SlideShare a Scribd company logo
BAB II

kerangka kerja sebaik mungkin untuk mengantisipasi perkembangan

KAJIAN TEORI

dan perubahan dalam masyarakat ( Hester, JR, 1984: 20). Sebaliknya ,
ruang terbuka umum merupakan ungkapan

2.1

PENGERTIAN ALUN-ALUN

manusia

Alun-alunmerupakan sebuah ruang publik yang digunakan semua
orang (apapun kelas sosialnya) untuk berinteraksi. Interaksi tersebut antara

yang

juga

memberikan

drama

kehidupan

pengaruh pada

perubahan

kehidupan manusia ( Carr, 1992 : 3).


Ruang Terbuka merupakan perpaduan antara komponen sosial dan

lain : pertandingan olahraga, pasar malam, kegiatan luar kelas anak-anak

fisik suatu lingkungan atau kota. Selain melayani aktivitas sosial, ruang

sekolah, orang-orang berpacaran, melaksanakan upacara bendera pada

terbuka

saat hari besar negara, dan lain sebagainya.Alun-alun adalah karikatur

Ruang terbuka

diri khas kota Jawa. Bukan tradisi yang membuat alun-alun khas.

mengkombinasikan komponen sosial

juga

memiliki

elemen

adalah

fisik

pembentuk

skema

ruang
dan fisik

kualitasnya.

sosial

yang

suatu lingkungan

menjadi sebuah skema tunggal ( Hester, JR,1994 : 5). Ruang terbuka
2.2

ALUN-ALUN SEBAGAI RUANG TERBUKA KOTA

memberikan kesempatan

2.2.1. Pengertian Ruang Terbuka Kota

dengan mempertahankan visual dan sumber daya alamnya, dan

Pengertian ruang terbuka yang dikemukakan dari beberapa ahli
perencanaan

kota bermacam-macam.

Beberapa pengertian



Ruang Terbuka adalah

tidak

dengan penggunaan

terbangun didalam kota

tertentu. Pertama: ruang terbuka

untuk

berekreasi

Dorer,1979:26)


lahan

masyarakat

keberadaannya memberikan bentuk pada komunitas kota ( Van

ruang

terbuka tersebut ialah, sebagai berikut :

kepada

Ruang terbuka merupakan elemen vital dalam sebuah kota karena
keberadaannya



dikawasan

berintensitas

kegiatan

tinggi.

Sebagai

lahan

tidak

didefinisikan secara umum sebagai bagian dari lahan kota yang

terbangun, ruang terbuka biasanya berada di lokasi strategis dan

tidak

banyak dilalui orang ( Nazarudin, 1994: 26 )

ditempati oleh bangunan

keberadaannya jika sebagian
pagar.

dan

atau

hanya dapat

dirasakan

seluruh lahannya

dikelilingi

Kedua:ruang terbuka kota didefinisikan sebagai lahan

dengan pengguna spesifik yang fungsi

atau kualitasnya

terlihat

Berdasarkan bermacam-macamnya

pengertian ruang terbuka, maka

dalam studi ini istilah ruang terbuka kota adalah semua kenampakan lansekap,
hardscape ( jalan,trotoar,dan sebagainya), taman, dan ruang rekreasi di kota (

dalam komposisinya ( Rapuano,
1964 :11 ).


Hamid Shirvani,1985:27 ). Elemen – elemen ruang terbuka kota termasuk taman
dan alun-alun , ruang hijau kota , kios-kios, perabot jalan/ ruang kota (seperti :

Ruang Terbuka merupakan aktivitas sosial yang melayani dan juga

lampu,paving,areal

mempengaruhi

pedestrian (pejalan

kehidupan

merupakan wadah kegiatan
yang mempertemukan
normal kehidupan

masyarakat
fungsional

kota.

Ruang

terbuka

maupun aktivitas

sekelompok masyarakat

menyediakan

pengguna.

Sistem

ruang

terbuka

kota

dibentuk oleh

pengaturan elemen- elemen ruang terbuka kota dalam suatu urutan pengaturan

, dalam rutinitas

yang berurutan dan saling berkaitan antar elemen sehingga menciptakan

sehari-hari maupun dalam kegiatan-kegiatan

kebutuhan

kaki).

kota , dan jalur

ritual

periodik (Carr,1992:3). Fungsi ruang terbuka dapat berubah sejalan
dengan berubahnya

parkir, kolam air,dsb), patung, jam

Ruang

terbuka

bentuk ruang terbuka yang fungsional.
Ruang umum adalah ruang yang timbul karena adanya kebutuhan akan
tempat-tempat pertemuan bersama. Dengan adanya pertemuan bersama dan
relasi antaraorang banyak maka kemungkinan akan timbul bermacam-macam
kegiatan

di

ruang

ruang terbuka ini

umum terbuka
pada

atau dapat

dikatakan

pula

dasarnya merupakan suatu wadah

 Taman Umum (Public Park), yang dikembangkan dan dikelola sebagai

bahwa

bagian dari

yang dapat

sistem

ruang terbuka kota ; seringkali

berlokasi dekat

pusat kota dan lebih besar dari taman lingkungan. Termasuk jenis ini

menampung kegiatan aktivitas tertentu dari warga lingkungan tersebut baik

adalah central

secara

park, dan mini/vest-pocket park ( Carr,1992: 79).

individu atau

secara

kelompok. Sehingga dapat

dirangkaikan

pengertian dan batasan pola ruang umum terbuka adalah bentuk dasar ruang



park,

downtown

park,

commons,

neighbourhood

Ruang Terbuka untuk masyarakat luas ( community space), melayani

terbuka di luar bangunan, yang dapat digunakan oleh publik (setiap orang),

20.000 penduduk (3 sampai 6 lingkungan) dan berorientasi pada pejalan

dan memberikan kesempatan bagi

kaki dan pengguna kendaraan. Ruang terbuka ini berlokasi didekat

timbulnya

bermacam-macam

kegiatan

(Hakim,1993: 16). Contoh ruang terbuka: alun-alun, taman, lapangan olahraga,

sekolah

plaza, pedestrian, pemakaman, lapangan terbang, dan jalan.

(M.Gold,1980:117).

Sebagaimana keragaman definisinya , jenis ruang terbuka juga bermacammacam sesuai karakteristiknya.

Peng-kategorian

jenis

3.

ruang terbuka dapat

Terbuka skala

lingkungan

dengan luas dan lingkup

pelayanan

4.

keramaian /

perbelanjaan

Ruang Terbuka skala kota yang lingkup pelayanannya sampai keseluruh

Ruang

Terbuka skala

wilayah

dengan lingkup

pelayanan

untuk

beberapa kota dalam wilayah tertentu. Ruang terbuka skala wilayah

 Ruang sekitar tempat tinggal ( home-oriented space ), disebut sebagai

(regional space), melayani kebutuhan kota dan umumnya merupakan area

ruang privat ( M. Gold, 1980: 117 ).

yang berorientasi pada sumber daya. Akses

dalam satu unit lingkungan yang terdiri dari jalan, fasilitas rekreasi serta area

Ruang Terbuka di Indonesia sering disebut dengan

lain seperti taman dan penyangga ( Rapuano,1964: 24-28).
terbuka

didekat sekolah

lingkungan
dasar dan

(

neighbourhood

berorientasi pada

untuk menjangkaunya

menngunakan kendaraan pribadi atau umum (M.Gold,1980: 117).

 Ruang dalam perumahan, merupakan bagian luas penggunaan lahan

Ruang

pusat

seluruh masyarakat (10.000 penduduk atau lebih) ( M.Gold, 1980 :117).

kecil, seperti :



dan

bagian kota. Ruang terbuka skala kota ( ctywide space), melayani

dilihat sebagai berikut :
1. Ruang

menengah

Alun-alun.

Bentuk dari ruang terbuka ini biasanya berbentuk segiempat. Arah

space ),

biasanya

pejalan kaki.

4

Ruang

mata angin ini dipegang orang Jawa dalam hubungannya

dengan 4 unsur pembentuk keberadaan bhuwana yaitu : air, bumi,

terbuka ini mengakomodasikan kegiatan aktif dan pasif ( M.Gold, 1980: 117

udara, dan api

)

waktu itu alun-alun digunakan sebagai tempat upacara kerajaan.

2. Ruang Terbuka skala bagian kota yang melayani beberapa unit

Bisa

lingkungan, seperti :

( A.Bagoes P.Wiryomartono,

dikatakan

upacara

negara

: 48

).

Pada

ada kesan bahwa Alun-alun mempunyai makna

spiritual. Tetapi perubahan konsep

 Taman , yang mencakup sarana bermain dan olahraga serta tempat

1995

menjadi

interaksi masyarakat. Taman ( Park ) adalah area yang disediakan untuk

Bandung sejak tahun

penggunaan estetika, pendidikan, rekreasi, atau budaya. Sistem taman kota

alun-alun

taman umum kota

sebagai

tempat

berlangsung

Belanda.

pada prinsipnya

terkait dengan

taman kecil yang indah

kebutuhan rekreasi

dan taman kota

aktif

yang lebih

umumnya berkarakter alami ( Rapuano,1964: 28-29 )

, termasuk
besar yang

5.

1967

di

pada masa pemerintahan Hindia

Ruang Terbuka dengan fungsi tertentu dalam kawasan tertentu , seperti :


Ruang sirkulasi kendaraan, terdiri dari jalan raya lintas (freeways), jalan
arteri , jalan-jalan dikawasan perdagangan dan perumahan,parkir
(Rapuano,1964: 21-24).


Ruang

terbuka

dan pelayanan

dipusat

komersial,

serta plaza, mall

terdiri

dari

area

atau area dekoratif

parkir
lainnya

(Rapuano,1964: 33-34).
Ruang dalam institusi kota, yaitu ruang terbuka kampus dan ruang

macam tipe ruang terbuka digabungkan dalam suatu jaringan keterhubungan

institusi lainnya seperti : kuburan, museum, perpustakaan umum dan

ruang terbuka. Misalnya : ruang terbuka yang dihubungkan ke area rekreasi,

tempat ibadah ( Rapuano,1964: 36).

piazza, jalan air, penahan air, dan sebagainya.(De Chiara and



Ruang terbuka kawasan industri ( Rapuano,1964: 36).

Kopplemen,1975:



Ruang untuk peringatan

42)



memperingati

( memorial ), yaitu ruang terbuka yang

seseorang atau

peristiwa penting,

lokal maupun

nasional (Carr, 1992: 79).


Pasar

terbuka

2 yaitu:

(markets)

,yaitu

ruang

yang digunakan untuk perdagangan
;bersifat temporer

Ruang terbuka ditinjau dari kegiatannya, dapat dikelompokkan menjadi

atau

terjadihanya

kaki

terbuka

atau

jalan

lima atau pasar loak

selama

jangka

waktu

tertentu pada ruang yang ada seperti taman, daerah pinggir jalan
atau area parkir. Termasuk dalam jenis ini adalah farmers`markets
(Carr,1992:79).

1. Ruang Terbuka Aktif ,adalah ruang terbuka yang mengundang unsur-unsur
kegiatan

didalamnya,antara

Jenis

bermain, olahraga,

upacara,

sebagai tempat rekreasi,dll.
2. Ruang

Terbuka Pasif,

adalah

ruang terbuka yang didalamnya tidak

mengandung kegiatan manusia antara lain berupa penghijauan/taman

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jenis dan penggunaan ruang

dan maknanya.

:

berkomunikasi, berjalan-jalan, tempat bermain, penghijauan ditepi sungai

sebagai sumber pengudaraan

terbuka berbeda-beda

lain

tergantung fungsi dan lingkup pelayanannya, luas
ruang

terbuka

yang

penting

untuk mendapat

perhatian terutama adalah fungsinya vital dengan lingkup pelayanan luas.

terhadap rel kereta api,dll. (Hakim,1993:17). Menurut Laurit ( Laurit dalam
Hakim,1993:17), ruang-ruang

Berdasarkan sistem penggunaannya ruang terbuka dibedakan menjadi

terbuka

dalam

lingkungan

hidup

yaitu lingkungan alam dan manusia dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Ruang terbuka sebagai sumber produksi,antara lain berupa:perhutanan,
pertanian,produksi

2.2.2. Klasifikasi Ruang Terbuka

lingkungan, penghijauan sebagai jarak

mineral,peternakan,perairan(

reservoir,energi

),perikanan,dll.
2. Ruang terbuka sebagai perlindungan terhadap kekayaan alam dan

sistem penggunaan tunggal

manusia,misalnya:

( single use system) dan sistem penggunaan majemuk (multi use system). Pada

laut/air,daerah budaya dan bersejarah.

penggunaan tunggal berdasarkan pada bentuk fisik atau kenampakan

cagar

alam

berupa

hutan,kehidupan

3. Ruang terbuka untuk kesehatan dan kenyamanan,antara lain termasuk :

alamiah atau sebuah tipe ruang terbuka yang dikembangkan seperti taman

a) Untuk melindungi kualitas air tanah

kota. Sedangkan pada penggunaan ruang terbuka yang majemuk berbagai.

b) Pengaturan;pembuangan air;sampah;dll
c) Memperbaiki dan mempertahankan kualitas udara

selalu dimanfaatkan

d) Rekreasi;taman lingkungan;taman kota;dan seterusnya

Beberapa manfaat yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

Menurut sifatnya ( Hakim,1993:18) , ruang terbuka dibagi menjadi 2, yaitu :
1)

 Ruang

terbuka

masyarakat

melayani

untuk melakukan

kebutuhan

sosial

berbagai aktivitas.

masyarakat kota dan

Ruang Terbuka Lingkungan, yaitu ruang terbuka yang terdapat pada suatu

memberikan pengetahuan

kepada

lingkungan dan sifatnya umum.

terbuka umum

untuk melakukan

dimanfaatkan

pengunjungnya.
berbagai

Ruang
aktivitas

Ruang Terbuka Bangunan, yaitu ruang terbuka oleh dinding bangunan

dalam kehidupan masyarakat. Pemanfaatannya bisanya untuk aktivitas

dan lantai halaman bangunan.

2)

kerja (rutinitas) maupun aktivitas di waktu senggang. Ruang terbuka

Ruang terbuka ini berfungsi umum atau

dapat memperkenalkan

pribadi sesuai dengan fungsi bangunannya.

hal-hal

dan

pengalaman

baru

melalui

interaksi, memberi makna, serta kekuatan dalam kehidupan masyarakat ,
menjadi penawar

2.2.3. Fungsi Ruang Terbuka

setelah

sibuk

kerja

memberikan

kesempatan

Ruang terbuka memiliki fungsi sosial dan ekologi.( Hakim,1993: 18).

bersantai, hiburan dan

Fungsi Sosial ruang terbuka :

belajar melalui musik dan hiburan lain yang menjadi program dari fungsi

1)

Tempat bermain , berolah-raga

ruang

2)

Tempat bersantai

memanfaatkan ruang terbuka untuk aneka keperluan, sebagai tempat

3)

Tempat komunikasi sosial

bersantai, bermain, berjalan-jalan, dan membaca. ( Nazarudin,1994: 83).

4)

Tempat peralihan , tempat menunggu

 Ruang terbuka merupakan pegikat sosial untuk menciptakan interaksi

5)

Tempat mendapatkan udara segar dari lingkungan

antara kelompok masyarakat, sebagai tempat berkumpul sehari-hari

6)

Sarana penghubung antar tempat

dan pada kesempatan khusus ( Carr,1992:3). Semua ruang terbuka

terbuka

kontak sosial

,

tersebut

(

serta memberikan kesempatan

Carr,1992:45

).

secara

Masyarakat

fungsional,

dapat

7)
Pembatas atau jarak antar massa
bangunan

didalam kota menyampaikan pesan

sebagai

Fungsi Ekologi ruang terbuka :

yang dimiliki sebuah ruang terbuka umum dapat mengungkapkan

1)

Penyegaran udara

nilai

2)

Menyerap air hujan

/arti

3)

Pengendalian banjir

menyampaikan nilai-nilai budaya (Carr,1992: 3). Ruang terbuka yang

4)

Pemeliharaan ekosistem

lebih

5)

Pelembut arsitektur bangunan

mengkomunikasikan nilai budaya memberikan lebih banyak manfaat

simbolis mengkomunikasikan arti ruang tersebut ( Trancik,1986:86).Peran

ruang

terbuka

tersebut

bagi

masyarakat,

diantaranya

kepada masyarakat (Trancik,1986:86).
2.2.4. Manfaat Ruang Terbuka
Manfaat ruang terbuka dapat dirasakan dalam berbagai fungsi

 Ruang terbuka merupakan alternatif bagi masyarakat kota dalam
dan

lingkup pelayannya. Sebuah ruang terbuka selalu menjadi kebutuhan, baik
dalam fungsinya sebagai ruang terbuka umum maupun sebagai sarana
rekreasi. Dalam lingkup pelayanan kecil maupun yang lebih luas , ruang
terbuka

melakukan pergerakan.
sarana

kegiatan

Selain merupakan wadah pertemuan dan

pendidikan,ruang

terbuka

dapat

menjadi

persinggahan dalam pergerakan (Hester,JR,1984:15). Dengan sifatnya
yang
suatu

dinamis, ruang

terbuka

menjadi

bagian penting

dalam
kawasan

yang

dapat

memberikan pilihan

dalam

melakukan

pergerakan (Carr,1992:3).

pengembangan

ruang

terbuka

agar

keberadaannya

tidak

terabaikan sehingga mengurangi manfaat yang dapat diberikan.

 Melalui komponen pergerakan yang dimilikinya terutama komponen
fisik,ruang terbuka dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan meningkatkan kualitas lingkup kota. Taman dalam bentuk aslinya
mempunyai fungsi

sebagai

paru-paru kota

yang memberikan

2.2.5. Pertimbangan dalam Pengembangan Ruang Terbuka
Upaya menciptakan ruang terbuka yang berhasil dalam suatu kota
perlu mempertimbangkan beberapa aspek penting sebagai pengarah

udara segar dan sinar matahari cukup untuk menciptakan suasana

dan pengendali dalam pengadaan

santai dan bebas , sebagai penawar tekanan fisik dan psikologis

aspek pertimbangan

kehidupan kota ( Cranz,1982; Heckscher & Robinson,1997). Taman

terbuka,

merupakan pelengkap keindahan kota yang juga berfungsi sebagai

perundangan yang terkait dengan pengembangan ruang terbuka.

penyejuk mata (Nazaruddin,1994:83).

a. Kondisi fisik dan Karakteristik sosial

taman

dan

Kemudian

tempat bermain ditujukan untuk melayani kegiatan

rekreasi bagi kesejahteraan masyarakat
rekreasi

pengembangan

dalam

ruang

(Carr,1992:10). Program

terbuka dapat meningkatkan kualitas

standart

dan pengembangannya. Aspek –

tersebut meliputi kondisi dan karakteristik
perencanaan

ruang

terbuka

serta

ruang

peraturan

Perkembangan ruang terbuka dalam suatu kota sangat dipengaruhi
kondisi fisik dan karakteristik sosial didalamnya. Ruang terbuka dengan
berbagai

kondisi

dan

karakteristiknya

merupakan

aspek

vital

kehidupan penggunanya, karena pengadaannya mempertimbangkan

dalam bentuk dan fungsi

perilaku pengguna tersebut. Orientasi

yang dirancang dengan baik ,berlokasi strategis , cukup pemeliharaan

pendekatan tidak
kegiatan saja,

pendekatan dalam

hanya pada aspek aktivitas

tetapi

juga

(human experience) dalam

dan

upaya
program

dan melayanikebutuhan penggunanya, dapat

manusia

hidup dan lingkungan kota (M.Gold,1980:1). Dengan demikian aspek

pada aspek pengalaman
aktivitas

tersebut. Dengan

kota. Ruang dan fasilitas waktu senggang

demikian

meningkatkan kualitas

penting yang menjadi pertimbangan dalam pengembangan

sebuah

kegiatan rekreasi memberi kesempatan kepada masyarakat untuk

ruang terbuka meliputi kualitas fisik dan karakter sosialnya. Kedua aspek

mengekspresikan, mengindentifikasi dan

dari

tersebut

juga

mempengaruhi perkembangan ruang terbuka. Pengabaian salah satu

rendah,

aspek akan mengakibatkan kegagalan dalam upaya pengembangan

pekerjaan

rutin

(Van

memberikan

kesempatan kepada

menjauhkan

Dorer,1979:xi). Ruang

diri

terbuka

masyarakat golongan

saling

mendukung

dan

secara

bersama-sama

memberikan tantangan dan resiko, menciptakan perasaan sebagai

ruang terbuka. Kualitas

bagian dari alam dan pengungkapan emosional. Dalam suatu kota,

dalam pengembangan ruang terbuka . Kaplan (1989) mengemukakan

ruang terbuka dapat

bahwa

memanipulasi

material

secara langsung,

kualitas

fisik seringkali menjadi pertimbangan

lingkungan

memperlihatkan kebesaran suatu kota, memberikan suasana yang

pengembangan ruang terbuka

berbeda, memberikan bentuk/relief fisik dari lansekap kota,perspektif ,

secara estetis

variasi pemandangandan juga orientasi (Van Doren,1979:17).

besar masyarakat (Carr,1992:11).

diperlukan

perhatian

khusus dalam

upaya

diperoleh, maka
pengadaan

dan

,

motivasi

karena pohon

dalam
dan

upaya

penghijauan

maupun psikologis merupakan kebutuhan sebagian

b. Standart Pelayanan
Berdasarkan banyaknya manfaat yang dapat

menjadi

utama
Pengembangan

ruang terbuka dalam

suatu kota diarahkan dan

dikendalikan oleh standart-standart . standart

 Elemen ruang terbuka pembentuk kegiatan, sehingga

yang digunakan dalam

unsur penarik.

perencanaan ruang terbukamerupakan standart yang berlaku didalam
kota bersangkutan atau
disesuaikan

dengan

standart lain yang pemakaiannya
karakteristik

Beberapa standart yang dapat

ruang

terbuka

 Ruang terbuka disukai atau tidak disukai ,tergantung pada elemen

dapat

fisik ruang terbuka

tersebut.

