Silabus mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) menjelaskan kompetensi yang harus dicapai siswa setelah mempelajari PPKn, kerangka pengembangan kurikulum PPKn, dan materi pembelajaran yang meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Pembelajaran menggunakan pendek
Rpp ppkn sma xi bab 1 sd 9 daripertemuan awal sd akhir diberikan gratis untuk siapa saja untuk bahan pertimbangan jika ada kesalahan mohon kirim email ke dasepggl@gmail.com ataus sms ke 0856 5990 0626
Rpp ppkn sma xi bab 1 sd 9 daripertemuan awal sd akhir diberikan gratis untuk siapa saja untuk bahan pertimbangan jika ada kesalahan mohon kirim email ke dasepggl@gmail.com ataus sms ke 0856 5990 0626
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. SILABUS MATA PELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSYANAWIYAH
(SMP/MTs)
MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
(PPKn)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA, 2016
2. i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
I. PENDAHULUAN
A. Rasional
1
B. Kompetensi setelah Mempelajari Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
1
C. Kompetensi setelah Mempelajari Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah 2
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah
3
E. Pembelajaran dan Penilaian 4
F. Kontekstualisasi Pembelajaran sesuai dengan Kondisi
Lingkungan dan Peserta Didik 6
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN DAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kelas VII
B.Kelas VIII
C.Kelas IX
8
12
17
3. 1
I. PENDAHULUAN
A.Rasional
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
memiliki visi dan misi mengembangkan siswa menjadi warga negara yang
baik yang memiliki rasa kebanggaan terhadap Negara Indonesia, cinta
tanah air, jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi di lingkungan rumah, sekolah, dan sekitarnya serta
berbangsa dan bernegara. Untuk itu dikembangkan substansi
pembelajaran yang dijiwai oleh 4 (empat) konsensus kebangsaan yaitu (1)
Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi nasional, dan pandangan hidup
bangsa; (2) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, sebagai hukum dasar tertulis yang menjadi landasan konstitusional
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; (3) Negara
Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesepakatan final bentuk negara
Republik Indonesia; (4) dan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi
kesatuan dalam keberagaman yang melandasi dan mewarnai harmoni
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pembelajaran PPKn dirancang sebagai wahana untuk mengembangkan
keterampilan abad ke-21 (The 21st Century Skills) agar para guru PPKn
menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola dan mengembangkan
pembelajarannya. Silabus PPKn di SMP/MTs disusun dengan format dan
penyajian/penulisan yang sederhana agar mudah dipahami dan
dilaksanakan guru dengan tetap mempertimbangkan tata urutan
(sequence) materi dan kompetensinya. Prinsip penyusunan silabus antara
lain mudah diajarkan/dikelola oleh guru (teachable); mudah dipelajari
oleh siswa (learnable); terukur pencapaiannya (measurable assessable),
dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk
kehidupan dan kelanjutan pendidikan siswa.
B.Kompetensi setelah Mempelajari PPKn di Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
Mata Pelajaran PPKn diharapkan dapat berfungsi sebagai wahana bagi
siswa untuk menumbuhkembangkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan kewarganegaraan dalam kehidupan sehari – hari. Untuk itu
pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan
tidak langsung untuk penguasaan kompetensi yang merepresentasikan
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya. Kompetensi setelah
mempelajari mata pelajaran PPKn di Pendidikan Dasar dan Menengah
adalah
Bertanggungjawab pada setiap keputusan bersama berdasar nilai-nilai
Pancasila sebagai Dasar Negara dan penghargaan atas kewajiban dan
hak warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
Melaksanakan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga
negara yang mendukung pelindungan dan penegakkan hukum dalam
menjamin keadilan dan kedamaian berdasar Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Bertoleransi terhadap masalah-masalah dalam bidang sosial, budaya,
ekonomi, dan gender, serta mengantisipasi pengaruh positif dan negatif
kemajuan iptek terhadap negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika,
Mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa sebagai wujud rasa
cinta dan bangga dalam upaya menjaga dan mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
4. 2
C.Kompetensi setelah Mempelajari PPKn di Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Berdasarkan pada aspek materi PPKn, maka kompetensi yang harus
dicapai siswa setelah mempelajari PPKn di SMP/MTs sebagai berikut:
Tabel 1: Kompetensi setelah mempelajari PPKn di SMP/MTs
Kelas Rendah Kelas Tinggi SMP SMA
Mencintai
lambang garuda
Pancasila sebagai
dasar Negara
Indonesia
Berperilaku
sesuai nilai-nilai
Pancasila yang
merupakan dasar
Negara Indonesia
Berintegritas
sesuai dengan
nilai-nilai
Pancasila dalam
kehidupan
berbangsa dan
bernegara
Bangga sebagai
bangsa Indonesia
yang menghargai
kewajiban dan
hak sesuai
dengan nilai-nilai
Pancasila
Bekerjasama
melaksanakan
kewajiban dan
memenuhi hak
masing-masing
dengan penuh
percaya diri
sebagai anggota
keluarga dan
warga sekolah
Melaksanakan
kewajiban dengan
penuh
tanggungjawab
serta peduli
terhadap hak
yang dimilikinya
sebagai anggota
masyarakat
Berperanserta
dalam menjaga
kedaulatan
Negara sesuai
dengan Undang-
undang Dasar
Negara Repulbik
Indonesia tahun
1945
Berpartisipasi
aktif dalam upaya
pelindungan dan
penegakan
hukum untuk
menciptakan
kedamaiandi
Negara Republik
Indonesia
Bertanggungjawa
b melaksanakan
berbagai aktivitas
dalam suasana
kebersamaan di
kehidupan yang
beragam
Berperanserta
dalam
melaksanakan
berbagai aktivitas
yang beragam
dengan penuh
percaya diri di
masyarakat
Mendukung
persatuan dan
kesatuan dalam
menyelesaikan
masalah nasional
Bangga sebagai
bangsa Indonesia
yang mampu
berperan dalam
kemajuan IPTEK
(Ilmu
Pnegetahuan dan
Teknologi) dalam
konteks lokal dan
global
Mengenali dirinya
dalam
keberagaman
anggota keluarga,
teman di sekolah
dan teman
bermain di
lingkungannya
Bertanggugjawab
untuk menjaga
persatuan dan
kesatuan dalam
keberagaman
kehidupan di
masyarakat
Mencintai Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia dengan
membela
kebenaran,
persatuan dan
kesatuan di
lingkungannya
Berperanaktif
dalam menjaga
dan
mempertahankan
persatuan dan
kesatuan Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia dengan
berpikir dan
berperilaku positif
5. 3
D.Kerangka Pengembangan Kurikulum Mata Pelajaran PPKn di Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Kompetensi Dasar PPKn disusun sesuai dengan Kompetensi Inti tiap
kelas. Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia siswa
pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
KD pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti
menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
Rumusan KD dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik siswa,
kemampuan awal, dan ciri khas mata pelajaran PPKn.
