lingkungan perumahan dan melayani kebutuhan warga lingkungan tersebut.
Ruang terbuka adalah ruang publik yang digunakan semua orang untuk berinteraksi dan melakukan berbagai aktivitas. Ruang terbuka seperti alun-alun memiliki peran penting dalam masyarakat karena memberikan tempat untuk kegiatan sosial dan budaya masyarakat. Jenis-jenis ruang terbuka antara lain taman umum, ruang terbuka lingkungan, dan
16 mental models I Wish I Mastered EarlierRob Kelly
Internet Entrepreneur Rob Kelly speaks at the University of Bridgeport Executive Speaker Series on September 8, 2015 on the subject of mental models.
Rob covers 16 mental models (inspired by Charlie Munger, Robert Cialdini, Jeff Bezos, Google and others) that he wishes he knew earlier in his career.
Note: Attached are only the slides of the speech. Video of this speech was recorded by the University of Bridgeport and may be found on their site. You can also visit Rob's article on The Top 100 Mental Models Needed To Succeed In Business at
http://robdkelly.com/blog/mental-models/a-list-of-top-100-mental-models-for-business/
The 16 mental models Rob Kelly discusses are:
Self Interest
Incentives
Reciprocation
Sunken Cost Fallacy
Law of Contrast
Authority
Positioning
Social Proof
Commitment Theory
Likeability
Confirmation Bias
Association
Scarcity
Vegas Rule
Man with a Hammer
Observation Effect
Ruang terbuka publik berfungsi sebagai civic centre.
Civic space menurut Gibbert (1972) memiliki pengertian yang tidak dapat dipisahkan, yang artinya ruang terbuka sebagai wadah yang dapat digunakan untuk aktivitas penduduk sehari-hari. Sedangkan pengertian civic centre secara harafiah adalah pusat kegiatan dimana masyarakat melakukan aktifitasnya.
16 mental models I Wish I Mastered EarlierRob Kelly
Internet Entrepreneur Rob Kelly speaks at the University of Bridgeport Executive Speaker Series on September 8, 2015 on the subject of mental models.
Rob covers 16 mental models (inspired by Charlie Munger, Robert Cialdini, Jeff Bezos, Google and others) that he wishes he knew earlier in his career.
Note: Attached are only the slides of the speech. Video of this speech was recorded by the University of Bridgeport and may be found on their site. You can also visit Rob's article on The Top 100 Mental Models Needed To Succeed In Business at
http://robdkelly.com/blog/mental-models/a-list-of-top-100-mental-models-for-business/
The 16 mental models Rob Kelly discusses are:
Self Interest
Incentives
Reciprocation
Sunken Cost Fallacy
Law of Contrast
Authority
Positioning
Social Proof
Commitment Theory
Likeability
Confirmation Bias
Association
Scarcity
Vegas Rule
Man with a Hammer
Observation Effect
Ruang terbuka publik berfungsi sebagai civic centre.
Civic space menurut Gibbert (1972) memiliki pengertian yang tidak dapat dipisahkan, yang artinya ruang terbuka sebagai wadah yang dapat digunakan untuk aktivitas penduduk sehari-hari. Sedangkan pengertian civic centre secara harafiah adalah pusat kegiatan dimana masyarakat melakukan aktifitasnya.
1. BAB II
kerangka kerja sebaik mungkin untuk mengantisipasi perkembangan
KAJIAN TEORI
dan perubahan dalam masyarakat ( Hester, JR, 1984: 20). Sebaliknya ,
ruang terbuka umum merupakan ungkapan
2.1
PENGERTIAN ALUN-ALUN
manusia
Alun-alunmerupakan sebuah ruang publik yang digunakan semua
orang (apapun kelas sosialnya) untuk berinteraksi. Interaksi tersebut antara
yang
juga
memberikan
drama
kehidupan
pengaruh pada
perubahan
kehidupan manusia ( Carr, 1992 : 3).
Ruang Terbuka merupakan perpaduan antara komponen sosial dan
lain : pertandingan olahraga, pasar malam, kegiatan luar kelas anak-anak
fisik suatu lingkungan atau kota. Selain melayani aktivitas sosial, ruang
sekolah, orang-orang berpacaran, melaksanakan upacara bendera pada
terbuka
saat hari besar negara, dan lain sebagainya.Alun-alun adalah karikatur
Ruang terbuka
diri khas kota Jawa. Bukan tradisi yang membuat alun-alun khas.
mengkombinasikan komponen sosial
juga
memiliki
elemen
adalah
fisik
pembentuk
skema
ruang
dan fisik
kualitasnya.
sosial
yang
suatu lingkungan
menjadi sebuah skema tunggal ( Hester, JR,1994 : 5). Ruang terbuka
2.2
ALUN-ALUN SEBAGAI RUANG TERBUKA KOTA
memberikan kesempatan
2.2.1. Pengertian Ruang Terbuka Kota
dengan mempertahankan visual dan sumber daya alamnya, dan
Pengertian ruang terbuka yang dikemukakan dari beberapa ahli
perencanaan
kota bermacam-macam.
Beberapa pengertian
Ruang Terbuka adalah
tidak
dengan penggunaan
terbangun didalam kota
tertentu. Pertama: ruang terbuka
untuk
berekreasi
Dorer,1979:26)
lahan
masyarakat
keberadaannya memberikan bentuk pada komunitas kota ( Van
ruang
terbuka tersebut ialah, sebagai berikut :
kepada
Ruang terbuka merupakan elemen vital dalam sebuah kota karena
keberadaannya
dikawasan
berintensitas
kegiatan
tinggi.
Sebagai
lahan
tidak
didefinisikan secara umum sebagai bagian dari lahan kota yang
terbangun, ruang terbuka biasanya berada di lokasi strategis dan
tidak
banyak dilalui orang ( Nazarudin, 1994: 26 )
ditempati oleh bangunan
keberadaannya jika sebagian
pagar.
dan
atau
hanya dapat
dirasakan
seluruh lahannya
dikelilingi
Kedua:ruang terbuka kota didefinisikan sebagai lahan
dengan pengguna spesifik yang fungsi
atau kualitasnya
terlihat
Berdasarkan bermacam-macamnya
pengertian ruang terbuka, maka
dalam studi ini istilah ruang terbuka kota adalah semua kenampakan lansekap,
hardscape ( jalan,trotoar,dan sebagainya), taman, dan ruang rekreasi di kota (
dalam komposisinya ( Rapuano,
1964 :11 ).
Hamid Shirvani,1985:27 ). Elemen – elemen ruang terbuka kota termasuk taman
dan alun-alun , ruang hijau kota , kios-kios, perabot jalan/ ruang kota (seperti :
Ruang Terbuka merupakan aktivitas sosial yang melayani dan juga
lampu,paving,areal
mempengaruhi
pedestrian (pejalan
kehidupan
merupakan wadah kegiatan
yang mempertemukan
normal kehidupan
masyarakat
fungsional
kota.
Ruang
terbuka
maupun aktivitas
sekelompok masyarakat
menyediakan
pengguna.
Sistem
ruang
terbuka
kota
dibentuk oleh
pengaturan elemen- elemen ruang terbuka kota dalam suatu urutan pengaturan
, dalam rutinitas
yang berurutan dan saling berkaitan antar elemen sehingga menciptakan
sehari-hari maupun dalam kegiatan-kegiatan
kebutuhan
kaki).
kota , dan jalur
ritual
periodik (Carr,1992:3). Fungsi ruang terbuka dapat berubah sejalan
dengan berubahnya
parkir, kolam air,dsb), patung, jam
Ruang
terbuka
bentuk ruang terbuka yang fungsional.
Ruang umum adalah ruang yang timbul karena adanya kebutuhan akan
tempat-tempat pertemuan bersama. Dengan adanya pertemuan bersama dan
2. relasi antaraorang banyak maka kemungkinan akan timbul bermacam-macam
kegiatan
di
ruang
ruang terbuka ini
umum terbuka
pada
atau dapat
dikatakan
pula
dasarnya merupakan suatu wadah
Taman Umum (Public Park), yang dikembangkan dan dikelola sebagai
bahwa
bagian dari
yang dapat
sistem
ruang terbuka kota ; seringkali
berlokasi dekat
pusat kota dan lebih besar dari taman lingkungan. Termasuk jenis ini
menampung kegiatan aktivitas tertentu dari warga lingkungan tersebut baik
adalah central
secara
park, dan mini/vest-pocket park ( Carr,1992: 79).
individu atau
secara
kelompok. Sehingga dapat
dirangkaikan
pengertian dan batasan pola ruang umum terbuka adalah bentuk dasar ruang
park,
downtown
park,
commons,
neighbourhood
Ruang Terbuka untuk masyarakat luas ( community space), melayani
terbuka di luar bangunan, yang dapat digunakan oleh publik (setiap orang),
20.000 penduduk (3 sampai 6 lingkungan) dan berorientasi pada pejalan
dan memberikan kesempatan bagi
kaki dan pengguna kendaraan. Ruang terbuka ini berlokasi didekat
timbulnya
bermacam-macam
kegiatan
(Hakim,1993: 16). Contoh ruang terbuka: alun-alun, taman, lapangan olahraga,
sekolah
plaza, pedestrian, pemakaman, lapangan terbang, dan jalan.
(M.Gold,1980:117).
Sebagaimana keragaman definisinya , jenis ruang terbuka juga bermacammacam sesuai karakteristiknya.
Peng-kategorian
jenis
3.
ruang terbuka dapat
Terbuka skala
lingkungan
dengan luas dan lingkup
pelayanan
4.
keramaian /
perbelanjaan
Ruang Terbuka skala kota yang lingkup pelayanannya sampai keseluruh
Ruang
Terbuka skala
wilayah
dengan lingkup
pelayanan
untuk
beberapa kota dalam wilayah tertentu. Ruang terbuka skala wilayah
Ruang sekitar tempat tinggal ( home-oriented space ), disebut sebagai
(regional space), melayani kebutuhan kota dan umumnya merupakan area
ruang privat ( M. Gold, 1980: 117 ).
yang berorientasi pada sumber daya. Akses
dalam satu unit lingkungan yang terdiri dari jalan, fasilitas rekreasi serta area
Ruang Terbuka di Indonesia sering disebut dengan
lain seperti taman dan penyangga ( Rapuano,1964: 24-28).
terbuka
didekat sekolah
lingkungan
dasar dan
(
neighbourhood
berorientasi pada
untuk menjangkaunya
menngunakan kendaraan pribadi atau umum (M.Gold,1980: 117).
Ruang dalam perumahan, merupakan bagian luas penggunaan lahan
Ruang
pusat
seluruh masyarakat (10.000 penduduk atau lebih) ( M.Gold, 1980 :117).
kecil, seperti :
dan
bagian kota. Ruang terbuka skala kota ( ctywide space), melayani
dilihat sebagai berikut :
1. Ruang
menengah
Alun-alun.
Bentuk dari ruang terbuka ini biasanya berbentuk segiempat. Arah
space ),
biasanya
pejalan kaki.
4
Ruang
mata angin ini dipegang orang Jawa dalam hubungannya
dengan 4 unsur pembentuk keberadaan bhuwana yaitu : air, bumi,
terbuka ini mengakomodasikan kegiatan aktif dan pasif ( M.Gold, 1980: 117
udara, dan api
)
waktu itu alun-alun digunakan sebagai tempat upacara kerajaan.
2. Ruang Terbuka skala bagian kota yang melayani beberapa unit
Bisa
lingkungan, seperti :
( A.Bagoes P.Wiryomartono,
dikatakan
upacara
negara
: 48
).
