SlideShare a Scribd company logo
BAB 9
KONSUMSI DAN INVESTASI
P e n d a p a ta n
                                                                             N a s io n a l

                                                                         a n t a r a la in
                                                                       d ib e n tu k o le h



                        K onsum si                                                                                         In v e s ta s i

                                                                   J .M K e y n e s                                                               d ip e n g a r u h i
d ip e n g a r u h i           d ije la s k a n                                                   te r d ir i d a r i                                   o le h
      o le h                   o le h t e o r i                    I r v in g F is h e r
                                                                                                                        I n v e s t a s i R iil
                                                                       F ra n c o
                       F a k to r E k o n o m i                                                                            In v e s ta s i
                                                                     M o d ig lia n i
                                                                                                                         P e r s e d ia a n
                              F a k to r
                                                                M ilt o n F r ie d m a n                                  In v e s ta s i
                           D e m o g ra fi
                                                                                                                        R e s id e n s ia l
                             F a k to r
                        N o n -E k o n o m i



                       T in g k a t                                                     E k s p e k ta s i                                                     T in g k a t
                                                                                                                          K e m a ju a n
                   K e u n tu n g a n             T in g k a t B u n g a             P e r e k o n o m ia n                                                P e n d a p a ta n
                                                                                                                          T e k n o lo g i
                     In v e s ta s i                                                  M asa D epan                                                           N a s io n a l
KONSUMSI
• Konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu
  maupun kelompok, dalam menggunakan komoditas berupa
  barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
• Mengapa kita harus mempelajari konsumsi? Membahas
  konsumsi dangat penting untuk analisis ekonomi jangka
  panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat,
  konsumsi merupakan penjumlahan dari pengeluaran seluruh
  rumah tangga yang ada dalam suatu perekonomian.
• Dengan mengetahui total pengeluaran dari suatu
  perekonomian, maka akan dapat diketahui beberapa masalah
  penting yang muncul dalam perekonomian, seperti
  pemerataan pendapatan, efisiensi penggunaan sumber daya
  alam suatu perekonomian, dan masalah-masalah lainnya.
Secara umum, pengeluaran konsumsi terbagi menjadi
konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga. Namun,
dalam pembahasan kali ini kita lebih menekankan pada
konsumsi rumah tangga, alasannya adalah sebagai berikut :
•Konsumsi rumah tangga memiliki porsi yang lebih besar dalam
pengeluaran agregat jika dibandingkah dengan konsumsi
pemerintah.
•Konsumsi rumah tangga bersifat endogen, dalam arti besarnya
konsumsi rumah tangga berkaitan erat dengan faktor-faktor
lain yang mempengaruhinya. Keterkaitan ini akan
menghasilkan teori dan model ekonomi sendiri untuk
konsumsi.
•Perkembangan masyarakat yang begitu cepat menyebabkan
perilaku konsumsi juga berubah cepat sehingga pembahasan
tentang konsumsi rumah tangga akan tetap relevan.
Perbandingan Konsumsi Rumah Tangga dengan Pemerintah (Dalam Miliar Rupiah)




     Grafik di atas memperlihatkan bahwa konsumsi rumah tangga jauh mendominasi
     jika dibandingkan dengan konsumsi pemerintah.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekonomi

• Faktor Ekonomi. Ada faktor ekonomi yang dapat mempengaruhi
  tingkat konumsi, antara lain pendapatan rumah tangga, kekayaan
  rumah tangga, tingkat bunga, dan perkiraan akan masa depan.
• Faktor Demografi. Jumlah dan komposisi penduduk juga akan
  berpengaruh pada besarnya tingkat konsumsi. Jumlah penduduk
  yang semakin banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi
  secara menyeluruh meskipun pengeluaran rata-rata per orang
  atau per keluarga relatif rendah.
• Faktor Non-Ekonomi. Faktor-faktor non ekonomi yang banyak
  berpengaruh terhadap besarnya konsumsi adalah faktor sosial
  budaya masyarakat.
Teori Konsumsi

 •   J.M Keynes
 •   Irving Fisher
 •   Franco Modigliani
 •   Milton Friedman
J.M. Keynes