 Intensitas dengan kepadatan tinggi dan pola kegiatan yang terjadi

dipergunakan untuk mengarahkan

diruang terbuka ,terlihat pada daerah yang memiliki elemen.

perencanaan ruang terbuka adalah :


Standart

kebutuhan

memperlihatkan

Jenis elemen ruang terbuka menurut acuan Whyte(1980) dan Hester

ruang

aktivitas

yang

(M.Gold,1980:188),

(1984) sebagai berikut :

dibutuhkan untuk melakukan

 Adanya tempat aktivitas yang diinginkan yaitu dengan adanya elemen

berbagai aktivitas waktu senggang. Standart ini merupakan pedoman

ruang terbuka yang dapat menimbulkan kegiatan diruang terbuka,

untuk menata ruang kegiatandidalam ruang terbuka.


luas lahan

dibutuhkan

seperti: olahraga dengan tersediaanya lapangan olahraga, jalan-jalan

Standart kebutuhan ruang dalam ruang terbuka kawasan (district
park) (M.Gold,1980: 284 ). Merupakan luas lahan yang dibutuhkan
berbagai unit

kegiatan

didalam

ruang terbuka yang berukuran

lebih dari 8 ha.


Sistem

klasifikasi

2.3
ruang

terbuka

(

M.Gold,1980:267), merupakan

TEORI ELEMEN FISIK PERANCANGAN KOTA HAMID SHIRVANI
Hamid

Shirvani,

1985

(dalam

Dharmawan,

pedoman arahan fungsi, desain dan lingkup pelayanan berbagai

Implementasi Perancangan

jenis ruang

dikeluarkan Ministry

Sistem

klasifikasi

of

Culture and

luas

kebutuhan sarana

2003),

menentukan

elemen

urban

rasio

Land use merupakan salah satu elemen kunci dalam perancangan

dan lingkup

kota, untuk menentukan perencanaan dua dimensional, yang kemudian

pelayanan ruang terbuka berdasarkan jumlah penduduk.
Standart perencanaan

Kota,

1. Tata Guna Lahan (Land Use)

ruang terbuka yang didasarkan pada

populasi (M.Gold,1980:283), merupakan arahan



dan

design dalam delapan kategori sebagai berikut :

terbuka,yang

Recreation Sport and Fitness Division,Ontario,Canada,1976.


Eddy, Teori

kota atau

akan menentukan ruang tiga dimensional. Penentuan land use dapat
pedoman

menciptakan

hubungan

antara

sirkulasi

atau

parkir,

mengatur

perencanaan pemukiman kota,merupakan standart kebutuhan ruang

kepadatan kegiatan / penggunaan di area lahan kota. Terdapat

terbuka

perbedaan kapasitas dalam penataan ruang kota, apakah dalam

berdasarkan

penduduk

pendukung

yang

berlaku

di

Indonesia.
2.2.6. Elemen Ruang Terbuka
Elemen ruang terbuka berperan penting dalam menarik orang untuk

aspek pencapaian, parkir, sistem transportasi yang ada, dan kebutuhan
untuk penggunaan

lahan

pengertian land use adalah

datang ke ruang terbuka, elemen ini akan membentuk kecenderungan

menentukan

kepada karakter kegiatan yang terjadi ruang terbuka :

tertentu, sehingga

pilihan yang

secara individual.

Pada

prinsipnya,

pengaturan penggunaan lahan
terbaik

dalam

secara umum dapat

untuk

mengalokasikan fungsi
memberikan gambaran

keseluruhan bagaimana daerah- daerah pada suatu kawasan tersebut
seharusnya berfungsi.
tidak keseluruhan tapak diisi dengan bangunan sehingga daur
2. Bentuk dan Massa Bangunan (Building Form and Massing)
Bentuk dan

massa bangunan

besarnya bangunan,
bangunannya.

lingkungan menjadi terhambat.

ditentukan oleh ketinggian

penampilan

atau

maupun

konfigurasi

dari massa

massa

bangunan,

e. Garis Sempadan Bangunan

seharusnya

Dalam bentuk dan

Garis Sempadan Bangunan merupakan jarak bangunan terhadap
as jalan.

diperhatikan berbagai aspek, meliputi:

ini sangat penting

dalam mengatur keteraturan

bangunan di tepi jalan kota.

a. Ketinggian bangunan
Ketinggian

Garis

f. Langgam

bangunan

berkaitan

dengan

jarak

Langgam atau

gaya

dapat

diartikan

sebagai

suatu

pandang pemerhati, baik yang berada dalam bangunan maupun

kumpulan karakteristik

yang berada pada jalur pejalan kaki. Ketinggian bangunan pada

ekspresi digabungkan di dalam satu periode atau wilayah tertentu.

suatu kawasan membentuk skyline. Sky line dalam skala kota

Peran dari langgam ini dalam skala urban jika direncanakan dengan

mempunyai makna :

baik apat menjadi



Sebagai simbol kota

menyatukan fragmen-fragmen kota.



Sebagai indeks sosial



Sebagai alat orientasi



Sebagai perangkat estetis



Sebagai perangkat ritual

guideline yang

mempunyai

kesatuan dan

kekuatan

untuk

g. Skala
Rasa

akan

skala

ketinggian ruang atau
dalam menciptakan

b. Kepejalan Gedung (Bulky)

ini yang dibicarakan adalah penampilan gedung dalam konteks
kota. Kepejalan suatu gedung

dan

perubahan-perubahan

bangunan

kontras visual

dapat

dalam

memainkan peranan

yang dapat membangkitkan

daya hidup dan kedinamisan.

Arti dari kepejalan adalah tebal, besar, dan gemuk. Dalam hal

h. Material
Peran material berkenaan

ditentukan oleh tinggi, luas-lebar-

dengan

komposisi

visual

dalam

perancangan. Komposisi yang dimaksud diwujudkan oleh hubungan

panjang, olahan massanya, dan variasi penggunaan material.

antar elemen visual.

c. Koefisien Lantai Bangunan
Koefisien

bangunan dimana struktur,

Lantai Bangunan

adalah

jumlah

luas

lantai

i.

Tekstur

Lantai Bangunan

Dalam sebuah komposisi yang lebih besar (skala urban) sesuatu

dipengaruhi oleh daya dukung tanah, daya dukung lingkungan, nilai

yang dilihat dari jarak tertentu maka elemen yang lebih besar

harga tanah dan

dapat menimbulkan efek-efek tekstur

bangunan dibagi dengan

luas tapak. Koefisien

faktor-faktor khusus tertentu

sesuai

dengan

peraturan atau kepercayaan daerah setempat.

j.

Dengan adanya warna (kepadatan warna, kejernihan warna),

d. Koefisien Dasar Bangunan (Building Coverage)
Adalah luas tapak yang tertutup dibandingkan dengan luas
tapak keseluruhan.Koefisien

Dasar Bangunan

Warna

dimaksudkan untuk

menyediakan area terbuka yang cukup di kawasan perkotaan agar

dapat memperluas kemungkinan ragam komposisi yang dihasilkan.
3. Sirkulasi dan Parkir (Circulation and Parking)



a. Sirkulasi

jalan

Elemen sirkulasi adalah satu aspek yang kuat dalam membentuk
struktur

Pengaturan parkir di pinggir jalan dan tanaman sebagai penyekat

lingkungan

perkotaan.

Sirkulasi dapat

berupa bentuk,



Meningkatkan lingkungan alami yang terlihat dari jalan.

b. Kedua, jalan harus dapat

hubungan atau satu pola bagi yang dapat mengontrol aktivitas

pengendara dan dapat

kawasan, seperti aktivitas jalan raya, jalur pejalan kaki, dan pusat-

dibaca.

pusat kegiatan yang bergerak.

memberi petunjuk orientasi bagi para

Lebih khusus lagi, yakni :

b. Tempat Parkir
Unsur



yang sangat

tempat parkir

kendaraan.

menentukan hidup
sebab

itu

penting

dalam

Keberadaan

tidaknya

suatu

sirkulasi
tempat

kawasan

kota adalah
parkir

sangat

komersial.

dalam merencanakan tempat parkir

bentuk

lansekap

untuk

yang dapat

meningkatkan

kualitas

lingkungan kawasan sepanjang jalan tersebut,


Oleh

yang benar,

Menciptakan

menciptakan lingkungan

Mendirikan

perabot jalan

yang berfungsi

pada siang

dan

malam hari dengan hiasan lampu yang mendukung suasana jalan


Termasuk perencanaan umum jalan dengan pemandangan kota

hendaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut :

(vistas) dan beberapa

-

sebagai tetenger (landmark)

keberadaan strukturnya tidak mengganggu aktivitas di sekitar
kawasan



Pembedaan

susunan

visual

dan

menarik yang

jalan

–

dapat berperan

jalan

penting

-

pendekatan program penggunaan berganda

dengan memberikan perabot jalan (streetscaping), trotoir, maju

-

tempat parkir khusus

mundurnya batas bangunan (setback), penggunaan lahan yang

-

tempat parkir di pinggiran kota.

cocok, dan sebagainya.

Masalah sirkulasi kota merupakan persoalan yang membutuhkan
pemikiran mendasar, antara prasarana jalan yang tersedia, bentuk

c. Ketiga, sektor publik dan swasta merupakan partner untuk mencapai
tujuan di atas.

struktur kota, fasilitas pelayanan umum yang berpengaruh terhadap
padatnya

kegiatan

dan masalah

jumlah

kendaraan

bermotor

yang semakin meningkat. Di samping itu juga perlu diperhatikan perilaku
masyarakat kota yang memanfaatkan jalan tersebut.
Tiga prinsip utama dalam menangani sirkulasi, yakni :
a. Pertama, jalan seharusnya didesain menjadi ruang terbuka yang

4. Ruang Terbuka (Open Space)
Ruang

terbuka

keras (hardscape,

bisa

menyangkut semua

yang meliputi

lansekap

jalan, trotoir

:

elemen

dan sebagainya),

taman dan ruang rekreasi di kawasan kota.
Elemen–elemen ruang terbuka juga menyangkut lapangan hijau,

memiliki pemandangan yang baik, antara lain :

ruang hijau kota,



Bersih dan elemen lansekap yang menarik

pepohonan, pagar, tanaman, air, penerangan,



Persyaratan ketinggian dan garis

tempat sampah, air minum, sculpture, jam dan sebagainya. Secara

berdekatan dengan jalan

sempadan bangunan yang

paving, kios–kios,

keseluruhan, elemen–elemen tersebut harus dipertimbangkan untuk
mencapai kenyamanan dalam perancangan kota. Dan ruang terbuka
merupakan
elemen

yang sangat esensial dalam perancangan

ruang terbuka harus dipertimbangkan

kota. Desain

secara terintegral terhadap

bagian dari perancangan kota.

Menurut

Wood

(

1979

),

perancangan

pedestrian

area

diidentifikasi menjadi lima kriteria yang harus dipertimbangkan, yakni
kecocokan, skala, material, infrastruktur dan jumlah atau dimensi.

Rustam Hakim, 1987 membagi ruang terbuka berdasarkan kegiatan

Akhir-akhir ini berkembang mal pedestrian ( pedestrian mall ) termasuk

yang terjadi sebagai berikut :

di kota – kota besar di Indonesia. Secara tradisional, pengertian mall

a. Ruang terbuka aktif, yaitu ruang terbuka yang mengundang unsur-

adalah areal memanjang yang terbentuk oleh deretan pepohonan
dan digunakan masyarakat umum untuk berjalan kaki.Sekarang mall

unsur kegiatan di dalamnya, misalnya plaza, tempat bermain.
b. Ruang terbuka pasif, yaitu ruang terbuka yang di dalamnya tidak

merupakan bentuk jalan atau plaza di kawasan pusat bisnis yang
berorientasi pada pola pedestrianarea sebagai ruang transit. Harvey

mengundang kegiatan manusia.

Rubenstein ( 1992 ) membagi mall menjadi tiga tipe,yakni ;
a. Mal penuh (Full Mall)

5. Area Pedestrian (Pedestrian Area)
Pedestrian merupakan elemen penting dalam perancangan kota,

Direncanakan

dengan

menutup

satu

penggal jalan

bagi

karena tidak lagi hanya berorientasi pada keindahan semata, akan

kendaraan bermotor dan dikembangkan untuk jalan

tetapi juga masalah kenyamanan dengan didukung oleh kegiatan

atau plasa dengan

pedagang eceran yang dapat memperkuat kehidupan ruang kota yang

baru, pohon-pohon di tepi jalan, perabot jalan, dan elemen– elemen

ada. Sistem pedestrian yang baik akan mengurangi keterikatan terhadap

estetis seperti air mancur, patung atau

kendaraan di kawasan pusat kota, meningkatkan penggunaan pejalan

seharusnya dapat memberi visual

kaki, mempertinggi kualitas lingkungan melalui sistem perancangan yang

istimewa,

manusiawi,

mendalam di kawasan pusat kota.

menciptakan

kegiatan

lebih banyak dan akhirnya

akan

pedagang

membantu

kaki

dalam

lima

yang

meningkatkan

interaksi antara dasar–dasar elemen perancangan kota dalam suatu
kawasan hunian dengan berbagai bentuk kegiatan pendukungnya.
Isu

kunci dalam

keseimbangan

perancangan

pedestrian adalah

antara penggunaan pedestrian area

untuk kendaraan bermotor. Hal ini untuk mendukung
menjadi hidup, dengan

ruang–ruang publik

dalam waktu yang bersamaan dapat
antara kegiatan– kegiatan

dijalin

menjaga

dan fasilitas
suasana kota

yang menarik, namun
hubungan yang baik

tersebut dengan kegiatan

pelayanan

umum dan fasilitas yang dimiliki oleh masyarakat secara individual.

pedestrian

bentuk linier yang didesain dengan

dan dapat

sculpture. Mal

paving

penuh ini

yang mengalir, karakter yang

menciptakan imajinasi

dan

rasa yang

b. Mal untuk Transit (Transit Mall)
Merupakan mal yang dikembangkan bagi pedestrian di suatu
penggal

jalan

dengan

tetap

mengijinkan

khusus

bagi

transit kendaraan umum seperti bus, taksi dan
kereta listrik. Lokasi yang dipilih seharusnya memiliki image yang unik
untuk

kawasan

dengan kegiatan

pusat

kota

panjang

dan

yang

biasanya
berupa

berhubungan

deretan

pedagang

eceran, perkantoran, hotel, pertunjukan dan perumahan.
c. Setengah Mal (Semi Mall)
Direncanakan

untuk mengurangi kepadatan lalu

lintas

dan

parkir di sepanjang jalan, dengan cara memperluas area untuk
pedestrian yang dilengkapi dengandesain paving, pohon–pohon di
sepanjang
jalan, perabot jalan seperti pembatas jalan penerangan, tanda
– tanda

dan

elemen lain

yang dapat

e. Pembatasan tanda-tanda yang berukuran besar mendominir di lokasi

memberi kenyamanan

pemandangan

kota (vistas) yang

dantercipta visual yang mengalir, karakter jalan linier yang kuat serta

berkumpulnya

image baru di pusat kota tersebut.

(Richardson, 1976).

pengunjung

mestinya tampak dari area

seperti lapangan

hijau

dan

taman

Di samping itu mempertimbangkan unsur estetika atau visual yang
6. Tanda-tanda (Signages)

menitikberatkan

Tanda adalah suatu tulisan (huruf, angka atau gambar), gambar

antara iklan

pada

komersial

of

kesederhanaan. Kemudian
dan non komersial,

display)

yang

biasanya

dibedakan

waktu pemasangan

(ilustrasi atau dekorasi), lambang (simbol atau merek dagang), bendera,

(duration

berkaitan

dengan

atau sesuatu gambar yang ;

pengumuman obral dan standar perawatannya.

a. Ditempelkan atau digambar pada suatu bangunan atau struktur

Secara lebih rinci fungsi tanda menurut De Chiara & Koppelman

lain b. Digunakan sebagai pemberitahuan, penatrik perhatian, iklan

(dalam ”Standart Perencanaan Tapak”, 1997, hal 33), pada dasarnya

c. Terlihat di luar bangunan.

simbol dan tanda (rambu) harus memenuhi empat fungsi,yaitu:

Papan reklame merupakan elemen visual yang semakin penting
artinya

dalam perancangan kota. Perkembangan papan-papan

reklame terutama, mengalami persaingan yang berlebihan baik dalam
penempatan

titik-titiknya,

dimensi

atau

ukuran

billboardnya,

 Bersifat

penunjuk,

biasanya

dilengkapi

dengan

panah,

digunakan untuk perubahan dalam lintasan atau penjelasan dari
suatu arah yang benar
 Bersifat

keterangan,

digunakan

sebagai

keterangan

untuk

kecocokan bentuk, dan pengaruh visual terhadap lingkungan kota.

penataan umum serangkaian

unsur, di antaranya

Perlu dipertimbangkan: kecepatan kendaraan dan jarak reaksi, jumlah

kampus

rute bus, tata letak bangunan dan

kata-kata yang harus dicantumkan pada

sebagainya.

pesan tersebut, seberapa

dimensi tulisan pada pesan di papan tersebut.
Pedoman teknis
Edy

mengenai signages

 Bersifat

menurut Richardson

(dalam

a. Penggunaan tanda-tanda harus merefleksikan

dan

ukuran

tanda-tanda

harus

memadai

memberikan
terhadap

keterangan

hal-hal

khusus,

suatu

lokasi,
misalnya

A”; bangunan No. 4 dan lain-lain.

 Bersifat pengaturan, memberikan persyaratan gerak larangan atau

karakter kawasan

tersebut
Jarak

pengenal,

mengadakan pengenalan
”area parkir

Dharmawan, 2003, hal 21) meliputi hal-hal sebagai berikut:

b.

atau shopping mall,

denah

dan

diatur

memberikan, biasanya digunakan untuk lalu lintas di antaranya
”tanda berhenti
sebagainya.

bus”,

”larangan

parkir”,

”satu

arah”

dan

sedemikian rupa agar menjamin jarak penglihatan dan menghindari
7. Kegiatan Pendukung (Activity Support)

kepadatan dan kekacaubalauan,
c. Penggunaan

tanda-tanda

harus harmonis

dengan

bangunan

arsitektur di sekitar lokasi tersebut,
d. Pembatasan tanda-tanda dengan lampu hias, kecuali penggunaan
khusus seperti theater dan tempat pertunjukan,

Pendukung kegiatan adalah semua fungsi bangunan dan kegiatankegiatan yang mendukung ruang-ruang publik suatu kawasan kota.
Antara

kegiatan-kegiatan

dan

ruang-ruang fisik

selalu

memiliki

keterkaitan satu sama lain. Bentuk, lokasi dan karakter suatu kawasan
yang memiliki ciri khusus akan berpengaruh pula terhadap fungsi,
penggunaan

lahan

dan

kegiatan-kegiatannya.

kegiatan yang memperhatikan lokasi

Sebaliknya

tapak yang layak dan

baik

tergantung seberapa besar aktivitas penggunaan lahan tersebut.
Pendukung kegiatan tidak hanya menyediakan jalan pedestrian atau
plaza, tetapi juga mempertimbangkan fungsi utama dan penggunaan
elemen-elemen kota yang dapat menggerakan aktivitas. Apakah fungsi

memperhitungkan masalah konservasi suatu perencanaan kota menjadi
tidak lengkap (Nahoum Cohen, 1999). Konsep tentang konservasi kota
memperhatikan beberapa aspek yakni: bangunan-bangunan tunggal,
struktur dan gaya arsitektur, hal-hal yang berkaitan dengan kegunaan,
umur bangunan atau kelayakan bangunan.
Beberapa

terminologi dalam

konservasi sangat

penting

untuk

bangunan pusat perbelanjaan, taman

menentukan kategori tiap-tiap bangunan yang akan dikonservasi, antara

rekreasi, pusat perkantoran, perpustakaan umum, dsb. Menutup suatu

lain:

jalan untuk trafik

a. Preservasi (preservation)

dan

merubah menjadi pedestrian mall

tidaklah

cukup menjamin bahwa orang-orang
akan

berdatangan

Menjaga

menunjukkan bahwa

yang

paling

dipadati

pengunjung adalah tempat berbelanja, makan, nonton, istirahat atau
santai, pergi ke dan dari tempat kerja. Hal tersebut menunjukkkan tandatanda suatu pusat kota yang sehat dan hidup (lively).

dan

melestarikan

bangunan

kuno dari

kerusakan,

pembongkaran dan perubahan apapun. Dalam preservasi tidak
diperbolehkan mengganti elemen aslinya dengan elemen lain.
b. Konservasi (conservation)
Satu strategi atau kegiatan menangani secara preventif terhadap

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penerapan desain activity

kehancuran bangunan kuno, memperbaikinya agar dapat bertahan

supportadalah :

lebih lama dengan mengganti beberapa elemen yang sudah rusak

a. Adanya koordinasi antara kegiatan dengan lingkungan binaan yang

dengan elemen baru seperti aslinya.

dirancang
b. Adanya

keragaman intensitas

kegiatan yang dihadirkan pada
c. Rehabilitasi (rehabilitation)

ruang tertentu
c. Bentuk kegiatan memperhatikan aspek kontekstual

Mengembalikan bangunan-bangunan

d. Pengadaan fasilitas lingkungan

menjadi berfungsi dengan merestorasi utilitas yang diperlukan dan

e. Sesuatu yang terukur, menyangkut ukuran, bentuk dan

lokasi dan

fasilitas yang menampung activity support yang bertitiktolak dari skala
manusia.

meningkatkan efisiensi kegunaannya.
d. Peningkatan (improvement)
Kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan nilai,
tingkat

8. Konservasi (Conservation)
Konservasi suatu bangunan individual selalu harus dikaitkan secara
keseluruhan kota, agar meyakinkan bahwa konservasi akan harmonis
dengan lingkungan sekitarnya. Pada prinsipnya masalah perencanaan
kota dan konservasi bukan suatu yang harus dipertentangkan, tanpa

kuno yang tidak berfungsi

kenyamanan,

dan tingkat

efisiensi

utilitas
baik

yang
secara

memenuhi
fisik,

ekonomis bangunan kawasan dan kota.
e. Monumen bersejarah (historical monument)

sosial

penampilan,

standar
budaya,

teknis
nilai
Kegiatan mencari bukti-bukti yang mencakup bangunan arsitektur

Menurut Kevin

Lynch (1979),

citra

atau

kesan dari suatu

kota

tunggal dan kawasan desa atau kota, peninggalan sejarah, seni

merupaka gambaran yang didasari oleh realitas fisik sebuah kota. Citra

dan sebagainya.

sebuah kota dibentuk oleh elemen pokok yaitu :

f. Warisan budaya (cultural heritage)
Yang dapat diklasifikasikan ini adalah monumen, kelompok bangunan

2.4.1

Path ( jalur pergerakan )
Path adalah jaringan dimana masusia akan bergerak

kuno, tapak yang memiliki nilai sejarah yang tinggi.

dari suatu tempat ke tempat lain. Pembentuk karakter path yaitu :

Suatu kawasan bersejarah harus memiliki persyaratan karakteristik
tertentu,

seberapa

jauh

tingkat

kualitasnya

perlu

diidentifikasi berdasarkan aspek-aspek sebagai berikut:
 Tingkat infrastruktur kota
 Perbandingan terhadap elemen kota yang lain jauh lebih baik
 Jumlah dan ukuran

1.

