berisi penjelasan tentang berbagai jenis alat ukur listrik seperti amperemeter, voltmeter, ohmmeter, wattmeter, multimeter dan osiloskop beserta cara kerja dan penggunaannya."
Multitester (AVO meter) adalah alat ukur listrik yang dapat mengukur arus, tegangan, dan tahanan. Terdiri dari tipe analog dan digital, dan memiliki bagian seperti skala, pengatur nol, pengatur ohm, pemilih rentang, dan kabel uji. Vernier caliper adalah alat ukur serbaguna yang dapat mengukur ukuran luar, dalam, kedalaman, dan tinggi menggunakan satuan milimeter dan inci, dengan cara membaca skala
Multimeter adalah alat ukur sederhana yang mampu mengukur berbagai besaran seperti tegangan listrik, arus, hambatan, dan kondisi komponen elektronika. Ia terdiri dari beberapa meter seperti voltmeter, amperemeter, dan ohmmeter yang dapat diatur menggunakan saklar pemilih.
1. BAB I . KK1
ANALOG & DIGITAL
1.1. AVOMETER
1. Pengertian Transistor
Avometer adalah Avometer sebenarnya adalah Amper, Volt, dan Ohm
meter artinya satu alat tersebut dapat digunakan untuk ketiganya yaitu
untuk mengukur kuat arus listrik (A), tegangan listrik (V) dan hambatan
listrik (Ohm) dengan mengatur “range selector switch” sesuai dengan
kebutuhan. Untuk menghemat batu pada multimeter dapat dilakukan
dengan memutar pada posisi off jika tidak ada maka batas ukur di letakan
pada posisi pengukur tegangan AC yang paling besar.
2. Jenis avometer
a. Avometer analog
avometer analog atau jarum adalah alat pengukur besaran listrik yang
menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-range
yang kita ukur dengan probe. Avometer ini tersedia dengan
kemampuan untuk mengukur hambatan ohm, tegangan (Volt) dan arus
(mA). Analog tidak digunakan untuk mengukur secara detail suatu
besaran nilai komponen, tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk baik
atau jeleknya komponen pada waktu pengukuran atau juga digunakan
untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah tersambung dengan
baik sesuai dengan rangkaian blok yang ada.
Gambar 1.1. Avometer Analog
1
2. b. avometer digital
Avometer digital hampir sama fungsinya dengan avometer analog tetapi
avometer digital menggunakan tampilan angka digital. Avometer digital
pembacaan pengukuran besaran listrik yang lebih tepat jika dibanding
dengan avometer analog, sehingga avometer digital dikhususkan untuk
mengukur suatu besaran nilai tertentu dari sebuah komponen secara
mendetail sesuai dengan besaran yang diinginkan.
Gambar 1.2. Avometer Digital
3. Cara membaca avometer
a. Resistansi
Untuk mengetahui kondisi suatu komponen dalam keadaan rusak atau
baik, serta untuk menentukan berapakah nilai resistansinya:
1. Atur selector switch pada posisi Ohm.
2. Pilih batas ukur ( range ), sesuaikan dengan nilai resistor.
3. Hubungkan secara singkat kabel penyidik agar jarum meter bergerak
kearah kanan dan dapat diatur supaya menunjukkan pada skala
maksimum dengan menekan tombol Zero adjust, maksudnya agar
pembacaan meter sesuai dengan skala dan range yang dipakai.
4. Ukur resistor dengan menghubungkan kabel penyidik pada kedua
kaki resistor secara parallel, dengan mengabaikan warna kabel.
5. Baca papan skala sesuai deimana jarum meter berhenti. Dan kalikan
pembacaan dengan batas ukur, misalnya jarum menunjukan skala
10 dan batas ukur menggunakan x100 maka nilai resistor tersebut
adalah 10x100 = 1000 ohm.
2
3. b. Tegangan DC
1. Letakkan selector switch pada posisi tegangan DC
2. Pilih batas ukur (2.5, 10, 50, 250, 1000 ) dimana harus dipilih batas
yang sama atau lebih besar dari tegangan yang akan diukur,
misalnya tegangan yang akan dikur 12V maka batas ukur yang harus
dipilih adalah 50.
3. Tidak boleh memilih batas ukur yang ebih kecil, karena jarum
penunjuk akan bergerak melewati batas maksimum dan dapat
merusak moving coil.
4. Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan, kabel merah
untuk positif dan kabel hitam untuk negative, cara pemasangan
seperti itu disebut hubungan parallel, apabila pemasangan kabel
polaritas terbalik, maka jarum meter akan bergerak kekiri.
