Ekspose Kunjungan Mahasiswa 13 Agustus 2008Ar Tinambunan
Dokumen tersebut merangkum visi, misi, dan program pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat yang berfokus pada peningkatan perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian, pendidikan, dan infrastruktur serta upaya meningkatkan kesejahteraan, pendidikan, dan penegakan hukum.
Ekspose Kunjungan Mahasiswa 13 Agustus 2008Ar Tinambunan
Dokumen tersebut merangkum visi, misi, dan program pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat yang berfokus pada peningkatan perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian, pendidikan, dan infrastruktur serta upaya meningkatkan kesejahteraan, pendidikan, dan penegakan hukum.
Peta ini menampilkan rencana tata ruang Kabupaten Blora untuk periode 2011-2031. Rencana ini disusun berdasarkan data peta topografi, hidrologi, geologi, bencana alam, dan kawasan lindung yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga pemerintah. Peta ini menunjukkan penggunaan lahan, kawasan lindung, dan potensi bencana di Kabupaten Blora.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Blora 2011-2031 memetakan penggunaan lahan di Kabupaten Blora berdasarkan peta satelit dan kawasan hutan. Rencana ini menetapkan batas administratif, jaringan transportasi, sungai, dan kawasan budidaya di Blora hingga 2031.
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutananJhon Blora
Peraturan ini mengatur tentang pedoman penyusunan program penyuluhan kehutanan. Program penyuluhan kehutanan dibagi menjadi beberapa tingkatan yakni tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Substansi program penyuluhan kehutanan meliputi matrik dan narasi yang mencakup keadaan wilayah, tujuan, permasalahan, sasaran, dan cara mencapai tujuan. Keadaan wilayah meliputi sumber daya alam, manus
Dokumen tersebut merupakan rekapitulasi luas lahan pengayaan/pemeliharaan tanaman di Kabupaten Blora tahun 2003-2013. Terdapat tabel yang menunjukkan luas lahan pengayaan tanaman berdasarkan kecamatan dan tahun, serta jenis tanaman yang ditanam seperti jati, kedondong, dan sirsak. Jumlah luas lahan pengayaan tanaman meningkat dari tahun ke tahun, dimulai dari 2.830 ha pada tahun 2003
Data tanaman pangan dan hortikultura 2015pandirambo900
Dokumen tersebut menyajikan data produksi beberapa komoditas pertanian per kecamatan di Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2015, termasuk padi, jagung, ubi-ubian, kacang-kacangan, dan palawija lainnya. Data tersebut meliputi luas tanam, luas panen, produktivitas, dan produksi setiap komoditas di delapan kecamatan. Secara keseluruhan, total produksi padi mencapai 10.394,85 ton dan palawija lainnya 8.
Peta ini menampilkan rencana tata ruang Kabupaten Blora untuk periode 2011-2031. Rencana ini disusun berdasarkan data peta topografi, hidrologi, geologi, bencana alam, dan kawasan lindung yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga pemerintah. Peta ini menunjukkan penggunaan lahan, kawasan lindung, dan potensi bencana di Kabupaten Blora.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Blora 2011-2031 memetakan penggunaan lahan di Kabupaten Blora berdasarkan peta satelit dan kawasan hutan. Rencana ini menetapkan batas administratif, jaringan transportasi, sungai, dan kawasan budidaya di Blora hingga 2031.
