Dongeng Si Kabayan merupakan karya sastra prosa dan cerita rakyat Suku Sunda yang mengandung berbagai unsur budaya seperti peralatan hidup dan teknologi tradisional. Penelitian ini mendeskripsikan 18 jenis peralatan hidup manusia yang terdapat dalam dongeng tersebut, seperti alat rumah tangga, pertanian, perikanan, dan tempat tinggal. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang budaya masyar
Makalah pancasila mengenai kebudayaan sekaten dan grebek maulud dalam hal peranannya di ideologi pancasila saat ini yang merupakan salah hal yang fundamental bagi negara ini.
Makalah pancasila mengenai kebudayaan sekaten dan grebek maulud dalam hal peranannya di ideologi pancasila saat ini yang merupakan salah hal yang fundamental bagi negara ini.
4. Peralatan hidup dan teknologi tidak bisa
dipisahkan dengan budaya. Begitupun
dengan karya sastra yang di dalamnya
terkandung berbagai unsur budaya, salah
satunya peralatan hidup dan teknologi.
Apakah karya sastra bisa diteliti atau dibahas
yang menyangkut dengan kehidupan
manusia? Jawabannya Bisa!
Pendahuluan
5. Pendahuluan
Sadewa (2010: 65-66) mengemukakan
bahwa sebuah karya sastra bisa dibahas atau
diteliti melalui berbagai pendekatan yang
berkaitan dengan sagala hal yang
menyangkut kehidupan manusia dan
masyarakat.
Karya sastra yang dibahas dalam
penelitian ini adalah dongeng “Si
Kabayan” karya M.O. Koesman.
Menggunakan pendekatan kajian
Antropologi Sastra.
6. Endaswara (2013, hlm. 1) menyatakan “Antropologi sastra
adalah kajian yang berupaya meneliti sikap dan perilaku
manusia yang muncul sebagai budaya dalam karya sastra”.
Antropologi sastra ialah kajian yang mempelajari kehidupan
masyarakat (budaya) melalui sebuah karya sastra.
Antropologi
Sastra
7. Muslim (2016: 59) menyebutkan bahwa
dalam kehidupan tradisional atau teknik
tradisional terdapat macam sistem peralatan,
yakni alat-alat produksi, senjata, wadah, alat
untuk membuat api, makanan, minuman,
jamu, pakaian dan perhiasan, rumah, serta
alat-alat transportasi. Peralatan dan
perlengkapan hidup manusia juga
dipengaruhi oleh keadaan alam di mana
mereka tinggal.
Peralatan Hidup dan
Teknologi
Suwarno, dkk. (2018: 198)
bahwa peralatan hidup dan
teknologi selalu dijumpai
dalam kehidupan masyarakat
dalam membantu aktivitas
sehari-hari.
8. Dongeng Si Kabayan merupakan karya sastra prosa sekaligus cerita
rakyat yang berkembang di masyarakat Suku Sunda. Tidak ada
yang aneh lagi dengan tokoh Kabayan yang memiliki sifat pemalas,
banyak akal banyak alasan, tidak sedikit digambarkan dengan
sifatnya yang naif dan jenaka. Tidak hanya itu, isi cerita yang
terkandung pun banyak sekali teladan dan unsur-unsur budaya,
salah satunya peralatan hidup dan teknologi.
Dongeng Si Kabayan
Masalah dalam penelitian ini ialah meneliti mengenai sistem peralatan hidup manusia
yang terdapat dalam dongeng Si Kabayan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan sistem peralatan hidup manusia yang terdapat dalam dongeng Si
Kabayan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan bagi para pembaca, pendengar, dan penyimak.
9. Metode Penelitian
Metode penelitian yang
digunakan adalah metode
kualitatif deskriptif. Karena
penelitian ini datanya
bersumber dari lisan, tulisan,
atau barang agar bisa dimaknai
dari hal yang diteliti (Arikunto,
2013). Pendekatan yang
digunakan deskriptif analisis,
serta teknik yang digunakan
adalah teknik studi pustaka.
Metode Kualitatif
Deskriptif
Pendekatan Deskriptif
Analisis
Teknik Studi Pustaka
10. Peralatan Hidup dan Teknologi Dongeng Si Kabayan
Hasil dan Pembahasan
Dongeng
Si Kabayan
8 Judul
18 Peralatan
Hidup
1. Ngala Tutut
2. Ngala Nangka
3. Marak
4. Nyingsieunan
5. Ngadeupaan Lincar
6. Parea-rea Omong
7. Moro Uncal
8. Dagang Nangka
1. Tempat Tinggal
2. Senjata
3. Perikanan
4. Pertanian
5. Rumah Tangga
11. Bilik
Hasil dan Pembahasan
Jeujeur
Heurap
Telebug
Serat yang dirangkaikan hingga
membentuk benda kaku.
Digunakan tas, keranjang,
bahkan dinding rumah.
Gagang dari pancingan untuk
menangkap ikan.
