Dokumen tersebut membahas prinsip dasar teknik dan prosedur pemeriksaan jembatan. Termasuk gaya-gaya yang bekerja pada jembatan, metode perencanaan, penilaian kondisi jembatan, klasifikasi jembatan, komponen dan elemen jembatan, serta bangunan pengaman jembatan.
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuenIqlal Suriansyah
Dokumen tersebut merangkum hasil analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja di Kabupaten Aceh Timur. Tujuannya adalah mengetahui kapasitas jembatan dan merencanakan perkuatan strukturalnya untuk menanggung beban truk seberat 67 ton. Dilakukan pengukuran dimensi, pengambilan sampel, perhitungan beban, dan analisis struktur menggunakan program SAP2000. Hasil akhir berupa laporan per
Ada dua jenis beban utama yang mempengaruhi perencanaan jembatan, yaitu beban permanen seperti berat sendiri dan beban mati tambahan, serta beban transient seperti beban lalu lintas, beban angin, dan beban gempa. Perencanaan jembatan mempertimbangkan aspek lalu lintas, teknis, dan estetika untuk memenuhi persyaratan transportasi dan memberikan nilai tambah artistik.
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdfNhkHabit
Dokumen tersebut membahas tentang desain jembatan dan perkenalan software, mencakup aspek-aspek perencanaan jembatan seperti acuan normatif, pokok-pokok perencanaan, penentuan muatan dan lebar jembatan, kombinasi pembebanan, tahapan analisis struktur, teori dasar perhitungan struktur, dan contoh soal latihan.
Dokumen tersebut membahas mengenai definisi, bagian-bagian, dan jenis-jenis konstruksi jembatan. Secara ringkas, jembatan adalah struktur yang menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh rintangan seperti sungai atau lembah. Jembatan terdiri atas struktur atas, struktur bawah, dan pondasi, serta memiliki berbagai bentuk seperti truss, beam, arch, cable-stayed, dan suspension bridge.
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuenIqlal Suriansyah
Dokumen tersebut merangkum hasil analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja di Kabupaten Aceh Timur. Tujuannya adalah mengetahui kapasitas jembatan dan merencanakan perkuatan strukturalnya untuk menanggung beban truk seberat 67 ton. Dilakukan pengukuran dimensi, pengambilan sampel, perhitungan beban, dan analisis struktur menggunakan program SAP2000. Hasil akhir berupa laporan per
Ada dua jenis beban utama yang mempengaruhi perencanaan jembatan, yaitu beban permanen seperti berat sendiri dan beban mati tambahan, serta beban transient seperti beban lalu lintas, beban angin, dan beban gempa. Perencanaan jembatan mempertimbangkan aspek lalu lintas, teknis, dan estetika untuk memenuhi persyaratan transportasi dan memberikan nilai tambah artistik.
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdfNhkHabit
Dokumen tersebut membahas tentang desain jembatan dan perkenalan software, mencakup aspek-aspek perencanaan jembatan seperti acuan normatif, pokok-pokok perencanaan, penentuan muatan dan lebar jembatan, kombinasi pembebanan, tahapan analisis struktur, teori dasar perhitungan struktur, dan contoh soal latihan.
Dokumen tersebut membahas mengenai definisi, bagian-bagian, dan jenis-jenis konstruksi jembatan. Secara ringkas, jembatan adalah struktur yang menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh rintangan seperti sungai atau lembah. Jembatan terdiri atas struktur atas, struktur bawah, dan pondasi, serta memiliki berbagai bentuk seperti truss, beam, arch, cable-stayed, dan suspension bridge.
Analisis beban jembatan Sarjito II Yogyakarta meliputi berat sendiri, beban mati tambahan, beban lalu lintas, gaya rem, beban pejalan kaki, pengaruh temperatur, dan beban angin. Jembatan dirancang untuk menanggung berat beton, aspal, air hujan, serta beban tambahan seperti penerangan dan pemeliharaan. Beban lalu lintas terdiri atas beban merata dan garis yang mempengaruhi balok lantai. Gaya rem didistribusikan
Dokumen ini merangkum analisis kapasitas struktur jembatan rangka tumpu akibat beban truk 67 ton. Struktur jembatan dimodelkan menggunakan perangkat lunak SAP2000 berdasarkan standar muatan jembatan. Hasilnya menunjukkan beberapa elemen struktur mengalami kegagalan akibat beban kerja. Upaya perkuatan dilakukan dengan menambahkan pelat baja pada elemen-elemen tertentu dan mengganti elemen lemah dengan profil yang
Abutment adalah bagian bangunan bawah jembatan yang berfungsi sebagai penyangga seluruh beban hidup dan mati pada jembatan. Abutment terletak di ujung-ujung pilar jembatan dan menggunakan bantalan karet untuk menerima beban dari geladak jembatan serta mengurangi getaran. Bantalan karet ini terbuat dari campuran karet dan neoprene yang diperkuat pelat baja.