Pengorganisasian ruang lingkup materi PPKn dikembangkan sesuai
dengan prinsip mendalam dan meluas, mulai dari jenjang SD/MI sampai
dengan jenjang SMA/MA/SMK. Prinsip mendalam berarti materi PPKn
dikembangkan dengan materi pokok sama, namun semakin tinggi tingkat
kelas atau jenjang semakin mendalam pembahasan materi. Prinsip
meluas berarti lingkungan materi dari keluarga, teman pergaulan,
sekolah, masyarakat, bangsa dan negara, serta pergaulan dunia.
Kedalaman dan keluasan materi dapat dilihat dari rumusan KD.
Kurikulum PPKn Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah disusun
dengan ruang lingkup sebagai berikut:
Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi nasional, dan pandangan
hidup bangsa.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
hukum dasar tertulis yang menjadi landasan konstitusional kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesepakatan final bentuk
negara Republik Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi kesatuan dalam
keberagaman yang melandasi dan mewarnai harmoni kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kerangka Pengembangan Kurikulum Mata Pelajaran PPKn.
Kurikulum Mata Pelajaran PPKn disusun dengan kerangka pengembangan
seperti pada gambar sebagai berikut:
Gambar 1 Kerangka Pengembangan Kurikulum Mata Pelajaran PPKn
6. 4
Materi PPKn dari Kelas VII sampai Kelas IX dengan keluasan dan
kedalaman seperti tabel berikut.
Tabel 2: Peta Materi PPKn SMP/MTs
KelasVII Kelas VIII Kelas IX
1. Proses perumusan
dan penetapan
Pancasila sebagai
Dasar Negara
2. Norma-norma yang
berlaku dalam
kehidupan
bermasyarakat untuk
mewujudkankeadilan
3. Kesejarahan
perumusan dan
pengesahan Undang-
Undang Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945
4. Keberagaman suku,
agama, ras, dan antar
golongan dalam
bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
5. Kerjasama
dalamberbagai bidang
kehidupan di
Masyarakat
6. Karakteristik daerah
tempat tinggalnya
dalam kerangka
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
1. Kedudukan dan
fungsi Pancasila
bagi bangsa dan
negara Indonesia
2. Makna,
kedudukan,dan
fungsi Undang-
Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun
1945, serta
peraturan hukum
lainnya dalam
sistem hukum
nasional
3. Tata urutan
peraturan
perundang-
undangan dalam
sistem hukum
nasional di
Indonesia
4. makna dan arti
penting Kebangkitan
nasional 1908
dalam perjuangan
kemerdekaan
5. Nilai dan semangat
Sumpah Pemuda
dalam perjuangan
kemerdekaan
Republik Indonesia.
6. Semangat dan
komitmen
kebangsaan untuk
memperkuat Negara
Kesatuan Republik
Indonesia
1. Langkah-langkah
untuk mewujudkan
Pancasila sebagai
Dasar Negara
2. Isi alinea dan pokok
pikiran yang
terkandung dalam
alinea Pembukaan
Undang-Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia tahun 1945
3. Prinsip-prinsip
kedaulatan sesuai
Undang-Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia tahun 1945
4. Prinsippersatuan
dalam keberagaman
suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA),
dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
5. Prinsipharmoni dalam
keberagaman sosial,
budaya, ekonomi, dan
gender dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
6. Konsepcinta tanah
air/bela Negara dalam
konteks Negara
Kesatuan Republik
Indonesia
E. Pembelajaran dan Penilaian Pembelajaran
1. Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran BerbasisProses Keilmuan (Scientific Approach)
yang dipersyaratkan dalam Kurikulum 2013 memusatkan perhatian
pada proses pembangunan pengetahuan (KI-3, keterampilan (KI – 4),
sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2) melalui transformasi
pengalaman empirik dan pemaknaan konseptual. Pendekatan tesebut
memiliki langkah generik sebagai berikut:
a. Mengamati (observing),
b. Menanya (questioning),
c. Mengeksplorasi/mencoba (exploring),
d. Mengasosiasi/menalar (assosiating),
e. Mengomunikasikan (communicating)
7. 5
Pendekatan tersebut merupakan pengalaman belajar yang dapat
diwujudkan melalui berbagai variasi model pembelajaran. Langkah-
langkah di atas tidak harus selesai dalam satu kali tatap muka. Dalam
suatu kegiatan pembelajaran dapat terjadi beberapa pengalaman
belajar secara bersamaan. Kegiatan pembelajaran yang tercantum
dalam silabus dapat divariasikan dengan model-model pembelajaran
yang lain, yang lebih sesuai dengan karakteristik KD, maupun
karakteristik siswa.
Kegiatan belajar dan pembelajaran menekankan pada hal-hal antara
lain sebagai berikut:
Meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder) terkait
hal-hal baik yang bersifat empirik maupun konseptual;
Meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation) dalam
konteks yang lebih luas, bukan hanya yang bersifat kasat mata tetapi
juga yang syarat makna;
Melakukan analisis (Push for analysis) untuk mendapatkan keyakinan
nilai dan moral yang berujung pada pemilikan karakter tertentu dan
Berkomunikasi (Require communication), baik yang bersifat
intrapersonal (berkomunikasi dalam dirinya)/kontemplasi maupun
interpersonal mengenai hal yang terpikirkan maupun yang bersifat
meta kognitif.
2. Penilaian
a. Penilaian Sikap
Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap
spiritual (ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa sebelum
dan sesudah melakukan kegiatan; dan toleransi dalam beribadah)
yang terkait dengan pembentukan siswa yang beriman dan bertakwa,
dan sikap sosial (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri) yang terkait dengan pembentukan siswa yang berakhlak
mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Teknik penilaian sikap yang digunakan meliputi: penilaian diri,
penilaian antar teman, observasi, dan jurnal. Teknik penilaian diri
dan penilaian antar-teman (peer evaluation) dapat dilakukan dalam
rangka pembinaan dan pembentukan karakter siswa, sehingga
hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu alat konfirmasi dari hasil
penilaian sikap oleh pendidik. Penilaian observasi dan jurnal
dilakukan oleh pendidik selama periode tertentu.
Khusus mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Mata
pelajaran PPKn penilaian sikap dlaksanakan pada setiap Kompetensi
dasar (KD), karena KD KI-1 dan KD KI-2 pada dua mata pelajaran
tersebut koheren dan linier dengan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4.
Sehingga KD tersebut dijabarkan dalam indicator, materi dan
indikator penilaian.
Penilaian sikap tidak dilaksanakan pada setiap Kompetensi Dasar
(KD) dan penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung, serta tidak hanya di dalam kelas. Hasil penilaian sikap
berupa deskripsi yang menggambarkan perilaku siswa.
b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan (KI-3) dilakukan dengan cara mengukur
penguasaan peserta didik yang mencakup pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural dalam berbagai tingkatan proses berpikir.
