SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Central Tendency
• Salah satu aspek yang paling penting
untuk menggambarkan distribusi data
adalah nilai pusat data pengamatan
(CentralTendency).
• Setiap pengukuran aritmatika yang
ditujukan untuk menggambarkan suatu
nilai yang mewakili nilai pusat atau nilai
sentral dari suatu gugus data
(himpunan pengamatan) dikenal
sebagai ukuran pemusatan data
(tendensi sentral).
• Mean (Rata-rata
hitung/rata-rata aritmetika)
• Median
• Mode
Terdapat tiga
ukuran pemusatan
data yang sering
digunakan, yaitu:
Rata-rata hitung atau arithmetic mean atau sering disebut dengan istilah mean.
Merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk menggambarkan
ukuran tendensi sentral.
Mean dihitung dengan menjumlahkan semua nilai data pengamatan kemudian
dibagi dengan banyaknya data.
(1) Mean (arithmetic mean)
∑ = lambang penjumlahan semua gugus data pengamatan
n = banyaknya sampel data
N = banyaknya data populasi
= nilai rata-rata sampel
μ = nilai rata-rata populasi
Mean dilambangkan dengan (dibaca "x-bar") jika kumpulan data ini
merupakan contoh (sampel) dari populasi, sedangkan jika semua data berasal
dari populasi, mean dilambangkan dengan μ (huruf kecil Yunani mu).
Keterangan: ∑ = lambang penjumlahan semua gugus data pengamatan fi = frekuensi
data ke-i n = banyaknya sampel data = nilai rata-rata sampel
• b. Mean dari data distribusi Frekuensi atau
dari gabungan:
• Distribusi Frekuensi: Rata-rata hitung dari data
yang sudah disusun dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi dapat ditentukan dengan
menggunakan formula yang sama dengan
formula untuk menghitung nilai rata-rata dari
data yang sudah dikelompokkan.
Keterangan:
∑ = lambang penjumlahan semua gugus data pengamatan fi = frekuensi data ke-i =
nilai rata-rata sampel
• Contoh 3:
• Tabel berikut ini adalah nilai ujian statistik 80
mahasiswa yang sudah disusun dalam tabel
frekuensi. Berbeda dengan contoh 2, pada
contoh ke-3 ini, tabel distribusi frekuensi
dibuat dari data yang sudah dikelompokkan
berdasarkan selang/kelas tertentu (banyak
kelas = 7 dan panjang kelas = 10)
(2) Median
 Median dari n pengukuran atau pengamatan x1, x2 ,..., xn adalah nilai pengamatan yang
terletak di tengah gugus data setelah data tersebut diurutkan.
 Apabila banyaknya pengamatan (n) ganjil, median terletak tepat ditengah gugus data,
sedangkan bila n genap, median diperoleh dengan cara interpolasi yaitu rata-rata dari dua
data yang berada di tengah gugus data.
 Dengan demikian, median membagi himpunan pengamatan menjadi dua bagian yang sama
besar, 50% dari pengamatan terletak di bawah median dan 50% lagi terletak di atas median.
 Median sering dilambangkan dengan (dibaca "x-tilde") apabila sumber datanya berasal dari
sampel (dibaca "μ-tilde") untuk median populasi.
 Median tidak dipengaruhi oleh nilai-nilai aktual dari pengamatan melainkan pada posisi
mereka.
 Prosedur untuk menentukan nilai median, pertama urutkan data terlebih dahulu, kemudian
ikuti salah satu prosedur berikut ini:
1. Banyak data ganjil → mediannya adalah nilai yang berada tepat di tengah gugus data
2. Banyak data genap → mediannya adalah rata-rata dari dua nilai data yang berada di
tengah gugus data
a. Median data tunggal:
Untuk menentukan median dari data tunggal, terlebih dulu kita harus mengetahui
letak/posisi median tersebut. Posisi median dapat ditentukan dengan menggunakan formula berikut:
dimana n = banyaknya data pengamatan.
(3) Mode
 Mode adalah data yang paling sering muncul/terjadi.
 Untuk menentukan modus, pertama susun data dalam urutan meningkat atau sebaliknya,
kemudian hitung frekuensinya.
 Nilai yang frekuensinya paling besar (sering muncul) adalah modus.
 Modus digunakan baik untuk tipe data numerik atau pun data kategoris. Modus tidak
dipengaruhi oleh nilai ekstrem.
Beberapa kemungkinan tentang modus suatu gugus data:
1. Apabila pada sekumpulan data terdapat dua mode, maka gugus data tersebut
