Kenakalan remaja merujuk pada perilaku jahat atau kenakalan yang dilakukan anak-anak di bawah umur 17 tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain adalah faktor keluarga yang kurang harmonis, pengaruh teman sebaya yang buruk, serta lingkungan tempat tinggal yang berkualitas rendah.
Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)PuputPamela
1. Pengertian Kenakalan Remaja
2. Contoh-contoh dari Kenakalan Remaja
3. Faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku menyimpang pada remaja
4. Tugas dan tanggung jawab orangtua dan guru dalam mengatasi kenakalan remaja (preventif dan kuratif)
1. BUNGA KEHIDUPAN - Kenakalan remaja biasa disebut dengan istilah Juvenile berasal dari bahasa
Latin juvenilis, yang ertinya anak-anak, anak muda, ciri karakteristik pada masa muda, sifat-sifat khas
pada masa remaja, sedangkan delinquent berasal dari bahasa latin “delinquere” yang bererti
terabaikan, mengabaikan, yang kemudian diperluas artinya menjadi jahat, nakal, anti sosial, kriminal,
kutu dan sebagainya.
Juvenile delinquency atau kenakalan remaja adalah perilaku jahat atau kenakalan anak-anak muda,
merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh
satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.
Istilah kenakalan remaja mengacu pada suatu rentang yang luas, dari tingkah laku yang tidak dapat
diterima masyarakat sosial.
Dapat saya simpulkan disini bahwa kecenderungan kenakalan remaja adalah kecenderungan remaja
untuk melakukan tindakan yang melanggar peraturan yang dapat mengakibatkan kerugian dan
kerosakan baik terhadap dirinya sendiri mahupun orang lain yang dilakukan remaja di bawah umur 17
tahun.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan kenakalan remaja adalah seperti yang
dijelaskan di bawah ini.
Identiti
Zaman remaja, ada masanya pada tahap di mana remaja mengalami masalah identiti. Perubahan
biologi dan sosial memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi pada keperibadian remaja: satu,
terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya dan dua, tercapainya identiti peranan,
kurang lebih dengan cara menggabungkan motivasi, nilai-nilai, kemampuan dan gaya yang dimiliki
remaja dengan peranan yang dituntut dari remaja.
Dalam pencarian identiti, remaja ada kalanya membuat pilihan yang salah.
Kawalan diri
Perilaku remaja yang pernah tersiar didada akhbar
Kenakalan remaja juga dapat digambarkan sebagai kegagalan untuk mengembangkan kawalan diri
yang cukup dalam hal tingkah laku mereka. Beberapa remaja gagal dalam mengembangkan kawalan
diri yang esensial yang sudah dimiliki orang lain selama proses pertumbuhan. Kebanyakan remaja telah
mempelajari perbezaan antara tingkah laku yang dapat diterima dan tingkah laku yang tidak dapat
diterima, namun remaja yang melakukan kenakalan tidak mengenali hal ini. Mereka mungkin gagal
membezakan tingkah laku yang dapat diterima dan yang tidak dapat diterima, atau mungkin mereka
sebenarnya sudah mengetahui perbezaan antara keduanya namun gagal mengembangkan kawalan
diri yang memadai dalam menggunakan perbezaan itu untuk membimbing tingkah laku mereka.
Jantina
Remaja laki- laki lebih banyak melakukan tingkah laku anti sosial daripada perempuan. Pada umumnya
jumlah remaja laki- laki yang melakukan kejahatan dalam kelompok gang diperkirakan 50 kali lipat
ganda daripada remaja perempuan.
Harapan terhadap pendidikan dan nilai-nilai di sekolah
Remaja yang menjadi pelaku kenakalan seringkali memiliki harapan yang rendah terhadap pendidikan
di sekolah. Mereka merasa bahawa sekolah tidak begitu bermanfaat untuk kehidupannya sehingga
biasanya nilai-nilai mereka terhadap sekolah cenderung rendah. Mereka tidak mempunyai motivasi
untuk sekolah. Mereka selalunya akan ponteng sekolah.
2. Proses keluarga
Keluarga bahagia
Faktor keluarga sangat berpengaruh terhadap timbulnya kenakalan remaja. Kurangnya dukungan
keluarga seperti kurangnya perhatian orangtua terhadap aktiviti anak, kurangnya penerapan disiplin
yang efektif, kurangnya kasih sayang orangtua dapat menjadi pemacu timbulnya kenakalan remaja.
Pengawasan orangtua yang tidak memadai terhadap remaja dan penerapan disiplin yang tidak efektif
dan tidak sesuai merupakan faktor keluarga yang penting dalam menentukan munculnya kenakalan
remaja. Perselisihan dalam keluarga atau stress yang dialami keluarga juga berhubungan dengan
kenakalan. Faktor genetik juga termasuk sebagai pemacu timbulnya kenakalan remaja, meskipun
peratusnya tidak begitu besar.
Pengaruh rakan sebaya
Memiliki teman-teman sebaya yang melakukan kenakalan meningkatkan risiko remaja untuk menjadi
nakal. Menurut sebuah kajian terhadap 500 pelaku kenakalan dan 500 remaja yang tidak melakukan
kenakalan , ditemukan peratusan kenakalan yang lebih tinggi ial
ah kepada remaja yang memiliki hubungan yang kerap dengan teman sebaya yang melakukan
kenakalan.
Kualiti persekitaran tempat tinggal
Komuniti juga dapat berperanan dalam memunculkan kenakalan remaja. Masyarakat dengan paras
kriminal tinggi memungkinkan remaja mengamati berbagai model yang melakukan aktiviti kriminal dan
memperoleh hasil atau penghargaan atas aktiviti kriminal mereka. Masyarakat seperti ini sering ditandai
dengan kemiskinan, pengangguran, dan perasaan tersisih dari golongan kelas sederhana. Kualiti
pendidikan di sekolah, perbelanjaan di sekolah, dan aktiviti di luar kawalan adalah faktor- faktor lain
dalam masyarakat yang juga berhubungan dengan kenakalan remaja.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahawa faktor yang paling banyak menyebabkan
timbulnya kecenderungan kenakalan remaja adalah faktor keluarga yang kurang harmoni dan faktor
pengaruh terutama rakan sebaya yang kurang baik, kerana pada masa ini remaja mulai bergerak
meninggalkan rumah dan mencari rakan sebaya, sehingga minat, nilai, dan norma yang ditanamkan
oleh kelompok lebih menentukan perilaku remaja dibandingkan dengan norma, nilai yang ada dalam
keluarga dan masyarakat.
Written by ray eusouff
http://bbawor.blogspot.my/2008/08/kenakalan-remaja-dan-faktor-faktor-yang.html