Aktivitas

 Kepemilikan dan perawatan
 Memiliki peraturan
 Transportasi dan parkir
Beberapa kriteria yang dapat dipakai untuk menentukan kualitas
konservasi suatu kawasan atau kota, antara lain:
 Aspek estetis
 Nilai sejarah
 Situasi kota
 Ruang-ruang yang ada
 Kekompakan dari konfigurasi kota
 Apakah memeberikan rasa terkejut
 Dapat memberikan suasana hidup di kawasan kota tersebut

sepanjang

jalan,

misalnya

perdagangan,

perkantoran, dan lain-lain
2. Karakteristik fasade bangunan, misalnya : façade bangunan kuno,
fasade bangunan kaca, dan lain-lain.
3. Tampilan path itu sendiri, msialnya : aspal, paving block, dan lain-lain
Path merupakan kerangka kota yang membentuk struktur kota.

 Memiliki keterkaitan dengan kota dan wilayah yang penting
 Memiliki kegunaan dan potensial

khusus

Struktur kota yang terbentuk adalah :


Linier



Radial



Grid

2.4.2 District ( Kawasan )
Pada dasarnya, sebuah kota merupakan integrasi dari berbagai
kegiatan

fungsional, biasanya memusat

tertentu dalam
fungsional

kota. Distrik

atau

fungsional.

campuran

Adapun

terdiri
dari

pada

atas

satu jenis

berbagai

komponen-komponen

macam
yang

karakteristik fisik distrik yaitu : tekstur, space, form,
simbol, tipe

bangunan, tingkat perawatan,

suatu kawasan
kegiatan
kegiatan

menentukan

topografi, detail,

use, aktivitas, dan

pemukiman.

 Bangunan-bangunan yang ada memiliki ragam arsitektur yang unik.
2.4.3 Edge ( Batas )
2.4

TEORI FISIK PERANCANAGN KOTA MENURUT TATA CITRA KOTA

Batasan adalah elemen-elemen linear yang bukan merupakan path
dan biasanya berupa batas antara dua area. Dapat diartikan bahwa
batasan

merupakan

pengakhiran

kenyataannya sulit melihat batasan
dengan

distrik

tertentu,

meskipun

yang jelas antar kawasan
fungsi

yang berbeda. Edge bersifat

tajam. Di

Negara

maju,

intensitas bangunan
fungsionla

misalnya

sangat

tinggi.

menerus dan tidak
kawasan

terasa

e. Kedudukan landmark

perdagangan

Batasan dapat

- Secara tidak terencana, seperti terjadi pada kota-kota kuno

berup

- Terencana, melalui kesadaran tentang urban design

alam (sungai, gunung, hutan, dan lain-lain).

f.

Fungsi landmark
- Sebagai sarana informasi

2.4.4 Landmark

- Sebagai orientasi lingkungan

Landmark merupakan tanda fisik yang dapat memberikan info
bagi pengamat dari suatu jarak.
a. Unsur landmark, yaitu:

2.4.5

Node ( Simpul )
Salah satu bentuk landmark adalah node, yaitu pusat aktivitas

1. Tanda fisik, berupa elemen visual

atau kegiatan. Contohnya adalah square yang merupakan suatu

2. Informasi yang memberikan gambaran secara cepat dan

pusat

pasti

merupakan suatu titik pusat kegiatan fungsional suatu kota.

3. Jarak, harus dikenali pada suatu

kegiatan

atau

aktivitas

rekreatif

dan

budaya.

Node

1. Ciri-ciri node :


Pusat kegiatan

1. visual



Pertemuan beberapa ruas jalan

2. Nilai lebih dibanding historis dan Ciri khas yang mudah diingat



Tempat pergantian alat transportasi

3. Bentuk yang jelas



Perwujudan Node

4. Mudah dikenali



Secara konseptual, berupa titik kecil dalam kota

5. Memiliki hirarki fisik secara estetis



Secara realitas, berupa square skala besar, bentuk linear,

jarak b. Kriteria landmark, yaitu:

keseluruhan pusat distrik pada tingkat yang luas

Elemen visual diperkuat dengan suara dan bau
c. Macam landmark

2. Tipe Node

1) Ditinjau dari aspek bentuk



- Dibentuk dari suatu elemen atau bangunan

kereta api utama

- Berupa kawasan/urban space yang memanjang atau cluster



- Local landmark
d. Proses pembentukan landmark
- Memperluas arah pandang

Thematic Concentration, berfungsi sebagai

inti yang

merupakan focus dan symbol sebuah wilayah penting

2) Ditinjau dari aspek jarak
- Distant landmark

Junction Node, missal, stasiun bawah tanah, stasiun



Junction and Concentration

3. Kualitas Node
 Introvert Node, memberikan sedikit kesan mengarahkan
 Ekstrovert Node, yaitu menerangkan arah-arah umum,

- Membuat kontras

penghubung yang jelas ke berbagai distrik, pendekatan

- Meletakkan landmark pada suatu tempat yang memiliki hirarki

terlihat datang dari sisi tertentu

visual secara strategis atau istimewa
2.5

TEORI FIGURE GROUND

gournd secara mikro berfokus pada ciri khas tekstur dan masalah

2.5.1

tekstur sebuah kawasan secara mendalam.

Teori Figure Ground
Teori-teori figure ground dapat

dipahami dari tata

kota

sebagai hubungan tekstural antara bentuk yang dibangun (building
mass) dan ruang terbuka (open space). Analisis figure ground adalah
alat yang sangat baik untuk mengidentifikasikan sebuah tekstur dan
pola-pola

sebuah

tata

ruang

perkotaan

(urban

fabric), serta

mengidentifikasikan masalah keteraturan massa/ruang perkotaan.


Pola Sebuah Tempat
Di

dalam

kota,

pola-pola

kawasan

secara

tekstural

yang mengekspresikan rupa kehidupan dan kegiatan perkotaan
secara arsitektural dapat diklasifikasikan dalam tiga

kelompok

Gambar 2.1 Figure ground dalam skala makro kecil (kawasan), yaitu kawasan kota

sebagai berikut:
1.

Dresden, Jerman

Susunan kawasan bersifat homogen yang jelas, dimana ada
hanya satu pola penataan;

2.



Susunan kawasan bersifat heterogen, dimana ada dua

a. Organisasi Lingkungan

(atau lebih) pola berbenturan;
3.

Susunan

kawasan

yang

Dua Pandangan Pokok terhadap Pola Kota

bersifat

menyebar

dengan

Susunan kota adalah pengorganisasian makna tertentu yang
dikomunikasikan di dalam ruang melalui bentuk-bentuk tertentu.

kecenderungan kacau.
Figure ground di dalam tingkat kota dapat dilihat dengan

Suatu keseimbangan dapat dicapai dengan

dua skala:

dua sudut pandang konfigurasi berikut ini:

1. Skala makro

Figure
Figuratif

menyesuaikan

Dalam

Skala

keseluruhan.
dalam skala
gambar
khas

makro,
Artinya
ini

figure
sebuah

menjadi

kawasan kota

tidak

figure ground secara
tekstur

ground memperhatikan kota

terlalu

yang kecil

penting

karena

makro berfokus pada

ciri

dan masalah tekstur sebuah kota secara

Pandangan

yang
pertama

atau dengan kata lain konfigurasi massa atau blok

Dalam skala

mikro

yang diperhatikan

adalah sebuah figure

ground kota dengan focus pada satu kawasan saja. Artinya pada
skala ini kota secara keseluruhan tidak terlalu penting, karena
gambar figure

figure
yang

dilihat secara figurative. Artinya perhatian diberikan pada
figure massanya.

keseluruhannya.
2. Skala mikro

memperhatikan konfigurasii

- Ground yang Figuratif
Pandangan

kedua

mengutamakan

konfigurasi

ground

Dalam linkage yang visual

dua atau lebih banyak fragmen kota

(konfigurasi ruang atau void). Artinya konfigurasi ruang atau
void dilihat sebagai bentuk tersendiri.


dihubungkan menjadi satu kesatuan secara visual. Pada dasarnya atau
dua pokok perbedaan linkage visual, yaitu:
Yang menghubungkan
netral;

Solid dan Void sebagai Elemen Perkotaan

dua

daerah

secara

Yang menghubungkan dua daerah dengan mengutamakan satu

Ada tiga elemen dasar yang bersifat solid serta empat elemen
dasar yang bersifat void. Tiga elemen solid atau blok adalah

daerah.

blok tunggal, blok yang mendefinisi sisi, dan blok medan. Empat

Selanjutnya akan diperkenalkan lima elemen linkage visual yang

elemen void

menghasilkan hubungan secara visual, yakni garis, koridor, sisi, sumbu,

yakni

sistem

tertutup

yang

linier,

sistem

tertutup yang memusat, sistem terbuka yang sentral, dan sistem
terbuka yang linier


dan irama.
Elemen garis menghubungkan secara langsung dua tempat dengan
satu deretan

Void dan Solid sebagai Unit Perkotaan

Elemen sisi sama

tertentu yang mempunyai identitas sebagai satu kelompok.

dua

unit- unit

irama

menunjukkan

dengan

koridor yang bersifat spasial.

dengan yang lain, karena secara bersama-sama membentuk
sering

dua

elemen garis, menghubungkan

dua

kawasan dengan satu massa. Elemen sumbu mirip dengan elemen

Elemen-elemen solid atau void tidak boleh dilihat terpisah satu

yang

koridor yang dibentuk oleh

deretan massa (bangunan atau pohon) membentuk sebuah ruang.

Sebuah unit adalah jumlah beberapa massa beserta ruang

perkotaan

massa. Elemen

sebuah

tekstur perkotaan. Dii dalam dimensi yang lebih besar, dibedakan

daerah

Namun,

perbedaan

ada

pada

yang dihubungkan oleh elemen tersebut. Elemen

menghubungkan dua tempat dengan variasi massa dan

ruang.

enam pola kawasan kota secara tekstural, yaitu grid, angular,
kurvelinier, radial konsentris, aksial, serta organis.



Linkage Struktural

Dalam analisis perlu diperhatikan tiga variabel tekstur, yakni
tingkat keteraturan, tingkat keseimbangan, dan tingkat kepadatan

digabungkan menjadi satu kesatuan dalam tatanannya. Sama seperti

antara massa dan ruang supaya pengelompokan dapat dicapai.
2.5.2

Dalam lingkage yang struktural, dua atau lebih bentuk struktur kota

linkage yang visual, dalam linkage yang struktural, pada dasarnya
dapat diamati dua perbedaan pokok sebagai berikut:

Teori Linkage
Teori Lingkage

memperhatikan dan menegaskan hubungan-hubungan

dan gerakan-gerakan (dinamika) sebuah tata

ruang perkotaan atau



Menggabungkan dua daerah secara netral;


Menghubungkan dua daerah dengan mengutamakan satu
daerah.

urban fabric.

Dalam linkage



Linkage Visual

bengunannya

Istilah linkage visual dapat dirumuskan sebagai berikut:

koordinator.

struktural yang

baik, pola ruang perkotaan dan

sering berfungsi sebagai

sebuah

stabilisator

dan
-

Bentuk

Kolektif

yang

berbeda

dengan

Lingkungannya
-

Sebuah bentuk kolektif yang tidak dapat dilihat
tanpa sedikitnya
wujud perbedaan terlihat pada lingkungannya. Hal
tu berar ti batasan visual atau struktural baik berupa
i
elemen alamiah maupun elemen buatan
supaya diperlukan bentuk kolektif jelas dalam

Bentuk Kolekti keseluruhannya.
Gambar 2 2 Tiga e emen nkage struktura
.
Ada

ga

l

li

e emen

nkage

elemenan visual

tembusan.

struktura yang

pembangunan

Elemen l,
tambahan
i
i

yang

sudah ada.

memperkena kan elemen po a

mencapai

 i Compositional form
i
i
li

melanjutkan po a
,

Komposis dua

Elemen sambungan
l

baru pada

dan individual yang hubungan antara

atau gerakan Modernisme K Sering dipakai dalam desain fungsionalisme
i
.

baru yang be um ada

terbuka di dalam sega t
a



jelas

d mensi

Namun, penghubung

l

supaya bentuk kolektif

entuk kolektif yaitu :

masing-mas ng agak abstrak
i
i

ngkungan

l

boleh menjadi

Fum h ko Mak me hat tiga tipe eseluruhannya.

kawasannya. lElemen tembusan l tidak memperkena kan po a
li
aktiv

atau struktural

dalam k diperlukan

l

b hubungan secara ars tektura ya tu tambahan sambungan,
ti
l
li
l
serta

Hubungf yang berhubungan dengan lingkungannya

l

.

l

erselasik pada tahun 1930-an sampai sekarang.
but kurang memperhatikan fungsi

ruang

itas pelakunya.

Linkage sebagai Bentuk Kolektif
Roge r Trancik membandingkan di namika susunan dan

Gambar 2.3
Compositional Form

hubungan bagian-bagian kota seperti suatu komposisi
musik dengan suatu sistem datum. Suatu datum yang
bersifat spasi al merupakan sebuah garis-garisl ahan ali ran
,
gerakan yang diarahkan , sumbu yang organisas ional
ii

i

bahwa sebagai pengatur yang efektif, sebuah

garis

datum harus memiliki kontinuitas visual untuk menembus
atau melintasi semua unsur yang diorganisir sebagai figure
yang dapat

merangkum dan mengumpulkan semua

unsur-unsur yang terorganisir didalam lingkungannya.



Megaform
Menghubungkan struktur-struktur seperti bingkai yang linear atau
sebagai grid. Linkage dicapai melalui hirarki-hirarki yang bersifat open
ended

(masih

terbuka

untuk

berkembang).

Contoh

sederhana

Teori place sendiri menekankan pada makna sebuah kawasan sebagai

megaform adalah bentuk dan pola pohon.

tempat perkotaan secara arsitektural. Sebuah space dibentuk sebagai
sebuah space jika memiliki ciri khas dan suasana tertentu yang berarti bagi
lingkungannya. Tujuh prinsip sebuah place secara estetis, yaitu:
a. Keseluruhan Unit
Sebuah kawasan harus dilihat dalam batasannya, masing-masing
harus ditata sesuai dengan hirarkinya dalam kawasan tersebut.
b. Bentuk Unit
Sebagai sebuah unit place seharusnya memilki bentuk jelas dalam hal
tipologi, ukuran, skala, baik dalam dua dimensi maupun tiga dimensi.
c. Kekosongan Pusatnya
Berfungsi sebagai ruang statis seharusnya memiliki pusat kosong seperti

Gambar 2.4
Megaform



pohon, tugu, monumen ditempatkan diluar pusat ruang.

Groupform

d. Penutupan Batasnya

Muncul dari penambahan akumulasi bentuk dan struktur

yang

Ini merupakan syarat pokok sebuah place perkotaan secara tiga

biasanya berdiri di samping ruang terbuka public.Tipe ini dikembangkan

dimensi.

secara organis.Contoh penerapannya adalah pada kota-kota kuno dan
desa tradisional.Namun

saat ini

dipakai dalam perancangan

elemen

groupform juga

kawasan baru dengan

e. Hubungan lahan/tampak

sering

Place yang berkualitas seharunya mempunyai hubungan jelas antara

dibuat suatu

lahan dan tampak.

akumulasi bangunan sebagai suatu kelompok.

f. Perabotan Tempat
Sebuah place diisi dengan perabotan perkotaan, seperti: lampu,
penghijauan, papan pengumuman, tiang-tiang, dan sebagainya.
g. Gambaran Visual
Sebuah place seharusnya mempunyai citra yang menarik. Maksudnya
adalah sebuah place seharusnya mempunyai ciri khas.

2.6

KONSEP PENATAAN UNTUK PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA
Konsep dan prinsip perancanagn di ruang terbuka menguraikan

Gambar 2.5
Groupgorm

2.5.3 Teori Place

kriteria

dan

komponen perencanaan

ruang terbuka agar

berhasil

menjadi elemen vital di dalam kota. Vitalitas suatu ruang terbuka akan
meningkat bila

ruang

memberikan banyak

terbuka

tersebut

”hidup” didalam kota dan
manfaat kepada

masyarakatnya.Upaya menghidupkan ruang terbuak

penataan

dapat dilakukan melalui berbagai cara.
Berikut

akan

diuraikan kriteria

dan

manajemen

ruang, yaitu pendekatan

yang

menekankan pada pemahaman kebutuhan masyarakat.Revitalisasi

dan

komponen beberapa

harus berpedoman pada

konsep

identitas

perencanaan untuk menghidupkan ruang terbuka, yaitu:

suatukawasan,



konsep revitalisasi ruang terbuka

diterapkan

tanpa



konsep monumentalitas dalam ruang terbuka
konsep perencanaan ruang terbuka sebagai tempat rekreasi



konsep perencanaan berorientasi pada masyarakat

buakn pada

Revitalisi

menyesuaian

ide atau

ruang

dengan

konsep yang

tersebut (tailor,1981:82)



karakteristik tertentu yang merupakan

lingkungan

terbuka terkait dengan

kawasan

berbagai

aspek

adalah

Revitalisasi merupakan
kota

upaya

melalui

menimbulkan perubahan

peningkatan

kualitas

fungsi

atau

yang berarti dari struktur

dan peningkatan kualitas sarana pendukungnya (taylor,1981:82)

lingkungan
tanpa

fisik kawasan

2.6.2

Konsep Monumentalis

tersebut.Revitalisasi dalam piagam Burra dinyatakan sebagai upaya
merubah tempat agar dapat digunakan untuk fungsi
yaitu

analisa

difokuskan pada upaya pengembanagn sumber kekuatan komersial

untuk meningkatkan vitalitas

atau melalui peningkatan pengembangan kegiatan sosial,

sesuai,

revitalisasi

penggunaan masyarakat untuk saat ini.Kemudian proses revitalisasi

Konsep Revitalisasi

suatu kawasan

budaya dan ekonomi.Tahap awal

dalam program
2.6.1

didalamnya, terutama sosial

kegunaan yang tidak

yang lebih

menuntut perubahan drastis

Pembentukan ruang terbuka yang vital di dalam kota sekaligus
vital

bagi masyarakat penggunanya, dapat

diupayakan melalui

konsep monumentalitas yang diterapkan bersamaan dengan konsep

atau yang hanya memerlukan sedikit perubahan.Revitalisasi dengan

komunitas.Dalam kenyataanya,

mengandalkan kekuatan pasar dapat

tanpa saling mendukung, fenomena yang terjadi saat ini adalah

memperbaiaki perekonomia suatu kawasan kota (Irawan,1996:18)

kegiatan

Revitalisasi adalah satuan area bagian wilayah kota atau
seluruh kota, satuan pandanagn

(visual lansekap) yang

dapat

olahraga,rekreasi,

aspek yang dapat

maupun

khas tentang

suatu

lingkungan

kota,

serta

satuan

fisik

(linch,1960:46diterapkan dalam

skala kecil maupun skala besar.

dan karakteristik kawasan tersebut.Arne

Abrasom dalm buku Urban Open Space mengemukakan

bahwa

upaya revitalisasi membutuhkan pendekatnn menyelurauh terhadap

pertunjukan serta

ruang

keramaian

terbuka

umum

komunitas didalam
dapat

menggagu

keberadaan monumentalitas dan membuat persepsi yang salah,
sulit untuk menikmati elemen ruang

terbuk yang monumental (Permana,1995:9)
Pentingnya

Keberhasilan program revitalisasi dalam suatu kawasan sangan
dipengaruhi aspek sosial

disekitar

pihak

dimana masyarakat menjadi

90).Dengan demikiankonsep revitalisasi dapat

dan

diikuti pemenuhan kebutuhan yang mampu mewadahi kegiatankegiatan tersebut.Dilain

citra yang

pameran

berjalan

upacara seremonial di lapangan yang berkesan formal, sering tidak

mempunyai arti dan peran yang penting bagi suatu kota, berupa
memberi bayangan mental atau

kedua konsep ini saling

dikemukakan

konsep

dalam

monumentalitas

teori yang

dalm

ruang

mengungkapkan

terbuka

pentingnya

keberadaan monumen secara jelas dan berorientasi jauh kedepan,
dimana pertimbanagn yang digunakan buka hanya dari hal-hal
terukur, tetapi juga dari ayng tidak terukur (daya cipta, cita rasa
dan persepsi manusia) yang akhirnya
sebagai sendi

kehidupan

kita,



akan membentuk budaya

gagasan

terbaru

Integrasi

dan

harmonisasi

hal-hal

yang

kontradiktif

yaitu

monumentalitas dengan komunitas dalam satu disain.

tentang



Disain yang adaptif dan bertahan dalam kurun waktu yang lama

monumentalitas meliputi (Permana,1995:9)

sebagai



kawasan.

Monumentalitas sebagai human landmark yang akomodatif dan
hidup lebih lama dari kurun periode lamanya.