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutananJhon Blora
Peraturan ini mengatur tentang pedoman penyusunan program penyuluhan kehutanan. Program penyuluhan kehutanan dibagi menjadi beberapa tingkatan yakni tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Substansi program penyuluhan kehutanan meliputi matrik dan narasi yang mencakup keadaan wilayah, tujuan, permasalahan, sasaran, dan cara mencapai tujuan. Keadaan wilayah meliputi sumber daya alam, manus
Dokumen tersebut merupakan rekapitulasi luas lahan pengayaan/pemeliharaan tanaman di Kabupaten Blora tahun 2003-2013. Terdapat tabel yang menunjukkan luas lahan pengayaan tanaman berdasarkan kecamatan dan tahun, serta jenis tanaman yang ditanam seperti jati, kedondong, dan sirsak. Jumlah luas lahan pengayaan tanaman meningkat dari tahun ke tahun, dimulai dari 2.830 ha pada tahun 2003
Data tanaman pangan dan hortikultura 2015pandirambo900
Dokumen tersebut menyajikan data produksi beberapa komoditas pertanian per kecamatan di Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2015, termasuk padi, jagung, ubi-ubian, kacang-kacangan, dan palawija lainnya. Data tersebut meliputi luas tanam, luas panen, produktivitas, dan produksi setiap komoditas di delapan kecamatan. Secara keseluruhan, total produksi padi mencapai 10.394,85 ton dan palawija lainnya 8.
Dokumen ini membahas implementasi teknologi alat bantu panen (teknoloalsintan) dalam program revitalisasi perkebunan tebu milik PTPN 10. Teknoloalsintan diperlukan untuk meningkatkan produktivitas karena terbatasnya tenaga kerja manusia dan alat bantu. Dokumen ini menjelaskan target luas lahan dan produksi tebu hingga tahun 2014 dengan bantuan teknoloalsintan.
LAPORAN QAQC BSPS NAHP FY 2022 PERIODE DESEMBERBagus ardian
Laporan bulan Desember 2022 tentang kemajuan Rapid Assessment (RA) dan Quality Assurance and Quality Control (QAQC) untuk Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) menunjukkan bahwa dari total alokasi 83.172 unit, telah tercapai penyelesaian QS sebesar 45.420 unit dan telah dilakukan RA/QAQC sebesar 7.322 unit.
Dokumen ini membahas potensi dan peluang komoditas tanaman pangan dan hortikultura di Provinsi Lampung, khususnya Kabupaten Lampung Selatan. Komoditas unggulan antara lain padi, jagung, ubi kayu, cabai, pisang, dan bawang merah. Lampung Selatan memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi padi Provinsi Lampung, menempati peringkat ke-4 dengan kontribusi 11,76%.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kontribusi sektor usaha terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Blora dari tahun 2009 hingga 2013. Sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar dengan rata-rata di atas 49%, diikuti oleh subsektor tanaman bahan makanan dan kehutanan masing-masing sekitar 30-31% dan 12-13%. Luas hutan rakyat di Kabupaten Blora terus meningkat dari tahun ke tahun.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kondisi sosial ekonomi Kabupaten Seram Bagian Barat. Termasuk informasi tentang pembentukan kabupaten, luas wilayah, jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, pendidikan, kesehatan, sumber daya alam, dan pariwisata di kabupaten tersebut.
PENGGUNAAN EMEL MYGOVUC SEBAGAI EMEL RASMI BAGI SEMUA WARGA KEMENTERIAN PENDI...Chon Seong Hoo
Surat dari Pejabat Pendidikan Daerah Kluang menginstruksikan kepala sekolah dan guru besar untuk menggunakan emel MyGovUC sebagai emel rasmi. Surat itu juga menyertakan analisis penggunaan emel MyGovUC di sekolah-sekolah daerah Kluang yang menunjukkan bilangan emel aktif dan tidak aktif. Pejabat itu mengharapkan penggunaan emel yang lebih tinggi untuk mengelakkan pembaziran sumber
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...Jhon Blora
Peraturan ini mengatur tentang pedoman pembangunan Unit Percontohan Penyuluhan Kehutanan (UPPK) untuk meningkatkan efektivitas penyuluhan kehutanan. UPPK berfungsi sebagai sarana pembelajaran, model penguatan kelembagaan kelompok tani hutan, dan peningkatan kapasitas penyuluh. Lokasi UPPK ditetapkan melalui sosialisasi, pemilihan calon lokasi, dan pengusulan berdasarkan kriteria tertentu se
Peraturan Menteri Kehutanan ini menetapkan pedoman penyusunan program penyuluhan kehutanan agar penyelenggara penyuluhan di seluruh tingkatan memiliki acuan yang sama dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Pedoman ini mengatur tentang ruang lingkup, maksud, tujuan, dan definisi istilah yang terkait dengan penyusunan program penyuluhan kehutanan.
