Laporan ini meringkas hasil stase kebidanan komunitas yang dilakukan di dua posyandu di Kota Banjarmasin. Laporan ini memaparkan latar belakang, hasil pengkajian masalah, diagnosis masalah, dan rencana tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat di daerah tersebut.
MATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptxPkmtndMovie
Dokumen tersebut membahas tentang upaya pencegahan stunting di Kecamatan Buayan melalui beberapa program intervensi gizi dan monitoring tingkat stunting di setiap desa. Tingkat stunting masih cukup tinggi di beberapa desa dengan persentase rata-rata 16,93%. Upaya yang dilakukan meliputi peningkatan edukasi gizi, cakupan posyandu, pemberian suplemen, dan penguatan peran kader.
Dokumen tersebut membahas mengenai permasalahan gizi di Indonesia khususnya stunting pada balita. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 16,93%, berbagai upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka stunting meliputi intervensi gizi sensitif dan spesifik, serta faktor-faktor penyebab stunting seperti faktor rumah tangga, lingkungan, dan ASI.
Dokumen tersebut membahas mengenai upaya penanggulangan stunting yang dilakukan di Kabupaten Lombok Utara, termasuk prevalensi stunting, sasaran penurunan stunting, peran sektor dalam penanganan stunting, serta kondisi kasus stunting khususnya di Desa Gili Indah.
Dokumen tersebut membahas pendekatan manajemen program gizi meliputi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan intervensi. Secara khusus dibahas mengenai ruang lingkup masalah gizi di Indonesia seperti stunting, kurang vitamin A, dan yodium serta langkah-langkah untuk menanggulanginya melalui intervensi spesifik dan sensitif.
MATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptxPkmtndMovie
Dokumen tersebut membahas tentang upaya pencegahan stunting di Kecamatan Buayan melalui beberapa program intervensi gizi dan monitoring tingkat stunting di setiap desa. Tingkat stunting masih cukup tinggi di beberapa desa dengan persentase rata-rata 16,93%. Upaya yang dilakukan meliputi peningkatan edukasi gizi, cakupan posyandu, pemberian suplemen, dan penguatan peran kader.
Dokumen tersebut membahas mengenai permasalahan gizi di Indonesia khususnya stunting pada balita. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 16,93%, berbagai upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka stunting meliputi intervensi gizi sensitif dan spesifik, serta faktor-faktor penyebab stunting seperti faktor rumah tangga, lingkungan, dan ASI.
Dokumen tersebut membahas mengenai upaya penanggulangan stunting yang dilakukan di Kabupaten Lombok Utara, termasuk prevalensi stunting, sasaran penurunan stunting, peran sektor dalam penanganan stunting, serta kondisi kasus stunting khususnya di Desa Gili Indah.
Dokumen tersebut membahas pendekatan manajemen program gizi meliputi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan intervensi. Secara khusus dibahas mengenai ruang lingkup masalah gizi di Indonesia seperti stunting, kurang vitamin A, dan yodium serta langkah-langkah untuk menanggulanginya melalui intervensi spesifik dan sensitif.
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Hrdnt
Dokumen tersebut merupakan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang membahas tentang keadaan umum, status kesehatan, upaya kesehatan, dan masalah-masalah kesehatan di Kabupaten Bogor berdasarkan pencapaian indikator MDGs dan SPM. Lima masalah prioritas yang diidentifikasi adalah angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu, neonatus dengan komplikasi yang ditangani, dan penemuan pneumonia balita.
Dokumen tersebut membahas indikator, target, dan kegiatan pendukung program gizi di provinsi Sumatera Utara untuk tahun 2023 dan 2024. Beberapa indikator utama adalah prevalensi stunting dan wasting serta persentase ibu hamil KEK dan ASI eksklusif untuk bayi. Dokumen ini juga menjelaskan strategi dan kegiatan yang dapat mendukung pencapaian target program gizi.
Mahasiswa KKN Universitas Palangka Raya melaksanakan program sosialisasi pencegahan dan penanggulangan stunting di Desa Tumbang Manyangan melalui edukasi masyarakat, pemberian makanan bergizi, dan himbauan perilaku hidup bersih. Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang stunting dan upaya pencegahannya.