Pada
ada kesan bahwa Alun-alun mempunyai makna
spiritual. Tetapi perubahan konsep
Taman , yang mencakup sarana bermain dan olahraga serta tempat
1995
menjadi
interaksi masyarakat. Taman ( Park ) adalah area yang disediakan untuk
Bandung sejak tahun
penggunaan estetika, pendidikan, rekreasi, atau budaya. Sistem taman kota
alun-alun
taman umum kota
sebagai
tempat
berlangsung
Belanda.
pada prinsipnya
terkait dengan
taman kecil yang indah
kebutuhan rekreasi
dan taman kota
aktif
yang lebih
umumnya berkarakter alami ( Rapuano,1964: 28-29 )
, termasuk
besar yang
5.
1967
di
pada masa pemerintahan Hindia
Ruang Terbuka dengan fungsi tertentu dalam kawasan tertentu , seperti :
3.
Ruang sirkulasi kendaraan, terdiri dari jalan raya lintas (freeways), jalan
arteri , jalan-jalan dikawasan perdagangan dan perumahan,parkir
(Rapuano,1964: 21-24).
Ruang
terbuka
dan pelayanan
dipusat
komersial,
serta plaza, mall
terdiri
dari
area
atau area dekoratif
parkir
lainnya
(Rapuano,1964: 33-34).
Ruang dalam institusi kota, yaitu ruang terbuka kampus dan ruang
macam tipe ruang terbuka digabungkan dalam suatu jaringan keterhubungan
institusi lainnya seperti : kuburan, museum, perpustakaan umum dan
ruang terbuka. Misalnya : ruang terbuka yang dihubungkan ke area rekreasi,
tempat ibadah ( Rapuano,1964: 36).
piazza, jalan air, penahan air, dan sebagainya.(De Chiara and
Ruang terbuka kawasan industri ( Rapuano,1964: 36).
Kopplemen,1975:
Ruang untuk peringatan
42)
memperingati
( memorial ), yaitu ruang terbuka yang
seseorang atau
peristiwa penting,
lokal maupun
nasional (Carr, 1992: 79).
Pasar
terbuka
2 yaitu:
(markets)
,yaitu
ruang
yang digunakan untuk perdagangan
;bersifat temporer
Ruang terbuka ditinjau dari kegiatannya, dapat dikelompokkan menjadi
atau
terjadihanya
kaki
terbuka
atau
jalan
lima atau pasar loak
selama
jangka
waktu
tertentu pada ruang yang ada seperti taman, daerah pinggir jalan
atau area parkir. Termasuk dalam jenis ini adalah farmers`markets
(Carr,1992:79).
1. Ruang Terbuka Aktif ,adalah ruang terbuka yang mengundang unsur-unsur
kegiatan
didalamnya,antara
Jenis
bermain, olahraga,
upacara,
sebagai tempat rekreasi,dll.
2. Ruang
Terbuka Pasif,
adalah
ruang terbuka yang didalamnya tidak
mengandung kegiatan manusia antara lain berupa penghijauan/taman
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jenis dan penggunaan ruang
dan maknanya.
:
berkomunikasi, berjalan-jalan, tempat bermain, penghijauan ditepi sungai
sebagai sumber pengudaraan
terbuka berbeda-beda
lain
tergantung fungsi dan lingkup pelayanannya, luas
ruang
terbuka
yang
penting
untuk mendapat
perhatian terutama adalah fungsinya vital dengan lingkup pelayanan luas.
terhadap rel kereta api,dll. (Hakim,1993:17). Menurut Laurit ( Laurit dalam
Hakim,1993:17), ruang-ruang
Berdasarkan sistem penggunaannya ruang terbuka dibedakan menjadi
terbuka
dalam
lingkungan
hidup
yaitu lingkungan alam dan manusia dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Ruang terbuka sebagai sumber produksi,antara lain berupa:perhutanan,
pertanian,produksi
2.2.2. Klasifikasi Ruang Terbuka
lingkungan, penghijauan sebagai jarak
mineral,peternakan,perairan(
reservoir,energi
),perikanan,dll.
2. Ruang terbuka sebagai perlindungan terhadap kekayaan alam dan
sistem penggunaan tunggal
manusia,misalnya:
( single use system) dan sistem penggunaan majemuk (multi use system). Pada
laut/air,daerah budaya dan bersejarah.
penggunaan tunggal berdasarkan pada bentuk fisik atau kenampakan
cagar
alam
berupa
hutan,kehidupan
3. Ruang terbuka untuk kesehatan dan kenyamanan,antara lain termasuk :
alamiah atau sebuah tipe ruang terbuka yang dikembangkan seperti taman
a) Untuk melindungi kualitas air tanah
kota. Sedangkan pada penggunaan ruang terbuka yang majemuk berbagai.
b) Pengaturan;pembuangan air;sampah;dll
4. c) Memperbaiki dan mempertahankan kualitas udara
selalu dimanfaatkan
d) Rekreasi;taman lingkungan;taman kota;dan seterusnya
Beberapa manfaat yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
Menurut sifatnya ( Hakim,1993:18) , ruang terbuka dibagi menjadi 2, yaitu :
1)
Ruang
terbuka
masyarakat
melayani
untuk melakukan
kebutuhan
sosial
berbagai aktivitas.
masyarakat kota dan
Ruang Terbuka Lingkungan, yaitu ruang terbuka yang terdapat pada suatu
memberikan pengetahuan
kepada
lingkungan dan sifatnya umum.
terbuka umum
untuk melakukan
dimanfaatkan
pengunjungnya.
berbagai
Ruang
aktivitas
Ruang Terbuka Bangunan, yaitu ruang terbuka oleh dinding bangunan
dalam kehidupan masyarakat. Pemanfaatannya bisanya untuk aktivitas
dan lantai halaman bangunan.
2)
kerja (rutinitas) maupun aktivitas di waktu senggang. Ruang terbuka
Ruang terbuka ini berfungsi umum atau
dapat memperkenalkan
pribadi sesuai dengan fungsi bangunannya.
hal-hal
dan
pengalaman
baru
melalui
interaksi, memberi makna, serta kekuatan dalam kehidupan masyarakat ,
menjadi penawar
2.2.3. Fungsi Ruang Terbuka
setelah
sibuk
kerja
memberikan
kesempatan
Ruang terbuka memiliki fungsi sosial dan ekologi.( Hakim,1993: 18).
bersantai, hiburan dan
Fungsi Sosial ruang terbuka :
belajar melalui musik dan hiburan lain yang menjadi program dari fungsi
1)
Tempat bermain , berolah-raga
ruang
2)
Tempat bersantai
memanfaatkan ruang terbuka untuk aneka keperluan, sebagai tempat
3)
Tempat komunikasi sosial
bersantai, bermain, berjalan-jalan, dan membaca. ( Nazarudin,1994: 83).
4)
Tempat peralihan , tempat menunggu
Ruang terbuka merupakan pegikat sosial untuk menciptakan interaksi
5)
Tempat mendapatkan udara segar dari lingkungan
antara kelompok masyarakat, sebagai tempat berkumpul sehari-hari
6)
Sarana penghubung antar tempat
dan pada kesempatan khusus ( Carr,1992:3). Semua ruang terbuka
terbuka
kontak sosial
,
tersebut
(
serta memberikan kesempatan
Carr,1992:45
).
secara
Masyarakat
fungsional,
dapat
7)
Pembatas atau jarak antar massa
bangunan
didalam kota menyampaikan pesan
sebagai
Fungsi Ekologi ruang terbuka :
yang dimiliki sebuah ruang terbuka umum dapat mengungkapkan
1)
Penyegaran udara
nilai
2)
Menyerap air hujan
/arti
3)
Pengendalian banjir
menyampaikan nilai-nilai budaya (Carr,1992: 3). Ruang terbuka yang
4)
Pemeliharaan ekosistem
lebih
5)
Pelembut arsitektur bangunan
mengkomunikasikan nilai budaya memberikan lebih banyak manfaat
simbolis mengkomunikasikan arti ruang tersebut ( Trancik,1986:86).Peran
ruang
terbuka
tersebut
bagi
masyarakat,
diantaranya
kepada masyarakat (Trancik,1986:86).
2.2.4. Manfaat Ruang Terbuka
Manfaat ruang terbuka dapat dirasakan dalam berbagai fungsi
Ruang terbuka merupakan alternatif bagi masyarakat kota dalam
dan
lingkup pelayannya. Sebuah ruang terbuka selalu menjadi kebutuhan, baik
dalam fungsinya sebagai ruang terbuka umum maupun sebagai sarana
rekreasi. Dalam lingkup pelayanan kecil maupun yang lebih luas , ruang
terbuka
melakukan pergerakan.
sarana
kegiatan
Selain merupakan wadah pertemuan dan
pendidikan,ruang
terbuka
dapat
menjadi
persinggahan dalam pergerakan (Hester,JR,1984:15). Dengan sifatnya
yang
suatu
dinamis, ruang
terbuka
menjadi
bagian penting
dalam
5. kawasan
yang
dapat
memberikan pilihan
dalam
melakukan
pergerakan (Carr,1992:3).
pengembangan
ruang
terbuka
agar
keberadaannya
tidak
terabaikan sehingga mengurangi manfaat yang dapat diberikan.
Melalui komponen pergerakan yang dimilikinya terutama komponen
fisik,ruang terbuka dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan meningkatkan kualitas lingkup kota. Taman dalam bentuk aslinya
mempunyai fungsi
sebagai
paru-paru kota
yang memberikan
2.2.5. Pertimbangan dalam Pengembangan Ruang Terbuka
Upaya menciptakan ruang terbuka yang berhasil dalam suatu kota
perlu mempertimbangkan beberapa aspek penting sebagai pengarah
udara segar dan sinar matahari cukup untuk menciptakan suasana
dan pengendali dalam pengadaan
santai dan bebas , sebagai penawar tekanan fisik dan psikologis
aspek pertimbangan
kehidupan kota ( Cranz,1982; Heckscher & Robinson,1997). Taman
terbuka,
merupakan pelengkap keindahan kota yang juga berfungsi sebagai
perundangan yang terkait dengan pengembangan ruang terbuka.
penyejuk mata (Nazaruddin,1994:83).
a. Kondisi fisik dan Karakteristik sosial
taman
dan
Kemudian
tempat bermain ditujukan untuk melayani kegiatan
rekreasi bagi kesejahteraan masyarakat
rekreasi
pengembangan
dalam
ruang
(Carr,1992:10). Program
terbuka dapat meningkatkan kualitas
standart
dan pengembangannya. Aspek –
tersebut meliputi kondisi dan karakteristik
perencanaan
ruang
terbuka
serta
ruang
peraturan
Perkembangan ruang terbuka dalam suatu kota sangat dipengaruhi
kondisi fisik dan karakteristik sosial didalamnya. Ruang terbuka dengan
berbagai
kondisi
dan
karakteristiknya
merupakan
aspek
vital
kehidupan penggunanya, karena pengadaannya mempertimbangkan
dalam bentuk dan fungsi
perilaku pengguna tersebut. Orientasi
yang dirancang dengan baik ,berlokasi strategis , cukup pemeliharaan
pendekatan tidak
kegiatan saja,
pendekatan dalam
hanya pada aspek aktivitas
tetapi
juga
(human experience) dalam
dan
upaya
program
dan melayanikebutuhan penggunanya, dapat
manusia
hidup dan lingkungan kota (M.Gold,1980:1). Dengan demikian aspek
pada aspek pengalaman
aktivitas
tersebut. Dengan
kota. Ruang dan fasilitas waktu senggang
demikian
meningkatkan kualitas
penting yang menjadi pertimbangan dalam pengembangan
sebuah
kegiatan rekreasi memberi kesempatan kepada masyarakat untuk
ruang terbuka meliputi kualitas fisik dan karakter sosialnya. Kedua aspek
mengekspresikan, mengindentifikasi dan
dari
tersebut
juga
mempengaruhi perkembangan ruang terbuka. Pengabaian salah satu
rendah,
aspek akan mengakibatkan kegagalan dalam upaya pengembangan
pekerjaan
rutin
(Van
memberikan
kesempatan kepada
menjauhkan
Dorer,1979:xi). Ruang
diri
terbuka
masyarakat golongan
saling
mendukung
dan
secara
bersama-sama
memberikan tantangan dan resiko, menciptakan perasaan sebagai
ruang terbuka. Kualitas
bagian dari alam dan pengungkapan emosional. Dalam suatu kota,
dalam pengembangan ruang terbuka . Kaplan (1989) mengemukakan
ruang terbuka dapat
bahwa
memanipulasi
material
secara langsung,
kualitas
fisik seringkali menjadi pertimbangan
lingkungan
memperlihatkan kebesaran suatu kota, memberikan suasana yang
pengembangan ruang terbuka
berbeda, memberikan bentuk/relief fisik dari lansekap kota,perspektif ,
secara estetis
variasi pemandangandan juga orientasi (Van Doren,1979:17).