•   Keynes berpendapat dalam teorinya, Keynesian Consumption Function,
    bahwa yang menentukan besarnya pengeluaran rumah tangga saat ini,
    baik perorangan maupun keseluruhan, adalah pendapatan (pendapatan
    disposabel) saat ini.
•   Dalam asumsinya, ada batas konsumsi minimal yang tidak tergantung
    pada tingkat pendapatan. Dengan kata lain. Ada konsumsi yang
    memang harus dipenuhi walaupun tingkat pendapatan sama dengan
    nol, inilah yang disebut dengan konsumsi otonomus.
•   Pendapatan dapat digunakan untuk keperluan konsumsi dan sebagian
    lagi ditabung. Secara matematis, hal ini dapat ditulis :
                            di mana :
                            Y = pendapatan
            Y=C+S
                            C = konsumsi
                            S = tabungan
Irving Fisher

• Menurut Irving Fihser, seseorang akan memutuskan berapa banyak
  pendapatan yang dikonsumsi dan berapa banyak yang ditabung
  dengan mempertimbangkan kondisi pada saat ini dan di masa depan.
  Semakin banyak ia dikonsumsi saat ini, maka akan sedikit yang dapat
  ia konsumsi di masa depan.
• Fisher menunjukkan kendala yang dihadapi konsumen dan bagaimana
  mereka memilih antara konsumsi dan tabungan. Mesyarakat rasional
  akan berusaha menambah jumlah barang dan mutu barang atau jasa
  yang dikonsumsi. Masyarakat yang mengkonsumsi lebih sedikit dari
  yang sebenarnya terjadi karena keterbatasan anggaran (budget
  constraint).
• Ketika mereka harus memutuskan berapa yang harus dikonsumsi saat
  ini dan berapa yang harus ditabung, mereka menghadapi apa yang
  disebut intertemporal budget constraint.
Franco Modigliani
• Franco Modigliani berpendapat bahwa kegiatan konsumsi adalah kegiatan
  seumur hidup. Oleh karena itu, ia membuat hipotesis tentang berapa banyak
  jumlah yang dikonsumsi seseorang tergantung pada tingkat pendapatan yang
  berubah secara teratur (regular pattern) sepanjang kehidupan seseorang, dan
  tabungan juga mengikuti perubahan pendapatan tersebut. Hal ini disebut life-
  cycle hypothesis.
• Model siklus hidup membagi perjalanan hidup manusia menjadi tiga periode
  sebagai berikut :
• Periode Belum Produktif. Periode ini berlangsung sejak manusia lahir,
  bersekolah, dan bekerja pada kali pertama. Biasanya berkisar antara nol
  sampai dua puluh tahun.
• Periode Produktif. Periode ini berlangsung antara usia dua puluh sampai
  enam puluh tahun. Selama periode ini manusia mulai dapat meraih tingkat
  penghasilan yang meningkat sehingga sudah dapat memenuhi kebutuhan
  konsumsinya sendiri.
• Periode Tidak Produktif Lagi. Periode ini berlangsung di atas umur enam
  puluh tahun.
Milton Friedman

• Dalam hipotesisnya dikemukakan bahwa konsumsi tergantung dari
  pendapatan permanen seseorang. Yang dimaksud pendapatan
  permanen ini adalah tingkat pendapatan rata-rata yang diharapkan
  akan diperoleh dalam jangka panjang. Sumber pendapatan permanen
  ini bisa berasal dari pendapatan upah/gaji, maupun dari non-upah
  (misalnya uan sewa).
• Pendapatan permanen akan meningkat bila individu menilai kualitas
  dirinya baik dan mampu bersaing dengan orang lain untuk
  memperoleh pendapatan. Dengan keyakinan tersebut, maka
  harapannya akan upah yang akan diterima dan kekayaan yang
  dimilikinya akan meningkat pula.
• Pendapatan saat ini tidak selalu sama dengan pendapatan permanen.
  Hal ini disebabkan oleh adanya pendapatan yang tidak permanen yang
  besarnya berubah-ubah. Pendapatan inilah yang disebut dengan
  pendapatan transitori.
•   Secara matematis pendapatan seseorang dapat ditulis sebagai berikut :


                              di mana :
                              Y         =       pendapat     yang    dapat
          Y = Yp + Yt         dibelanjakan (pendapatan disposabel)
                              Yp        =       pendapatan permanen
                              Yt        =       pendapatan transitori

