The document discusses several topics:
- Immigration can increase world GDP through opening borders and movement of people like from North Korea to South Korea.
- A private island development planned for 55,000 passengers and 2,700 staterooms.
- A concept for an autonomous floating home station that is aesthetically beautiful, wave resistant, durable, and energy self-sufficient.
True belonging comes from staying true to yourself, not from changing who you are for others or social acceptance. Authenticity and self-acceptance are more important than gaining approval or fitting in with groups.
Hai phong presentattion in the enterprise forumippvietnam
Presentation by Hannu Kokko, Chief Technical Advisor of IPP at Hai Phong Enterprise Forum on March 29th 2011
Trình bầy của ông Hannu Kokko, Cố vấn Trưởng Chương trình IPP tại Diễn đàn IPP và Doanh nghiệp Hải Phòng ngày 29/3/2011
The document discusses several topics:
- Immigration can increase world GDP through opening borders and movement of people like from North Korea to South Korea.
- A private island development planned for 55,000 passengers and 2,700 staterooms.
- A concept for an autonomous floating home station that is aesthetically beautiful, wave resistant, durable, and energy self-sufficient.
True belonging comes from staying true to yourself, not from changing who you are for others or social acceptance. Authenticity and self-acceptance are more important than gaining approval or fitting in with groups.
Hai phong presentattion in the enterprise forumippvietnam
Presentation by Hannu Kokko, Chief Technical Advisor of IPP at Hai Phong Enterprise Forum on March 29th 2011
Trình bầy của ông Hannu Kokko, Cố vấn Trưởng Chương trình IPP tại Diễn đàn IPP và Doanh nghiệp Hải Phòng ngày 29/3/2011
Dokumen tersebut membahas tentang perjanjian antara Tuhan dengan manusia. Perjanjian ini bersifat mengikat dan setia, bahkan ketika manusia gagal memenuhi kewajibannya. Kasih setia Tuhan tidak akan pernah berhenti dan selalu baru setiap hari meskipun manusia mengalami kesulitan. Iman adalah pilihan untuk tetap percaya pada Tuhan walaupun banyak hal yang tidak dipahami.
Dokumen tersebut memberikan tiga poin utama yaitu menjadi waspada terhadap kebutuhan orang lain, bersiap siap untuk membantu, dan bertindak melalui pelayanan kepada Tuhan dan orang lain.
Kita mengangkat tangan karena kita sadar bahwa untuk mengubah bumi, kita harus menyentuh surga. Ketika kita mengangkat hidup kita kepada Tuhan, hidup kita berubah menjadi alat-Nya
khotbah: https://youtu.be/1Vb7VETS8Sg
Ada sesuatu yang besar yang Tuhan siapkan untuk kita. Dia akan menaruh di dalam hati kita benih, yang jika dirawat dan diairi, ditumbuhkan akan berubah menjadi ketidakpuasan yang kudus. Jika kita menyerahkan hati kita kepada Tuhan, Dia akan menaruh satu hal yang menghancurkan hati kita namun Tuhan akan memakai kita mengubah dunia dengan cara yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya
khotbah: https://youtu.be/R1QufzJKyNU
Surat Filipi 3 mengajak pembaca untuk terus berlari menuju tujuan hidup yang mulia yaitu mengenal Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya, serta menjadi serupa dengan Kristus. Meskipun dahulu Paulus memiliki banyak prestasi, kini ia menganggap semua itu sampah demi memperoleh pengenalan yang lebih mulia akan Kristus.
Dokumen tersebut membahas tentang seorang tuan yang memberikan hambanya masing-masing sejumlah uang untuk ditradingkan selama ia pergi. Ketika kembali, tuan itu memuji hambanya yang telah menggandakan uangnya dan memberinya tanggung jawab lebih besar.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memiliki batasan dalam kehidupan, baik batasan fisik maupun batasan non-fisik seperti hukum, norma, dan pedoman agama. Dokumen tersebut menyarankan bahwa batasan diperlukan untuk mengatur interaksi antar manusia dan mencegah bentrokan, namun batasan tidak boleh menjadi tembok pemisah melainkan saringan yang memisahkan antara kebaikan dan kejahatan. D
Dokumen ini membahas tentang hati hamba berdasarkan pelajaran dari Yesus mencuci kaki murid-murid-Nya menurut Yohanes 13. Ada empat pelajaran utama: (1) seberapa rendah hati hamba, (2) melepaskan hak untuk dilayani, (3) mengenal diri sendiri, dan (4) hati hamba digerakkan oleh kasih. Dokumen ini mengajak pembaca untuk merendahkan diri, melayani tanpa pamrih, mengen
Integritas, menjadi diri sendiri, mengenal diri, mengenal Tuhan, cinta kepada sesama, mengapa harus berintegritas, cara supaya berintegritas, cara supaya memiliki integritas, tetap bertahan di masa sulit
Tiga kunci dasar memberi menurut dokumen tersebut adalah: 1) Menyadari bahwa manusia membutuhkan Tuhan, 2) Melihat Yesus bernilai dan bersedia berkorban untuk melihat-Nya, 3) Bersedia menghadapi ujian seperti Abraham yang disuruh mengorbankan anaknya di Bukit Moria.