besar masyarakat (Carr,1992:11).
diperlukan
perhatian
khusus dalam
upaya
diperoleh, maka
pengadaan
dan
,
motivasi
karena pohon
dalam
dan
upaya
penghijauan
maupun psikologis merupakan kebutuhan sebagian
b. Standart Pelayanan
Berdasarkan banyaknya manfaat yang dapat
menjadi
utama
6. Pengembangan
ruang terbuka dalam
suatu kota diarahkan dan
dikendalikan oleh standart-standart . standart
Elemen ruang terbuka pembentuk kegiatan, sehingga
yang digunakan dalam
unsur penarik.
perencanaan ruang terbukamerupakan standart yang berlaku didalam
kota bersangkutan atau
disesuaikan
dengan
standart lain yang pemakaiannya
karakteristik
Beberapa standart yang dapat
ruang
terbuka
Ruang terbuka disukai atau tidak disukai ,tergantung pada elemen
dapat
fisik ruang terbuka
tersebut.
Intensitas dengan kepadatan tinggi dan pola kegiatan yang terjadi
dipergunakan untuk mengarahkan
diruang terbuka ,terlihat pada daerah yang memiliki elemen.
perencanaan ruang terbuka adalah :
Standart
kebutuhan
memperlihatkan
Jenis elemen ruang terbuka menurut acuan Whyte(1980) dan Hester
ruang
aktivitas
yang
(M.Gold,1980:188),
(1984) sebagai berikut :
dibutuhkan untuk melakukan
Adanya tempat aktivitas yang diinginkan yaitu dengan adanya elemen
berbagai aktivitas waktu senggang. Standart ini merupakan pedoman
ruang terbuka yang dapat menimbulkan kegiatan diruang terbuka,
untuk menata ruang kegiatandidalam ruang terbuka.
luas lahan
dibutuhkan
seperti: olahraga dengan tersediaanya lapangan olahraga, jalan-jalan
Standart kebutuhan ruang dalam ruang terbuka kawasan (district
park) (M.Gold,1980: 284 ). Merupakan luas lahan yang dibutuhkan
berbagai unit
kegiatan
didalam
ruang terbuka yang berukuran
lebih dari 8 ha.
Sistem
klasifikasi
2.3
ruang
terbuka
(
M.Gold,1980:267), merupakan
TEORI ELEMEN FISIK PERANCANGAN KOTA HAMID SHIRVANI
Hamid
Shirvani,
1985
(dalam
Dharmawan,
pedoman arahan fungsi, desain dan lingkup pelayanan berbagai
Implementasi Perancangan
jenis ruang
dikeluarkan Ministry
Sistem
klasifikasi
of
Culture and
luas
kebutuhan sarana
2003),
menentukan
elemen
urban
rasio
Land use merupakan salah satu elemen kunci dalam perancangan
dan lingkup
kota, untuk menentukan perencanaan dua dimensional, yang kemudian
pelayanan ruang terbuka berdasarkan jumlah penduduk.
Standart perencanaan
Kota,
1. Tata Guna Lahan (Land Use)
ruang terbuka yang didasarkan pada
populasi (M.Gold,1980:283), merupakan arahan
dan
design dalam delapan kategori sebagai berikut :
terbuka,yang
Recreation Sport and Fitness Division,Ontario,Canada,1976.
Eddy, Teori
kota atau
akan menentukan ruang tiga dimensional. Penentuan land use dapat
pedoman
menciptakan
hubungan
antara
sirkulasi
atau
parkir,
mengatur
perencanaan pemukiman kota,merupakan standart kebutuhan ruang
kepadatan kegiatan / penggunaan di area lahan kota. Terdapat
terbuka
perbedaan kapasitas dalam penataan ruang kota, apakah dalam
berdasarkan
penduduk
pendukung
yang
berlaku
di
Indonesia.
2.2.6. Elemen Ruang Terbuka
Elemen ruang terbuka berperan penting dalam menarik orang untuk
aspek pencapaian, parkir, sistem transportasi yang ada, dan kebutuhan
untuk penggunaan
lahan
pengertian land use adalah
datang ke ruang terbuka, elemen ini akan membentuk kecenderungan
menentukan
kepada karakter kegiatan yang terjadi ruang terbuka :
tertentu, sehingga
pilihan yang
secara individual.
Pada
prinsipnya,
pengaturan penggunaan lahan
terbaik
dalam
secara umum dapat
untuk
mengalokasikan fungsi
memberikan gambaran
keseluruhan bagaimana daerah- daerah pada suatu kawasan tersebut
seharusnya berfungsi.
7. tidak keseluruhan tapak diisi dengan bangunan sehingga daur
2. Bentuk dan Massa Bangunan (Building Form and Massing)
Bentuk dan
massa bangunan
besarnya bangunan,
bangunannya.
lingkungan menjadi terhambat.
ditentukan oleh ketinggian
penampilan
atau
maupun
konfigurasi
dari massa
massa
bangunan,
e. Garis Sempadan Bangunan
seharusnya
Dalam bentuk dan
Garis Sempadan Bangunan merupakan jarak bangunan terhadap
as jalan.
diperhatikan berbagai aspek, meliputi:
ini sangat penting
dalam mengatur keteraturan
bangunan di tepi jalan kota.
a. Ketinggian bangunan
Ketinggian
Garis
f. Langgam
bangunan
berkaitan
dengan
jarak
Langgam atau
gaya
dapat
diartikan
sebagai
suatu
pandang pemerhati, baik yang berada dalam bangunan maupun
kumpulan karakteristik
yang berada pada jalur pejalan kaki. Ketinggian bangunan pada
ekspresi digabungkan di dalam satu periode atau wilayah tertentu.
suatu kawasan membentuk skyline. Sky line dalam skala kota
Peran dari langgam ini dalam skala urban jika direncanakan dengan
mempunyai makna :
baik apat menjadi
Sebagai simbol kota
menyatukan fragmen-fragmen kota.
Sebagai indeks sosial
Sebagai alat orientasi
Sebagai perangkat estetis
Sebagai perangkat ritual
guideline yang
mempunyai
kesatuan dan
kekuatan
untuk
g. Skala
Rasa
akan
skala
ketinggian ruang atau
dalam menciptakan
b. Kepejalan Gedung (Bulky)
ini yang dibicarakan adalah penampilan gedung dalam konteks
kota. Kepejalan suatu gedung
dan
perubahan-perubahan
bangunan
kontras visual
dapat
dalam
memainkan peranan
yang dapat membangkitkan
daya hidup dan kedinamisan.
Arti dari kepejalan adalah tebal, besar, dan gemuk. Dalam hal
h. Material
Peran material berkenaan
ditentukan oleh tinggi, luas-lebar-
dengan
komposisi
visual
dalam
perancangan. Komposisi yang dimaksud diwujudkan oleh hubungan
panjang, olahan massanya, dan variasi penggunaan material.
antar elemen visual.
c. Koefisien Lantai Bangunan
Koefisien
bangunan dimana struktur,
Lantai Bangunan
adalah
jumlah
luas
lantai
i.
Tekstur
Lantai Bangunan
Dalam sebuah komposisi yang lebih besar (skala urban) sesuatu
dipengaruhi oleh daya dukung tanah, daya dukung lingkungan, nilai
yang dilihat dari jarak tertentu maka elemen yang lebih besar
harga tanah dan
dapat menimbulkan efek-efek tekstur
bangunan dibagi dengan
luas tapak. Koefisien
faktor-faktor khusus tertentu
sesuai
dengan
peraturan atau kepercayaan daerah setempat.
j.
Dengan adanya warna (kepadatan warna, kejernihan warna),
d. Koefisien Dasar Bangunan (Building Coverage)
Adalah luas tapak yang tertutup dibandingkan dengan luas
tapak keseluruhan.Koefisien
Dasar Bangunan
Warna
dimaksudkan untuk
menyediakan area terbuka yang cukup di kawasan perkotaan agar
dapat memperluas kemungkinan ragam komposisi yang dihasilkan.
8. 3. Sirkulasi dan Parkir (Circulation and Parking)
a. Sirkulasi
jalan
Elemen sirkulasi adalah satu aspek yang kuat dalam membentuk
struktur
Pengaturan parkir di pinggir jalan dan tanaman sebagai penyekat
lingkungan
perkotaan.
Sirkulasi dapat
berupa bentuk,
Meningkatkan lingkungan alami yang terlihat dari jalan.
b. Kedua, jalan harus dapat
hubungan atau satu pola bagi yang dapat mengontrol aktivitas
pengendara dan dapat
kawasan, seperti aktivitas jalan raya, jalur pejalan kaki, dan pusat-
dibaca.
pusat kegiatan yang bergerak.
memberi petunjuk orientasi bagi para
Lebih khusus lagi, yakni :
b. Tempat Parkir
Unsur
yang sangat
tempat parkir
kendaraan.
menentukan hidup
sebab
itu
penting
dalam
Keberadaan
tidaknya
suatu
sirkulasi
tempat
kawasan
kota adalah
parkir
sangat
komersial.
dalam merencanakan tempat parkir
bentuk
lansekap
untuk
yang dapat
meningkatkan
kualitas
lingkungan kawasan sepanjang jalan tersebut,
Oleh
yang benar,
Menciptakan
menciptakan lingkungan
Mendirikan
perabot jalan
yang berfungsi
pada siang
dan
malam hari dengan hiasan lampu yang mendukung suasana jalan
Termasuk perencanaan umum jalan dengan pemandangan kota
hendaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut :
(vistas) dan beberapa
-
sebagai tetenger (landmark)
keberadaan strukturnya tidak mengganggu aktivitas di sekitar
kawasan
Pembedaan
susunan
visual
dan
menarik yang
jalan
–
dapat berperan
jalan
penting
-
pendekatan program penggunaan berganda
dengan memberikan perabot jalan (streetscaping), trotoir, maju
-
tempat parkir khusus
mundurnya batas bangunan (setback), penggunaan lahan yang
-
tempat parkir di pinggiran kota.
cocok, dan sebagainya.