•   Sementara itu, fungsi konsumsi menurut Friedman adalah sebagai berikut :

                              di mana :
            C = α Yp          C         =       konsumsi
                              α         =       konstanta
Hubungan Antara Konsumsi, Tabungan dan
                     Pendapatan
•   Pada pendapatan rendah, tabungan akan dipakai untuk membiayai
    konsumsi. Kita bisa melihat bahwa tabungan tetap minus hingga
    mencapai pendapatan Rp. 500.000. Ini menujukkan bahwa pengeluaran
    untuk konsumsi dibiayai oleh tabungan atau pendapatan masa lalu yang
    disimpan.
•   Peningkatan pendapatan akan meningkatkan konsumsi. Pada
    pendapatan Rp. 600.000, jumlah konsumsinya adalah Rp. 550.000.
    Konsumsi juga meningkat menjadi Rp. 800.000 pada saat pedapatan Rp.
    900.000.
•   Rumah tangga akan menabung pada pendapatan lebih tinggi. Saat
    rumah tangga mendapatkan pendapatan tinggi, sebuah keluarga mampu
    untuk menabung. Jumlah tabungan juga akan meningkat sejalan dengan
    meningkatnya pendapatan.
Marginal Prospensity to Consume (MPC)

MPC atau kecenderungan mengkonsumsi marjinal merupakan
perbandingan antara pertambahan konsumsi dengan pertambahan
pendapatan yang diperoleh. Dengan kata lain, MPC dipakai untuk
mengukur rasio perubahan konsumsi terhadap perubahan pendapatan.
Berapa banyak konsumsi akan bertambah jika pendapatan seseorang
untuk dibelanjakan (pendapatan disposabel) meningkat. Karena itulah
angkanya berkisar antara 0 dan 1. MPC bisa saja lebih dari angka 1 jika
orana tersebut meminjam uang untuk membayar pengeluaran yang lebih
tinggi daripada pendapatannya.

Angka MPC juga tidak mungkin negatif, karena manusia tidak mungkin
hidup tanpa mengkonsumsi barang atau jasa.


                           Dimana
  MPC = ΔC/ ΔYd            ΔC       = pertambahan konsumsi
                           ΔYd      = pertambahan pendapatan nasional
Average Prospensity to Consume (APC)

Kecondongan mengkonsumsi rata-rata merupakan perbandingan antara
tingkat pengeluaran konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposabel
pads saat konsumsi tersebut dilakukan (Yd).


Dirumuskan :


                             Dimana

       APC = C / Yd          C        = tingkat konsumsi
                             Yd       = tingkat pendapatan
Kecenderungan Mengkonsumsi
            Marjinal dan Rata-Rata


Pendapatan Disposabel (Yd)   Konsumsi   MPC   APC

           300                 300             1
           600                 450      0.5   0.75

           900                 600      0.5   0.67

          1.200                750      0.5   0.63
          1.500                900      0.5   0.60
Marginal Prospenty to Save (MPS)

MPS atau kecenderungan menabung marjinal merupakan perbandingan
antara pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan
disposabel. Dengan kata lain, MPS dipakai untuk mengukur rasio
perubahan tabungan terhadap perubahan pendapatan.

Dirumuskan :

                  Dimana
 MPS = ΔS / ΔYd   ΔS       = pertambahan tabungan
                  ΔYd      = pertambahan pendapatan disposable
Average Prospenty to Save (APS)


APS atau kecondongan menabung rata-rata merupakan perbandingan
antara tingkat tabungan (S) dengan tingkat pendapatan disposabel pada
saat konsumsi tersebut dilakukan (Yd).

Dirumuskan :
                              Dimana :
                              S       = tingkat tabungan
   APS = S / Yd
                              Yd      = tingkat pendapatan disposable
Kecenderungan Menabung
                 Marjinal dan Rata-Rata

Pendapatan Diposabel
                       Tabungan    MPS    APS
         (Yd)
        300              300               1
        600              450       0.5    0.75

        900              600       0.5    0.67

       1.200             750       0.5    0.63

       1.500             900       0.5    0.6
FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN
Konsumsi dan Tabungan Agregat. Tabel 9.4 memperlihatkan daftar
konsumsi dan tabungan. Dengan rumus Y = C + S sebagaimana telah kita
petajad maka kita dapat melengkapi isinya.