Dokumen tersebut merangkum kerangka acuan kerja pelaksanaan bantuan operasional kesehatan puskesmas dari dana alokasi khusus kesehatan tahun 2022, mencakup upaya penurunan AKI dan AKB, perbaikan gizi masyarakat, gerakan masyarakat hidup sehat, serta upaya deteksi dini, preventif dan respons terhadap berbagai penyakit.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai program dan kegiatan Puskesmas Negara Ratu pada bulan April 2022, termasuk visi, misi, dan inisiatif untuk meningkatkan layanan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.
Stunting merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Dokumen ini menjelaskan upaya pencegahan dan penanggulangan stunting melalui sosialisasi dan pendampingan keluarga, khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan.
Video edukasi dibuat untuk meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang pentingnya tablet tambah darah dalam mencegah anemia. Data menunjukkan tingkat anemia pada ibu hamil di desa tersebut masih tinggi. Rangkaian kegiatan meliputi konsultasi, pembuatan video edukasi dan alat ukur, pelaksanaan penyuluhan, evaluasi, serta pelaporan. Harapannya video ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat.
[Ringkasan]
1. Masih diperlukan upaya peningkatan kompetensi SDM kesehatan dan ketersediaan sarana prasarana kesehatan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, termasuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, persalinan, dan bayi baru lahir serta sistem rujukan yang terintegrasi.
2. Masalah utama yang perlu mendapat prioritas pemecahan adalah masih rendahnya angka ASI eksk
Dokumen tersebut membahas program inovasi "Ambong" yang diluncurkan Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung untuk memberikan asistensi dan makanan tambahan bagi balita kurus dan ibu hamil dengan KEK. Program ini bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta angka stunting dan wasting pada balita dengan melakukan berbagai kegiatan seperti kelas parenting, edukasi ASI eksklusif, dan inovasi dapur keluarga.
Dokumen tersebut membahas kebijakan tatalaksana anak gizi buruk di Indonesia. Kebijakan ini mencakup penanganan masalah gizi buruk melalui terapi gizi secara komprehensif di fasilitas kesehatan dan rumah, dengan fokus pada promosi kesehatan, perlindungan khusus, deteksi dini, pengobatan cepat, pencegahan cacat, dan rehabilitasi. Dokumen ini juga membahas prioritas pembinaan gizi masyar
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Hrdnt
Dokumen tersebut merupakan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang membahas tentang keadaan umum, status kesehatan, upaya kesehatan, dan masalah-masalah kesehatan di Kabupaten Bogor berdasarkan pencapaian indikator MDGs dan SPM. Lima masalah prioritas yang diidentifikasi adalah angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu, neonatus dengan komplikasi yang ditangani, dan penemuan pneumonia balita.
Dokumen tersebut membahas indikator, target, dan kegiatan pendukung program gizi di provinsi Sumatera Utara untuk tahun 2023 dan 2024. Beberapa indikator utama adalah prevalensi stunting dan wasting serta persentase ibu hamil KEK dan ASI eksklusif untuk bayi. Dokumen ini juga menjelaskan strategi dan kegiatan yang dapat mendukung pencapaian target program gizi.
Mahasiswa KKN Universitas Palangka Raya melaksanakan program sosialisasi pencegahan dan penanggulangan stunting di Desa Tumbang Manyangan melalui edukasi masyarakat, pemberian makanan bergizi, dan himbauan perilaku hidup bersih. Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang stunting dan upaya pencegahannya.
Dokumen tersebut merangkum kerangka acuan kerja pelaksanaan bantuan operasional kesehatan puskesmas dari dana alokasi khusus kesehatan tahun 2022, mencakup upaya penurunan AKI dan AKB, perbaikan gizi masyarakat, gerakan masyarakat hidup sehat, serta upaya deteksi dini, preventif dan respons terhadap berbagai penyakit.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai program dan kegiatan Puskesmas Negara Ratu pada bulan April 2022, termasuk visi, misi, dan inisiatif untuk meningkatkan layanan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.
Stunting merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Dokumen ini menjelaskan upaya pencegahan dan penanggulangan stunting melalui sosialisasi dan pendampingan keluarga, khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan.
Video edukasi dibuat untuk meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang pentingnya tablet tambah darah dalam mencegah anemia. Data menunjukkan tingkat anemia pada ibu hamil di desa tersebut masih tinggi. Rangkaian kegiatan meliputi konsultasi, pembuatan video edukasi dan alat ukur, pelaksanaan penyuluhan, evaluasi, serta pelaporan. Harapannya video ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat.
[Ringkasan]
1. Masih diperlukan upaya peningkatan kompetensi SDM kesehatan dan ketersediaan sarana prasarana kesehatan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, termasuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, persalinan, dan bayi baru lahir serta sistem rujukan yang terintegrasi.