Rumah sakit, rumah kesembuhan, Matius 8:14-17, hospital, mengundang Yesus, mertua Petrus, rumah petrus, mujizat, melihat, menyentuh, menyembuhkan, Yesus menyembuhkan, Matius 25:35-36, membawa perubahan
Tanggung jawab dimulai dari kepercayaan yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia. Untuk menjalankan tanggung jawab diperlukan usaha konsisten. Usaha yang konsisten dalam tanggung jawab akan membuka kesempatan untuk maju dan diuji kesetiaannya.
Teks tersebut membahas tujuan dari kehidupan Kristen yang dijelaskan sebagai perjalanan yang dijalani sehari-hari dengan berbuah melalui sikap dan perbuatan. Untuk dapat berbuah, seseorang harus tetap tinggal dan bergantung kepada Yesus seperti ranting yang bergantung pada pohon anggur.
Dokumen tersebut membahas tentang perjanjian antara Tuhan dengan manusia. Perjanjian ini bersifat mengikat dan setia, bahkan ketika manusia gagal memenuhi kewajibannya. Kasih setia Tuhan tidak akan pernah berhenti dan selalu baru setiap hari meskipun manusia mengalami kesulitan. Iman adalah pilihan untuk tetap percaya pada Tuhan walaupun banyak hal yang tidak dipahami.
Dokumen tersebut memberikan tiga poin utama yaitu menjadi waspada terhadap kebutuhan orang lain, bersiap siap untuk membantu, dan bertindak melalui pelayanan kepada Tuhan dan orang lain.
Kita mengangkat tangan karena kita sadar bahwa untuk mengubah bumi, kita harus menyentuh surga. Ketika kita mengangkat hidup kita kepada Tuhan, hidup kita berubah menjadi alat-Nya
khotbah: https://youtu.be/1Vb7VETS8Sg
Ada sesuatu yang besar yang Tuhan siapkan untuk kita. Dia akan menaruh di dalam hati kita benih, yang jika dirawat dan diairi, ditumbuhkan akan berubah menjadi ketidakpuasan yang kudus. Jika kita menyerahkan hati kita kepada Tuhan, Dia akan menaruh satu hal yang menghancurkan hati kita namun Tuhan akan memakai kita mengubah dunia dengan cara yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya
khotbah: https://youtu.be/R1QufzJKyNU
Surat Filipi 3 mengajak pembaca untuk terus berlari menuju tujuan hidup yang mulia yaitu mengenal Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya, serta menjadi serupa dengan Kristus. Meskipun dahulu Paulus memiliki banyak prestasi, kini ia menganggap semua itu sampah demi memperoleh pengenalan yang lebih mulia akan Kristus.
Dokumen tersebut membahas tentang seorang tuan yang memberikan hambanya masing-masing sejumlah uang untuk ditradingkan selama ia pergi. Ketika kembali, tuan itu memuji hambanya yang telah menggandakan uangnya dan memberinya tanggung jawab lebih besar.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memiliki batasan dalam kehidupan, baik batasan fisik maupun batasan non-fisik seperti hukum, norma, dan pedoman agama. Dokumen tersebut menyarankan bahwa batasan diperlukan untuk mengatur interaksi antar manusia dan mencegah bentrokan, namun batasan tidak boleh menjadi tembok pemisah melainkan saringan yang memisahkan antara kebaikan dan kejahatan. D
Dokumen ini membahas tentang hati hamba berdasarkan pelajaran dari Yesus mencuci kaki murid-murid-Nya menurut Yohanes 13. Ada empat pelajaran utama: (1) seberapa rendah hati hamba, (2) melepaskan hak untuk dilayani, (3) mengenal diri sendiri, dan (4) hati hamba digerakkan oleh kasih. Dokumen ini mengajak pembaca untuk merendahkan diri, melayani tanpa pamrih, mengen
Integritas, menjadi diri sendiri, mengenal diri, mengenal Tuhan, cinta kepada sesama, mengapa harus berintegritas, cara supaya berintegritas, cara supaya memiliki integritas, tetap bertahan di masa sulit
Tiga kunci dasar memberi menurut dokumen tersebut adalah: 1) Menyadari bahwa manusia membutuhkan Tuhan, 2) Melihat Yesus bernilai dan bersedia berkorban untuk melihat-Nya, 3) Bersedia menghadapi ujian seperti Abraham yang disuruh mengorbankan anaknya di Bukit Moria.
Rumah sakit, rumah kesembuhan, Matius 8:14-17, hospital, mengundang Yesus, mertua Petrus, rumah petrus, mujizat, melihat, menyentuh, menyembuhkan, Yesus menyembuhkan, Matius 25:35-36, membawa perubahan
Tanggung jawab dimulai dari kepercayaan yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia. Untuk menjalankan tanggung jawab diperlukan usaha konsisten. Usaha yang konsisten dalam tanggung jawab akan membuka kesempatan untuk maju dan diuji kesetiaannya.