Kita bisa menghitung MPC dengan
cara yang sama.                       MPC = (300-225)/(250-150) = 0.75




 Kita juga dapat menghitung APC-nya
 dengan mengambil nilai dari yang        APC = C / Y = 225/150 = 1.5
 kita kehendaki.
Daftar Konsumsi dan Tabungan
                        (dalam triliun rupiah)

Pendapatan negara (11    Konsumsi Agregat (C)    Tabungan agregat (S)
         0                       150                    -150
        150                      225                     -75
        250                      300                     -50
        350                      375                     -25
        450                      450                      0
        550                      525                     25
        650                      600                     50
        750                      675                     75
Sebelum kita menggambarkan tabel di atas ke datam kurva fungsi
konsumsi dan kurva fungsi tabungan, maka sangat penting untuk
mengetahui definisi fungsi konsumsi dan fungsi tabungan.

Fungsi Konsumsi. Fungsi konsumsi adatah suatu kurva yang
menggambarkan hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga
dalam perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian
tersebut .

Fungsi Tabungan. Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang
menggambarkan hubungan di antara tingkat tabungan rumah
tangga datam perekonomian dengan pendapatan nasional
perekonomian tersebut.
Persamaan Matematis
             Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan

Fungsi konsumsi :

    C = a + bY
                     di mana:

                     a          = konsumsi yang harus dipenuhi pada saat pendapatan
                     nol
                     b          = marginal prospensity to consume,
                     1-b        = marginal prospensity to save;
 Fungsi tabungan :   Y          = pendapatan nasional




  S = -a + (1-b)Y
HUBUNGAN KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM
       PENDAPATAN DISPOSABLE


  Fungsi konsumsi :

           C = a + bYd

  Fungsi tabungan :


         S = -a + (1-b)Yd

  di mana:
  a        =   konsumsi yang harus dipenuhi pada saat pendapatan not
  b        =   marginal prospensity to consume
  1-b      =   marginal prospensity to save
  Yd       =   pendapatan disposabet
Grafik Fungsi Konsumsi




 Grafik Fungsi Tabungan
INVESTASI
Investasi merupakan pengeluaran atau pembelanjaan para
penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang
modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk
menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-
jasa yang tersedia dalam perekonomian. Produksi barang-barang
dan jasa-jasa ini akan memungkinkan perekonomian
menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak di masa yang
akan datang, dan juga untuk menggantikan barang-barang modal
yang telah habis masa gunanya dan perlu didepresiasikan.
Jenis Investasi

•   Investasi Riil. Investasi riiL adalah investasi terhadap barang
    modal seperti untuk pembelian pabrik, mesin-mesin,
    peralatan produksi, atau gedung yang baru.

•   Investasi Persediaan. Investasi persediaan yaitu investasi
    datam bentuk persediaan baik bahan baku produksi
    maupun barang jadi yang digunakan sebagai cadangan,
    dengan tujuan meningkatkan keuntungan masa mendatang

•   Investasi Residensial. Investasi residensial adalah investasi
    dalam bentuk tempat tinggal, seperti rumah, kantor dan
    apartemen.
Faktor Yang Mempengaruhi Investasi

•   Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan didapat.
•   Tingkat bunga.
•   Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.
•   Kemajuan teknologi.
•   Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
•   Keuntungan yang diperoleh perusahaan
INVESTASI DAN TINGKAT BUNGA
Bab 9

More Related Content

Similar to Bab 9

Kemerdekaan berpendapat
Kemerdekaan berpendapatKemerdekaan berpendapat
Kemerdekaan berpendapatMuhammad Fajri
 
Sistem ekonomi (Fadhlina Rizkianisa)
Sistem ekonomi (Fadhlina Rizkianisa)Sistem ekonomi (Fadhlina Rizkianisa)
Sistem ekonomi (Fadhlina Rizkianisa)
Fadhlina Rizkianisa
 
pengantar hubungan internasional
pengantar hubungan internasionalpengantar hubungan internasional
pengantar hubungan internasional
Somewhere
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Presentasi
PresentasiPresentasi

Similar to Bab 9 (7)

