Laporan ini menguji dampak pH rendah terhadap perkecambahan tiga tanaman yaitu padi, jagung, dan kacang hijau. Tanaman diletakkan pada pH 3, 4, 5, dan 7 selama 7 hari dan diukur panjang akar dan batangnya. Hasilnya menunjukkan perkecambahan terhambat pada pH rendah dan membaik pada pH lebih netral.
Laporan ini mengkaji pengaruh salinitas terhadap pertumbuhan beberapa tanaman seperti kacang tanah, timun, dan padi. Tanaman diberi perlakuan berbeda tingkat keasinan air yaitu 0 ppm, 3000 ppm, dan 6000 ppm. Hasilnya menunjukkan salinitas mempengaruhi parameter pertumbuhan seperti tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, dan berat. Tanaman bereaksi berbeda terhadap salinitas, sesuai dengan toleransi masing-
Eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui dampak bahan pencemar lingkungan seperti deterjen dan minyak terhadap ikan. Ikan ditempatkan di tiga gelas air yang berbeda: gelas pertama berisi deterjen, kedua berisi minyak, dan ketiga hanya air. Hasilnya, ikan di gelas deterjen mati paling cepat, menunjukkan bahwa deterjen lebih berbahaya daripada minyak bagi lingkungan. Oleh karena itu perlu mengurangi pengg
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativesuparman unkhair
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan limbah kotoran hewan dan manusia sebagai sumber energi alternatif melalui proses biogas. Ia menjelaskan tentang pengertian biogas, sejarah, prinsip teknologi, komposisi, cara pengolahan, dan pemanfaatannya. Dokumen ini juga memberikan contoh perhitungan limbah kotoran yang dihasilkan per hari berdasarkan jumlah populasi manusia.
Laporan ini mengkaji pengaruh salinitas terhadap pertumbuhan beberapa tanaman seperti kacang tanah, timun, dan padi. Tanaman diberi perlakuan berbeda tingkat keasinan air yaitu 0 ppm, 3000 ppm, dan 6000 ppm. Hasilnya menunjukkan salinitas mempengaruhi parameter pertumbuhan seperti tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, dan berat. Tanaman bereaksi berbeda terhadap salinitas, sesuai dengan toleransi masing-
Eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui dampak bahan pencemar lingkungan seperti deterjen dan minyak terhadap ikan. Ikan ditempatkan di tiga gelas air yang berbeda: gelas pertama berisi deterjen, kedua berisi minyak, dan ketiga hanya air. Hasilnya, ikan di gelas deterjen mati paling cepat, menunjukkan bahwa deterjen lebih berbahaya daripada minyak bagi lingkungan. Oleh karena itu perlu mengurangi pengg
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativesuparman unkhair
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan limbah kotoran hewan dan manusia sebagai sumber energi alternatif melalui proses biogas. Ia menjelaskan tentang pengertian biogas, sejarah, prinsip teknologi, komposisi, cara pengolahan, dan pemanfaatannya. Dokumen ini juga memberikan contoh perhitungan limbah kotoran yang dihasilkan per hari berdasarkan jumlah populasi manusia.
Makalah ini membahas tentang sintesis nanozeolit dari zeolit alam. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan penggilingan zeolit alam menggunakan alat high energy milling untuk memperkecil ukuran partikelnya menjadi nano, diikuti dengan aktivasi menggunakan larutan asam dan basa untuk meningkatkan aktivitas permukaan. Nanozeolit kemudian dikarakterisasi menggunakan XRD, FTIR, dan SEM untuk men
Program kreativitas mahasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan dielektrisitas bahan multiferroik delafossite Cu(CrNi)O2 dengan melakukan modifikasi struktur kristal melalui dopping unsur Ni dan variasi suhu sintering. Bahan akan disintesis dan disinter dengan suhu 8000°C, 9000°C, 10000°C, dan 11000°C untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap konstanta dielektriknya. Hasil penelitian diharapkan berman
Dokumen tersebut merangkum eksperimen pembuatan roket cuka sederhana oleh siswa SMA. Roket dibuat dengan menggunakan botol air mineral sebagai badan roket, yang diisi cuka dan soda kue sebagai bahan bakar. Reaksi kimia antara cuka dan soda kue menghasilkan gas karbon dioksida yang mendorong roket terbang ke udara. Eksperimen menunjukkan ketinggian terbang roket semakin tinggi dengan tambahan jumlah soda kue.