Masalah sirkulasi kota merupakan persoalan yang membutuhkan
pemikiran mendasar, antara prasarana jalan yang tersedia, bentuk
c. Ketiga, sektor publik dan swasta merupakan partner untuk mencapai
tujuan di atas.
struktur kota, fasilitas pelayanan umum yang berpengaruh terhadap
padatnya
kegiatan
dan masalah
jumlah
kendaraan
bermotor
yang semakin meningkat. Di samping itu juga perlu diperhatikan perilaku
masyarakat kota yang memanfaatkan jalan tersebut.
Tiga prinsip utama dalam menangani sirkulasi, yakni :
a. Pertama, jalan seharusnya didesain menjadi ruang terbuka yang
4. Ruang Terbuka (Open Space)
Ruang
terbuka
keras (hardscape,
bisa
menyangkut semua
yang meliputi
lansekap
jalan, trotoir
:
elemen
dan sebagainya),
taman dan ruang rekreasi di kawasan kota.
Elemen–elemen ruang terbuka juga menyangkut lapangan hijau,
memiliki pemandangan yang baik, antara lain :
ruang hijau kota,
Bersih dan elemen lansekap yang menarik
pepohonan, pagar, tanaman, air, penerangan,
Persyaratan ketinggian dan garis
tempat sampah, air minum, sculpture, jam dan sebagainya. Secara
berdekatan dengan jalan
sempadan bangunan yang
paving, kios–kios,
keseluruhan, elemen–elemen tersebut harus dipertimbangkan untuk
mencapai kenyamanan dalam perancangan kota. Dan ruang terbuka
merupakan
9. elemen
yang sangat esensial dalam perancangan
ruang terbuka harus dipertimbangkan
kota. Desain
secara terintegral terhadap
bagian dari perancangan kota.
Menurut
Wood
(
1979
),
perancangan
pedestrian
area
diidentifikasi menjadi lima kriteria yang harus dipertimbangkan, yakni
kecocokan, skala, material, infrastruktur dan jumlah atau dimensi.
Rustam Hakim, 1987 membagi ruang terbuka berdasarkan kegiatan
Akhir-akhir ini berkembang mal pedestrian ( pedestrian mall ) termasuk
yang terjadi sebagai berikut :
di kota – kota besar di Indonesia. Secara tradisional, pengertian mall
a. Ruang terbuka aktif, yaitu ruang terbuka yang mengundang unsur-
adalah areal memanjang yang terbentuk oleh deretan pepohonan
dan digunakan masyarakat umum untuk berjalan kaki.Sekarang mall
unsur kegiatan di dalamnya, misalnya plaza, tempat bermain.
b. Ruang terbuka pasif, yaitu ruang terbuka yang di dalamnya tidak
merupakan bentuk jalan atau plaza di kawasan pusat bisnis yang
berorientasi pada pola pedestrianarea sebagai ruang transit. Harvey
mengundang kegiatan manusia.
Rubenstein ( 1992 ) membagi mall menjadi tiga tipe,yakni ;
a. Mal penuh (Full Mall)
5. Area Pedestrian (Pedestrian Area)
Pedestrian merupakan elemen penting dalam perancangan kota,
Direncanakan
dengan
menutup
satu
penggal jalan
bagi
karena tidak lagi hanya berorientasi pada keindahan semata, akan
kendaraan bermotor dan dikembangkan untuk jalan
tetapi juga masalah kenyamanan dengan didukung oleh kegiatan
atau plasa dengan
pedagang eceran yang dapat memperkuat kehidupan ruang kota yang
baru, pohon-pohon di tepi jalan, perabot jalan, dan elemen– elemen
ada. Sistem pedestrian yang baik akan mengurangi keterikatan terhadap
estetis seperti air mancur, patung atau
kendaraan di kawasan pusat kota, meningkatkan penggunaan pejalan
seharusnya dapat memberi visual
kaki, mempertinggi kualitas lingkungan melalui sistem perancangan yang
istimewa,
manusiawi,
mendalam di kawasan pusat kota.
menciptakan
kegiatan
lebih banyak dan akhirnya
akan
pedagang
membantu
kaki
dalam
lima
yang
meningkatkan
interaksi antara dasar–dasar elemen perancangan kota dalam suatu
kawasan hunian dengan berbagai bentuk kegiatan pendukungnya.
Isu
kunci dalam
keseimbangan
perancangan
pedestrian adalah
antara penggunaan pedestrian area
untuk kendaraan bermotor. Hal ini untuk mendukung
menjadi hidup, dengan
ruang–ruang publik
dalam waktu yang bersamaan dapat
antara kegiatan– kegiatan
dijalin
menjaga
dan fasilitas
suasana kota
yang menarik, namun
hubungan yang baik
tersebut dengan kegiatan
pelayanan
umum dan fasilitas yang dimiliki oleh masyarakat secara individual.
pedestrian
bentuk linier yang didesain dengan
dan dapat
sculpture. Mal
paving
penuh ini
yang mengalir, karakter yang
menciptakan imajinasi
dan
rasa yang
b. Mal untuk Transit (Transit Mall)
Merupakan mal yang dikembangkan bagi pedestrian di suatu
penggal
jalan
dengan
tetap
mengijinkan
khusus
bagi
transit kendaraan umum seperti bus, taksi dan
kereta listrik. Lokasi yang dipilih seharusnya memiliki image yang unik
untuk
kawasan
dengan kegiatan
pusat
kota
panjang
dan
yang
biasanya
berupa
berhubungan
deretan
pedagang
eceran, perkantoran, hotel, pertunjukan dan perumahan.
c. Setengah Mal (Semi Mall)
Direncanakan
untuk mengurangi kepadatan lalu
lintas
dan
parkir di sepanjang jalan, dengan cara memperluas area untuk
pedestrian yang dilengkapi dengandesain paving, pohon–pohon di
sepanjang
10. jalan, perabot jalan seperti pembatas jalan penerangan, tanda
– tanda
dan
elemen lain
yang dapat
e. Pembatasan tanda-tanda yang berukuran besar mendominir di lokasi
memberi kenyamanan
pemandangan
kota (vistas) yang
dantercipta visual yang mengalir, karakter jalan linier yang kuat serta
berkumpulnya
image baru di pusat kota tersebut.
(Richardson, 1976).
pengunjung
mestinya tampak dari area
seperti lapangan
hijau
dan
taman
Di samping itu mempertimbangkan unsur estetika atau visual yang
6. Tanda-tanda (Signages)
menitikberatkan
Tanda adalah suatu tulisan (huruf, angka atau gambar), gambar
antara iklan
pada
komersial
of
kesederhanaan. Kemudian
dan non komersial,
display)
yang
biasanya
dibedakan
waktu pemasangan
(ilustrasi atau dekorasi), lambang (simbol atau merek dagang), bendera,
(duration
berkaitan
dengan
atau sesuatu gambar yang ;
pengumuman obral dan standar perawatannya.
a. Ditempelkan atau digambar pada suatu bangunan atau struktur
Secara lebih rinci fungsi tanda menurut De Chiara & Koppelman
lain b. Digunakan sebagai pemberitahuan, penatrik perhatian, iklan
(dalam ”Standart Perencanaan Tapak”, 1997, hal 33), pada dasarnya
c. Terlihat di luar bangunan.
simbol dan tanda (rambu) harus memenuhi empat fungsi,yaitu:
Papan reklame merupakan elemen visual yang semakin penting
artinya
dalam perancangan kota. Perkembangan papan-papan
reklame terutama, mengalami persaingan yang berlebihan baik dalam
penempatan
titik-titiknya,
dimensi
atau
ukuran
billboardnya,
Bersifat
penunjuk,
biasanya
dilengkapi
dengan
panah,
digunakan untuk perubahan dalam lintasan atau penjelasan dari
suatu arah yang benar
Bersifat
keterangan,
digunakan
sebagai
keterangan
untuk
kecocokan bentuk, dan pengaruh visual terhadap lingkungan kota.
penataan umum serangkaian
unsur, di antaranya
Perlu dipertimbangkan: kecepatan kendaraan dan jarak reaksi, jumlah
kampus
rute bus, tata letak bangunan dan
kata-kata yang harus dicantumkan pada
sebagainya.
pesan tersebut, seberapa
dimensi tulisan pada pesan di papan tersebut.
Pedoman teknis
Edy
mengenai signages
Bersifat
menurut Richardson
(dalam
a. Penggunaan tanda-tanda harus merefleksikan
dan
ukuran
tanda-tanda
harus
memadai
memberikan
terhadap
keterangan
hal-hal
khusus,
suatu
lokasi,
misalnya
A”; bangunan No. 4 dan lain-lain.
Bersifat pengaturan, memberikan persyaratan gerak larangan atau
karakter kawasan
tersebut
Jarak
pengenal,
mengadakan pengenalan
”area parkir
Dharmawan, 2003, hal 21) meliputi hal-hal sebagai berikut:
b.
atau shopping mall,
denah
dan
diatur
memberikan, biasanya digunakan untuk lalu lintas di antaranya
”tanda berhenti
sebagainya.
bus”,
”larangan
parkir”,
”satu
arah”
dan
sedemikian rupa agar menjamin jarak penglihatan dan menghindari
7. Kegiatan Pendukung (Activity Support)
kepadatan dan kekacaubalauan,
c. Penggunaan
tanda-tanda
harus harmonis
dengan
bangunan
arsitektur di sekitar lokasi tersebut,
d. Pembatasan tanda-tanda dengan lampu hias, kecuali penggunaan
khusus seperti theater dan tempat pertunjukan,
Pendukung kegiatan adalah semua fungsi bangunan dan kegiatankegiatan yang mendukung ruang-ruang publik suatu kawasan kota.
Antara
kegiatan-kegiatan
dan
ruang-ruang fisik
selalu
memiliki
keterkaitan satu sama lain. Bentuk, lokasi dan karakter suatu kawasan
yang memiliki ciri khusus akan berpengaruh pula terhadap fungsi,
11. penggunaan
lahan
dan
kegiatan-kegiatannya.
kegiatan yang memperhatikan lokasi
Sebaliknya
tapak yang layak dan
baik
tergantung seberapa besar aktivitas penggunaan lahan tersebut.
Pendukung kegiatan tidak hanya menyediakan jalan pedestrian atau
plaza, tetapi juga mempertimbangkan fungsi utama dan penggunaan
elemen-elemen kota yang dapat menggerakan aktivitas. Apakah fungsi
memperhitungkan masalah konservasi suatu perencanaan kota menjadi
tidak lengkap (Nahoum Cohen, 1999). Konsep tentang konservasi kota
memperhatikan beberapa aspek yakni: bangunan-bangunan tunggal,
struktur dan gaya arsitektur, hal-hal yang berkaitan dengan kegunaan,
umur bangunan atau kelayakan bangunan.