Balance scorecard
Balance scorecardBalance scorecard
Balance scorecard
 
Bab 11
Bab 11Bab 11
Bab 11
 
Kemerdekaan berpendapat
Kemerdekaan berpendapatKemerdekaan berpendapat
Kemerdekaan berpendapat
 
Sistem ekonomi (Fadhlina Rizkianisa)
Sistem ekonomi (Fadhlina Rizkianisa)Sistem ekonomi (Fadhlina Rizkianisa)
Sistem ekonomi (Fadhlina Rizkianisa)
 
pengantar hubungan internasional
pengantar hubungan internasionalpengantar hubungan internasional
pengantar hubungan internasional
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 

More from Jakarta, Indonesia

Anjuran Bershodaqoh
Anjuran BershodaqohAnjuran Bershodaqoh
Anjuran Bershodaqoh
Jakarta, Indonesia
 
Perekomian terbuka
Perekomian terbukaPerekomian terbuka
Perekomian terbuka
Jakarta, Indonesia
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Teori perdagangan
Teori perdaganganTeori perdagangan
Teori perdagangan
Jakarta, Indonesia
 
Tugas agama islam
Tugas agama islamTugas agama islam
Tugas agama islam
Jakarta, Indonesia
 
Sumber daya pertanian dan perkebunan
Sumber daya pertanian dan perkebunanSumber daya pertanian dan perkebunan
Sumber daya pertanian dan perkebunan
Jakarta, Indonesia
 

More from Jakarta, Indonesia (7)

Anjuran Bershodaqoh
Anjuran BershodaqohAnjuran Bershodaqoh
Anjuran Bershodaqoh
 
Perekomian terbuka
Perekomian terbukaPerekomian terbuka
Perekomian terbuka
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Teori perdagangan
Teori perdaganganTeori perdagangan
Teori perdagangan
 
Tugas agama islam
Tugas agama islamTugas agama islam
Tugas agama islam
 
Sumber daya pertanian dan perkebunan
Sumber daya pertanian dan perkebunanSumber daya pertanian dan perkebunan
Sumber daya pertanian dan perkebunan
 

Recently uploaded

Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar PancasilaProyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
ArulArya1
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
HERIHERI52
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
PutraDwitara
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
MuhamadsyakirbinIsma
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Herry Prasetyo
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptxPanduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
tab2008
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
RizkiArdhan
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
juliafnita47
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
NoegPutra1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar PancasilaProyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptxPanduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
 

