5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi
LAB BIOTEK
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kegiatan praktikum, ruang laboratorium ialah hal yang sangat berkaitan erat.Ruang
laboratorium memberikan fasilitas dan segala macam pendukung untuk melakukan kegiatan
praktikum agar praktikan dapat memecahkan suatu masalah/penelitian.
Praktikum bioteknologi terlebih-lebih sangat bergantung pada laboratorium, pasalnya,
bioteknologi membutuhkan suatu ketelitian dan teknologi dalam penerapannya.Oleh karena
itu laboratorium dan peralatannya haruslah tersedia selengkap mungkin dan sesteril mungkin.
1.2 Tujuan
1.Mengetahui Pengertian Bioteknologi Tanaman
2.Mengetahui Peran bioteknologi Bagi Pemuliaan Tanaman
3.Mengetahui Pembagian Ruangan Laboratorium Bioteknologi Standar Internasional
4.Mengetahui Standar Keselamatan di Laboratorium Bioteknologi
BAB II
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bioteknologi Tanaman
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan tanaman yang berguna/unggul
(Anonymous, 2012)
Bioteknologi didefinisikan sebagai penerapan prinsip – prinsip biologi, biokimia dan
rekayasa organisme hidup seprti mikroba atau jasad hidup untuk menghasilkan tanaman yang
berguna/unggul.
(Anonymous, 2012)
2.2 Peran Bioteknologi Dalam Pemuliaan Tanaman
Pemuliaan tanaman konvensional merupakan pemuliaan tanaman yang melibatkan aktivitas
persilangan dan seleksi pada tingkat individu tanaman, sementara pemuliaan bioteknologi
(rekayasa genetika) merupakan pemuliaan pada tataran sel/molekuler.Keduanya saling
melengkapi kekurangan masing-masing.Jadi, bioteknologi merupakan alternative baru sebuah
teknologi untuk mencapai tujuan pemuliaan tanaman. Penggunaanya bukan keharusan,
melainkan pilihan
(Tim Dosen FP UB 2012)
2.3 Pembagian Ruangan Laboratorium Bioteknologi Standar Internasional
1.Ruang Persiapan
3. Ruang ini dipergunakan untuk mempersiapkan media kultur dan bahan tanaman yang akan
dipergunakan, sebagai tempat mencuci alat-alat laboratorium, dan tempat untuk menyimpan
alat-alat gelas. Sesuai dengan fungsinya, maka di-ruangan ini terdiri dari :
-Hot plate dengan magnetic stirer
-Oven
-Pengukur pH, dapat berupa pH meter, atau kertas pH indikator
-Autoklaf
-Kompor gas
-Tempat cuci
-Labu takar, gelas piala, erlenmeyer, pengaduk gelas, spatula, petridish, pipet, botol kultur,
pisau scapel.
2.Ruang Transfer/Tanam
Ruang transfer merupakan ruang di mana pekerjaan aseptik dilakukan. Dalam ruangan ini
dilakukan kegiatan isolasi tanaman, sterilisasi dan penanaman eksplan dalam media. Ruangan
ini sedapat mungkin bebas dari debu dan hewan kecil, serta terpisah dan tersekat dengan
ruangan lain. Penggunaan AC sangat dianjurkan dalam ruangan ini. Ruang transfer
dilengkapi peralatan sebagai berikut :
-Laminar air flow cabinet, bisa juga enkas
-Alat-alat diseksi; pisau bedah/scapel, pinset, spatula, dan gunting.
-Hand sprayer yang berisi alkohol 70 %
-Lampu bunsen
3.Ruang Kultur/Inkubasi
4. Merupakan ruang yang paling besar dibanding dengan ruangan yang lain. Ruangan ini harus
dijaga kebersihannya dan sedapat mungkin dihindari terlalu banyak keluar masuknya orang-
orang yang tidak berkepentingan. Ruangan ini berisi rak-rak kultur yang berfungsi untuk
menampung botol-botol kultur yang berisi tanaman. Rak ini juga dilengkapi dengan lampu-
lampu sebagai sumber cahaya bagi tanaman kultur. Selain rak kultur, ruang kultur juga harus
dilengkapi dengan AC, pengukur suhu dan kelembapan, serta timer yang digunakan untuk
menghidup-kan dan mematikan lampu secara otomatis.
