Talas adalah tumbuhan penghasil umbi yang berasal dari Asia Tenggara atau Asia Tengah selatan. Talas telah dibudidayakan sejak masa purba dan kini menyebar ke berbagai belahan dunia. Talas merupakan makanan pokok di beberapa kepulauan Oseania dan populer ditanam di hampir seluruh Indonesia dengan berbagai nama daerah.
presentasi yang menjelaskan apa dan bagaimana penguin mempertahankan hidupnya .(presentasi ini saya buatkan untuk adik saya saya harap dapt berguna bagi siapapun
presentasi yang menjelaskan apa dan bagaimana penguin mempertahankan hidupnya .(presentasi ini saya buatkan untuk adik saya saya harap dapt berguna bagi siapapun
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Beruang
Ciri – ciri Khusus :
Beruang adalah mamalia dari ordo Carnivora, famili Ursidae.Beruang memiliki ekor kecil,
indra penciuman dan pendengaran yang ulung, lima kuku pada telapak tangan yang tak dapat
ditarik masuk, serta bulu yang panjang, lebat dan kasar. Mereka memiliki cakar yang lebar,
moncong yang panjang, dan telinga bundar. Giginya digunakan untuk bertahan dan alat dan
tergantung pada makanannya. Kuku-kukunya digunakan untuk menyobek, menggali, dan
menangkap. Pengelihatan beruang hampir sama dengan pengelihatan manusia. Beruang hitam
dan sejenisnya tidak buta warna.[butuh rujukan].
Jumlah gigi beruang itu berfariasi Tergantung pada spesiesnya, beruang dapat memiliki 32
hingga 42 gigi. Susunan Gigi beruang tidak dikhususkan untuk membunuh mangsa mereka,
karena gigi taring beruang relatif kecil dan umumnya digunakan untuk pertahanan diri atau alat.
Bentuk gigi geraham beruang itu cukup lebar dan datar, gigi tersebut digunakan untuk
memotong dan mengkunyah tumbuhan menjadi potongan lebih kecil supaya dapat dicerna.[3]
Beruang memiliki empat cakar. Setiap cakar dilengkapi lima kuku yang tajam dan panjang.
Kuku tersebut dapat digunakan untuk memanjat pohon, menyobek sarang rayap dan sarang
lebah, menggali akar, atau menangkap mangsa, tergantung pada spesiesnya. jangan meremehkan
beruang, dapat berlari mencapai kecepatan 50 km/jam (30 mph). Beruang juga dapat bergerak
dengan fleksibel dan lincah.
Bulu beruang panjang dan kasar. Warna bulu bervariasi tergantung pada spesiesnya. Ada yang
berwarna putih, blonde atau krem, hitam dan putih, sampai hitam semua atau coklat semua.
Warna bulu beruang juga bervariasi walaupun mereka satu spesies. Sebagai contoh, Beruang
Amerika hitam mungkin saja berbulu hitam, coklat, coklat kemerahan, atau hitam kebiruan.
Beberapa spesies, seperti Beruang madu dan spectacled bear memiliki dada yang berwarna
cerah dengan "facial markings".
2. Burung Rajawali
Ciri – ciri Khusus :
Rajawali adalah burung yang secara luas dianggap memiliki penglihatan yang sangat baik
dibandingkan dengan manusia. Hal ini disebabkan oleh fotoreseptor di retina (lebih dari
1.000.000 per mm persegi untuk Buteo, sedangkan manusia hanya 200.000).
rajawali dapat hidup sampai 70 tahun dan pada umur ke 40 bulu rajawali terlalu lebat, itu akan
membuat rajawali kesulitan untuk terbang dan paruhnya sudah retak-retak, maka ia mencari
tempat yang tinggi dan bersembunyi untuk mencabuti bulu-bulunya serta pematuki paruhnya ke
batu sampai hancur lalu rajawali berdiam diri selama 6 bulan sampai ia kembali pulih dan
mencari makan.