8. 6
Penilaian dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk
mendeteksi kesulitan belajar (assesment as learning), penilaian
sebagai proses pembelajaran (assessment for learning), dan penilaian
sebagai alat untuk mengukur pencapaian dalam proses pembelajaran
(assessment of learning). Melalui penilaian tersebut diharapkan siswa
dapat menguasai kompetensi yang diharapkan. Untuk itu, digunakan
teknik penilaian yang bervariasi sesuai dengan kompetensi yang akan
dinilai, yaitu tes tulis, lisan, dan penugasan. Instrumen tes tulis
berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar salah,
menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes lisan berupa daftar
pertanyaan. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah
dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok
sesuai dengan karakteristik tugas.
Prosedur penilaian pengetahuan dimulai dari penyusunan
perencanaan, pengembangan instrumen penilaian, pelaksanaan
penilaian, pengolahan, dan pelaporan, serta pemanfaatan hasil
penilaian. Untuk mengetahui ketuntasan belajar (mastery learning),
penilaian ditujukan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
(diagnostic) proses pembelajaran. Hasil tes diagnostik, ditindaklanjuti
dengan pemberian umpan balik (feedback) kepada siswa, sehingga
hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu
pembelajaran.
Penilaian KI-3 menggunakan angka dengan rentang capaian/nilai 0
sampai dengan 100 dan deskripsi. Deskripsi dibuat dengan
menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan
kata/frasa yang bernada positif. Deskripsi berisi beberapa
pengetahuan yang sangat baik dan/atau baik dikuasai oleh peserta
didik dan yang penguasaannya belum optimal.
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan dengan mengidentifikasi
karateristik kompetensi dasar aspek keterampilan untuk
menentukan teknik penilaian yang sesuai. Tidak semua kompetensi
dasar dapat diukur dengan penilaian kinerja, penilaian proyek, atau
portofolio. Penentuan teknik penilaian didasarkan pada karakteristik
kompetensi keterampilan yang hendak diukur. Penilaian
keterampilan dimaksudkan untuk mengetahui penguasaan siswa
untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan
sesungguhnya (dunia nyata).
Penilaian keterampilan menggunakan angka dengan rentang skor 0
sampai dengan 100 dan deskripsi. Teknik penilaian keterampilan
menggunakan penilaian kinerja/praktek, penilaian produk, penilaian
proyek, dan portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek
atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
F. Kontekstualisasi Pembelajaran sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan
Siswa
Kegiatan pembelajaran pada silabus ini dapat disesuaikan dan diperkaya
dengan konteks daerah/sekolah dan konteks global untuk mencapai
kualitas optimal hasil belajar siswa. Kontekstualisasi pembelajaran
tersebut agar siswa tetap berada pada budayanya, mengenal dan
mencintai alam serta sosial di sekitarnya, dan dengan perspektif global
9. 7
sekaligus menjadi pewaris bangsa, sehingga akan menjadi generasi
tangguh dan berbudaya Indonesia.
Dalam konteks pembelajaran PPKn, lingkungan (alam, sosial, budaya,
dan sipritual) merupakan kelas global yang terbuka (open global
classroom) yang berfungsi sebagai sumber belajar. Oleh karena itu guru
PPKn harus selalu berupaya untuk memanfaatkan lingkungan dalam
rangka memberikan pengalaman belajar (learning experience) siswa
dengan memberikan tugas belajar (learning task) yang digali dari
lingkungan belajar dengan prinsip semakin meluas, misalnya:
karyawisata/studiwisata, dan proyek belajar kewarganegaraan.
Dalam abad teknologi dan informasi (TI) saat ini, guru dan siswa
merupakan warga sekolah, warga negara, dan warga jaringan (netizen).
Oleh karena itu guru dan siswa sebagai pendatang baru dan pengguna TI
memerlukan pelatihan pemanfaatan TI agar tidak terjadi kesenjangan
informasi. Guru dapat juga menggunakan dan memanfaatkan sumber
belajar bebas/open education resources (OERS) baik nasional maupun
global, sehingga guru PPKn harus berupaya mengembangkan
pembelajaran berbasis jaringan (pembelajaran daring). Dengan demikian
pembelajaran PPKn menjadi proses belajar yang terpadu/teraduk
(blended learning). Guru yang belum maksimal memanfaatkan TI tetap
dapat menggunakan sumber belajar yang konvensional/nonteknologi
seperti buku teks dan lembar kerja siswa (LKS).
Buku teks pelajaran kurikulum 2013 dapat digunakan sebagai salah satu
referensi dalam pembelajaran. Sedangkan LKS bukan hanya sekedar
kumpulan soal, melainkan harus dikembangkan menjadi media belajar
yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar menganalisis,
menerapkan dan melakukan kegiatan lain yang berdampak pada
peningkatan kemampuan berpikir tingkat tingi (higher order thinking
skills).
10. 8
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN,
DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
A.Kelas VII
Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Siswa mampu:
1.1mensyukuri Pancasila
sebagai Dasar Negara
serta proses
perumusannya
2.1 menghargai proses
perumusan dan
penetapan Pancasila
sebagai dasar Negara
3.1 menggali proses
perumusan dan
penetapan Pancasila
sebagai dasar Negara
4.1 melaksanakan
tanggung jawab atas
keputusan bersama
dengan semangat
konsensus tokoh
nasional dalam
perumusan Pancasila
Proses Perumusan
dan Penetapan
Pancasila sebagai
dasar negara:
Sejarah
perumusan
Pancasila
Pembentukan
BPUPKI dan
Usulan Dasar
Negara oleh tokoh
perumus Pancasila
Penetapan
Pancasila sebagai
dasar negara
Komitmen
kebangsaan para
pendiri negara
dalam perumusan
dan penetapan
Pancasila
Nilai semangat dan
komitmen para
pendiri negara
dalam perumusan
dan penetapan
Pancasila sebagai
dasar negara
Siswa mengamati
Video/film/gambar tentang
sidang BPUPKI dengan
penuh rasa syukur pada
Tuhan YME dan mencatat
hal-hal yang penting dari
isi video tersebut termasuk
tokoh pengusul dasar
negara dan Panitia
Sembilan BPUPKI.
Siswa mengidentifikasi
pertanyaan berkaitan
dengan perumusan dan
penetapan Pancasila serta
Sidang BPUPKI dengan
penuh rasa tanggungjawab
Siswa mencari informasi
dari berbagai sumber
(buku, Koran, internet dsb)
tentang proses perumusan
dan penetapan Pancasila
sebagai dasar Negara dan
Sidang BPUPKI dengan
rasa ingin tahu dan penuh
percaya diri
Siswa mendiskusikan
dalam kelompok tentang
hubungan atas berbagai
informasi berkaitandengan
perumusan dan penetapan
Pancasila yang
diperolehnya dengan
kerjasama dan penuh
tanggungjawab.
