SlideShare a Scribd company logo
i
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan
Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)
Jl. Parangkusumo No. 51
Purwosari - Surakarta
Jawa Tengah 57147
Telp./Fax: +62 271 716657
E-mail : lp2kssolo@gmail.com
ii
KATA PENGANTAR
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/Madrasah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah
merupakan bahan acuan dalam mengembangkan kompetensi kepala
sekolah/madrasah.
Kepala sekolah/madrasah pada hakekatnya merupakan figur sentral dalam
upaya pencapaian tujuan pendidikan, baik pada level individu, kelompok, kelas,
satuan pendidikan, wilayah binaan maupun nasional. Kebutuhan penyusunan
proyeksi pengangkatan kepala sekolah/madrasah secara nyata memerlukan
pendataan yang cermat dan akurat terkait dengan berbagai variabel
penentunya.
Salah satu upaya untuk memperoleh hasil perhitungan proyeksi kebutuhan
pengangkatan kepala sekolah/madrasah antara lain dilakukan dengan jalan
menyusun petunjuk pelaksanaan perhitungan proyeksi kebutuhan
pengangkatan kepala sekolah/madrasah. Petunjuk pelaksanaan ini berisi: (I)
Pendahuluan; (II) Metode penyusunan proyeksi pengangkatan kepala sekolah/
madrasah; (III) Data dasar proyeksi kebutuhan pengangkatan kepala
sekolah/madrasah; dan (IV) Penutup.
Agar proyeksi penyusunan kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah
dipahami oleh berbagai pihak yang terkait, maka petunjuk pelaksanaan ini
perlu dikaji secara lebih seksama, disosialisasikan, dan dievaluasi
efektivitasnya. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berperanserta
dalam penyusunan petunjuk pelaksanaan ini. Semoga bermanfaat bagi
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia dan mendapat ridlo dari Allah SWT.
Surakarta, 25 April 2011
Kepala LPPKS
Prof. Dr. Siswandari, M.Stats
NIP. 19590201 198503 2 002
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Dasar Hukum.................................................................................. 3
C. Tujuan ............................................................................................ 4
D. Sasaran .......................................................................................... 4
E. Hasil yang Diharapkan ................................................................... 4
BAB II
METODE PENYUSUNAN PROYEKSI KEBUTUHAN PENGANGKATAN
KEPALA SEKOLAH/MADRASAH......................................................... 5
A. Jumlah Sekolah/Madrasah Berdasarkan Jenis atau Jenjang
Sekolah/Madrasah................................................................................ 5
B. Proyeksi Penambahan dan Pengurangan Sekolah/Madrasah ....... 6
C. Proyeksi Pemberhentian Kepala Sekolah/Madrasah...................... 6
1. Berhenti Atas Permohonan Sendiri ( 1X ) .................................. 6
2. Masa Penugasan Berakhir ( 2X )............................................... 7
3. Mencapai Batas Usia Pensiun ( 3X ) ......................................... 7
4. Diangkat pada Jabatan Lain ( 4X )............................................ 7
5. Dikenakan Hukuman Disiplin ( 5X ) ........................................... 8
6. Dinilai Berkinerja Kurang ( 6X ).................................................. 8
7. Berhalangan Tetap ( 7X )........................................................... 8
8. Tugas Belajar ( 8X )................................................................... 8
9. Meninggal Dunia ( 9X ) .............................................................. 9
D. Proyeksi Kebutuhan Pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah .... 9
BAB III
PENYAJIAN DATA DASAR PROYEKSIKAN KEBUTUHAN PENGANGKATAN
KEPALA SEKOLAH/MADRASAH....................................................... 11
A. Jumlah Sekolah/Madrasah Menurut Jenis atau Jenjang
Sekolah/Madrasah.............................................................................. 11
B. Penambahan dan Pengurangan Sekolah/Madrasah.................... 12
C. Data Dasar Proyeksi Pemberhentian Kepala Sekolah/Madrasah 13
1. Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah yang Berhenti Atas
Permohonan Sendiri .............................................................. 13
2. Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah Menurut Masa Penugasan
............................................................................................... 14
3. Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah yang Akan Memasuki Batas
Usia Pensiun.......................................................................... 15
4. Diangkat pada Jabatan Lain................................................... 16
5. Dikenakan Hukuman Disiplin ................................................. 17
6. Dinilai Berkinerja Kurang........................................................ 18
7. Berhalangan Tetap................................................................. 19
8. Tugas Belajar......................................................................... 20
iv
9. Meninggal Dunia .................................................................... 21
D. Menghitung Kebutuhan Pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah
21
BAB IV
PENUTUP ....................................................................................................... 23
LAMPIRAN-1................................................................................................... 24
FORMAT USULAN KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA
SEKOLAH/MADRASAH...................................................................... 24
USULAN KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA
SEKOLAH/MADRASAH...................................................................... 24
LAMPIRAN-2................................................................................................... 25
CONTOH MENGHITUNG PROYEKSI KEBUTUHAN......................... 25
USULAN KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA
SEKOLAH/MADRASAH...................................................................... 35
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peran yang sangat besar dalam mencapai
kemajuan bangsa. Suyanto (2003:3) menyatakan bahwa seorang presiden
negara paling maju di dunia mengakui bahwa investasi dalam pendidikan
merupakan hal yang penting bagi kemajuan bangsa. “As a nation, we now
invest more in education than in defense”. Oleh karena itu, di era global
seperti saat ini, manakala pemerintah kurang mempedulikan pembangunan
sektor pendidikan secara serius dan berkelanjutan, mudah diprediksi
bahwa pemerintahan negara itu dalam jangka panjang justru akan
menjebak mayoritas rakyatnya memasuki dunia keterbelakangan dalam
berbagai aspek kehidupan (Suyanto, 2000: 3).
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia secara yuridis diatur dalam
undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa “pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Berdasarkan
pengertian tersebut dapat difahami bahwa pendidikan harus disadari arti
pentingnya, dan direncanakan secara sistematis, agar suasana belajar dan
proses pembelajaran berjalan secara optimal. Dengan terbentuknya
suasana dan proses pembelajaran tersebut, peserta didik aktif
mengembangkan potensi sesuai dengan bakat dan minatnya, sehingga
mereka memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
2
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa, “pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggungjawab”.
Pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui jalur, jenjang dan jenis
pendidikan yang berbeda-beda. Jalur pendidikan adalah wahana yang
dilalui perserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya dalam suatu
proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Terdapat tiga
jalur pendidikan yaitu, jalur pendidikan formal, nonformal dan informal.
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang
yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan
formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
Jumlah satuan pendidikan (Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan yang berada di
lingkup kementerian pendidikan nasional dan kementerian agama),
program apa yang ditawarkan, berapa banyak peserta didik, berapa
rombongan belajar, serta berapa jumlah guru yang ada menjadi dasar
pertimbangan untuk menetapkan berapa banyak perlu diangkat kepala
sekolah/madrasah.
Banyak faktor yang mempengaruhi tercapainya kualitas pendidikan, faktor
utamanya adalah manajemen sekolah/ madrasah. Kepala sekolah/
madrasah mempunyai peran yang sangat penting dalam mencapai
efektivitas dan efisiensi proses pendidikan di sekolah/madrasah. Dalam
rangka pembinaan kepala sekolah/madrasah, pemerintah telah
menetapkan standar kompetensi kepala sekolah/madrasah yang diatur
3
dalam peraturan menteri pendidikan nasional Nomor 13 Tahun 2007 dan
peraturan menteri pendidikan nasional Nomor 28 Tahun 2010.
Di era otonomi daerah, penyiapan, pengangkatan, pemberdayaan dan
pemberhentian kepala sekolah/madrasah dan pengawas menjadi
kewenangan kepala daerah (Bupati dan Walikota). Dalam upaya untuk
menyamakan persepsi dan pemahaman tentang pembinaan kepala
sekolah/madrasah, khususnya pada aspek perencanaannya, maka perlu
dibuat petunjuk pelaksanaan. Petunjuk pelaksanaan ini selanjutnya
dinamakan Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Proyeksi Kebutuhan
Kepala Sekolah/Madrasah.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan perencanaan kebutuhan kepala sekolah/
madrasah
1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
3. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Sekolah/Madrasah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/Madrasah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 63
Tahun 2009 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan.
4
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 78
Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sekolah/Madrasah Bertaraf
Internasional.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala
Sekolah/Madrasah
12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Biokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya.
13. Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas oleh Ditjen
PMPTK.
C. Tujuan
Petunjuk pelaksanaan ini bertujuan untuk memandu unsur dinas
pendidikan, unsur kantor kementerian agama kabupaten/kota, unsur dinas
pendidikan dan unsur kantor wilayah kementerian agama provinsi di
Indonesia dalam menyusun proyeksi kebutuhan pengangkatan kepala
sekolah/madrasah.
D. Sasaran
Semua jenis atau jenjang sekolah/madrasah yang berada dalam lingkup
kabupaten/kota memiliki kepala sekolah/madrasah yang kompeten dan
profesional.
E. Hasil yang Diharapkan
Setelah mempelajari petunjuk pelaksanaan ini unsur dinas pendidikan dan
unsur kantor kementerian agama kabupaten/kota, serta unsur dinas
pendidikan dan unsur kantor wilayah kementerian agama provinsi di
Indonesia dapat menyusun proyeksi kebutuhan pengangkatan kepala
sekolah/madrasah.
5
BAB II
METODE PENYUSUNAN PROYEKSI KEBUTUHAN PENGANGKATAN
KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
Proyeksi kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah di suatu wilayah
(kabupaten/kota atau provinsi) didasarkan pada formasi yang ada, yang
ditentukan oleh banyaknya satuan pendidikan yang memerlukannya tetapi
belum terdapat kepala sekolah/madrasah yang definitif. Proyeksi kebutuhan
pengangkatan kepala sekolah/madrasah dapat dibuat berdasarkan banyaknya
sekolah/madrasah yang ada, sekolah/madrasah tambahan baru untuk dua
tahun ke depan, dan banyaknya sekolah/madrasah yang re-grouping, sehingga
jumlah sekolah/madrasah menjadi berkurang, dikurangi dengan jumlah kepala
sekolah/madrasah yang ada, dangan memperhitungkan pengurangan kepala
sekolah/madrasah yang disebabkan oleh (1) permohonan sendiri, (2) akhir
masa jabatan, (3) pensiun, (4) promosi jabatan, (5) hukuman disiplin, (6) tidak
memenuhi standar kinerja, (7) sakit atau berhalangan tetap, (8) tugas belajar,
dan (9) meninggal dunia.
Proyeksi kebutuhan pengangkatan kepala sekolah dibuat untuk dua tahun ke
depan setelah tahun berjalan. Pada tahun berjalan (n) dibuat proyeksi
kebutuhan pengangkatan kepala sekolah untuk tahun n+1 dan n+2, sedangkan
pada tahun n+2 (misalkan n+2=m ) akan dibuat proyeksi kebutuhan
pengangkatan kepala sekolah untuk tahun m+1 dan m+2 dan seterusnya.
Sebagai contoh: pada tahun 2011 dibuat proyeksi kebutuhan pengangkatan
kepala sekolah untuk tahun 2012 dan tahun 2013. Pada tahun 2013 dibuat
proyeksi kebutuhan kepala sekolah untuk tahun 2014 dan 2015, dan
seterusnya.
A. Jumlah Sekolah/Madrasah Berdasarkan Jenis atau Jenjang
Sekolah/Madrasah
Dalam memproyeksikan kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/
madrasah unsur dinas pendidikan atau unsur kantor kementerian agama
kabupaten/kota perlu memiliki data yang akurat tentang jumlah
6
sekolah/madrasah berdasarkan jenis atau jenjang sekolah/madrasah di
kabupaten/kota pada tahun n (tahun berjalan).
B. Proyeksi Penambahan dan Pengurangan Sekolah/Madrasah
Dalam memproyeksikan kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/
madrasah unsur dinas pendidikan atau unsur kantor kementerian agama
kabupaten/kota perlu memiliki data yang akurat tentang rencana
penambahan sekolah/madrasah baru dalam kurun waktu dua tahun
mendatang. Data ini akan menentukan jumlah sekolah/madrasah dan
proyeksi jumlah kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah untuk
dua tahun mendatang. Pertambahan jumlah kepala sekolah/madrasah
sama dengan jumlah sekolah/madrasah tahun n (tahun berjalan) ditambah
dengan penambahan sekolah/madrasah baru pada tahun (n+1) dan (n+2).
Selain adanya penambahan sekolah/madrasah, dimungkinkan juga ada
sekolah/madrasah yang re-grouping atau berhenti beroperasi, ini berarti
berpengaruh pada berkurangnya jumlah kepala sekolah/madrasah.
C. Proyeksi Pemberhentian Kepala Sekolah/Madrasah
Pemberhentian kepala sekolah/madrasah dapat disebabkan oleh: (1) atas
permohonan sendiri, (2) berakhirnya masa tugas, (3) sampai batas usia
pensiun, (4) mendapatkan promosi jabatan, (5) mendapat hukuman disiplin,
(6) tidak memenuhi standar kinerja sebagai kepala sekolah/madrasah, (7)
sakit atau berhalangan tetap, (8) tugas belajar, dan (9) meninggal dunia.
Proyeksi atau asumsi atas pemberhentian kepala sekolah/madrasah dapat
disebabkan oleh hal-hal berikut:
1. Berhenti Atas Permohonan Sendiri ( 1X )
Jumlah kepala sekolah/madrasah yang berhenti atas permohonan
sendiri dalam kurun waktu dua tahun terakhir dapat dijadikan sebagai
data dasar untuk memprediksi banyaknya kepala sekolah/madrasah
yang berhenti atas permohonan sendiri untuk kurun waktu dua tahun
yang akan datang. Kasus berhenti atas permohonan sendiri sangat
sedikit, oleh karena itu diasumsikan sekitar 0 sampai dengan 1% dari
jumlah kepala sekolah/madrasah yang ada. (Lihat Tabel 3.3.1)
7
2. Masa Penugasan Berakhir ( 2X )
Masa penugasan diperlukan untuk mengetahui jumlah kepala
sekolah/madrasah yang akan diberhentikan dari penugasan karena
masa penugasannya berakhir. Dalam hal ini seorang kepala
sekolah/madrasah dimungkinkan untuk diangkat dalam 3 (tiga) periode
masa penugasan, dengan ketentuan setiap akhir masa penugasan
periode kesatu dan kedua diadakan penilaian kinerja per periode. Jika
pada akhir masa penugasan periode pertama, sekurang-kurangnya
berkinerja baik, maka kepala sekolah dapat ditugaskan kembali untuk
masa penugasan periode kedua. Jika pada akhir masa penugasan
periode kedua, kepala sekolah memiliki kinerja istimewa, maka dapat
ditugaskan kembali untuk masa penugasan periode ketiga. Kepala
sekolah/madrasah yang memasuki masa penugasan tahun keempat
pada periode kesatu dan kedua dinilai kinerjanya. Data tentang jumlah
kepala sekolah/madrasah yang tidak dapat ditugaskan kembali pada
penugasan periode kedua diasumsikan 2% dari jumlah kepala
sekolah/madrasah pada periode pertama. Data tentang jumlah kepala
sekolah/madrasah yang tidak dapat ditugaskan kembali pada
penugasan periode ketiga diasumsikan sekitar 80% dari jumlah kepala
sekolah/madrasah pada periode kedua. (Lihat Tabel 3.3.2)
3. Mencapai Batas Usia Pensiun ( 3X )
Data kepala sekolah/madrasah yang telah mencapai usia 58 dan 59
tahun diperlukan untuk mengetahui jumlah kepala sekolah/madrasah
yang akan diberhentikan dari penugasan karena mencapai batas usia
pensiun pada tahun (n+1) dan tahun (n+2). (Lihat Tabel 3.3.3)
4. Diangkat pada Jabatan Lain ( 4X )
Seorang kepala sekolah/madrasah dapat diangkat menjadi pengawas
sekolah/madrasah atau jabatan lain. Data tentang jumlah kepala
sekolah/madrasah yang diangkat dalam jabatan lain dalam kurun waktu
dua tahun terakhir, dapat digunakan untuk memprediksi jumlah kepala
8
sekolah/madrasah yang akan diangkat pada kurun waktu 2 (dua) tahun
yang akan datang. (Lihat Tabel 3.3.4)
5. Dikenakan Hukuman Disiplin ( 5X )
Pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah
jarang terjadi, oleh karena itu, data tentang jumlah kepala
sekolah/madrasah yang diberhentikan karena mendapat hukuman
disiplin angkanya diasumsikan sekitar 0 sampai dengan 1% dari jumlah
kepala sekolah/madrasah yang ada. (Lihat Tabel 3.3.5)
6. Dinilai Berkinerja Kurang ( 6X )
Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan secara berkala
setiap tahun dan secara kumulatif setiap empat tahun. Hasil penilaian
kinerja digunakan untuk menentukan apakah seorang kepala
sekolah/madrasah layak atau menyelesaikan masa penugasannya.
Kepala sekolah/madrasah yang diberhentikan karena berkinerja kurang
diasumsikan 0 sampai dengan 2 % dari jumlah kepala
sekolah/madrasah yang ada. (Lihat Tabel 3.3.6)
7. Berhalangan Tetap ( 7X )
Berhalangan tetap karena berbagai alasan yang menyebabkan seorang
kepala sekolah/madrasah tidak dapat lagi untuk menjalankan tugas
sebagai kepala sekolah/madrasah. Kepala sekolah/madrasah yang
diberhentikan karena berhalangan tetap diasumsikan 0 sampai dengan
3 % dari jumlah kepala sekolah/madrasah yang ada. (Lihat Tabel 3.3.7).
8. Tugas Belajar ( 8X )
Kepala sekolah/madrasah yang mendapat tugas belajar selama kurang
dari 6 bulan dapat menunjuk pelaksana harian untuk menggantikan
secara sementara. Namun bila tugas belajarnya lebih dari 6 bulan, maka
seorang kepala sekolah/madrasah harus diberhentikan dan digantikan
oleh kepala sekolah/madrasah baru. Apabila telah menyelesaikan tugas
belajar dapat diangkat kembali dengan syarat apabila terdapat formasi
kepala sekolah/madrasah yang sesuai. Kepala sekolah/madrasah yang
diberhentikan karena melaksanakan tugas belajar diasumsikan 0 sampai
9
dengan 1 % dari jumlah kepala sekolah/madrasah yang ada. (Lihat
Tabel 3.3.8).
9. Meninggal Dunia ( 9X )
Kepala sekolah/madrasah yang meninggal dalam kurun waktu dua (2)
tahun terakhir dapat dipergunakan untuk memprediksi angka kematian
kepala sekolah/madrasah untuk dua tahun yang akan datang. Jika data
tersebut belum ada, dapat diganti dengan angka prediksi kematian
kepala sekolah/madrasah diperkirakan sekitar 0 sampai dengan 3% dari
jumlah kepala sekolah/madrasah yang ada. (Lihat Tabel 3.3.9)
Proyeksi data tentang jumlah kepala sekolah/madrasah yang berhenti
dikelompokkan menurut alasan pemberhentian penugasan sebagai kepala
sekolah/madrasah dalam dua tahun terakhir, data tersebut dapat digunakan
untuk memproyeksikan penambahan jumlah kebutuhan pengangkatan
kepala sekolah/madrasah untuk tahun (n+1) dan (n+2). Proyeksi tersebut
diklasifikasikan menurut jenis atau jenjang sekolah/madrasah, sehingga
diperoleh data penambahan jumlah untuk jenis atau jenjangnya.
D. Proyeksi Kebutuhan Pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah
Berdasarkan hasil penghitungan dan data-data yang dihasilkan pada
langkah A sampai dengan E, dapat dihitung proyeksi kebutuhan
pengangkatan kepala sekolah/madrasah per jenjang sekolah/madrasah
untuk 2 tahun ke depan berdasarkan jenis atau jenjang sekolah/madrasah
untuk tahun (n+1) dan (n+2) dengan rumus sebagai berikut:
Rumus PKPKS
PKPKS = 
2
1i
iSb + 
9
1i
iX (*)
Keterangan:
PKPKS = Proyeksi Kebutuhan Pengangkatan Kepala Sekolah/madrasah
10

