Contoh judul ptk lengkap bahasa indonesia sdn kelas 1 sd kemampuan membaca n...SEDIA PTK
Kami Menyediakan CD KUMPULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH dan PTS yang bisa digunakan sebagai referensi dalam pembuatan karya ilmiah dan juga sebagai referensi untuk kenaikan pangkat, DVD Penelitian Tindakan Kelas Ini untuk Tingkat TK, SD, SMP, SMA Sederajat dengan Format Word, sangat bagus untuk menambah Khazanah Keilmuan Kita Semuanya. Semoga Bermanfaat. Pemesanan Hubungi 085797510051
Contoh Raport Proyek Pelajar Pancasila Sekolah Penggerak yang dikembangkan secara sederhana di SMP S Pusaka CIranjang, Raport dapat digunakan sementara waktu sambil menunggu raport Proyek Pelajar Pancasila yang resmi dirilis oleh KEMDIKBUDDIKTI, semoga bermanfaat
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, kelas VII semester 2 Bab IV. Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Contoh judul ptk lengkap bahasa indonesia sdn kelas 1 sd kemampuan membaca n...SEDIA PTK
Kami Menyediakan CD KUMPULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH dan PTS yang bisa digunakan sebagai referensi dalam pembuatan karya ilmiah dan juga sebagai referensi untuk kenaikan pangkat, DVD Penelitian Tindakan Kelas Ini untuk Tingkat TK, SD, SMP, SMA Sederajat dengan Format Word, sangat bagus untuk menambah Khazanah Keilmuan Kita Semuanya. Semoga Bermanfaat. Pemesanan Hubungi 085797510051
Contoh Raport Proyek Pelajar Pancasila Sekolah Penggerak yang dikembangkan secara sederhana di SMP S Pusaka CIranjang, Raport dapat digunakan sementara waktu sambil menunggu raport Proyek Pelajar Pancasila yang resmi dirilis oleh KEMDIKBUDDIKTI, semoga bermanfaat
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, kelas VII semester 2 Bab IV. Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Multikulturalisme
Multikultural Di Indonesia
Faktor Penyebab Multikultural Di Indonesia
Suku Bangsa Di Indonesia
Data Suku Bangsa Di Indonesia
NAD,SUMUT,RIAU,SUMBAR,KEP RIAU,SUMSEL,BENGKULU,LAMPUNG,JAMBI,JAKARTA,JABAR,JAKTIM,JATENG,KALBAR,KALTIM,KALTENG,KALSEL,BALI,NTT,NTB,SULUT,SULTENG,SULBAR,SULTENGGARA,MALUKU,IRIAN JAYA/PAPUA.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. Mengenal Diri Sendiri & Lingkunganku
1
Menghargai Keberagaman di
Lingkungan Sekitar
4
Keberagaman sebagai Anugerah
2
Keberagaman sebagai Kekuatan
3
BAB 3 JATI DIRI & LINGKUNGANKU
5. PULAU SUMATRA
1. Keberagaman di Berbagai Pulau di Indonesia
• Terdiri dari 10 provinsi
Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatra
Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan
Bangka Belitung dan Lampung
• Suku
Suku Aceh, suku Batak, suku Melayu
• Lagu Daerah
Bungong Jeumpa, Soleram, Kampuang Jauh di Mato
• Tarian Daerah
Tari Saman, tari Piring, tari Zapin
6. PULAU JAWA
1. Keberagaman di Berbagai Pulau di Indonesia
• Terdiri dari 6 provinsi
Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah
Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur
• Suku
Suku Jawa, suku Sunda, suku Madura, suku Badui
• Lagu Daerah
Kicir-kicir, Tokecang, Cublak-cublak suweng
• Tarian Daerah
Tari Jaipong, tari Reog Ponorogo, tari Merak
7. PULAU BALI
1. Keberagaman di Berbagai Pulau di Indonesia
• Pada awal kemerdekaan Bali masuk dalam
gugusan kepulauan Sunda Kecil