Siswa menyimpulkanhasil
diskusi dan
mempresentasikannya baik
secara tertulis maupun
lisan di depan kelas dengan
rasa percaya diri.
Siswa mensimulasikan
kegiatankepentingan
bersama atau kepentingan
masyarakat
11. 9
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Siswa mampu:
1.2 menghargai norma-
norma yang berlaku
di masyarakat
2.2 mematuhi norma-
norma yang berlaku
dalam kehidupan
bermasyarakat
untuk mewujudkan
keadilan
3.2 mengidentifikasi
norma-norma yang
berlaku dalam
kehidupan
bermasyarakat untuk
mewujudkan
keadilan
4.2 menunjukkan
perilaku sesuai
norma-norma yang
berlaku dalam
kehidupan
bermasyarakat untuk
mewujudkan
keadilan
Norma-norma dalam
kehidupan
bermasyarakat
Norma yang
berlaku dalam
masyarakat
Arti penting norma
dalam kehidupan
bermasyarakat
dan bernegara
Perilaku sesuai
norma yang
berlaku
Siswa mengamati aktivitas
masyarakat (berdasarkan
norma agama, kesopanan,
kesusilaan, hukum) di
lingkungan sekolah
bedasarkan Kelompok Asal
(Model JigSaw) terkait
dengan kehidupan sehari-
hari dengan
mengedepankan sikap
saling menghormati dan
rasa syukur terhadap
Tuhan Yang Maha Esa atas
perbedaan yang ada
Siswa mengidentifikasikan
berbagai pertanyaan dari
hasil pengamatannya
tentang norma-norma yang
berlaku dalam aktivitas
masyarakat tersebut.
Siswa mendiskusikan
dengan Kelompok Asal
tentang barbagai norma
yang berlaku di masyarakat
dengan penug tanggung
jawab
Siswa mendiskusikan
dengan Kelompok Ahli
tentang berbagai norma
yang ada di masyarakat
dengan penuh percaya diri
Siswa menyimpulkanhasil
diskusi dan
mempresentasikannya di
depan kelas dengan
percaya diri dan
kebersamaan Kelompok
Asal
Siswa memperagakan atau
mensimulasikan perilaku
yang sesuai dengan norma
masyarakat
Siswa mampu:
1.3 menghayati nilai
kesejarahan
perumusan dan
pengesahan Undang-
Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia
Tahun1945
2.3 mendukung nilai
kesejarahan
perumusan dan
pengesahan Undang-
Undang Dasar
Negara Republik
Kesejarahan
perumusan dan
pengesahan
Undang-Undang
Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945
Perumusan UUD
Negara Republik
Indonesia Tahun
1945
Pengesahan UUD
Negara Republik
Indonesia Tahun
Siswa meminta peserta
didik membaca Pembukaan
UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan
Naskah Proklamasi
Kemerdekaan dengan
cermat dan rasa syukur
terhadapTuhan Yang Maha
Esa atas selesainya kedua
naskah tersebut bagi
Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Siswa mengidentifikasi
pertanyaan tentang Sejarah
Perumusan dan
Pengesahan UUD Negara
12. 10
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indonesia Tahun
1945
3.3 menggali
kesejarahan
perumusan dan
pengesahan Undang-
Undang Dasar
Negara
RepublikIndonenesia
Tahun 1945
4.3 menyajikanhasil
temuan tentang
proses kesejarahan
perumusan dan
pengesahan Undang-
Undang Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945
1945
Arti penting UUD
Negara Republik
Indonesia bagi
Bangsa dan
Negara
Indonesia
Peran Tokoh
perumus UUD
Negara Republik
Indonesia
Tahun1945
Republik Indonesia Tahun
1945 sebagai wujud sikap
menghormati
Siswa menyusun
pertanyaan yang terkait
dengan Sejarah Perumusan
dan Pengesahan UUD
Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dengan penuh
tanggung jawab
Siswa mengumpulkan
berbagai informasi terkait
dengan pertanyaan dari
buku penunjang dan
internet
Siswa menghubungkan
informasi yang diperoleh
untuk menyimpulkan
tentang Sejarah Perumusan
dan Pengesahan UUD
Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
Siswa menyusun laporan
dan menyajikan hasil
telaahtentang Sejarah
Perumusan dan
Pengesahan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun
1945 secara tertulis dengan
bangga dan percaya diri
Siswa mensimulasikan
kepatuhan terhadaptata
tertibatau perundang-
undangan
Siswa mampu:
1.4 mensyukuri
keberagaman
suku,agama, ras,
dan antargolongan
sebagai makhluk
ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa
2.4 menghargai
keberagaman
suku,agama, ras,dan
antargolongandalam
bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
3.4 mengidentifikasi
keberagaman suku,
agama, ras, antar
golongan dalam
bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
4.4 melaksanakan
tanggungjawab
terkait keberagaman
Keberagaman
Masyarakat
Indonesia dalam
bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
Makna Bhinneka
Tunggal Ika
Keberagaman
dalam masyarakat
Indonesia
Arti penting
memahami
keberagaman
dalam masyarakat
Indonesia
Perilaku toleran
terhadap
keberagaman
norma, suku,
agama, ras, dan
antargolongan
Siswa mengamati gambar
keanekaragaman norma,
suku, agama, ras, yang
berlaku dalam masyarakat
di sekitar tempat tinggal
secara adil sebagai sesama
ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa
Siswa mengidentifikasi
pertanyaan berkaitan
dengan keberagaman suku,
agama, ras, antar golongan
dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika sebagai wujud
sikap toleransi
Siswa mengumpulkan
informasi tentang
keberagaman suku, agama,
ras, antar golongan dalam
bingkai Bhinneka Tunggal
Ika dengan penuh percaya
diri
Siswa menghubung-
13. 11
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
suku, agama ras, dan
antargolongandalam
bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
hubungkan dengan saling
menghormati jawaban dari
teman kelompok berbagai
informasi tentang Arti
Penting dan Perilaku
Toleran terhadap
keberagaman masyarakat
Indonesia
Siswa menyusun dan
menyajikan laporan hasil
pengamatan di depan kelas
dengan penuh tanggung
jawab tentang
keberagaman suku, agama,
ras dan antargolongan
Siswa menerapkan saling
menghormati dan bekerja
sama terkait keberagaman
suku, agama, ras dan
antargolongan
Siswa mampu:
1.5 menghargai
kerjasama dalam
berbagai bidang
kehidupan di
masyarakat
2.5 mengamalkan
kerjasama dalam
berbagai bidang
kehidupan di
masyarakat
3.5menelaah pentingnya
kerjasama dalam
berbagai bidang
kehidupan di
masyarakat
4.5 menunjukkan
perilaku
bertanggungjawab
dalam bekerjasama
di berbagai bidang
kehidupan di
masyarakat