2
1i
iSb = Jumlah sekolah/madrasah baru pada tahun (n+1) dan (n+2)

9
1i
iX = Faktor pengurang jumlah kepala sekolah/madrasah yang ada
98
9
1
7654321 XXXXXXXXXX
i
i 
dengan  ji XX ( i, j = 1, 2, ..., 9; i≠j )
n = tahun berjalan
11
BAB III
PENYAJIAN DATA DASAR PROYEKSIKAN KEBUTUHAN
PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
Penyajian data yang diperlukan untuk menghitung proyeksi kebutuhan
pengangkatan kepala sekolah/madrasah dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
A. Jumlah Sekolah/Madrasah Menurut Jenis atau Jenjang
Sekolah/Madrasah
Jumlah sekolah/madrasah berdasarkan jenis atau jenjang sekolah/
madrasah di kabupaten/kota tertentu pada tahun n dituangkan pada tabel
3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1
JUMLAH SEKOLAH/MADRASAH MENURUT JENIS ATAU
JENJANG SEKOLAH/MADRASAH
KABUPATEN/KOTA .............. TAHUN ............
No
Jenjang
Sekolah/Madrasah
Jumlah
1 TK
2 TKLB
3 SD
4 SDLB
5 MI
6 SMP
7 SMPLB
8 MTs
9 SMA
10 SMALB
11 MA
12 SMK
13 MAK
Total
12
B. Penambahan dan Pengurangan Sekolah/Madrasah
Jumlah sekolah/madrasah yang dibangun tahun ini dan yang akan
dibangun selama 2 (dua) tahun yang akan datang (n+1) dan (n+2) dan
kemungkinan adanya sekolah/madrasah yang re-grouping atau berhenti
beroperasi menurut jenis atau jenjangnya pada tahun n dan 2 (dua) tahun
yang akan datang dituangkan pada tabel 3.2 di bawah ini.
Tabel 3.2
JUMLAH PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN SEKOLAH/MADRASAH
MENURUT JENIS ATAU JENJANG
KABUPATEN/KOTA ...............
No
Jenis/Jenjang
Sekolah
Tahun (n+1) Tahun (n+2)
Tambah Kurang Jumlah 1 Tambah Kurang Jumlah 2
1 TK
2 TKLB
3 SD
4 SDLB
5 MI
6 SMP
7 SMPLB
8 MTs
9 SMA
10 SMALB
11 MA
12 SMK
13 MAK
Total
Keterangan:
n+1 = satu tahun setelah tahun n
n+2 = dua tahun setelah tahun n
13
C. Data Dasar Proyeksi Pemberhentian Kepala Sekolah/Madrasah
1. Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah yang Berhenti Atas Permohonan
Sendiri
Tabel 3.3.1
JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG BERHENTI
ATAS PERMOHONAN SENDIRI MENURUT JENIS ATAU
JENJANG SEKOLAH/MADRASAH
KABUPATEN/KOTA .............. TAHUN ............
No
Jenjang
Sekolah/Madrasah
Jumlah Kepala
Sekolah/Madrasah
1 TK
2 TKLB
3 SD
4 SDLB
5 MI
6 SMP
7 SMPLB
8 MTs
9 SMA
10 SMALB
11 MA
12 SMK
13 MAK
Total
14
2. Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah Menurut Masa Penugasan
Tabel 3.3.2
JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG TIDAK BISA
DIPERPANJANG MASA TUGASNYA BERDASARKAN
PENILAIAN KINERJA EMPAT TAHUNAN
KABUPATEN/KOTA ..... TAHUN .....
No
KEPALA
SEKOLAH/MADRASAH
AKHIR MASA TUGAS n TOTAL
(Pbl
1+Pbl
2)
Periode 1 Periode 2
Jumlah 1 2 % Pbl 1 Jumlah 2 2 % Pbl 2
1 TK
2 TKLB
3 SD
4 SDLB
5 MI
6 SMP
7 SMPLB
8 MTs
9 SMA
10 SMALB
11 MA
12 SMK
13 MAK
Jumlah
Keterangan: Pbl = pembulatan
15
3. Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah yang Akan Memasuki Batas Usia
Pensiun
Tabel 3.3.3
JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG AKAN
MEMASUKI BATAS USIA PENSIUN
KABUPATEN/KOTA ........ TAHUN ......
No
KEPALA
SEKOLAH/MADRASAH
USIA KEPALA
SEKOLAH/MADRASAH TOTAL
Usia 58 Usia 59
1 TK
2 TKLB
3 SD
4 SDLB
5 MI
6 SMP
7 SMPLB
8 MTs
9 SMA
10 SMALB
11 MA
12 SMK
13 MAK
Jumlah
16
4. Diangkat pada Jabatan Lain
Tabel 3.3.4
JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG DIANGKAT
PADA JABATAN LAIN MENURUT JENIS ATAU JENJANG
SEKOLAH/MADRASAH
KABUPATEN/KOTA .............. TAHUN ............
No
Jenjang
Sekolah/Madrasah
Jumlah Kepala
Sekolah/Madrasah
1 TK
2 TKLB
3 SD
4 SDLB
5 MI
6 SMP
7 SMPLB
8 MTs
9 SMA
10 SMALB
11 MA
12 SMK
13 MAK
Total
17
5. Dikenakan Hukuman Disiplin
Tabel 3.3.5
JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG DIKENAKAN
HUKUMAN DISIPLIN MENURUT JENIS ATAU JENJANG
SEKOLAH/MADRASAH
KABUPATEN/KOTA .............. TAHUN ............
No
Jenjang
Sekolah/Madrasah
Jumlah Kepala
Sekolah/Madrasah
1 TK
2 TKLB
3 SD
4 SDLB
5 MI
6 SMP
7 SMPLB
8 MTs
9 SMA
10 SMALB
11 MA
12 SMK
13 MAK
Total
18
6. Dinilai Berkinerja Kurang
Tabel 3.3.6
JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG DINILAI
BERKINERJA KURANG MENURUT JENIS ATAU JENJANG
SEKOLAH/MADRASAH
KABUPATEN/KOTA .............. TAHUN ............
No
Jenjang
Sekolah/Madrasah
Jumlah Kepala
Sekolah/Madrasah
1 TK
2 TKLB
3 SD
4 SDLB
5 MI
6 SMP
7 SMPLB
8 MTs
9 SMA
10 SMALB
11 MA
12 SMK
13 MAK
Total
19
7. Berhalangan Tetap
Tabel 3.3.7
JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG
BERHALANGAN TETAP MENURUT JENIS ATAU JENJANG
SEKOLAH/MADRASAH
KABUPATEN/KOTA .............. TAHUN ............
No
Jenjang
Sekolah/Madrasah
Jumlah Kepala
Sekolah/Madrasah
1 TK
2 TKLB
3 SD
4 SDLB
5 MI
6 SMP
7 SMPLB
8 MTs
9 SMA
10 SMALB
11 MA
12 SMK
13 MAK
Total
20
8. Tugas Belajar
Tabel 3.3.8
JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG TUGAS
BELAJAR MENURUT JENIS ATAU JENJANG
SEKOLAH/MADRASAH
KABUPATEN/KOTA .............. TAHUN ............
No
Jenjang
Sekolah/Madrasah
Jumlah Kepala
Sekolah/Madrasah
1 TK
2 TKLB
3 SD
4 SDLB
5 MI
6 SMP
7 SMPLB
8 MTs
9 SMA
10 SMALB
11 MA
12 SMK
13 MAK
Total
21
9. Meninggal Dunia
Tabel 3.3.9
JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG MENINGGAL
DUNIA MENURUT JENIS ATAU JENJANG
SEKOLAH/MADRASAH
KABUPATEN/KOTA .............. TAHUN ............
No
Jenjang
Sekolah/Madrasah
Jumlah Kepala
Sekolah/Madrasah
1 TK
2 TKLB
3 SD
4 SDLB
5 MI
6 SMP
7 SMPLB
8 MTs
9 SMA
10 SMALB
11 MA
12 SMK
13 MAK
Total
D. Menghitung Kebutuhan Pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah
Menghitung kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah menurut
jenis atau jenjang sekolah/madrasah untuk dua tahun ke depan
berdasarkan formula yang telah dikemukakan di atas. Hasilnya dapat
dituangkan pada tabel 3.4 di bawah ini.
22
Tabel 3.4
PROYEKSI KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA
SEKOLAH/MADRASAH
TAHUN (n+1) DAN (n+2)
No
Kepala
Sekolah/Madrasah
iSb (i=
1, 2) iX ( i = 1, 2, 3, ..., 9)
Jumlah
1Sb 2Sb 1X 2X
3X
4X 5X 6X 7X 8X 9XTh
n+1
Th
n+2
1 TK
2 TKLB
3 SD
4 SDLB
5 MI
6 SMP
7 SMPLB
8 MTs
9 SMA
10 SMALB
11 MA
12 SMK
13 MAK
Total
23
BAB IV
PENUTUP
Petunjuk pelaksanaan penyusunan proyeksi pengangkatan kepala
sekolah/madrasah ini disusun sebagai acuan bagi dinas pendidikan/kantor
kementerian agama wilayah/ kabupaten/kota dalam menyusun proyeksi
kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah, yang telah dilengkapi
dengan format penyajian data dasar yang diperlukan guna memproyeksikan
kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah; dan penggunaan data
hasil proyeksi untuk dijadikan sebagai acuan untuk perekrutan, pengangkatan,
pembinaan, mutasi, promosi jabatan guru, kepala sekolah/madrasah, serta
acuan dalam menyusun perencanaan kegiatan dan penyediaan anggarannya.
24
LAMPIRAN-1
FORMAT USULAN KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA
SEKOLAH/MADRASAH
USULAN KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA
SEKOLAH/MADRASAH
Berdasarkan data dan hasil perhitungan kebutuhan pengangkatan kepala
sekolah/madrasah di kabupaten/kota ..... pada tahun (n+1) - (n+2) diusulkan
sebagai berikut:
DAFTAR USULAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
TAHUN (n+1) - (n+2)
No
Kepala
Sekolah/Madrasah
Jumlah
1 TK
2 TKLB
3 SD
4 SDLB
5 MI
6 SMP
7 SMPLB
8 MTs
9 SMA
10 SMALB
11 MA
12 SMK
13 MAK
Total
Diusulkan untuk dua tahun ke depan, yaitu tahun n+1 sampai dengan
tahun n+2, diangkat sebanyak .... (....) kepala sekolah dengan rincian
sebagai berikut: ... (....) orang kepala TK/SD, .... (....) orang kepala
SMP/MTs, .... (....) orang kepala SMA/MA, dan .... (....) orang kepala
SMK/MAK. Prediksi penempatan kepala sekolah/madrasah lihat daftar
kepala sekolah/madrasah yang kosong yang disebabkan oleh disebabkan
oleh permohonan sendiri, berakhir masa jabatan, pensiun, promosi,
hukuman disiplin, tidak memenuhi standar kinerja kepala
sekolah/madrasah, berhalangan tetap, tugas belajar, dan meninggal dunia
atau karena alasan lain di Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian Agama
kabupaten/kota terkait. Daftar sekolah/madrasah yang kepala sekolah/