Burung rajawali berbeda dengan burung lainnya, rajawali diciptakan untuk terbng ditempat yang
tinggi, jauh dari pandangan mata telanjang dan jauh dari jangkauan para pemburu. Kesukaan
rajawali adalah melayang-layang menikmati keheningan di ketinggian awan yang bersih dan
penuh kedamaian . Itulah burung yang disebut juga dengan nama, Rajawali, Elang, dan Garuda
atau dalam bahasa Inggrisnya “Eagle”and “Hawk” yang dipakai untuk lambang kebesaran dan
kebanggaan orang Indian dan terutama negara Adi Kuasa jaitu Amerika Serikat ( Uncle’s Sam)
serta tidak mau ketinggalan juga Repu- blik Indonesia dengan “Garuda Pancasila-nya yang
sudah terkenal dan termasyur di seluruh dunia. Burung rajawali lebih banyak memanfaatkan
daya dorong angin yang kencang sehingga ia hanya perlu membentangkan kedua sayapnya
dengn anggun. Ada beberapa kelebihan melayang dibandingkan dengan terbang. Pertama,
melayang dengan memanfaatkan dorong angin akan membuat laju terbang lebih cepat. Kedua,
melayang praktis tidak mengeluarkan tenaga seperti mengepak-ngepakkan sayap, yang perlu di-
jaga hanyalah pengendalian sayap sebagai kemudi. Ketiga, melayang tentu lebih nikmat
daripada kerja ke- ras mengepak-ngepakkan sayap.Daya dorong angin yang kencang itu.
Berkawan dengan masalah, bagi burung lain angin kencang adalah musibah, minimal masalah,
tapi bagi rajawali, angin kencang merupakan kawan yang menyenangkan, bah-
kan sangat mungkin rajawali selalu merindukan angin kencang. Masih banyak orang yang
beragama meng anggap masalah dan pencobaan sebagai musuh besar mereka, sehingga mereka
begitu takut untuk menghadapinya.
3. Ular
Ciri – ciri Khusus :
Ular adalah reptil yang tak berkaki dan bertubuh panjang. Ular memiliki sisik seperti kadal dan
sama-sama digolongkan ke dalam reptil bersisik (Squamata). Perbedaannya adalah kadal pada
umumnya berkaki, memiliki lubang telinga, dan kelopak mata yang dapat dibuka tutup. Akan
tetapi untuk kasus-kasus kadal tak berkaki (misalnya Ophisaurus spp.) perbedaan ini menjadi
kabur dan tidak dapat dijadikan pegangan.
Ular merupakan salah satu reptil yang paling sukses berkembang di dunia. Di gunung, hutan,
gurun, dataran rendah, lahan pertanian, lingkungan pemukiman, sampai ke lautan, dapat
ditemukan ular. Hanya saja, sebagaimana umumnya hewan berdarah dingin, ular semakin jarang
ditemui di tempat-tempat yang dingin, seperti di puncak-puncak gunung, di daerah Irlandia dan
Selandia baru dan daerah daerah padang salju atau kutub.Banyak jenis-jenis ular yang sepanjang
hidupnya berkelana di pepohonan dan hampir tak pernah menginjak tanah. Banyak jenis yang
lain hidup melata di atas permukaan tanah atau menyusup-nyusup di bawah serasah atau
tumpukan bebatuan. Sementara sebagian yang lain hidup akuatik atau semi-akuatik di sungai,
rawa, danau, dan laut.
Ular memangsa berbagai jenis hewan lebih kecil dari tubuhnya. Ular-ular perairan memangsa
ikan, kodok, berudu, dan bahkan telur ikan. Ular pohon dan ular darat memangsa burung,
mamalia, kodok, jenis-jenis reptil yang lain, termasuk telur-telurnya. Ular-ular besar seperti ular
sanca kembang dapat memangsa kambing, kijang, rusa dan bahkan manusia.Ular memakan
mangsanyabulat-bulat,tanpadikunyahmenjadi keping-kepingyanglebih kecil. Gigi di mulut ular tidak
memilikifungsiuntukmengunyah, melainkan sekedar untuk memegang mangsanya agar tidak mudah
terlepas.Agarlancarmenelan,ularbiasanyamemilihmenelanmangsadengankepalanya lebih dahulu.
Beberapa jenis ular, seperti sanca dan ular tikus, membunuh mangsa dengan cara melilitnya
hingga tak bisa bernapas. Ular-ular berbisa membunuh mangsa dengan bisanya, yang dapat
melumpuhkan sistem saraf pernapasan dan jantung (neurotoksin), atau yang dapat merusak
peredaran darah (haemotoksin), dalam beberapa menit saja. Bisa yang disuntikkan melalui
gigitan ular itu biasanya sekaligus mengandung enzim pencerna, yang memudahkan pencernaan
makanan itu apabila telah ditelan. Untuk menghangatkan tubuh dan juga untuk membantu
kelancaran pencernaan, ular kerap kali perlu berjemur (basking) di bawah sinar
matahari.Kebanyakan jenis ular berkembang biak dengan bertelur. Jumlah telurnya bisa
beberapa butir saja, hingga puluhan dan ratusan butir. Ular meletakkan telurnya di lubang-
lubang tanah, gua, lubang kayu lapuk, atau di bawah timbunan daun-daun kering. Beberapa jenis
ular diketahui menunggui telurnya hingga menetas; bahkan ular sanca ‘mengerami’ telur-
telurnya.