Cahaya yang digunakan sebagai penerangan, sebaiknya cahaya putih yang dihasilkan dari
lampu flourescent.Lampu flourescent dipakai karena sangat baik dan sangat efisien dalam
penggunaan energi bila dibanding dengan lampu pijar.Karena pada lampu pijar, hampir 90 %
merupakan energi panas, sehingga mem-pengaruhi ruangan.
Intensitas cahaya yang baik dari lampu flourescent adalah antara 100 – 400 ftc (1000 – 4000
lux). Intensitas cahaya dapat diatur dengan menempatkan jumlah lampu dengan kekuatan
tertentu.
Lampu yang digunakan bisa berupa lampu TL dengan daya 15 watt atau 40 watt, tergantung
panjang rak yang dibuat. Jarak antar rak 30 – 35 cm. Sebaiknya travo pada lampu TL
dipasang terpisah dari box, (lebih baik kalau dipasang di luar ruang kultur), karena dapat
membakar tanaman kultur dan membuat suhu ruang menjadi panas.
Selain lampu TL, lampu SL juga dapat dipakai.Pemakaian lampu ini dapat meng-hemat biaya
listrik, juga lebih terang. Tinggi rak yang dibuat antara 50 – 60 cm. Dalam satu bidang rak
dapat memakai 2 atau 3 lampu SL daya 5 – 10 watt tergantung ukuran panjang rak.
Panjang penyinaran/lama penyinaran yang dibutuhkan oleh tiap tanaman berbeda-
beda.Berapa lama penyinaran harus diberikan, tergantung pada jenis tanaman dan respon
yang diinginkan. Ada kultur yang membutuhkan waktu pe-nyinaran yang terus menerus, ada
yang 14 – 16 jam/hari, ada yang 10 – 12 jam/hari. Rata-rata waktu penyinaran yang efektif
adalah 12 – 16 jam/hari.
Suhu ruang kultur diatur pada suhu 25 – 28o C. Pada suhu yang terlalu dingin, kultur kadang
tidak berkembang dengan baik, begitu juga jika suhu ruang kultur terlalu panas, maka jamur
dan bakteri akan berkembang biak dengan cepat dan tanaman menjadi layu.
(Anonymous, 2012)
2.4 Standar Keamanan di Laboratorium Bioteknologi
Berikut ialah beberapa hal yang harus diperjatikan mengenai keselamatan di laboraotrium:
1. Ketahui tanggung jawab
2. Siapkan rencana untuk keadaan darurat
3. Evaluasi keamanan dan keselamatan laboratorium
5. 4. Mengadakan penilaian kerentanan keamanan
5. Menyusun sistem keamanan
6. Mengatur dan memelihara inventaris
7. Melatih pegawai laboratorium agar aman dan selamat
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Alat
No Gambar Nama Fungsi
1 Hot Plate Untuk
memanaskan
larutan.
Biasanya untuk
larutan yang
mudah terbakar.
2 Drying Oven alat yang
berguna untuk
memanaskan
atau
mengeringkan
peralatan
laboratorium,
selain fungsi-
6. fungsi diatas
oven biasanya
digunakan untuk
mengeringkan
peralatan gelas
laboratorium,zat-
zat kimia
maupun pelarut
organik, dapat
pula digunakan
untuk mengukur
kadar air.
3 pH meter Digunakan untuk
mengukur Ph
(derajat
keasaman atau
basa) dari suatu
larutan
4 Autoclav Autoklaf adalah
alat pemanas
tertutup yang
digunakan untuk
mensterilisasi
suatu benda
menggunakan
uap bersuhu dan
bertekanan
tinggi (1210C,
15 lbs) selama
kurang lebih 15
menit
5 Gelas ukur Gelas ukur
adalah alat yang
biasanya dipakai
untuk mengukur
takaran benda
cair.Umumnya,
gelas ukur
terbuat dari
bahan plastik
dan gelas atau
kaca.
6 Petri dish Sebuah wadah
bundar terbuat
dari plastic atau
kaca yang
digunakan untuk
7. membiakan sel.
7 Labu Digunakan untuk
Erlenmeyer analisa dalam
laboratorium.
Bentuknya bulat
dan berbentuk
kerucut pada
bagian atasnya
8 Spatula adalah alat untuk
mengambil
obyek. Spatula
yang sering
digunakan di
laboratorium
biologi atau
kimia berbentuk
sendok kecil,
pipih dan
bertangkai.
