2. Bukalah pemikiran CERDAS:
Bahwa SYUKUR selalu dihadapkan secara
diametral dengan KUFUR berarti juga
berlaku bagi siapa saja dan di jaman apa saja
3. Ojo gampang menilai lan nyalah-nyalahake liyan,
mergo yen wis kadung gawe kesimpulan sing salah,
isok dipastekke kowe dadi isin malah dadi cilakamu
Kiai Akbar Sulaiman Keraton, Budi –Darma dari Aguru-Guru
4. Syafaat mensyaratkan bagi mereka yang telah “menyaksikan
dengan sebenar-benarnya atas mengadaNya DIA” dengan
ILMU pemuka hakekat yang menjadikan seseorang itu di
dalam hidayah wujud terang Cahaya-Nya
َنْوممَلْعَي ْم
ُهَو َِقحل ِ
ِب َِده َش ْنَم
Kiai Akbar Sulaiman Keraton, Budi – Darma dari Aguru-Guru
5. Dalam sejarah umat manusia – pepiling, pengingat kepada diri sendiri.
Saat mendengar berita AZAB, PAGEBLUK, PACEKLIK, DOSA, KAFIR.
Sejarahnya:
Manusia selalu berpikr dan berkeyakinan itu adalah orang lain, itu adalah
kamu, dia, mereka, dan orang-orang di masa lalu.
TIDAK MEMBUKA KEMUNGKINAN, BAGAIMANA JIKA ADALAH DIRI
KITA SENDIRI DAN JUGA DIBERLAKUKAN BAGI RANG-ORANG
JAMAN INI.
Namun saat berbicara Ahli Surga, pahala, bidadari maka sejarahnya,
hampir umat manusia berpikir dan berkeyakinan ITU ADALAH DIRINYA,
KELOMPOKNYA, GOLONGANNYA.
Tidak pernah berpikir, bagaimana jika ternyata selama ini aku delusi,
halusinasi, hanya angan-angan, bagaimana ternyata…………
6. Bukalah pemikiran CERDAS:
Ayat-ayat dan berita keberadaan Hidayah dan
kehakekatan berlaku untuk setiap umat
manusia dan setiap zaman bukalah
kemungkinan – kemungkinan:
- Jangan – jangan aku fanatik,
- Aku yang kaku, beku
- Aku yang ta’asub, jumud
7. Bukalah pemikiran CERDAS:
Demikian pula perihal dzolim, jahil, kafir, fasik,
munafik, fakhsya, munkar mungkinkah itu
diri saya sendiri.
DEMI KESELAMATAN tatanan kehidupan
yang lahir dan yang bathin kehidupan
berdunia dan kehidupan akhirat Tatanan
hangadil