Monumentalitas sebagai ekspresi dari kebutuhan budaya yang


objek, ditonjolkan

orientasi

bangunan


simbol

2.6.3

melalui penataan

ruang atau

ketinggian

Konsep Penataan Ruang Terbuka Sebagai Sarana Rekreasi

Monumen merupakan kumpulan aturan-aturan

Pengembangan kegiatan rekreasi di dalam ruang terbuka kota
dapat meningkatkan nilai vital ruang terbuka tersebut terutama bagi

Sedangkan pentingnya konsep komunitas dikemukakan dalam
teori

komunitas

dalam

lingkup

kontribusinya

ternadap

pembetukan fisik kawasan (Redman,1984:35)
Komunitas sebenarnya bisa menjamin preservasi suatu kawasan

mengadakan penetrasi nilai yang akan merusaknya.
Ada

saatnya

disain guidelines

sebuah

komunitas

yangterkadang

bisa

komunitas tersebut mampu

bagi

dirinya

bahkan

kemudian

mengupayakan

keseimbangan

antara

prinsip monumentalitas dan prinsip komunitas.Penerapan keduanya
secara bersamaan dapat meningkatkan
vitalitas

ruang

terbuka

tersebut

bagi masyarakat penggunanya.Beberapa
dengan

menerapkan

(Permana,1995,9)

kedua

konsep

organisasi

rekreasi

dan

penyalahgunaan

mekanisme
psikologi

teknologi,

sebagai

prinsip

kota

sekaligus

perancangan

tersebut

adalah

kelompok

ruang

wanita,

terbuka

kemanusiaan,

ketrentaman, upaya

simbol

identitas,

upaya

harus

peniadaan
peningkatan
peningkatan

pendidikan dan interalsi antar kelompok (Van Doren,1979:12)
Startegi samapai prinsip perancangan ruang terbuka berkaitan
pemanfaatannya sebagai sarana rekreasi dikemukakan

sebagai berikut :


Stategi dalam perancangan

ruang terbuka sebagai

sarana

rekreasi (M.Gold,1980:44) adalah sebagai berikut :
- Mempertimbangakn

bagi

lingkungan,

(1979:7).Berdasarkan pemahaman ini konsep utama

mempertimbangkan

dengan

Perencanaan ruang terbuka umum yang mengandung elemen
harus

masyarakat

dapat

digunkan sebagai acuan pengembangan baru.

monumentalitas

keterkaitan dengan

kesehatan

Komunitas mampu menyusun dan menyaring konteks ruan yang
(terpilih)

waktu senggang yang sangat vital dalam kehidupan manusia.Rekreasi

dalam
menghasilkan

mewujudkanya secara efektif.

terbaik

masyarakat penggunanya.Rekreasi perperan penting dalam konteks

dan mekanisme ruang terbuka harus dilandasi pemahaman akan

atau bangunan penting dan bersejarah serta bersama-sama



sekaligus

Monumentalitas dapat dihadirkan dengan menjaga dominasi

Monumen adalah kebutuhan urban yang lebih dari sekedar

sudah terpenuhi.



monumental

Tetap mempertahankan monumen sebagai orientasi kawasan

fungsional semata dimana tahapan kebutuhan akomodasi fungsi



konsep

meskipun ada infiltrasi terhadap disain kawasan.

merupakan tahapan tertinggi dari eksistensi daya nalar manusia.


manifestasi

sehingga

pengguna

faktor-faktor

sosial

selain

faktor

ruang lebih tergantung padsa

yang datang ke sana daripada apa ynag ada di sana

fisik,
siapa
- Mengikutsertakan dalam
tentang wilayah
sosial

yang

proses disain meliputi pandangan

- Fasilitas harus dapat

perencanaan, preferensi dan kebutuhan

merupakan

informasi

vital

bagi

akan datang.

suksesnya

- Mengikutsertakan masyarakat dalam proses perencanaan.

perencanaan.

- Terintegrasi dengan perencanaan lokal dan regional.

- Mempertimbangkan

faktor-faktor

penting

dalam

kota yang teritorial, status, konflik, kerjasama,

taman

- Fasilitas

kenyamanan,

memberikan

kemudahan,

keamanan

bagi pengguan serta memperlihatkan tatanan

peningkatan

kesejahteraan

sosial

Konsep perencanaan ruang terbuka sebagai sarana rekreasi
pada dasarnya merupakan

dan

upaya menghidupkan ruang terbuka

integrasi masyrakat, dimana pelayanan disediakan berdasarkan

yang lebih berorientasi pada masyarakat (pengguna)

pengalaman?kebiasaan masyarakat.
-

tidak mengabaikan aspek fisiknya.Pertimbanagn

Pelayanan kebutuhan kelompok-kelompok

kepuasan

tertentu dan

juga

perencanaan

diarahkan pada

ruang dan

2.6.4

- Klasifikasi masyarakat menjadi kelompok-kelompok pengguan

fasilitas

rekreasi

kegiatan

pengembang

rekreasinya

memenuhi

kebutuhan

Konsep Penataan yang Berorientasi Pada Masyarakat
Ruang terbuka umum berperan penting dalam kehidupan
masyarakat, sehingga pengadaan dan pengembangannya harus
lebih

yang membutuhkan karakteristik lingkungan tertentu.
- Memabgi setiap wilayah perencanaan menjadi beberapa jenis

- Menempatkan kegiatan rekreasi yang diinginkan pada area

perencanaan

berdasarkan

analisa

kebutuhan pengguna dan kebutuhan area.

pada

masyarakat

sebagai

pengguna

potensial.Program perencanaan suatu kawasan yang
pada

kebutuhan manusia harus

sedekat

mungkin

mengenal dan menyesuaikan dengan kondisi pudaya, pola sosial dan
gaya

sesuai.
pedoman

berorientasi

berorientasi

area berdasarkan karakteristik lingkungan.

hidup

masyarakat

pengguna

kawasan

tersebut.(Van

Doren,1979:16) Dalam perencanaan ruang terbuka teknik penelitian
sosial dapat digunakan untuk mengetahui perilaku waktu senggang

Prinsip perancangan menurut M.gold diantaranya :

meliputi prefernsi atau tingkat

- Semua orang harus mempunyai akses terhadap aktifitas dan

berbagai jenis

aktivitas

kepuasan

dan lingkungan

masyarakat terhadap
(M.Gold,1980:1).Setelah

dilakukan studi aktivitas eksisting, atribut untuk setiap kondisi aktivitas

fasilitas.
- Kegiatan

maupun

dalam

terbuka sebagai sarana rekreasi akan dirasakan

terbuka sebagai sarana rekreasi diantaranay (M.Gold,1980:14)



mendasar

masyarakat.

Pendekatan dalam menyusun prinsip perancangan ruang

- Menyusun

hal

preferensi dan

bila

aspek

lingkungan hidup.


merupakan

meskipun

kota.Vitalitas ruang

keindahan lingkungan,

pertimbangan seluruh

penggunan

merencanakan ruang, pelayanan

mengintergasi-nya dengan pelayanan masyarakat lainnya.
- Pelayanan

dan

yang baik.

Konsep perencanaan taman rekreasi (M.Gold,1980:14) adalah :
- Penekanan pada

harus

kenyamanan

”kelas” dan gaya hidup.


disesuaikan dengan kebutuhan yang

rekreasi

harus

tertinggal

dengan pelayanan

umum lainya seperti pendidikan, kesehatana dan transportasi.

dapat direncanakan berdasarkan11 komponen yaitu :


Fisik



Manusia


Sosial

Konsep-konsep tentang pengetahuan ineraksi antara pola tata



Interaksi

ruang dengan



Sirkulasi

diabstraksikan dalm hal-hal sebagai berikut (Snyder,1994)



Kesenanagan

1.



Keamanan



Kenyamanan

oleh orang lain.Luas atau sempitnya ruang tersebut tergantung



Rasa memiliki

pada kadar dan sifat hubungan antar individu dengan individu



Aturan dan perkembangan (Hester,1984:87)

lainya.Sebagai saran hubungan atau komunikasi antar individu

perilaku

manusia

sebagai

pelaku ruang dapat

Personal Space
Individu memiliki batas maya disekitanya dan tidak boleh dilalui

Aktifitas masyarakat yang berlangsung dalam ruang terbuka mempengaruhi

inilah persepsi ruang seseorang dinamakan personal space.Faktor-

fungsi pengguna ruang terbuak tersebut, dengan demikian hal tersebut

faktor yang mempengaruhi personal spce ialah jenis kelamin,

juga mempengaruhi

latar belakang, umur dan keadaan lingkungan fisik dalam ruang.

penataannya.Evaluasi

penataan

ruang terbuka

perlu mempertimbangkan arti ruang tersebut berdasarkan

Menurut Hall (Hall dalam Holahan,1982:275 dan Fisher,1984:153)

penggunaan dan tujuanya, dengan kata lain kebutuhan psikologi dan
sosial pengguan ruang, faktor psikologiyang mempengaruhi preferensi

terdapat 4 macam jarak personal space, yaitu
:

individu dan aksesbilitas terhadap pencapaian lokasi, fasilitas dan

 Jarak intim, aktivitas yang terjadi pada jarak ini ialah hubungan

pelayanan (Hester, Jr ,1984:18). Penataan ruang terbuka berhubungan

yang terjadi antar anggota keluarga atau orang-orang terdekat

dengan pola tingkahlaku serta niali- nilai dalm masyarakat.Perilaku sosial

dengan fase jauh 15-45 cm dan fase dekat 0-15 cm
 Jarak personal, aktifitas yang terjadi pada jarak ini ialah

yang harsus dopertimbangkan adalah rangkaian proses interaksi, proses
kompetisi, hal milik serta simbolik. Kegiatan aktif dan pengalaman

percakpan antar 2 individu dengan fase jauh 0.45-0.75 m dan

baru(discovery)

fase dekat 0.75-1,2 m
 Jarak Sosial, aktifitas yang terjadi pada jarak ini ialah hubungan
yang bersifat formal seperti antar relasi bisnis dan sebagainya
dengan fase jauh 2.1-3.6 m dan fase dekat 1.2-2.1 m
 Jarak publik, Aktifitas yang terjadi pada jarak ini ialah hubungan

2.7

INTERAKSI ANTARA LINGKUNGAN DAN PERILAKU

yang lebih formal ketimbang

2.7.1 Gejala Persepsi Manusia Terhadap Lingkungan Binaan

dengan fase jauh >7.5 m dan fase dekat 3.6-7.5 m

Manusia

memiliki

kebutuahan-kebutuhan

biologis,

sosial,

2.

hubungan pada jarak publik

Privasi

personalitas dan kultural yang diekspresikan pada lingkungan.Salah

Privasi merupakan keinginan atau

kecenderungan pada

satu

seseorang

ada 2

hal

yang

dipersepsikan

ruang (space) disekitarnya.

manusia tentang

lingkunganya

untuk tidak

diganggu,

jenis privasi yang

dibedakan berdasarkan golongan diantaranya :
 Keinginan untuk tidak diganggu secara fisik

diri
 Keinginan untuk dpat dekat dengan anggota keluarga tetapi

constraint), sedangkan kesesakan ialah respon subjektif

ini menjauh dari orang lain
3.

terhadap ruang yang sesak (tight space),(stokols dalam
Holahan,1982:198)

Teritorialitas
Teritorialitas merupakan tingkah laku yang ada hubunganya
dengan kepemilikan

atau

hak seseorang atau

sekelompok

2.8

KRITERIA DISAIN TAK TERUKUR

terhadap suatu tempat atau lokasi geografis.Pola tingkah laku
ini

menyangkut

personalisasi

dan

pertahanan

terhadap

gangguan dari luar (Holahan dalam Snyder,1982:235)

3

tipe

dasar

kriteria

(reaonnable criteria), kriteria

tak

disain,

yaitu

kriteria

terukur (non reasonable

terukur

criteria) dan

kriteri umum (generic criteria) (Shirvani,1985:121)

4. Kenyamanan
Secara

Ada

Kriteria tak terukur adalh kriteria yang tidak dapat diukur secara

alamiah

manusia

mendapatkan kenyaman

baik

berusaha

secara

fisik

untuk

maupun

kuantitatif tetapi dapat dilihat dan dirasakan (kualitatif).

psikis

Kriteria disan tak terukur diperkenalkan oleh tiga kelompok yaitu

dalam lingkungan binaan sehingga manusia cenderung untuk

: Urban Design Planet

menempati daerah yang memenuhi atribut tersebut.Adapun

Engineering, Inc (1977), dan Lynch (1981)

dorongan

untuk mendapatkan

kenyamanan

adanya property dan terpenuhinya

san

Fransisco (1970),

Urban Research

And

terjadi karena

syarat-syarat kenyamanan

2.8.1

Kriteria Disain tak Terukur Oleh San Fransisco Urban Development Plan

komponen dari lingkungan binaan tersebut

Urban Design Planet san Fransisco (1970) mengidentifikasinkan

5. Perasaan Aman dan Terlindungi

sepuluh prinsip atau

konsep dasar yang menjelaskan tentang

Salah satu hal yang menjadi kebutuhan manusia berdasarkan

metode yang diperkenalkan untuk mencapai tujuan dan sasaran,

hierarki

yaitu :

kebutuhan

lingkungan sekitar

dari

Malow

yang

perlindungan kepadanya.Manusia

cenderung

dapt

memilih

memeberikan

akan merasa tidak

tenang

apabila dirinya selalu merasa terancam atau tidak aman.

yang

telah

Daya hidup lingkungan kota dengan mengakomodasi pedestrian
dengan street furniture, pepohonan, disain

6. Kesesakan dan kepadatan
Manusia

1. Kesenangan/kenyamanan

jalan, perlindungan

dari cuaca, silau dn sebagainya.
terbiasa

hidup

dengan

orang

2. Ketertarikan visual

banyak mungkin sudah merasa tidak sesak lagi namun sebaliknya

Kualitas estetika lingkungan yang secara khusus berkenaan dengan

manusia yang

terbiasa

hidup sendiri akan

ditempatkan pada kondisi yang

teras

sesak jika

karakter

sama.Kepadatan

berkaitan

ditunjukan secara khusus oleh lingkungan terbangun

dengan jumlah manusia dalam suatu batas ruang tertentu.Makin
banyak manusia berbanding luas ruangan yang tetap
padatlah keadaanya.kepadatan
keruanagn

(spatial

adalh

makin
kendala

arsitektural

dan secara visual

menyenangkan.Detail

3. Aktivitas
Seperangkap

umum

kriteria

(metode)

yang

menekankan

pentingnya pergerakan gairah dan ”jalan hidup” lingkungan kota
4. Kejelasan dan kesesuaian
Dicapai dengan pengarah jalan sebagai karakteristik yang

MenurutUSR and E Kualitas visual

tidak dapat didrfinisikan

memberikan fasilitas untuk para pejalan kaki yang ada

secara tepat tergantung orang yang memandangnya, maka dari itu

dilingkungan kota

adalah mungkin untuk

5. Kekhususan

mendapatkan kesempatan terhadap permasalahan visual.

Pentingnya menunjukan definisi dan identitas sebagai bagian dari
lingkungan dan memiliki kontribusi indifidu untuk keseluruhan
lingkungan.

USR and E

mengelompokan criteria kualitas visual ke dalam

8 nkategori :
a. Kecocokan dengan penataan (fit with setting) :

6. Pengertian ruang

Evaluasi

ketepatan

harmoni/kecocokan

desain

dengan

Berkaitan dengan penghubungan komponen bangunan dan

permukiman atau kota dalam hal lokasi site, kepadatan, warna,

ruang terbuka struktur kota, untuk menggapai ”kejelasan tentang

bentuk,dan material. Aspek lain ketepatan ialah berdasarkan nilai

ketajaman dan bentuk ruang terbuka”secara alamiah

sejarah,atau budaya; apapun desain yang memasukkan artefak
(peninggalan

7. Prinsip tentang view

sejarah)

dan

bangunan

yang

memiliki

Berhubunagn erat dan memiliki penekanan terhadap maslah

nilai,penggunaan,dan bentuk tradisional, dengan memasukkan

estetika sebagai nilai ”kesenangan terhadap pemandangan”

“pengingatan visual

dan detail ditunjukan secara khusus oleh lingkungan terbangun.

aktivitas.

8. Variasi atau kontras

“, termasuk obyek fisik,penggunaan

atau

b. Ekspresi jati diri (expression of identity) :

Permasalah arsitektural seperti gaya bangunan dan pengubahan,

Pentingnya fungsi dan sosial dari suatu ekspresi jati diri,status,dan nilai kesan

hal itu memiliki kontribusi terhadap wilayah lingkungan yang dapat

pribadi

diidentifikasi dan terhadap pusat ketertarikan yang ada didalm

bangunan dan

masyarakat

personal,adalahdipertimbangkan untuk membuat kota memiliki kesan yang

9. Harmoni
Berfokus pada kecocockan aspek estetika dan arsitektur seperti

oleh

pengguna
segala

dan

masyarakat.

sesuatu yang

Aturan

warna,material

lebih mengungkapkan

kesan

menyeluruh yang menyeluruh secara visual.
c. Akses dan orientasi ( Access and Orientation ):

hubungan antara topografi dan bentuk bangunan dalam

Masalah

konteks peralihan, perlengkapan skala dan massa

keanggotaan,bentuk,dan tujuan penting lokasi setempat. Elemen

10. Skala dan Bentuk

kejelasan

dan

desain termasuk kenampakan

keamanan

dan

desain

penerangan

tentang

ruang publik

Menggabungkan keragaman perhatian yang ada disekitar tujuan
pencapaian suatu ”skala manusia” yang ada di lingkungan

skala besar pada atau didekat tapak/site sebagai pesan yang

kota.Perhatian diberikan kepada ukuran, kepadatn, pemassaan

dijelaskan

bangunan sebagai dimensi estetika dari kepekaan kontekstual dan

warna,tanda,dsb) tentang kemana akan pergi dan apa yang

efek tekstur skala bangunan dipandang dari sesuatu jarak tertentu
2.8.2

sebagai tujuan/orientasi (untuk itu,tetenger/ landmark dan elemen

dilakukan.

Kriteria Tak Terukur Oleh Urban Research And Engineering, Inc (1977)

oleh

arsitektur

dan

d.Aktivitas penunjang (Activity Support) :

dikomunikasikan

melalui
Pengarahan

kewilayahan

didefinisikan

secara

spasial.Perhatian

menunjukkan struktur yang
(territory)
melalui

dan

sebagai

fisibel

perilaku

dimana

(layak)

lingkungan

tentang

atau penghubungan perilaku

tanda.

Desain

yang

yang

wilayah

yang

spesifik

tepat

termasuk

(Efficiency and Justice) dan Lynch berpendapat bahwa mereka
”selalu ditambahkan pada setiap daftar sesuatu yang baik”.
 Vitalitas

(Vitality)

:

hunian/permukiman

ukuran dasar

menunjang

kriteria

ditunjukkan di ruangan tersebut.

keberlanjutan,keamanan,dan

alternatif

desain dimana

eksisting

campur

diminimalkan

mungkin menunjukkan peluang

tangan

dan

akses visual

nilai

dimana

umum

yang

persesuaian,termasuk

perbedaan

kehadiran

ada

dalam

lingkungan.

alam

terhadap

secara

tepat

jika

dicapai

melalui:1).

pada

topografi,perlindungan

khusus,atau intensitas keterbiasaan/kedekatan (Intense familiarity)
 Kecocokan (fit) berkaitan dengan
perilaku,

mengukur

kecukupan pengaturan

pertemuan antara tempat dan seluruh

bentuk berlaku. Secara esensial, hal

ini adalah perencanaan

atau proses masalah dimana dikaitkan dengan pemrograman

Perlindungan terhadap masuknya pengamat dari tapak (on-site)

kelompok pengguna

atau diluar tapak (off-site) yang dapat mengurangi pengalaman

berhubungan

yang dapat menyenangkan secara visual

penampilan

terhadap lingkungan

efek

kota.

baik

dan

memonitor

dengan tempat
adaptasi

yang

yang

ialah kemampuan

fungsi

yang

khusus. Unkuran
untuk memanipulasi

dapat diperbaharui dari lingkungan dimana

kelompok pengguna adalah aspek penting kecocokan.

h. Kepedulian dan perawatan (care and maintenance) :
komponen desain yang memperkenalkan
dan

Kesan

Identitas, atau kesan tentang tempat,diciptakan oleh arti bentuk

g. Kenyamanan Pandangan (Visual comfort) :

perawatan

dan mengolah

bentuk dan kualitas dalam menajamkan persepsi dan identitas

tanaman,sinar matahari,air dan pemandangan langit.

kemudahan

terhadap

limbah.

yang

tapak/site melalui kepekaan

kepada

sumbangan

yang baru dari

pemeliharaan/penjagaan,penggabungan,dan

penciptaan

Mengacu

memiliki

 Kesan (Sense) : memasukkan pertimbangan tentang aturan

f. Elemen alamiah (Natural Element) :

mungkin

dan

jika

bangunan dan ruang publik.

Menunjukkan

vital,biologi

aktifitas dan elemen seperti hasil lahan,tanah

e. Pemandangan (view):

pemandangan

fungsi

dimana bentuk

kemampuan umat manusia diatas semua kebutuhan. Vitalitas ialah

pembagian,ukuran,dan lokasi ruang sepanjang fasilitas yang ingin

Dorongan

tingkat

pengaturan,khususnya

oleh

 Akses

ialah

kemampuan

seseorang

untuk

meningkatkan aktivitas sumber daya, pelayanan, informasi atau
tempat

kelompok pemakai

(access)

termasuk kualitas atau keragaman elemen yang dapat

ditingkatkan.
 Kontrol (control) menguraikan aspek dasar akses pengguna.