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pptxRainalPanjaitan2
Dokumen tersebut membahas tentang kimia di sekitar kita. Materi pelajaran mencakup metode ilmiah, bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, peran ilmu kimia, gerakan kimia hijau, pemanasan global, lubang ozon, dan nanoteknologi. Tujuan pembelajaran antara lain mengenali prinsik kimia hijau dan isu lingkungan seperti pemanasan global dan lubang ozon.
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan instalasi gas bio dari sampah di TPA. Secara singkat, dokumen menjelaskan prinsip desain pengelolaan sampah dan TPA, metodologi perancangan TPA, fakta pembentukan gas dari proses degradasi anaerobik sampah, dan komponen-komponen pengolahan gas hasil degradasi tersebut.
Dokumen tersebut merupakan bagian pendahuluan dari sebuah makalah yang membahas tentang pemanasan global. Pendahuluan tersebut menjelaskan latar belakang masalah pemanasan global, identifikasi masalah, tujuan penelitian, dan hipotesis penelitian."
Dokumen tersebut membahas tentang kerusakan lapisan ozon di atmosfer bumi. Lapisan ozon berfungsi melindungi bumi dari sinar ultraviolet matahari yang berbahaya. Namun, emisi gas-gas seperti klorofluorokarbon (CFC) dari penggunaan AC dan kulkas menyebabkan kerusakan lapisan ozon. Hal ini dapat menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia seperti pemanasan global dan penyakit kulit
Makalah ini membahas tentang pemanasan global, faktor-faktor dan gejala-gejala yang menyebabkannya, dampaknya, serta cara mencegah dan mengatasinya. Pemanasan global terjadi akibat peningkatan gas rumah kaca di atmosfer yang disebabkan aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan pertanian. Dampaknya antara lain kenaikan permukaan air laut dan cuaca ekstrem. Untuk mencegahnya perlu mengur
Dokumen tersebut membahas tentang kegiatan penyelidikan pembuatan tempe. Proses pembuatan tempe melibatkan perubahan fisika dan kimia, seperti pemecahan biji kedelai, inkubasi yang menyebabkan perubahan suhu dan warna, serta munculnya titik-titik air di permukaan plastik. Proses ini melibatkan jamur Rhizopus yang mengubah zat kimiawi kedelai menjadi tempe selama fermentasi.
Tepat tiga tahun yang lalu, kami, saya dan Pak Andi Samyanugraha, menulis buku tentang perdagangan karbon. Buku ini adalah buku pertama di Indonesia yang membahas dan mengulas tentang peluang serta implementasi perdagangan karbon di dunia dan di Indonesia.
Sejalan dengan perkembangan jaman, buku ini perlu dan akan kami update, terutama setelah perundingan COP 22 di Marrakesh. Insya Allah akan kami update untuk lebih menjawab tantangan perubahan iklim dan pembiayaan mitigasi....
Semoga....
1. Laporan ini membahas percobaan fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla yang bertujuan untuk mengamati faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis dan mengidentifikasi hasil reaksi fotosintesis.
2. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa laju fotosintesis paling tinggi pada perlakuan cahaya langsung ditambah NaHCO3, mengindikasikan bahwa cahaya dan konsentrasi CO2 mempengaruhi laju fotosintesis.
3
Makalah ini membahas tentang sintesis nanozeolit dari zeolit alam. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan penggilingan zeolit alam menggunakan alat high energy milling untuk memperkecil ukuran partikelnya menjadi nano, diikuti dengan aktivasi menggunakan larutan asam dan basa untuk meningkatkan aktivitas permukaan. Nanozeolit kemudian dikarakterisasi menggunakan XRD, FTIR, dan SEM untuk men
Program kreativitas mahasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan dielektrisitas bahan multiferroik delafossite Cu(CrNi)O2 dengan melakukan modifikasi struktur kristal melalui dopping unsur Ni dan variasi suhu sintering. Bahan akan disintesis dan disinter dengan suhu 8000°C, 9000°C, 10000°C, dan 11000°C untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap konstanta dielektriknya. Hasil penelitian diharapkan berman
Dokumen tersebut merangkum eksperimen pembuatan roket cuka sederhana oleh siswa SMA. Roket dibuat dengan menggunakan botol air mineral sebagai badan roket, yang diisi cuka dan soda kue sebagai bahan bakar. Reaksi kimia antara cuka dan soda kue menghasilkan gas karbon dioksida yang mendorong roket terbang ke udara. Eksperimen menunjukkan ketinggian terbang roket semakin tinggi dengan tambahan jumlah soda kue.