madrasahnya perlu diangkat dalam dua tahun terakhir dapat dibuat
berdasarkan laporan dan data-data yang terkini.
25
LAMPIRAN-2
CONTOH MENGHITUNG PROYEKSI KEBUTUHAN
PROYEKSI KEBUTUHAN
PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
KOTA TUA TAHUN 2011
A. Data Dasar Proyeksi Kebutuhan Pengangkatan Kepala
Sekolah/Madrasah
Diperoleh data sekolah/madrasah menurut jenis atau jenjang
sekolah/madrasah sebagai berikut:
Tabel 3.1
JUMLAH SEKOLAH/MADRASAH
MENURUT JENIS ATAU JENJANG SEKOLAH/MADRASAH
DI KOTA TUA TAHUN 2011
No
Jenjang
Sekolah/Madrasah
Jumlah
1 TK 321
2 TKLB -
3 SD 317
4 SDLB -
5 MI -
6 SMP 38
7 SMPLB -
8 MTs -
9 SMA 12
10 SMALB -
11 MA -
12 SMK 16
13 MAK -
Total 704
B. Penambahan dan Pengurangan Sekolah/Madrasah
Pada tahun 2012 dan 2013 ada rencana penambahan jumlah
sekolah/madrasah baru. Disamping itu, ada juga sekolah/madrasah yang
akan melakukan re-grouping. Data penambahan dan pengurangan jumlah
sekolah/madrasah diberikan sebagai berikut:
26
Tabel 3.2
JUMLAH PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN SEKOLAH/MADRASAH
MENURUT JENIS ATAU JENJANG
DI KOTATUA TAHUN 2012-2013
No
Jenis/Jenjang
Sekolah
Tahun 2012 Tahun 2013
Tambah Kurang Jumlah 1 Tambah Kurang Jumlah 2
1 TK 4 3 1 4 2 2
2 TKLB
3 SD 5 2 3 4 2 2
4 SDLB - - - - - -
5 MI - - - - - -
6 SMP 2 0 2 3 1 2
7 SMPLB
8 MTs - - - - - -
9 SMA 0 0 0 1 1 0
10 SMALB
11 MA
12 SMK 1 1 0 0 0 0
13 MAK - - - - - -
Total 12 6 6
(= 1Sb )
12 6 6
(= 2Sb )
C. Data Dasar Proyeksi Pemberhentian Kepala Sekolah/Madrasah
1. Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah yang Berhenti Atas Permohonan
Sendiri
Diasumsikan, paling banyak 1% dari 704 kepala sekolah yang ada pada
tahun 2011 berhenti sebagai kepala sekolah atas permohonan sendiri.
Tabel 3.3.1
JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG BERHENTI
ATAS PERMOHONAN SENDIRI MENURUT JENIS ATAU
JENJANG SEKOLAH/MADRASAH
DI KOTA TUA TAHUN 2011
No
Jenjang
Sekolah/Madrasah
Jumlah Kepala
Sekolah/Madrasah
1 TK 3
2 TKLB -
3 SD 3
4 SDLB -
5 MI -
6 SMP 1
7 SMPLB -
8 MTs -
27
No
Jenjang
Sekolah/Madrasah
Jumlah Kepala
Sekolah/Madrasah
9 SMA -
10 SMALB -
11 MA -
12 SMK -
13 MAK -
Total 7
Jadi, 1X = 7
2. Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah Menurut Masa Penugasan
Kolom “Jumlah 1” memuat data jumlah kepala sekolah/madrasah yang
ada pada tahun keempat pada periode pertama yang sekurang-
kurangnya berkinerja baik dan kolom “Jumlah 2” memuat data jumlah
kepala sekolah yang memiliki kinerja istimewa pada tahun keempat
periode kedua. Diasumsikan maksimum 2% dari Jumlah 1 akan
ditugaskan kempali pada periode kedua dan 2% dari Jumlah 2 akan
ditugaskan kembali pada periode ketiga. Pembulatan (Pbl) ke atas
dilakukan pada setiap perhitungan karena angka di sini
merepresentasikan orang, sehingga harus utuh.
Tabel 3.3.2
JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG TIDAK BISA
DIPERPANJANG MASA TUGASNYA BERDASARKAN
PENILAIAN KINERJA EMPAT TAHUNAN
DI KOTA TUA TAHUN 2011
No
Kepala
Sekolah/Madrasah
Akhir Masa Tugas 2011 Total
(Pbl
1+Pbl
2)
Periode 1 Periode 2
Jumla
h 1
2 %
Pbl
1
Jumla
h 2
2 %
Pbl
2
1 TK 30 0.6 1 36 0.72 1 2
2 TKLB - - - - - - -
3 SD 32 0.64 1 34 0.68 1 2
4 SDLB - - - - - - -
5 MI - - - - - - -
6 SMP 7 0.14 0 6 0.12 0 0
7 SMPLB - - - - - - -
8 MTs - - - - - - -
9 SMA 3 0.06 0 1 0.02 0 0
28
No
Kepala
Sekolah/Madrasah
Akhir Masa Tugas 2011 Total
(Pbl
1+Pbl
2)
Periode 1 Periode 2
Jumla
h 1
2 %
Pbl
1
Jumla
h 2
2 %
Pbl
2
10 SMALB - - - - - - -
11 MA - - - - - - -
12 SMK 3 0.06 0 3 0.06 0 0
13 MAK - - - - - - -
Jumlah 75 1.5 2 80 1.6 2 4
Jadi, 2X = 4; untuk tahun 2012 adalah 2 dan untuk tahun 2013
adalah 2.
3. Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah yang Akan Memasuki Batas Usia
Pensiun
Dari data sekolah/madrasah menurut jenis atau jenjang
sekolah/madrasah diperoleh jumlah kepala sekolah/madrasah yang
berusia 58 dan 59 tahun
Tabel 3.3.3
JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG AKAN
MEMASUKI BATAS USIA PENSIUN
DI KOTA TUA TAHUN 2011
No
Kepala
Sekolah/Madrasah
Usia Kepala
Sekolah/Madrasah Total
Usia 58 Usia 59
1 TK 16 54 70
2 TKLB - - -
3 SD 18 21 39
4 SDLB - - -
5 MI - - -
6 SMP 8 3 11
7 SMPLB - - -
8 MTs - - -
9 SMA 2 1 3
10 SMALB - - -
11 MA - - -
12 SMK 4 5 9
13 MAK - - -
Jumlah 48 84 132
Jadi, 3X untuk tahun 2012 adalah 48 dan untuk tahun 2013 adalah 84.
29
4. Diangkat pada Jabatan Lain
Data jumlah kepala sekolah/madrasah yang diangkat pada jabatan lain
dalam kurun waktu dua tahun terakhir (2009 – 2010) digunakan untuk
memprediksi jumlah kepala sekolah/madrasah yang akan diangkat pada
jabatan lain pada kurun waktu 2012 – 1013.
Tabel 3.3.4
JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG DIANGKAT
PADA JABATAN LAIN MENURUT JENIS ATAU JENJANG
SEKOLAH/MADRASAH
DI KOTA TUA TAHUN 2011
No
Jenjang
Sekolah/Madrasah
Jumlah Kepala
Sekolah/Madrasah
1 TK 0
2 TKLB -
3 SD 3
4 SDLB -
5 MI 1
6 SMP -
7 SMPLB -
8 MTs -
9 SMA 1
10 SMALB -
11 MA -
12 SMK 1
13 MAK -
Total 6
Jadi, 4X = 6
5. Dikenakan Hukuman Disiplin
Diasumsikan, paling banyak 1% dari 704 kepala sekolah yang ada pada
tahun 2011 diberhentikan sebagai kepala sekolah/madrasah karena
mendapat hukuman disiplin.
Tabel 3.3.5
30
JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG DIKENAKAN
HUKUMAN DISIPLIN MENURUT JENIS ATAU JENJANG
SEKOLAH/MADRASAH
DI KOTA TUA TAHUN 2011
No
Jenjang
Sekolah/Madrasah
Jumlah Kepala
Sekolah/Madrasah
1 TK 3
2 TKLB -
3 SD 3
4 SDLB -
5 MI -
6 SMP 1
7 SMPLB -
8 MTs -
9 SMA -
10 SMALB -
11 MA -
12 SMK -
13 MAK -
Total 7
Jadi, 5X = 7
6. Dinilai Berkinerja Kurang
Diasumsikan, paling banyak 2% dari 704 kepala sekolah yang ada pada
tahun 2011 diberhentikan sebagai kepala sekolah/madrasah karena
berkinerja kurang.
Tabel 3.3.6
JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG DINILAI
BERKINERJA KURANG MENURUT JENIS ATAU JENJANG
SEKOLAH/MADRASAH
DI KOTA TUA TAHUN 2011
No
Jenjang
Sekolah/Madrasah
Jumlah Kepala
Sekolah/Madrasah
1 TK 3
2 TKLB -
3 SD 6
4 SDLB -
5 MI -
6 SMP 3
7 SMPLB -
8 MTs -
9 SMA 1
10 SMALB -
11 MA -
31
12 SMK 1
13 MAK -
Total 14
Jadi, 6X = 14
7. Berhalangan Tetap
Diasumsikan, paling banyak 3% dari 704 kepala sekolah yang ada pada
tahun 2011 diberhentikan sebagai kepala sekolah/madrasah karena
berhalangan tetap.
Tabel 3.3.7
JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG
BERHALANGAN TETAP MENURUT JENIS ATAU JENJANG
SEKOLAH/MADRASAH
DI KOTA TUA TAHUN 2011
No
Jenjang
Sekolah/Madrasah
Jumlah Kepala
Sekolah/Madrasah
1 TK 3
2 TKLB -
3 SD 9
4 SDLB -
5 MI -
6 SMP 6
7 SMPLB -
8 MTs -
9 SMA 2
10 SMALB -
11 MA -
12 SMK 1
13 MAK -
Total 21
Jadi, 7X = 21
8. Tugas Belajar
Diasumsikan, paling banyak 1% dari 704 kepala sekolah yang ada pada
tahun 2011diberhentikan sebagai kepala sekolah/madrasah karena
tugas belajar.
32
Tabel 3.3.8
JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG TUGAS
BELAJAR MENURUT JENIS ATAU JENJANG
SEKOLAH/MADRASAH
DI KOTA TUA TAHUN 2011
No
Jenjang
Sekolah/Madrasah
Jumlah Kepala
Sekolah/Madrasah
1 TK 1
2 TKLB -
3 SD 2
4 SDLB -
5 MI -
6 SMP 1
7 SMPLB -
8 MTs -
9 SMA 2
10 SMALB -
11 MA -
12 SMK 1
13 MAK -
Total 7
Jadi, 8X = 7
9. Meninggal Dunia
Diasumsikan, paling banyak 3% dari 704 kepala sekolah yang ada pada
tahun 2011 diberhentikan sebagai kepala sekolah/madrasah karena
meninggal dunia.
Tabel 3.3.9
JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG MENINGGAL
DUNIA MENURUT JENIS ATAU JENJANG
SEKOLAH/MADRASAH
DI KOTA TUA TAHUN 2011
No
Jenjang
Sekolah/Madrasah
Jumlah Kepala
Sekolah/Madrasah
1 TK 2
2 TKLB
3 SD 10
4 SDLB -
5 MI -
6 SMP 4
7 SMPLB -
33
No
Jenjang
Sekolah/Madrasah
Jumlah Kepala
Sekolah/Madrasah
8 MTs -
9 SMA 2
10 SMALB -
11 MA -
12 SMK -
13 MAK -
Total 18
Jadi, 9X = 18
D. Menghitung Kebutuhan Pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah
Menghitung kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah menurut
jenis atau jenjang sekolah/madrasah untuk dua tahun ke depan
berdasarkan rumus (*) pada halaman 7. Hasilnya dapat dituangkan pada
tabel 3.4.
Formula PKPKS(Proyeksi Kebutuhan Pengangkatan Kepala
Sekolah/Madrasah)
PKPKS = 
2
1i
iSb + 
9
1i
iX (*)