2.8.3 Kriteria Tak Terukur menurut Kevin Lynch
Lynch menyebutkan 5

dimensi penampilan

desain,yaitu: Vitalitas (Vitality),

sebagai kriteria

Kesan (Sense), Kecocokan

Akses (Access),dan

Kontrol (Control),sebagai tambahan

menyarankan dua

”meta-criteria”,yaitu efisiensi dan

(Fit),
Lynch

keadilan

Tingkat dimana penggunaan dan pencapaian ruang, aktivitas dan
penciptaan

mereka,

pengaturanruang terbuka

memperbaiki,

memodifikasi

dan

More Related Content

Viewers also liked

ふるさと自慢コンテスト / あらなぎ団
ふるさと自慢コンテスト / あらなぎ団ふるさと自慢コンテスト / あらなぎ団
ふるさと自慢コンテスト / あらなぎ団
aranagi un
 
Get a mac
Get a macGet a mac
Get a mac
Yonis Attiya
 
การกำหนดการเชื่อมโยงสไลด์
การกำหนดการเชื่อมโยงสไลด์การกำหนดการเชื่อมโยงสไลด์
การกำหนดการเชื่อมโยงสไลด์Aon Chainarong
 
ประวัติส่วนตัวที่น่ารู้ของ
ประวัติส่วนตัวที่น่ารู้ของประวัติส่วนตัวที่น่ารู้ของ
ประวัติส่วนตัวที่น่ารู้ของAon Chainarong
 
Tendencias y Contexto HP Woman
Tendencias y Contexto HP WomanTendencias y Contexto HP Woman
Tendencias y Contexto HP WomanIgnacio Blanco
 
16 mental models I Wish I Mastered Earlier
16 mental models I Wish I Mastered Earlier16 mental models I Wish I Mastered Earlier
16 mental models I Wish I Mastered Earlier
Rob Kelly
 
Fotoalbum landscape-iii
Fotoalbum landscape-iiiFotoalbum landscape-iii
Fotoalbum landscape-iii
Konrad Ilgner
 
Fotoalbum aircrafts
Fotoalbum aircraftsFotoalbum aircrafts
Fotoalbum aircrafts
Konrad Ilgner
 
Black white-architecture
Black white-architectureBlack white-architecture
Black white-architecture
Konrad Ilgner
 
*Mobility in the Public Sector*
*Mobility in the Public Sector**Mobility in the Public Sector*
*Mobility in the Public Sector*kmpears
 

Viewers also liked (10)

ふるさと自慢コンテスト / あらなぎ団
ふるさと自慢コンテスト / あらなぎ団ふるさと自慢コンテスト / あらなぎ団
ふるさと自慢コンテスト / あらなぎ団
 
Get a mac
Get a macGet a mac
Get a mac
 
การกำหนดการเชื่อมโยงสไลด์
การกำหนดการเชื่อมโยงสไลด์การกำหนดการเชื่อมโยงสไลด์
การกำหนดการเชื่อมโยงสไลด์
 
ประวัติส่วนตัวที่น่ารู้ของ
ประวัติส่วนตัวที่น่ารู้ของประวัติส่วนตัวที่น่ารู้ของ
ประวัติส่วนตัวที่น่ารู้ของ
 
Tendencias y Contexto HP Woman
Tendencias y Contexto HP WomanTendencias y Contexto HP Woman
Tendencias y Contexto HP Woman
 
16 mental models I Wish I Mastered Earlier
16 mental models I Wish I Mastered Earlier16 mental models I Wish I Mastered Earlier
16 mental models I Wish I Mastered Earlier
 
Fotoalbum landscape-iii
Fotoalbum landscape-iiiFotoalbum landscape-iii
Fotoalbum landscape-iii
 
Fotoalbum aircrafts
Fotoalbum aircraftsFotoalbum aircrafts
Fotoalbum aircrafts
 
Black white-architecture
Black white-architectureBlack white-architecture
Black white-architecture
 
*Mobility in the Public Sector*
*Mobility in the Public Sector**Mobility in the Public Sector*
*Mobility in the Public Sector*
 

Similar to Alun2 tegal

RUANG PUBLIK PADA KAWASAN PESISIR.ppt
RUANG PUBLIK PADA KAWASAN PESISIR.pptRUANG PUBLIK PADA KAWASAN PESISIR.ppt
RUANG PUBLIK PADA KAWASAN PESISIR.ppt
yoyonindrayana
 
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (re
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (reDesain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (re
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (re
juni apri
 
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix barau
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix barauDesain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix barau
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix barau
juni apri
 
Proposal tesis desain model gang permukiman kota
Proposal tesis  desain model gang permukiman kotaProposal tesis  desain model gang permukiman kota
Proposal tesis desain model gang permukiman kota
juni apri
 
Jurnal tata kota edisi 01 mail
Jurnal tata kota edisi 01 mailJurnal tata kota edisi 01 mail
Jurnal tata kota edisi 01 mailAdhitya Arjanggi
 
Rth&hutan kota(mk plandscape)2
Rth&hutan kota(mk plandscape)2Rth&hutan kota(mk plandscape)2
Rth&hutan kota(mk plandscape)2Sang Pemimpi
 
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijauKuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijauReaper-Ami
 
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijauKuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijauReaper-Ami
 
METODOLOGI PEKEhrw3hhh3wh3h4h4RJAAN.pptx
METODOLOGI  PEKEhrw3hhh3wh3h4h4RJAAN.pptxMETODOLOGI  PEKEhrw3hhh3wh3h4h4RJAAN.pptx
METODOLOGI PEKEhrw3hhh3wh3h4h4RJAAN.pptx
ArmyMahatir
 
Telaah Literatur "TAMAN KOTA"
Telaah Literatur "TAMAN KOTA"Telaah Literatur "TAMAN KOTA"
Telaah Literatur "TAMAN KOTA"
Anto Priy
 
~Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix 1
~Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix 1~Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix 1
~Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix 1
juni apri
 
Sustainable city's paper
Sustainable city's paperSustainable city's paper
Sustainable city's paper
Selfa Septiani Aulia
 
ANALISA_ALUN_ALUN_PURWODADI.pdf
ANALISA_ALUN_ALUN_PURWODADI.pdfANALISA_ALUN_ALUN_PURWODADI.pdf
ANALISA_ALUN_ALUN_PURWODADI.pdf
PitMuliani
 
Tata guna ruang wilayah kota Semester3
Tata guna ruang wilayah kota Semester3Tata guna ruang wilayah kota Semester3
Tata guna ruang wilayah kota Semester3
Imam Nur Alam
 
Civic center referensi
Civic center referensiCivic center referensi
Civic center referensi
KhotmilAnif
 
6. struktur internal kota1
6. struktur internal kota16. struktur internal kota1
6. struktur internal kota1
Rheza Gutawa Putra
 
Kota Dunia, dan Teknologi
Kota Dunia, dan TeknologiKota Dunia, dan Teknologi
Kota Dunia, dan Teknologi
Hartina Alwie
 
PPT PKMB-Metode Pembelajaran.pptx
PPT PKMB-Metode Pembelajaran.pptxPPT PKMB-Metode Pembelajaran.pptx
PPT PKMB-Metode Pembelajaran.pptx
HelmiYunita1
 
Amdal pembangunan pasar tradisional - SIKIL-RAYAPEN.BLOGSPOT.COM
Amdal pembangunan pasar tradisional - SIKIL-RAYAPEN.BLOGSPOT.COMAmdal pembangunan pasar tradisional - SIKIL-RAYAPEN.BLOGSPOT.COM
Amdal pembangunan pasar tradisional - SIKIL-RAYAPEN.BLOGSPOT.COM
Akhmad Akbar
 
Row kota tangerang
Row kota tangerangRow kota tangerang
Row kota tangerang
Kikik kikuk
 

Similar to Alun2 tegal (20)

RUANG PUBLIK PADA KAWASAN PESISIR.ppt
RUANG PUBLIK PADA KAWASAN PESISIR.pptRUANG PUBLIK PADA KAWASAN PESISIR.ppt
RUANG PUBLIK PADA KAWASAN PESISIR.ppt
 
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (re
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (reDesain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (re
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (re
 
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix barau
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix barauDesain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix barau
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix barau
 
Proposal tesis desain model gang permukiman kota
Proposal tesis  desain model gang permukiman kotaProposal tesis  desain model gang permukiman kota
Proposal tesis desain model gang permukiman kota
 
Jurnal tata kota edisi 01 mail
Jurnal tata kota edisi 01 mailJurnal tata kota edisi 01 mail
Jurnal tata kota edisi 01 mail
 
Rth&hutan kota(mk plandscape)2
Rth&hutan kota(mk plandscape)2Rth&hutan kota(mk plandscape)2
Rth&hutan kota(mk plandscape)2
 
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijauKuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
 
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijauKuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
Kuantitas dan kualitas_ruang_terbuka_hijau
 
METODOLOGI PEKEhrw3hhh3wh3h4h4RJAAN.pptx
METODOLOGI  PEKEhrw3hhh3wh3h4h4RJAAN.pptxMETODOLOGI  PEKEhrw3hhh3wh3h4h4RJAAN.pptx
METODOLOGI PEKEhrw3hhh3wh3h4h4RJAAN.pptx
 
Telaah Literatur "TAMAN KOTA"
Telaah Literatur "TAMAN KOTA"Telaah Literatur "TAMAN KOTA"
Telaah Literatur "TAMAN KOTA"
 
~Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix 1
~Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix 1~Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix 1
~Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix 1
 
Sustainable city's paper
Sustainable city's paperSustainable city's paper
Sustainable city's paper
 
ANALISA_ALUN_ALUN_PURWODADI.pdf
ANALISA_ALUN_ALUN_PURWODADI.pdfANALISA_ALUN_ALUN_PURWODADI.pdf
ANALISA_ALUN_ALUN_PURWODADI.pdf
 
Tata guna ruang wilayah kota Semester3
Tata guna ruang wilayah kota Semester3Tata guna ruang wilayah kota Semester3
Tata guna ruang wilayah kota Semester3
 
Civic center referensi
Civic center referensiCivic center referensi
Civic center referensi
 
6. struktur internal kota1
6. struktur internal kota16. struktur internal kota1
6. struktur internal kota1
 
Kota Dunia, dan Teknologi
Kota Dunia, dan TeknologiKota Dunia, dan Teknologi
Kota Dunia, dan Teknologi
 
PPT PKMB-Metode Pembelajaran.pptx
PPT PKMB-Metode Pembelajaran.pptxPPT PKMB-Metode Pembelajaran.pptx
PPT PKMB-Metode Pembelajaran.pptx
 
Amdal pembangunan pasar tradisional - SIKIL-RAYAPEN.BLOGSPOT.COM
Amdal pembangunan pasar tradisional - SIKIL-RAYAPEN.BLOGSPOT.COMAmdal pembangunan pasar tradisional - SIKIL-RAYAPEN.BLOGSPOT.COM
Amdal pembangunan pasar tradisional - SIKIL-RAYAPEN.BLOGSPOT.COM
 