5. Baca papan skala sesuai dimana jarum penunjuk akan berhenti, cara
yang paling tepat membaca adalah secara tegak lurus agar tidak
terjadi kesalahan membaca.
c. Tegangan AC
1. Letakkan selector switch pada posisis tegangan AC.
2. Pilih batas ukur ( 10, 50, 250, 1000 ). Batas ukur yang dipilih harus
yang sama atau ebih besar dari tegangan yang akan diukur, misalkan
tegangan yang akan diukur 220V maka batas ukur yang harus dipilih
adalah 250.
3. Sambungkan probe pada sumber tegangan secara parallel. Untuk
tegangan AC kabel merah dan hitam dapat bebas disambungkan
pada sumber tegangan karena tegangan AC tidak mempunyai
polaritas ( + / - )
4. Baca papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti,
cara yang paling tepat membaca adalahsecara tegak lurus agar tidak
terjadi kesalahan dalam membaca.
3
4. d. Arus
1. Atur selector switch pada posisi arus DC.
2. Atur selector pada batas ukur yang lebih tinggi dari arus yang akan
diukur, batas ukur dapat dipilih yang paling tinggi agar tidak
merusak AVOmeter, pengaruh pemilihan batas ukur yang terlalu
jauh dari arus akan diukur hanya mengakibatkan pembacaan yang
kurang akurat.
3. Hubungkan kabel secara seri dengan beban, beban dapat di seri
pada kabel negative atau kabel positive. Apabila pemasangan kabel
polaritasnya terbalik, maka jarum meter akan bergerak kekiri.
4. Baca penunjuk arus pada papan skala arus DC sesuai posisi jarum.
e. Kondensator
1. Putar batas ukur pada AVOmeter x1 / x10 untuk kondensator yang
ukurannya besar dan x100 / x1K untuk elco yang ukurannya kecil.
2. Hubungkan probe ke masing masing-masing kaki Kondensator
3. Lihat penunjukkan jarum pada papan skala.
1.2. TRANSISTOR
1. Pengertian Transistor
Transistor adalah salah komponen elektronik yang berperan penting
dalam perkembangan teknologi.Transistor memiliki 3 buah kaki atau pin
yaitu: Collector (C), Emitter (E) dan Basis (B).
4
5. 2. Transistor tipe BJT
a. Transistor NPN
NPN adalah satu dari dua tipe BJT. Hampir semua BJT yang digunakkan
saat ini adalah NPN karena pergerakan electron dalam semikonduktor
jauh lebih tinggi daripada pergerakan lubang, memungkinkan operasi
arus besar dan kecepatan tinggi. Transistor NPN terdiri dari selapis semi
konduktor tipe p di antara dua lapisan tipe n. Arus kecil yang memasuki
basis pada tunggal emitor dikuatkan di keluaran kolektor.
Gambar 1.3. Transistor NPN
Transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi daripada emitor.
Tanda panah dalam symbol diletakkan pada kaki emitor dan menunjuk
keluar. prinsip kerja dari transistor NPN adalah: arus akan mengalir dari
kolektor ke emitor jika basisnya dihubungkan ke ground (negatif)
b. Transistor PNP
Transistor PNP terdiri dari selapis semikonduktor tipe n diantara 2 lapis
semikonduktor tipe p. Arus kecil yang meninggalkan basis pada moda
tunggal emitor dikuatkan pada keluaran kolektor. Dengan kata lain,
transistor PNP hidup ketika basis lebih rendah daripada emitor. Tanda
5
6. panah pada symbol diletakkan pada emitor dan menunjuk kedalam.
Gambar 1.4. Transistor PNP
Prinsip kerja dari transistor PNP: arus akan mengalir dari emitter
menuju ke kolektor jika pada pin basis dihubungkan ke sumber
tegangan. Arus yang mengalir ke basis harus lebih kecil daripada arus
yang mengalir dari emitor ke kolektor, oleh sebab itu maka ada baiknya
jika pada pin basis dipasang sebuah resistor.
3. Transistor Jenis UJT
Sebuah piranti semikonduktor elektronik yang hanya mempunyai satu
pertemuan. UJT mempunyai satu kaki emitor dan dua basis
a. FET
Transistor yang menggunakan medan listrik untuk mengendalikan
konduktifitas suatu kanal dari jenis pembawa muatan tunggal dalam
bahan semikonduktor.
b. MOSFET
Transistor yang mempunyai impedansi masukan sangat tinggi. Yang
biasanya digunakan sebagai saklar otomatis.