2
1i
iSb = Jumlah sekolah/madrasah baru pada tahun 2012 dan 2013
= 126621 SbSb

9
1i
iX = Faktor pengurang jumlah kepala sekolah/madrasah yang ada
98
9
1
7654321 XXXXXXXXXX
i
i 
= 7 + 4 + 132 + 6 + 7 + 14 + 21 + 7 + 18
= 216
PKPKS = 
2
1i
iSb + 
9
1i
iX
= 12 + 216
= 228
34
Tabel 3.4
PROYEKSI KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA
SEKOLAH/MADRASAH
TAHUN 2012 DAN 2013
No
Kepala
Sekolah/Madrasah
iSb (i= 1,
2) iX ( i = 1, 2, 3, ..., 9)
Jumlah
1Sb 2Sb 1X 2X
3X
4X 5X 6X 7X 8X 9XTh
n+1
Th
n+2
1 TK 1 2 0 1 16 54 0 3 3 3 1 2 86
2 TKLB - - - - - - - - - - - - -
3 SD 3 2 7 1 18 21 3 3 6 9 2 10 85
4 SDLB - - - - - - - - - - - - -
5 MI - - - - - - - - - - - - -
6 SMP 2 2 0 1 8 3 1 1 3 6 1 4 32
7 SMPLB - - - - - - - - - - - - -
8 MTs - - - - - - - - - - - - -
9 SMA 2 0 0 0 2 1 1 0 1 2 2 2 13
10 SMALB - - - - - - - - - - - - -
11 MA - - - - - - - - - - - - -
12 SMK 0 0 0 1 4 5 1 0 1 1 1 0 14
13 MAK - - - - - - - - - - - - -
Total 6 6 7 4 48 84 6 7 14 21 7 18 228
35
USULAN KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA
SEKOLAH/MADRASAH
Berdasarkan data dan hasil perhitungan kebutuhan pengangkatan kepala
sekolah/madrasah di Kota Tua pada tahun 2012 - 2013 diusulkan sebagai
berikut:
DAFTAR USULAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
TAHUN 2012 - 2013
No
Kepala
Sekolah/Madrasah
Jumlah
1 TK 86
2 TKLB -
3 SD 85
4 SDLB -
5 MI -
6 SMP 32
7 SMPLB -
8 MTs -
9 SMA 13
10 SMALB -
11 MA -
12 SMK 14
13 MAK -
Total 228
Diusulkan untuk dua tahun ke depan, yaitu tahun 2012 sampai dengan
tahun 2013, diangkat sebanyak 228 kepala sekolah dengan rincian sebagai
berikut: 86 (delapan puluh enam) orang kepala TK, 85 (delapan puluh lima)
orang kepala SD, 32 (tiga puluh dua) orang kepala SMP, 13 (tiga belas)
orang kepala sekolah SMA, dan 14 (empat belas) orang kepala SMK.
Prediksi penempatan kepala sekolah/madrasah lihat daftar kepala
sekolah/madrasah yang kosong yang disebabkan oleh disebabkan oleh
permohonan sendiri, berakhir masa jabatan, pensiun, promosi, hukuman
disiplin, tidak memenuhi standar kinerja kepala sekolah/madrasah,
berhalangan tetap, tugas belajar, dan meninggal dunia atau karena alasan
lain di Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota
terkait. Daftar sekolah/madrasah yang kepala sekolah/ madrasahnya perlu
diangkat dalam dua tahun terakhir dapat dibuat berdasarkan laporan dan
data-data yang terkini.

More Related Content

What's hot

Buku administrasi 1
Buku administrasi 1Buku administrasi 1
Buku administrasi 1
eweng123
 
8 juklak-pemerolehan-sertifikat-dan-nomor-unik-kepala-sekolah-madrasah
8 juklak-pemerolehan-sertifikat-dan-nomor-unik-kepala-sekolah-madrasah8 juklak-pemerolehan-sertifikat-dan-nomor-unik-kepala-sekolah-madrasah
8 juklak-pemerolehan-sertifikat-dan-nomor-unik-kepala-sekolah-madrasah
KHAIRILAMRI12
 
Pengesahan, kata pengantar, daftar isi (KTSP 1415)
Pengesahan, kata pengantar, daftar isi (KTSP 1415)Pengesahan, kata pengantar, daftar isi (KTSP 1415)
Pengesahan, kata pengantar, daftar isi (KTSP 1415)
Gie Hartanto
 
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
smpn1kotawaringinlama
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Desi Wijayanti
 
Dokumen 1-k13
Dokumen 1-k13Dokumen 1-k13
Dokumen 1-k13Muliono8
 
Ktsp 2015-2016 sd
Ktsp 2015-2016 sdKtsp 2015-2016 sd
Ktsp 2015-2016 sd
qiforrunia
 
Panduan pelaksanaan pendidikan berwawasan responsif gender untuk smp
Panduan pelaksanaan pendidikan berwawasan responsif gender untuk smpPanduan pelaksanaan pendidikan berwawasan responsif gender untuk smp
Panduan pelaksanaan pendidikan berwawasan responsif gender untuk smp
Nandang Sukmara
 
Pedoman diklat-kurikulum-20-06-2013
Pedoman diklat-kurikulum-20-06-2013Pedoman diklat-kurikulum-20-06-2013
Pedoman diklat-kurikulum-20-06-2013Yunianto Melanius
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Sisilia Herjanti
 
Salinan pos an 2021-acc (1)
Salinan pos an 2021-acc (1)Salinan pos an 2021-acc (1)
Salinan pos an 2021-acc (1)
Guruh Sarip
 
1835 2013 kelas_11_smk_agribisnis_ternak_unggas_pe
1835 2013 kelas_11_smk_agribisnis_ternak_unggas_pe1835 2013 kelas_11_smk_agribisnis_ternak_unggas_pe
1835 2013 kelas_11_smk_agribisnis_ternak_unggas_pe
arjunategalan
 
1. pedoman guru berprestasi 2014
1. pedoman guru berprestasi 20141. pedoman guru berprestasi 2014
1. pedoman guru berprestasi 2014Suaidin -Dompu
 
Ktsp mi al huda
Ktsp mi al hudaKtsp mi al huda
Ktsp mi al huda
madrasahbelinyubangka
 
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]uhuy ho ho
 

What's hot (17)

Buku administrasi 1
Buku administrasi 1Buku administrasi 1
Buku administrasi 1
 
8 juklak-pemerolehan-sertifikat-dan-nomor-unik-kepala-sekolah-madrasah
8 juklak-pemerolehan-sertifikat-dan-nomor-unik-kepala-sekolah-madrasah8 juklak-pemerolehan-sertifikat-dan-nomor-unik-kepala-sekolah-madrasah
8 juklak-pemerolehan-sertifikat-dan-nomor-unik-kepala-sekolah-madrasah
 
Pengesahan, kata pengantar, daftar isi (KTSP 1415)
Pengesahan, kata pengantar, daftar isi (KTSP 1415)Pengesahan, kata pengantar, daftar isi (KTSP 1415)
Pengesahan, kata pengantar, daftar isi (KTSP 1415)
 
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
 
Ki & kd smp
Ki & kd smpKi & kd smp
Ki & kd smp
 
Buku standar isi smp(1)
Buku standar isi smp(1)Buku standar isi smp(1)
Buku standar isi smp(1)
 
Dokumen 1-k13
Dokumen 1-k13Dokumen 1-k13
Dokumen 1-k13
 
Ktsp 2015-2016 sd
Ktsp 2015-2016 sdKtsp 2015-2016 sd
Ktsp 2015-2016 sd
 
Panduan pelaksanaan pendidikan berwawasan responsif gender untuk smp
Panduan pelaksanaan pendidikan berwawasan responsif gender untuk smpPanduan pelaksanaan pendidikan berwawasan responsif gender untuk smp
Panduan pelaksanaan pendidikan berwawasan responsif gender untuk smp
 
Pedoman diklat-kurikulum-20-06-2013
Pedoman diklat-kurikulum-20-06-2013Pedoman diklat-kurikulum-20-06-2013
Pedoman diklat-kurikulum-20-06-2013
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
Salinan pos an 2021-acc (1)
Salinan pos an 2021-acc (1)Salinan pos an 2021-acc (1)
Salinan pos an 2021-acc (1)
 
1835 2013 kelas_11_smk_agribisnis_ternak_unggas_pe
1835 2013 kelas_11_smk_agribisnis_ternak_unggas_pe1835 2013 kelas_11_smk_agribisnis_ternak_unggas_pe
1835 2013 kelas_11_smk_agribisnis_ternak_unggas_pe
 
1. pedoman guru berprestasi 2014
1. pedoman guru berprestasi 20141. pedoman guru berprestasi 2014
1. pedoman guru berprestasi 2014
 
Ktsp mi al huda
Ktsp mi al hudaKtsp mi al huda
Ktsp mi al huda
 
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
 

Viewers also liked

Cómo evitar la corrosión
Cómo evitar la corrosión Cómo evitar la corrosión
Cómo evitar la corrosión Pamela Carrillo
 
Market Research Report: Courier Market in India 2012
Market Research Report: Courier Market in India 2012Market Research Report: Courier Market in India 2012
Market Research Report: Courier Market in India 2012
Netscribes, Inc.
 
Vol03 01 jett_gripenberg_lizarte finlandia
Vol03 01 jett_gripenberg_lizarte finlandiaVol03 01 jett_gripenberg_lizarte finlandia
Vol03 01 jett_gripenberg_lizarte finlandia
Juan Becerra López
 
HTW2011: Thai Tran - Android: Opportunities and challenges
HTW2011: Thai Tran - Android: Opportunities and challengesHTW2011: Thai Tran - Android: Opportunities and challenges
HTW2011: Thai Tran - Android: Opportunities and challengesHow to Web
 
Software para integración de aplicaciones, paquetes u otras técnicas en bases...
Software para integración de aplicaciones, paquetes u otras técnicas en bases...Software para integración de aplicaciones, paquetes u otras técnicas en bases...
Software para integración de aplicaciones, paquetes u otras técnicas en bases...Roy Baltodano
 
Mª Teresa García Silva - 'Aunando esfuerzos para el futuro de la investigació...
Mª Teresa García Silva - 'Aunando esfuerzos para el futuro de la investigació...Mª Teresa García Silva - 'Aunando esfuerzos para el futuro de la investigació...
Mª Teresa García Silva - 'Aunando esfuerzos para el futuro de la investigació...
Fundación Ramón Areces
 
Karst in Southern Ontario and the Niagara Escarpment
Karst in Southern Ontario and the Niagara EscarpmentKarst in Southern Ontario and the Niagara Escarpment
Karst in Southern Ontario and the Niagara EscarpmentSkyler MacGowan
 
Reunión padres 6º 2014 15
Reunión padres 6º 2014 15Reunión padres 6º 2014 15
Reunión padres 6º 2014 15josetiradorguez
 
Letras contemporáneas
Letras contemporáneasLetras contemporáneas
Letras contemporáneasDara Iris
 
El Mercantil Agosto 2010
El Mercantil Agosto 2010El Mercantil Agosto 2010
El Mercantil Agosto 2010Absolutgest s.l
 
Monitoring and Managing Computer Resource Usage on OSGi Frameworks - Ikuo Yam...
Monitoring and Managing Computer Resource Usage on OSGi Frameworks - Ikuo Yam...Monitoring and Managing Computer Resource Usage on OSGi Frameworks - Ikuo Yam...
Monitoring and Managing Computer Resource Usage on OSGi Frameworks - Ikuo Yam...
mfrancis
 
Fundamental Elements, upcoming opportunities - Blasi, Hriscu
Fundamental Elements, upcoming opportunities - Blasi, HriscuFundamental Elements, upcoming opportunities - Blasi, Hriscu
Fundamental Elements, upcoming opportunities - Blasi, Hriscu
The European GNSS Agency (GSA)
 
Belgian eID cards - technicalities
Belgian eID cards - technicalitiesBelgian eID cards - technicalities
Belgian eID cards - technicalities
beires
 
Bollettino Rurale 18: Incubatore di rete
Bollettino Rurale 18: Incubatore di reteBollettino Rurale 18: Incubatore di rete
Bollettino Rurale 18: Incubatore di rete
GAL Sole Grano Terra
 
Reggae de la beso
Reggae de la besoReggae de la beso
Reggae de la besokarovillena
 
Poleoterapia
PoleoterapiaPoleoterapia
Poleoterapia
Madeleine
 
Chapter 6 output
Chapter 6   outputChapter 6   output
Chapter 6 output
Muhammad Faisal
 

Viewers also liked (20)

Cómo evitar la corrosión
Cómo evitar la corrosión Cómo evitar la corrosión
Cómo evitar la corrosión
 
Market Research Report: Courier Market in India 2012
Market Research Report: Courier Market in India 2012Market Research Report: Courier Market in India 2012
Market Research Report: Courier Market in India 2012
 
Vol03 01 jett_gripenberg_lizarte finlandia
Vol03 01 jett_gripenberg_lizarte finlandiaVol03 01 jett_gripenberg_lizarte finlandia
Vol03 01 jett_gripenberg_lizarte finlandia
 
HTW2011: Thai Tran - Android: Opportunities and challenges
HTW2011: Thai Tran - Android: Opportunities and challengesHTW2011: Thai Tran - Android: Opportunities and challenges
HTW2011: Thai Tran - Android: Opportunities and challenges
 
Software para integración de aplicaciones, paquetes u otras técnicas en bases...
Software para integración de aplicaciones, paquetes u otras técnicas en bases...Software para integración de aplicaciones, paquetes u otras técnicas en bases...
Software para integración de aplicaciones, paquetes u otras técnicas en bases...
 