Beberapa
terminologi dalam
konservasi sangat
penting
untuk
bangunan pusat perbelanjaan, taman
menentukan kategori tiap-tiap bangunan yang akan dikonservasi, antara
rekreasi, pusat perkantoran, perpustakaan umum, dsb. Menutup suatu
lain:
jalan untuk trafik
a. Preservasi (preservation)
dan
merubah menjadi pedestrian mall
tidaklah
cukup menjamin bahwa orang-orang
akan
berdatangan
Menjaga
menunjukkan bahwa
yang
paling
dipadati
pengunjung adalah tempat berbelanja, makan, nonton, istirahat atau
santai, pergi ke dan dari tempat kerja. Hal tersebut menunjukkkan tandatanda suatu pusat kota yang sehat dan hidup (lively).
dan
melestarikan
bangunan
kuno dari
kerusakan,
pembongkaran dan perubahan apapun. Dalam preservasi tidak
diperbolehkan mengganti elemen aslinya dengan elemen lain.
b. Konservasi (conservation)
Satu strategi atau kegiatan menangani secara preventif terhadap
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penerapan desain activity
kehancuran bangunan kuno, memperbaikinya agar dapat bertahan
supportadalah :
lebih lama dengan mengganti beberapa elemen yang sudah rusak
a. Adanya koordinasi antara kegiatan dengan lingkungan binaan yang
dengan elemen baru seperti aslinya.
dirancang
b. Adanya
keragaman intensitas
kegiatan yang dihadirkan pada
c. Rehabilitasi (rehabilitation)
ruang tertentu
c. Bentuk kegiatan memperhatikan aspek kontekstual
Mengembalikan bangunan-bangunan
d. Pengadaan fasilitas lingkungan
menjadi berfungsi dengan merestorasi utilitas yang diperlukan dan
e. Sesuatu yang terukur, menyangkut ukuran, bentuk dan
lokasi dan
fasilitas yang menampung activity support yang bertitiktolak dari skala
manusia.
meningkatkan efisiensi kegunaannya.
d. Peningkatan (improvement)
Kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan nilai,
tingkat
8. Konservasi (Conservation)
Konservasi suatu bangunan individual selalu harus dikaitkan secara
keseluruhan kota, agar meyakinkan bahwa konservasi akan harmonis
dengan lingkungan sekitarnya. Pada prinsipnya masalah perencanaan
kota dan konservasi bukan suatu yang harus dipertentangkan, tanpa
kuno yang tidak berfungsi
kenyamanan,
dan tingkat
efisiensi
utilitas
baik
yang
secara
memenuhi
fisik,
ekonomis bangunan kawasan dan kota.
e. Monumen bersejarah (historical monument)
sosial
penampilan,
standar
budaya,
teknis
nilai
12. Kegiatan mencari bukti-bukti yang mencakup bangunan arsitektur
Menurut Kevin
Lynch (1979),
citra
atau
kesan dari suatu
kota
tunggal dan kawasan desa atau kota, peninggalan sejarah, seni
merupaka gambaran yang didasari oleh realitas fisik sebuah kota. Citra
dan sebagainya.
sebuah kota dibentuk oleh elemen pokok yaitu :
f. Warisan budaya (cultural heritage)
Yang dapat diklasifikasikan ini adalah monumen, kelompok bangunan
2.4.1
Path ( jalur pergerakan )
Path adalah jaringan dimana masusia akan bergerak
kuno, tapak yang memiliki nilai sejarah yang tinggi.
dari suatu tempat ke tempat lain. Pembentuk karakter path yaitu :
Suatu kawasan bersejarah harus memiliki persyaratan karakteristik
tertentu,
seberapa
jauh
tingkat
kualitasnya
perlu
diidentifikasi berdasarkan aspek-aspek sebagai berikut:
Tingkat infrastruktur kota
Perbandingan terhadap elemen kota yang lain jauh lebih baik
Jumlah dan ukuran
1.
Aktivitas
Kepemilikan dan perawatan
Memiliki peraturan
Transportasi dan parkir
Beberapa kriteria yang dapat dipakai untuk menentukan kualitas
konservasi suatu kawasan atau kota, antara lain:
Aspek estetis
Nilai sejarah
Situasi kota
Ruang-ruang yang ada
Kekompakan dari konfigurasi kota
Apakah memeberikan rasa terkejut
Dapat memberikan suasana hidup di kawasan kota tersebut
sepanjang
jalan,
misalnya
perdagangan,
perkantoran, dan lain-lain
2. Karakteristik fasade bangunan, misalnya : façade bangunan kuno,
fasade bangunan kaca, dan lain-lain.
3. Tampilan path itu sendiri, msialnya : aspal, paving block, dan lain-lain
Path merupakan kerangka kota yang membentuk struktur kota.
Memiliki keterkaitan dengan kota dan wilayah yang penting
Memiliki kegunaan dan potensial
khusus
Struktur kota yang terbentuk adalah :
Linier
Radial
Grid
2.4.2 District ( Kawasan )
Pada dasarnya, sebuah kota merupakan integrasi dari berbagai
kegiatan
fungsional, biasanya memusat
tertentu dalam
fungsional
kota. Distrik
atau
fungsional.
campuran
Adapun
terdiri
dari
pada
atas
satu jenis
berbagai
komponen-komponen
macam
yang
karakteristik fisik distrik yaitu : tekstur, space, form,
simbol, tipe
bangunan, tingkat perawatan,
suatu kawasan
kegiatan
kegiatan
menentukan
topografi, detail,
use, aktivitas, dan
pemukiman.
Bangunan-bangunan yang ada memiliki ragam arsitektur yang unik.
2.4.3 Edge ( Batas )
2.4
TEORI FISIK PERANCANAGN KOTA MENURUT TATA CITRA KOTA
Batasan adalah elemen-elemen linear yang bukan merupakan path
dan biasanya berupa batas antara dua area. Dapat diartikan bahwa
batasan
merupakan
pengakhiran
kenyataannya sulit melihat batasan
dengan
distrik
tertentu,
meskipun
yang jelas antar kawasan
13. fungsi
yang berbeda. Edge bersifat
tajam. Di
Negara
maju,
intensitas bangunan
fungsionla
misalnya
sangat
tinggi.
menerus dan tidak
kawasan
terasa
e. Kedudukan landmark
perdagangan
Batasan dapat
- Secara tidak terencana, seperti terjadi pada kota-kota kuno
berup
- Terencana, melalui kesadaran tentang urban design
alam (sungai, gunung, hutan, dan lain-lain).
f.
Fungsi landmark
- Sebagai sarana informasi
2.4.4 Landmark
- Sebagai orientasi lingkungan
Landmark merupakan tanda fisik yang dapat memberikan info
bagi pengamat dari suatu jarak.
a. Unsur landmark, yaitu:
2.4.5
Node ( Simpul )
Salah satu bentuk landmark adalah node, yaitu pusat aktivitas
1. Tanda fisik, berupa elemen visual
atau kegiatan. Contohnya adalah square yang merupakan suatu
2. Informasi yang memberikan gambaran secara cepat dan
pusat
pasti
merupakan suatu titik pusat kegiatan fungsional suatu kota.
3. Jarak, harus dikenali pada suatu
kegiatan
atau
aktivitas
rekreatif
dan
budaya.
Node
1. Ciri-ciri node :
Pusat kegiatan
1. visual
Pertemuan beberapa ruas jalan
2. Nilai lebih dibanding historis dan Ciri khas yang mudah diingat
Tempat pergantian alat transportasi
3. Bentuk yang jelas
Perwujudan Node
4. Mudah dikenali
Secara konseptual, berupa titik kecil dalam kota
5. Memiliki hirarki fisik secara estetis
Secara realitas, berupa square skala besar, bentuk linear,
jarak b. Kriteria landmark, yaitu:
keseluruhan pusat distrik pada tingkat yang luas
Elemen visual diperkuat dengan suara dan bau
c. Macam landmark
2. Tipe Node
1) Ditinjau dari aspek bentuk
- Dibentuk dari suatu elemen atau bangunan
kereta api utama
- Berupa kawasan/urban space yang memanjang atau cluster
- Local landmark
d. Proses pembentukan landmark
- Memperluas arah pandang
Thematic Concentration, berfungsi sebagai
inti yang
merupakan focus dan symbol sebuah wilayah penting
2) Ditinjau dari aspek jarak
- Distant landmark
Junction Node, missal, stasiun bawah tanah, stasiun
Junction and Concentration
3. Kualitas Node
Introvert Node, memberikan sedikit kesan mengarahkan
Ekstrovert Node, yaitu menerangkan arah-arah umum,
- Membuat kontras
penghubung yang jelas ke berbagai distrik, pendekatan
- Meletakkan landmark pada suatu tempat yang memiliki hirarki
terlihat datang dari sisi tertentu
visual secara strategis atau istimewa
14. 2.5
TEORI FIGURE GROUND
gournd secara mikro berfokus pada ciri khas tekstur dan masalah
2.5.1
tekstur sebuah kawasan secara mendalam.
Teori Figure Ground
Teori-teori figure ground dapat
dipahami dari tata
kota
sebagai hubungan tekstural antara bentuk yang dibangun (building
mass) dan ruang terbuka (open space). Analisis figure ground adalah
alat yang sangat baik untuk mengidentifikasikan sebuah tekstur dan
pola-pola
sebuah
tata
ruang
perkotaan
(urban
fabric), serta
mengidentifikasikan masalah keteraturan massa/ruang perkotaan.
Pola Sebuah Tempat
Di
dalam
kota,
pola-pola
kawasan
secara
tekstural
yang mengekspresikan rupa kehidupan dan kegiatan perkotaan
secara arsitektural dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok
Gambar 2.1 Figure ground dalam skala makro kecil (kawasan), yaitu kawasan kota
sebagai berikut:
1.
Dresden, Jerman
Susunan kawasan bersifat homogen yang jelas, dimana ada
hanya satu pola penataan;
2.
Susunan kawasan bersifat heterogen, dimana ada dua
a. Organisasi Lingkungan
(atau lebih) pola berbenturan;
3.
Susunan
kawasan
yang
Dua Pandangan Pokok terhadap Pola Kota
bersifat
menyebar
dengan
Susunan kota adalah pengorganisasian makna tertentu yang
dikomunikasikan di dalam ruang melalui bentuk-bentuk tertentu.
kecenderungan kacau.
Figure ground di dalam tingkat kota dapat dilihat dengan
Suatu keseimbangan dapat dicapai dengan
dua skala:
dua sudut pandang konfigurasi berikut ini:
1. Skala makro
Figure
Figuratif
menyesuaikan
Dalam
Skala
keseluruhan.
dalam skala
gambar
khas
makro,
Artinya
ini
figure
sebuah
menjadi
kawasan kota
tidak
figure ground secara
tekstur
ground memperhatikan kota
terlalu
yang kecil
penting
karena
makro berfokus pada
ciri
dan masalah tekstur sebuah kota secara
Pandangan
yang
pertama
atau dengan kata lain konfigurasi massa atau blok
Dalam skala
mikro
yang diperhatikan
adalah sebuah figure
ground kota dengan focus pada satu kawasan saja. Artinya pada
skala ini kota secara keseluruhan tidak terlalu penting, karena
gambar figure
figure
yang
dilihat secara figurative. Artinya perhatian diberikan pada
figure massanya.
keseluruhannya.
2. Skala mikro
memperhatikan konfigurasii
- Ground yang Figuratif
15. Pandangan
kedua
mengutamakan
konfigurasi
ground
Dalam linkage yang visual
dua atau lebih banyak fragmen kota
(konfigurasi ruang atau void). Artinya konfigurasi ruang atau
void dilihat sebagai bentuk tersendiri.
dihubungkan menjadi satu kesatuan secara visual. Pada dasarnya atau
dua pokok perbedaan linkage visual, yaitu:
Yang menghubungkan
netral;
Solid dan Void sebagai Elemen Perkotaan
dua
daerah
secara
Yang menghubungkan dua daerah dengan mengutamakan satu
Ada tiga elemen dasar yang bersifat solid serta empat elemen
dasar yang bersifat void. Tiga elemen solid atau blok adalah
daerah.
blok tunggal, blok yang mendefinisi sisi, dan blok medan. Empat
Selanjutnya akan diperkenalkan lima elemen linkage visual yang
elemen void
menghasilkan hubungan secara visual, yakni garis, koridor, sisi, sumbu,
yakni
sistem
tertutup
yang
linier,
sistem
tertutup yang memusat, sistem terbuka yang sentral, dan sistem
terbuka yang linier
dan irama.
