Dian haryanto 1407123394 paper peengganti utsdian haryanto
Penelitian ini menganalisis produktivitas hijauan makanan ternak pada lahan perkebunan kelapa sawit berumur 3 tahun dan lebih dari 8 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tua umur kelapa sawit, produktivitas hijauan makanan ternak semakin rendah karena semakin sedikit cahaya matahari yang diterima tanaman hijauan.
Teknologi penyuluhan pertanian
Kelompok 7
Abdul rojak
Diani lupitasari
Moch herlix
Risna dwi setiawati
Latar belakang
Dengan adanya jumlah penduduk yang semakin berkembang, tingkat produktivitas lahan menjadi berkurang.
Sehingga metode jajar legowo dan metode SRI dipergunakan dengan sebaik mungkin untuk meningkatkan produktivitas pangan yang maksimal.
Pengertian metode jajar legowo
jadi jajar legowo itu pada prinsipnya untuk memanipulasi lokasi tanaman sehingga seolah-olah tanaman tersebut di buat menjadi taping (tanaman pinggir) lebih banyak
TIPE – TIPE SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO:
Jajar Legowo 2:1 artinya setiap dua baris diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak tanam
Jajar Legowo 3:1 artinya setiap tiga baris tanaman di selingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam
Jajar Legowo 4:1 artinya setiap empat baris tanaman diselingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam,
kelebihan dan kelemahan menggunakan sistem jajar legowo:
KELEBIHAN
Menambah jumlah tanaman
Meningkatkan produksi tanaman
Mengurangi serangan penyakit pada tanaman
Mempermudah dalam perawatan tanaman baik dalam proses pemupukan maupun penyemprotan pestisida.
Menghemat pupuk, karena yang dipupuk hanya bagian dalam barisan tanaman saja
KELEMAHAN
Membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama pada saat penanaman.
Membutuhkan benih yang lebih banyak, karena semakin banyaknya populasi.
Pada umumnya lahan yang menggunakan jajar legowo, akan lebih banyak ditumbuhi populasi rumput.
Pengertian Metode SRI
teknologi budidaya padi yang menitik beratkan pada sumber daya utama air.
Teknik budidaya
mengutamakan penggunaan bahan organik sehingga mampu mendukung terhadap pemulihan kondisi lahan yang cenderung mengalami leveling-off.
Teknik budidaya SRI
Tanaman bibit muda berusia kurang dari 12 hari setelah semai ketika bibit masih berdaun 2 helai
Bibit ditanam satu pohon perlubang dengan jarak 30x30, 35x35 atau lebih jarang
Pindah tanam harus sesegera mungkin (kurang dari 30menit) dan harus hati-hati agar akar tidak putus serta ditanam dangkal.
Pemberian air maksimal 2cm dan tidak di airi secara terus menerus sampai terendam dan penuh namun hanya lembab.
Peningkatan aerasi tanah dengan penggemburan atau pembajakan.
Penyiangan sejak awal sekitar 10 hari dan diulang 2 – 3 kali dengan interval 10 hari.
Untuk menjaga keseimbangan biota tanah gunakan pupuk organik (kompos ataupun pupuk hijau)
kelebihan dan kelemahan metode SRI
KELEBIHAN
Hemat air, waktu dan biaya.
Memulihkan kesehatan dan kesuburan tanah, serta mewujudkan keseimbangan ekologi tanah.
Membentuk petani mandiri
Membuka lapangan kerja dipedesaan, mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan petani.
Ramah lingkungan
KELEMAHAN
Sulitnya merubah cara pandang petani untuk beralih dari budidaya konvensional ke SRI.
Banyak hama penyakit yang berbeda-beda tiap daerah.
Pupuk kompos yang terb
Dokumen tersebut membahas tentang pertanian usaha di Indonesia, dimulai dari petani gurem yang bertujuan memproduksi hasil pertanian untuk kebutuhan sendiri, hingga berkembang menjual hasilnya. Dokumen juga membahas tentang rumah dan pekarangan petani gurem yang ditanami berbagai tanaman berguna, serta bagaimana beberapa tanaman seperti pala dan cengkeh menarik minat Belanda untuk berdagang dan akhirnya menjadi penguasa.