Row kota tangerang
Row kota tangerangRow kota tangerang
Row kota tangerang
 

Alun2 tegal

  • 1. BAB II kerangka kerja sebaik mungkin untuk mengantisipasi perkembangan KAJIAN TEORI dan perubahan dalam masyarakat ( Hester, JR, 1984: 20). Sebaliknya , ruang terbuka umum merupakan ungkapan 2.1 PENGERTIAN ALUN-ALUN manusia Alun-alunmerupakan sebuah ruang publik yang digunakan semua orang (apapun kelas sosialnya) untuk berinteraksi. Interaksi tersebut antara yang juga memberikan drama kehidupan pengaruh pada perubahan kehidupan manusia ( Carr, 1992 : 3).  Ruang Terbuka merupakan perpaduan antara komponen sosial dan lain : pertandingan olahraga, pasar malam, kegiatan luar kelas anak-anak fisik suatu lingkungan atau kota. Selain melayani aktivitas sosial, ruang sekolah, orang-orang berpacaran, melaksanakan upacara bendera pada terbuka saat hari besar negara, dan lain sebagainya.Alun-alun adalah karikatur Ruang terbuka diri khas kota Jawa. Bukan tradisi yang membuat alun-alun khas. mengkombinasikan komponen sosial juga memiliki elemen adalah fisik pembentuk skema ruang dan fisik kualitasnya. sosial yang suatu lingkungan menjadi sebuah skema tunggal ( Hester, JR,1994 : 5). Ruang terbuka 2.2 ALUN-ALUN SEBAGAI RUANG TERBUKA KOTA memberikan kesempatan 2.2.1. Pengertian Ruang Terbuka Kota dengan mempertahankan visual dan sumber daya alamnya, dan Pengertian ruang terbuka yang dikemukakan dari beberapa ahli perencanaan kota bermacam-macam. Beberapa pengertian  Ruang Terbuka adalah tidak dengan penggunaan terbangun didalam kota tertentu. Pertama: ruang terbuka untuk berekreasi Dorer,1979:26)  lahan masyarakat keberadaannya memberikan bentuk pada komunitas kota ( Van ruang terbuka tersebut ialah, sebagai berikut : kepada Ruang terbuka merupakan elemen vital dalam sebuah kota karena keberadaannya  dikawasan berintensitas kegiatan tinggi. Sebagai lahan tidak didefinisikan secara umum sebagai bagian dari lahan kota yang terbangun, ruang terbuka biasanya berada di lokasi strategis dan tidak banyak dilalui orang ( Nazarudin, 1994: 26 ) ditempati oleh bangunan keberadaannya jika sebagian pagar. dan atau hanya dapat dirasakan seluruh lahannya dikelilingi Kedua:ruang terbuka kota didefinisikan sebagai lahan dengan pengguna spesifik yang fungsi atau kualitasnya terlihat Berdasarkan bermacam-macamnya pengertian ruang terbuka, maka dalam studi ini istilah ruang terbuka kota adalah semua kenampakan lansekap, hardscape ( jalan,trotoar,dan sebagainya), taman, dan ruang rekreasi di kota ( dalam komposisinya ( Rapuano, 1964 :11 ).  Hamid Shirvani,1985:27 ). Elemen – elemen ruang terbuka kota termasuk taman dan alun-alun , ruang hijau kota , kios-kios, perabot jalan/ ruang kota (seperti : Ruang Terbuka merupakan aktivitas sosial yang melayani dan juga lampu,paving,areal mempengaruhi pedestrian (pejalan kehidupan merupakan wadah kegiatan yang mempertemukan normal kehidupan masyarakat fungsional kota. Ruang terbuka maupun aktivitas sekelompok masyarakat menyediakan pengguna. Sistem ruang terbuka kota dibentuk oleh pengaturan elemen- elemen ruang terbuka kota dalam suatu urutan pengaturan , dalam rutinitas yang berurutan dan saling berkaitan antar elemen sehingga menciptakan sehari-hari maupun dalam kegiatan-kegiatan kebutuhan kaki). kota , dan jalur ritual periodik (Carr,1992:3). Fungsi ruang terbuka dapat berubah sejalan dengan berubahnya parkir, kolam air,dsb), patung, jam Ruang terbuka bentuk ruang terbuka yang fungsional. Ruang umum adalah ruang yang timbul karena adanya kebutuhan akan tempat-tempat pertemuan bersama. Dengan adanya pertemuan bersama dan
  • 2. relasi antaraorang banyak maka kemungkinan akan timbul bermacam-macam kegiatan di ruang ruang terbuka ini umum terbuka pada atau dapat dikatakan pula dasarnya merupakan suatu wadah  Taman Umum (Public Park), yang dikembangkan dan dikelola sebagai bahwa bagian dari yang dapat sistem ruang terbuka kota ; seringkali berlokasi dekat pusat kota dan lebih besar dari taman lingkungan. Termasuk jenis ini menampung kegiatan aktivitas tertentu dari warga lingkungan tersebut baik adalah central secara park, dan mini/vest-pocket park ( Carr,1992: 79). individu atau secara kelompok. Sehingga dapat dirangkaikan pengertian dan batasan pola ruang umum terbuka adalah bentuk dasar ruang  park, downtown park, commons, neighbourhood Ruang Terbuka untuk masyarakat luas ( community space), melayani terbuka di luar bangunan, yang dapat digunakan oleh publik (setiap orang), 20.000 penduduk (3 sampai 6 lingkungan) dan berorientasi pada pejalan dan memberikan kesempatan bagi kaki dan pengguna kendaraan. Ruang terbuka ini berlokasi didekat timbulnya bermacam-macam kegiatan (Hakim,1993: 16). Contoh ruang terbuka: alun-alun, taman, lapangan olahraga, sekolah plaza, pedestrian, pemakaman, lapangan terbang, dan jalan. (M.Gold,1980:117). Sebagaimana keragaman definisinya , jenis ruang terbuka juga bermacammacam sesuai karakteristiknya. Peng-kategorian jenis 3. ruang terbuka dapat Terbuka skala lingkungan dengan luas dan lingkup pelayanan 4. keramaian / perbelanjaan Ruang Terbuka skala kota yang lingkup pelayanannya sampai keseluruh Ruang Terbuka skala wilayah dengan lingkup pelayanan untuk beberapa kota dalam wilayah tertentu. Ruang terbuka skala wilayah  Ruang sekitar tempat tinggal ( home-oriented space ), disebut sebagai (regional space), melayani kebutuhan kota dan umumnya merupakan area ruang privat ( M. Gold, 1980: 117 ). yang berorientasi pada sumber daya. Akses dalam satu unit lingkungan yang terdiri dari jalan, fasilitas rekreasi serta area Ruang Terbuka di Indonesia sering disebut dengan lain seperti taman dan penyangga ( Rapuano,1964: 24-28). terbuka didekat sekolah lingkungan dasar dan ( neighbourhood berorientasi pada untuk menjangkaunya menngunakan kendaraan pribadi atau umum (M.Gold,1980: 117).  Ruang dalam perumahan, merupakan bagian luas penggunaan lahan Ruang pusat seluruh masyarakat (10.000 penduduk atau lebih) ( M.Gold, 1980 :117). kecil, seperti :  dan bagian kota. Ruang terbuka skala kota ( ctywide space), melayani dilihat sebagai berikut : 1. Ruang menengah Alun-alun. Bentuk dari ruang terbuka ini biasanya berbentuk segiempat. Arah space ), biasanya pejalan kaki. 4 Ruang mata angin ini dipegang orang Jawa dalam hubungannya dengan 4 unsur pembentuk keberadaan bhuwana yaitu : air, bumi, terbuka ini mengakomodasikan kegiatan aktif dan pasif ( M.Gold, 1980: 117 udara, dan api ) waktu itu alun-alun digunakan sebagai tempat upacara kerajaan. 2. Ruang Terbuka skala bagian kota yang melayani beberapa unit Bisa lingkungan, seperti : ( A.Bagoes P.Wiryomartono, dikatakan upacara negara : 48 ). Pada ada kesan bahwa Alun-alun mempunyai makna spiritual. Tetapi perubahan konsep  Taman , yang mencakup sarana bermain dan olahraga serta tempat 1995 menjadi interaksi masyarakat. Taman ( Park ) adalah area yang disediakan untuk Bandung sejak tahun penggunaan estetika, pendidikan, rekreasi, atau budaya. Sistem taman kota alun-alun taman umum kota sebagai tempat berlangsung Belanda. pada prinsipnya terkait dengan taman kecil yang indah kebutuhan rekreasi dan taman kota aktif yang lebih umumnya berkarakter alami ( Rapuano,1964: 28-29 ) , termasuk besar yang 5. 1967 di pada masa pemerintahan Hindia Ruang Terbuka dengan fungsi tertentu dalam kawasan tertentu , seperti :
  • 3.  Ruang sirkulasi kendaraan, terdiri dari jalan raya lintas (freeways), jalan arteri , jalan-jalan dikawasan perdagangan dan perumahan,parkir (Rapuano,1964: 21-24).  Ruang terbuka dan pelayanan dipusat komersial, serta plaza, mall terdiri dari area atau area dekoratif parkir lainnya (Rapuano,1964: 33-34). Ruang dalam institusi kota, yaitu ruang terbuka kampus dan ruang macam tipe ruang terbuka digabungkan dalam suatu jaringan keterhubungan institusi lainnya seperti : kuburan, museum, perpustakaan umum dan ruang terbuka. Misalnya : ruang terbuka yang dihubungkan ke area rekreasi, tempat ibadah ( Rapuano,1964: 36). piazza, jalan air, penahan air, dan sebagainya.(De Chiara and  Ruang terbuka kawasan industri ( Rapuano,1964: 36). Kopplemen,1975:  Ruang untuk peringatan 42)  memperingati ( memorial ), yaitu ruang terbuka yang seseorang atau peristiwa penting, lokal maupun nasional (Carr, 1992: 79).  Pasar terbuka 2 yaitu: (markets) ,yaitu ruang yang digunakan untuk perdagangan ;bersifat temporer Ruang terbuka ditinjau dari kegiatannya, dapat dikelompokkan menjadi atau terjadihanya kaki terbuka atau jalan lima atau pasar loak selama jangka waktu tertentu pada ruang yang ada seperti taman, daerah pinggir jalan atau area parkir. Termasuk dalam jenis ini adalah farmers`markets (Carr,1992:79). 1. Ruang Terbuka Aktif ,adalah ruang terbuka yang mengundang unsur-unsur kegiatan didalamnya,antara Jenis bermain, olahraga, upacara, sebagai tempat rekreasi,dll. 2. Ruang Terbuka Pasif, adalah ruang terbuka yang didalamnya tidak mengandung kegiatan manusia antara lain berupa penghijauan/taman Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jenis dan penggunaan ruang dan maknanya. : berkomunikasi, berjalan-jalan, tempat bermain, penghijauan ditepi sungai sebagai sumber pengudaraan terbuka berbeda-beda lain tergantung fungsi dan lingkup pelayanannya, luas ruang terbuka yang penting untuk mendapat perhatian terutama adalah fungsinya vital dengan lingkup pelayanan luas. terhadap rel kereta api,dll. (Hakim,1993:17). Menurut Laurit ( Laurit dalam Hakim,1993:17), ruang-ruang Berdasarkan sistem penggunaannya ruang terbuka dibedakan menjadi terbuka dalam lingkungan hidup yaitu lingkungan alam dan manusia dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Ruang terbuka sebagai sumber produksi,antara lain berupa:perhutanan, pertanian,produksi 2.2.2. Klasifikasi Ruang Terbuka lingkungan, penghijauan sebagai jarak mineral,peternakan,perairan( reservoir,energi ),perikanan,dll. 2. Ruang terbuka sebagai perlindungan terhadap kekayaan alam dan sistem penggunaan tunggal manusia,misalnya: ( single use system) dan sistem penggunaan majemuk (multi use system). Pada laut/air,daerah budaya dan bersejarah. penggunaan tunggal berdasarkan pada bentuk fisik atau kenampakan cagar alam berupa hutan,kehidupan 3. Ruang terbuka untuk kesehatan dan kenyamanan,antara lain termasuk : alamiah atau sebuah tipe ruang terbuka yang dikembangkan seperti taman a) Untuk melindungi kualitas air tanah kota. Sedangkan pada penggunaan ruang terbuka yang majemuk berbagai. b) Pengaturan;pembuangan air;sampah;dll
  • 4. c) Memperbaiki dan mempertahankan kualitas udara selalu dimanfaatkan d) Rekreasi;taman lingkungan;taman kota;dan seterusnya Beberapa manfaat yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : Menurut sifatnya ( Hakim,1993:18) , ruang terbuka dibagi menjadi 2, yaitu : 1)  Ruang terbuka masyarakat melayani untuk melakukan kebutuhan sosial berbagai aktivitas. masyarakat kota dan Ruang Terbuka Lingkungan, yaitu ruang terbuka yang terdapat pada suatu memberikan pengetahuan kepada lingkungan dan sifatnya umum. terbuka umum untuk melakukan dimanfaatkan pengunjungnya. berbagai Ruang aktivitas Ruang Terbuka Bangunan, yaitu ruang terbuka oleh dinding bangunan dalam kehidupan masyarakat. Pemanfaatannya bisanya untuk aktivitas dan lantai halaman bangunan. 2) kerja (rutinitas) maupun aktivitas di waktu senggang. Ruang terbuka Ruang terbuka ini berfungsi umum atau dapat memperkenalkan pribadi sesuai dengan fungsi bangunannya. hal-hal dan pengalaman baru melalui interaksi, memberi makna, serta kekuatan dalam kehidupan masyarakat , menjadi penawar 2.2.3. Fungsi Ruang Terbuka setelah sibuk kerja memberikan kesempatan Ruang terbuka memiliki fungsi sosial dan ekologi.( Hakim,1993: 18). bersantai, hiburan dan Fungsi Sosial ruang terbuka : belajar melalui musik dan hiburan lain yang menjadi program dari fungsi 1) Tempat bermain , berolah-raga ruang 2) Tempat bersantai memanfaatkan ruang terbuka untuk aneka keperluan, sebagai tempat 3) Tempat komunikasi sosial bersantai, bermain, berjalan-jalan, dan membaca. ( Nazarudin,1994: 83). 4) Tempat peralihan , tempat menunggu  Ruang terbuka merupakan pegikat sosial untuk menciptakan interaksi 5) Tempat mendapatkan udara segar dari lingkungan antara kelompok masyarakat, sebagai tempat berkumpul sehari-hari 6) Sarana penghubung antar tempat dan pada kesempatan khusus ( Carr,1992:3). Semua ruang terbuka terbuka kontak sosial , tersebut ( serta memberikan kesempatan Carr,1992:45 ). secara Masyarakat fungsional, dapat 7) Pembatas atau jarak antar massa bangunan didalam kota menyampaikan pesan sebagai Fungsi Ekologi ruang terbuka : yang dimiliki sebuah ruang terbuka umum dapat mengungkapkan 1) Penyegaran udara nilai 2) Menyerap air hujan /arti 3) Pengendalian banjir menyampaikan nilai-nilai budaya (Carr,1992: 3). Ruang terbuka yang 4) Pemeliharaan ekosistem lebih 5) Pelembut arsitektur bangunan mengkomunikasikan nilai budaya memberikan lebih banyak manfaat simbolis mengkomunikasikan arti ruang tersebut ( Trancik,1986:86).Peran ruang terbuka tersebut bagi masyarakat, diantaranya kepada masyarakat (Trancik,1986:86). 2.2.4. Manfaat Ruang Terbuka Manfaat ruang terbuka dapat dirasakan dalam berbagai fungsi  Ruang terbuka merupakan alternatif bagi masyarakat kota dalam dan lingkup pelayannya. Sebuah ruang terbuka selalu menjadi kebutuhan, baik dalam fungsinya sebagai ruang terbuka umum maupun sebagai sarana rekreasi. Dalam lingkup pelayanan kecil maupun yang lebih luas , ruang terbuka melakukan pergerakan. sarana kegiatan Selain merupakan wadah pertemuan dan pendidikan,ruang terbuka dapat menjadi persinggahan dalam pergerakan (Hester,JR,1984:15). Dengan sifatnya yang suatu dinamis, ruang terbuka menjadi bagian penting dalam
  • 5. kawasan yang dapat memberikan pilihan dalam melakukan pergerakan (Carr,1992:3). pengembangan ruang terbuka agar keberadaannya tidak terabaikan sehingga mengurangi manfaat yang dapat diberikan.  Melalui komponen pergerakan yang dimilikinya terutama komponen fisik,ruang terbuka dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas lingkup kota. Taman dalam bentuk aslinya mempunyai fungsi sebagai paru-paru kota yang memberikan 2.2.5. Pertimbangan dalam Pengembangan Ruang Terbuka Upaya menciptakan ruang terbuka yang berhasil dalam suatu kota perlu mempertimbangkan beberapa aspek penting sebagai pengarah udara segar dan sinar matahari cukup untuk menciptakan suasana dan pengendali dalam pengadaan santai dan bebas , sebagai penawar tekanan fisik dan psikologis aspek pertimbangan kehidupan kota ( Cranz,1982; Heckscher & Robinson,1997). Taman terbuka, merupakan pelengkap keindahan kota yang juga berfungsi sebagai perundangan yang terkait dengan pengembangan ruang terbuka. penyejuk mata (Nazaruddin,1994:83). a. Kondisi fisik dan Karakteristik sosial taman dan Kemudian tempat bermain ditujukan untuk melayani kegiatan rekreasi bagi kesejahteraan masyarakat rekreasi pengembangan dalam ruang (Carr,1992:10). Program terbuka dapat meningkatkan kualitas standart dan pengembangannya. Aspek – tersebut meliputi kondisi dan karakteristik perencanaan ruang terbuka serta ruang peraturan Perkembangan ruang terbuka dalam suatu kota sangat dipengaruhi kondisi fisik dan karakteristik sosial didalamnya. Ruang terbuka dengan berbagai kondisi dan karakteristiknya merupakan aspek vital kehidupan penggunanya, karena pengadaannya mempertimbangkan dalam bentuk dan fungsi perilaku pengguna tersebut. Orientasi yang dirancang dengan baik ,berlokasi strategis , cukup pemeliharaan pendekatan tidak kegiatan saja, pendekatan dalam hanya pada aspek aktivitas tetapi juga (human experience) dalam dan upaya program dan melayanikebutuhan penggunanya, dapat manusia hidup dan lingkungan kota (M.Gold,1980:1). Dengan demikian aspek pada aspek pengalaman aktivitas tersebut. Dengan kota. Ruang dan fasilitas waktu senggang demikian meningkatkan kualitas penting yang menjadi pertimbangan dalam pengembangan sebuah kegiatan rekreasi memberi kesempatan kepada masyarakat untuk ruang terbuka meliputi kualitas fisik dan karakter sosialnya. Kedua aspek mengekspresikan, mengindentifikasi dan dari tersebut juga mempengaruhi perkembangan ruang terbuka. Pengabaian salah satu rendah, aspek akan mengakibatkan kegagalan dalam upaya pengembangan pekerjaan rutin (Van memberikan kesempatan kepada menjauhkan Dorer,1979:xi). Ruang diri terbuka masyarakat golongan saling mendukung dan secara bersama-sama memberikan tantangan dan resiko, menciptakan perasaan sebagai ruang terbuka. Kualitas bagian dari alam dan pengungkapan emosional. Dalam suatu kota, dalam pengembangan ruang terbuka . Kaplan (1989) mengemukakan ruang terbuka dapat bahwa memanipulasi material secara langsung, kualitas fisik seringkali menjadi pertimbangan lingkungan memperlihatkan kebesaran suatu kota, memberikan suasana yang pengembangan ruang terbuka berbeda, memberikan bentuk/relief fisik dari lansekap kota,perspektif , secara estetis variasi pemandangandan juga orientasi (Van Doren,1979:17). besar masyarakat (Carr,1992:11). diperlukan perhatian khusus dalam upaya diperoleh, maka pengadaan dan , motivasi karena pohon dalam dan upaya penghijauan maupun psikologis merupakan kebutuhan sebagian b. Standart Pelayanan Berdasarkan banyaknya manfaat yang dapat menjadi utama
  • 6. Pengembangan ruang terbuka dalam suatu kota diarahkan dan dikendalikan oleh standart-standart . standart  Elemen ruang terbuka pembentuk kegiatan, sehingga yang digunakan dalam unsur penarik. perencanaan ruang terbukamerupakan standart yang berlaku didalam kota bersangkutan atau disesuaikan dengan standart lain yang pemakaiannya karakteristik Beberapa standart yang dapat ruang terbuka  Ruang terbuka disukai atau tidak disukai ,tergantung pada elemen dapat fisik ruang terbuka tersebut.  Intensitas dengan kepadatan tinggi dan pola kegiatan yang terjadi dipergunakan untuk mengarahkan diruang terbuka ,terlihat pada daerah yang memiliki elemen. perencanaan ruang terbuka adalah :  Standart kebutuhan memperlihatkan Jenis elemen ruang terbuka menurut acuan Whyte(1980) dan Hester ruang aktivitas yang (M.Gold,1980:188), (1984) sebagai berikut : dibutuhkan untuk melakukan  Adanya tempat aktivitas yang diinginkan yaitu dengan adanya elemen berbagai aktivitas waktu senggang. Standart ini merupakan pedoman ruang terbuka yang dapat menimbulkan kegiatan diruang terbuka, untuk menata ruang kegiatandidalam ruang terbuka.  luas lahan dibutuhkan seperti: olahraga dengan tersediaanya lapangan olahraga, jalan-jalan Standart kebutuhan ruang dalam ruang terbuka kawasan (district park) (M.Gold,1980: 284 ). Merupakan luas lahan yang dibutuhkan berbagai unit kegiatan didalam ruang terbuka yang berukuran lebih dari 8 ha.  Sistem klasifikasi 2.3 ruang terbuka ( M.Gold,1980:267), merupakan TEORI ELEMEN FISIK PERANCANGAN KOTA HAMID SHIRVANI Hamid Shirvani, 1985 (dalam Dharmawan, pedoman arahan fungsi, desain dan lingkup pelayanan berbagai Implementasi Perancangan jenis ruang dikeluarkan Ministry Sistem klasifikasi of Culture and luas kebutuhan sarana 2003), menentukan elemen urban rasio Land use merupakan salah satu elemen kunci dalam perancangan dan lingkup kota, untuk menentukan perencanaan dua dimensional, yang kemudian pelayanan ruang terbuka berdasarkan jumlah penduduk. Standart perencanaan Kota, 1. Tata Guna Lahan (Land Use) ruang terbuka yang didasarkan pada populasi (M.Gold,1980:283), merupakan arahan  dan design dalam delapan kategori sebagai berikut : terbuka,yang Recreation Sport and Fitness Division,Ontario,Canada,1976.  Eddy, Teori kota atau akan menentukan ruang tiga dimensional. Penentuan land use dapat pedoman menciptakan hubungan antara sirkulasi atau parkir, mengatur perencanaan pemukiman kota,merupakan standart kebutuhan ruang kepadatan kegiatan / penggunaan di area lahan kota. Terdapat terbuka perbedaan kapasitas dalam penataan ruang kota, apakah dalam berdasarkan penduduk pendukung yang berlaku di Indonesia. 2.2.6. Elemen Ruang Terbuka Elemen ruang terbuka berperan penting dalam menarik orang untuk aspek pencapaian, parkir, sistem transportasi yang ada, dan kebutuhan untuk penggunaan lahan pengertian land use adalah datang ke ruang terbuka, elemen ini akan membentuk kecenderungan menentukan kepada karakter kegiatan yang terjadi ruang terbuka : tertentu, sehingga pilihan yang secara individual. Pada prinsipnya, pengaturan penggunaan lahan terbaik dalam secara umum dapat untuk mengalokasikan fungsi memberikan gambaran keseluruhan bagaimana daerah- daerah pada suatu kawasan tersebut seharusnya berfungsi.
  • 7. tidak keseluruhan tapak diisi dengan bangunan sehingga daur 2. Bentuk dan Massa Bangunan (Building Form and Massing) Bentuk dan massa bangunan besarnya bangunan, bangunannya. lingkungan menjadi terhambat. ditentukan oleh ketinggian penampilan atau maupun konfigurasi dari massa massa bangunan, e. Garis Sempadan Bangunan seharusnya Dalam bentuk dan Garis Sempadan Bangunan merupakan jarak bangunan terhadap as jalan. diperhatikan berbagai aspek, meliputi: ini sangat penting dalam mengatur keteraturan bangunan di tepi jalan kota. a. Ketinggian bangunan Ketinggian Garis f. Langgam bangunan berkaitan dengan jarak Langgam atau gaya dapat diartikan sebagai suatu pandang pemerhati, baik yang berada dalam bangunan maupun kumpulan karakteristik yang berada pada jalur pejalan kaki. Ketinggian bangunan pada ekspresi digabungkan di dalam satu periode atau wilayah tertentu. suatu kawasan membentuk skyline. Sky line dalam skala kota Peran dari langgam ini dalam skala urban jika direncanakan dengan mempunyai makna : baik apat menjadi  Sebagai simbol kota menyatukan fragmen-fragmen kota.  Sebagai indeks sosial  Sebagai alat orientasi  Sebagai perangkat estetis  Sebagai perangkat ritual guideline yang mempunyai kesatuan dan kekuatan untuk g. Skala Rasa akan skala ketinggian ruang atau dalam menciptakan b. Kepejalan Gedung (Bulky) ini yang dibicarakan adalah penampilan gedung dalam konteks kota. Kepejalan suatu gedung dan perubahan-perubahan bangunan kontras visual dapat dalam memainkan peranan yang dapat membangkitkan daya hidup dan kedinamisan. Arti dari kepejalan adalah tebal, besar, dan gemuk. Dalam hal h. Material Peran material berkenaan ditentukan oleh tinggi, luas-lebar- dengan komposisi visual dalam perancangan. Komposisi yang dimaksud diwujudkan oleh hubungan panjang, olahan massanya, dan variasi penggunaan material. antar elemen visual. c. Koefisien Lantai Bangunan Koefisien bangunan dimana struktur, Lantai Bangunan adalah jumlah luas lantai i. Tekstur Lantai Bangunan Dalam sebuah komposisi yang lebih besar (skala urban) sesuatu dipengaruhi oleh daya dukung tanah, daya dukung lingkungan, nilai yang dilihat dari jarak tertentu maka elemen yang lebih besar harga tanah dan dapat menimbulkan efek-efek tekstur bangunan dibagi dengan luas tapak. Koefisien faktor-faktor khusus tertentu sesuai dengan peraturan atau kepercayaan daerah setempat. j. Dengan adanya warna (kepadatan warna, kejernihan warna), d. Koefisien Dasar Bangunan (Building Coverage) Adalah luas tapak yang tertutup dibandingkan dengan luas tapak keseluruhan.Koefisien Dasar Bangunan Warna dimaksudkan untuk menyediakan area terbuka yang cukup di kawasan perkotaan agar dapat memperluas kemungkinan ragam komposisi yang dihasilkan.