dikatakan bimodal.
2. Apabila pada sekumpulan data terdapat lebih dari dua mode, maka gugus data tersebut
dikatakan multimodal.
3. Apabila pada sekumpulan data tidak terdapat mode, maka gugus data tersebut
dikatakan tidak mempunyai modus.
Meskipun suatu gugus data mungkin saja tidak memiliki modus, namun pada suatu
distribusi data kontinyu, modus dapat ditentukan secara analitis.
 Untuk gugus data yang distribusinya simetris, nilai mean, median dan modus
semuanya sama.
 Untuk distribusi miring ke kiri (negatively skewed): mean < median < modus
 untuk distribusi miring ke kanan (positively skewed): terjadi hal yang sebaliknya,
yaitu mean > median > modus.
a. Modus Data Tunggal:
Contoh 8:
Berapa modus dari nilai ujian Kalkulus berikut ini:
 2, 4, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9
 2, 4, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9
 2, 4, 6, 6, 6, 7, 8, 8, 8, 9
 2, 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 8, 9
 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
Jawab:
 2, 4, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9→ Nilai yang sering muncul adalah angka 7 (M = 7)
 2, 4, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9 → Modusnya ada dua, yaitu 6 dan 7 (bimodal). Karena
ke-2 mode tersebut nilainya berurutan, mode sering dihitung dengan
menghitung nilai rata-rata keduanya, ½ (6+7) = 6.5.
 2, 4, 6, 6, 6, 7, 8, 8, 8, 9 → Modusnya ada dua (bimodal), yaitu 6 dan 8. Nilai
mode tunggal tidak dapat dihitung karena ke-2 mode tersebut tidak berurutan.
 2, 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 8, 9 → Gugus data tersebut dikatakan multimodal karena
modusnya lebih dari dua.
 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 → Semua frekuensi data sama (tidak ada modus)
b. Mode dalam Distribusi Frekuensi:
dimana:
Mo = modal = kelas yang memuat modus
b = batas bawah kelas modal
p = panjang kelas modal
bmo = frekuensi dari kelas yang memuat modus (yang nilainya tertinggi)
b1= bmo – bmo-1 = frekuensi kelas modal – frekuensi kelas sebelumnya
b2 = bmo – bmo+1 = frekuensi kelas modal – frekuensi kelas sesudahnya
Ukuran nilai pusat/tendensi sentral (average) merupakan nilai pewakil dari
suatu distribusi data, sehingga harus memiliki sifat-sifat berikut:
• Harus mempertimbangkan semua gugus data
• Tidak boleh terpengaruh oleh nilai-nilai ekstrim.
• Harus stabil dari sampel ke sampel.
• Harus mampu digunakan untuk analisis statistik lebih lanjut.
Karakteristik penting untuk ukuran tendensi sentral yang baik
• Dari beberapa ukuran nilai pusat, Mean hampir memenuhi semua
persyaratan tersebut, kecuali syarat pada point kedua, rata-rata
dipengaruhi oleh nilai ekstrem.
• Sebagai contoh, jika item adalah 2; 4; 5; 6; 6; 6; 7; 7; 8; 9 maka mean,
median dan modus semua bernilai sama, yaitu 6. Jika nilai terakhir adalah
90 bukan 9, rata-rata akan menjadi 14.10, sedangkan median dan modus
tidak berubah.
• Meskipun dalam hal ini median dan modus lebih baik, namun tidak
memenuhi persyaratan lainnya. Oleh karena itu Mean merupakan ukuran
nilai pusat yang terbaik dan sering digunakan dalam analisis statistik.
Nilai ukuran pusat yang tepat untuk digunakan tergantung pada:
1. sifat data,
2. sifat distribusi frekuensi dan
3. tujuan.
• Data bersifat kualitatif, hanya modus yang dapat digunakan, contoh:
mengetahui jenis tanah yang khas di suatu lokasi
pola tanam di suatu daerah.
• Data bersifat kuantitatif, dapat menggunakan mean atau median atau modus.
Dengan mempertimbangkan sifat distribusi frekuensi dari gugus data
tersebut.
Soal Latihan
1. Di bawah ini adalah distribusi frekuensi tentang hasil produksi kain dari PT.
Timitex selama 130 hari. Carilah mean, median dan modus dari data berikut!
Produksi Kain (m persegi) Frekuensi
191- 307
308-424
425-541
542-658
659-775
776-892
893-1009
1010-1126
19
25
31
12
25
11
6
1
4._central_tendensi_nerisa(0).ppt hdhsbshs