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan pertanian dan usahatani. Beberapa poin utama yang dibahas adalah jenis-jenis usahatani seperti pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Selain itu, juga membahas mengenai pengairan, konservasi tanah, dan penataan tanaman seperti monokultur dan polikultur.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman nilam, mulai dari ekologi tanaman, pembibitan, persiapan lahan, jarak tanam, penanaman, pemupukan, penyulaman, penyiangan, pemangkasan, dan pembumbunan. Tanaman nilam dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah atau tinggi dengan suhu dan kelembaban tertentu.
Dian haryanto 1407123394 paper peengganti utsdian haryanto
Penelitian ini menganalisis produktivitas hijauan makanan ternak pada lahan perkebunan kelapa sawit berumur 3 tahun dan lebih dari 8 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tua umur kelapa sawit, produktivitas hijauan makanan ternak semakin rendah karena semakin sedikit cahaya matahari yang diterima tanaman hijauan.
Teknologi penyuluhan pertanian
Kelompok 7
Abdul rojak
Diani lupitasari
Moch herlix
Risna dwi setiawati
Latar belakang
Dengan adanya jumlah penduduk yang semakin berkembang, tingkat produktivitas lahan menjadi berkurang.
Sehingga metode jajar legowo dan metode SRI dipergunakan dengan sebaik mungkin untuk meningkatkan produktivitas pangan yang maksimal.
Pengertian metode jajar legowo
jadi jajar legowo itu pada prinsipnya untuk memanipulasi lokasi tanaman sehingga seolah-olah tanaman tersebut di buat menjadi taping (tanaman pinggir) lebih banyak
TIPE – TIPE SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO:
Jajar Legowo 2:1 artinya setiap dua baris diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak tanam
Jajar Legowo 3:1 artinya setiap tiga baris tanaman di selingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam
Jajar Legowo 4:1 artinya setiap empat baris tanaman diselingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam,
kelebihan dan kelemahan menggunakan sistem jajar legowo:
KELEBIHAN
Menambah jumlah tanaman
Meningkatkan produksi tanaman
Mengurangi serangan penyakit pada tanaman
Mempermudah dalam perawatan tanaman baik dalam proses pemupukan maupun penyemprotan pestisida.
Menghemat pupuk, karena yang dipupuk hanya bagian dalam barisan tanaman saja
KELEMAHAN
Membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama pada saat penanaman.
Membutuhkan benih yang lebih banyak, karena semakin banyaknya populasi.
Pada umumnya lahan yang menggunakan jajar legowo, akan lebih banyak ditumbuhi populasi rumput.
Pengertian Metode SRI
teknologi budidaya padi yang menitik beratkan pada sumber daya utama air.
Teknik budidaya
mengutamakan penggunaan bahan organik sehingga mampu mendukung terhadap pemulihan kondisi lahan yang cenderung mengalami leveling-off.
Teknik budidaya SRI
Tanaman bibit muda berusia kurang dari 12 hari setelah semai ketika bibit masih berdaun 2 helai
Bibit ditanam satu pohon perlubang dengan jarak 30x30, 35x35 atau lebih jarang
Pindah tanam harus sesegera mungkin (kurang dari 30menit) dan harus hati-hati agar akar tidak putus serta ditanam dangkal.
Pemberian air maksimal 2cm dan tidak di airi secara terus menerus sampai terendam dan penuh namun hanya lembab.
Peningkatan aerasi tanah dengan penggemburan atau pembajakan.
Penyiangan sejak awal sekitar 10 hari dan diulang 2 – 3 kali dengan interval 10 hari.
Untuk menjaga keseimbangan biota tanah gunakan pupuk organik (kompos ataupun pupuk hijau)
kelebihan dan kelemahan metode SRI
KELEBIHAN
Hemat air, waktu dan biaya.