Kerjasama dalam
berbagai bidang
kehidupan di
masyarakat
Makna kerjasama
dalam hidup
bermasyarakat
Pentingnya
kerjasama
Bentuk-bentuk
kerjasama dalam
berbagai bidang
kehidupan di
masyarakat
Siswa mengamati tayangan
video/gambar tentang
kerjasama di berbagai
bidang kehidupan di
masyarakat yang tercipta
atas dasar sikap saling
menghargai
Siswa mengidentifikasi dan
menyampaikan pertanyaan
berkaitan dengan
kerjasama dalam berbagai
bidang kehidupan di
masyarakat dengan penuh
tanggung jawab
Siswa mencari informasi
dan mendiskusikan
jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yang ada
dengan kerjasama
kelompok
Siswa menghubungkan
berbagai informasi yang
diperoleh dan
menyimpulkan kerjasama
dalam berbagai bidang
kehidupan di masyarakat
Siswa menyajikan hasil
telaahkerjasama dalam
berbagai bidang kehidupan
di masyarakat dengan rasa
percaya diri
Siswa melakukan gotong
royong di sekolah
Siswa mampu:
1.6 menghargai
karakteristik daerah
Karakteristik daerah
tempat tinggal
dalam kerangka
Siswa mengamati gambar
tentang Peta Indonesia dan
sebaran budayanya sebagai
14. 12
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
tempat tinggalnya
dalam kerangka
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha
Esa
2.6 menampilkan
karakteristik daerah
tempat tinggalnya
dalam kerangka
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
3.6 menggali dan
menemukan
karakteristik daerah
tempat tinggalnya
dalam kerangka
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
4.6 menunjukkan contoh
karakteristik daerah
tempat tinggalnya
dalam kerangka
Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
NKRI
Makna Persatuan
dan Kesatuan
Arti penting
Memahami
karakteristik
daerah tempat
tinggalnya
Mempertahankan
persatuan dan
kesatuan Indoneia
wujud rasa syukur
terhadapTuhan Yang Maha
Esa
Siswa mengidentifikasi
pertanyaan tentang
karakteristik daerah
tempat tinggal dalam
kerangka NKRI dengan
penuh rasa ingin tahu
Siswa mencari informasi
untuk menjawab
pertanyaan yang sudah
disusun dengan kerjasama
kelompok
Siswa menghubungkan
informasi yang diperoleh
dari beberapa teman
kelompok dengan sikap
saling menghargai untuk
menyimpulkan
karakteristik daerah
tempat tinggal dalam
kerangka NKRI
Siswa menyusun laporan
dan menyajikan hasil
telaahtentang karakteristik
daerah tempat tinggal
dalam kerangka NKRI
dengan percaya diri dan
rasa syukur terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
Siswa mensimulasikan
menghormati adat,
kebiasaan masyarakat yang
berbeda
B.Kelas VIII
Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Siswa mampu:
1.1 mensyukuri
kedudukan dan
fungsi Pancasila bagi
bangsa dan negara
Idonesia
2.1 menunjukkan sikap
peduli terhadap
kedudukan dan
fungsi Pancasila bagi
bangsa dan negara
Indonesia
3.1mengidentifikasi
kedudukan dan
fungsi Pancasila bagi
Kedudukan dan
fungsi Pancasila
bagi bangsa dan
Negara Indonesia
Kedudukan,
fungsi, dan arti
penting Pancasila
sebagai Dasar
Negara dan
pandangan hidup
bangsa
Nilai-nilai
Pancasila sebagai
dasar Negara dan
pandangan hidup
bangsa
Siswa mengamati gambar
tokoh pengusul dasar
negara dan Lambang
Garuda Pancasila sebagai
wujud syukur terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
Siswa mengidentifikasi
berbagai pertanyaan dengan
kerjasama kelompok
tentang kedudukandan
fungsi Pancasila bagi
bangsa dan Negara
Indonesia
Siswa mencari informasi
dan mendiskusikan
jawaban atas pertanyaan
yang sudah disusun dengan
15. 13
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
bangsa dan negara
Indonesia
4.1 menyajikanhasil
identifikasi tentang
kedudukan dan
fungsi Pancasila bagi
bangsa dan Negara
Indonesia
Membiasakan
berperilaku
sesuai nilai-nilai
Pancasila sebagai
dasar Negara dan
pandangan hidup
bangsa
penuh percaya diri dan
tanggung jawab sebagai
anggota kelompok
Siswa mendiskusikan
dengan sikap saling
menghormati dan
menghargai hubungan atas
berbagai informasi yang
sudah diperoleh
sebelumnya dan
menyimpulkan tentang
kedudukan dan fungsi serta
arti penting Pancasila
sebagai dasar negara
Siswa menyusun dan
menyajikan laporan hasil
telaahkedudukan, fungsi,
dan arti penting Pancasila
sebagai dasar Negara
dengan penuh percaya diri
dan rasa syukur terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
Siswa mensimulasikan
peran tokoh dalam
merumuskan Pancasila
Siswa mampu:
1.2 menghargai makna,
kedudukan, dan
fungsi Undang-
Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun
1945 secara adil
sebagai bentuk sikap
beriman dan
bertakwa
2.2 mendukung
kedudukan, fungsi
dan makna
konstitusi negara,
serta peraturan
perundangan lainnya
3.2 menelaah
makna,kedudukan
dan fungsi Undang-
Undang Dasar
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Tahun 1945,serta
peraturan hukum
lainnya dalam sistem
hukum nasional
4.2 menyajikanhasil
telaahtentang
makna, kedudukan
dan fungsi Undang-
Undang Dasar
Kedudukan dan
fungsi UUD 1945
Dalam Sistem
Hukum Nasional
Makna UUD 1945
Dalam Sistem
Hukum Nasional
Fungsi dan
Kedudukan UUD
1945 Dalam
Sistem Hukum
Nasional
Kedudukan
Peraturan
Perundangan
Dalam Sistem
Hukum Nasional
Siswa membaca artikel
tentang kedudukandan
fungsi UUD 1945 dalam
sistem hukum nasional
sebagai wujud peduli dan
syukur terhadapTuhan
Yang Maha Esa.
Siswa mengidentifikasi
pertanyaan tentang makna
UUD 1945 dan kedudukan
serta fungsi UUD 1945
dalam sistem hukum
nasional secara
berkelompok dengan penuh
rasa kekeluargaan.
Siswa mencari informasi
untuk menjawab
pertanyaan yang sudah
disusun terkait fungsi dan
kedudukan UUD 1945
dalam sistem hukum
nasional denganrasa ingin
tahu dan semangat
tanggung jawab kelompok.
Siswa menghubungkan
informasi yang diperoleh
dan mengambil kesimpulan
berdasarkan informasi yang
diperoleh dengan percaya
diri.
Siswa menyusun laporan
dan menyajikan hasil telaah
tentang makna, fungsi,dan
16. 14
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Negara Republik
Indonesia Tahun
1945
kedudukan UUD 1945
dalam sistem hukum
nasional juga peraturan –
peraturan lainnya dengan
percaya diri dan tanggung
jawab.