More Related Content

Similar to 4._central_tendensi_nerisa(0).ppt hdhsbshs

Statistik dan Statistika
Statistik dan StatistikaStatistik dan Statistika
Statistik dan StatistikaSiti Sahati
 
Ukuran pemusatan data
Ukuran pemusatan dataUkuran pemusatan data
Ukuran pemusatan datafeby safitri
 
Statistika Ekonomi I : Nilai Pusat Dan Ukuran Penyimpangan
Statistika Ekonomi I : Nilai Pusat Dan Ukuran PenyimpanganStatistika Ekonomi I : Nilai Pusat Dan Ukuran Penyimpangan
Statistika Ekonomi I : Nilai Pusat Dan Ukuran PenyimpanganArie Khurniawan
 
Dinda aulia distribusi frekuensi dan ukuran perumusan data statistik ekonomi ...
Dinda aulia distribusi frekuensi dan ukuran perumusan data statistik ekonomi ...Dinda aulia distribusi frekuensi dan ukuran perumusan data statistik ekonomi ...
Dinda aulia distribusi frekuensi dan ukuran perumusan data statistik ekonomi ...dinda aulia
 
Ukuran pemusatan data haniful muttaqin
Ukuran pemusatan data haniful muttaqinUkuran pemusatan data haniful muttaqin
Ukuran pemusatan data haniful muttaqinhanifulmuttaqin87
 
Ukuran tendensi sentral(4)
Ukuran tendensi sentral(4)Ukuran tendensi sentral(4)
Ukuran tendensi sentral(4)rizka_safa
 
Slide3 gejalapusat ukuranpusat
Slide3 gejalapusat ukuranpusatSlide3 gejalapusat ukuranpusat
Slide3 gejalapusat ukuranpusatAmrul Rizal
 
Uji Normalitas Penelitian
Uji Normalitas PenelitianUji Normalitas Penelitian
Uji Normalitas PenelitianSansanikhs
 
4 mean dispersi_10102015
4 mean dispersi_101020154 mean dispersi_10102015
4 mean dispersi_10102015ahmad fauzan
 
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptxPERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptxSuryaFahrozi2
 

Similar to 4._central_tendensi_nerisa(0).ppt hdhsbshs (20)

Statistik dan Statistika
Statistik dan StatistikaStatistik dan Statistika
Statistik dan Statistika
 
Ukuran pemusatan data
Ukuran pemusatan dataUkuran pemusatan data
Ukuran pemusatan data
 
Statistika Ekonomi I : Nilai Pusat Dan Ukuran Penyimpangan
Statistika Ekonomi I : Nilai Pusat Dan Ukuran PenyimpanganStatistika Ekonomi I : Nilai Pusat Dan Ukuran Penyimpangan
Statistika Ekonomi I : Nilai Pusat Dan Ukuran Penyimpangan
 
20186 pemusatan data tunggal
20186 pemusatan data tunggal20186 pemusatan data tunggal
20186 pemusatan data tunggal
 
Ukuran pemusatan
Ukuran pemusatanUkuran pemusatan
Ukuran pemusatan
 
1
11
1
 
1
11
1
 
Dinda aulia distribusi frekuensi dan ukuran perumusan data statistik ekonomi ...
Dinda aulia distribusi frekuensi dan ukuran perumusan data statistik ekonomi ...Dinda aulia distribusi frekuensi dan ukuran perumusan data statistik ekonomi ...
Dinda aulia distribusi frekuensi dan ukuran perumusan data statistik ekonomi ...
 
Modul 1 statistika deskriptif
Modul 1 statistika deskriptifModul 1 statistika deskriptif
Modul 1 statistika deskriptif
 
Ukuran pemusatan data haniful muttaqin
Ukuran pemusatan data haniful muttaqinUkuran pemusatan data haniful muttaqin
Ukuran pemusatan data haniful muttaqin
 
Statistika deskriptif
 Statistika deskriptif Statistika deskriptif
Statistika deskriptif
 
Ukuran tendensi sentral(4)
Ukuran tendensi sentral(4)Ukuran tendensi sentral(4)
Ukuran tendensi sentral(4)
 
Statistika Dasar
Statistika DasarStatistika Dasar
Statistika Dasar
 
Slide3 gejalapusat ukuranpusat
Slide3 gejalapusat ukuranpusatSlide3 gejalapusat ukuranpusat
Slide3 gejalapusat ukuranpusat
 
Uji Normalitas Penelitian
Uji Normalitas PenelitianUji Normalitas Penelitian
Uji Normalitas Penelitian
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Fp unsam spss mm
Fp unsam spss mmFp unsam spss mm
Fp unsam spss mm
 