Bab 9

  • 1. BAB 9 KONSUMSI DAN INVESTASI
  • 2. P e n d a p a ta n N a s io n a l a n t a r a la in d ib e n tu k o le h K onsum si In v e s ta s i J .M K e y n e s d ip e n g a r u h i d ip e n g a r u h i d ije la s k a n te r d ir i d a r i o le h o le h o le h t e o r i I r v in g F is h e r I n v e s t a s i R iil F ra n c o F a k to r E k o n o m i In v e s ta s i M o d ig lia n i P e r s e d ia a n F a k to r M ilt o n F r ie d m a n In v e s ta s i D e m o g ra fi R e s id e n s ia l F a k to r N o n -E k o n o m i T in g k a t E k s p e k ta s i T in g k a t K e m a ju a n K e u n tu n g a n T in g k a t B u n g a P e r e k o n o m ia n P e n d a p a ta n T e k n o lo g i In v e s ta s i M asa D epan N a s io n a l
  • 3. KONSUMSI • Konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun kelompok, dalam menggunakan komoditas berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya. • Mengapa kita harus mempelajari konsumsi? Membahas konsumsi dangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan penjumlahan dari pengeluaran seluruh rumah tangga yang ada dalam suatu perekonomian. • Dengan mengetahui total pengeluaran dari suatu perekonomian, maka akan dapat diketahui beberapa masalah penting yang muncul dalam perekonomian, seperti pemerataan pendapatan, efisiensi penggunaan sumber daya alam suatu perekonomian, dan masalah-masalah lainnya.
  • 4. Secara umum, pengeluaran konsumsi terbagi menjadi konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga. Namun, dalam pembahasan kali ini kita lebih menekankan pada konsumsi rumah tangga, alasannya adalah sebagai berikut : •Konsumsi rumah tangga memiliki porsi yang lebih besar dalam pengeluaran agregat jika dibandingkah dengan konsumsi pemerintah. •Konsumsi rumah tangga bersifat endogen, dalam arti besarnya konsumsi rumah tangga berkaitan erat dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Keterkaitan ini akan menghasilkan teori dan model ekonomi sendiri untuk konsumsi. •Perkembangan masyarakat yang begitu cepat menyebabkan perilaku konsumsi juga berubah cepat sehingga pembahasan tentang konsumsi rumah tangga akan tetap relevan.
  • 5. Perbandingan Konsumsi Rumah Tangga dengan Pemerintah (Dalam Miliar Rupiah) Grafik di atas memperlihatkan bahwa konsumsi rumah tangga jauh mendominasi jika dibandingkan dengan konsumsi pemerintah.
  • 6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekonomi • Faktor Ekonomi. Ada faktor ekonomi yang dapat mempengaruhi tingkat konumsi, antara lain pendapatan rumah tangga, kekayaan rumah tangga, tingkat bunga, dan perkiraan akan masa depan. • Faktor Demografi. Jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh pada besarnya tingkat konsumsi. Jumlah penduduk yang semakin banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh meskipun pengeluaran rata-rata per orang atau per keluarga relatif rendah. • Faktor Non-Ekonomi. Faktor-faktor non ekonomi yang banyak berpengaruh terhadap besarnya konsumsi adalah faktor sosial budaya masyarakat.
  • 7. Teori Konsumsi • J.M Keynes • Irving Fisher • Franco Modigliani • Milton Friedman
  • 8. J.M. Keynes • Keynes berpendapat dalam teorinya, Keynesian Consumption Function, bahwa yang menentukan besarnya pengeluaran rumah tangga saat ini, baik perorangan maupun keseluruhan, adalah pendapatan (pendapatan disposabel) saat ini. • Dalam asumsinya, ada batas konsumsi minimal yang tidak tergantung pada tingkat pendapatan. Dengan kata lain. Ada konsumsi yang memang harus dipenuhi walaupun tingkat pendapatan sama dengan nol, inilah yang disebut dengan konsumsi otonomus. • Pendapatan dapat digunakan untuk keperluan konsumsi dan sebagian lagi ditabung. Secara matematis, hal ini dapat ditulis : di mana : Y = pendapatan Y=C+S C = konsumsi S = tabungan
  • 9. Irving Fisher • Menurut Irving Fihser, seseorang akan memutuskan berapa banyak pendapatan yang dikonsumsi dan berapa banyak yang ditabung dengan mempertimbangkan kondisi pada saat ini dan di masa depan. Semakin banyak ia dikonsumsi saat ini, maka akan sedikit yang dapat ia konsumsi di masa depan. • Fisher menunjukkan kendala yang dihadapi konsumen dan bagaimana mereka memilih antara konsumsi dan tabungan. Mesyarakat rasional akan berusaha menambah jumlah barang dan mutu barang atau jasa yang dikonsumsi. Masyarakat yang mengkonsumsi lebih sedikit dari yang sebenarnya terjadi karena keterbatasan anggaran (budget constraint). • Ketika mereka harus memutuskan berapa yang harus dikonsumsi saat ini dan berapa yang harus ditabung, mereka menghadapi apa yang disebut intertemporal budget constraint.
