7. Tujuan ASEAN
Maksud dan tujuan ASEAN seperti yang tercantum dalam Deklarasi
Bangkok 8 Agustus 1967 adalah sebagai berikut :
(1) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta
pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
(2) Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
(3) Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu sama
lain dalam masalah ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu pengetahuan dan
administrasi.
(4) Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana- sarana latihan dan
penelitian dalam bidang-bidang pendidikan, professional, teknik dan
administrasi.
(5) Bekerja sama dengan lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan
pertanian serta industri, perluasan perdagangan komoditi internasional,
perbaikan sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan
taraf hidup rakyat.
(6) Meningkatkan studi-studi tentang Asia Tenggara.
(7) Memelihara kerja sama yang erat dan berguna bagi organisasi-
organisasi internasional dan regional yang ada dan bertujuan serupa.
8. Peranan Indonesia
dalam ASEAN
Peranan Indonesia dalam ASEAN sangat besar di antaranya sebagai
berikut.
a. Indonesia merupakan salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN
pada tanggal 8 Agustus 1967.
b. Indonesia berusaha membantu pihak- pihak yang bersengketa untuk
mencari penyelesaian dalam masalah Indocina. Indonesia berpendapat
bahwa penyelesaian Indochina secara keseluruhan dan Vietnam
Khususnya sangat penting dalam menciptakan stabilisasi di kawasan Asia
Tenggara. Pada tanggal 15 – 17 Mei 1970 di Jakarta diselenggarakan
konferensi untuk membahas pertikaian Kamboja. Dengan demikian
Indonesia telah berusaha menyumbangkan jasa-jasa baiknya untuk
mengurangi ketegangan- ketegangan dan konflik-konflik bersenjata di Asia
Tenggara.
c. Indonesia sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
Pertama ASEAN yang berlangsung di Denpasar, Bali pada tanggal 23 – 24
Februari 1976.
d. Pada tanggal 7 Juni 1976 Indonesia pernah ditunjuk sebagai tempat
kedudukan Sekretariat Tetap ASEAN dan sekaligus ditunjuk sebagai
Sekretaris Jenderal Pertama adalah Letjen. H.R. Dharsono yang kemudian
digantikan oleh Umarjadi Njotowijono.