Siswa mensimulasikan
peran tokoh dalam dalam
merumuskan Undang-
Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun
1945.
Siswa mampu:
1.3 menghargai tata
uturan peraturan
perundang-
undangan dalam
sistem hukum
nasional di
Indonesia
2.3 menunjukkan sikap
mematuhi tata
urutan peraturan
perundang-
undangan sesuai
dengan Undang-
Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun
1945
3.3 menggali tata urutan
peraturan
perundang-
undangan dalam
sistem hukum
Nasional di Indonesia
4.3 menyajikan hasil
temuan terhadap
tata urutan
perundang-
undangan dalam
sistem hukum
Nasional di Indonesia
Tata urutan
peraturan
perundang-
undangan dalam
sistem hukum
Nasional di
Indonesia
Makna tata
urutan peraturan
Proses
pembentukan
peraturan
perundang-
undangan
Ketaatan
terhadap
peraturan
perundang-
undangan
Siswa mengamati gambar
tentang urutanperaturan
perundang-undangan dan
membaca
beragam peraturan
perundang-undangan dan
implementasinya sebagai
wujud peduli dan syukur
terhadapTuhan Yang Maha
Esa.
Siswa mengidentifikasi
berbagai pertanyaan dengan
penuh rasa ingin tahu dan
disiplin kelompok terhadap
pengamatan yang telah
dilakukannya.
Siswa mencari informasi
dari berbagai sumber untuk
menjawabpertanyaanyang
sudah disusun dengan
kerjasama kelompok
Siswa menghubungkan
informasi yang diperoleh
untuk menyimpulkan
tentang makna tata urutan
peraturan perundang-
undangan dan mengambil
kesimpulan secara jujur
dan bertanggung jawab
Siswa menyusun laporan
hasil telaah tentang makna
tata urutan peraturan
perundang-undangan
secara tertulis dan
menyajikan hasil telaah di
kelas serta memajang hasil
telaah(display) di dinding
kelas dengan bangga dan
penuh rasa tanggung jawab
Siswa mensimulasikan
peran tokoh dalam
menyusun tata urutan
perundang-undangan
Siswa mampu:
1.4mensyukuri nilai dan
Kebangkitan
Nasional 1908
Siswa mengamati gambar
tentang Kebangkitan
17. 15
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
semangat
Kebangkitan Nasional
1908 dalam
perjuangan
kemerdekaan
Kemerdekaan
Indonesia secara
tulus
2.4 menunjukkan rasa
bangga terhadap
peristiwa
kebangkitan Nasional
1908 dalam
perjuangan
kemerdekaan
Republik Indonesia
3.4 menemukanmakna
dan arti penting
Kebangkitan Nasional
1908 Kebangkitan
Nasional dalam
perjuangan
kemerdekaan
4.4 menyaji hasil temuan
tentang peran
kejuangantokoh
Kebangkitan Nasional
1908 dalam
perjuangan
kemerdekaan
Dalam Perjuangan
Kemerdekaan
Makna
Kebangkitan
Nasional dalam
Perjuangan
Kemerdekaan
Arti Penting
Kebangkitan
Nasional Dalam
Perjuangan
Kemerdekaan
Peran Tokoh
Kebangkitan
Nasional Dalam
Perjuangan
Kemerdekaan
Nasional
Nasional 1908 dengan
ikhkas sebagai wujud
syukur terhadapTuhan
Yang Maha Esa
Siswa dengan kerjasama
kelompok mengidentifikasi
pertanyaan tentang makna
Kebangkitan Nasional 1908
bagi bangsa Indonesia
Siswa mencari informasi
untuk menjawab
pertanyaan tentang arti
Kebangkitan Nasional 1908
bagi perjuangan
kemerdekaan bangsa
Indonesia dengan penuh
rasa tanggung jawab
Siswa menghubungkan
informasi yang
diperoleh secara jujur
untuk menyimpulkan
tentang makna Kebangkitan
Nasional 1908 bagi bangsa
Indonesia
Siswa menyusun laporan
dan menyajikan hasil telaah
tentang makna Kebangkitan
Nasional 1908 dengan
percaya diri
Siswa mensimulasikan
peran tokoh kejuangan
Kebangkitan Nasional
Siswa mampu:
1.5 menghayati nilai dan
semangat Sumpah
Pemuda tahun 1928
dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
2.5 menghargai nilai dan
semangat Sumpah
Pemuda tahun 1928
dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
3.5 mengidentifikasi nilai
dan semangat
Sumpah Pemuda
tahun 1928 dalam
bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
4.5 melaksanakan nilai-
nilai kejuangan tokoh
Sumpah Pemuda
tahun 1928
Sumpah Pemuda
tahun 1928 dalam
bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
Makna Sumpah
Pemuda
Arti penting
Sumpah Pemuda
bagi prjuangan
Indonesia
Semangat dan
komitmen
sumpah pemuda
bagi bangsa dan
Negara Indonesia
Siswa mengamati gambar
tentang persitiwa Sumpah
Pemuda dan keberagaman
masyarakat Indonesia
sebagai wujud syukur
terhadapTuhan Yang Maha
esa
Siswa bekerjasama dengan
kelompok mengidentifikasi
Pertanyaan-pertanyaan
tentang makna Sumpah
Pemuda 1928 dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
Siswa mencari informasi
bersama dengan anggota
kelompok yang beragam
untuk menjawab
pertanyaan tentang arti
Sumpah Pemuda bagi
perjuangan kemerdekaan
bangsa Indonesia dalam
bingkai Bhinneka Tunggal
Ika
Siswa menghubungkan
informasi yang
diperoleh untuk
18. 16
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
menyimpulkan tentang
makna Sumpah Pemdua
bagi bangsa Indonesia
dengan penuh rasa
tanggung jawab
Siswa menyusun laporan
hasil telaah tentang makna
Sumpah Pemuda dan
menyajikan hasil telaah di
depan kelas dengan
semangat saling
menghargai dan
menghormati
Siswa mensimulasikan
peran tokoh Sumpah
Pemuda,
Siswa mampu:
1.6 mensyukuri
semangat kebangsaan
yang memperkuat
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
2.6 menunjukkan sikap
semangat kebangsaan
untuk memperkuat
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
3.6 menggali pentingnya
semangat dan
komitmen kebangsaan
untuk memperkuat
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
4.6 menyajikanperan
tokoh masyarakat
sebagai bentuk
komitmen kebangsaan
untuk memperkuat
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Semangat dan
komitmen
kebangsaan untuk
memperkuat NKRI
Makna semangat
dan komitmen
kebangsaan
Arti penting
Semangat dan
Komitmen
Kebangsaan
untuk untuk
memperkuat NKRI
Peran Tokoh
Masyarakat akan
pentingnya
Semangat dan
Komitmen
Kebangsaan
untuk
memperkuat NKRI
Siswa mengamati gambar /
tayangan vidio sidang MPR
dalam membuat
keputusan/komitmen
dengan penuh bangga dan
syukur terhadapTuhan
Yang Maha Esa
Siswa mengidentifikasi
pertanyaan-pertanyaan
secara bekerjasama dengan
kelompoknya terkait dengan
pentingnya semangat dan
komitmen kebangsaan
untuk memperkuat NKRI
Siswa mencari informasi
dari berbagai sumber secara
bertanggung jawabuntuk
menjawabberbagai
pertanyaan yang telah
tersusun
Siswa dengan penuh
disiplin dan kerjasama
kelompok menghubungkan
berbagai informasi yang
didapatkannya untuk
membuat simpulan jawaban
terhadappertanyaan yang
ada
Siswa menyusun laporan
hasil telaah tentang
semangat dan komitmen
kebangsaan untuk
memperkuat NKRI dengan
penuh rasa tanggung jawab
Siswa mensimulasikan
peran tokoh masyarakat
akan pentingnya semangat
dan komitmen kebangsaan
untuk memperkuat NKRI
C. Kelas IX
19. 17
Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/Minggu
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Siswa mampu:
1.1 mensyukuri Pancasila
sebagai dasar negara
yang merupakan
anugrah Tuhan Yang