  • 10. Franco Modigliani • Franco Modigliani berpendapat bahwa kegiatan konsumsi adalah kegiatan seumur hidup. Oleh karena itu, ia membuat hipotesis tentang berapa banyak jumlah yang dikonsumsi seseorang tergantung pada tingkat pendapatan yang berubah secara teratur (regular pattern) sepanjang kehidupan seseorang, dan tabungan juga mengikuti perubahan pendapatan tersebut. Hal ini disebut life- cycle hypothesis. • Model siklus hidup membagi perjalanan hidup manusia menjadi tiga periode sebagai berikut : • Periode Belum Produktif. Periode ini berlangsung sejak manusia lahir, bersekolah, dan bekerja pada kali pertama. Biasanya berkisar antara nol sampai dua puluh tahun. • Periode Produktif. Periode ini berlangsung antara usia dua puluh sampai enam puluh tahun. Selama periode ini manusia mulai dapat meraih tingkat penghasilan yang meningkat sehingga sudah dapat memenuhi kebutuhan konsumsinya sendiri. • Periode Tidak Produktif Lagi. Periode ini berlangsung di atas umur enam puluh tahun.
  • 11. Milton Friedman • Dalam hipotesisnya dikemukakan bahwa konsumsi tergantung dari pendapatan permanen seseorang. Yang dimaksud pendapatan permanen ini adalah tingkat pendapatan rata-rata yang diharapkan akan diperoleh dalam jangka panjang. Sumber pendapatan permanen ini bisa berasal dari pendapatan upah/gaji, maupun dari non-upah (misalnya uan sewa). • Pendapatan permanen akan meningkat bila individu menilai kualitas dirinya baik dan mampu bersaing dengan orang lain untuk memperoleh pendapatan. Dengan keyakinan tersebut, maka harapannya akan upah yang akan diterima dan kekayaan yang dimilikinya akan meningkat pula. • Pendapatan saat ini tidak selalu sama dengan pendapatan permanen. Hal ini disebabkan oleh adanya pendapatan yang tidak permanen yang besarnya berubah-ubah. Pendapatan inilah yang disebut dengan pendapatan transitori.
  • 12. Secara matematis pendapatan seseorang dapat ditulis sebagai berikut : di mana : Y = pendapat yang dapat Y = Yp + Yt dibelanjakan (pendapatan disposabel) Yp = pendapatan permanen Yt = pendapatan transitori • Sementara itu, fungsi konsumsi menurut Friedman adalah sebagai berikut : di mana : C = α Yp C = konsumsi α = konstanta
  • 13. Hubungan Antara Konsumsi, Tabungan dan Pendapatan • Pada pendapatan rendah, tabungan akan dipakai untuk membiayai konsumsi. Kita bisa melihat bahwa tabungan tetap minus hingga mencapai pendapatan Rp. 500.000. Ini menujukkan bahwa pengeluaran untuk konsumsi dibiayai oleh tabungan atau pendapatan masa lalu yang disimpan. • Peningkatan pendapatan akan meningkatkan konsumsi. Pada pendapatan Rp. 600.000, jumlah konsumsinya adalah Rp. 550.000. Konsumsi juga meningkat menjadi Rp. 800.000 pada saat pedapatan Rp. 900.000. • Rumah tangga akan menabung pada pendapatan lebih tinggi. Saat rumah tangga mendapatkan pendapatan tinggi, sebuah keluarga mampu untuk menabung. Jumlah tabungan juga akan meningkat sejalan dengan meningkatnya pendapatan.
  • 14. Marginal Prospensity to Consume (MPC) MPC atau kecenderungan mengkonsumsi marjinal merupakan perbandingan antara pertambahan konsumsi dengan pertambahan pendapatan yang diperoleh. Dengan kata lain, MPC dipakai untuk mengukur rasio perubahan konsumsi terhadap perubahan pendapatan. Berapa banyak konsumsi akan bertambah jika pendapatan seseorang untuk dibelanjakan (pendapatan disposabel) meningkat. Karena itulah angkanya berkisar antara 0 dan 1. MPC bisa saja lebih dari angka 1 jika orana tersebut meminjam uang untuk membayar pengeluaran yang lebih tinggi daripada pendapatannya. Angka MPC juga tidak mungkin negatif, karena manusia tidak mungkin hidup tanpa mengkonsumsi barang atau jasa. Dimana MPC = ΔC/ ΔYd ΔC = pertambahan konsumsi ΔYd = pertambahan pendapatan nasional
  • 15. Average Prospensity to Consume (APC) Kecondongan mengkonsumsi rata-rata merupakan perbandingan antara tingkat pengeluaran konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposabel pads saat konsumsi tersebut dilakukan (Yd). Dirumuskan : Dimana APC = C / Yd C = tingkat konsumsi Yd = tingkat pendapatan