2. Masalah utama yang perlu mendapat prioritas pemecahan adalah masih rendahnya angka ASI eksk
Dokumen tersebut membahas program inovasi "Ambong" yang diluncurkan Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung untuk memberikan asistensi dan makanan tambahan bagi balita kurus dan ibu hamil dengan KEK. Program ini bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta angka stunting dan wasting pada balita dengan melakukan berbagai kegiatan seperti kelas parenting, edukasi ASI eksklusif, dan inovasi dapur keluarga.
Dokumen tersebut membahas kebijakan tatalaksana anak gizi buruk di Indonesia. Kebijakan ini mencakup penanganan masalah gizi buruk melalui terapi gizi secara komprehensif di fasilitas kesehatan dan rumah, dengan fokus pada promosi kesehatan, perlindungan khusus, deteksi dini, pengobatan cepat, pencegahan cacat, dan rehabilitasi. Dokumen ini juga membahas prioritas pembinaan gizi masyar
1. LAPORAN STASE KEBIDANAN KOMUNITAS
DI WILAYAH POSYANDU TELUK TIRAM 1
DAN 4
KECAMATAN BANJARMASIN BARAT
KOTA BANJARMASIN
DISUSUN OLEH :
ANIS DWI WINARTI 11194992110002
DAMERIA TAMBUN 11194992110005
DEFI AFRIYANTI 11194992110006
HAMISA 11194992110012
SITI NAJMATUL FITRI 11194992110032
2. LATAR BELAKANG
Praktik Kebidanan Komunitas merupakan
praktik kerja lapangan yang dirancang sebagai
salah satu aplikasi dari mata kuliah Praktik
Kebidanan dengan tujuan memberikan
pengalaman kepada mahasiswa untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai
Bidan di komunitas.
3. capaian
deteksi dini
tumbang
76,7%
capaian ibu
memberikan
ASI Ekslusif
66,1 %
BBLR tahun
2019
sebanyak
1,74%
KEK pada
tahun 2021
sebanyak
13,2%,
Anemia
tahun 2021
ada 3,7 %
masih
ditemukan
masyarakat
yang
membuang
sampah ke
Sungai
HASIL PENGKAJIAN
4. Hal ini apabila tidak ditangani akan
menimbulkan dampak yang serius bagi
kesehatan individu atau keluarga yang ada
dalam masyarakat tersebut, Selain itu masalah
Status gizi dan kesehatan ibu pada masa
kehamilan merupakan periode yang sangat
penting yang menentukan kualitas sumber daya
manusia nantinya.
5. PERLU upaya meningkatkan peran
serta masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan
masyarakat dapat dilakukan sistem
pengkaderan dengan bimbingan dan
pemberian pendidikan kesehatan
bagi masyarat
OLEH KARENA
ITU
6. Tujuan Khusus
Tujuan Umum
Manfaat
mahasiswa mampu memberdayakan masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan dengan pendekatan
asuhan kebidanan komunitas
mampu melakukan pelaksanaan dan evaluasi kegiatan
yang telah dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas
teluk tiram
Masyarakat memiliki kesadaran agar dapat meningkatk
an kualitas hidup sehingga dapat mencegah ataupun m
engobati permasalahan yang terjadi.
12. Batas wilayah
Posyandu Teluk Tiram I
Utara : RT 5
Timur : RT 1
Barat : RT 7 (sungai
martapura)
Selatan : Rt 9
Posyandu Teluk Tiram 4
Teluk Tiram 4
Utara : RT 8
Timur : RT 14
Barat : (sungai martapura)
Selatan : (sungai martapura
14. Penentuan masalah
• Dari pengkajian yang telah dilakukan mahasiswa dadapatkan
beberapa masalah kesehatan yang dirasakan oleh masyarakat,
yaitu:
• Masih belum optimal cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Anak Balita (Prasekolah) (A)
• Masih ada kasus Berat Badan Lahir rendah (Status Gizi) (B)
• Kurangnya kesadaran ibu dalam memberikan ASI Eksklusif
(C)
• Masih ada kasus KEK pada Ibu hamil (D)
• Masih ada kasus Anemia pada ibu hamil (E)
• Masih ada masyarakat membuang sampah ke sungai (F)
16. Masalah
Mg Sv Mn Nc Af Total
Prioritas
Masih belum optimal cakupan Deteksi Dini Tumbuh
Kembang Anak Balita (Prasekolah) (A)
3 3 4 4 4 18 6
Kesadaran WUS masih rendah terhadap Pelayanan
Keluarga Berencana Aktif (B)
4 3 4 4 4 19 5
Kurangnya kesadaran ibu dalam memberikan ASI
Eksklusif (C)
4 4 4 4 4 20 4
Masih ada kasus KEK (D) 5 5 5 5 5 25 1
Masih ada kasus Anemia pada ibu hamil (E) 5 5 5 5 4 24 2
Masih ada masyarakat membuang sampah ke sungai
(F)
4 4 4 4 5 21 3
18. Minggu II
Tujuan
edukasi melalui video animasi ini agar
ibu lebih mudah untuk memahami isi
materi karena memuat tulisan dan
gambar yang bergerak serta suara
yang akan di dubbing.