Maha Esa
2.1 mendukung
perwujudan nilai-nilai
Pancasila sebagai
dasar negara
3.1 mengidentifikasi
dinamika perwujudan
Pancasila sebagai
dasar negara dan
pandangan hidup
bangsa
4.1 mendemonstrasikan
peran teladantokoh-
tokoh nasional dalam
perwujudan Pancasila
sebagai dasar Negara
dan pandangan hidup
bangsa
Dinamika perwujudan
Pancasila sebagai
dasar negara dan
pandangan hidup
bangsa
Penerapan Pancasila
dari masa ke masa
Dinamika nilai-nilai
Pancasila sesuai
dengan
perkembangan
jaman
Langkah-langkah
perwujudan nilai-
nilai Pancasila
sebagai dasar
negara dalam
berbagai kehidupan
Siswa membaca berita/
artikel tentang dinamika
Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan
hidup dan menyimak dari
berbagai sumber tentang
perwujudan Pancasila
sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa
dengan penuh rasa syukur
terhadapTuhan Yang
Maha Esa
Siswa mengidentifikasi
pertanyaan tentang
langkah-langkah untuk
mewujudkan Pancasila
sebagai dasar dengan
penuh rasa ingin tahu dan
kerjasama kelompok
Siswa mencari informasi
dari berbagai sumber
tentang arti penting
mempertahankan
Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan
hidup bangsa dengan
penuh rasa ingin tahu dan
semangat gotong royong
Siswa menghubungkan
berbagai informasi yang
didapat untuk menjawab
berbagai pertanyaan yang
telah disusun dengan
kerjasama kelompok
Siswa menyusun dan
menyajikan hasil analisis
tentang dinamika
perwujudan Pancasila
sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa
dengan penuh rasa
tanggung jawab
Siswa mensimulasikan
mendemonstrasikan peran
tokoh nasional dalam
perwujudan Pancasila
sebagai dasar Negara
Siswa mampu:
1.2 menghayati isi alinea
dan pokok pikiran
yang terkandung
dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar
Pokok-pokok pikiran
dalam Pembukaan
UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Makna alinea
Pembukaan
Siswa mengamati dari
video/film/gambar tentang
makna pokok-pokok
pikiran dalam Pembukaan
UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
sebagai wujud syukur
20. 18
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
2.2 menunjukkan sikap
mendukung isi alinea
dan pokok pikiran
yang terkandung
dalam Pembukaan
Undang-Undang
Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945
3.2 menggali dan
menemukan isi
alinea dan pokok
pikiran yang
terkandung dalam
alinea Pembukaan
Undang-Undang
Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945
4.2 menyajikan isi alinea
dan pokok-pokok
pikiran yang
terkandung dalam
Pembukaan Undang
Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945
Undang-Undang
Dasar Republik
Indonesia Tahun
1945
Makna pokok-pokok
pikiran dalam
Pembukaan UUD
Negara Republik
Indonesia Tahun
1945
Sikap positif
terhadappokok-
pokok pikiran dalam
Pembukaan UUD
Negara Republik
Indonesia Tahun
1945
terhadapTuhan Yang
Maha Esa
Siswa mengidentifikasi dan
mengajukan pertanyaan
tentang arti penting pokok-
pokok pikiran dalam
Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun
1945 dengan penuh
tanggung jawab
Siswa mencari informasi
dari berbagai sumber
tentang pokok-pokok
pikiran dalam Pembukaan
UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Siswa menyimpulkan
makna pokok-pokok
pikiran dalam Pembukaan
UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
sebagai hasil kerjasama
kelompok
Siswa menyusun paparan
dan mempresentasikan
secara kelompok tentang
pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam
pembukaan UUDNegara
Repuplik Indonesia dengan
penuh disiplin dan
tanggung jawab
Siswa menerapkan isi
alinea dan pokok
pembukaan UUD 1945 di
kelas
Siswa mampu:
1.3 menghargai ketentuan
tentang bentuk dan
kedaulatan negara
sesuai dengan
Undang-Undang Dasar
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Tahun 1945 secara
adil
2.3 menunjukkan sikap
peduli terhadap
ketentuanbentuk dan
kedaulatan negara
sesuai Undang-
Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik
Indonesia Tahun 1945
3.3 menggali prinsip-
prinsip kedaulatan
KedaulatanNegara
Kesatuan Republik
Indonesia
Hakekat dan teori
tentang
Kedaulatan
Bentuk
Kedaulatan yang
sesuai dengan
Undang-Undang
Dasar Negara
Republik Indonesia
tahun 2015
Prinsip-prinsip
kedaulatan sesuai
dengan Undang-
Undang
DasaNegara
Republik Indonesia
tahun 1945
Melaksanakan
Siswa mengamati dari
video/film/gambar tentang
kedaulatan Negara RI
sebagai wujud syukur
terhadapTuhan Yang
Maha Esa
Siswa mengidentifikasikan
pertanyaan tentang
hakekat kedaualatandan
kedaulatan menurut UUD
1945 serta prinsip-prinsip
kedaulatan yang sesuai
dengan UUD Negara
Kesatuan Republik
Indonesia tahun 1945
dengan penuh disiplin
Siswa mengumpulkan
informasi dari berbagai
sumber tentang prinsip-
prinsip kedaulatansesuai
dengan Undang-Undang
Dasar Negara Kesatuan
21. 19
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
sesuai Undang-
Undang
Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945
4.3 mewujudkanprinsip-
prinsip kedaulatan
sesuai Undang-
Undang Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945
prinsip-prinsip
kedaulatan sesuai
dengan Undang-
Undang
DasaNegara
Republik Indonesia
tahun 1945
Republik Indonesia tahun
1945 dengan penuh
tanggung jawab
Siswa menyimpulkan
tentang tentang prinsip-
prinsip kedaulatandengan
penerapan kedaulatan
yang sesuai dengan UUD
Negara Kesatuan Republik
Indonesia tahun 1945
Siswa menyajikan hasil
telaahtentang kedaulatan
yang sesuai dengan UUD
Negara Kesatuan Republik
Indonesia tahun 1945
dengan penuh rasa
tanggung jawab
Siswa mensimulasikan
pemilihan ketua RT/Bupati
Siswa mampu:
1.4 peduli terhadap
masalah-masalah
yang muncul dalam
keberagaman,suku,
agama, ras, antar
golongan (SARA) di
masyarakat serta
cara pemecahannya
dalam bingkai
Bhinneka Tunggal
Ika
2.4 menunjukkan sikap
menyelesaikan
masalah-masalah
yang muncul dalam
keberagaman
suku,agama,ras,antar
golongan (SARA) di
masyarakat serta cara
pemecahannya dalam
bingkai Bhineka
Tunggal Ika
3.4 menelaahprinsip
persatuan dalam
keberagaman
suku,agama,ras, antar
golongan (SARA),
sosial, budaya,
ekonomi dan gender
dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
4.4 menyajikancontoh
persatuan dalam
keberagaman
suku,agama,ras, antar
golongan (SARA),
Keberagaman
masyarakat dalam
bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
Makna Persatuan
dalam Kebangsaan
Prinsippersatuan
dalam
keberagaman
suku, agama, ras
dan antargolongan
Permasalahan
yang muncul
dalam
keberagaman
suku, agama, ras
dan antargolongan
Upaya pencegahan
konflik yang
bersifat SARA
Siswa mengamati
masalah-masalah yang
terjadi di lingkungan
sekitar dengan jujur
Siswa mengidentifikasi
pertanyaan tentang
masalah yang muncul
dalam keberagaman
masyarakat dengan
kerjasama kelompok.