Peraturan Menteri Kehutanan ini mengatur tentang metode dan materi penyuluhan kehutanan yang meliputi pengertian istilah, maksud dan tujuan, metode penyuluhan berdasarkan tujuan, jumlah sasaran, media dan teknik komunikasi, serta pengelompokan metode penyuluhan kehutanan.
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...Jhon Blora
Peraturan ini mengatur tentang penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang berasal dari hutan negara, mencakup kegiatan pencatatan, dokumentasi, dan pelaporan hasil hutan bukan kayu mulai dari perencanaan, pemanenan, pengukuran, pengangkutan, pengolahan, serta menetapkan definisi hasil hutan bukan kayu, hutan negara, izin usaha, dan pihak-pihak terkait.
Peraturan ini mengatur tentang tata cara pengenaan, pemungutan, dan penyetoran provisi sumber daya hutan, dana reboisasi, penggantian nilai tegakan, dan ganti rugi tegakan. Regulasi ini mendefinisikan berbagai istilah terkait kehutanan dan mengatur ketentuan umum mengenai penerimaan negara bukan pajak di sektor kehutanan.
Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0Jhon Blora
Peraturan Menteri Kehutanan ini mengatur tentang tata cara dan persyaratan kegiatan tertentu yang dikenakan tarif Rp. 0,00 di kawasan konservasi. Kegiatan tertentu tersebut meliputi penelitian, sosial, religi, dan pemanfaatan hasil hutan untuk bantuan bencana. Kelompok yang dikenakan tarif nol rupiah antara lain mahasiswa peneliti, masyarakat sekitar untuk kegiatan sosial dan religi, serta masyar
Permenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaranJhon Blora
Peraturan ini mengatur perubahan kedua atas peraturan sebelumnya tentang tata cara penulisan referensi 15 digit pada pembayaran provisi sumber daya hutan, dana reboisasi, dan iuran izin usaha pemanfaatan hutan. Perubahan ini mengikuti perkembangan pembentukan provinsi dan kabupaten/kota baru serta menyesuaikan ketentuan terkait penentuan kode provinsi dan kabupaten/kota.
Peraturan ini mengatur tentang izin pemanfaatan kayu dari kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi, tukar menukar kawasan hutan, pinjam pakai kawasan hutan, dan areal penggunaan lain. Izin pemanfaatan kayu diberikan untuk memanfaatkan kayu dan/atau bukan kayu dari kawasan-kawasan hutan tersebut melalui kegiatan seperti pemanenan, pengayaan, dan pemasaran hasil hutan. Peraturan ini juga
Peraturan Menteri Kehutanan ini mengatur tentang penatausahaan hasil hutan yang berasal dari hutan hak, meliputi pemanenan, pengukuran, penetapan jenis, pengangkutan, pengolahan, dan pelaporan. Dokumen yang diperlukan untuk pengangkutan hasil hutan hak adalah Nota Angkutan, Nota Angkutan Penggunaan Sendiri, atau Surat Keterangan Asal Usul yang menyatakan kepemilikan dan menjadi bukti legal
Peraturan Menteri Kehutanan mengatur penatausahaan hasil hutan kayu yang berasal dari hutan tanaman pada hutan produksi, mencakup tata cara pencatatan dan pelaporan perencanaan produksi, pemanenan, pengukuran, penandaan, pengangkutan, dan pengolahan hasil hutan kayu bagi pemegang izin pemanfaatan hutan.