Fp unsam spss mm
Fp unsam spss mmFp unsam spss mm
Fp unsam spss mm
 
4 mean dispersi_10102015
4 mean dispersi_101020154 mean dispersi_10102015
4 mean dispersi_10102015
 
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptxPERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
 

4._central_tendensi_nerisa(0).ppt hdhsbshs

  • 2. • Salah satu aspek yang paling penting untuk menggambarkan distribusi data adalah nilai pusat data pengamatan (CentralTendency). • Setiap pengukuran aritmatika yang ditujukan untuk menggambarkan suatu nilai yang mewakili nilai pusat atau nilai sentral dari suatu gugus data (himpunan pengamatan) dikenal sebagai ukuran pemusatan data (tendensi sentral).
  • 3. • Mean (Rata-rata hitung/rata-rata aritmetika) • Median • Mode Terdapat tiga ukuran pemusatan data yang sering digunakan, yaitu:
  • 4. Rata-rata hitung atau arithmetic mean atau sering disebut dengan istilah mean. Merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk menggambarkan ukuran tendensi sentral. Mean dihitung dengan menjumlahkan semua nilai data pengamatan kemudian dibagi dengan banyaknya data. (1) Mean (arithmetic mean)
  • 5. ∑ = lambang penjumlahan semua gugus data pengamatan n = banyaknya sampel data N = banyaknya data populasi = nilai rata-rata sampel μ = nilai rata-rata populasi Mean dilambangkan dengan (dibaca "x-bar") jika kumpulan data ini merupakan contoh (sampel) dari populasi, sedangkan jika semua data berasal dari populasi, mean dilambangkan dengan μ (huruf kecil Yunani mu).
  • 6.
  • 7. Keterangan: ∑ = lambang penjumlahan semua gugus data pengamatan fi = frekuensi data ke-i n = banyaknya sampel data = nilai rata-rata sampel
  • 8.
  • 9. • b. Mean dari data distribusi Frekuensi atau dari gabungan: • Distribusi Frekuensi: Rata-rata hitung dari data yang sudah disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dapat ditentukan dengan menggunakan formula yang sama dengan formula untuk menghitung nilai rata-rata dari data yang sudah dikelompokkan. Keterangan: ∑ = lambang penjumlahan semua gugus data pengamatan fi = frekuensi data ke-i = nilai rata-rata sampel
  • 10. • Contoh 3: • Tabel berikut ini adalah nilai ujian statistik 80 mahasiswa yang sudah disusun dalam tabel frekuensi. Berbeda dengan contoh 2, pada contoh ke-3 ini, tabel distribusi frekuensi dibuat dari data yang sudah dikelompokkan berdasarkan selang/kelas tertentu (banyak kelas = 7 dan panjang kelas = 10)
  • 11.
  • 12.
  • 13. (2) Median  Median dari n pengukuran atau pengamatan x1, x2 ,..., xn adalah nilai pengamatan yang terletak di tengah gugus data setelah data tersebut diurutkan.  Apabila banyaknya pengamatan (n) ganjil, median terletak tepat ditengah gugus data, sedangkan bila n genap, median diperoleh dengan cara interpolasi yaitu rata-rata dari dua data yang berada di tengah gugus data.  Dengan demikian, median membagi himpunan pengamatan menjadi dua bagian yang sama besar, 50% dari pengamatan terletak di bawah median dan 50% lagi terletak di atas median.  Median sering dilambangkan dengan (dibaca "x-tilde") apabila sumber datanya berasal dari sampel (dibaca "μ-tilde") untuk median populasi.
  • 14.  Median tidak dipengaruhi oleh nilai-nilai aktual dari pengamatan melainkan pada posisi mereka.  Prosedur untuk menentukan nilai median, pertama urutkan data terlebih dahulu, kemudian ikuti salah satu prosedur berikut ini: 1. Banyak data ganjil → mediannya adalah nilai yang berada tepat di tengah gugus data 2. Banyak data genap → mediannya adalah rata-rata dari dua nilai data yang berada di tengah gugus data
  • 15. a. Median data tunggal: Untuk menentukan median dari data tunggal, terlebih dulu kita harus mengetahui letak/posisi median tersebut. Posisi median dapat ditentukan dengan menggunakan formula berikut: dimana n = banyaknya data pengamatan.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21. (3) Mode  Mode adalah data yang paling sering muncul/terjadi.  Untuk menentukan modus, pertama susun data dalam urutan meningkat atau sebaliknya, kemudian hitung frekuensinya.  Nilai yang frekuensinya paling besar (sering muncul) adalah modus.  Modus digunakan baik untuk tipe data numerik atau pun data kategoris. Modus tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem.