Mª Teresa García Silva - 'Aunando esfuerzos para el futuro de la investigació...
Mª Teresa García Silva - 'Aunando esfuerzos para el futuro de la investigació...Mª Teresa García Silva - 'Aunando esfuerzos para el futuro de la investigació...
Mª Teresa García Silva - 'Aunando esfuerzos para el futuro de la investigació...
 
Karst in Southern Ontario and the Niagara Escarpment
Karst in Southern Ontario and the Niagara EscarpmentKarst in Southern Ontario and the Niagara Escarpment
Karst in Southern Ontario and the Niagara Escarpment
 
Reunión padres 6º 2014 15
Reunión padres 6º 2014 15Reunión padres 6º 2014 15
Reunión padres 6º 2014 15
 
Vancouver1
Vancouver1Vancouver1
Vancouver1
 
Decoesfera.11.09
Decoesfera.11.09Decoesfera.11.09
Decoesfera.11.09
 
Letras contemporáneas
Letras contemporáneasLetras contemporáneas
Letras contemporáneas
 
El Mercantil Agosto 2010
El Mercantil Agosto 2010El Mercantil Agosto 2010
El Mercantil Agosto 2010
 
Monitoring and Managing Computer Resource Usage on OSGi Frameworks - Ikuo Yam...
Monitoring and Managing Computer Resource Usage on OSGi Frameworks - Ikuo Yam...Monitoring and Managing Computer Resource Usage on OSGi Frameworks - Ikuo Yam...
Monitoring and Managing Computer Resource Usage on OSGi Frameworks - Ikuo Yam...
 
Fundamental Elements, upcoming opportunities - Blasi, Hriscu
Fundamental Elements, upcoming opportunities - Blasi, HriscuFundamental Elements, upcoming opportunities - Blasi, Hriscu
Fundamental Elements, upcoming opportunities - Blasi, Hriscu
 
Belgian eID cards - technicalities
Belgian eID cards - technicalitiesBelgian eID cards - technicalities
Belgian eID cards - technicalities
 
Bollettino Rurale 18: Incubatore di rete
Bollettino Rurale 18: Incubatore di reteBollettino Rurale 18: Incubatore di rete
Bollettino Rurale 18: Incubatore di rete
 
Mapa mudo relieve de españa
Mapa mudo relieve de españaMapa mudo relieve de españa
Mapa mudo relieve de españa
 
Reggae de la beso
Reggae de la besoReggae de la beso
Reggae de la beso
 
Poleoterapia
PoleoterapiaPoleoterapia
Poleoterapia
 
Chapter 6 output
Chapter 6   outputChapter 6   output
Chapter 6 output
 

Similar to juklak-penyusunan-proyeksi-kebutuhan-kepala-sekolah-madra

juklak penyusunan proyeksi kebutuhan kepala sekolah madra
juklak penyusunan proyeksi kebutuhan kepala sekolah madrajuklak penyusunan proyeksi kebutuhan kepala sekolah madra
juklak penyusunan proyeksi kebutuhan kepala sekolah madraSuaidin -Dompu
 
Panduan pembinaan smp terbuka 1
Panduan pembinaan smp terbuka 1Panduan pembinaan smp terbuka 1
Panduan pembinaan smp terbuka 1Nandang Sukmara
 
KI - KD Kurikulum 2013
KI - KD Kurikulum 2013KI - KD Kurikulum 2013
KI - KD Kurikulum 2013
Octaviana Adn
 
Kimia smk tr_xi_2
Kimia smk tr_xi_2Kimia smk tr_xi_2
Kimia smk tr_xi_2
Angga Hasmicho
 
03 modul pengelolaan keuangan
03 modul pengelolaan keuangan03 modul pengelolaan keuangan
03 modul pengelolaan keuangan
jaka suharyana
 
Final pedoman beasiswa s2-21032014-2
Final pedoman beasiswa s2-21032014-2Final pedoman beasiswa s2-21032014-2
Final pedoman beasiswa s2-21032014-2Anwar Sanusi
 
PROGRAM KERJA BIMBINGAN TIK.docx
PROGRAM KERJA BIMBINGAN TIK.docxPROGRAM KERJA BIMBINGAN TIK.docx
PROGRAM KERJA BIMBINGAN TIK.docx
sahri kpl
 
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2014
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2014Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2014
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2014
Guss No
 
5. pedoman beasiswa s2 2014(2)
5. pedoman beasiswa s2 2014(2)5. pedoman beasiswa s2 2014(2)
5. pedoman beasiswa s2 2014(2)gustini12linda
 
Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...
Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...
Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...
Irman Ramly
 
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdfModul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
musbiawan0707
 
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdfModul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
ricky987142
 
Kurikulum baru (2013)
Kurikulum baru (2013)Kurikulum baru (2013)
Kurikulum baru (2013)
Gus Fendi
 
telaah SLTP
telaah SLTPtelaah SLTP
telaah SLTP
Annis Afifah, S.Pd
 
Materi tik-smp
Materi tik-smpMateri tik-smp
Materi tik-smp
win rivai
 
Pengembangan model pembelajaran life skill
Pengembangan model pembelajaran life skillPengembangan model pembelajaran life skill
Pengembangan model pembelajaran life skillMusfaul Bait Part II
 
Buku 8 panduan pemberian dana bantuan pelaksanaan program pendidikan keteram...
Buku 8  panduan pemberian dana bantuan pelaksanaan program pendidikan keteram...Buku 8  panduan pemberian dana bantuan pelaksanaan program pendidikan keteram...
Buku 8 panduan pemberian dana bantuan pelaksanaan program pendidikan keteram...
Nandang Sukmara
 
Proposal smp it tapak bumi
Proposal smp it tapak bumiProposal smp it tapak bumi
Proposal smp it tapak bumi
TUENKU ARDY FAIZAL
 

Similar to juklak-penyusunan-proyeksi-kebutuhan-kepala-sekolah-madra (20)

juklak penyusunan proyeksi kebutuhan kepala sekolah madra
juklak penyusunan proyeksi kebutuhan kepala sekolah madrajuklak penyusunan proyeksi kebutuhan kepala sekolah madra
juklak penyusunan proyeksi kebutuhan kepala sekolah madra
 
Ktsp smk
Ktsp smkKtsp smk
Ktsp smk
 
Panduan pembinaan smp terbuka 1
Panduan pembinaan smp terbuka 1Panduan pembinaan smp terbuka 1
Panduan pembinaan smp terbuka 1
 
KI - KD Kurikulum 2013
KI - KD Kurikulum 2013KI - KD Kurikulum 2013
KI - KD Kurikulum 2013
 
Kimia smk tr_xi_2
Kimia smk tr_xi_2Kimia smk tr_xi_2
Kimia smk tr_xi_2
 
03 modul pengelolaan keuangan
03 modul pengelolaan keuangan03 modul pengelolaan keuangan
03 modul pengelolaan keuangan
 
Final pedoman beasiswa s2-21032014-2
Final pedoman beasiswa s2-21032014-2Final pedoman beasiswa s2-21032014-2
Final pedoman beasiswa s2-21032014-2
 
PROGRAM KERJA BIMBINGAN TIK.docx
PROGRAM KERJA BIMBINGAN TIK.docxPROGRAM KERJA BIMBINGAN TIK.docx
PROGRAM KERJA BIMBINGAN TIK.docx
 
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2014
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2014Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2014
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2014
 
5. pedoman beasiswa s2 2014(2)
5. pedoman beasiswa s2 2014(2)5. pedoman beasiswa s2 2014(2)
5. pedoman beasiswa s2 2014(2)
 
Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...
Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...
Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...
 
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdfModul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
 
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdfModul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final.pdf
 
Kurikulum baru (2013)
Kurikulum baru (2013)Kurikulum baru (2013)
Kurikulum baru (2013)
 
telaah SLTP
telaah SLTPtelaah SLTP
telaah SLTP
 
Materi tik-smp
Materi tik-smpMateri tik-smp
Materi tik-smp
 
Pengembangan model pembelajaran life skill
Pengembangan model pembelajaran life skillPengembangan model pembelajaran life skill
Pengembangan model pembelajaran life skill
 
Buku 8 panduan pemberian dana bantuan pelaksanaan program pendidikan keteram...
Buku 8  panduan pemberian dana bantuan pelaksanaan program pendidikan keteram...Buku 8  panduan pemberian dana bantuan pelaksanaan program pendidikan keteram...
Buku 8 panduan pemberian dana bantuan pelaksanaan program pendidikan keteram...
 
060 model ips_trpd
060 model ips_trpd060 model ips_trpd
060 model ips_trpd
 
Proposal smp it tapak bumi
Proposal smp it tapak bumiProposal smp it tapak bumi
Proposal smp it tapak bumi
 

More from largono drs

Juknis Akreditasi sma
Juknis Akreditasi sma Juknis Akreditasi sma
Juknis Akreditasi sma
largono drs
 
salinan-permendikbud-no-54-tahun-2013-ttg-skl
salinan-permendikbud-no-54-tahun-2013-ttg-sklsalinan-permendikbud-no-54-tahun-2013-ttg-skl
salinan-permendikbud-no-54-tahun-2013-ttg-skllargono drs
 
PENILAIAN PSIKOMOTORx
PENILAIAN PSIKOMOTORxPENILAIAN PSIKOMOTORx
PENILAIAN PSIKOMOTORxlargono drs
 
PENILAIAN AFEKTIFx
PENILAIAN AFEKTIFxPENILAIAN AFEKTIFx
PENILAIAN AFEKTIFxlargono drs
 
CONTOH ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKANx
CONTOH ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKANxCONTOH ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKANx
CONTOH ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKANxlargono drs
 
ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM
ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAMADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM
ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAMlargono drs
 
CONTOH SLBS RPP JAS
CONTOH SLBS RPP JASCONTOH SLBS RPP JAS
CONTOH SLBS RPP JASlargono drs
 
ANALISIS ULANGAN HARIANx
ANALISIS ULANGAN HARIANxANALISIS ULANGAN HARIANx
ANALISIS ULANGAN HARIANxlargono drs
 
PERHITUNGAN HARI BELAJAR EFEKTIFx
PERHITUNGAN HARI BELAJAR EFEKTIFxPERHITUNGAN HARI BELAJAR EFEKTIFx
PERHITUNGAN HARI BELAJAR EFEKTIFxlargono drs
 
KALENDER PENDIDIKANx
KALENDER PENDIDIKANxKALENDER PENDIDIKANx
KALENDER PENDIDIKANxlargono drs
 
8 rasul-dan-risalah
8 rasul-dan-risalah8 rasul-dan-risalah
8 rasul-dan-risalahlargono drs
 
6 al-iman-bil-kutub
6 al-iman-bil-kutub6 al-iman-bil-kutub
6 al-iman-bil-kutublargono drs
 
3 marifatullah
3 marifatullah3 marifatullah
3 marifatullah
largono drs
 

More from largono drs (18)

Juknis Akreditasi sma
Juknis Akreditasi sma Juknis Akreditasi sma
Juknis Akreditasi sma
 
salinan-permendikbud-no-54-tahun-2013-ttg-skl
salinan-permendikbud-no-54-tahun-2013-ttg-sklsalinan-permendikbud-no-54-tahun-2013-ttg-skl
salinan-permendikbud-no-54-tahun-2013-ttg-skl
 
PENILAIAN PSIKOMOTORx
PENILAIAN PSIKOMOTORxPENILAIAN PSIKOMOTORx
PENILAIAN PSIKOMOTORx
 
PENILAIAN AFEKTIFx
PENILAIAN AFEKTIFxPENILAIAN AFEKTIFx
PENILAIAN AFEKTIFx
 
Admin Guru
Admin GuruAdmin Guru
Admin Guru
 
DAFTAR NILAIx
DAFTAR NILAIxDAFTAR NILAIx
DAFTAR NILAIx
 
CONTOH ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKANx
CONTOH ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKANxCONTOH ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKANx
CONTOH ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKANx
 
ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM
ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAMADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM
ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM
 
CONTOH SLBS RPP JAS
CONTOH SLBS RPP JASCONTOH SLBS RPP JAS
CONTOH SLBS RPP JAS
 
ANALISIS ULANGAN HARIANx
ANALISIS ULANGAN HARIANxANALISIS ULANGAN HARIANx
ANALISIS ULANGAN HARIANx
 
PERHITUNGAN HARI BELAJAR EFEKTIFx
PERHITUNGAN HARI BELAJAR EFEKTIFxPERHITUNGAN HARI BELAJAR EFEKTIFx
PERHITUNGAN HARI BELAJAR EFEKTIFx
 
KALENDER PENDIDIKANx
KALENDER PENDIDIKANxKALENDER PENDIDIKANx
KALENDER PENDIDIKANx
 
Admistrasi PBM
Admistrasi PBMAdmistrasi PBM
Admistrasi PBM
 
marifatul-insan
marifatul-insanmarifatul-insan
marifatul-insan
 
8 rasul-dan-risalah
8 rasul-dan-risalah8 rasul-dan-risalah
8 rasul-dan-risalah
 
7 malaikat
7 malaikat7 malaikat
7 malaikat
 
6 al-iman-bil-kutub
6 al-iman-bil-kutub6 al-iman-bil-kutub
6 al-iman-bil-kutub
 
3 marifatullah
3 marifatullah3 marifatullah
3 marifatullah
 

Recently uploaded

Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 

Recently uploaded (20)

Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 

juklak-penyusunan-proyeksi-kebutuhan-kepala-sekolah-madra

  • 1.
  • 2. i Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS) Jl. Parangkusumo No. 51 Purwosari - Surakarta Jawa Tengah 57147 Telp./Fax: +62 271 716657 E-mail : lp2kssolo@gmail.com
  • 3. ii KATA PENGANTAR Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah merupakan bahan acuan dalam mengembangkan kompetensi kepala sekolah/madrasah. Kepala sekolah/madrasah pada hakekatnya merupakan figur sentral dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan, baik pada level individu, kelompok, kelas, satuan pendidikan, wilayah binaan maupun nasional. Kebutuhan penyusunan proyeksi pengangkatan kepala sekolah/madrasah secara nyata memerlukan pendataan yang cermat dan akurat terkait dengan berbagai variabel penentunya. Salah satu upaya untuk memperoleh hasil perhitungan proyeksi kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah antara lain dilakukan dengan jalan menyusun petunjuk pelaksanaan perhitungan proyeksi kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah. Petunjuk pelaksanaan ini berisi: (I) Pendahuluan; (II) Metode penyusunan proyeksi pengangkatan kepala sekolah/ madrasah; (III) Data dasar proyeksi kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah; dan (IV) Penutup. Agar proyeksi penyusunan kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah dipahami oleh berbagai pihak yang terkait, maka petunjuk pelaksanaan ini perlu dikaji secara lebih seksama, disosialisasikan, dan dievaluasi efektivitasnya. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berperanserta dalam penyusunan petunjuk pelaksanaan ini. Semoga bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia dan mendapat ridlo dari Allah SWT. Surakarta, 25 April 2011 Kepala LPPKS Prof. Dr. Siswandari, M.Stats NIP. 19590201 198503 2 002
  • 4. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...........................................................................................ii DAFTAR ISI.......................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................... 1 B. Dasar Hukum.................................................................................. 3 C. Tujuan ............................................................................................ 4 D. Sasaran .......................................................................................... 4 E. Hasil yang Diharapkan ................................................................... 4 BAB II METODE PENYUSUNAN PROYEKSI KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH......................................................... 5 A. Jumlah Sekolah/Madrasah Berdasarkan Jenis atau Jenjang Sekolah/Madrasah................................................................................ 5 B. Proyeksi Penambahan dan Pengurangan Sekolah/Madrasah ....... 6 C. Proyeksi Pemberhentian Kepala Sekolah/Madrasah...................... 6 1. Berhenti Atas Permohonan Sendiri ( 1X ) .................................. 6 2. Masa Penugasan Berakhir ( 2X )............................................... 7 3. Mencapai Batas Usia Pensiun ( 3X ) ......................................... 7 4. Diangkat pada Jabatan Lain ( 4X )............................................ 7 5. Dikenakan Hukuman Disiplin ( 5X ) ........................................... 8 6. Dinilai Berkinerja Kurang ( 6X ).................................................. 8 7. Berhalangan Tetap ( 7X )........................................................... 8 8. Tugas Belajar ( 8X )................................................................... 8 9. Meninggal Dunia ( 9X ) .............................................................. 9 D. Proyeksi Kebutuhan Pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah .... 9 BAB III PENYAJIAN DATA DASAR PROYEKSIKAN KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH....................................................... 11 A. Jumlah Sekolah/Madrasah Menurut Jenis atau Jenjang Sekolah/Madrasah.............................................................................. 11 B. Penambahan dan Pengurangan Sekolah/Madrasah.................... 12 C. Data Dasar Proyeksi Pemberhentian Kepala Sekolah/Madrasah 13 1. Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah yang Berhenti Atas Permohonan Sendiri .............................................................. 13 2. Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah Menurut Masa Penugasan ............................................................................................... 14 3. Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah yang Akan Memasuki Batas Usia Pensiun.......................................................................... 15 4. Diangkat pada Jabatan Lain................................................... 16 5. Dikenakan Hukuman Disiplin ................................................. 17 6. Dinilai Berkinerja Kurang........................................................ 18 7. Berhalangan Tetap................................................................. 19 8. Tugas Belajar......................................................................... 20
  • 5. iv 9. Meninggal Dunia .................................................................... 21 D. Menghitung Kebutuhan Pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah 21 BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 23 LAMPIRAN-1................................................................................................... 24 FORMAT USULAN KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH...................................................................... 24 USULAN KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH...................................................................... 24 LAMPIRAN-2................................................................................................... 25 CONTOH MENGHITUNG PROYEKSI KEBUTUHAN......................... 25 USULAN KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH...................................................................... 35
  • 6. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran yang sangat besar dalam mencapai kemajuan bangsa. Suyanto (2003:3) menyatakan bahwa seorang presiden negara paling maju di dunia mengakui bahwa investasi dalam pendidikan merupakan hal yang penting bagi kemajuan bangsa. “As a nation, we now invest more in education than in defense”. Oleh karena itu, di era global seperti saat ini, manakala pemerintah kurang mempedulikan pembangunan sektor pendidikan secara serius dan berkelanjutan, mudah diprediksi bahwa pemerintahan negara itu dalam jangka panjang justru akan menjebak mayoritas rakyatnya memasuki dunia keterbelakangan dalam berbagai aspek kehidupan (Suyanto, 2000: 3). Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia secara yuridis diatur dalam undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat difahami bahwa pendidikan harus disadari arti pentingnya, dan direncanakan secara sistematis, agar suasana belajar dan proses pembelajaran berjalan secara optimal. Dengan terbentuknya suasana dan proses pembelajaran tersebut, peserta didik aktif mengembangkan potensi sesuai dengan bakat dan minatnya, sehingga mereka memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
  • 7. 2 Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa, “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab”. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui jalur, jenjang dan jenis pendidikan yang berbeda-beda. Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui perserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Terdapat tiga jalur pendidikan yaitu, jalur pendidikan formal, nonformal dan informal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Jumlah satuan pendidikan (Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan yang berada di lingkup kementerian pendidikan nasional dan kementerian agama), program apa yang ditawarkan, berapa banyak peserta didik, berapa rombongan belajar, serta berapa jumlah guru yang ada menjadi dasar pertimbangan untuk menetapkan berapa banyak perlu diangkat kepala sekolah/madrasah. Banyak faktor yang mempengaruhi tercapainya kualitas pendidikan, faktor utamanya adalah manajemen sekolah/ madrasah. Kepala sekolah/ madrasah mempunyai peran yang sangat penting dalam mencapai efektivitas dan efisiensi proses pendidikan di sekolah/madrasah. Dalam rangka pembinaan kepala sekolah/madrasah, pemerintah telah menetapkan standar kompetensi kepala sekolah/madrasah yang diatur
  • 8. 3 dalam peraturan menteri pendidikan nasional Nomor 13 Tahun 2007 dan peraturan menteri pendidikan nasional Nomor 28 Tahun 2010. Di era otonomi daerah, penyiapan, pengangkatan, pemberdayaan dan pemberhentian kepala sekolah/madrasah dan pengawas menjadi kewenangan kepala daerah (Bupati dan Walikota). Dalam upaya untuk menyamakan persepsi dan pemahaman tentang pembinaan kepala sekolah/madrasah, khususnya pada aspek perencanaannya, maka perlu dibuat petunjuk pelaksanaan. Petunjuk pelaksanaan ini selanjutnya dinamakan Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Proyeksi Kebutuhan Kepala Sekolah/Madrasah. B. Dasar Hukum Dasar hukum pelaksanaan perencanaan kebutuhan kepala sekolah/ madrasah 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah 2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Sekolah/Madrasah. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/Madrasah. 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2009 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan.
  • 9. 4 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional. 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah 12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Biokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. 13. Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas oleh Ditjen PMPTK. C. Tujuan Petunjuk pelaksanaan ini bertujuan untuk memandu unsur dinas pendidikan, unsur kantor kementerian agama kabupaten/kota, unsur dinas pendidikan dan unsur kantor wilayah kementerian agama provinsi di Indonesia dalam menyusun proyeksi kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah. D. Sasaran Semua jenis atau jenjang sekolah/madrasah yang berada dalam lingkup kabupaten/kota memiliki kepala sekolah/madrasah yang kompeten dan profesional. E. Hasil yang Diharapkan Setelah mempelajari petunjuk pelaksanaan ini unsur dinas pendidikan dan unsur kantor kementerian agama kabupaten/kota, serta unsur dinas pendidikan dan unsur kantor wilayah kementerian agama provinsi di Indonesia dapat menyusun proyeksi kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah.
  • 10. 5 BAB II METODE PENYUSUNAN PROYEKSI KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Proyeksi kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah di suatu wilayah (kabupaten/kota atau provinsi) didasarkan pada formasi yang ada, yang ditentukan oleh banyaknya satuan pendidikan yang memerlukannya tetapi belum terdapat kepala sekolah/madrasah yang definitif. Proyeksi kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah dapat dibuat berdasarkan banyaknya sekolah/madrasah yang ada, sekolah/madrasah tambahan baru untuk dua tahun ke depan, dan banyaknya sekolah/madrasah yang re-grouping, sehingga jumlah sekolah/madrasah menjadi berkurang, dikurangi dengan jumlah kepala sekolah/madrasah yang ada, dangan memperhitungkan pengurangan kepala sekolah/madrasah yang disebabkan oleh (1) permohonan sendiri, (2) akhir masa jabatan, (3) pensiun, (4) promosi jabatan, (5) hukuman disiplin, (6) tidak memenuhi standar kinerja, (7) sakit atau berhalangan tetap, (8) tugas belajar, dan (9) meninggal dunia. Proyeksi kebutuhan pengangkatan kepala sekolah dibuat untuk dua tahun ke depan setelah tahun berjalan. Pada tahun berjalan (n) dibuat proyeksi kebutuhan pengangkatan kepala sekolah untuk tahun n+1 dan n+2, sedangkan pada tahun n+2 (misalkan n+2=m ) akan dibuat proyeksi kebutuhan pengangkatan kepala sekolah untuk tahun m+1 dan m+2 dan seterusnya. Sebagai contoh: pada tahun 2011 dibuat proyeksi kebutuhan pengangkatan kepala sekolah untuk tahun 2012 dan tahun 2013. Pada tahun 2013 dibuat proyeksi kebutuhan kepala sekolah untuk tahun 2014 dan 2015, dan seterusnya. A. Jumlah Sekolah/Madrasah Berdasarkan Jenis atau Jenjang Sekolah/Madrasah Dalam memproyeksikan kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/ madrasah unsur dinas pendidikan atau unsur kantor kementerian agama kabupaten/kota perlu memiliki data yang akurat tentang jumlah