Edukasi Melalui
Video Animasi
19. Tujuan melakukan permainan (game)
ini untuk mengukur
feedback/pemahaman ibu seputar
materi yang telah disampaikan serta
diadakan pemberian doorprize pada
ibu hamil yang dapat berhasil
memainkan game agar lebih menarik.
Game “Menu
Sehatku”
Kartu Menu Sehatku
20. Tujuan dari penyediaan kartu ini
untuk membantu ibu mengingat
konsumsi PMT serta memudahkan
kader/petugas kesehatan untuk
memantau keadaan ibu hamil dengan
KEK
Penyediaan KARTU
PROPEZI BUMIL
(Kartu Program
Peduli Gizi Ibu Hamil)
21.
22. Tujuan
meningkatkan pengetahuan kader
tentang KEK dan meningkatnya peran
serta kader dalam kegiatan
penyuluhan kesehatan
POCKET BOOK KADER GIZI
SIAGA CEGAH BUMIL
TERHADAP KEJADIAN KEK
DI PUSKESMAS TELUK
TIRAM
Minggu II
23. Tujuan
meningkatkan pengetahuan dan
pengawasan minum TTD dalam waktu
14 hari
Program edukasi
pemanfaatan buku kia dalam
pencegahan anemia pada ibu
hamil di puskesmas teluk
tiram banjarmasin
Minggu 1
24. Tujuan
perubahan penurunan data angka
kejadian anemia pada ibu hamil pada
pemeriksaan HB setelah diberikannya
kurma dalam kurun waktu 14 hari.
Program Pemberian Kurma
Dalam Mencegah Anemia
Pada Ibu Hamil Di Puskesmas
Teluk Tiram Banjarmasin
Minggu 1
27. Program peduli gizi ibu hamil (propezi bumil) melalui media video
animasi dalam upaya mencegah kekurangan energi kronis (kek) di
puskesmas teluk tiram
Metode evaluasi : Melalui kuisioner dengan analisis univariat
penilaian pre test dan post test
Pocket book kader gizi siaga cegah bumil terhadap kejadian kek di
puskesmas teluk tiram
Metode evaluasi : Melalui kuisioner dengan analisis univariat
penilaian pre test dan post test
Penelitian Faktor-faktor penyebab kekurangan energi kronik pada
ibu hamil di puskesmas teluk tiram
Metode evaluasi : Melalui kuisioner dengan analisis univariat dan
bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
independen
28. Program edukasi pemanfaatan buku kia dalam
pencegahan anemia pada ibu hamil di puskesmas teluk
tiram Banjarmasin
Metode evaluasi : Melalui kuisioner dengan analisis
univariat penilaian pre test dan post test serta
mengevaluasi pengisian kotak control TTD
Program Pemberian Kurma Dalam Mencegah Anemia
Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Teluk Tiram Banjarmasin
Metode evaluasi : pengukuran kadar hb sebelum dan
setelah diberikannya kurma dalam kurun waktu 14 hari.
29.
30.