  • 22. Beberapa kemungkinan tentang modus suatu gugus data: 1. Apabila pada sekumpulan data terdapat dua mode, maka gugus data tersebut dikatakan bimodal. 2. Apabila pada sekumpulan data terdapat lebih dari dua mode, maka gugus data tersebut dikatakan multimodal. 3. Apabila pada sekumpulan data tidak terdapat mode, maka gugus data tersebut dikatakan tidak mempunyai modus.
  • 23. Meskipun suatu gugus data mungkin saja tidak memiliki modus, namun pada suatu distribusi data kontinyu, modus dapat ditentukan secara analitis.  Untuk gugus data yang distribusinya simetris, nilai mean, median dan modus semuanya sama.  Untuk distribusi miring ke kiri (negatively skewed): mean < median < modus  untuk distribusi miring ke kanan (positively skewed): terjadi hal yang sebaliknya, yaitu mean > median > modus.
  • 24.
  • 25. a. Modus Data Tunggal: Contoh 8: Berapa modus dari nilai ujian Kalkulus berikut ini:  2, 4, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9  2, 4, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9  2, 4, 6, 6, 6, 7, 8, 8, 8, 9  2, 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 8, 9  1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
  • 26. Jawab:  2, 4, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9→ Nilai yang sering muncul adalah angka 7 (M = 7)  2, 4, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9 → Modusnya ada dua, yaitu 6 dan 7 (bimodal). Karena ke-2 mode tersebut nilainya berurutan, mode sering dihitung dengan menghitung nilai rata-rata keduanya, ½ (6+7) = 6.5.  2, 4, 6, 6, 6, 7, 8, 8, 8, 9 → Modusnya ada dua (bimodal), yaitu 6 dan 8. Nilai mode tunggal tidak dapat dihitung karena ke-2 mode tersebut tidak berurutan.  2, 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 8, 9 → Gugus data tersebut dikatakan multimodal karena modusnya lebih dari dua.  1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 → Semua frekuensi data sama (tidak ada modus)
  • 27. b. Mode dalam Distribusi Frekuensi: dimana: Mo = modal = kelas yang memuat modus b = batas bawah kelas modal p = panjang kelas modal bmo = frekuensi dari kelas yang memuat modus (yang nilainya tertinggi) b1= bmo – bmo-1 = frekuensi kelas modal – frekuensi kelas sebelumnya b2 = bmo – bmo+1 = frekuensi kelas modal – frekuensi kelas sesudahnya
  • 28.
  • 29.
  • 30. Ukuran nilai pusat/tendensi sentral (average) merupakan nilai pewakil dari suatu distribusi data, sehingga harus memiliki sifat-sifat berikut: • Harus mempertimbangkan semua gugus data • Tidak boleh terpengaruh oleh nilai-nilai ekstrim. • Harus stabil dari sampel ke sampel. • Harus mampu digunakan untuk analisis statistik lebih lanjut. Karakteristik penting untuk ukuran tendensi sentral yang baik
  • 31. • Dari beberapa ukuran nilai pusat, Mean hampir memenuhi semua persyaratan tersebut, kecuali syarat pada point kedua, rata-rata dipengaruhi oleh nilai ekstrem. • Sebagai contoh, jika item adalah 2; 4; 5; 6; 6; 6; 7; 7; 8; 9 maka mean, median dan modus semua bernilai sama, yaitu 6. Jika nilai terakhir adalah 90 bukan 9, rata-rata akan menjadi 14.10, sedangkan median dan modus tidak berubah. • Meskipun dalam hal ini median dan modus lebih baik, namun tidak memenuhi persyaratan lainnya. Oleh karena itu Mean merupakan ukuran nilai pusat yang terbaik dan sering digunakan dalam analisis statistik.
  • 32. Nilai ukuran pusat yang tepat untuk digunakan tergantung pada: 1. sifat data, 2. sifat distribusi frekuensi dan 3. tujuan. • Data bersifat kualitatif, hanya modus yang dapat digunakan, contoh: mengetahui jenis tanah yang khas di suatu lokasi pola tanam di suatu daerah. • Data bersifat kuantitatif, dapat menggunakan mean atau median atau modus. Dengan mempertimbangkan sifat distribusi frekuensi dari gugus data tersebut.
  • 33. Soal Latihan 1. Di bawah ini adalah distribusi frekuensi tentang hasil produksi kain dari PT. Timitex selama 130 hari. Carilah mean, median dan modus dari data berikut! Produksi Kain (m persegi) Frekuensi 191- 307 308-424 425-541 542-658 659-775 776-892 893-1009 1010-1126 19 25 31 12 25 11 6 1