Gugusan Kepulauan Sunda Kecil meliputi Bali, Nusa
Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat
• Suku
Suku Bali, suku Loloan
• Lagu Daerah
Dewa Ayu, Janger, Jeru Pencar
• Tarian Daerah
Tari Kecak, tari Barong, tari Legong
8. KEPULAUAN NUSA TENGGARA
1. Keberagaman di Berbagai Pulau di Indonesia
• Terdiri dari 2 provinsi
Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara
Timur
• Suku
Suku Sasak, suku Sumbawa
• Lagu Daerah
Anak Kambing Saya, Potong Bebek
Angsa
• Tarian Daerah
Tari Batu Nganga, tari Gareng Lameng
9. PULAU PAPUA
1. Keberagaman di Berbagai Pulau di Indonesia
• Terdiri dari 5 provinsi
Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Selatan dan
Papua Pegunungan
• Suku
Suku Asmat, suku Karowai, suku Dani
• Lagu Daerah
Apuse, Yamko Rambe Yamko
• Tarian Daerah
Tari Musyoh, tari Pernang, tari Suanggi
10. PULAU SULAWESI
1. Keberagaman di Berbagai Pulau di Indonesia
• Terdiri dari 6 provinsi
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara
• Suku
Suku Bugis, suku Toraja, suku Minahasa
• Lagu Daerah
Sipatokaan, Tope Gugu, Pela Tawa-Tawa
• Tarian Daerah
Tari Cakalele, tari Balumbu, tari Mabissu
11. KEPULAUAN MALUKU
1. Keberagaman di Berbagai Pulau di Indonesia
• Terdiri dari 2 provinsi
Maluku dan Maluku Utara
• Suku
Provinsi Maluku: Suku Wemale, suku Ambon, suku
Aru, suku Alifuru Gunung, dan suku Alune
Provinsi Maluku Utara: suku Mangole, suku Sawai,
suku Makian dan suku Weda
• Lagu Daerah
Ayo Mama, Goro Gorone, Borero
• Tarian Daerah
Tari Lenso, tari Coka Iba, tari Katreji
12. KEPULAUAN KALIMANTAN
1. Keberagaman di Berbagai Pulau di Indonesia
• Terdiri dari 5 provinsi
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
• Suku
Suku Dayak, suku Kutai, suku Banjar
• Lagu Daerah
Ampar-Ampar Pisang, Cik-Cik Periuk, Burung Enggang
• Tarian Daerah
Tari Zapin, tari Giring-giring, tari Gantar
13. 2. Keuntungan dan Tantangan Hidup dalam Keberagaman
a. Menimbulkan sifat toleransi di
antara umat beragama
b. Menimbulkan keharmonisan yang
lebih tinggi
c. Menghormati perbedaan agama
d. Memperkukuh semangat persatuan
dan kesatuan
e. Mengembangkan kerukunan
antarumat beragama
KEUNTUNGAN
KEBERAGAMAN BERAGAMA
a. Menumbuhkan rasa cinta tanah air
b. Mempersatukan bangsa
c. Mengembangkan sikap toleransi
d. Menjadi identitas bagi bangsa
Indonesia
e. Meningkatkan pendapatan nasional
f. Menjadi daya tarik wisatawan
KEUNTUNGAN
KEBERAGAMAN SUKU, RAS
DAN BUDAYA
14. 3
1
2
4
5
6
Sikap yang mengunggulkan
suku bangsa sendiri dan
merendahkan suku bangsa lain
Munculnya perasaan
kedaerahn dan
kesukuan yang
berlebihan
Kurangnya sikap menghargai
dalam keberagaman
masyarakat
Kurangnya sikap
toleran dalam
perbedaan
Keberagaman masyarakat
menyebabkan rawan akan
terjadinya perpecahan
Kesejahteraan masyarakat
yang tidak merata di
berbagai daerah
T
A
N
T
A
N
G
A
N
D
A
L
A
M
K
E
B
E
R
A
G
A
M
A
N
16. 01 02 03 04
UNSUR-UNSUR YANG HARUS DIMILIKI UNTUK TERCIPTANYA KEBERAGAMAN
点击添加主要内容
1. Upaya Menghargai Keberagaman di Lingkungan Sekitar
Kemampuan berpikir dan
kecakapan sosial warga
Negara dalam memenuhi
nilai toleransi agar hidup
rukun dan damai
Kompetensi
Institusi atau organisasi
bergantung pada individu
dan wilayah warga
Negara di mana ia
tinggal
Institusi
Unsur ini untuk
mengukuhkan peran dan