Elemen garis menghubungkan secara langsung dua tempat dengan
satu deretan
Void dan Solid sebagai Unit Perkotaan
Elemen sisi sama
tertentu yang mempunyai identitas sebagai satu kelompok.
dua
unit- unit
irama
menunjukkan
dengan
koridor yang bersifat spasial.
dengan yang lain, karena secara bersama-sama membentuk
sering
dua
elemen garis, menghubungkan
dua
kawasan dengan satu massa. Elemen sumbu mirip dengan elemen
Elemen-elemen solid atau void tidak boleh dilihat terpisah satu
yang
koridor yang dibentuk oleh
deretan massa (bangunan atau pohon) membentuk sebuah ruang.
Sebuah unit adalah jumlah beberapa massa beserta ruang
perkotaan
massa. Elemen
sebuah
tekstur perkotaan. Dii dalam dimensi yang lebih besar, dibedakan
daerah
Namun,
perbedaan
ada
pada
yang dihubungkan oleh elemen tersebut. Elemen
menghubungkan dua tempat dengan variasi massa dan
ruang.
enam pola kawasan kota secara tekstural, yaitu grid, angular,
kurvelinier, radial konsentris, aksial, serta organis.
Linkage Struktural
Dalam analisis perlu diperhatikan tiga variabel tekstur, yakni
tingkat keteraturan, tingkat keseimbangan, dan tingkat kepadatan
digabungkan menjadi satu kesatuan dalam tatanannya. Sama seperti
antara massa dan ruang supaya pengelompokan dapat dicapai.
2.5.2
Dalam lingkage yang struktural, dua atau lebih bentuk struktur kota
linkage yang visual, dalam linkage yang struktural, pada dasarnya
dapat diamati dua perbedaan pokok sebagai berikut:
Teori Linkage
Teori Lingkage
memperhatikan dan menegaskan hubungan-hubungan
dan gerakan-gerakan (dinamika) sebuah tata
ruang perkotaan atau
Menggabungkan dua daerah secara netral;
Menghubungkan dua daerah dengan mengutamakan satu
daerah.
urban fabric.
Dalam linkage
Linkage Visual
bengunannya
Istilah linkage visual dapat dirumuskan sebagai berikut:
koordinator.
struktural yang
baik, pola ruang perkotaan dan
sering berfungsi sebagai
sebuah
stabilisator
dan
16. -
Bentuk
Kolektif
yang
berbeda
dengan
Lingkungannya
-
Sebuah bentuk kolektif yang tidak dapat dilihat
tanpa sedikitnya
wujud perbedaan terlihat pada lingkungannya. Hal
tu berar ti batasan visual atau struktural baik berupa
i
elemen alamiah maupun elemen buatan
supaya diperlukan bentuk kolektif jelas dalam
Bentuk Kolekti keseluruhannya.
Gambar 2 2 Tiga e emen nkage struktura
.
Ada
ga
l
li
e emen
nkage
elemenan visual
tembusan.
struktura yang
pembangunan
Elemen l,
tambahan
i
i
yang
sudah ada.
memperkena kan elemen po a
mencapai
i Compositional form
i
i
li
melanjutkan po a
,
Komposis dua
Elemen sambungan
l
baru pada
dan individual yang hubungan antara
atau gerakan Modernisme K Sering dipakai dalam desain fungsionalisme
i
.
baru yang be um ada
terbuka di dalam sega t
a
jelas
d mensi
Namun, penghubung
l
supaya bentuk kolektif
entuk kolektif yaitu :
masing-mas ng agak abstrak
i
i
ngkungan
l
boleh menjadi
Fum h ko Mak me hat tiga tipe eseluruhannya.
kawasannya. lElemen tembusan l tidak memperkena kan po a
li
aktiv
atau struktural
dalam k diperlukan
l
b hubungan secara ars tektura ya tu tambahan sambungan,
ti
l
li
l
serta
Hubungf yang berhubungan dengan lingkungannya
l
.
l
erselasik pada tahun 1930-an sampai sekarang.
but kurang memperhatikan fungsi
ruang
itas pelakunya.
Linkage sebagai Bentuk Kolektif
Roge r Trancik membandingkan di namika susunan dan
Gambar 2.3
Compositional Form
hubungan bagian-bagian kota seperti suatu komposisi
musik dengan suatu sistem datum. Suatu datum yang
bersifat spasi al merupakan sebuah garis-garisl ahan ali ran
,
gerakan yang diarahkan , sumbu yang organisas ional
ii
i
bahwa sebagai pengatur yang efektif, sebuah
garis
datum harus memiliki kontinuitas visual untuk menembus
atau melintasi semua unsur yang diorganisir sebagai figure
yang dapat
merangkum dan mengumpulkan semua
unsur-unsur yang terorganisir didalam lingkungannya.
Megaform
Menghubungkan struktur-struktur seperti bingkai yang linear atau
sebagai grid. Linkage dicapai melalui hirarki-hirarki yang bersifat open
17. ended
(masih
terbuka
untuk
berkembang).
Contoh
sederhana
Teori place sendiri menekankan pada makna sebuah kawasan sebagai
megaform adalah bentuk dan pola pohon.
tempat perkotaan secara arsitektural. Sebuah space dibentuk sebagai
sebuah space jika memiliki ciri khas dan suasana tertentu yang berarti bagi
lingkungannya. Tujuh prinsip sebuah place secara estetis, yaitu:
a. Keseluruhan Unit
Sebuah kawasan harus dilihat dalam batasannya, masing-masing
harus ditata sesuai dengan hirarkinya dalam kawasan tersebut.
b. Bentuk Unit
Sebagai sebuah unit place seharusnya memilki bentuk jelas dalam hal
tipologi, ukuran, skala, baik dalam dua dimensi maupun tiga dimensi.
c. Kekosongan Pusatnya
Berfungsi sebagai ruang statis seharusnya memiliki pusat kosong seperti
Gambar 2.4
Megaform
pohon, tugu, monumen ditempatkan diluar pusat ruang.
Groupform
d. Penutupan Batasnya
Muncul dari penambahan akumulasi bentuk dan struktur
yang
Ini merupakan syarat pokok sebuah place perkotaan secara tiga
biasanya berdiri di samping ruang terbuka public.Tipe ini dikembangkan
dimensi.
secara organis.Contoh penerapannya adalah pada kota-kota kuno dan
desa tradisional.Namun
saat ini
dipakai dalam perancangan
elemen
groupform juga
kawasan baru dengan
e. Hubungan lahan/tampak
sering
Place yang berkualitas seharunya mempunyai hubungan jelas antara
dibuat suatu
lahan dan tampak.
akumulasi bangunan sebagai suatu kelompok.
f. Perabotan Tempat
Sebuah place diisi dengan perabotan perkotaan, seperti: lampu,
penghijauan, papan pengumuman, tiang-tiang, dan sebagainya.
g. Gambaran Visual
Sebuah place seharusnya mempunyai citra yang menarik. Maksudnya
adalah sebuah place seharusnya mempunyai ciri khas.
2.6
KONSEP PENATAAN UNTUK PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA
Konsep dan prinsip perancanagn di ruang terbuka menguraikan
Gambar 2.5
Groupgorm
2.5.3 Teori Place
kriteria
dan
komponen perencanaan
ruang terbuka agar
berhasil
menjadi elemen vital di dalam kota. Vitalitas suatu ruang terbuka akan
meningkat bila
ruang
memberikan banyak
terbuka
tersebut
”hidup” didalam kota dan
18. manfaat kepada
masyarakatnya.Upaya menghidupkan ruang terbuak
penataan
dapat dilakukan melalui berbagai cara.
Berikut
akan
diuraikan kriteria
dan
manajemen
ruang, yaitu pendekatan
yang
menekankan pada pemahaman kebutuhan masyarakat.Revitalisasi
dan
komponen beberapa
harus berpedoman pada
konsep
identitas
perencanaan untuk menghidupkan ruang terbuka, yaitu:
suatukawasan,
konsep revitalisasi ruang terbuka
diterapkan
tanpa
konsep monumentalitas dalam ruang terbuka
konsep perencanaan ruang terbuka sebagai tempat rekreasi
konsep perencanaan berorientasi pada masyarakat
buakn pada
Revitalisi
menyesuaian
ide atau
ruang
dengan
konsep yang
tersebut (tailor,1981:82)
karakteristik tertentu yang merupakan
lingkungan
terbuka terkait dengan
kawasan
berbagai
aspek
adalah
Revitalisasi merupakan
kota
upaya
melalui
menimbulkan perubahan
peningkatan
kualitas
fungsi
atau
yang berarti dari struktur
dan peningkatan kualitas sarana pendukungnya (taylor,1981:82)
lingkungan
tanpa
fisik kawasan
2.6.2
Konsep Monumentalis
tersebut.Revitalisasi dalam piagam Burra dinyatakan sebagai upaya
merubah tempat agar dapat digunakan untuk fungsi
yaitu
analisa
difokuskan pada upaya pengembanagn sumber kekuatan komersial
untuk meningkatkan vitalitas
atau melalui peningkatan pengembangan kegiatan sosial,
sesuai,
revitalisasi
penggunaan masyarakat untuk saat ini.Kemudian proses revitalisasi
Konsep Revitalisasi
suatu kawasan
budaya dan ekonomi.Tahap awal
dalam program
2.6.1
didalamnya, terutama sosial
kegunaan yang tidak
yang lebih
menuntut perubahan drastis
Pembentukan ruang terbuka yang vital di dalam kota sekaligus
vital
bagi masyarakat penggunanya, dapat
diupayakan melalui
konsep monumentalitas yang diterapkan bersamaan dengan konsep
atau yang hanya memerlukan sedikit perubahan.Revitalisasi dengan
komunitas.Dalam kenyataanya,
mengandalkan kekuatan pasar dapat
tanpa saling mendukung, fenomena yang terjadi saat ini adalah
memperbaiaki perekonomia suatu kawasan kota (Irawan,1996:18)
kegiatan
Revitalisasi adalah satuan area bagian wilayah kota atau
seluruh kota, satuan pandanagn
(visual lansekap) yang
dapat
olahraga,rekreasi,
aspek yang dapat
maupun
khas tentang
suatu
lingkungan
kota,
serta
satuan
fisik
(linch,1960:46diterapkan dalam
skala kecil maupun skala besar.
dan karakteristik kawasan tersebut.Arne
Abrasom dalm buku Urban Open Space mengemukakan
bahwa
upaya revitalisasi membutuhkan pendekatnn menyelurauh terhadap
pertunjukan serta
ruang
keramaian
terbuka
umum
komunitas didalam
dapat
menggagu
keberadaan monumentalitas dan membuat persepsi yang salah,
sulit untuk menikmati elemen ruang
terbuk yang monumental (Permana,1995:9)
Pentingnya
Keberhasilan program revitalisasi dalam suatu kawasan sangan
dipengaruhi aspek sosial
disekitar
pihak
dimana masyarakat menjadi
90).Dengan demikiankonsep revitalisasi dapat
dan
diikuti pemenuhan kebutuhan yang mampu mewadahi kegiatankegiatan tersebut.Dilain
citra yang
pameran
berjalan
upacara seremonial di lapangan yang berkesan formal, sering tidak
mempunyai arti dan peran yang penting bagi suatu kota, berupa
memberi bayangan mental atau
kedua konsep ini saling
dikemukakan
konsep
dalam
monumentalitas
teori yang
dalm
ruang
mengungkapkan
terbuka
pentingnya
keberadaan monumen secara jelas dan berorientasi jauh kedepan,
dimana pertimbanagn yang digunakan buka hanya dari hal-hal
19. terukur, tetapi juga dari ayng tidak terukur (daya cipta, cita rasa
dan persepsi manusia) yang akhirnya
sebagai sendi
kehidupan
kita,
akan membentuk budaya
gagasan
terbaru
Integrasi
dan
harmonisasi
hal-hal
yang
kontradiktif
yaitu
monumentalitas dengan komunitas dalam satu disain.
tentang
Disain yang adaptif dan bertahan dalam kurun waktu yang lama
monumentalitas meliputi (Permana,1995:9)
sebagai
kawasan.