  • 11. 6 sekolah/madrasah berdasarkan jenis atau jenjang sekolah/madrasah di kabupaten/kota pada tahun n (tahun berjalan). B. Proyeksi Penambahan dan Pengurangan Sekolah/Madrasah Dalam memproyeksikan kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/ madrasah unsur dinas pendidikan atau unsur kantor kementerian agama kabupaten/kota perlu memiliki data yang akurat tentang rencana penambahan sekolah/madrasah baru dalam kurun waktu dua tahun mendatang. Data ini akan menentukan jumlah sekolah/madrasah dan proyeksi jumlah kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah untuk dua tahun mendatang. Pertambahan jumlah kepala sekolah/madrasah sama dengan jumlah sekolah/madrasah tahun n (tahun berjalan) ditambah dengan penambahan sekolah/madrasah baru pada tahun (n+1) dan (n+2). Selain adanya penambahan sekolah/madrasah, dimungkinkan juga ada sekolah/madrasah yang re-grouping atau berhenti beroperasi, ini berarti berpengaruh pada berkurangnya jumlah kepala sekolah/madrasah. C. Proyeksi Pemberhentian Kepala Sekolah/Madrasah Pemberhentian kepala sekolah/madrasah dapat disebabkan oleh: (1) atas permohonan sendiri, (2) berakhirnya masa tugas, (3) sampai batas usia pensiun, (4) mendapatkan promosi jabatan, (5) mendapat hukuman disiplin, (6) tidak memenuhi standar kinerja sebagai kepala sekolah/madrasah, (7) sakit atau berhalangan tetap, (8) tugas belajar, dan (9) meninggal dunia. Proyeksi atau asumsi atas pemberhentian kepala sekolah/madrasah dapat disebabkan oleh hal-hal berikut: 1. Berhenti Atas Permohonan Sendiri ( 1X ) Jumlah kepala sekolah/madrasah yang berhenti atas permohonan sendiri dalam kurun waktu dua tahun terakhir dapat dijadikan sebagai data dasar untuk memprediksi banyaknya kepala sekolah/madrasah yang berhenti atas permohonan sendiri untuk kurun waktu dua tahun yang akan datang. Kasus berhenti atas permohonan sendiri sangat sedikit, oleh karena itu diasumsikan sekitar 0 sampai dengan 1% dari jumlah kepala sekolah/madrasah yang ada. (Lihat Tabel 3.3.1)
  • 12. 7 2. Masa Penugasan Berakhir ( 2X ) Masa penugasan diperlukan untuk mengetahui jumlah kepala sekolah/madrasah yang akan diberhentikan dari penugasan karena masa penugasannya berakhir. Dalam hal ini seorang kepala sekolah/madrasah dimungkinkan untuk diangkat dalam 3 (tiga) periode masa penugasan, dengan ketentuan setiap akhir masa penugasan periode kesatu dan kedua diadakan penilaian kinerja per periode. Jika pada akhir masa penugasan periode pertama, sekurang-kurangnya berkinerja baik, maka kepala sekolah dapat ditugaskan kembali untuk masa penugasan periode kedua. Jika pada akhir masa penugasan periode kedua, kepala sekolah memiliki kinerja istimewa, maka dapat ditugaskan kembali untuk masa penugasan periode ketiga. Kepala sekolah/madrasah yang memasuki masa penugasan tahun keempat pada periode kesatu dan kedua dinilai kinerjanya. Data tentang jumlah kepala sekolah/madrasah yang tidak dapat ditugaskan kembali pada penugasan periode kedua diasumsikan 2% dari jumlah kepala sekolah/madrasah pada periode pertama. Data tentang jumlah kepala sekolah/madrasah yang tidak dapat ditugaskan kembali pada penugasan periode ketiga diasumsikan sekitar 80% dari jumlah kepala sekolah/madrasah pada periode kedua. (Lihat Tabel 3.3.2) 3. Mencapai Batas Usia Pensiun ( 3X ) Data kepala sekolah/madrasah yang telah mencapai usia 58 dan 59 tahun diperlukan untuk mengetahui jumlah kepala sekolah/madrasah yang akan diberhentikan dari penugasan karena mencapai batas usia pensiun pada tahun (n+1) dan tahun (n+2). (Lihat Tabel 3.3.3) 4. Diangkat pada Jabatan Lain ( 4X ) Seorang kepala sekolah/madrasah dapat diangkat menjadi pengawas sekolah/madrasah atau jabatan lain. Data tentang jumlah kepala sekolah/madrasah yang diangkat dalam jabatan lain dalam kurun waktu dua tahun terakhir, dapat digunakan untuk memprediksi jumlah kepala
  • 13. 8 sekolah/madrasah yang akan diangkat pada kurun waktu 2 (dua) tahun yang akan datang. (Lihat Tabel 3.3.4) 5. Dikenakan Hukuman Disiplin ( 5X ) Pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah jarang terjadi, oleh karena itu, data tentang jumlah kepala sekolah/madrasah yang diberhentikan karena mendapat hukuman disiplin angkanya diasumsikan sekitar 0 sampai dengan 1% dari jumlah kepala sekolah/madrasah yang ada. (Lihat Tabel 3.3.5) 6. Dinilai Berkinerja Kurang ( 6X ) Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan secara berkala setiap tahun dan secara kumulatif setiap empat tahun. Hasil penilaian kinerja digunakan untuk menentukan apakah seorang kepala sekolah/madrasah layak atau menyelesaikan masa penugasannya. Kepala sekolah/madrasah yang diberhentikan karena berkinerja kurang diasumsikan 0 sampai dengan 2 % dari jumlah kepala sekolah/madrasah yang ada. (Lihat Tabel 3.3.6) 7. Berhalangan Tetap ( 7X ) Berhalangan tetap karena berbagai alasan yang menyebabkan seorang kepala sekolah/madrasah tidak dapat lagi untuk menjalankan tugas sebagai kepala sekolah/madrasah. Kepala sekolah/madrasah yang diberhentikan karena berhalangan tetap diasumsikan 0 sampai dengan 3 % dari jumlah kepala sekolah/madrasah yang ada. (Lihat Tabel 3.3.7). 8. Tugas Belajar ( 8X ) Kepala sekolah/madrasah yang mendapat tugas belajar selama kurang dari 6 bulan dapat menunjuk pelaksana harian untuk menggantikan secara sementara. Namun bila tugas belajarnya lebih dari 6 bulan, maka seorang kepala sekolah/madrasah harus diberhentikan dan digantikan oleh kepala sekolah/madrasah baru. Apabila telah menyelesaikan tugas belajar dapat diangkat kembali dengan syarat apabila terdapat formasi kepala sekolah/madrasah yang sesuai. Kepala sekolah/madrasah yang diberhentikan karena melaksanakan tugas belajar diasumsikan 0 sampai
  • 14. 9 dengan 1 % dari jumlah kepala sekolah/madrasah yang ada. (Lihat Tabel 3.3.8). 9. Meninggal Dunia ( 9X ) Kepala sekolah/madrasah yang meninggal dalam kurun waktu dua (2) tahun terakhir dapat dipergunakan untuk memprediksi angka kematian kepala sekolah/madrasah untuk dua tahun yang akan datang. Jika data tersebut belum ada, dapat diganti dengan angka prediksi kematian kepala sekolah/madrasah diperkirakan sekitar 0 sampai dengan 3% dari jumlah kepala sekolah/madrasah yang ada. (Lihat Tabel 3.3.9) Proyeksi data tentang jumlah kepala sekolah/madrasah yang berhenti dikelompokkan menurut alasan pemberhentian penugasan sebagai kepala sekolah/madrasah dalam dua tahun terakhir, data tersebut dapat digunakan untuk memproyeksikan penambahan jumlah kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah untuk tahun (n+1) dan (n+2). Proyeksi tersebut diklasifikasikan menurut jenis atau jenjang sekolah/madrasah, sehingga diperoleh data penambahan jumlah untuk jenis atau jenjangnya. D. Proyeksi Kebutuhan Pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah Berdasarkan hasil penghitungan dan data-data yang dihasilkan pada langkah A sampai dengan E, dapat dihitung proyeksi kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah per jenjang sekolah/madrasah untuk 2 tahun ke depan berdasarkan jenis atau jenjang sekolah/madrasah untuk tahun (n+1) dan (n+2) dengan rumus sebagai berikut: Rumus PKPKS PKPKS =  2 1i iSb +  9 1i iX (*) Keterangan: PKPKS = Proyeksi Kebutuhan Pengangkatan Kepala Sekolah/madrasah
  • 15. 10  2 1i iSb = Jumlah sekolah/madrasah baru pada tahun (n+1) dan (n+2)  9 1i iX = Faktor pengurang jumlah kepala sekolah/madrasah yang ada 98 9 1 7654321 XXXXXXXXXX i i  dengan  ji XX ( i, j = 1, 2, ..., 9; i≠j ) n = tahun berjalan
  • 16. 11 BAB III PENYAJIAN DATA DASAR PROYEKSIKAN KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Penyajian data yang diperlukan untuk menghitung proyeksi kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah dapat dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut: A. Jumlah Sekolah/Madrasah Menurut Jenis atau Jenjang Sekolah/Madrasah Jumlah sekolah/madrasah berdasarkan jenis atau jenjang sekolah/ madrasah di kabupaten/kota tertentu pada tahun n dituangkan pada tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1 JUMLAH SEKOLAH/MADRASAH MENURUT JENIS ATAU JENJANG SEKOLAH/MADRASAH KABUPATEN/KOTA .............. TAHUN ............ No Jenjang Sekolah/Madrasah Jumlah 1 TK 2 TKLB 3 SD 4 SDLB 5 MI 6 SMP 7 SMPLB 8 MTs 9 SMA 10 SMALB 11 MA 12 SMK 13 MAK Total
  • 17. 12 B. Penambahan dan Pengurangan Sekolah/Madrasah Jumlah sekolah/madrasah yang dibangun tahun ini dan yang akan dibangun selama 2 (dua) tahun yang akan datang (n+1) dan (n+2) dan kemungkinan adanya sekolah/madrasah yang re-grouping atau berhenti beroperasi menurut jenis atau jenjangnya pada tahun n dan 2 (dua) tahun yang akan datang dituangkan pada tabel 3.2 di bawah ini. Tabel 3.2 JUMLAH PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN SEKOLAH/MADRASAH MENURUT JENIS ATAU JENJANG KABUPATEN/KOTA ............... No Jenis/Jenjang Sekolah Tahun (n+1) Tahun (n+2) Tambah Kurang Jumlah 1 Tambah Kurang Jumlah 2 1 TK 2 TKLB 3 SD 4 SDLB 5 MI 6 SMP 7 SMPLB 8 MTs 9 SMA 10 SMALB 11 MA 12 SMK 13 MAK Total Keterangan: n+1 = satu tahun setelah tahun n n+2 = dua tahun setelah tahun n
  • 18. 13 C. Data Dasar Proyeksi Pemberhentian Kepala Sekolah/Madrasah 1. Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah yang Berhenti Atas Permohonan Sendiri Tabel 3.3.1 JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG BERHENTI ATAS PERMOHONAN SENDIRI MENURUT JENIS ATAU JENJANG SEKOLAH/MADRASAH KABUPATEN/KOTA .............. TAHUN ............ No Jenjang Sekolah/Madrasah Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah 1 TK 2 TKLB 3 SD 4 SDLB 5 MI 6 SMP 7 SMPLB 8 MTs 9 SMA 10 SMALB 11 MA 12 SMK 13 MAK Total
  • 19. 14 2. Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah Menurut Masa Penugasan Tabel 3.3.2 JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG TIDAK BISA DIPERPANJANG MASA TUGASNYA BERDASARKAN PENILAIAN KINERJA EMPAT TAHUNAN KABUPATEN/KOTA ..... TAHUN ..... No KEPALA SEKOLAH/MADRASAH AKHIR MASA TUGAS n TOTAL (Pbl 1+Pbl 2) Periode 1 Periode 2 Jumlah 1 2 % Pbl 1 Jumlah 2 2 % Pbl 2 1 TK 2 TKLB 3 SD 4 SDLB 5 MI 6 SMP 7 SMPLB 8 MTs 9 SMA 10 SMALB 11 MA 12 SMK 13 MAK Jumlah Keterangan: Pbl = pembulatan
  • 20. 15 3. Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah yang Akan Memasuki Batas Usia Pensiun Tabel 3.3.3 JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG AKAN MEMASUKI BATAS USIA PENSIUN KABUPATEN/KOTA ........ TAHUN ...... No KEPALA SEKOLAH/MADRASAH USIA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH TOTAL Usia 58 Usia 59 1 TK 2 TKLB 3 SD 4 SDLB 5 MI 6 SMP 7 SMPLB 8 MTs 9 SMA 10 SMALB 11 MA 12 SMK 13 MAK Jumlah
  • 21. 16 4. Diangkat pada Jabatan Lain Tabel 3.3.4 JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG DIANGKAT PADA JABATAN LAIN MENURUT JENIS ATAU JENJANG SEKOLAH/MADRASAH KABUPATEN/KOTA .............. TAHUN ............ No Jenjang Sekolah/Madrasah Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah 1 TK 2 TKLB 3 SD 4 SDLB 5 MI 6 SMP 7 SMPLB 8 MTs 9 SMA 10 SMALB 11 MA 12 SMK 13 MAK Total
  • 22. 17 5. Dikenakan Hukuman Disiplin Tabel 3.3.5 JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG DIKENAKAN HUKUMAN DISIPLIN MENURUT JENIS ATAU JENJANG SEKOLAH/MADRASAH KABUPATEN/KOTA .............. TAHUN ............ No Jenjang Sekolah/Madrasah Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah 1 TK 2 TKLB 3 SD 4 SDLB 5 MI 6 SMP 7 SMPLB 8 MTs 9 SMA 10 SMALB 11 MA 12 SMK 13 MAK Total
  • 23. 18 6. Dinilai Berkinerja Kurang Tabel 3.3.6 JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG DINILAI BERKINERJA KURANG MENURUT JENIS ATAU JENJANG SEKOLAH/MADRASAH KABUPATEN/KOTA .............. TAHUN ............ No Jenjang Sekolah/Madrasah Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah 1 TK 2 TKLB 3 SD 4 SDLB 5 MI 6 SMP 7 SMPLB 8 MTs 9 SMA 10 SMALB 11 MA 12 SMK 13 MAK Total
  • 24. 19 7. Berhalangan Tetap Tabel 3.3.7 JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG BERHALANGAN TETAP MENURUT JENIS ATAU JENJANG SEKOLAH/MADRASAH KABUPATEN/KOTA .............. TAHUN ............ No Jenjang Sekolah/Madrasah Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah 1 TK 2 TKLB 3 SD 4 SDLB 5 MI 6 SMP 7 SMPLB 8 MTs 9 SMA 10 SMALB 11 MA 12 SMK 13 MAK Total
  • 25. 20 8. Tugas Belajar Tabel 3.3.8 JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG TUGAS BELAJAR MENURUT JENIS ATAU JENJANG SEKOLAH/MADRASAH KABUPATEN/KOTA .............. TAHUN ............ No Jenjang Sekolah/Madrasah Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah 1 TK 2 TKLB 3 SD 4 SDLB 5 MI 6 SMP 7 SMPLB 8 MTs 9 SMA 10 SMALB 11 MA 12 SMK 13 MAK Total