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pptxRainalPanjaitan2
Dokumen tersebut membahas tentang kimia di sekitar kita. Materi pelajaran mencakup metode ilmiah, bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, peran ilmu kimia, gerakan kimia hijau, pemanasan global, lubang ozon, dan nanoteknologi. Tujuan pembelajaran antara lain mengenali prinsik kimia hijau dan isu lingkungan seperti pemanasan global dan lubang ozon.
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan instalasi gas bio dari sampah di TPA. Secara singkat, dokumen menjelaskan prinsip desain pengelolaan sampah dan TPA, metodologi perancangan TPA, fakta pembentukan gas dari proses degradasi anaerobik sampah, dan komponen-komponen pengolahan gas hasil degradasi tersebut.
Dokumen tersebut merupakan bagian pendahuluan dari sebuah makalah yang membahas tentang pemanasan global. Pendahuluan tersebut menjelaskan latar belakang masalah pemanasan global, identifikasi masalah, tujuan penelitian, dan hipotesis penelitian."
Dokumen tersebut membahas tentang kerusakan lapisan ozon di atmosfer bumi. Lapisan ozon berfungsi melindungi bumi dari sinar ultraviolet matahari yang berbahaya. Namun, emisi gas-gas seperti klorofluorokarbon (CFC) dari penggunaan AC dan kulkas menyebabkan kerusakan lapisan ozon. Hal ini dapat menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia seperti pemanasan global dan penyakit kulit
Makalah ini membahas tentang pemanasan global, faktor-faktor dan gejala-gejala yang menyebabkannya, dampaknya, serta cara mencegah dan mengatasinya. Pemanasan global terjadi akibat peningkatan gas rumah kaca di atmosfer yang disebabkan aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan pertanian. Dampaknya antara lain kenaikan permukaan air laut dan cuaca ekstrem. Untuk mencegahnya perlu mengur
Dokumen tersebut membahas tentang kegiatan penyelidikan pembuatan tempe. Proses pembuatan tempe melibatkan perubahan fisika dan kimia, seperti pemecahan biji kedelai, inkubasi yang menyebabkan perubahan suhu dan warna, serta munculnya titik-titik air di permukaan plastik. Proses ini melibatkan jamur Rhizopus yang mengubah zat kimiawi kedelai menjadi tempe selama fermentasi.
Tepat tiga tahun yang lalu, kami, saya dan Pak Andi Samyanugraha, menulis buku tentang perdagangan karbon. Buku ini adalah buku pertama di Indonesia yang membahas dan mengulas tentang peluang serta implementasi perdagangan karbon di dunia dan di Indonesia.
Sejalan dengan perkembangan jaman, buku ini perlu dan akan kami update, terutama setelah perundingan COP 22 di Marrakesh. Insya Allah akan kami update untuk lebih menjawab tantangan perubahan iklim dan pembiayaan mitigasi....
Semoga....
1. Laporan ini membahas percobaan fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla yang bertujuan untuk mengamati faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis dan mengidentifikasi hasil reaksi fotosintesis.
2. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa laju fotosintesis paling tinggi pada perlakuan cahaya langsung ditambah NaHCO3, mengindikasikan bahwa cahaya dan konsentrasi CO2 mempengaruhi laju fotosintesis.
3
Similar to Acara 3 Praktikum Dasar-dasar Ekologi (20)
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
1. LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI
ACARA III
DAMPAK HUJAN ASAM TERHADAP
PERKECAMBAHAN TANAMAN
Disusun oleh :
Nama : Achmad Chaza Ainal Chaq
NIM : 13903
Kelompok : IV
Golongan : A3
Asisten : - Muhamad Rom Ali Fikri
- Dhika Cahyasita
- Izza Hasna Syarifa
LABORATORIUM EKOLOGI TANAMAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
2. ACARA III
DAMPAK HUJAN ASAM TERHADAP
PERKECAMBAHAN TANAMAN
I. TUJUAN
Tujuan dari acara ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh lingkungan pH rendah terhadap perkecambahan tanaman
budidaya.