Siswa mengajukan
pertanyaan tentang
berbagai masalah yang
muncul dalam
keberagaman masyarakat
dan cara pemecahannya
dengan saling
menghormati.
Siswa mengumpulkan
data dari berbagai sumber
tentang masalah-masalah
dalam masyarakat yang
dapat diselesaikan dengan
cara kekeluargaan
Siswa menentukan
hubungan berbagai
masalah yang muncul
dengan keberagaman
masyarakat dan cara
pemecahan serta
pencegahan dengan
kerjasama kelompok
Siswa menyajikan hasil
telaah rencana tindakan
dalam rangka
menyelesaikan berbagai
masalah dalam
masyarakat dengansikap
22. 20
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
sosial, budaya,
ekonomi dgender
dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
saling menghargai
Siswa mensimulasikan
peran mediator dalam
menyelesaikan masalah
SARA
Siswa mampu:
1.5peduli terhadap
masalah-masalah yang
muncul dalam bidang
sosial,budaya ekonomi
dan gender dalam
masyarakat dan cara
pemecahannya dalam
bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
2.5menghargai pendapat
tentang masalah-
masalah yang muncul
dalam bidang
sosial,budaya,ekonomi,
dan gender di
masyarakat dan cara
pemecahannya dalam
bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
3.5 menggali prinsip
harmoni dalam
keberagaman sosial,
budaya, ekonomi dan
gender dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
4.5 menyajikancontoh
harmoni dalam
keberagaman suku,
agama, ras, dan
antargolongan(SARA)
sosial,budaya,ekonomi
, dan gender dalam
bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
Harmoni
Keberagaman
Masyarakat Indonesia
Makna harmoni
keberagaman dalam
bidang sosial,
budaya, ekonomi
dan gender dalam
Bhinneka Tunggak
Ika
Permasalahan
keberagaman
masyarakat
Indonesia
Akibat yang
ditimbulkan oleh
terjadinya masalah
yang muncul
Upaya
menyelesaikan
masalah yang
muncul dalam
keberagaman
masyarakat
Indonesia
Siswa membaca dari
berbagai sumber dan
mendiskusikan tentang
masalah yang muncul
dalam keberagaman
masyarakat dan cara
pemecahannya sebagai
wujud syukur terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
Siswa mengidentifikasi
pertanyaan tentang
masalah yang muncul
dalam keberagaman
masyarakat dan cara
pemecahannya dengan
sikap saling menghargai
Siswa mengumpulkan
data dari berbagai sumber
tentang masalah-masalah
dalam masyarakat yang
dapat diselesaikan dengan
cara kekeluargaan
Siswa menentukan
hubungan berbagai
masalah yang muncul
dengan keberagaman
masyarakat dan cara
pemecahannya dengan
kerjasama kelompok
Siswa menyajikan hasil
telaahrencana tindakan
dalam rangka
menyelesaikan berbagai
masalah dalam
masyarakat denganpenuh
tanggung jawab
Siswa mensimulasikan
peran mediator dalam
menyelesaikan masalah
social, budaya, ekonomi
dsn gender
Siswa mampu:
1.6 menghargai secara
jujur konsep bela
negara dalam konteks
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
2.6 menunjukkan sikap
mendukung bela
Konsep Cinta Tanah
Air/ Bela Negara
dalam konteks Negara
Kesatuan Republik
Indonesia
a.Makna Bela Negara
b. Perundang-
undangan yang
mengatur bela
Siswa mengamati
film/wacana dan mengkaji
dari berbagai sumber
informasi tentang sejarah
perjuangan
mempertahankan NKRI
secara jujur sebagai wujud
orang yang beriman.
Siswa mengidentifikasi/
mengajukanpertanyaan
23. 21
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
negara dalam konteks
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
3.6 mengidentifikasi
konsep bela negara
dalam konteks Negara
Kesatuan Republik
Indonesia
4.6 mendemonstrasikan
peran anggota
masyarakat untuk
bela negara dalam
konteks Negara
Kesatuan Republik
Indonesia
Negara.
c. Perjuangan
mempertahankan
NKRI
d. Ancaman terhadap
NKRI saat ini
e. Semangat dan
komitmen
persatuan dan
kesatuan nasional
dalam mengisi dan
mempertahankan
NKRI
tentang perjuangan
mempertahankan NKRI
dan ancaman terhadap
NKRI saat ini dengan
penuh disiplin
Siswa mengumpulkan data
dari berbagai sumber
tentang berbagai ancaman
terhadapNKRI saat ini
dengan semangat
kerjasama kelompok
Siswa menghubungkan
berbagai informasi untuk
menjawabberbagai
pertanyaan yang ada
dengan semangat
kebersamaan dan
kekeluargaanenentukan
hubungan
Siswa mencoba menyusun
dan menyajikan gagasan
penguatan komitmen
mempertahankan NKRI
sebagai wujud syukur
terhadapTuhan YME
Siswa mensimulasikan
peran pahlawan dalam
membela NKRI