6
7. 1.3. RESISTOR
1. Kode Warna pada Resistor
Tabel 1.1. Kode Warna Resistor
Warna Nilai pada Nilai pada Nilai pada Nilai pada
Gelang -1 Gelang -2 Gelang-3 Gelang -4
Hitam - 0 - -
Coklat 1 1 101 -
Merah 2 2 102 -
Oranye 3 3 103 -
Kuning 4 4 104 -
Hijau 5 5 105 -
Biru 6 6 106 -
Ungu 7 7 107 -
Abu-abu 8 8 108 -
Putih 9 9 109 -
Emas - - 10-1 5%
Perak - - 10-2 10 %
-
Polos - - 20
2. Cara Membaca Resistor
Apabila sebuah resistor memiliki gelang wara berurutan sebagai berikut:
- Merah = 2
- Biru = 6
- Oranye = 103 ( gelang warna ketiga adalah faktor perkaliannya )
- Perak = 10% ( gelang warna keempat adalah toleransinya )
Berarti nilai Resistor tersebut adalah 26x103 = 26.000 Ohm Toleransi 10%
atau 26k Ohm Toleransi 10%.
7
8. 3. Rangkaian pada Resistor
a. Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara
sejajar ( seri ).
Gambar 1.5. Rangkaian Seri
Rtotal = R1 + R2+ ... + Rn
Keterangan :
Rtotal : Total semua rangkaian
R1,R2, .., Rn : Rangkaian
n : Banyaknya Rangkaian yang disusun
Jumlah hambatan total rangkaian seri sama dengan jumlah hambatan
tiap tiap komponen (resistor).
b. Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara
berderet ( Paralel ).
Gambar 1.6. Rangkaian Paralel
1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + ... + 1/Rn
Keterangan :
1/Rtotal : Total semua rangkaian
8
9. 1/R1, 1/R2, .., 1/Rn : Rangkaian
n : Banyaknya Rangkaian yang disusun
Jumlah kebalikan hambatan total rangkaian paralel sama dengan jumlah
dari kebalikan hambatan tiap-tiap komponen (resistor).
c. Rangkaian Campuran
Rangkaian Campuran adalah gabungan dari 2 rangkaian listrik, yaitu
rangkaian listrik seri dan rangkaian listrik paralel.
Gambar 1.7. rangkaian campuran
Rtotal = ( 1/R1 + 1/R2 ) + R3
Keterangan :
Rtotal : Total semua rangkaian
1/R1, 1/R2, R3 : Rangkaian
n : Banyaknya Rangkaian yang disusun
4. Satuan Pada Resistor
Satuan yang digunakan :
1. Ohm = Ω
2. Kilo Ohm = KΩ
3. Mega Ohm = MΩ
4. 1KΩ = 1.000Ω
5. 1MΩ = 1.000.000Ω
5. PTC
PTC atau Positive Temperature Coefisien termasuk jenis thermistor, yaitu
resitor yang nilai tahanannya dipengarugi oleh suhu. Nilai hambatan PTC
saat dingin adalah sangat rendah, tetapi saat suhu PTC naik maka nilai
9
10. hambatannya juga ikut naik. Pada pesawat televisi PTC biasanya digunakan
untuk memberikan suplay tegangan pada kumparan degausing.
Gambar 1.8. PTC
6. NTC
NTC atau Negative Temperature Coefisien termasuk jenis thermistor, yaitu
resistor yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh suhu, tetapi NTC kebalikan
dari PTC, dimana nilai tahanan NTC saat dingin sangat tinggi, tetapi saat
suhu NTC semakin naik, maka nilai tahannya akan semakin mengecil bahkan
nol. Pada pesawat televisi NTC biasanya dipasang pada terminal masukan
listrik, ini dimaksudkan untuk mengurangi kejutan tegangan pada rangkaian
power supply, sehingga efek yang ditimbulkan dari penambahan NTC ini
adalah sebuah kondisi yang disebut sebagai “soft start.”
Gambar 1.9. NTC
10
11. 7. LDR
LDR atau Light Dependent Resistor merupakan resistor peka cahaya atau
biasa disebut dengan fotoresistor, dimana nilai resistansinya akan menurun
jika ada penambahan intensitas cahaya yang mengenainya. Fotoresistor
dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi. Jika cahaya yang
mengenainya memiliki frekuensi yang cukup tinggi, foton yang diserap oleh
semikonduktor akan menyebabkan elektron memiliki energi yang cukup
untuk meloncat ke pita induksi. Elektron bebas yang dihasilkan ( dan
pasangan hole-nya ) akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan
resistansinya.
Gambar 1.10. LDR
Gambar 1.12. Light Dependent Resistor
Gambar 1.11. NTC Thermistor
11