2. Mengetahui perbedaan tanggapan perkecambahan beberapa tanaman budidaya
pada kondisi asam.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Wilayah industri banyak dihasilkan polutan penyebab hujan asam. Polutan
penting penyebab hujan asam adalah NOx dan SOx. Kedua polutan ini dengan
adanya oksidan di atmosfir dan awan dapat terkonversi menjadi asam nitrat dan
asam sulfat. Asam-asam terbawa oleh air hujan turun kebumi dan dapat meresap
kedalam tanah, akhirnya masuk ke dalam sumur. Air sumur merupakan salah satu
sumber air minum yang paling banyak digunakan oleh masyarakat (Sutanto dan
Iryani, 2011).
Kandungan nitrat dalam air sumur dapat berasal dari berbagai sumber.
Apabila sumur berada pada lokasi yang tidak terbuka maka satu-satunya jalan
masuk polutan kedalam air sumur adalam melewati tanah terbawa oleh air dan
merembes masuk kedalam sumur. Pada tanah pertanian nitrat berasal dari
pemupukan tanaman dengan ure atau ammonium nitrat. Pupuk ini sebagian
diserap oleh akar tanaman untuk pertumbuhan, dan sebagain lagi tercuci dan
berpindah ke tempat lain (leaching). Jumlah Nitrat ter-leaching dipengaruhi oleh
jumlah pupuk yang diberikan dan curah hujan, atau air irigasi, dan jenis tanaman.
Pada tanaman kapas nitrogen ter-leaching dapat mencapai antara 45-55% dari
jumlah pupuk yang diberikan (Sutanto dan Iryani, 2011).
Pada daerah non pertanian sumber nitrat adalah polusi udara yaitu gas
NOx. Sumber NOx dari aktifitas manusia diantaranya adalah kendaraan bermotor,
mesin stationer putaran tinggi yang menghasilkan panas tinggi. Gas NOx (N2O,
3. NO2, N2O4 dan sebagainya) terbentuk karena pembakaran (panas tinggi) yang
melibatkan gas Nitrogen (N2). Gas NOx diudara dengan adanya oksidan dan uap
air diubah menjadi asam nitrat (HNO3) dan turun bersama air hujan. Dengan
demikian kandungan asam nitrat dalam air hujan merupakan sumber nitrat dalam
air sumur (Efe et.al., 2006)
Pencemaran dapat diartikan sebagai perubahan fisik, kimia, dan biologi
yang tidak dihendai oleh udara, tanah dan air. Perubahan tersebut dapat
menimbulakn bahaya bagi kehidupan manusia atau spesies-spesies yang berguna,
prose-proses industri, tempat tinggal dan peninggalan kebudayaan serta dapat
merusak sumber bahan mentah(Odum, 1971).
Di atmosfir dengan adanya oksidan dan uap air, gas SOx akan bereaksi
membentuk asam sulfat. Gas SOx bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil
(minyak bumi dan batubara) khususnya pada kegiatan PLTU batubara (power
plants). Namun demikian semakin berkembangnya teknologi desulfurisasi pada
berbagai industri deposisi sulfur semakin menurun mencapai sekitar 16,5
kg/ha/tahun. Dengan demikian diramalkan pada tahun 2010 deposisi sulfur tak
lagi berdampak pada lingkungan. Perkembangan pertumbuhan lalu lintas dapat
menaikkan trend deposisi nitrogen dari 15,4 kg/ha/tahun pada tahun 1990 menjadi
25,7 kg/ha/tahun pada tahun 2001. Jika trend ini berlangsung terus maka deposisi
nitrogen akan mencapai 37,8 kg/ha/tahun pada tahun 2015 yang berarti nitrogen
memegang peran penting dalam hujan asam (Manahan, 2005).
4. III. METODE PELAKSANAAN
Pada acara ini bahan-bahan yang digunakan adalah benih dari 3 macam
tanaman yaitu kacang hijau (Vigna radiata), padi (Oryza sativa), dan jagung (Zea
mays), H2SO4, aquades, dan kertas filter. Sedangkan alat-alat yang digunakan
antara lain petridish, sprayer plastik, gelas ukur, erlenmeyer, pipet dan pH tester.