31. EVALUASI PROJECT EDUKASI MELALUI
VIDEO ANIMASI IBU HAMIL KEK
56%
22%
22%
UMUR
24-25
30-35
38-40
11%
78%
11%
TINGKAT PENDIDIKAN
SMP
SMA
SI
35. Pengetahuan
Ibu Hamil
Pre Test Post Test
Total Presentasi (%) Total Presentasi (%)
Baik 3 33,33 % 8 88,89 %
Cukup 4 44,44 % 1 11,11 %
Kurang 2 22,22 % 0 0 %
Jumlah 9 100 % 9 100 %
Rata-rata 69,70 % 89,90 %
36. Data yang diperoleh menunjukan
bahwa sebagian besar responden
memiliki pengetahuan yang cukup
sebanyak 4 orang (44.4%)
sebelum diberikan intervensi, hal
ini cukup baik karena sebelum
diberikan edukasi tentang KEK,
sebagian ibu hamil sudah
memiliki modal awal pengetahuan
KEK. Sedangkan ibu hamil
dengan kategori Baik (33,3%),
dan kurang (22,2%)
EVALUASI PROJECT
Hal ini dipengaruhi oleh :
1. Jarak antara tempat tinggal dan
pelayanan kesehatan lebih dekat
2. Tingkat pendidikan ibu hamil
sebagian besar SMA, namun ada
yang hanya lulusan SMP, usia ibu
ada yang menginjak 38-40 tahun,
pengalaman budaya, dan sosial
ekonomi.
37. Pengetahuan Ibu Hamil setelah
diberikan intervensi berupa edukasi
melalui video animasi tentang KEK
sebagian besar responden
mengalami peningkatan
pengetahuan menjadi baik yaitu
(88,89%), sedangkan responden
berpengetahuan cukup 1 orang
(11,11 %) dan tidak ada responen
yang pengetahuannya kategori
kurang
EVALUASI PROJECT
Berdasarkan prinsip penyusunan
media bahwa pengetahuan yang ada
pada setiap manusia diterima atau
ditangkap melalui panca indra.
Semakin banyak indra yang
digunakan untuk menerima sesuatu
maka semakin banyak dan semakin
jelas pula pengertian/pengetahuan
yang diperoleh
38. POCKET BOOK KADER GIZI SIAGA CEGAH BUMIL TERHADAP
KEJADIAN KEK
29-32
60%
38-39
40%
Umur
SMP
20%
SMA
80%
Tingkat Pendidikan
39. POCKET BOOK KADER GIZI SIAGA CEGAH BUMIL TERHADAP
KEJADIAN KEK
3-7 tahun
60%
7-15 tahun
40%
Lama Menjadi Kader
Ya
20%
Tidak
80%
Pelatihan/Bimbingan
40.
41. EVALUASI PROJECT
Hasil pengetahuan responden sebelum diberikan intervensi berupa pocket
book, sebagian besar kategori kurang (60%), hal tersebut dikarenakan sebagian
besar kader mengatakan tidak pernah mendapatkan pelatihan/edukasi tentang KEK,
hal ini menurut Hardiyanti (2018) mengatakan bahwa status pelatihan yang
didapatkan oleh kader akan berdampak pada keterbatasan pengetahuan kader.
Kader yang tidak/belum mendapatkan pendidikan tambahan memiliki keterlambatan
wawasan sehingga karena keterbatasan tersebut peran serta kader tidak optimal.
setelah dilakukan intervensi berupa penyuluhan/edukasi menggunkaan pocket book,
sebagain besar responden kategori pengetahuannya menjadi baik (80%), hal ini
karena pocket book merupakan media berbentuk buku kecil yang menyajikan materi
yang menarik dengan dilengkapi gambar dan warna, dapat diperlajari kapan dan
dimana saja. Sehingga memudahkan kader untuk menerima informasi yang
diberikan (Mulliati, 2019).
43. Hubungan Antara Pendidikan dengan terjadinya KEK pada Ibu
Hamil
Hasil penelitian tersebut menunjukan ibu
hamil yang mengalami KEK mayoritas
dialami oleh ibu yang pendidikannya
menengah, namun jika dikaji berdasarkan
data responden dengan pendidikan
menengah didapatkan bahwa sebagian
besar pendapatan keluarganya masih
rendah. Sehingga hal tersebut dapat
menjadi salah satu penyebab kurangnya
asupan gizi pada ibu hamil karena tidak
optimalnya kualitas dan kuantitas jenis
makanan yang dikonsumsi
44. Hubungan Antara Pengetahuan dengan terjadinya KEK pada Ibu
Hamil
Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Lisnawati Tumanggor
(2022), yang menjelaskan bahwa
pengetahuan ibu hamil yang kurang
tentang gizi kehamilan berpengaruh
terhadap konsumsi makanan yang
dibutuhkan selama kehamilan.
Pengetahuan yang kurang menjadikan
responden tidak mengetahui makanan
apa saja yang dibutuhkan untuk
memenuhi nutrisi selama kehamilan.
Bagi ibu hamil, kebutuhan nutrisi bukan
hanya untuk dirinya sendiri namun juga
untuk janin yang dikandungnya.