Teks tersebut membahas tujuan dari kehidupan Kristen yang dijelaskan sebagai perjalanan yang dijalani sehari-hari dengan berbuah melalui sikap dan perbuatan. Untuk dapat berbuah, seseorang harus tetap tinggal dan bergantung kepada Yesus seperti ranting yang bergantung pada pohon anggur.
2. Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa
biasanya datang kepada Yesus untuk
mendengarkan Dia.
Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan
ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-
orang berdosa dan makan bersama-sama dengan
mereka."
Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada
mereka:
Lukas 15:1-3
4. Lukas 15
Perumpamaan ini
ditujukan kepada ahli
taurat dan orang farisi
Menurut pandangan
mereka, ketika seseorang
sangat berbuat dosa,
mereka menjadi tidak
berharga
5. Mengapa tiga perumpamaan?
Pengulangan
menunjukkan bahwa ini
adalah hal yang penting
Tuhan ingin menarik
perhatian kita
Kehilangan di tiga
perumpamaan ini
meningkat secara
kuantitas, menunjukkan
bawa kita berharga,
entah orang memandang
kita kecil atau besar
6.
7. Pelajaran 1: Dia sadar
Lalu ia menyadari
keadaannya, katanya:
Betapa banyaknya
orang upahan bapaku
yang berlimpah-
limpah makanannya,
tetapi aku di sini mati
kelaparan.
Lukas 15:17
8. Dalam pandangan
Tuhan, ketika kita
melakukan “dosa”, itu
bukan diri kita yang
“sebenarnya”, kita
berada dalam posisi
“tidak sadar”. Tuhan
tidak pernah
menciptakan kita
untuk tetap berada di
dalam dosa, itu bukan
kodrat kita.
9. Pelajaran 2: dia bertanggung jawab
atas tindakannya
Aku akan bangkit dan
pergi kepada
bapaku dan berkata
kepadanya: Bapa,
aku telah berdosa
terhadap sorga dan
terhadap bapa,
Lukas 15:18
10. Dengan tidak
menyalahkan, kita
bertanggung jawab
atas keadaan kita
Menyalahkan selalu
menjadi alasan
untuk tidak
bertindak
11. Ironisnya,
penghargaan dari
orang lain akan hilang
bila kita selalu
menekankan bahwa
kita benar. Kita justru
mendapatkan
penghargaan orang
lain apabila kita
mengaku salah
12. Pelajaran 3: Dia memutuskan
pulang
Maka bangkitlah ia
dan pergi kepada
bapanya...
Lukas 15:20
13. Kembali ke tempat di
mana kita berbuat salah
dan mencoba untuk
memperbaikinya butuh
kekuatan ekstra
Dia menghilangkan
egonya
Dia mengubah polanya
dari tuan menjadi
hamba
14. Pelajaran 4: Dia mengingat Tuhan
Kata anak itu
kepadanya: Bapa, aku
telah berdosa terhadap
sorga dan terhadap
bapa, aku tidak layak
lagi disebutkan anak
bapa.
Lukas 15:21
17. Dia berlari ketika engkau kembali
Ketika ia masih jauh,
ayahnya telah
melihatnya, lalu
tergeraklah hatinya oleh
belas kasihan. Ayahnya
itu berlari mendapatkan
dia lalu merangkul dan
mencium dia.
Lukas 15:20
18. Sebab anakku ini telah
mati dan menjadi hidup
kembali, ia telah hilang
dan didapat kembali.
Maka mulailah mereka
bersukaria. (Lukas 15:24)
Kita patut bersukacita
dan bergembira karena
adikmu telah mati dan
menjadi hidup kembali,
ia telah hilang dan
didapat kembali. (Lukas
15:32)
19. Tidak ada anak tanpa
bapak. Tanpa bapak,
seorang anak kehilangan
statusnya, kehilangan
identitasnya.
Tanpa Tuhan, kita
kehilangan identitas
kita, “terhilang”, dan
“mati”
20. Ketika berlari mendapatkan anaknya,
bapaknya melupakan statusnya
Ketika berlari, dia sudah melupakan
kesalahan anaknya
21. TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar
dan berlimpah kasih setia.
Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-
lamanya Ia mendendam.
Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa
kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal
dengan kesalahan kita,
tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya
kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;
sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari
pada kita pelanggaran kita.
Mazmur 103:8-12
22. Dia memulihkan ketika kita
bertobat
Tetapi ayah itu berkata
kepada hamba-
hambanya: Lekaslah
bawa ke mari jubah yang
terbaik, pakaikanlah itu
kepadanya dan
kenakanlah cincin pada
jarinya dan sepatu pada
kakinya.
Lukas 15:22
23. Yang membuat anugerah
Tuhan (Amazing Grace)
itu spesial adalah karena
kita sesungguhnya tidak
pantas mendapatkan itu