status masyarakat dalam
lingkungannya agar dapat
berinteraksi dengan baik
Identitas
Faktor emosi, seperti
perasaan senang, antusias,
takut atau marah dapat
berdampak pada
perkembangan proses
pluralitas masyarakat
Emosi
17. a. Menghargai perbedaan budaya yang
ada
b. Memberikan kesempatan kepada
tetangga untuk menjalankan
ibadahnya
c. Tolong-menolong antarwarga ketika
melaksanakan hari raya
d. Tidak mebeda-bedakan tetangga
e. Bersikap sopan pada tetangga meski
berbeda suku, agama, ras, agama dan
antargolongan
PERILAKU TOLERANSI
DALAM KEBERAGAMAN
a. Tidak mengejek perbedaan fisik
teman
b. Tidak merendahkan orang yang
memiliki logat khas daerah tertentu
c. Tidak mengejek budaya teman
d. Menghargai teman yang berbeda
agama
e. Menghargai perbedaan ras
antarteman
f. Menghormati saat teman beribadah
g. Menghormati perbedaan golongan
teman
UPAYA MENGHARGAI
KEBERAGAMAN MASYARAKAT
1. Upaya Menghargai Keberagaman di Lingkungan Sekitar
18. LINGKUNGAN KELUARGA
2. SIKAP DAN PERILAKU YANG MENJAGA & MERUSAK
KEBINEKAAN DI LINGKUNGAN SEKITAR
LINGKUNGAN SEKOLAH
LINGKUNGAN MASYARAKAT
LINGKUNGAN BERBANGSA &
BERNEGARA
19. Menghormati perbedaan dalam
keluarga
Mengembangkan sikap toleransi
Saling mencintai sesama anggota
keluarga
Membantah nasihat orang tua
Tidak menghormati anggota
keluarga
Tidak mau bekerja sama dengan
anggota keluarga
LINGKUNGAN KELUARGA
Adanya keterbukaan antaranggota
keluarga
Mematuhi nasihat orang tua
Tidak mau membantu anggota
keluarga yang kesulitan
Tidak menghormati perbedaan
P
E
R
I
L
A
K
U
M
E
N
J
A
G
A
K
E
B
I
N
E
K
A
A
N
P
E
R
I
L
A
K
U
M
E
R
U
S
A
K
K
E
B
I
N
E
K
A
A
N
20. Berteman tanpa membedakan suku,
agama dan ras
Bekerja sama membersihkan
sekolah
Mengerjakan tugas kelompok tanpa
membedakan
Tidak mau mengerjakan tugas
kelompok
Tidak mau mengerjakan piket
sekolah
Tidak mau bekerja sama dengan
teman
LINGKUNGAN SEKOLAH
Menghormati teman yang berbeda
suku, ras, agama dan budaya
Menjenguk teman yang sakit
Memilih-milih teman dalam
pergaulan
Mengejek teman yang berbeda
suku dan agama
P
E
R
I
L
A
K
U
M
E
N
J
A
G
A
K
E
B
I
N
E
K
A
A
N
P
E
R
I
L
A
K
U
M
E
R
U
S
A
K
K
E
B
I
N
E
K
A
A
N
21. Mengikuti kegiatan kerja bakti atau
gotong royong
Saling membantu tetangga tanpa
membeda-bedakan
Menjaga keamanan lingkungan
Tidak ikut kerja bakti atau
gotong royong
Tidak mau bekerja sama
dengan tetangga
Tidak menghormati pendapat orang
lain
LINGKUNGAN MASYARAKAT
Menyelesaikan masalah dengan
musyawarah
Bergaul bersama warga tanpa
membedakan suku, agama, ras dan
budaya
Tidak menghargai perbedaan di
lingkungan sekitar
Tidak mau menolong tetangga
yang berbeda suku, agama, ras
dan budaya
P
E
R
I
L
A
K
U
M
E
N
J
A
G
A
K
E
B
I
N
E
K
A
A
N
P
E
R
I
L
A
K
U
M
E
R
U
S
A
K
K
E
B
I
N
E
K
A
A
N
22. Mematuhi peraturan perundangan
yang berlaku
Mengembangkan semangat
persatuan
Melestarikan budaya dari daerah
lain
Menyelesaikan masalah dengan
kekerasan
Meremehkan budaya orang
lain
Menyebarkan berita bohong
LINGKUNGAN BERBANGSA & BERNEGARA
Mengutamakan sikap toleransi
Mengutamakan kepentingan bangsa
dan Negara daripada kepentingan
pribadi atau golongan
Menjelekkan suku bangsa orang
lain
Rendahnya sikap toleransi
P
E
R
I
L
A
K
U
M
E
N
J
A
G
A
K
E
B
I
N
E
K
A
A
N
P
E
R
I
L
A
K
U
M
E
R
U
S
A
K
K
E
B
I
N
E
K
A
A
N