Monumentalitas sebagai human landmark yang akomodatif dan
hidup lebih lama dari kurun periode lamanya.
Monumentalitas sebagai ekspresi dari kebutuhan budaya yang
objek, ditonjolkan
orientasi
bangunan
simbol
2.6.3
melalui penataan
ruang atau
ketinggian
Konsep Penataan Ruang Terbuka Sebagai Sarana Rekreasi
Monumen merupakan kumpulan aturan-aturan
Pengembangan kegiatan rekreasi di dalam ruang terbuka kota
dapat meningkatkan nilai vital ruang terbuka tersebut terutama bagi
Sedangkan pentingnya konsep komunitas dikemukakan dalam
teori
komunitas
dalam
lingkup
kontribusinya
ternadap
pembetukan fisik kawasan (Redman,1984:35)
Komunitas sebenarnya bisa menjamin preservasi suatu kawasan
mengadakan penetrasi nilai yang akan merusaknya.
Ada
saatnya
disain guidelines
sebuah
komunitas
yangterkadang
bisa
komunitas tersebut mampu
bagi
dirinya
bahkan
kemudian
mengupayakan
keseimbangan
antara
prinsip monumentalitas dan prinsip komunitas.Penerapan keduanya
secara bersamaan dapat meningkatkan
vitalitas
ruang
terbuka
tersebut
bagi masyarakat penggunanya.Beberapa
dengan
menerapkan
(Permana,1995,9)
kedua
konsep
organisasi
rekreasi
dan
penyalahgunaan
mekanisme
psikologi
teknologi,
sebagai
prinsip
kota
sekaligus
perancangan
tersebut
adalah
kelompok
ruang
wanita,
terbuka
kemanusiaan,
ketrentaman, upaya
simbol
identitas,
upaya
harus
peniadaan
peningkatan
peningkatan
pendidikan dan interalsi antar kelompok (Van Doren,1979:12)
Startegi samapai prinsip perancangan ruang terbuka berkaitan
pemanfaatannya sebagai sarana rekreasi dikemukakan
sebagai berikut :
Stategi dalam perancangan
ruang terbuka sebagai
sarana
rekreasi (M.Gold,1980:44) adalah sebagai berikut :
- Mempertimbangakn
bagi
lingkungan,
(1979:7).Berdasarkan pemahaman ini konsep utama
mempertimbangkan
dengan
Perencanaan ruang terbuka umum yang mengandung elemen
harus
masyarakat
dapat
digunkan sebagai acuan pengembangan baru.
monumentalitas
keterkaitan dengan
kesehatan
Komunitas mampu menyusun dan menyaring konteks ruan yang
(terpilih)
waktu senggang yang sangat vital dalam kehidupan manusia.Rekreasi
dalam
menghasilkan
mewujudkanya secara efektif.
terbaik
masyarakat penggunanya.Rekreasi perperan penting dalam konteks
dan mekanisme ruang terbuka harus dilandasi pemahaman akan
atau bangunan penting dan bersejarah serta bersama-sama
sekaligus
Monumentalitas dapat dihadirkan dengan menjaga dominasi
Monumen adalah kebutuhan urban yang lebih dari sekedar
sudah terpenuhi.
monumental
Tetap mempertahankan monumen sebagai orientasi kawasan
fungsional semata dimana tahapan kebutuhan akomodasi fungsi
konsep
meskipun ada infiltrasi terhadap disain kawasan.
merupakan tahapan tertinggi dari eksistensi daya nalar manusia.
manifestasi
sehingga
pengguna
faktor-faktor
sosial
selain
faktor
ruang lebih tergantung padsa
yang datang ke sana daripada apa ynag ada di sana
fisik,
siapa
20. - Mengikutsertakan dalam
tentang wilayah
sosial
yang
proses disain meliputi pandangan
- Fasilitas harus dapat
perencanaan, preferensi dan kebutuhan
merupakan
informasi
vital
bagi
akan datang.
suksesnya
- Mengikutsertakan masyarakat dalam proses perencanaan.
perencanaan.
- Terintegrasi dengan perencanaan lokal dan regional.
- Mempertimbangkan
faktor-faktor
penting
dalam
kota yang teritorial, status, konflik, kerjasama,
taman
- Fasilitas
kenyamanan,
memberikan
kemudahan,
keamanan
bagi pengguan serta memperlihatkan tatanan
peningkatan
kesejahteraan
sosial
Konsep perencanaan ruang terbuka sebagai sarana rekreasi
pada dasarnya merupakan
dan
upaya menghidupkan ruang terbuka
integrasi masyrakat, dimana pelayanan disediakan berdasarkan
yang lebih berorientasi pada masyarakat (pengguna)
pengalaman?kebiasaan masyarakat.
-
tidak mengabaikan aspek fisiknya.Pertimbanagn
Pelayanan kebutuhan kelompok-kelompok
kepuasan
tertentu dan
juga
perencanaan
diarahkan pada
ruang dan
2.6.4
- Klasifikasi masyarakat menjadi kelompok-kelompok pengguan
fasilitas
rekreasi
kegiatan
pengembang
rekreasinya
memenuhi
kebutuhan
Konsep Penataan yang Berorientasi Pada Masyarakat
Ruang terbuka umum berperan penting dalam kehidupan
masyarakat, sehingga pengadaan dan pengembangannya harus
lebih
yang membutuhkan karakteristik lingkungan tertentu.
- Memabgi setiap wilayah perencanaan menjadi beberapa jenis
- Menempatkan kegiatan rekreasi yang diinginkan pada area
perencanaan
berdasarkan
analisa
kebutuhan pengguna dan kebutuhan area.
pada
masyarakat
sebagai
pengguna
potensial.Program perencanaan suatu kawasan yang
pada
kebutuhan manusia harus
sedekat
mungkin
mengenal dan menyesuaikan dengan kondisi pudaya, pola sosial dan
gaya
sesuai.
pedoman
berorientasi
berorientasi
area berdasarkan karakteristik lingkungan.
hidup
masyarakat
pengguna
kawasan
tersebut.(Van
Doren,1979:16) Dalam perencanaan ruang terbuka teknik penelitian
sosial dapat digunakan untuk mengetahui perilaku waktu senggang
Prinsip perancangan menurut M.gold diantaranya :
meliputi prefernsi atau tingkat
- Semua orang harus mempunyai akses terhadap aktifitas dan
berbagai jenis
aktivitas
kepuasan
dan lingkungan
masyarakat terhadap
(M.Gold,1980:1).Setelah
dilakukan studi aktivitas eksisting, atribut untuk setiap kondisi aktivitas
fasilitas.
- Kegiatan
maupun
dalam
terbuka sebagai sarana rekreasi akan dirasakan
terbuka sebagai sarana rekreasi diantaranay (M.Gold,1980:14)
mendasar
masyarakat.
Pendekatan dalam menyusun prinsip perancangan ruang
- Menyusun
hal
preferensi dan
bila
aspek
lingkungan hidup.
merupakan
meskipun
kota.Vitalitas ruang
keindahan lingkungan,
pertimbangan seluruh
penggunan
merencanakan ruang, pelayanan
mengintergasi-nya dengan pelayanan masyarakat lainnya.
- Pelayanan
dan
yang baik.
Konsep perencanaan taman rekreasi (M.Gold,1980:14) adalah :
- Penekanan pada
harus
kenyamanan
”kelas” dan gaya hidup.
disesuaikan dengan kebutuhan yang
rekreasi
harus
tertinggal
dengan pelayanan
umum lainya seperti pendidikan, kesehatana dan transportasi.
dapat direncanakan berdasarkan11 komponen yaitu :
Fisik
Manusia
21.
Sosial
Konsep-konsep tentang pengetahuan ineraksi antara pola tata
Interaksi
ruang dengan
Sirkulasi
diabstraksikan dalm hal-hal sebagai berikut (Snyder,1994)
Kesenanagan
1.
Keamanan
Kenyamanan
oleh orang lain.Luas atau sempitnya ruang tersebut tergantung
Rasa memiliki
pada kadar dan sifat hubungan antar individu dengan individu
Aturan dan perkembangan (Hester,1984:87)
lainya.Sebagai saran hubungan atau komunikasi antar individu
perilaku
manusia
sebagai
pelaku ruang dapat
Personal Space
Individu memiliki batas maya disekitanya dan tidak boleh dilalui
Aktifitas masyarakat yang berlangsung dalam ruang terbuka mempengaruhi
inilah persepsi ruang seseorang dinamakan personal space.Faktor-
fungsi pengguna ruang terbuak tersebut, dengan demikian hal tersebut
faktor yang mempengaruhi personal spce ialah jenis kelamin,
juga mempengaruhi
latar belakang, umur dan keadaan lingkungan fisik dalam ruang.
penataannya.Evaluasi
penataan
ruang terbuka
perlu mempertimbangkan arti ruang tersebut berdasarkan
Menurut Hall (Hall dalam Holahan,1982:275 dan Fisher,1984:153)
penggunaan dan tujuanya, dengan kata lain kebutuhan psikologi dan
sosial pengguan ruang, faktor psikologiyang mempengaruhi preferensi
terdapat 4 macam jarak personal space, yaitu
:
individu dan aksesbilitas terhadap pencapaian lokasi, fasilitas dan
Jarak intim, aktivitas yang terjadi pada jarak ini ialah hubungan
pelayanan (Hester, Jr ,1984:18). Penataan ruang terbuka berhubungan
yang terjadi antar anggota keluarga atau orang-orang terdekat
dengan pola tingkahlaku serta niali- nilai dalm masyarakat.Perilaku sosial
dengan fase jauh 15-45 cm dan fase dekat 0-15 cm
Jarak personal, aktifitas yang terjadi pada jarak ini ialah
yang harsus dopertimbangkan adalah rangkaian proses interaksi, proses
kompetisi, hal milik serta simbolik. Kegiatan aktif dan pengalaman
percakpan antar 2 individu dengan fase jauh 0.45-0.75 m dan
baru(discovery)
fase dekat 0.75-1,2 m
Jarak Sosial, aktifitas yang terjadi pada jarak ini ialah hubungan
yang bersifat formal seperti antar relasi bisnis dan sebagainya
dengan fase jauh 2.1-3.6 m dan fase dekat 1.2-2.1 m
Jarak publik, Aktifitas yang terjadi pada jarak ini ialah hubungan
2.7
INTERAKSI ANTARA LINGKUNGAN DAN PERILAKU
yang lebih formal ketimbang
2.7.1 Gejala Persepsi Manusia Terhadap Lingkungan Binaan
dengan fase jauh >7.5 m dan fase dekat 3.6-7.5 m
Manusia
memiliki
kebutuahan-kebutuhan
biologis,
sosial,
2.
hubungan pada jarak publik
Privasi
personalitas dan kultural yang diekspresikan pada lingkungan.Salah
Privasi merupakan keinginan atau
kecenderungan pada
satu
seseorang
ada 2
hal
yang
dipersepsikan
ruang (space) disekitarnya.