45. Hubungan Antara Pendapatan Keluarga dengan terjadinya KEK
pada Ibu Hamil
Hal tersebut berkaitan dengan
pendapatan keluarga ibu hamil dimana
mata pencaharian masyarakat adalah
buruh. Pendapatan memberikan banyak
pengaruh pada keadaan gizi.
Pendapatan yang rendah menyebabkan
daya beli rendah. Hal ini sejalan dengan
hasil penelitian yang didapatkan oleh
Niluh Nita Silfia, dkk (2022), yang
menjelaskan bahwa pendapatan
keluarga yang yang rendah berdampak
pada kemampuan daya beli setiap
keluarga terutama terkait bahan
makanan untuk pemenuhan nutrisi
keluarga dalam hal ini khususnya ibu
hamil,.
46. PROGRAM EDUKASI PEMANFAATAN BUKU KIA DALAM
PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS
TELUK TIRAM BANJARMASIN
29-32
60%
38-39
40%
Umur
SMP
20%
SMA
80%
Tingkat Pendidikan
50. masih ada responden yang kategori pengetahuannya kurang (37,5 %) sebelum
intervensi dimana hal tersebut bisa dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, dimana terdapat
responden dengan pendidikan SMP dan usia yang sudah >35 Tahun sehingga lebih sulit
untuk mencerna suatu informasi.
Menurut Yunita (2014) mengungkapkan bahwa semakin tinggi pendidikan maka semakin
besar pengetahuan yang didapatkan. Tingkat pendidikan sangat menentukan kecepatan
dalam mendapatkan informasi. pendidikan yang tinggi lebih memudahkan seseorang
menerima informasi gizi dan kesehatan.
Setelah dilakukan intervensi berupa edukasi melalui media slide powerpoint,
mayoritas pengetahuan ibu hamil tentang anemia mengalami peningkatan dengan
kategori baik (87,5 %), hal ini dikarenakan sebagian besar responden memperhatikan saat
pemberian materi, serta aktif pada saat sesi diskusi Tanya jawab
51. Salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku patuh
seseorang adalah tingkat pengetahuan itu sendiri menurut penelitian Raswati
(2021) Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
terbentuknya perilaku kesehatan, apabila ibu hamil mengetahui dan
memahami akibat anemia dan cara mencegah anemia akan mempunyai
perilaku kesehatan yang baik sehingga diharapkan dapat terhindar dari
berbagai akibat atau risiko terjadinya anemia kehamilan
52. PROGRAM PEMBERIAN KURMA DALAM MENCEGAH ANEMIA
PADA IBU HAMIL DI WILAYAH POSYANDU TELUK TIRAM 4
BANJARMASIN
Menurut data kementerian kesehatan menjelaskan bahwa kadar zat besi dalam buah
kurma juga cukup tinggi yaitu 0,90mg/100g buah kurma (11% AKG), dimana zat besi
menjadi salah satu komponen dalam darah untuk membawa oksigen dalam darah, untuk
menjaga keseimbangan zat besi dalam tubuh, sehingga mengurangi resiko terjadinya
perdarahan pada ibu hamil (Diyah, 2017)
56. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan permasalahan wilayah Teluk Tiram 1 yaitu ibu hamil dengan kasus
KEK, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan factor penyebab KEK pada ibu hamil yaitu tingkat
pendidikan, pengetahuan, dan pendapatan keluarga, selain itu akibat kurang optimalnya media edukasi yang
digunakan serta tidak tersedia monitoring evaluasi kepatuhan konsumsi biscuit PMT. Sehingga program
kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu memberikan edukasi melalui video
animasi, membuat kartu PROPEZI BUMIL, untuk membantu petugas kesehatan .Selain itu untuk membantu
mengurangi kasus KEK di wilayah diperlukan kerjasama lintas sector seperti pemberdayaan para kader,
dengan cara memberikan edukasi melalui media pocket book.
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan permasalahan wilayah Teluk Tiram 4 yaitu ibu hamil dengan kasus
anemia, sehingga program kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu program
edukasi pemanfaatan buku KIA dalam pencegahan anemia dengan metode edukasi dan pengawasan kotak
kontrol minum TTD Selain itu program selanjutnya yaitu pemberian terapi komplementer dengan cara
pemberian kurma selama 14 hari
Berdasarkan dari semua program & penelitian didapatkan adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil KEK
dan anemia serta pengetauan kader dalam memberikan edukasi