Dokumen tersebut memberikan gambaran umum mengenai Kabupaten Blora. Kabupaten Blora terletak di Jawa Tengah bagian timur dengan luas wilayah 182.058,797 km2. Sebagian besar wilayahnya digunakan untuk hutan dan lahan pertanian seperti sawah dan tegalan. Iklimnya panas dengan curah hujan tertinggi di bulan Februari. Tanahnya bervariasi antara aluvial, grumosol, dan mediteran dengan tekstur sedang dan kedal
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
3. Statistik Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2013
Dinas Kehutanan Kabupaten Blora IV-27
REBOISASI DI DALAM KAWASAN HUTAN NEGARA
Tabel 4. 26.
Jumlah Rehabilitasi Lahan (Reboisasi) Dalam Kawasan Hutan oleh Perum Perhutani
Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) di wilayah Administratif Kabupaten Blora Tahun 2008-2012
No KPH
Luas Wilayah
Pangkuan di Kab
Blora (Ha)
Jenis
Tanaman
LUAS REBOISASI (HA)
Ket
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
1 Randublatung 31,761.40 Jati 1,090.00 2,198.80 715.30 452.80 404.70 696.3 461.9
Rimba 320.10 179.30 16.70 302.00 426.20 474.7 441.8
2 Blora 15,104.99 Jati 1,173.90 554.50 86.50 210.20 115.80 632.60 878.95
Rimba 2.90 333.90 64.80 27.30 4.60 5.30 20.05
3 Cepu 27,068.20 Jati 338.90 2,625.00 415.00 250.90 467.80 810.60 1,753.60
Rimba 1,025.80 191.10 297.50 - 6.50 - -
4 Mantingan 3,690.09 Jati 383.00 1,003.00 40.90 5.40 281.56 229.61 217.85
Rimba
65.78 1.00
5 Kebonharjo 1,924.20 Jati - 507.00 42.60 19.90 80.40 82.20 116.30
Rimba 158.40 18.50 - 1.00 - - 1.60
6 Ngawi 8,062.60 Jati 334.30 560.75 1,349.55 502.80 427.60 116.00 263.50
Rimba - - - - - - -
7 Pati 102.30 Jati - - - - - - -
Rimba - - - - - - -
TOTAL 87,713.78
Jati 3,320.10 7,449.05 2,649.85 1,442.00 1,777.86 2,567.31 3,692.10
Rimba 1,507.20 722.80 379.00 330.30 503.08 481.00 463.45
Sumber : Perum Perhutani se Wilayah Administratif Kab Blora, 2013
4. Statistik Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2013
Dinas Kehutanan Kabupaten Blora IV-28
Tabel 4.27.
Rehabilitasi Lahan (Reboisasi) Dalam Kawasan Hutan oleh Perum Perhutani KPH Blora
di wilayah Administratib Kabupaten Blora Tahun 2008-2012
No BKPH
Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Luas Ket
(ha)
Jmlh
Bibit
Jenis
Tnmn
Luas
(ha)
Jmlh
Bibit
Jenis
Tnmn
Luas
(ha)
Jmlh
Bibit
Jenis
Tnmn
Luas
(ha)
Jmlh
Bibit
Jenis
Tnmn
Luas
(ha)
Jmlh Bibit
Jenis
Tnmn
1 Kalonan 13.4 17,420 Jati 27.1 35,230 Jati - - Jati 82.3 106,990 Jati 90.10 117,130 Jati
16.5 30,525 Rimba - - Rimba - - Rimba - - Rimba 0.00 - Rimba
2 Ngawenombo - - Jati 16.1 20,930 Jati - - Jati 151.5 196,950 Jati 183.80 238,940 Jati
11.6 21,460 Rimba - - Rimba - - Rimba - - Rimba 0.00 - Rimba