manusia tentang
lingkunganya
untuk tidak
diganggu,
jenis privasi yang
dibedakan berdasarkan golongan diantaranya :
Keinginan untuk tidak diganggu secara fisik
diri
22. Keinginan untuk dpat dekat dengan anggota keluarga tetapi
constraint), sedangkan kesesakan ialah respon subjektif
ini menjauh dari orang lain
3.
terhadap ruang yang sesak (tight space),(stokols dalam
Holahan,1982:198)
Teritorialitas
Teritorialitas merupakan tingkah laku yang ada hubunganya
dengan kepemilikan
atau
hak seseorang atau
sekelompok
2.8
KRITERIA DISAIN TAK TERUKUR
terhadap suatu tempat atau lokasi geografis.Pola tingkah laku
ini
menyangkut
personalisasi
dan
pertahanan
terhadap
gangguan dari luar (Holahan dalam Snyder,1982:235)
3
tipe
dasar
kriteria
(reaonnable criteria), kriteria
tak
disain,
yaitu
kriteria
terukur (non reasonable
terukur
criteria) dan
kriteri umum (generic criteria) (Shirvani,1985:121)
4. Kenyamanan
Secara
Ada
Kriteria tak terukur adalh kriteria yang tidak dapat diukur secara
alamiah
manusia
mendapatkan kenyaman
baik
berusaha
secara
fisik
untuk
maupun
kuantitatif tetapi dapat dilihat dan dirasakan (kualitatif).
psikis
Kriteria disan tak terukur diperkenalkan oleh tiga kelompok yaitu
dalam lingkungan binaan sehingga manusia cenderung untuk
: Urban Design Planet
menempati daerah yang memenuhi atribut tersebut.Adapun
Engineering, Inc (1977), dan Lynch (1981)
dorongan
untuk mendapatkan
kenyamanan
adanya property dan terpenuhinya
san
Fransisco (1970),
Urban Research
And
terjadi karena
syarat-syarat kenyamanan
2.8.1
Kriteria Disain tak Terukur Oleh San Fransisco Urban Development Plan
komponen dari lingkungan binaan tersebut
Urban Design Planet san Fransisco (1970) mengidentifikasinkan
5. Perasaan Aman dan Terlindungi
sepuluh prinsip atau
konsep dasar yang menjelaskan tentang
Salah satu hal yang menjadi kebutuhan manusia berdasarkan
metode yang diperkenalkan untuk mencapai tujuan dan sasaran,
hierarki
yaitu :
kebutuhan
lingkungan sekitar
dari
Malow
yang
perlindungan kepadanya.Manusia
cenderung
dapt
memilih
memeberikan
akan merasa tidak
tenang
apabila dirinya selalu merasa terancam atau tidak aman.
yang
telah
Daya hidup lingkungan kota dengan mengakomodasi pedestrian
dengan street furniture, pepohonan, disain
6. Kesesakan dan kepadatan
Manusia
1. Kesenangan/kenyamanan
jalan, perlindungan
dari cuaca, silau dn sebagainya.
terbiasa
hidup
dengan
orang
2. Ketertarikan visual
banyak mungkin sudah merasa tidak sesak lagi namun sebaliknya
Kualitas estetika lingkungan yang secara khusus berkenaan dengan
manusia yang
terbiasa
hidup sendiri akan
ditempatkan pada kondisi yang
teras
sesak jika
karakter
sama.Kepadatan
berkaitan
ditunjukan secara khusus oleh lingkungan terbangun
dengan jumlah manusia dalam suatu batas ruang tertentu.Makin
banyak manusia berbanding luas ruangan yang tetap
padatlah keadaanya.kepadatan
keruanagn
(spatial
adalh
makin
kendala
arsitektural
dan secara visual
menyenangkan.Detail
3. Aktivitas
Seperangkap
umum
kriteria
(metode)
yang
menekankan
pentingnya pergerakan gairah dan ”jalan hidup” lingkungan kota
4. Kejelasan dan kesesuaian
23. Dicapai dengan pengarah jalan sebagai karakteristik yang
MenurutUSR and E Kualitas visual
tidak dapat didrfinisikan
memberikan fasilitas untuk para pejalan kaki yang ada
secara tepat tergantung orang yang memandangnya, maka dari itu
dilingkungan kota
adalah mungkin untuk
5. Kekhususan
mendapatkan kesempatan terhadap permasalahan visual.
Pentingnya menunjukan definisi dan identitas sebagai bagian dari
lingkungan dan memiliki kontribusi indifidu untuk keseluruhan
lingkungan.
USR and E
mengelompokan criteria kualitas visual ke dalam
8 nkategori :
a. Kecocokan dengan penataan (fit with setting) :
6. Pengertian ruang
Evaluasi
ketepatan
harmoni/kecocokan
desain
dengan
Berkaitan dengan penghubungan komponen bangunan dan
permukiman atau kota dalam hal lokasi site, kepadatan, warna,
ruang terbuka struktur kota, untuk menggapai ”kejelasan tentang
bentuk,dan material. Aspek lain ketepatan ialah berdasarkan nilai
ketajaman dan bentuk ruang terbuka”secara alamiah
sejarah,atau budaya; apapun desain yang memasukkan artefak
(peninggalan
7. Prinsip tentang view
sejarah)
dan
bangunan
yang
memiliki
Berhubunagn erat dan memiliki penekanan terhadap maslah
nilai,penggunaan,dan bentuk tradisional, dengan memasukkan
estetika sebagai nilai ”kesenangan terhadap pemandangan”
“pengingatan visual
dan detail ditunjukan secara khusus oleh lingkungan terbangun.
aktivitas.
8. Variasi atau kontras
“, termasuk obyek fisik,penggunaan
atau
b. Ekspresi jati diri (expression of identity) :
Permasalah arsitektural seperti gaya bangunan dan pengubahan,
Pentingnya fungsi dan sosial dari suatu ekspresi jati diri,status,dan nilai kesan
hal itu memiliki kontribusi terhadap wilayah lingkungan yang dapat
pribadi
diidentifikasi dan terhadap pusat ketertarikan yang ada didalm
bangunan dan
masyarakat
personal,adalahdipertimbangkan untuk membuat kota memiliki kesan yang
9. Harmoni
Berfokus pada kecocockan aspek estetika dan arsitektur seperti
oleh
pengguna
segala
dan
masyarakat.
sesuatu yang
Aturan
warna,material
lebih mengungkapkan
kesan
menyeluruh yang menyeluruh secara visual.
c. Akses dan orientasi ( Access and Orientation ):
hubungan antara topografi dan bentuk bangunan dalam
Masalah
konteks peralihan, perlengkapan skala dan massa
keanggotaan,bentuk,dan tujuan penting lokasi setempat. Elemen
10. Skala dan Bentuk
kejelasan
dan
desain termasuk kenampakan
keamanan
dan
desain
penerangan
tentang
ruang publik
Menggabungkan keragaman perhatian yang ada disekitar tujuan
pencapaian suatu ”skala manusia” yang ada di lingkungan
skala besar pada atau didekat tapak/site sebagai pesan yang
kota.Perhatian diberikan kepada ukuran, kepadatn, pemassaan
dijelaskan
bangunan sebagai dimensi estetika dari kepekaan kontekstual dan
warna,tanda,dsb) tentang kemana akan pergi dan apa yang
efek tekstur skala bangunan dipandang dari sesuatu jarak tertentu
2.8.2
sebagai tujuan/orientasi (untuk itu,tetenger/ landmark dan elemen
dilakukan.
Kriteria Tak Terukur Oleh Urban Research And Engineering, Inc (1977)
oleh
arsitektur
dan
d.Aktivitas penunjang (Activity Support) :
dikomunikasikan
melalui
24. Pengarahan
kewilayahan
didefinisikan
secara
spasial.Perhatian
menunjukkan struktur yang
(territory)
melalui
dan
sebagai
fisibel
perilaku
dimana
(layak)
lingkungan
tentang
atau penghubungan perilaku
tanda.
Desain
yang
yang
wilayah
yang
spesifik
tepat
termasuk
(Efficiency and Justice) dan Lynch berpendapat bahwa mereka
”selalu ditambahkan pada setiap daftar sesuatu yang baik”.
Vitalitas
(Vitality)
:
hunian/permukiman
ukuran dasar
menunjang
kriteria
ditunjukkan di ruangan tersebut.
keberlanjutan,keamanan,dan
alternatif
desain dimana
eksisting
campur
diminimalkan
mungkin menunjukkan peluang
tangan
dan
akses visual
nilai
dimana
umum
yang
persesuaian,termasuk
perbedaan
kehadiran
ada
dalam
lingkungan.
alam
terhadap
secara
tepat
jika
dicapai
melalui:1).
pada
topografi,perlindungan
khusus,atau intensitas keterbiasaan/kedekatan (Intense familiarity)
Kecocokan (fit) berkaitan dengan
perilaku,
mengukur
kecukupan pengaturan
pertemuan antara tempat dan seluruh
bentuk berlaku. Secara esensial, hal
ini adalah perencanaan
atau proses masalah dimana dikaitkan dengan pemrograman
Perlindungan terhadap masuknya pengamat dari tapak (on-site)
kelompok pengguna
atau diluar tapak (off-site) yang dapat mengurangi pengalaman
berhubungan
yang dapat menyenangkan secara visual
penampilan
terhadap lingkungan
efek
kota.
baik
dan
memonitor
dengan tempat
adaptasi
yang
yang
ialah kemampuan
fungsi
yang
khusus. Unkuran
untuk memanipulasi
dapat diperbaharui dari lingkungan dimana
kelompok pengguna adalah aspek penting kecocokan.
h. Kepedulian dan perawatan (care and maintenance) :
komponen desain yang memperkenalkan
dan
Kesan
Identitas, atau kesan tentang tempat,diciptakan oleh arti bentuk
g. Kenyamanan Pandangan (Visual comfort) :
perawatan
dan mengolah
bentuk dan kualitas dalam menajamkan persepsi dan identitas
tanaman,sinar matahari,air dan pemandangan langit.
kemudahan
terhadap
limbah.
yang
tapak/site melalui kepekaan
kepada
sumbangan
yang baru dari
pemeliharaan/penjagaan,penggabungan,dan
penciptaan
Mengacu
memiliki
Kesan (Sense) : memasukkan pertimbangan tentang aturan
f. Elemen alamiah (Natural Element) :
mungkin
dan
jika
bangunan dan ruang publik.
Menunjukkan
vital,biologi
aktifitas dan elemen seperti hasil lahan,tanah
e. Pemandangan (view):
pemandangan
fungsi
dimana bentuk
kemampuan umat manusia diatas semua kebutuhan. Vitalitas ialah
pembagian,ukuran,dan lokasi ruang sepanjang fasilitas yang ingin
Dorongan
tingkat
pengaturan,khususnya
oleh
Akses
ialah
kemampuan
seseorang
untuk
meningkatkan aktivitas sumber daya, pelayanan, informasi atau
tempat
kelompok pemakai
(access)
termasuk kualitas atau keragaman elemen yang dapat
ditingkatkan.
Kontrol (control) menguraikan aspek dasar akses pengguna.
2.8.3 Kriteria Tak Terukur menurut Kevin Lynch
Lynch menyebutkan 5
dimensi penampilan
desain,yaitu: Vitalitas (Vitality),
sebagai kriteria
Kesan (Sense), Kecocokan
Akses (Access),dan
Kontrol (Control),sebagai tambahan
menyarankan dua
”meta-criteria”,yaitu efisiensi dan
(Fit),
Lynch
keadilan
Tingkat dimana penggunaan dan pencapaian ruang, aktivitas dan
penciptaan
mereka,
pengaturanruang terbuka
memperbaiki,
memodifikasi
dan