Cara kerja untuk praktikum ini yaitu larutan dengan pH 3, 4, 5, dan 7
disiapkan terlebih dahulu. Kemudian petridis sebanyak 36 disiapkan, untuk 4
perlakuan keasaman dan 3 jenis tanaman budidaya. Masing-masing dengan
ulangan 3 kali. Biji yang telah disiapkan diatur dalam cawan petridish yang telah
dilapisi kertas filter. Masing-masing petridish diisi dengan 10 benih tanaman.
Benih yang telah diatur dalam petridish disiram dengan larutan asam dengan pH
yang telah ditentukan sesuai perlakuan dengan jumlah semprotan yang sama
untuk tiap-tiap petridish. Pengamatan dilakukan selama 7 hari meliputi biji yang
berkecambah, panjang batang dan panjang akar. Sedangkan pada hari ke-7
diamati pula kecepatan berkecambah, gaya berkecambah dan rasio akar atau
batang. Kemudian dibuat grafik perkecambahn dalam berbagai perlakuan.
5. IV. HASIL PENGAMATAN
Padi
PH 3 PH 4
Panjang
Akar
Panjang
Batang
Panjang Akar
Panjang
Batang
Hari 1 Hari 1
Pengulangan1 0 0 Pengulangan1 0 0
Pengulangan2 0 0 Pengulangan2 0 0
Pengulangan3 0 0 Pengulangan3 0 0
Hari 2 Hari 2
Pengulangan1 0.7 0.04 Pengulangan1 0.11 0.04
Pengulangan2 0.1 0.12 Pengulangan2 0.12 0.07
Pengulangan3 0.11 0.12 Pengulangan3 0.1 0.09
Hari 3 Hari 3
Pengulangan1 0.47 0.12 Pengulangan1 0.44 0.13
Pengulangan2 0.31 0.36 Pengulangan2 0.31 0.21
Pengulangan3 0.35 0.4 Pengulangan3 0.3 0.27
Hari 4 Hari 4
Pengulangan1 0.92 0.32 Pengulangan1 0.91 0.32
Pengulangan2 0.59 0.68 Pengulangan2 0.65 0.57
Pengulangan3 0.67 0.78 Pengulangan3 0.64 0.66
Hari 5 Hari 5
Pengulangan1 1.41 0.64 Pengulangan1 1.33 0.66
Pengulangan2 0.87 1 Pengulangan2 0.93 0.98
Pengulangan3 1.05 1.16 Pengulangan3 1.04 1.1
Hari 6 Hari 6
Pengulangan1 1.84 1.01 Pengulangan1 1.69 1.03
Pengulangan2 1.29 1.28 Pengulangan2 1.31 1.25
Pengulangan3 1.36 1.47 Pengulangan3 1.33 1.43
Hari 7 Hari 7
Pengulangan1 2.3 1.43 Pengulangan1 2.01 1.46
Pengulangan2 1.56 1.66 Pengulangan2 1.59 1.74
Pengulangan3 1.73 1.88 Pengulangan3 1.66 1.87
6. PH 5 PH 7
Panjang
Akar
Panjang
Batang
Panjang
Akar
Panjang
Batang
Hari 1 Hari 1
Pengulangan1 0 0 Pengulangan1 0 0
Pengulangan2 0 0 Pengulangan2 0 0
Pengulangan3 0 0 Pengulangan3 0 0
Hari 2 Hari 2
Pengulangan1 0 0 Pengulangan1 0.07 0.08
Pengulangan2 0 0 Pengulangan2 0.1 0.11
Pengulangan3 0 0 Pengulangan3 0.1 0.11
Hari 3 Hari 3
Pengulangan1 0.3 1.48 Pengulangan1 0.23 0.19
Pengulangan2 0 0 Pengulangan2 0.33 0.37
Pengulangan3 0 0 Pengulangan3 0.33 0.38
Hari 4 Hari 4
Pengulangan1 1.04 2.75 Pengulangan1 0.59 0.44
Pengulangan2 1.94 0.82 Pengulangan2 0.62 0.66
Pengulangan3 1.88 0.53 Pengulangan3 0.62 0.711
Hari 5 Hari 5
Pengulangan1 3.8 2.3 Pengulangan1 0.99 0.73
Pengulangan2 2.511 1.53 Pengulangan2 0.95 0.989
Pengulangan3 2.38 1.19 Pengulangan3 0.95 1.05
Hari 6 Hari 6
Pengulangan1 3.07 3.17 Pengulangan1 1.37 1.07