3 Ngapus 4.9 6,370 Jati 29.4 38,220 Jati 21.5 27,950 Jati 87.9 114,270 Jati 308.95 401,635 Jati
6.7 12,395 Rimba 1.5 2,775 Rimba - - Rimba - - Rimba 7.75 10,075 Rimba
4 Nglawungan 58.0 75,400 Jati 89.2 115,960 Jati 33.1 43,030 Jati 92.2 119,860 Jati 123.60 160,680 Jati
16.7 30,730 Rimba 9.0 16,100 Rimba 3.6 6,055 Rimba - - Rimba 7.00 9,100 Rimba
5 Ngrangkang - - Jati - - Jati - - Jati 68.4 88,920 Jati 111.10 144,430 Jati
10.7 19,795 Rimba 13.3 24,605 Rimba - - Rimba - - Rimba 3.00 3,900 Rimba
6 Kalisari 10.2 13,260 Jati 48.4 62,920 Jati 61.2 79,560 Jati 150.3 195,390 Jati 61.40 79,820 Jati
2.6 4,810 Rimba 3.5 4,550 Rimba 1.0 1,300 Rimba 5.3 6,890 Rimba 2.30 2,990 Rimba
86.5 112,450 Jati 210.2 273,260 Jati 115.8 150,540 Jati 632.6 822,380 Jati 878.95 1,142,635 Jati
TOTAL
64.8 119,715 Rimba 27.3 48,030 Rimba 4.6 7,355 Rimba 5.3 6,890 Rimba 20.05 26,065 Rimba
151.3 232,165
237.5 321,290
120.4 157,895
637.9 829,270
899.0 1,168,700
Sumber : Perum Perhutani, KPH Blora Wilayah Administrafi Kabupaten Blora, 2013
Untuk Jenis tanaman Pokok Jati, dalam perhitungan jumlah bibit didalamnya terdapat bibit jenis rimba yang digunakan sebagai tanaman Pengisi dan Tepi.
Untuk Jenis tanaman Pokok Rimba, seluruh bibit baik untuk Tanaman Pokok, Pengisi maupun Tan. Tepi menggunakan bibit jenis rimba.
Jumlah bibit per Ha ditentukan oleh Jarak tanam ( Jarak tan 3x3 meter, menggunakan bibit tan Pokok 880 Btg, Pengisi 220 Btg, dan Tepi 200 Btg
untuk Jarak tan 3x2 m menggunakan bibit tan Pokok 1320 Btg, Pengisi 330 Btg, dan Tepi 200 Btg
7. Statistik Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2013
Dinas Kehutanan Kabupaten Blora IV-31
Tabel 4.30.
Rehabilitasi Lahan (Reboisasi) Dalam Kawasan Hutan oleh Perum Perhutani KPH Mantingan
Di wilayah Administratif Kabupaten Blora Tahun 2008-2012
No BKPH
Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Luas (Ha) Jml Bibit Jns Tan. Luas Jml Bibit Jns Tan. Luas Jml Bibit Jns Tan. Luas Jml Bibit Jns Tan. Luas Jml Bibit Jns Tan.
1 KALINANAS 27.1 39,723 Jati, Rimba 5.4 8,175 Jati, Rimba 38.08 33,510 Jati 94.10 82,808 Jati 87.38 76,894 Jati
3.54 4,425 Rimba
2 NGIRI 13.8 19,872 Jati
134.96 118,764 Jati 29.58 26,030 Jati 37.65 33,132 Jati
32.04 40,050 Rimba
3 SUDO
4 MEDANG
76.22 67,073 Jati 85.63 75,354 Jati 83.92 73,849 Jati
18.6 23,250 Rimba 1.00 830 Rimba
5 DEMAAN
6 KEBON
32.30 28,424
20.30 17,864 Jati 8.9 7,832 Jati
11.6 14,500
JUMLAH 40.90 59,595 Jati, Rimba 5.4 8,175 Jati, Rimba 281.56 247,771 Jati 229.61 202,056 Jati 217.85 191,707
65.78 82,225 Rimba 1.0 830 Rimba
Sumber : Perum Perhutani, KPH Mantingan Wilayah Administratis Kabupaten Blora, 2013
Tabel 4.31.