9 Laminar Air Alat ini
Flow digunakan dalam
teknik sterilisasi
radiasi. Kita juga
dapat bekerja di
dalam ruangan
ini. Alat ini
terletak khusus
dalam satu ruang
yang disebut
ruang steril.
Penggunaan alat
tersebut adalah
untuk
mensterilkan
udara di tempat
kerja sehingga
kegiatan yang
berkaitan dengan
pemindahan dan
pengairan
mikroba dapat
dilakukan
disekitar laminar
airflow.
10 Magnetic magnetic stirrer
Stirrer adalah perangkat
laboratorium
yang
menggunakan
8. medan magnet
berputar untuk
menyebabkan
aduk bar (juga
disebut “kutu”)
direndam dalam
cairan berputar
sangat cepat,
sehingga aduk.
3.2 Ruangan Laboratorium
1.Ruang Persiapan
Ruang ini dipergunakan untuk mempersiapkan media kultur dan bahan tanaman yang akan
dipergunakan, sebagai tempat mencuci alat-alat laboratorium, dan tempat untuk menyimpan
alat-alat gelas.
2.Ruang Transfer/Tanam
Ruang transfer merupakan ruang di mana pekerjaan aseptik dilakukan. Dalam ruangan ini
dilakukan kegiatan isolasi tanaman, sterilisasi dan penanaman eksplan dalam media. Ruangan
ini sedapat mungkin bebas dari debu dan hewan kecil, serta terpisah dan tersekat dengan
ruangan lain. Penggunaan AC sangat dianjurkan dalam ruangan ini.
3.Ruang Kultur/Inkubasi
Merupakan ruang yang paling besar dibanding dengan ruangan yang lain. Ruangan ini harus
dijaga kebersihannya dan sedapat mungkin dihindari terlalu banyak keluar masuknya orang-
orang yang tidak berkepentingan. Ruangan ini berisi rak-rak kultur yang berfungsi untuk
menampung botol-botol kultur yang berisi tanaman. Rak ini juga dilengkapi dengan lampu-
lampu sebagai sumber cahaya bagi tanaman kultur. Selain rak kultur, ruang kultur juga harus
dilengkapi dengan AC, pengukur suhu dan kelembapan, serta timer yang digunakan untuk
menghidup-kan dan mematikan lampu secara otomatis.
9. BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan tanaman yang berguna/unggul
Peran bioteknologi ialah sebagai alat bantu dalam pemuliaan tanaman.
Ruangan dalam laboratorium bioteknologi terdiri dari ruang persiapan, ruang transfer, dan
ruang kultur.
4.2 Saran
Kritik: Praktikum : Semoga Praktikum Kedepannya bisa berjalan lebih baik lagi baik dalam
proses penyampaian materinya mapun juga dalam penerapan bioteknologinya.
Saran: Sebaiknya para Praktikan bisa di tunjukkan langsung jenis-jenis alat-alatnya supaya
lebih cepat dalam memahaminya.
10. DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2012.http://bioteknologitanaman.blogspot.com/2008/09/bioteknologi-
tanaman.html. Diunduh pada 5-10-12.
Anonymous, 2012.
http://dels.nas.edu/resources/static-assets/bcst/miscellaneous/Quick-Guide-Indo-
pagebypage.pdf . Diunduh pada 5-10-12.
Anonymous, 2012.http://id.wikipedia.org/wiki/BioteknologiDiunduh pada 5-10-12.
Anonymous, 2012.http://tanamaninvitro.blogspot.com/2012/05/ruangan-laboratorium-kultur-
jaringan.htmlDiunduh pada 5-10-12.
Anonymous.2012.http://ariefatoes.wordpress.com/2008/11/07/pcr/ (diakses pada 05
September 2012).
Anonymous.2012.http://id.wikipedia.org/wiki/Elektroforesis (diakses pada 05 September
2012).
Artama, W.T. 1991. Rekayasa Genetika. Pusat Antar Universitas-
Bioteknologi.UGM.Yogyakarta.
Mubarika, Sofia. 1990. Rekayasa Genetika. Pusat Antar Universitas-Bioteknologi UGM.
Yogyakarta.
Tim Dosen FP UB 2012.
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI
“PENGENALAN ALAT DAN RUANG LABORATORIUM”
Disusun Oleh:
Nama :MUHAMMAD FARID
NIM : 115040201111308
Kelompok : L / Senin Pkl. 07.30 WIB
Asisten : MBAK DASA