Pengulangan2 3.01 1.99 Pengulangan2 1.44 1.34
Pengulangan3 2.64 1.56 Pengulangan3 1.44 1.45
Hari 7 Hari 7
Pengulangan1 3.84 3.85 Pengulangan1 1.88 1.37
Pengulangan2 4.46 3.95 Pengulangan2 1.75 1.64
Pengulangan3 4.32 2.89 Pengulangan3 1.75 1.85
7. KACANGHIJAU
PH 3 PH 4
Panjang
Akar
Panjang
Batang
Panjang
Akar
Panjang
Batang
Hari 1 Hari 1
Pengulangan1 1.13 0.09 Pengulangan1 0.74 0
Pengulangan2 1.02 0.35 Pengulangan2 0.61 0
Pengulangan3 0.82 0.37 Pengulangan3 1.06 0
Hari 2 Hari 2
Pengulangan1 1.37 1.52 Pengulangan1 2.53 0
Pengulangan2 1.19 2.14 Pengulangan2 2.52 0
Pengulangan3 0.95 1.56 Pengulangan3 2.53 0
Hari 3 Hari 3
Pengulangan1 1.76 3.41 Pengulangan1 3.99 2.1
Pengulangan2 2.26 3.74 Pengulangan 2 4.49 3.41
Pengulangan3 1.59 2.91 Pengulangan3 3.45 2.48
Hari 4 Hari 4
Pengulangan1 2.63 4.27 Pengulangan1 5.34 3.61
Pengulangan2 3.24 4.45 Pengulangan2 5.53 6.49
Pengulangan3 2.58 3.83 Pengulangan3 4.34 4.44
Hari 5 Hari 5
Pengulangan1 4.31 4.55 Pengulangan1 6.55 5.75
Pengulangan2 4.95 3.96 Pengulangan2 6.85 7.55
Pengulangan3 4.2 4.67 Pengulangan3 5.75 6.85
Hari 6 Hari 6
Pengulangan1 4.42 5.56 Pengulangan1 11.4
Pengulangan2 4.39 7.26 Pengulangan2 8.34
Pengulangan3 4.13 6.3 Pengulangan3
Hari 7 Hari 7
Pengulangan1 5.11 7.89 Pengulangan1 5.29 12.53
Pengulangan2 5.23 9.65 Pengulangan2 7.1 8.8
Pengulangan3 4.15 9.6 Pengulangan3 6.32 12.19
8. PH 5 PH 7
Panjang
Akar
Panjang
Batang
Panjang
Akar
Panjang
Batang
Hari 1 Hari 1
Pengulangan1 0.64 0 Pengulangan1 0.93 0.55
Pengulangan2 1.17 0 Pengulangan2 1.01 0.51
Pengulangan3 1.24 0 Pengulangan3 0.66 0.38
Hari 2 Hari 2
Pengulangan1 1.97 0 Pengulangan1 1.15 1.98
Pengulangan2 2.75 0 Pengulangan2 1.47 1.96
Pengulangan3 3.05 0 Pengulangan3 1.21 1.89
Hari 3 Hari 3
Pengulangan1 2.31 1.93 Pengulangan1 2.29 3.38
Pengulangan2 3.08 1.8 Pengulangan2 3.01 2.76
Pengulangan3 3.96 3.38 Pengulangan3 2.15 3.13
Hari 4 Hari 4
Pengulangan1 4.84 5.1 Pengulangan1 4.43 4.36
Pengulangan2 5.17 3.81 Pengulangan2 4.45 3.81
Pengulangan3 5.37 6.39 Pengulangan3 3.63 4.33
Hari 5 Hari 5
Pengulangan1 5.21 9.05 Pengulangan1 4.51 5.68
Pengulangan2 5.79 6.51 Pengulangan2 3.73 6.2
Pengulangan3 5.98 10.36 Pengulangan3 4.27 4.97
Hari 6 Hari 6
Pengulangan1 4.92 7.79 Pengulangan1 4.15 8.44
Pengulangan2 5.69 12.4 Pengulangan 2 2.85 10.74
Pengulangan3 4.48 11.46 Pengulangan3 4.18 8.05
Hari 7 Hari 7
Pengulangan1 5.32 11.35 Pengulangan1 4.55 11
Pengulangan2 4.89 7.96 Pengulangan2 4.2 10
Pengulangan3 4.88 12.37 Pengulangan3 3.65 13.75
9. JAGUNG
PH 3 PH 4
Panjang Akar
Panjang
Batang
Panjang
Akar
Panjang
Batang
Hari 1 Hari 1
Pengulangan1 0 0 Pengulangan1 0 0
Pengulangan2 0 0 Pengulangan2 0 0
Pengulangan3 0 0 Pengulangan3 0 0
Hari 2 Hari 2
Pengulangan1 0.46 0 Pengulangan1 0.76 0
Pengulangan2 0.21 0 Pengulangan2 0.68 0