Memulihkan kesehatan dan kesuburan tanah, serta mewujudkan keseimbangan ekologi tanah.
Membentuk petani mandiri
Membuka lapangan kerja dipedesaan, mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan petani.
Ramah lingkungan
KELEMAHAN
Sulitnya merubah cara pandang petani untuk beralih dari budidaya konvensional ke SRI.
Banyak hama penyakit yang berbeda-beda tiap daerah.
Pupuk kompos yang terb
Dokumen tersebut membahas tentang pertanian usaha di Indonesia, dimulai dari petani gurem yang bertujuan memproduksi hasil pertanian untuk kebutuhan sendiri, hingga berkembang menjual hasilnya. Dokumen juga membahas tentang rumah dan pekarangan petani gurem yang ditanami berbagai tanaman berguna, serta bagaimana beberapa tanaman seperti pala dan cengkeh menarik minat Belanda untuk berdagang dan akhirnya menjadi penguasa.
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan pertanian dan usahatani. Beberapa poin utama yang dibahas adalah jenis-jenis usahatani seperti pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Selain itu, juga membahas mengenai pengairan, konservasi tanah, dan penataan tanaman seperti monokultur dan polikultur.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman nilam, mulai dari ekologi tanaman, pembibitan, persiapan lahan, jarak tanam, penanaman, pemupukan, penyulaman, penyiangan, pemangkasan, dan pembumbunan. Tanaman nilam dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah atau tinggi dengan suhu dan kelembaban tertentu.
This document summarizes the life cycle of materials in a quartz wristwatch, including steel, glass, leather, and quartz. It outlines the processes involved in mining, smelting, manufacturing, and recycling or waste disposal for each material's journey from raw material extraction to final product to end of use. The life cycles described are for the steel case, glass face cover, leather watch band, and quartz vibration mechanism that power the watch movement.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tomat, mulai dari latar belakang, morfologi, nilai gizi, standar operasional prosedur (SOP) mulai dari persemaian, persiapan lahan, pemupukan, penanaman, hingga panen dan pasca panen tomat.
This document summarizes the life cycle of materials in a quartz wristwatch, including steel, glass, leather, and quartz. It outlines the processes involved in mining, smelting, manufacturing, and recycling or waste disposal for each material's journey from raw material extraction to final product to end of use. The life cycles described are for the steel case, glass face cover, leather watch band, and quartz vibration mechanism that power the watch movement.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tomat, mulai dari latar belakang, morfologi, nilai gizi, standar operasional prosedur (SOP) mulai dari persemaian, persiapan lahan, pemupukan, penanaman, hingga panen dan pasca panen tomat.
1. Ghea Indah S
Laraswati Dwi N
Vasty Tresa
Rattri Puspa
Mukhamad Ilham
Fauziah Aliyah
Gina Sania
Tri Yuningsih
Yosep Setiawan
Popon Widyasari
2.
Pola tanam tumpangsari adalah suatu pertamanan dua jenis
atau lebih tanaman cultivar pada bidang tanah dan waktu
yang sama dengan membentuk baris – baris yang teratur
untuk tiap jenis tanaman (Tharir, 1985). Pola tanam
tumpangsari dapat dengan cara penambahan atau cara
penggantian sebagian populasi tanaman utama.
Pola Tanam Tumpangsari
3.
Lahan seluas 12 m x 23 m = 276 m2 dengan kemiringan
lahan sebesar 10 %, ditanami tanaman tahunan dan
tanaman musiman dengan menggunakan pola tanam
tumpangsari yang bertujuan untuk memanfaatkan lahan
se-efektif dan se-efisien mungkin sehingga dapat
mengurangi tingkat erosi pada lahan. Tanaman yang
digunakan adalah jagung, tomat, dan ubi sebagai tanaman
musiman serta mangga sebagai tanaman tahunan.
Contohnya