4. Lintah
Ciri – ciri Khusus :
Lintah dan pacet adalah hewan yang tergabung dalam filum Annelida subkelas Hirudinea.
Terdapat jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya kerabatnya,
Oligochaeta, mereka memiliki klitelum untuk menyimpan telur-telur pada segmen-segmen
tertentu. Seperti Oligochaeta, lintah juga hermafrodit (berkelamin ganda).
Lintah obat Eropa, Hirudo medicinalis, telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran darah
(plebotomi) secara medis.
Lintah dibedakan dari pacet bukan berdasarkan taksonomi, tetapi lebih pada habitat
kesukaannya. Lintah sehari-hari hidup di air, sedangkan pacet sehari-harinya melekat pada daun
atau batang pohon (di luar air).
Semua spesies lintah adalah karnivora. Beberapa merupakan predator, mendapat makanan dari
berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, atau larva serangga.
Semua spesies lintah adalah karnivora. Beberapa merupakan predator, mendapat makanan dari
berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, atau larva serangga, hewan seperti babi rusa,
sapi, kerbau, dsb, bahkan manusia.
Pada umumnya anggota Hirudinea ini memiliki zat anti koagulan dari air liurnya, sehingga
sewaktu lintah menghisap darah mangsanya, darah tersebut tidak langsung membeku.
5. Burung Cenderawasih
Ciri – ciri Khusus :
Cenderawasih biru nama ilmiah: Paradisaea rudolphi) adalah burung Cenderawasih yang
berukuran sedang, dengan panjang sekitar 30cm, dari genus Paradisaea. Burung ini berwarna
hitam dan biru, berparuh putih kebiruan, kaki abu-abu, iris mata berwarna coklat tua, di sekitar
mata terdapat dua buah setengah lingkaran putih dan sayap berwarna biru terang.
Burung jantan dewasa memiliki bulu-bulu jumbai hiasan pada sisi dada yang berwarna biru
keunguan jika dilihat dari bawah dan berwarna coklat kemerahan jika dilihat dari atas. Pada
bagian dadanya terdapat lingkaran oval hitam dengan tepi berwarna merah. Diekornya terdapat
dua buah tali panjang berwarna hitam dengan ujung membulat berwarna biru. Betina berukuran
lebih kecil, tanpa dihiasi bulu hiasan dan tubuh bagian bawah berwarna coklat kemerahan.
Daerah sebaran Cenderawasih biru terdapat di hutan-hutan pegunungan Papua Nugini bagian
timur dan tenggara, umumnya dari ketinggian 1.400 meter sampai ketinggian 1.800 meter di atas
permukaan laut.
Cenderawasih biru adalah poligami spesies. Burung jantan memikat pasangan dengan ritual
tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. Tidak seperti burung Cenderawasih Paradisaea
lainnya, Cenderawasih Biru jantan melakukan tariannya tidak dalam kelompok. Jantan
menggantungkan badannya ke bawah, membuka memamerkan bulu hiasannya seperti kipas biru
sambil berkicau dengan suara menyerupai dengungan rendah. Didekatnya terdapat seekor
betina. Setelah kopulasi, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang
lain. Pakan burung Cenderawasih Biru terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga.
Cenderawasih biru ditemukan oleh Carl Hunstein dalam salah satu ekspedisinya di pulau Irian
pada tahun 1884. Nama ilmiah spesies langka ini memperingati seorang putra mahkota dari
Austria bernama Rudolf von Österreich-Ungarn.
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, serta populasi dan daerah dimana
burung ini ditemukan sangat terbatas, Cenderawasih biru dievaluasikan sebagai rentan di dalam
IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix II dan dilindungi oleh hukum di
Papua Nugini.
6. Talas
Ciri – ciri Khusus :
Talas atau talas bogor (Colocasia esculenta L., suku
talas-talasan atau Araceae) merupakan tumbuhan
penghasil umbi yang cukup penting. Diduga asli
berasal dari Asia Tenggara atau Asia Tengah bagian
selatan, talas diperkirakan telah dibudidayakan
manusia sejak masa purba, bahkan sebelum padi
ditanam orang[4]. Kini talas telah menyebar ke berbagai
belahan dunia, termasuk India, Cina, Afrika Barat dan
Utara, dan Hindia Barat[4]. Talas merupakan makanan
pokok, selain sukun, di beberapa kepulauan di Oseania.