Peralatan untuk
menangkap ikan,
dibuat dari benang
kayu yang diikat.
Ditambah pemberat.
Peralatan yang dibuat
dari anyaman bambu.
Digunakan untuk
menyimpan beras, padi,
dll.
12. Paser
Hasil dan Pembahasan
Golodog
Bedog
Bedog
Panjang
Alat yang digunakan untuk
menangkap hewan buruan.
Terbuat dari sepotong bambu
kecil yang dibuat tajam.
Terbuat dari kayu atau bambu
gelondongan. Digunakan untuk
keperluan tempat tinggal
(rumah).
Peralatan atau senjata
untuk memotong
sesuatu. Terbuat dari
besi dengan gagang
dan sarangka yang
terbuat dari kayu.
Peralatan atau senjata
sejenis dengan bedog,
yang membedakan
hanya ukuran saja yang
lebih panjang.
13. Pintu
Hasil dan Pembahasan
Korang
Parang
Tetenong
Peralatan keperluan tempat
tinggal tempat keluar
masuknya orang. Biasa terbuat
dari kayu.
Alat untuk menyimpan ikan
yang terbuat dari bambu.
Tetapi sekarang sudah banyak
yang menggunakan bahan
benang plastik.
Peralatan atau senjata untuk
membersihkan bedengan,
bentuknya semu bengkok di
bagian belakang. Terbuat
dari besi/baja dan gagang
terbuat dari kayu.
Wadah tempat menyimpan
lauk nasi yang terbuat dari
bambu disertai dengan
tutupnya.
14. Lemari
Hasil dan Pembahasan
Tolombong
Tumbak
Peso Raut
Peralatan rumah tangga tempat
menyimpan barang yang
terbuat dari kayu, bahkan
sekarang banyak menggunakan
plastik.
Peralatan yang dibuat dari
anyaman bambu, yang
berbentuk bulat dengan alas
berbentuk persegi. Digunakan
untuk menyimpan padi, beras,
dll.
Peralatan atau senjata untuk
berburu. Terbuat dari besi
dan gagangnya terbuat dari
kayu.
Peralatan sejenis pisau yang
khusus digunakan untuk
meraut daun kawung,
bambu. Bentuknya agak
melengkung terbuat dari
besi dan gagang kayu.
15. Rancatan
Hasil dan Pembahasan
Salang
Peralatan untuk mengangkat (menanggung) terbuat
dari bambu yang sudah dipotong setengah, di ujung
bambu ada bagian bambu yang dibulatkan dengan
tujuan agar tali tidak lepas.
Alat pasangan rancatan yang fungsinya untuk
membawa barang yang berat dan jumlahnya
banyak. Terbuat dari tali anyaman silang tempat
menyimpan wadah seperti tolombong.
16. Daptar Pustaka
Hidayat, T., & Haerudin, D. (Dkk.). (2010). Peperenian Urang Sunda. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.
Koesman, M. O. (2013). Si Kabayan. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.
Isnendes, Retty. (2010). Teori Sastra. Bandung: JPBD FPBS UPI.
Danadibrata, R.A. (2015). Kamus Basa Sunda. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.
Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS.
Indrastuti, N. S. K. (2018). Representasi Unsur Budaya dalam Cerita Rakyat Indonesia: Kajian Terhadap Status Sosial dan Kebudayaan
Masyarakat. Malaysian Journal of Social Sciences and Humanities (MJSSH), 3(3), 189-199.
Muslim, M. Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural dalam Buku Teks Bahasa Indonesia untuk Siswa SMP. Riksa Bahasa: Jurnal Bahasa, Sastra,
dan Pembelajarannya, 2(1).
Rahmawati, dkk. 2007. Sastra Lisan Tolaki. Kendari: Kantor Bahasa, Provinsi Sultra.
Ratna, Nyoman Kutha. (2011). Antropologi Sastra (Peranan Unsur-unsur Kebudayaan dalam Proses Kreatif). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sadewa, I Ketut. Sajak Nyanyian Angsa Karya WS. Rendra. Analisis Antropologi Sastra. Jurnal Sastra Universitas Udayana. Vol 12.
Sutardi, Tedi. (2007).Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Bahasa. Bandung:
PT Setia Purna Inves.
Suwarno, S., Saddhono, K., & Wardani, N. E. (2018). Sejarah, Unsur Kebudayaan, dan Nilai Pendidikan Karakter dalam Legenda Sungai Naga.
Retorika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 11(2), 194-203.
Toha, Riris, dkk. (2010). Pedoman Penelitian Satra Anak. Jakarta: Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional.
Zulfahnur, dkk. (1997). Cerita Rakyat Folklor. Jakarta: PT. Gramedia.
Koesman, M. O. (2013). Si Kabayan. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.
Isnendes, Retty. (2010). Teori Sastra. Bandung: JPBD FPBS UPI.
Danadibrata, R.A. (2015). Kamus Basa Sunda. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.