Rehabilitasi Lahan (Reboisasi) Dalam Kawasan Hutan oleh Perum Perhutani KPH Kebonharjo
di wilayah Administratib Kabupaten Blora Tahun 2008-2012
NO BKPH
TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012
Luas (ha) Jml Bibit Jns Tan Luas (ha) Jml Bibit Jns Tan Luas (ha) Jml Bibit Jns Tan Luas (ha) Jml Bibit Jns Tan Luas (ha) Jml Bibit Jns Tan
1 TAWARAN 3.6 2,763 Jati
Jati
Jati 25.5 22,440 Jati 2.9 2,552 Jati
Rimba
Rimba
Rimba
Rimba
- Rimba
2 GAYAM 39.0 29,463 Jati 19.9 19,303 Jati 80.4 77,988 Jati 56.7 49,896 Jati 113.4 99,792 Jati
Rimba 1.0 1,656 Rimba
37,788 Rimba
Rimba 1.6 704 Rimba
Jumlah
42.6 32,226.0 Jati 19.9 19,303.0 Jati 80.4 77,988.0 Jati 82.2 72,336.0 Jati 116.3 102,344.0 Jati
- - Rimba 1.0 1,656.0 Rimba - 37,788.0 Rimba - - Rimba 1.6 704.0 Rimba
Sumber : Perum Perhutani, KPH Kebonharjo Wilayah Administratis Kabupaten Blora, 2013
8. Statistik Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2013
Dinas Kehutanan Kabupaten Blora IV-32
Tabel 4.32.
Rehabilitasi Lahan (Reboisasi) Dalam Kawasan Hutan oleh Perum Perhutani KPH Ngawi
di wilayah Administratib Kabupaten Blora Tahun 2008-2012
No BKPH
Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Luas
(Ha)
Jml Bibit Jns Tnmn Luas (Ha) Jml Bibit Jns Tnmn Luas (Ha) Jml Bibit Jns Tnmn Luas (Ha) Jml Bibit Jns Tnmn Luas (Ha) Jml Bibit Jns Tnmn
1 Ngandong 448.25 573,507 Jati 188.2 250,871 Jati 302.6 269,314 Jati 47.5 42,275 Jati 250.2 222,678 Jati
- 232,793 Rimba - 100,311 Rimba - 127,092 Rimba - 19,950 Rimba 2.4 109,562 Rimba
2 Getas 901.30 1,101,625 Jati 314.6 419,362 Jati 125.0 111,250 Jati 68.5 60,965 Jati 13.3 11,837 Jati
- 454,934 Rimba - - - - 52500 Rimba - 28,770 Rimba - 5,586 Rimba
JUMLAH
1,349.55 1,675,132 Jati 502.8 670,233 Jati 427.6 380,564 Jati 116.0 103,240 Jati 263.5 234,515 Jati
- 687,727 Rimba - 100,311 Rimba - 179,592 Rimba - 48,720 Rimba - 115,148 Rimba
Sumber : Perum Perhutani, KPH Ngawi Wilayah Administratis Kabupaten Blora, 2013
Tabel 4.33.
Rehabilitasi Lahan (Reboisasi) Dalam Kawasan Hutan oleh Perum Perhutani KPH Pati
di wilayah Administratib Kabupaten Blora Tahun 2008-2012
No BKPH
Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Luas
(Ha)
Jml Bibit Jns Tnmn Luas (Ha) Jml Bibit Jns Tnmn Luas (Ha) Jml Bibit Jns Tnmn Luas (Ha) Jml Bibit Jns Tnmn Luas (Ha) Jml Bibit Jns Tnmn
1
- - - - - - - - - - - -
JUMLAH N I H I L
Sumber : Perum Perhutani, KPH Pati Wilayah Administratis Kabupaten Blora, 2013