Di Indonesia, talas populer ditanam hampir di semua
daerah.
Nama-nama daerahnya banyak yang senada dengan perkataan talas dan keladi, misalnya talé,
kĕladi, sukat, suhat, seuhat, suwat (Bat.); talo (Nias); taléh, kaladi, kuladi (Min.); talos, kĕladi
(Lamp.); talĕs, kĕladi, kujang, luèh (Day.); taleus, bolang (Sd.); tales (Jw.); talĕs, kaladi (Md.);
talĕs, kladi (Bl.); talé, koladi, kolai, kolei, korei, kore (aneka dialek di Sulut); aladi, suli, kosi,
paco (Sulsel); lole, ufi lole (Timor); inane, inano, inan, ina wuu, ronan, kětu, etu, hakar, wakal,
gwal (berbagai pulau di Maluku); bètè, ota, dilago, komo (Maluku Utara); nomo, uma, warimu,
hèkérè, sèkéré, ifen, yéfam (Papua)[5]. Sementara dalam bahasa Inggris disebut taro, old
cocoyam, dasheen, dan eddoe[
Pohon Randu Kapuk
Ciri – ciri Khusus :
Kapuk randu atau kapuk (Ceiba pentandra) adalah
pohon tropis yang tergolong ordo Malvales dan famili
Malvaceae (sebelumnya dikelompokkan ke dalam famili
terpisah Bombacaceae), berasal dari bagian utara dari
Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Karibia, dan
(untuk varitas C. pentandra var. guineensis) berasal dari
sebelah barat Afrika. Kata "kapuk" atau "kapok" juga
digunakan untuk menyebut serat yang dihasilkan dari
bijinya. Pohon ini juga dikenal sebagai kapas Jawa atau
kapok Jawa, atau pohon kapas-sutra. Juga disebut
sebagai Ceiba, nama genusnya, yang merupakan simbol
suci dalam mitologi bangsa Maya.
Pohon ini tumbuh hingga setinggi 60-70 m dan dapat
memiliki batang pohon yang cukup besar hingga mencapai
diameter 3 m.
Pohon ini banyak ditanam di Asia, terutama di pulau Jawa, Malaysia, Filipina, dan Amerika
Selatan. Di Bogor terdapat jalan yang di sepanjang tepinya dinaungi pohon kapuk. Pada saat
buahnya merekah suasana di jalanan menyerupai hujan salju karena serat kapuk yang putih
beterbangan di udara.
7. Sawo Manila
Ciri – ciri Khusus :
Sawo manila (Manilkara zapota) adalah pohon buah yang
berumur panjang. Pohon dan buahnya dikenal dengan
beberapa nama seperti sawo (Ind., Jw.), sauh atau sauh
manila, atau ciku (Mly.).Nama-namanya dalam berbagai
bahasa: tsiko (Filipina), ciku (Malaysia), chikoo atau sapota
(India), sofeda (Bangladesh), xa pô chê atau hồng xiêm
(Vietnam), rata-mi (Sri Lanka), lamoot (ละมุด) di Thailand,
Laos dan Kamboja, níspero (Venezuela), sugardilly (Kep.
Bahama), naseberry (Hindia Barat), sapote (Nicaragua),
sapoti (Brasil), sapotillier (bahasa Perancis) dan sapodilla (bahasa Inggris).
Pohon yang besar dan rindang, dapat tumbuh hingga setinggi 30-40 m. Bercabang rendah,
batang sawo manila berkulit kasar abu-abu kehitaman sampai coklat tua. Seluruh bagiannya
mengandung lateks, getah berwarna putih susu yang kental.Daun tunggal, terletak berseling,
sering mengumpul pada ujung ranting. Helai daun bertepi rata, sedikit berbulu, hijau tua
mengkilap, bentuk bundar-telur jorong sampai agak lanset, 1,5-7 x 3,5-15 cm, pangkal dan
ujungnya bentuk baji, bertangkai 1-3,5 cm, tulang daun utama menonjol di sisi sebelah
bawah.Bunga-bunga tunggal terletak di ketiak daun dekat ujung ranting, bertangkai 1-2 cm,
kerapkali menggantung, diameter bunga s/d 1,5 cm, sisi luarnya berbulu kecoklatan, berbilangan
6. Kelopak biasanya tersusun dalam dua lingkaran; mahkota bentuk genta, putih, berbagi sampai
setengah panjang tabung.