Abutment adalah bagian bangunan bawah jembatan yang berfungsi sebagai penyangga seluruh beban hidup dan mati pada jembatan. Abutment menerima beban dari bagian atas jembatan dan menyalurkannya ke pondasi melalui bantalan karet yang berfungsi sebagai peredam getaran. Bantalan karet dapat menahan beban vertikal dan sedikit beban horizontal serta memungkinkan putaran, sesuai dengan desainnya.
Abutment adalah bagian bangunan bawah jembatan yang berfungsi sebagai penyangga seluruh beban hidup dan mati pada jembatan. Abutment menerima beban dari bagian atas jembatan dan menyalurkannya ke pondasi melalui bantalan karet yang berfungsi sebagai peredam getaran. Bantalan karet dapat menahan beban vertikal dan sedikit beban horizontal serta memungkinkan putaran, sesuai dengan desainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis jembatan berdasarkan bentuk konstruksinya, yaitu jembatan balok, kantilever, lengkung, gantung, kabel, dan rangka. Dokumen juga menjelaskan struktur dan bagian-bagian penting dari sebuah jembatan, yaitu struktur atas, struktur bawah, jalan pendekat, dan bangunan pengaman.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai data geometri, profil baja, pembebanan, dan perhitungan gempa untuk analisis jembatan rangka baja. Data geometri mencakup jenis, lebar, dan tinggi jembatan serta profil baja yang digunakan. Pembebanan meliputi beban mati, hidup, angin, serta gempa yang dihitung berdasarkan standar nasional.
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Fardi Kalumata
Survey Pendahuluan Untuk Perencanaan Jembatan dan Teknik - teknik Pengumpulan data-data lapangan untuk Persiapan Pembuatan DED ( Detail Engineering Desain )
Dokumen tersebut membahas tentang beban gempa pada struktur jembatan. Secara singkat, dibahas mengenai respon elastis dan inelastis struktur jembatan terhadap gempa, tipe-tipe struktur jembatan, perhitungan waktu getar jembatan, serta cara menentukan besaran beban gempa horisontal yang bekerja pada struktur jembatan."
Dr. ing. ir - andreas triwiyono - evaluasi dan rehabilitasi jembatantoloboa
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi dan rehabilitasi jembatan, termasuk data jumlah dan kondisi jembatan di Indonesia, contoh keruntuhan jembatan, penyebab kerusakan jalan dan jembatan, metode evaluasi kekuatan jembatan, dan teknik rehabilitasi jembatan seperti perkuatan struktur dan perkuatan lentur.
Analisis beban jembatan Sarjito II Yogyakarta meliputi berat sendiri, beban mati tambahan, beban lalu lintas, gaya rem, beban pejalan kaki, pengaruh temperatur, dan beban angin. Jembatan dirancang untuk menanggung berat beton, aspal, air hujan, serta beban tambahan seperti penerangan dan pemeliharaan. Beban lalu lintas terdiri atas beban merata dan garis yang mempengaruhi balok lantai. Gaya rem didistribusikan
Dokumen ini merangkum analisis kapasitas struktur jembatan rangka tumpu akibat beban truk 67 ton. Struktur jembatan dimodelkan menggunakan perangkat lunak SAP2000 berdasarkan standar muatan jembatan. Hasilnya menunjukkan beberapa elemen struktur mengalami kegagalan akibat beban kerja. Upaya perkuatan dilakukan dengan menambahkan pelat baja pada elemen-elemen tertentu dan mengganti elemen lemah dengan profil yang
Abutment adalah bagian bangunan bawah jembatan yang berfungsi sebagai penyangga seluruh beban hidup dan mati pada jembatan. Abutment terletak di ujung-ujung pilar jembatan dan menggunakan bantalan karet untuk menerima beban dari geladak jembatan serta mengurangi getaran. Bantalan karet ini terbuat dari campuran karet dan neoprene yang diperkuat pelat baja.
