Materi ini saya presentasikan di Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar pada jurusan FKIP di matakuliah Bimbingan Konseling dengan Judul Masalah Mendisiplinkan anak, masalah remaja, masalah krisis tengah baya dan usia senja.
Materi ini saya presentasikan di Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar pada jurusan FKIP di matakuliah Bimbingan Konseling dengan Judul Masalah Mendisiplinkan anak, masalah remaja, masalah krisis tengah baya dan usia senja.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Pendahuluan
Masa ini dialami pd usia :
6 tahun – 11 - 13 tahun.
Masa Usia Sekolah atau masa SD / anak
sudah siap masuk sekolah.
Tibanya akhir masa kanak-kanak dapat
secara tepat diketahui, tetapi orang tidak
dapat mengetahui secara tepat kapan
periode ini berakhir.
3. Ciri-ciri Akhir Masa Kanak-
Kanak
1. Label yang digunakan oleh orang tua:
Usia yang paling menyulitkan
Usia tidak rapih
Usia bertengkar
2. Label yang digunakan oleh para pendidik
Masa bersekolah
Periode kritis
4. 3. Label yang digunakan ahli psikologi
Usia berkelompok
Usia penyesuaian diri
Usia kreatif
Usia bermain
5. Tugas Perkembangan Akhir
Masa Kanak-Kanak
Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum
Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh
Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat
Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis, dan berhitung
Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari
Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata dan tingkatan nilai
Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga
Mencapai kebebasaan pribadi
6. Perkembangan fisik pada akhir
masa kanak-kanak
Tinggi
Kenaikan tinggi per tahun adalah 2 sampai 3 inci.
Berat
Kenaikan berat lebih bervariasi daripada kenaikan tinggi, berkisar antara 3
sampai 5 pon per tahun.
Perbandingan tubuh
Kesederhanaan
Perbandinggan tubuh yang kurang baik yang mencolok pada akhir masa
kanak-kanak menyebabkan meningkatnya kesederhanaan pada saat ini.
Perbandingan otot-lemak
Selama akhir masa kanak-kanak, jaringan lemak berkembang lebih cepat
daripada jaringan otot sedangkan pada tubuh mesomorfik keadaanya terbalik
Gigi
Pada permulaan pubertas, umumnya seseorang sudah mempunyai 22 gigi
tetap.
7. Keterampilan akhir masa
kanak-kanak
1) Keterampilan menolong diri sendiri
2) Keterampilan menolong orang lain
3) Keterampilan bersekolah
4) Keterampilan bermain
8. Pilihan Penggunaan Tangan
Beberapa keterampilan tangan dilakukan dengan tangan kanan,
sedangkan keterampilan lain dilakukan dengan tangan kiri. Banyaknya
kesulitan yang dihadapi dalam mengubah pilihan penggunaan tangan, maka
keterampilan harus dikuasai sangat sedikit anak-anak kidal yang mau
mengubah penggunaan tangan kanan pada awal periode kanak-kanak.
Timbulnya kesulitan dan gangguan emosional dalam mengubah
penggunaan tangan pada usia ini, guru sekolah dasar tidak memaksa anak
mengubah keterampilan tangan kanan. Guru mendorong anak kidal untuk
mempelajari keterampilan baru dengan menggunakan tangan kanan.
9. Kemajuan Berbicara
1. Penambahan Kosa Kata
Kosa kata etiket contohnya “minta tolong” dan “terima
kasih”
Kosa kata warna nama semua warna
Kosa kata bilangan nama dan arti bilangan
Kosa kata waktu kata-kata tentang waktu
Kata-kata populer dan makian
Kosa kata rahasia . Dapat berbentuk tulisan, kode-
kode yang dibentuk dengan lambang-lambang atau
pengganti huruf, terdiri dari isarat-isarat dan
penggunaan jari-jari untuk mengkomunikasikan kata-
kata.
10. 2. Pengucapan
Kesalahan dalam pengucapan kata-kata pada usia ini
lebih sedikit daripada sebelumnya.
3. Kemajuan dalam pengertian
Anak segera mengetahui bahwa komunikasi yang
bermakna tidak dapat dicapai kecuali ia mengerti dari apa
yang dikatakan orang lain kepadanya. Ini menimbulkan
dorongan untuk meningkatkan pengertiannya.
Peningkatan dalam pengertian juga dibantu oleh pelatihan
di sekolah.
4. Isi Pembicaraan
Anak dapat berbicara mengenai apa saja, tetapi pokok
pembicaraan yang digemari bila bercakap-cakap dengan
teman-temannya
11. 5. Banyak Bicara
Tahap mengobrol yang merupakan ciri dari awal masa
kanak-kanak , berangsur-angsur digantikan oleh
pembicaraan yang lebih terkendali dan lebih terseleksi.
Dengan berjalannya periode akhir masa kanak kanak ,
banyaknya bicara makin lama makin berkurang.
13. Pola Emosi yang Umum pada Akhir Masa Kanak-Kanak
Seperti : amarah, takut, cemburu, ingin tahu, iri hati, gembira,
sedih, dan kasih sayang.
Periode Meningginya Emosi
Fisik Jika anak sakit atau lelah, ia cenderung cepat
marah, rewel, dan umumnya sulit dihadapi.
Lingkungan Penyesuaian diri pada situasi baru selalu
menyusahkan anak, meningginya emosi hampir selalu
dialami oleh semua anak pada saat masuk sekolah.
Permulaan Katarsis Emosional
Katarsis emosional adalah cara meredakan emosi yang tidak
tersalurkan.