  • 16. Kecenderungan Mengkonsumsi Marjinal dan Rata-Rata Pendapatan Disposabel (Yd) Konsumsi MPC APC 300 300 1 600 450 0.5 0.75 900 600 0.5 0.67 1.200 750 0.5 0.63 1.500 900 0.5 0.60
  • 17. Marginal Prospenty to Save (MPS) MPS atau kecenderungan menabung marjinal merupakan perbandingan antara pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan disposabel. Dengan kata lain, MPS dipakai untuk mengukur rasio perubahan tabungan terhadap perubahan pendapatan. Dirumuskan : Dimana MPS = ΔS / ΔYd ΔS = pertambahan tabungan ΔYd = pertambahan pendapatan disposable
  • 18. Average Prospenty to Save (APS) APS atau kecondongan menabung rata-rata merupakan perbandingan antara tingkat tabungan (S) dengan tingkat pendapatan disposabel pada saat konsumsi tersebut dilakukan (Yd). Dirumuskan : Dimana : S = tingkat tabungan APS = S / Yd Yd = tingkat pendapatan disposable
  • 19. Kecenderungan Menabung Marjinal dan Rata-Rata Pendapatan Diposabel Tabungan MPS APS (Yd) 300 300 1 600 450 0.5 0.75 900 600 0.5 0.67 1.200 750 0.5 0.63 1.500 900 0.5 0.6
  • 20. FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN Konsumsi dan Tabungan Agregat. Tabel 9.4 memperlihatkan daftar konsumsi dan tabungan. Dengan rumus Y = C + S sebagaimana telah kita petajad maka kita dapat melengkapi isinya. Kita bisa menghitung MPC dengan cara yang sama. MPC = (300-225)/(250-150) = 0.75 Kita juga dapat menghitung APC-nya dengan mengambil nilai dari yang APC = C / Y = 225/150 = 1.5 kita kehendaki.
  • 21. Daftar Konsumsi dan Tabungan (dalam triliun rupiah) Pendapatan negara (11 Konsumsi Agregat (C) Tabungan agregat (S) 0 150 -150 150 225 -75 250 300 -50 350 375 -25 450 450 0 550 525 25 650 600 50 750 675 75
  • 22. Sebelum kita menggambarkan tabel di atas ke datam kurva fungsi konsumsi dan kurva fungsi tabungan, maka sangat penting untuk mengetahui definisi fungsi konsumsi dan fungsi tabungan. Fungsi Konsumsi. Fungsi konsumsi adatah suatu kurva yang menggambarkan hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian tersebut . Fungsi Tabungan. Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga datam perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian tersebut.
  • 23. Persamaan Matematis Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan Fungsi konsumsi : C = a + bY di mana: a = konsumsi yang harus dipenuhi pada saat pendapatan nol b = marginal prospensity to consume, 1-b = marginal prospensity to save; Fungsi tabungan : Y = pendapatan nasional S = -a + (1-b)Y
  • 24. HUBUNGAN KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM PENDAPATAN DISPOSABLE Fungsi konsumsi : C = a + bYd Fungsi tabungan : S = -a + (1-b)Yd di mana: a = konsumsi yang harus dipenuhi pada saat pendapatan not b = marginal prospensity to consume 1-b = marginal prospensity to save Yd = pendapatan disposabet
  • 25. Grafik Fungsi Konsumsi Grafik Fungsi Tabungan
  • 26. INVESTASI Investasi merupakan pengeluaran atau pembelanjaan para penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa- jasa yang tersedia dalam perekonomian. Produksi barang-barang dan jasa-jasa ini akan memungkinkan perekonomian menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak di masa yang akan datang, dan juga untuk menggantikan barang-barang modal yang telah habis masa gunanya dan perlu didepresiasikan.
  • 27. Jenis Investasi • Investasi Riil. Investasi riiL adalah investasi terhadap barang modal seperti untuk pembelian pabrik, mesin-mesin, peralatan produksi, atau gedung yang baru. • Investasi Persediaan. Investasi persediaan yaitu investasi datam bentuk persediaan baik bahan baku produksi maupun barang jadi yang digunakan sebagai cadangan, dengan tujuan meningkatkan keuntungan masa mendatang • Investasi Residensial. Investasi residensial adalah investasi dalam bentuk tempat tinggal, seperti rumah, kantor dan apartemen.
  • 28. Faktor Yang Mempengaruhi Investasi • Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan didapat. • Tingkat bunga. • Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan. • Kemajuan teknologi. • Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya. • Keuntungan yang diperoleh perusahaan