Cendana
Ciri – ciri Khusus :
Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon
penghasil kayu cendana dan minyak cendana.
Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah,
bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, serta
sangkur keris (warangka). Kayu yang baik bisa
menyimpan aromanya selama berabad-abad.
Konon di Sri Lanka kayu ini digunakan untuk
membalsam jenazah putri-putri raja sejak abad ke-
9. Di Indonesia, kayu ini banyak ditemukan di
Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Timor,
meskipun sekarang ditemukan pula di Pulau Jawa
dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya.
Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon
inang untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup
mendukung kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau
dibudidayakan. Kayu cendana wangi (Santalum album) kini sangat langka dan harganya sangat
mahal. Kayu yang berasal dari daerah Mysoram di India selatan biasanya dianggap yang paling
bagus kualitasnya. Di Indonesia, kayu cendana dari Timor juga sangat dihargai. Sebagai
gantinya sejumlah pakar aromaterapi dan parfum menggunakan kayu cendana jenggi (Santalum
spicatum). Kedua jenis kayu ini berbeda konsentrasi bahan kimia yang dikandungnya, dan oleh
karena itu kadar harumnya pun berbeda.
8. Kamboja
Ciri – ciri Khusus :
Bunga kamboja ditemukan oleh seorang botanis berkebangsaan Perancis yang bernama Charles
Plumier, karena itulah bunga kamboja mempunyai nama Latin Plumeria.[1] Bunga kamboja dulu
hanya kita jumpai di tempat-tempat yang berbau religi seperti pemakaman dan tempat-tempat
lain, namun kini hal itu sudah berubah.[1] Bunga ini tidak mempunyai hubungan sama sekali
dengan negara Kamboja sebab bunga ini ternyata berasal dari Amerika Tengah yang meliputi
Equador, Colombia, Cuba, Venezuela, dan Mexico.[1]
Sejak kapan keberadaannya di Indonesia sampai sekarang belum diketahui tepatnya.[1] Namun,
bunga kamboja diperkirakan pertama kali dibawa ke Indonesia oleh bangsa Portugis dan
Belanda yang mana keduanya merupakan bangsa yang peduli terhadap lingkungan dan sangat
menyukai alam tropis.[1] Diperkirakan kamboja asli Indonesia adalah bunga kamboja yang
berwarna putih dengan bagian dalam berwarna kuning di mana kuntumnya tidak terbuka penuh
serta berukuran kecil.[1]. Bunga kamboja tumbuh subur di dataran rendah sampai pada
ketinggian 700 meter, namun secara umum tanaman ini bisa tumbuh subur di semua tempat.[2]
Bunga kamboja tidak hanya terdiri dari satu jenis saja melainkan bermacam-macam, diantaranya
Plumeria Bali-Whirl. Bunga kamboja ini memiliki mahkota yang bertumpuk, sedang cara
memperbanyak serta melestarikannya adalah dengan penyetekkan.[3] Ada juga Plumeria
Acuminata, bentuk mahkotanya membulat serta bagian ujungnya menggulung.[3] Yang ketiga
yakni Plumeria Acutifolia, bau bunganya harum dan berkhasiat untuk obat kencing nanah,
bengkak serta bisul.[3] Bunga kamboja jenis ini sering digunakan untuk upacara keagamaan oleh
orang Bali.[3]
Selanjutnya adalah Plumeria Cendana, meskipun berbau harum tetapi getahnya mengandung
racun yang mana racun tersebut dapat menimbulkan rasa gatal.[3] Plumeria Kok Putih, bunga
kamboja ini sekalipun sudah mekar tetap terlihat agak kuncup. [3] Ada juga Adenium Obesum,
biasanya orang-orang menyebutnya dengan bunga kamboja Jepang.[4] Bunga ini bukan berasal
dari negeri sakura melainkan dari Benua Afrika, tepatnya Tanzania, Kenya, dan Uganda.[4]
Tanaman ini juga terkenal dengan sebutan the rose of desert (mawar padang pasir), hal ini
disebabkan karena dia mampu bertahan hidup meskipun tumbuh di padang pasir.[4]
9.
10. Tugas Ilmu Pengetahuan Alam
Ciri Khusus Hewan & Tumbuhan
Disusun Oleh :
Ahmad Bagus Susilo
Mohamad Arif Wahyudi
Wondo Priyo Utomo
Putra Fajar Pratama
Kelas : VI
SDN JATIGREGES 2
Tahun Pelajaran 2014 / 2015