Abutment adalah bagian bangunan bawah jembatan yang berfungsi sebagai penyangga seluruh beban hidup dan mati pada jembatan. Abutment menerima beban dari bagian atas jembatan dan menyalurkannya ke pondasi melalui bantalan karet yang berfungsi sebagai peredam getaran. Bantalan karet dapat menahan beban vertikal dan sedikit beban horizontal serta memungkinkan putaran, sesuai dengan desainnya.
Abutment adalah bagian bangunan bawah jembatan yang berfungsi sebagai penyangga seluruh beban hidup dan mati pada jembatan. Abutment menerima beban dari bagian atas jembatan dan menyalurkannya ke pondasi melalui bantalan karet yang berfungsi sebagai peredam getaran. Bantalan karet dapat menahan beban vertikal dan sedikit beban horizontal serta memungkinkan putaran, sesuai dengan desainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis jembatan berdasarkan bentuk konstruksinya, yaitu jembatan balok, kantilever, lengkung, gantung, kabel, dan rangka. Dokumen juga menjelaskan struktur dan bagian-bagian penting dari sebuah jembatan, yaitu struktur atas, struktur bawah, jalan pendekat, dan bangunan pengaman.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai data geometri, profil baja, pembebanan, dan perhitungan gempa untuk analisis jembatan rangka baja. Data geometri mencakup jenis, lebar, dan tinggi jembatan serta profil baja yang digunakan. Pembebanan meliputi beban mati, hidup, angin, serta gempa yang dihitung berdasarkan standar nasional.
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Fardi Kalumata
Survey Pendahuluan Untuk Perencanaan Jembatan dan Teknik - teknik Pengumpulan data-data lapangan untuk Persiapan Pembuatan DED ( Detail Engineering Desain )
Dokumen tersebut membahas tentang beban gempa pada struktur jembatan. Secara singkat, dibahas mengenai respon elastis dan inelastis struktur jembatan terhadap gempa, tipe-tipe struktur jembatan, perhitungan waktu getar jembatan, serta cara menentukan besaran beban gempa horisontal yang bekerja pada struktur jembatan."
Dr. ing. ir - andreas triwiyono - evaluasi dan rehabilitasi jembatantoloboa
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi dan rehabilitasi jembatan, termasuk data jumlah dan kondisi jembatan di Indonesia, contoh keruntuhan jembatan, penyebab kerusakan jalan dan jembatan, metode evaluasi kekuatan jembatan, dan teknik rehabilitasi jembatan seperti perkuatan struktur dan perkuatan lentur.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
1. PRINSIP DASAR TEKNIK DAN
PROSEDUR PEMERIKSAAN
JEMBATAN
PELATIHAN PEMERIKSAAN JEMBATAN
2. GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA JEMBATAN
;
Beban Mati/Permanen
Semua beban tetap yang berasal dari berat
sendiri jembatan, termasuk segala unsur
tambahan tetap yang dianggap merupakan
satuan
3. Beban Hidup (Lalu lintas dan Pejalan
Kaki)
Beban yang berasal dari berat kendaraan
bergerak dan pejalan kaki. Beban hidup pada
jembatan ada dua macam “T” dan “D”.
“T” digunakan untuk perhitungan lantai
kendaraan. Beban “D” biasanya digunakan
untuk perhitungan gelagar jembatan
4.
5.
6. Aksi-aksi lainnya :
- Penurunan
- Deformasi, rangkak, susut
- Temperatur
- Prategang
- Aliran air
- Tekanan angin
- Gempa
7. Dengan adanya beban/gaya dengan besaran dan arah
tertentu pada struktur jembatan, melalui analisis
struktur bisa diketahui reaksi perletakan dan kemudian
bisa diketahui bahwa suatu elemen struktur jembatan
menahan satu Gaya Aksial, atau satu Momen Lentur,
atau satu Gaya Lintang, atau satu Gaya Torsi, atau
menahan 2, atau 3, atau semua gaya-gaya tersebut
pada waktu bersamaan
8. Gaya aksial
adalah gaya yang
bekerja pada
pusat aksis
(sumbu) elemen
struktur
Gaya lintang atau gaya geser bekerja
tegak lurus terhadap aksis (sumbu)
elemen struktur
9. • Regangan : perubahan relatif ukuran/ bentuk benda yang
mengalami tegangan, sebuah batang yang mengalami regangan
akibat gaya tarik F.