Pengulangan3 0.15 0 Pengulangan3 0.92 0
Hari 3 Hari 3
Pengulangan1 2.38 0.156 Pengulangan1 2.82 0
Pengulangan2 1.85 0.17 Pengulangan2 3.09 0.04
Pengulangan3 1.09 0.08 Pengulangan3 3.62 0.15
Hari 4 Hari 4
Pengulangan1 5.53 1.58 Pengulangan1 3.3 0.04
Pengulangan2 3.62 1.63 Pengulangan2 4.04 0.2
Pengulangan3 2.63 1.69 Pengulangan3 4.56 0.222
Hari 5 Hari 5
Pengulangan1 10.12 1.66 Pengulangan1 3.86 0.12
Pengulangan2 5.86 1.82 Pengulangan2 5.61 0.37
Pengulangan3 4.81 2.24 Pengulangan3 5.63 0.35
Hari 6 Hari 6
Pengulangan1 10.99 2.03 Pengulangan1 4.48 0.21
Pengulangan2 6.63 2.22 Pengulangan2 7.12 0.62
Pengulangan3 5.48 2.69 Pengulangan3 6.47 0.51
Hari 7 Hari 7
Pengulangan1 5.31 2.48 Pengulangan1 5.25 0.33
Pengulangan2 4.71 2.81 Pengulangan2 9.38 1.08
Pengulangan3 6.28 3.3 Pengulangan3 7.72 0.72
10. PH 5 PH 7
Panjang
Akar
Panjang
Batang
Panjang
Akar
Panjang
Batang
Hari 1 Hari 1
Pengulangan1 0 0 Pengulangan1 0 0
Pengulangan2 0 0 Pengulangan2 0 0
Pengulangan3 0 0 Pengulangan3 0 0
Hari 2 Hari 2
Pengulangan1 0.86 0 Pengulangan1 0.55 0
Pengulangan2 0.81 0 Pengulangan2 0.83 0
Pengulangan3 0.3 0 Pengulangan3 0.56 0
Hari 3 Hari 3
Pengulangan1 2.04 0.13 Pengulangan1 2.18 0.17
Pengulangan2 2.75 0.51 Pengulangan2 2.78 0.189
Pengulangan3 2.54 0.25 Pengulangan3 2.58 0.19
Hari 4 Hari 4
Pengulangan1 2.98 0.27 Pengulangan1 4.44 2.71
Pengulangan2 4.04 0.63 Pengulangan2 4.91 2.26
Pengulangan3 4.07 0.4 Pengulangan3 5.18 2.51
Hari 5 Hari 5
Pengulangan1 4.41 0.46 Pengulangan1 6.8 3.11
Pengulangan2 5.25 0.73 Pengulangan2 7.46 2.53
Pengulangan3 5.57 0.61 Pengulangan3 8.85 2.15
Hari 6 Hari 6
Pengulangan1 5.67 0.71 Pengulangan1 7.33 3.56
Pengulangan2 6.25 0.94 Pengulangan2 8.33 2.99
Pengulangan3 6.79 0.86 Pengulangan3 9.34 2.52
Hari 7 Hari 7
Pengulangan1 7.48 1.17 Pengulangan1 7.66 3.98
Pengulangan2 7.3 1.25 Pengulangan2 7.24 3.11
Pengulangan3 8.18 1.34 Pengulangan3 9.35 2.97
11. V. PEMBAHASAN
Pada praktikum acara 3 ini mempelajari tentang pengaruh pH terhadap
proses perkecambahan tanaman jagung. Dalam percobaan ini juga bertujuan untuk
mencari pH yang sesuai dengan tanaman jagung. Ke-asaman atau pH memlliki
banyak pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, salahsatunya pada proses
perkecambahan. Pada proses ini diperlukan kadar pH yang pas agar
perkecambahan dapat berlangsung dengan baik. Oleh karena itu dalam percobaan
ini telah dirangkum pengaruh besar pH dalam hal ini pH 3, 4, 5, 7 terhadap
perkecambahan tanaman jagung, yang digamabarkan oleh diagram sebagai
berikut:
12. a. pH 3
Dua grafik di atas mempresentasikan pengaruh pH 3 terhadap panjang akar dan
batang perkecambahan tanaman jagung. Terlihat bahwa panjang akar pengamatan
terakhir berada pada kisaran 4,4 – 6,6 cm dan panjang batang pada kisaran 2,5-
3,3cm.