  • 8. 3. Sirkulasi dan Parkir (Circulation and Parking)  a. Sirkulasi jalan Elemen sirkulasi adalah satu aspek yang kuat dalam membentuk struktur Pengaturan parkir di pinggir jalan dan tanaman sebagai penyekat lingkungan perkotaan. Sirkulasi dapat berupa bentuk,  Meningkatkan lingkungan alami yang terlihat dari jalan. b. Kedua, jalan harus dapat hubungan atau satu pola bagi yang dapat mengontrol aktivitas pengendara dan dapat kawasan, seperti aktivitas jalan raya, jalur pejalan kaki, dan pusat- dibaca. pusat kegiatan yang bergerak. memberi petunjuk orientasi bagi para Lebih khusus lagi, yakni : b. Tempat Parkir Unsur  yang sangat tempat parkir kendaraan. menentukan hidup sebab itu penting dalam Keberadaan tidaknya suatu sirkulasi tempat kawasan kota adalah parkir sangat komersial. dalam merencanakan tempat parkir bentuk lansekap untuk yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan kawasan sepanjang jalan tersebut,  Oleh yang benar, Menciptakan menciptakan lingkungan Mendirikan perabot jalan yang berfungsi pada siang dan malam hari dengan hiasan lampu yang mendukung suasana jalan  Termasuk perencanaan umum jalan dengan pemandangan kota hendaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut : (vistas) dan beberapa - sebagai tetenger (landmark) keberadaan strukturnya tidak mengganggu aktivitas di sekitar kawasan  Pembedaan susunan visual dan menarik yang jalan – dapat berperan jalan penting - pendekatan program penggunaan berganda dengan memberikan perabot jalan (streetscaping), trotoir, maju - tempat parkir khusus mundurnya batas bangunan (setback), penggunaan lahan yang - tempat parkir di pinggiran kota. cocok, dan sebagainya. Masalah sirkulasi kota merupakan persoalan yang membutuhkan pemikiran mendasar, antara prasarana jalan yang tersedia, bentuk c. Ketiga, sektor publik dan swasta merupakan partner untuk mencapai tujuan di atas. struktur kota, fasilitas pelayanan umum yang berpengaruh terhadap padatnya kegiatan dan masalah jumlah kendaraan bermotor yang semakin meningkat. Di samping itu juga perlu diperhatikan perilaku masyarakat kota yang memanfaatkan jalan tersebut. Tiga prinsip utama dalam menangani sirkulasi, yakni : a. Pertama, jalan seharusnya didesain menjadi ruang terbuka yang 4. Ruang Terbuka (Open Space) Ruang terbuka keras (hardscape, bisa menyangkut semua yang meliputi lansekap jalan, trotoir : elemen dan sebagainya), taman dan ruang rekreasi di kawasan kota. Elemen–elemen ruang terbuka juga menyangkut lapangan hijau, memiliki pemandangan yang baik, antara lain : ruang hijau kota,  Bersih dan elemen lansekap yang menarik pepohonan, pagar, tanaman, air, penerangan,  Persyaratan ketinggian dan garis tempat sampah, air minum, sculpture, jam dan sebagainya. Secara berdekatan dengan jalan sempadan bangunan yang paving, kios–kios, keseluruhan, elemen–elemen tersebut harus dipertimbangkan untuk mencapai kenyamanan dalam perancangan kota. Dan ruang terbuka merupakan
  • 9. elemen yang sangat esensial dalam perancangan ruang terbuka harus dipertimbangkan kota. Desain secara terintegral terhadap bagian dari perancangan kota. Menurut Wood ( 1979 ), perancangan pedestrian area diidentifikasi menjadi lima kriteria yang harus dipertimbangkan, yakni kecocokan, skala, material, infrastruktur dan jumlah atau dimensi. Rustam Hakim, 1987 membagi ruang terbuka berdasarkan kegiatan Akhir-akhir ini berkembang mal pedestrian ( pedestrian mall ) termasuk yang terjadi sebagai berikut : di kota – kota besar di Indonesia. Secara tradisional, pengertian mall a. Ruang terbuka aktif, yaitu ruang terbuka yang mengundang unsur- adalah areal memanjang yang terbentuk oleh deretan pepohonan dan digunakan masyarakat umum untuk berjalan kaki.Sekarang mall unsur kegiatan di dalamnya, misalnya plaza, tempat bermain. b. Ruang terbuka pasif, yaitu ruang terbuka yang di dalamnya tidak merupakan bentuk jalan atau plaza di kawasan pusat bisnis yang berorientasi pada pola pedestrianarea sebagai ruang transit. Harvey mengundang kegiatan manusia. Rubenstein ( 1992 ) membagi mall menjadi tiga tipe,yakni ; a. Mal penuh (Full Mall) 5. Area Pedestrian (Pedestrian Area) Pedestrian merupakan elemen penting dalam perancangan kota, Direncanakan dengan menutup satu penggal jalan bagi karena tidak lagi hanya berorientasi pada keindahan semata, akan kendaraan bermotor dan dikembangkan untuk jalan tetapi juga masalah kenyamanan dengan didukung oleh kegiatan atau plasa dengan pedagang eceran yang dapat memperkuat kehidupan ruang kota yang baru, pohon-pohon di tepi jalan, perabot jalan, dan elemen– elemen ada. Sistem pedestrian yang baik akan mengurangi keterikatan terhadap estetis seperti air mancur, patung atau kendaraan di kawasan pusat kota, meningkatkan penggunaan pejalan seharusnya dapat memberi visual kaki, mempertinggi kualitas lingkungan melalui sistem perancangan yang istimewa, manusiawi, mendalam di kawasan pusat kota. menciptakan kegiatan lebih banyak dan akhirnya akan pedagang membantu kaki dalam lima yang meningkatkan interaksi antara dasar–dasar elemen perancangan kota dalam suatu kawasan hunian dengan berbagai bentuk kegiatan pendukungnya. Isu kunci dalam keseimbangan perancangan pedestrian adalah antara penggunaan pedestrian area untuk kendaraan bermotor. Hal ini untuk mendukung menjadi hidup, dengan ruang–ruang publik dalam waktu yang bersamaan dapat antara kegiatan– kegiatan dijalin menjaga dan fasilitas suasana kota yang menarik, namun hubungan yang baik tersebut dengan kegiatan pelayanan umum dan fasilitas yang dimiliki oleh masyarakat secara individual. pedestrian bentuk linier yang didesain dengan dan dapat sculpture. Mal paving penuh ini yang mengalir, karakter yang menciptakan imajinasi dan rasa yang b. Mal untuk Transit (Transit Mall) Merupakan mal yang dikembangkan bagi pedestrian di suatu penggal jalan dengan tetap mengijinkan khusus bagi transit kendaraan umum seperti bus, taksi dan kereta listrik. Lokasi yang dipilih seharusnya memiliki image yang unik untuk kawasan dengan kegiatan pusat kota panjang dan yang biasanya berupa berhubungan deretan pedagang eceran, perkantoran, hotel, pertunjukan dan perumahan. c. Setengah Mal (Semi Mall) Direncanakan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan parkir di sepanjang jalan, dengan cara memperluas area untuk pedestrian yang dilengkapi dengandesain paving, pohon–pohon di sepanjang
  • 10. jalan, perabot jalan seperti pembatas jalan penerangan, tanda – tanda dan elemen lain yang dapat e. Pembatasan tanda-tanda yang berukuran besar mendominir di lokasi memberi kenyamanan pemandangan kota (vistas) yang dantercipta visual yang mengalir, karakter jalan linier yang kuat serta berkumpulnya image baru di pusat kota tersebut. (Richardson, 1976). pengunjung mestinya tampak dari area seperti lapangan hijau dan taman Di samping itu mempertimbangkan unsur estetika atau visual yang 6. Tanda-tanda (Signages) menitikberatkan Tanda adalah suatu tulisan (huruf, angka atau gambar), gambar antara iklan pada komersial of kesederhanaan. Kemudian dan non komersial, display) yang biasanya dibedakan waktu pemasangan (ilustrasi atau dekorasi), lambang (simbol atau merek dagang), bendera, (duration berkaitan dengan atau sesuatu gambar yang ; pengumuman obral dan standar perawatannya. a. Ditempelkan atau digambar pada suatu bangunan atau struktur Secara lebih rinci fungsi tanda menurut De Chiara & Koppelman lain b. Digunakan sebagai pemberitahuan, penatrik perhatian, iklan (dalam ”Standart Perencanaan Tapak”, 1997, hal 33), pada dasarnya c. Terlihat di luar bangunan. simbol dan tanda (rambu) harus memenuhi empat fungsi,yaitu: Papan reklame merupakan elemen visual yang semakin penting artinya dalam perancangan kota. Perkembangan papan-papan reklame terutama, mengalami persaingan yang berlebihan baik dalam penempatan titik-titiknya, dimensi atau ukuran billboardnya,  Bersifat penunjuk, biasanya dilengkapi dengan panah, digunakan untuk perubahan dalam lintasan atau penjelasan dari suatu arah yang benar  Bersifat keterangan, digunakan sebagai keterangan untuk kecocokan bentuk, dan pengaruh visual terhadap lingkungan kota. penataan umum serangkaian unsur, di antaranya Perlu dipertimbangkan: kecepatan kendaraan dan jarak reaksi, jumlah kampus rute bus, tata letak bangunan dan kata-kata yang harus dicantumkan pada sebagainya. pesan tersebut, seberapa dimensi tulisan pada pesan di papan tersebut. Pedoman teknis Edy mengenai signages  Bersifat menurut Richardson (dalam a. Penggunaan tanda-tanda harus merefleksikan dan ukuran tanda-tanda harus memadai memberikan terhadap keterangan hal-hal khusus, suatu lokasi, misalnya A”; bangunan No. 4 dan lain-lain.  Bersifat pengaturan, memberikan persyaratan gerak larangan atau karakter kawasan tersebut Jarak pengenal, mengadakan pengenalan ”area parkir Dharmawan, 2003, hal 21) meliputi hal-hal sebagai berikut: b. atau shopping mall, denah dan diatur memberikan, biasanya digunakan untuk lalu lintas di antaranya ”tanda berhenti sebagainya. bus”, ”larangan parkir”, ”satu arah” dan sedemikian rupa agar menjamin jarak penglihatan dan menghindari 7. Kegiatan Pendukung (Activity Support) kepadatan dan kekacaubalauan, c. Penggunaan tanda-tanda harus harmonis dengan bangunan arsitektur di sekitar lokasi tersebut, d. Pembatasan tanda-tanda dengan lampu hias, kecuali penggunaan khusus seperti theater dan tempat pertunjukan, Pendukung kegiatan adalah semua fungsi bangunan dan kegiatankegiatan yang mendukung ruang-ruang publik suatu kawasan kota. Antara kegiatan-kegiatan dan ruang-ruang fisik selalu memiliki keterkaitan satu sama lain. Bentuk, lokasi dan karakter suatu kawasan yang memiliki ciri khusus akan berpengaruh pula terhadap fungsi,
  • 11. penggunaan lahan dan kegiatan-kegiatannya. kegiatan yang memperhatikan lokasi Sebaliknya tapak yang layak dan baik tergantung seberapa besar aktivitas penggunaan lahan tersebut. Pendukung kegiatan tidak hanya menyediakan jalan pedestrian atau plaza, tetapi juga mempertimbangkan fungsi utama dan penggunaan elemen-elemen kota yang dapat menggerakan aktivitas. Apakah fungsi memperhitungkan masalah konservasi suatu perencanaan kota menjadi tidak lengkap (Nahoum Cohen, 1999). Konsep tentang konservasi kota memperhatikan beberapa aspek yakni: bangunan-bangunan tunggal, struktur dan gaya arsitektur, hal-hal yang berkaitan dengan kegunaan, umur bangunan atau kelayakan bangunan. Beberapa terminologi dalam konservasi sangat penting untuk bangunan pusat perbelanjaan, taman menentukan kategori tiap-tiap bangunan yang akan dikonservasi, antara rekreasi, pusat perkantoran, perpustakaan umum, dsb. Menutup suatu lain: jalan untuk trafik a. Preservasi (preservation) dan merubah menjadi pedestrian mall tidaklah cukup menjamin bahwa orang-orang akan berdatangan Menjaga menunjukkan bahwa yang paling dipadati pengunjung adalah tempat berbelanja, makan, nonton, istirahat atau santai, pergi ke dan dari tempat kerja. Hal tersebut menunjukkkan tandatanda suatu pusat kota yang sehat dan hidup (lively). dan melestarikan bangunan kuno dari kerusakan, pembongkaran dan perubahan apapun. Dalam preservasi tidak diperbolehkan mengganti elemen aslinya dengan elemen lain. b. Konservasi (conservation) Satu strategi atau kegiatan menangani secara preventif terhadap Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penerapan desain activity kehancuran bangunan kuno, memperbaikinya agar dapat bertahan supportadalah : lebih lama dengan mengganti beberapa elemen yang sudah rusak a. Adanya koordinasi antara kegiatan dengan lingkungan binaan yang dengan elemen baru seperti aslinya. dirancang b. Adanya keragaman intensitas kegiatan yang dihadirkan pada c. Rehabilitasi (rehabilitation) ruang tertentu c. Bentuk kegiatan memperhatikan aspek kontekstual Mengembalikan bangunan-bangunan d. Pengadaan fasilitas lingkungan menjadi berfungsi dengan merestorasi utilitas yang diperlukan dan e. Sesuatu yang terukur, menyangkut ukuran, bentuk dan lokasi dan fasilitas yang menampung activity support yang bertitiktolak dari skala manusia. meningkatkan efisiensi kegunaannya. d. Peningkatan (improvement) Kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan nilai, tingkat 8. Konservasi (Conservation) Konservasi suatu bangunan individual selalu harus dikaitkan secara keseluruhan kota, agar meyakinkan bahwa konservasi akan harmonis dengan lingkungan sekitarnya. Pada prinsipnya masalah perencanaan kota dan konservasi bukan suatu yang harus dipertentangkan, tanpa kuno yang tidak berfungsi kenyamanan, dan tingkat efisiensi utilitas baik yang secara memenuhi fisik, ekonomis bangunan kawasan dan kota. e. Monumen bersejarah (historical monument) sosial penampilan, standar budaya, teknis nilai
  • 12. Kegiatan mencari bukti-bukti yang mencakup bangunan arsitektur Menurut Kevin Lynch (1979), citra atau kesan dari suatu kota tunggal dan kawasan desa atau kota, peninggalan sejarah, seni merupaka gambaran yang didasari oleh realitas fisik sebuah kota. Citra dan sebagainya. sebuah kota dibentuk oleh elemen pokok yaitu : f. Warisan budaya (cultural heritage) Yang dapat diklasifikasikan ini adalah monumen, kelompok bangunan 2.4.1 Path ( jalur pergerakan ) Path adalah jaringan dimana masusia akan bergerak kuno, tapak yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. dari suatu tempat ke tempat lain. Pembentuk karakter path yaitu : Suatu kawasan bersejarah harus memiliki persyaratan karakteristik tertentu, seberapa jauh tingkat kualitasnya perlu diidentifikasi berdasarkan aspek-aspek sebagai berikut:  Tingkat infrastruktur kota  Perbandingan terhadap elemen kota yang lain jauh lebih baik  Jumlah dan ukuran 1. Aktivitas  Kepemilikan dan perawatan  Memiliki peraturan  Transportasi dan parkir Beberapa kriteria yang dapat dipakai untuk menentukan kualitas konservasi suatu kawasan atau kota, antara lain:  Aspek estetis  Nilai sejarah  Situasi kota  Ruang-ruang yang ada  Kekompakan dari konfigurasi kota  Apakah memeberikan rasa terkejut  Dapat memberikan suasana hidup di kawasan kota tersebut sepanjang jalan, misalnya perdagangan, perkantoran, dan lain-lain 2. Karakteristik fasade bangunan, misalnya : façade bangunan kuno, fasade bangunan kaca, dan lain-lain. 3. Tampilan path itu sendiri, msialnya : aspal, paving block, dan lain-lain Path merupakan kerangka kota yang membentuk struktur kota.  Memiliki keterkaitan dengan kota dan wilayah yang penting  Memiliki kegunaan dan potensial khusus Struktur kota yang terbentuk adalah :  Linier  Radial  Grid 2.4.2 District ( Kawasan ) Pada dasarnya, sebuah kota merupakan integrasi dari berbagai kegiatan fungsional, biasanya memusat tertentu dalam fungsional kota. Distrik atau fungsional. campuran Adapun terdiri dari pada atas satu jenis berbagai komponen-komponen macam yang karakteristik fisik distrik yaitu : tekstur, space, form, simbol, tipe bangunan, tingkat perawatan, suatu kawasan kegiatan kegiatan menentukan topografi, detail, use, aktivitas, dan pemukiman.  Bangunan-bangunan yang ada memiliki ragam arsitektur yang unik. 2.4.3 Edge ( Batas ) 2.4 TEORI FISIK PERANCANAGN KOTA MENURUT TATA CITRA KOTA Batasan adalah elemen-elemen linear yang bukan merupakan path dan biasanya berupa batas antara dua area. Dapat diartikan bahwa batasan merupakan pengakhiran kenyataannya sulit melihat batasan dengan distrik tertentu, meskipun yang jelas antar kawasan
  • 13. fungsi yang berbeda. Edge bersifat tajam. Di Negara maju, intensitas bangunan fungsionla misalnya sangat tinggi. menerus dan tidak kawasan terasa e. Kedudukan landmark perdagangan Batasan dapat - Secara tidak terencana, seperti terjadi pada kota-kota kuno berup - Terencana, melalui kesadaran tentang urban design alam (sungai, gunung, hutan, dan lain-lain). f. Fungsi landmark - Sebagai sarana informasi 2.4.4 Landmark - Sebagai orientasi lingkungan Landmark merupakan tanda fisik yang dapat memberikan info bagi pengamat dari suatu jarak. a. Unsur landmark, yaitu: 2.4.5 Node ( Simpul ) Salah satu bentuk landmark adalah node, yaitu pusat aktivitas 1. Tanda fisik, berupa elemen visual atau kegiatan. Contohnya adalah square yang merupakan suatu 2. Informasi yang memberikan gambaran secara cepat dan pusat pasti merupakan suatu titik pusat kegiatan fungsional suatu kota. 3. Jarak, harus dikenali pada suatu kegiatan atau aktivitas rekreatif dan budaya. Node 1. Ciri-ciri node :  Pusat kegiatan 1. visual  Pertemuan beberapa ruas jalan 2. Nilai lebih dibanding historis dan Ciri khas yang mudah diingat  Tempat pergantian alat transportasi 3. Bentuk yang jelas  Perwujudan Node 4. Mudah dikenali  Secara konseptual, berupa titik kecil dalam kota 5. Memiliki hirarki fisik secara estetis  Secara realitas, berupa square skala besar, bentuk linear, jarak b. Kriteria landmark, yaitu: keseluruhan pusat distrik pada tingkat yang luas Elemen visual diperkuat dengan suara dan bau c. Macam landmark 2. Tipe Node 1) Ditinjau dari aspek bentuk  - Dibentuk dari suatu elemen atau bangunan kereta api utama - Berupa kawasan/urban space yang memanjang atau cluster  - Local landmark d. Proses pembentukan landmark - Memperluas arah pandang Thematic Concentration, berfungsi sebagai inti yang merupakan focus dan symbol sebuah wilayah penting 2) Ditinjau dari aspek jarak - Distant landmark Junction Node, missal, stasiun bawah tanah, stasiun  Junction and Concentration 3. Kualitas Node  Introvert Node, memberikan sedikit kesan mengarahkan  Ekstrovert Node, yaitu menerangkan arah-arah umum, - Membuat kontras penghubung yang jelas ke berbagai distrik, pendekatan - Meletakkan landmark pada suatu tempat yang memiliki hirarki terlihat datang dari sisi tertentu visual secara strategis atau istimewa
  • 14. 2.5 TEORI FIGURE GROUND gournd secara mikro berfokus pada ciri khas tekstur dan masalah 2.5.1 tekstur sebuah kawasan secara mendalam. Teori Figure Ground Teori-teori figure ground dapat dipahami dari tata kota sebagai hubungan tekstural antara bentuk yang dibangun (building mass) dan ruang terbuka (open space). Analisis figure ground adalah alat yang sangat baik untuk mengidentifikasikan sebuah tekstur dan pola-pola sebuah tata ruang perkotaan (urban fabric), serta mengidentifikasikan masalah keteraturan massa/ruang perkotaan.  Pola Sebuah Tempat Di dalam kota, pola-pola kawasan secara tekstural yang mengekspresikan rupa kehidupan dan kegiatan perkotaan secara arsitektural dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok Gambar 2.1 Figure ground dalam skala makro kecil (kawasan), yaitu kawasan kota sebagai berikut: 1. Dresden, Jerman Susunan kawasan bersifat homogen yang jelas, dimana ada hanya satu pola penataan; 2.  Susunan kawasan bersifat heterogen, dimana ada dua a. Organisasi Lingkungan (atau lebih) pola berbenturan; 3. Susunan kawasan yang Dua Pandangan Pokok terhadap Pola Kota bersifat menyebar dengan Susunan kota adalah pengorganisasian makna tertentu yang dikomunikasikan di dalam ruang melalui bentuk-bentuk tertentu. kecenderungan kacau. Figure ground di dalam tingkat kota dapat dilihat dengan Suatu keseimbangan dapat dicapai dengan dua skala: dua sudut pandang konfigurasi berikut ini: 1. Skala makro Figure Figuratif menyesuaikan Dalam Skala keseluruhan. dalam skala gambar khas makro, Artinya ini figure sebuah menjadi kawasan kota tidak figure ground secara tekstur ground memperhatikan kota terlalu yang kecil penting karena makro berfokus pada ciri dan masalah tekstur sebuah kota secara Pandangan yang pertama atau dengan kata lain konfigurasi massa atau blok Dalam skala mikro yang diperhatikan adalah sebuah figure ground kota dengan focus pada satu kawasan saja. Artinya pada skala ini kota secara keseluruhan tidak terlalu penting, karena gambar figure figure yang dilihat secara figurative. Artinya perhatian diberikan pada figure massanya. keseluruhannya. 2. Skala mikro memperhatikan konfigurasii - Ground yang Figuratif
  • 15. Pandangan kedua mengutamakan konfigurasi ground Dalam linkage yang visual dua atau lebih banyak fragmen kota (konfigurasi ruang atau void). Artinya konfigurasi ruang atau void dilihat sebagai bentuk tersendiri.  dihubungkan menjadi satu kesatuan secara visual. Pada dasarnya atau dua pokok perbedaan linkage visual, yaitu: Yang menghubungkan netral; Solid dan Void sebagai Elemen Perkotaan dua daerah secara Yang menghubungkan dua daerah dengan mengutamakan satu Ada tiga elemen dasar yang bersifat solid serta empat elemen dasar yang bersifat void. Tiga elemen solid atau blok adalah daerah. blok tunggal, blok yang mendefinisi sisi, dan blok medan. Empat Selanjutnya akan diperkenalkan lima elemen linkage visual yang elemen void menghasilkan hubungan secara visual, yakni garis, koridor, sisi, sumbu, yakni sistem tertutup yang linier, sistem tertutup yang memusat, sistem terbuka yang sentral, dan sistem terbuka yang linier  dan irama. Elemen garis menghubungkan secara langsung dua tempat dengan satu deretan Void dan Solid sebagai Unit Perkotaan Elemen sisi sama tertentu yang mempunyai identitas sebagai satu kelompok. dua unit- unit irama menunjukkan dengan koridor yang bersifat spasial. dengan yang lain, karena secara bersama-sama membentuk sering dua elemen garis, menghubungkan dua kawasan dengan satu massa. Elemen sumbu mirip dengan elemen Elemen-elemen solid atau void tidak boleh dilihat terpisah satu yang koridor yang dibentuk oleh deretan massa (bangunan atau pohon) membentuk sebuah ruang. Sebuah unit adalah jumlah beberapa massa beserta ruang perkotaan massa. Elemen sebuah tekstur perkotaan. Dii dalam dimensi yang lebih besar, dibedakan daerah Namun, perbedaan ada pada yang dihubungkan oleh elemen tersebut. Elemen menghubungkan dua tempat dengan variasi massa dan ruang. enam pola kawasan kota secara tekstural, yaitu grid, angular, kurvelinier, radial konsentris, aksial, serta organis.  Linkage Struktural Dalam analisis perlu diperhatikan tiga variabel tekstur, yakni tingkat keteraturan, tingkat keseimbangan, dan tingkat kepadatan digabungkan menjadi satu kesatuan dalam tatanannya. Sama seperti antara massa dan ruang supaya pengelompokan dapat dicapai. 2.5.2 Dalam lingkage yang struktural, dua atau lebih bentuk struktur kota linkage yang visual, dalam linkage yang struktural, pada dasarnya dapat diamati dua perbedaan pokok sebagai berikut: Teori Linkage Teori Lingkage memperhatikan dan menegaskan hubungan-hubungan dan gerakan-gerakan (dinamika) sebuah tata ruang perkotaan atau  Menggabungkan dua daerah secara netral;  Menghubungkan dua daerah dengan mengutamakan satu daerah. urban fabric. Dalam linkage  Linkage Visual bengunannya Istilah linkage visual dapat dirumuskan sebagai berikut: koordinator. struktural yang baik, pola ruang perkotaan dan sering berfungsi sebagai sebuah stabilisator dan
  • 16. - Bentuk Kolektif yang berbeda dengan Lingkungannya - Sebuah bentuk kolektif yang tidak dapat dilihat tanpa sedikitnya wujud perbedaan terlihat pada lingkungannya. Hal tu berar ti batasan visual atau struktural baik berupa i elemen alamiah maupun elemen buatan supaya diperlukan bentuk kolektif jelas dalam Bentuk Kolekti keseluruhannya. Gambar 2 2 Tiga e emen nkage struktura . Ada ga l li e emen nkage elemenan visual tembusan. struktura yang pembangunan Elemen l, tambahan i i yang sudah ada. memperkena kan elemen po a mencapai  i Compositional form i i li melanjutkan po a , Komposis dua Elemen sambungan l baru pada dan individual yang hubungan antara atau gerakan Modernisme K Sering dipakai dalam desain fungsionalisme i . baru yang be um ada terbuka di dalam sega t a  jelas d mensi Namun, penghubung l supaya bentuk kolektif entuk kolektif yaitu : masing-mas ng agak abstrak i i ngkungan l boleh menjadi Fum h ko Mak me hat tiga tipe eseluruhannya. kawasannya. lElemen tembusan l tidak memperkena kan po a li aktiv atau struktural dalam k diperlukan l b hubungan secara ars tektura ya tu tambahan sambungan, ti l li l serta Hubungf yang berhubungan dengan lingkungannya l . l erselasik pada tahun 1930-an sampai sekarang. but kurang memperhatikan fungsi ruang itas pelakunya. Linkage sebagai Bentuk Kolektif Roge r Trancik membandingkan di namika susunan dan Gambar 2.3 Compositional Form hubungan bagian-bagian kota seperti suatu komposisi musik dengan suatu sistem datum. Suatu datum yang bersifat spasi al merupakan sebuah garis-garisl ahan ali ran , gerakan yang diarahkan , sumbu yang organisas ional ii i bahwa sebagai pengatur yang efektif, sebuah garis datum harus memiliki kontinuitas visual untuk menembus atau melintasi semua unsur yang diorganisir sebagai figure yang dapat merangkum dan mengumpulkan semua unsur-unsur yang terorganisir didalam lingkungannya.  Megaform Menghubungkan struktur-struktur seperti bingkai yang linear atau sebagai grid. Linkage dicapai melalui hirarki-hirarki yang bersifat open