Tegangan, = F/A
Regangan, = L/Lo
Gaya yang terjadi pada
elemen batang rangka
adalah gaya aksial tarik atau
tekan
Jembatan gantung
13. METODE
PERENCANAAN
Desain Tegangan Izin
(ASD : Allowable Stress Design)
Konsep ASD (Allowable Stress Design) adalah tegangan
yang
terjadi harus lebih kecil dari tegangan ijin.
Tegangan yang terjadi dihitung berdasarkan pada beban
yang terjadi pada struktur atau member sedangkan
tegangan ijin didapat dari kekuatan maksimum material
dibagi dengan safety
factor.
Jadi : Tegangan yang terjadi <= Kekuatan
maksimum
material /Safety Factor
14. Desain Kekuatan Batas
LRFD (Load and Resistance Factor Design)
Konsep LRFD adalah beban kerja yang telah dikalikan dengan
suatu Faktor Beban ( Load Factor) harus lebih kecil atau sama
dengan beban ijin yang telah dikalikan dengan suatu Faktor
Reduksi (Reduction Factor)
Faktor Beban nilainya > 1 sedangkan Faktor Reduksi nilainya <
1
Jadi : Faktor Beban x Beban Kerja
<= Faktor Reduksi x Beban Ijin
15. PENILAIAN KONDISI JEMBATAN
Penilaian beban jembatan digunakan untuk
menentukan kapasitas beban hidup yang ada
pada jembatan
Setiap elemen jembatan mempunyai nilai yang
berbeda, dan penilaian beban jembatan
tergantung pada kondisi elemen yang paling
kritis
16. Penilaian beban jembatan ini dinyatakan
dalam satuan ton dan dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
17. Penilaian inventarisasi
Menyatakan kondisi eksisting jembatan dan kondisi material yang
digunakan sehubungan dengan kerusakan yang terjadi
Penilaian kondisi jembatan pada saat berfungsi
Penilaian beban pada saat jembatan berfungsi secara umum menyatakan
kondisi beban hidup yang diizinkan melewati jembatan
Penilaian kendaraan
Penilaian kendaraan beban truk merupakan penilaian beban pada saat
jembatan berfungsi
23. KOMPONEN DAN ELEMEN JEMBATAN
Lantai Jembatan : Menahan langsung beban lalu lintas
Bangunan Atas : Menahan dan meneruskan beban lantai ke
bangunan bawah melalui perletakan
Bangunan bawah : Menahan dan meneruskan beban dari bangunan
atas ke fondasi
Fondasi : Menahan seluruh beban jembatan dan meneruskan ke
dalam tanah
Siar muai : Mengakomodasi muai susut struktur bangunan atas,
kontraksi dan rotasinya
24. SAMBUNGAN
Baut mutu tinggi :
ASTM A307 –
low carbon steel
ASTM A325 –
high strength steel
ASTM A490 –
high strength alloy
steel
29. SISTEM STRUKTUR BANGUNAN BAWAH JEMBATAN
Kepala Jembatan
Pilar
Fondasi
Pangkal Jembatan
Pilar
30. JALAN PENDEKAT
Bagian yang menghubungkan konstruksi perkerasan jalan
dengan kepala jembatan (Abutment)
Penyebab terjadinya penurunan jalan pendekat :
Pemadatan yang kurang sempurna pada saat pelakasanaan, akibat tebal
pemadatan tidak mengikuti ketentuan pelaksanaan atau kadar air optimum
tidak terpenuhi.
Karena air mengalir keluar, dimana terjadi kapilerisasi pada lapisan atau
kelurusan air melalui saluran drainase sehingga ada perubahan tegangan
efektif.
Pemadatan lapisan timbunan jalan pendekat yang berlebih, dimana terjadi
perubahan kadar air yang mengakibatkan pengembangan lapisan tanah
yang dapat mendesak permukaan perkerasan ke atas.
Jalan pendekat turun
31. BANGUNAN PENGAMAN JEMBATAN
Bisa berupa : krib (bangunan pengarah aliran air), pengendali dasar
sungai (groundsill atau bottom controller), talud, turap, fender, dinding
penahan tanah dan pengaman dasar sungai.
Pengaman
pangkal
jembatan
yang sudah
rusak