0
2
4
6
8
10
12
1 2 3 4 5 6 7
Panjangakar
Pengamatan ke-
pH 3
Pengulangan 1
Pengulangan 2
Pengulangan 3
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
1 2 3 4 5 6 7
Panjangbatang
Pengamatan ke-
pH 3
Pengulangan 1
Pengulangan 2
Pengulangan 3
13. b. pH 4
Dua grafik di atas mempresentasikan pengaruh pH 4 terhadap panjang akar dan
batang perkecambahan tanaman jagung. Terlihat bahwa panjang akar pengamatan
terakhir berada pada kisaran 5-10 cm dan panjang batang pada kisaran 0,3-1,1
cm.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1 2 3 4 5 6 7
Panjangakar
Pengamatan ke-
pH 4
Pengulangan 1
Pengulangan 2
Pengulangan 3
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1 2 3 4 5 6 7
Panjangbatang
Pengamatan ke-
pH 4
Pengulangan 1
Pengulangan 2
Pengulangan 3
14. c. pH 5
Dua grafik di atas mempresentasikan pengaruh pH 5 terhadap panjang akar dan
batang perkecambahan tanaman jagung. Terlihat bahwa panjang akar pengamatan
terakhir berada pada kisaran 7,2-8,2 cm dan panjang batang pada kisaran 1,18-1,3
cm.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 2 3 4 5 6 7
Panjangakar
Pengamatan ke-
pH 5
Pengulangan 1
Pengulangan 2
Pengulangan 3
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1 2 3 4 5 6 7
Panjangbatang
Pengamatan ke-
pH 5
Pengulangan 1
Pengulangan 2
Pengulangan 3
15. d. pH 7
Dua grafik di atas mempresentasikan pengaruh pH 7 terhadap panjang akar dan
batang perkecambahan tanaman jagung. Terlihat bahwa panjang akar pengamatan
terakhir berada pada kisaran 7,2-9,3 cm dan panjang batang pada kisaran 2,9-4,0
cm.
Sehingga dari penjelasan setiap grafik yang ada maka pH yang paling
sesuai untuk perkecambahan tanaman jagung adalah pH 7 atau netral. Hal ini
dikarenakan tanaman jagung lebih cepat tumbuh di pH 7 ini atau pH netral.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1 2 3 4 5 6 7
Panjangakar
Pengamatan ke-
pH 7
Pengulangan 1
Pengulangan 2
Pengulangan 3
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
1 2 3 4 5 6 7
Panjangbatang
Pengamatan ke-
pH 7
Pengulangan 1
Pengulangan 2
Pengulangan 3
16. VI. KESIMPULAN
1. Tanaman jagung dapat terpengaruh perkecambahannya oleh pH yang
berbeda dan sesuai dengan pH netral atau pH 7.
2. Pada tanaman jagung perkecambahan dipengaruhi oleh derajat keasaman.
17. DAFTAR PUSTAKA
Efe, S.I. Ogban, F.E., Horsfall, M. Jnr, Akporhonor, E.E. 2006. Seasonal
Variations Of Physico-Chemical Characteristics In Water Resources Quality
In Western Niger Delta Region, Nigeria. J. Appl.Sci. Environ. Mgt. 9 : 191-
195.
Manahan, S. 2005. Environment Chemistry. Lewis Publ, Boca Raton.
Odum, E. P., dan Gray W. 1971. Terjemahan oleh Tjahjono Samingan dari buku
Fundamentals of Ecology. Yogyakarta. Gadjah Mada Press.
Sutanto, dan Ani I. 2011. Hujan Asam Dan Perubahan Kadar Nitrat Dan Sulfat
Dalam Air Sumur Di Wilayah Industri Cibinong-Citeureup Bogor. Jurnal
Teknologi Pengelolaan Limbah. 14:1-9.