  • 17. ended (masih terbuka untuk berkembang). Contoh sederhana Teori place sendiri menekankan pada makna sebuah kawasan sebagai megaform adalah bentuk dan pola pohon. tempat perkotaan secara arsitektural. Sebuah space dibentuk sebagai sebuah space jika memiliki ciri khas dan suasana tertentu yang berarti bagi lingkungannya. Tujuh prinsip sebuah place secara estetis, yaitu: a. Keseluruhan Unit Sebuah kawasan harus dilihat dalam batasannya, masing-masing harus ditata sesuai dengan hirarkinya dalam kawasan tersebut. b. Bentuk Unit Sebagai sebuah unit place seharusnya memilki bentuk jelas dalam hal tipologi, ukuran, skala, baik dalam dua dimensi maupun tiga dimensi. c. Kekosongan Pusatnya Berfungsi sebagai ruang statis seharusnya memiliki pusat kosong seperti Gambar 2.4 Megaform  pohon, tugu, monumen ditempatkan diluar pusat ruang. Groupform d. Penutupan Batasnya Muncul dari penambahan akumulasi bentuk dan struktur yang Ini merupakan syarat pokok sebuah place perkotaan secara tiga biasanya berdiri di samping ruang terbuka public.Tipe ini dikembangkan dimensi. secara organis.Contoh penerapannya adalah pada kota-kota kuno dan desa tradisional.Namun saat ini dipakai dalam perancangan elemen groupform juga kawasan baru dengan e. Hubungan lahan/tampak sering Place yang berkualitas seharunya mempunyai hubungan jelas antara dibuat suatu lahan dan tampak. akumulasi bangunan sebagai suatu kelompok. f. Perabotan Tempat Sebuah place diisi dengan perabotan perkotaan, seperti: lampu, penghijauan, papan pengumuman, tiang-tiang, dan sebagainya. g. Gambaran Visual Sebuah place seharusnya mempunyai citra yang menarik. Maksudnya adalah sebuah place seharusnya mempunyai ciri khas. 2.6 KONSEP PENATAAN UNTUK PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA Konsep dan prinsip perancanagn di ruang terbuka menguraikan Gambar 2.5 Groupgorm 2.5.3 Teori Place kriteria dan komponen perencanaan ruang terbuka agar berhasil menjadi elemen vital di dalam kota. Vitalitas suatu ruang terbuka akan meningkat bila ruang memberikan banyak terbuka tersebut ”hidup” didalam kota dan
  • 18. manfaat kepada masyarakatnya.Upaya menghidupkan ruang terbuak penataan dapat dilakukan melalui berbagai cara. Berikut akan diuraikan kriteria dan manajemen ruang, yaitu pendekatan yang menekankan pada pemahaman kebutuhan masyarakat.Revitalisasi dan komponen beberapa harus berpedoman pada konsep identitas perencanaan untuk menghidupkan ruang terbuka, yaitu: suatukawasan,  konsep revitalisasi ruang terbuka diterapkan tanpa  konsep monumentalitas dalam ruang terbuka konsep perencanaan ruang terbuka sebagai tempat rekreasi  konsep perencanaan berorientasi pada masyarakat buakn pada Revitalisi menyesuaian ide atau ruang dengan konsep yang tersebut (tailor,1981:82)  karakteristik tertentu yang merupakan lingkungan terbuka terkait dengan kawasan berbagai aspek adalah Revitalisasi merupakan kota upaya melalui menimbulkan perubahan peningkatan kualitas fungsi atau yang berarti dari struktur dan peningkatan kualitas sarana pendukungnya (taylor,1981:82) lingkungan tanpa fisik kawasan 2.6.2 Konsep Monumentalis tersebut.Revitalisasi dalam piagam Burra dinyatakan sebagai upaya merubah tempat agar dapat digunakan untuk fungsi yaitu analisa difokuskan pada upaya pengembanagn sumber kekuatan komersial untuk meningkatkan vitalitas atau melalui peningkatan pengembangan kegiatan sosial, sesuai, revitalisasi penggunaan masyarakat untuk saat ini.Kemudian proses revitalisasi Konsep Revitalisasi suatu kawasan budaya dan ekonomi.Tahap awal dalam program 2.6.1 didalamnya, terutama sosial kegunaan yang tidak yang lebih menuntut perubahan drastis Pembentukan ruang terbuka yang vital di dalam kota sekaligus vital bagi masyarakat penggunanya, dapat diupayakan melalui konsep monumentalitas yang diterapkan bersamaan dengan konsep atau yang hanya memerlukan sedikit perubahan.Revitalisasi dengan komunitas.Dalam kenyataanya, mengandalkan kekuatan pasar dapat tanpa saling mendukung, fenomena yang terjadi saat ini adalah memperbaiaki perekonomia suatu kawasan kota (Irawan,1996:18) kegiatan Revitalisasi adalah satuan area bagian wilayah kota atau seluruh kota, satuan pandanagn (visual lansekap) yang dapat olahraga,rekreasi, aspek yang dapat maupun khas tentang suatu lingkungan kota, serta satuan fisik (linch,1960:46diterapkan dalam skala kecil maupun skala besar. dan karakteristik kawasan tersebut.Arne Abrasom dalm buku Urban Open Space mengemukakan bahwa upaya revitalisasi membutuhkan pendekatnn menyelurauh terhadap pertunjukan serta ruang keramaian terbuka umum komunitas didalam dapat menggagu keberadaan monumentalitas dan membuat persepsi yang salah, sulit untuk menikmati elemen ruang terbuk yang monumental (Permana,1995:9) Pentingnya Keberhasilan program revitalisasi dalam suatu kawasan sangan dipengaruhi aspek sosial disekitar pihak dimana masyarakat menjadi 90).Dengan demikiankonsep revitalisasi dapat dan diikuti pemenuhan kebutuhan yang mampu mewadahi kegiatankegiatan tersebut.Dilain citra yang pameran berjalan upacara seremonial di lapangan yang berkesan formal, sering tidak mempunyai arti dan peran yang penting bagi suatu kota, berupa memberi bayangan mental atau kedua konsep ini saling dikemukakan konsep dalam monumentalitas teori yang dalm ruang mengungkapkan terbuka pentingnya keberadaan monumen secara jelas dan berorientasi jauh kedepan, dimana pertimbanagn yang digunakan buka hanya dari hal-hal
  • 19. terukur, tetapi juga dari ayng tidak terukur (daya cipta, cita rasa dan persepsi manusia) yang akhirnya sebagai sendi kehidupan kita,  akan membentuk budaya gagasan terbaru Integrasi dan harmonisasi hal-hal yang kontradiktif yaitu monumentalitas dengan komunitas dalam satu disain. tentang  Disain yang adaptif dan bertahan dalam kurun waktu yang lama monumentalitas meliputi (Permana,1995:9) sebagai  kawasan. Monumentalitas sebagai human landmark yang akomodatif dan hidup lebih lama dari kurun periode lamanya.   Monumentalitas sebagai ekspresi dari kebutuhan budaya yang  objek, ditonjolkan orientasi bangunan  simbol 2.6.3 melalui penataan ruang atau ketinggian Konsep Penataan Ruang Terbuka Sebagai Sarana Rekreasi Monumen merupakan kumpulan aturan-aturan Pengembangan kegiatan rekreasi di dalam ruang terbuka kota dapat meningkatkan nilai vital ruang terbuka tersebut terutama bagi Sedangkan pentingnya konsep komunitas dikemukakan dalam teori komunitas dalam lingkup kontribusinya ternadap pembetukan fisik kawasan (Redman,1984:35) Komunitas sebenarnya bisa menjamin preservasi suatu kawasan mengadakan penetrasi nilai yang akan merusaknya. Ada saatnya disain guidelines sebuah komunitas yangterkadang bisa komunitas tersebut mampu bagi dirinya bahkan kemudian mengupayakan keseimbangan antara prinsip monumentalitas dan prinsip komunitas.Penerapan keduanya secara bersamaan dapat meningkatkan vitalitas ruang terbuka tersebut bagi masyarakat penggunanya.Beberapa dengan menerapkan (Permana,1995,9) kedua konsep organisasi rekreasi dan penyalahgunaan mekanisme psikologi teknologi, sebagai prinsip kota sekaligus perancangan tersebut adalah kelompok ruang wanita, terbuka kemanusiaan, ketrentaman, upaya simbol identitas, upaya harus peniadaan peningkatan peningkatan pendidikan dan interalsi antar kelompok (Van Doren,1979:12) Startegi samapai prinsip perancangan ruang terbuka berkaitan pemanfaatannya sebagai sarana rekreasi dikemukakan sebagai berikut :  Stategi dalam perancangan ruang terbuka sebagai sarana rekreasi (M.Gold,1980:44) adalah sebagai berikut : - Mempertimbangakn bagi lingkungan, (1979:7).Berdasarkan pemahaman ini konsep utama mempertimbangkan dengan Perencanaan ruang terbuka umum yang mengandung elemen harus masyarakat dapat digunkan sebagai acuan pengembangan baru. monumentalitas keterkaitan dengan kesehatan Komunitas mampu menyusun dan menyaring konteks ruan yang (terpilih) waktu senggang yang sangat vital dalam kehidupan manusia.Rekreasi dalam menghasilkan mewujudkanya secara efektif. terbaik masyarakat penggunanya.Rekreasi perperan penting dalam konteks dan mekanisme ruang terbuka harus dilandasi pemahaman akan atau bangunan penting dan bersejarah serta bersama-sama  sekaligus Monumentalitas dapat dihadirkan dengan menjaga dominasi Monumen adalah kebutuhan urban yang lebih dari sekedar sudah terpenuhi.  monumental Tetap mempertahankan monumen sebagai orientasi kawasan fungsional semata dimana tahapan kebutuhan akomodasi fungsi  konsep meskipun ada infiltrasi terhadap disain kawasan. merupakan tahapan tertinggi dari eksistensi daya nalar manusia.  manifestasi sehingga pengguna faktor-faktor sosial selain faktor ruang lebih tergantung padsa yang datang ke sana daripada apa ynag ada di sana fisik, siapa
  • 20. - Mengikutsertakan dalam tentang wilayah sosial yang proses disain meliputi pandangan - Fasilitas harus dapat perencanaan, preferensi dan kebutuhan merupakan informasi vital bagi akan datang. suksesnya - Mengikutsertakan masyarakat dalam proses perencanaan. perencanaan. - Terintegrasi dengan perencanaan lokal dan regional. - Mempertimbangkan faktor-faktor penting dalam kota yang teritorial, status, konflik, kerjasama, taman - Fasilitas kenyamanan, memberikan kemudahan, keamanan bagi pengguan serta memperlihatkan tatanan peningkatan kesejahteraan sosial Konsep perencanaan ruang terbuka sebagai sarana rekreasi pada dasarnya merupakan dan upaya menghidupkan ruang terbuka integrasi masyrakat, dimana pelayanan disediakan berdasarkan yang lebih berorientasi pada masyarakat (pengguna) pengalaman?kebiasaan masyarakat. - tidak mengabaikan aspek fisiknya.Pertimbanagn Pelayanan kebutuhan kelompok-kelompok kepuasan tertentu dan juga perencanaan diarahkan pada ruang dan 2.6.4 - Klasifikasi masyarakat menjadi kelompok-kelompok pengguan fasilitas rekreasi kegiatan pengembang rekreasinya memenuhi kebutuhan Konsep Penataan yang Berorientasi Pada Masyarakat Ruang terbuka umum berperan penting dalam kehidupan masyarakat, sehingga pengadaan dan pengembangannya harus lebih yang membutuhkan karakteristik lingkungan tertentu. - Memabgi setiap wilayah perencanaan menjadi beberapa jenis - Menempatkan kegiatan rekreasi yang diinginkan pada area perencanaan berdasarkan analisa kebutuhan pengguna dan kebutuhan area. pada masyarakat sebagai pengguna potensial.Program perencanaan suatu kawasan yang pada kebutuhan manusia harus sedekat mungkin mengenal dan menyesuaikan dengan kondisi pudaya, pola sosial dan gaya sesuai. pedoman berorientasi berorientasi area berdasarkan karakteristik lingkungan. hidup masyarakat pengguna kawasan tersebut.(Van Doren,1979:16) Dalam perencanaan ruang terbuka teknik penelitian sosial dapat digunakan untuk mengetahui perilaku waktu senggang Prinsip perancangan menurut M.gold diantaranya : meliputi prefernsi atau tingkat - Semua orang harus mempunyai akses terhadap aktifitas dan berbagai jenis aktivitas kepuasan dan lingkungan masyarakat terhadap (M.Gold,1980:1).Setelah dilakukan studi aktivitas eksisting, atribut untuk setiap kondisi aktivitas fasilitas. - Kegiatan maupun dalam terbuka sebagai sarana rekreasi akan dirasakan terbuka sebagai sarana rekreasi diantaranay (M.Gold,1980:14)  mendasar masyarakat. Pendekatan dalam menyusun prinsip perancangan ruang - Menyusun hal preferensi dan bila aspek lingkungan hidup.  merupakan meskipun kota.Vitalitas ruang keindahan lingkungan, pertimbangan seluruh penggunan merencanakan ruang, pelayanan mengintergasi-nya dengan pelayanan masyarakat lainnya. - Pelayanan dan yang baik. Konsep perencanaan taman rekreasi (M.Gold,1980:14) adalah : - Penekanan pada harus kenyamanan ”kelas” dan gaya hidup.  disesuaikan dengan kebutuhan yang rekreasi harus tertinggal dengan pelayanan umum lainya seperti pendidikan, kesehatana dan transportasi. dapat direncanakan berdasarkan11 komponen yaitu :  Fisik  Manusia
  • 21.  Sosial Konsep-konsep tentang pengetahuan ineraksi antara pola tata  Interaksi ruang dengan  Sirkulasi diabstraksikan dalm hal-hal sebagai berikut (Snyder,1994)  Kesenanagan 1.  Keamanan  Kenyamanan oleh orang lain.Luas atau sempitnya ruang tersebut tergantung  Rasa memiliki pada kadar dan sifat hubungan antar individu dengan individu  Aturan dan perkembangan (Hester,1984:87) lainya.Sebagai saran hubungan atau komunikasi antar individu perilaku manusia sebagai pelaku ruang dapat Personal Space Individu memiliki batas maya disekitanya dan tidak boleh dilalui Aktifitas masyarakat yang berlangsung dalam ruang terbuka mempengaruhi inilah persepsi ruang seseorang dinamakan personal space.Faktor- fungsi pengguna ruang terbuak tersebut, dengan demikian hal tersebut faktor yang mempengaruhi personal spce ialah jenis kelamin, juga mempengaruhi latar belakang, umur dan keadaan lingkungan fisik dalam ruang. penataannya.Evaluasi penataan ruang terbuka perlu mempertimbangkan arti ruang tersebut berdasarkan Menurut Hall (Hall dalam Holahan,1982:275 dan Fisher,1984:153) penggunaan dan tujuanya, dengan kata lain kebutuhan psikologi dan sosial pengguan ruang, faktor psikologiyang mempengaruhi preferensi terdapat 4 macam jarak personal space, yaitu : individu dan aksesbilitas terhadap pencapaian lokasi, fasilitas dan  Jarak intim, aktivitas yang terjadi pada jarak ini ialah hubungan pelayanan (Hester, Jr ,1984:18). Penataan ruang terbuka berhubungan yang terjadi antar anggota keluarga atau orang-orang terdekat dengan pola tingkahlaku serta niali- nilai dalm masyarakat.Perilaku sosial dengan fase jauh 15-45 cm dan fase dekat 0-15 cm  Jarak personal, aktifitas yang terjadi pada jarak ini ialah yang harsus dopertimbangkan adalah rangkaian proses interaksi, proses kompetisi, hal milik serta simbolik. Kegiatan aktif dan pengalaman percakpan antar 2 individu dengan fase jauh 0.45-0.75 m dan baru(discovery) fase dekat 0.75-1,2 m  Jarak Sosial, aktifitas yang terjadi pada jarak ini ialah hubungan yang bersifat formal seperti antar relasi bisnis dan sebagainya dengan fase jauh 2.1-3.6 m dan fase dekat 1.2-2.1 m  Jarak publik, Aktifitas yang terjadi pada jarak ini ialah hubungan 2.7 INTERAKSI ANTARA LINGKUNGAN DAN PERILAKU yang lebih formal ketimbang 2.7.1 Gejala Persepsi Manusia Terhadap Lingkungan Binaan dengan fase jauh >7.5 m dan fase dekat 3.6-7.5 m Manusia memiliki kebutuahan-kebutuhan biologis, sosial, 2. hubungan pada jarak publik Privasi personalitas dan kultural yang diekspresikan pada lingkungan.Salah Privasi merupakan keinginan atau kecenderungan pada satu seseorang ada 2 hal yang dipersepsikan ruang (space) disekitarnya. manusia tentang lingkunganya untuk tidak diganggu, jenis privasi yang dibedakan berdasarkan golongan diantaranya :  Keinginan untuk tidak diganggu secara fisik diri
  • 22.  Keinginan untuk dpat dekat dengan anggota keluarga tetapi constraint), sedangkan kesesakan ialah respon subjektif ini menjauh dari orang lain 3. terhadap ruang yang sesak (tight space),(stokols dalam Holahan,1982:198) Teritorialitas Teritorialitas merupakan tingkah laku yang ada hubunganya dengan kepemilikan atau hak seseorang atau sekelompok 2.8 KRITERIA DISAIN TAK TERUKUR terhadap suatu tempat atau lokasi geografis.Pola tingkah laku ini menyangkut personalisasi dan pertahanan terhadap gangguan dari luar (Holahan dalam Snyder,1982:235) 3 tipe dasar kriteria (reaonnable criteria), kriteria tak disain, yaitu kriteria terukur (non reasonable terukur criteria) dan kriteri umum (generic criteria) (Shirvani,1985:121) 4. Kenyamanan Secara Ada Kriteria tak terukur adalh kriteria yang tidak dapat diukur secara alamiah manusia mendapatkan kenyaman baik berusaha secara fisik untuk maupun kuantitatif tetapi dapat dilihat dan dirasakan (kualitatif). psikis Kriteria disan tak terukur diperkenalkan oleh tiga kelompok yaitu dalam lingkungan binaan sehingga manusia cenderung untuk : Urban Design Planet menempati daerah yang memenuhi atribut tersebut.Adapun Engineering, Inc (1977), dan Lynch (1981) dorongan untuk mendapatkan kenyamanan adanya property dan terpenuhinya san Fransisco (1970), Urban Research And terjadi karena syarat-syarat kenyamanan 2.8.1 Kriteria Disain tak Terukur Oleh San Fransisco Urban Development Plan komponen dari lingkungan binaan tersebut Urban Design Planet san Fransisco (1970) mengidentifikasinkan 5. Perasaan Aman dan Terlindungi sepuluh prinsip atau konsep dasar yang menjelaskan tentang Salah satu hal yang menjadi kebutuhan manusia berdasarkan metode yang diperkenalkan untuk mencapai tujuan dan sasaran, hierarki yaitu : kebutuhan lingkungan sekitar dari Malow yang perlindungan kepadanya.Manusia cenderung dapt memilih memeberikan akan merasa tidak tenang apabila dirinya selalu merasa terancam atau tidak aman. yang telah Daya hidup lingkungan kota dengan mengakomodasi pedestrian dengan street furniture, pepohonan, disain 6. Kesesakan dan kepadatan Manusia 1. Kesenangan/kenyamanan jalan, perlindungan dari cuaca, silau dn sebagainya. terbiasa hidup dengan orang 2. Ketertarikan visual banyak mungkin sudah merasa tidak sesak lagi namun sebaliknya Kualitas estetika lingkungan yang secara khusus berkenaan dengan manusia yang terbiasa hidup sendiri akan ditempatkan pada kondisi yang teras sesak jika karakter sama.Kepadatan berkaitan ditunjukan secara khusus oleh lingkungan terbangun dengan jumlah manusia dalam suatu batas ruang tertentu.Makin banyak manusia berbanding luas ruangan yang tetap padatlah keadaanya.kepadatan keruanagn (spatial adalh makin kendala arsitektural dan secara visual menyenangkan.Detail 3. Aktivitas Seperangkap umum kriteria (metode) yang menekankan pentingnya pergerakan gairah dan ”jalan hidup” lingkungan kota 4. Kejelasan dan kesesuaian
  • 23. Dicapai dengan pengarah jalan sebagai karakteristik yang MenurutUSR and E Kualitas visual tidak dapat didrfinisikan memberikan fasilitas untuk para pejalan kaki yang ada secara tepat tergantung orang yang memandangnya, maka dari itu dilingkungan kota adalah mungkin untuk 5. Kekhususan mendapatkan kesempatan terhadap permasalahan visual. Pentingnya menunjukan definisi dan identitas sebagai bagian dari lingkungan dan memiliki kontribusi indifidu untuk keseluruhan lingkungan. USR and E mengelompokan criteria kualitas visual ke dalam 8 nkategori : a. Kecocokan dengan penataan (fit with setting) : 6. Pengertian ruang Evaluasi ketepatan harmoni/kecocokan desain dengan Berkaitan dengan penghubungan komponen bangunan dan permukiman atau kota dalam hal lokasi site, kepadatan, warna, ruang terbuka struktur kota, untuk menggapai ”kejelasan tentang bentuk,dan material. Aspek lain ketepatan ialah berdasarkan nilai ketajaman dan bentuk ruang terbuka”secara alamiah sejarah,atau budaya; apapun desain yang memasukkan artefak (peninggalan 7. Prinsip tentang view sejarah) dan bangunan yang memiliki Berhubunagn erat dan memiliki penekanan terhadap maslah nilai,penggunaan,dan bentuk tradisional, dengan memasukkan estetika sebagai nilai ”kesenangan terhadap pemandangan” “pengingatan visual dan detail ditunjukan secara khusus oleh lingkungan terbangun. aktivitas. 8. Variasi atau kontras “, termasuk obyek fisik,penggunaan atau b. Ekspresi jati diri (expression of identity) : Permasalah arsitektural seperti gaya bangunan dan pengubahan, Pentingnya fungsi dan sosial dari suatu ekspresi jati diri,status,dan nilai kesan hal itu memiliki kontribusi terhadap wilayah lingkungan yang dapat pribadi diidentifikasi dan terhadap pusat ketertarikan yang ada didalm bangunan dan masyarakat personal,adalahdipertimbangkan untuk membuat kota memiliki kesan yang 9. Harmoni Berfokus pada kecocockan aspek estetika dan arsitektur seperti oleh pengguna segala dan masyarakat. sesuatu yang Aturan warna,material lebih mengungkapkan kesan menyeluruh yang menyeluruh secara visual. c. Akses dan orientasi ( Access and Orientation ): hubungan antara topografi dan bentuk bangunan dalam Masalah konteks peralihan, perlengkapan skala dan massa keanggotaan,bentuk,dan tujuan penting lokasi setempat. Elemen 10. Skala dan Bentuk kejelasan dan desain termasuk kenampakan keamanan dan desain penerangan tentang ruang publik Menggabungkan keragaman perhatian yang ada disekitar tujuan pencapaian suatu ”skala manusia” yang ada di lingkungan skala besar pada atau didekat tapak/site sebagai pesan yang kota.Perhatian diberikan kepada ukuran, kepadatn, pemassaan dijelaskan bangunan sebagai dimensi estetika dari kepekaan kontekstual dan warna,tanda,dsb) tentang kemana akan pergi dan apa yang efek tekstur skala bangunan dipandang dari sesuatu jarak tertentu 2.8.2 sebagai tujuan/orientasi (untuk itu,tetenger/ landmark dan elemen dilakukan. Kriteria Tak Terukur Oleh Urban Research And Engineering, Inc (1977) oleh arsitektur dan d.Aktivitas penunjang (Activity Support) : dikomunikasikan melalui
  • 24. Pengarahan kewilayahan didefinisikan secara spasial.Perhatian menunjukkan struktur yang (territory) melalui dan sebagai fisibel perilaku dimana (layak) lingkungan tentang atau penghubungan perilaku tanda. Desain yang yang wilayah yang spesifik tepat termasuk (Efficiency and Justice) dan Lynch berpendapat bahwa mereka ”selalu ditambahkan pada setiap daftar sesuatu yang baik”.  Vitalitas (Vitality) : hunian/permukiman ukuran dasar menunjang kriteria ditunjukkan di ruangan tersebut. keberlanjutan,keamanan,dan alternatif desain dimana eksisting campur diminimalkan mungkin menunjukkan peluang tangan dan akses visual nilai dimana umum yang persesuaian,termasuk perbedaan kehadiran ada dalam lingkungan. alam terhadap secara tepat jika dicapai melalui:1). pada topografi,perlindungan khusus,atau intensitas keterbiasaan/kedekatan (Intense familiarity)  Kecocokan (fit) berkaitan dengan perilaku, mengukur kecukupan pengaturan pertemuan antara tempat dan seluruh bentuk berlaku. Secara esensial, hal ini adalah perencanaan atau proses masalah dimana dikaitkan dengan pemrograman Perlindungan terhadap masuknya pengamat dari tapak (on-site) kelompok pengguna atau diluar tapak (off-site) yang dapat mengurangi pengalaman berhubungan yang dapat menyenangkan secara visual penampilan terhadap lingkungan efek kota. baik dan memonitor dengan tempat adaptasi yang yang ialah kemampuan fungsi yang khusus. Unkuran untuk memanipulasi dapat diperbaharui dari lingkungan dimana kelompok pengguna adalah aspek penting kecocokan. h. Kepedulian dan perawatan (care and maintenance) : komponen desain yang memperkenalkan dan Kesan Identitas, atau kesan tentang tempat,diciptakan oleh arti bentuk g. Kenyamanan Pandangan (Visual comfort) : perawatan dan mengolah bentuk dan kualitas dalam menajamkan persepsi dan identitas tanaman,sinar matahari,air dan pemandangan langit. kemudahan terhadap limbah. yang tapak/site melalui kepekaan kepada sumbangan yang baru dari pemeliharaan/penjagaan,penggabungan,dan penciptaan Mengacu memiliki  Kesan (Sense) : memasukkan pertimbangan tentang aturan f. Elemen alamiah (Natural Element) : mungkin dan jika bangunan dan ruang publik. Menunjukkan vital,biologi aktifitas dan elemen seperti hasil lahan,tanah e. Pemandangan (view): pemandangan fungsi dimana bentuk kemampuan umat manusia diatas semua kebutuhan. Vitalitas ialah pembagian,ukuran,dan lokasi ruang sepanjang fasilitas yang ingin Dorongan tingkat pengaturan,khususnya oleh  Akses ialah kemampuan seseorang untuk meningkatkan aktivitas sumber daya, pelayanan, informasi atau tempat kelompok pemakai (access) termasuk kualitas atau keragaman elemen yang dapat ditingkatkan.  Kontrol (control) menguraikan aspek dasar akses pengguna. 2.8.3 Kriteria Tak Terukur menurut Kevin Lynch Lynch menyebutkan 5 dimensi penampilan desain,yaitu: Vitalitas (Vitality), sebagai kriteria Kesan (Sense), Kecocokan Akses (Access),dan Kontrol (Control),sebagai tambahan menyarankan dua ”meta-criteria”,yaitu efisiensi dan (Fit), Lynch keadilan Tingkat dimana penggunaan dan pencapaian ruang, aktivitas dan penciptaan mereka, pengaturanruang terbuka memperbaiki, memodifikasi dan