14. Pengelompokan Sosial dan Perilaku Sosial
pada Akhir Masa Kanak-Kanak
1. Ciri geng Anak-anak
Geng anak merupakan kelompok bermain
Untuk menjadi anggota geng, anak harus diajak
Geng anak laki-laki lebih sering terlibat dalam perilaku
sosial buruk daripada anak perempuan.
Kegiatan geng yang populer meliputi permainan dan
olahraga, pergi ke bioskop, dan berkumpul untuk bicara
atau makan bersama.
Pemimpin geng mewakili ideal kelompok dan hampir dalam
segala hal lebih unggul daripada anggota-anggota yang
lain
15. 2. Efek dari keanggotaan kelompok
Menjadi anggota geng seringkali menimbulkan
pertengkaran dengan orangtua dan penolakan terhadap
standar orangtua.
Permusuhan antara anak laki-laki dan anak perempuan
semakin meluas.
Kecenderungan anak yang lebih tua untuk
mengambangkan prasangka terhadap anak yang berbeda.
Dalam banyak hal merupakan akibat yang paling merusak,
ialah cara anak memperlakukan anak-anak yang bukan
anggota geng, mereka seringkali bersifat kejam kepada
anak-anak yang tidak dianggap sebagai anggota geng.
16. 3. Teman pada Akhir Masa Kanak-Kanak
Perlakuan Teman
Perlakuan yang kurang baik tidak hanya ditujukan kepada anak
yang bukan anggota kelompok. Disetiap kelompok banyak
terjadi perkelahian antar anggota-anggotanya
Status Sosiometris
Sebelum akhir masa kanak-kanak berakhir, sebagian kanak-
kanak tidak hanya menyadari status sosiometri mereka, yaitu
status yang mereka senangi pada kelompok sosial, tetapi juga
status sosiometris dari teman-teman sebaya mereka.
Pemimpin Pada Akhir Masa Kanak-Kanak
Anak yang dipilih teman-temannya untuk berperan menjadi
seorang pemimpin pada akhir masa kanak-kanak, mendekati
ideal kelompok.
17. Kegiatan Bermain Pada Akhir Masa
Kanak-Kanak
1. Bermain konstruktif
2. Menjelajah
3. Mengumpulkan
4. Permainan dan olahraga
5. Hiburan
18. Sikap Dan Perilaku Moral
Perkembangan Kode Moral
Ketika anak mencapai akhir masa kanak-kanak, kode
moral berangsur-angsur mendekati kode moral dewasa.
Ketika anak mencapai akhir masa kanak-kanak, kode
moral berangsur-angsur mendekati kode moral dewasa.
Peranan Disiplin Dalam Perkembangan Moral
Disiplin berperan penting dalam perkembangan kode
moral. Penggunaan secara berlanjutan teknik-teknik
disiplin yang ternyata efektif ketika anak masih kecil,
cenderung menyebabkan kebencian pada anak yang lebih
besar. Jika disiplin dibutuhkan dalam perkembangan anak.
19. Minat Pada Akhir Masa Kanak-Kanak
Penampilan
Pakaian
Nama dan julukan
Agama
Anggota tubuh
manusia
Kesehatan
Seks
Sekolah
Pekerjaan
Simbol status
otnomi
20. Penggolongan Peran Seks
Penggolongan peran seks berpengaruh pada perilaku
dan penilaian diri anak-anak. Dalam penampilan,
pakaian dan bahkan gerak-gerik, anak berusaha
menciptakan kesan akan kesesuaian dengan peran
seks.
Pertentangan seks, merupakan hasil dari penggolongan
peran seks. Penggolongan seks paling penting dalam
penilaian-diri. Anak menilai diri sendiri sesuai dengan
pandangan orang-orang penting dalam hidupnya.
21. Perubahan-Perubahan Dalam Hubungan
Keluarga Pada Akhir Masa Kanak-Kanak
Pekerjaan di sekolah dan sikap anak terhadap sekolah
sangat dipengaruhi oleh hubungannya dengan anggota
keluarga.
Hubungan keluarga dapat mempengaruhi penyesuaian
diri secara sosial di luar rumah.
Jenis metode pelatihan anak yang digunakan anak
dirumah mempengaruhi peran anak.
Cita-cita dan prestasi anak diberbagai bidang sangat
dipengaruhi oleh sikap orang tua.
Apakah anak akan kreatif atau konformistis dalam
perilaku dipengaruhi oleh pelatihan dirumah
Hubungan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam
perkembangan keperibadian anak-anak.
22. Perubahan-Perubahan Keperibadian
Konsep diri ideal Menjelang berakhirnya masa kanak-
kanak, anak mulai mengagumi tokoh-tokoh dalam
sejarah, cerita khayal kemudian anak membentuk
konsep diri yang ideal seperti tokoh yang diinginkannya.
Mencari identitas Anak-anak pada umumnya memasuki
periode akhir masa kanak-kanak dan berminat dalam
keanggotaan kelompok, mereka sangat ingin
menyesuaikan mulai dari gaya berbicara sampai dengan
standar penampilan yang ditetapkan kelompok tersebut
23. Bahaya Pada Masa Akhir Kanak-Kanak
1. Bahaya fisik:
Penyakit
Bentuk tubuh yang
tidak sesuai
Kegemukan
Kecelakaan
Kecanggungan
kesederhanaan
2. Bahaya
psikologis:
Bahaya dalam
berbicara
Bahaya emosi
Bahaya sosial
Bahaya bermain
24. Kebahagiaan Pada Masa Akhir Kanak-
Kanak
Anak yang berbahagia pada akhir masa kanak-kanak
belum tentu merasa bahagia pada tahap-tahap
selanjutnya, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan
kebahagiaan dalam periode ini juga akan menimbulkan
kebahagiaan pada periode berikutnya.