  • 26. 21 9. Meninggal Dunia Tabel 3.3.9 JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG MENINGGAL DUNIA MENURUT JENIS ATAU JENJANG SEKOLAH/MADRASAH KABUPATEN/KOTA .............. TAHUN ............ No Jenjang Sekolah/Madrasah Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah 1 TK 2 TKLB 3 SD 4 SDLB 5 MI 6 SMP 7 SMPLB 8 MTs 9 SMA 10 SMALB 11 MA 12 SMK 13 MAK Total D. Menghitung Kebutuhan Pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah Menghitung kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah menurut jenis atau jenjang sekolah/madrasah untuk dua tahun ke depan berdasarkan formula yang telah dikemukakan di atas. Hasilnya dapat dituangkan pada tabel 3.4 di bawah ini.
  • 27. 22 Tabel 3.4 PROYEKSI KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH TAHUN (n+1) DAN (n+2) No Kepala Sekolah/Madrasah iSb (i= 1, 2) iX ( i = 1, 2, 3, ..., 9) Jumlah 1Sb 2Sb 1X 2X 3X 4X 5X 6X 7X 8X 9XTh n+1 Th n+2 1 TK 2 TKLB 3 SD 4 SDLB 5 MI 6 SMP 7 SMPLB 8 MTs 9 SMA 10 SMALB 11 MA 12 SMK 13 MAK Total
  • 28. 23 BAB IV PENUTUP Petunjuk pelaksanaan penyusunan proyeksi pengangkatan kepala sekolah/madrasah ini disusun sebagai acuan bagi dinas pendidikan/kantor kementerian agama wilayah/ kabupaten/kota dalam menyusun proyeksi kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah, yang telah dilengkapi dengan format penyajian data dasar yang diperlukan guna memproyeksikan kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah; dan penggunaan data hasil proyeksi untuk dijadikan sebagai acuan untuk perekrutan, pengangkatan, pembinaan, mutasi, promosi jabatan guru, kepala sekolah/madrasah, serta acuan dalam menyusun perencanaan kegiatan dan penyediaan anggarannya.
  • 29. 24 LAMPIRAN-1 FORMAT USULAN KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH USULAN KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Berdasarkan data dan hasil perhitungan kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah di kabupaten/kota ..... pada tahun (n+1) - (n+2) diusulkan sebagai berikut: DAFTAR USULAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH TAHUN (n+1) - (n+2) No Kepala Sekolah/Madrasah Jumlah 1 TK 2 TKLB 3 SD 4 SDLB 5 MI 6 SMP 7 SMPLB 8 MTs 9 SMA 10 SMALB 11 MA 12 SMK 13 MAK Total Diusulkan untuk dua tahun ke depan, yaitu tahun n+1 sampai dengan tahun n+2, diangkat sebanyak .... (....) kepala sekolah dengan rincian sebagai berikut: ... (....) orang kepala TK/SD, .... (....) orang kepala SMP/MTs, .... (....) orang kepala SMA/MA, dan .... (....) orang kepala SMK/MAK. Prediksi penempatan kepala sekolah/madrasah lihat daftar kepala sekolah/madrasah yang kosong yang disebabkan oleh disebabkan oleh permohonan sendiri, berakhir masa jabatan, pensiun, promosi, hukuman disiplin, tidak memenuhi standar kinerja kepala sekolah/madrasah, berhalangan tetap, tugas belajar, dan meninggal dunia atau karena alasan lain di Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota terkait. Daftar sekolah/madrasah yang kepala sekolah/ madrasahnya perlu diangkat dalam dua tahun terakhir dapat dibuat berdasarkan laporan dan data-data yang terkini.
  • 30. 25 LAMPIRAN-2 CONTOH MENGHITUNG PROYEKSI KEBUTUHAN PROYEKSI KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH KOTA TUA TAHUN 2011 A. Data Dasar Proyeksi Kebutuhan Pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah Diperoleh data sekolah/madrasah menurut jenis atau jenjang sekolah/madrasah sebagai berikut: Tabel 3.1 JUMLAH SEKOLAH/MADRASAH MENURUT JENIS ATAU JENJANG SEKOLAH/MADRASAH DI KOTA TUA TAHUN 2011 No Jenjang Sekolah/Madrasah Jumlah 1 TK 321 2 TKLB - 3 SD 317 4 SDLB - 5 MI - 6 SMP 38 7 SMPLB - 8 MTs - 9 SMA 12 10 SMALB - 11 MA - 12 SMK 16 13 MAK - Total 704 B. Penambahan dan Pengurangan Sekolah/Madrasah Pada tahun 2012 dan 2013 ada rencana penambahan jumlah sekolah/madrasah baru. Disamping itu, ada juga sekolah/madrasah yang akan melakukan re-grouping. Data penambahan dan pengurangan jumlah sekolah/madrasah diberikan sebagai berikut:
  • 31. 26 Tabel 3.2 JUMLAH PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN SEKOLAH/MADRASAH MENURUT JENIS ATAU JENJANG DI KOTATUA TAHUN 2012-2013 No Jenis/Jenjang Sekolah Tahun 2012 Tahun 2013 Tambah Kurang Jumlah 1 Tambah Kurang Jumlah 2 1 TK 4 3 1 4 2 2 2 TKLB 3 SD 5 2 3 4 2 2 4 SDLB - - - - - - 5 MI - - - - - - 6 SMP 2 0 2 3 1 2 7 SMPLB 8 MTs - - - - - - 9 SMA 0 0 0 1 1 0 10 SMALB 11 MA 12 SMK 1 1 0 0 0 0 13 MAK - - - - - - Total 12 6 6 (= 1Sb ) 12 6 6 (= 2Sb ) C. Data Dasar Proyeksi Pemberhentian Kepala Sekolah/Madrasah 1. Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah yang Berhenti Atas Permohonan Sendiri Diasumsikan, paling banyak 1% dari 704 kepala sekolah yang ada pada tahun 2011 berhenti sebagai kepala sekolah atas permohonan sendiri. Tabel 3.3.1 JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG BERHENTI ATAS PERMOHONAN SENDIRI MENURUT JENIS ATAU JENJANG SEKOLAH/MADRASAH DI KOTA TUA TAHUN 2011 No Jenjang Sekolah/Madrasah Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah 1 TK 3 2 TKLB - 3 SD 3 4 SDLB - 5 MI - 6 SMP 1 7 SMPLB - 8 MTs -
  • 32. 27 No Jenjang Sekolah/Madrasah Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah 9 SMA - 10 SMALB - 11 MA - 12 SMK - 13 MAK - Total 7 Jadi, 1X = 7 2. Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah Menurut Masa Penugasan Kolom “Jumlah 1” memuat data jumlah kepala sekolah/madrasah yang ada pada tahun keempat pada periode pertama yang sekurang- kurangnya berkinerja baik dan kolom “Jumlah 2” memuat data jumlah kepala sekolah yang memiliki kinerja istimewa pada tahun keempat periode kedua. Diasumsikan maksimum 2% dari Jumlah 1 akan ditugaskan kempali pada periode kedua dan 2% dari Jumlah 2 akan ditugaskan kembali pada periode ketiga. Pembulatan (Pbl) ke atas dilakukan pada setiap perhitungan karena angka di sini merepresentasikan orang, sehingga harus utuh. Tabel 3.3.2 JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG TIDAK BISA DIPERPANJANG MASA TUGASNYA BERDASARKAN PENILAIAN KINERJA EMPAT TAHUNAN DI KOTA TUA TAHUN 2011 No Kepala Sekolah/Madrasah Akhir Masa Tugas 2011 Total (Pbl 1+Pbl 2) Periode 1 Periode 2 Jumla h 1 2 % Pbl 1 Jumla h 2 2 % Pbl 2 1 TK 30 0.6 1 36 0.72 1 2 2 TKLB - - - - - - - 3 SD 32 0.64 1 34 0.68 1 2 4 SDLB - - - - - - - 5 MI - - - - - - - 6 SMP 7 0.14 0 6 0.12 0 0 7 SMPLB - - - - - - - 8 MTs - - - - - - - 9 SMA 3 0.06 0 1 0.02 0 0
  • 33. 28 No Kepala Sekolah/Madrasah Akhir Masa Tugas 2011 Total (Pbl 1+Pbl 2) Periode 1 Periode 2 Jumla h 1 2 % Pbl 1 Jumla h 2 2 % Pbl 2 10 SMALB - - - - - - - 11 MA - - - - - - - 12 SMK 3 0.06 0 3 0.06 0 0 13 MAK - - - - - - - Jumlah 75 1.5 2 80 1.6 2 4 Jadi, 2X = 4; untuk tahun 2012 adalah 2 dan untuk tahun 2013 adalah 2. 3. Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah yang Akan Memasuki Batas Usia Pensiun Dari data sekolah/madrasah menurut jenis atau jenjang sekolah/madrasah diperoleh jumlah kepala sekolah/madrasah yang berusia 58 dan 59 tahun Tabel 3.3.3 JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG AKAN MEMASUKI BATAS USIA PENSIUN DI KOTA TUA TAHUN 2011 No Kepala Sekolah/Madrasah Usia Kepala Sekolah/Madrasah Total Usia 58 Usia 59 1 TK 16 54 70 2 TKLB - - - 3 SD 18 21 39 4 SDLB - - - 5 MI - - - 6 SMP 8 3 11 7 SMPLB - - - 8 MTs - - - 9 SMA 2 1 3 10 SMALB - - - 11 MA - - - 12 SMK 4 5 9 13 MAK - - - Jumlah 48 84 132 Jadi, 3X untuk tahun 2012 adalah 48 dan untuk tahun 2013 adalah 84.
  • 34. 29 4. Diangkat pada Jabatan Lain Data jumlah kepala sekolah/madrasah yang diangkat pada jabatan lain dalam kurun waktu dua tahun terakhir (2009 – 2010) digunakan untuk memprediksi jumlah kepala sekolah/madrasah yang akan diangkat pada jabatan lain pada kurun waktu 2012 – 1013. Tabel 3.3.4 JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG DIANGKAT PADA JABATAN LAIN MENURUT JENIS ATAU JENJANG SEKOLAH/MADRASAH DI KOTA TUA TAHUN 2011 No Jenjang Sekolah/Madrasah Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah 1 TK 0 2 TKLB - 3 SD 3 4 SDLB - 5 MI 1 6 SMP - 7 SMPLB - 8 MTs - 9 SMA 1 10 SMALB - 11 MA - 12 SMK 1 13 MAK - Total 6 Jadi, 4X = 6 5. Dikenakan Hukuman Disiplin Diasumsikan, paling banyak 1% dari 704 kepala sekolah yang ada pada tahun 2011 diberhentikan sebagai kepala sekolah/madrasah karena mendapat hukuman disiplin. Tabel 3.3.5
  • 35. 30 JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG DIKENAKAN HUKUMAN DISIPLIN MENURUT JENIS ATAU JENJANG SEKOLAH/MADRASAH DI KOTA TUA TAHUN 2011 No Jenjang Sekolah/Madrasah Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah 1 TK 3 2 TKLB - 3 SD 3 4 SDLB - 5 MI - 6 SMP 1 7 SMPLB - 8 MTs - 9 SMA - 10 SMALB - 11 MA - 12 SMK - 13 MAK - Total 7 Jadi, 5X = 7 6. Dinilai Berkinerja Kurang Diasumsikan, paling banyak 2% dari 704 kepala sekolah yang ada pada tahun 2011 diberhentikan sebagai kepala sekolah/madrasah karena berkinerja kurang. Tabel 3.3.6 JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG DINILAI BERKINERJA KURANG MENURUT JENIS ATAU JENJANG SEKOLAH/MADRASAH DI KOTA TUA TAHUN 2011 No Jenjang Sekolah/Madrasah Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah 1 TK 3 2 TKLB - 3 SD 6 4 SDLB - 5 MI - 6 SMP 3 7 SMPLB - 8 MTs - 9 SMA 1 10 SMALB - 11 MA -
  • 36. 31 12 SMK 1 13 MAK - Total 14 Jadi, 6X = 14 7. Berhalangan Tetap Diasumsikan, paling banyak 3% dari 704 kepala sekolah yang ada pada tahun 2011 diberhentikan sebagai kepala sekolah/madrasah karena berhalangan tetap. Tabel 3.3.7 JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG BERHALANGAN TETAP MENURUT JENIS ATAU JENJANG SEKOLAH/MADRASAH DI KOTA TUA TAHUN 2011 No Jenjang Sekolah/Madrasah Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah 1 TK 3 2 TKLB - 3 SD 9 4 SDLB - 5 MI - 6 SMP 6 7 SMPLB - 8 MTs - 9 SMA 2 10 SMALB - 11 MA - 12 SMK 1 13 MAK - Total 21 Jadi, 7X = 21 8. Tugas Belajar Diasumsikan, paling banyak 1% dari 704 kepala sekolah yang ada pada tahun 2011diberhentikan sebagai kepala sekolah/madrasah karena tugas belajar.
  • 37. 32 Tabel 3.3.8 JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG TUGAS BELAJAR MENURUT JENIS ATAU JENJANG SEKOLAH/MADRASAH DI KOTA TUA TAHUN 2011 No Jenjang Sekolah/Madrasah Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah 1 TK 1 2 TKLB - 3 SD 2 4 SDLB - 5 MI - 6 SMP 1 7 SMPLB - 8 MTs - 9 SMA 2 10 SMALB - 11 MA - 12 SMK 1 13 MAK - Total 7 Jadi, 8X = 7 9. Meninggal Dunia Diasumsikan, paling banyak 3% dari 704 kepala sekolah yang ada pada tahun 2011 diberhentikan sebagai kepala sekolah/madrasah karena meninggal dunia. Tabel 3.3.9 JUMLAH KEPALA SEKOLAH/MADRASAH YANG MENINGGAL DUNIA MENURUT JENIS ATAU JENJANG SEKOLAH/MADRASAH DI KOTA TUA TAHUN 2011 No Jenjang Sekolah/Madrasah Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah 1 TK 2 2 TKLB 3 SD 10 4 SDLB - 5 MI - 6 SMP 4 7 SMPLB -
  • 38. 33 No Jenjang Sekolah/Madrasah Jumlah Kepala Sekolah/Madrasah 8 MTs - 9 SMA 2 10 SMALB - 11 MA - 12 SMK - 13 MAK - Total 18 Jadi, 9X = 18 D. Menghitung Kebutuhan Pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah Menghitung kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah menurut jenis atau jenjang sekolah/madrasah untuk dua tahun ke depan berdasarkan rumus (*) pada halaman 7. Hasilnya dapat dituangkan pada tabel 3.4. Formula PKPKS(Proyeksi Kebutuhan Pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah) PKPKS =  2 1i iSb +  9 1i iX (*)  2 1i iSb = Jumlah sekolah/madrasah baru pada tahun 2012 dan 2013 = 126621 SbSb  9 1i iX = Faktor pengurang jumlah kepala sekolah/madrasah yang ada 98 9 1 7654321 XXXXXXXXXX i i  = 7 + 4 + 132 + 6 + 7 + 14 + 21 + 7 + 18 = 216 PKPKS =  2 1i iSb +  9 1i iX = 12 + 216 = 228
  • 39. 34 Tabel 3.4 PROYEKSI KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH TAHUN 2012 DAN 2013 No Kepala Sekolah/Madrasah iSb (i= 1, 2) iX ( i = 1, 2, 3, ..., 9) Jumlah 1Sb 2Sb 1X 2X 3X 4X 5X 6X 7X 8X 9XTh n+1 Th n+2 1 TK 1 2 0 1 16 54 0 3 3 3 1 2 86 2 TKLB - - - - - - - - - - - - - 3 SD 3 2 7 1 18 21 3 3 6 9 2 10 85 4 SDLB - - - - - - - - - - - - - 5 MI - - - - - - - - - - - - - 6 SMP 2 2 0 1 8 3 1 1 3 6 1 4 32 7 SMPLB - - - - - - - - - - - - - 8 MTs - - - - - - - - - - - - - 9 SMA 2 0 0 0 2 1 1 0 1 2 2 2 13 10 SMALB - - - - - - - - - - - - - 11 MA - - - - - - - - - - - - - 12 SMK 0 0 0 1 4 5 1 0 1 1 1 0 14 13 MAK - - - - - - - - - - - - - Total 6 6 7 4 48 84 6 7 14 21 7 18 228
  • 40. 35 USULAN KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Berdasarkan data dan hasil perhitungan kebutuhan pengangkatan kepala sekolah/madrasah di Kota Tua pada tahun 2012 - 2013 diusulkan sebagai berikut: DAFTAR USULAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH TAHUN 2012 - 2013 No Kepala Sekolah/Madrasah Jumlah 1 TK 86 2 TKLB - 3 SD 85 4 SDLB - 5 MI - 6 SMP 32 7 SMPLB - 8 MTs - 9 SMA 13 10 SMALB - 11 MA - 12 SMK 14 13 MAK - Total 228 Diusulkan untuk dua tahun ke depan, yaitu tahun 2012 sampai dengan tahun 2013, diangkat sebanyak 228 kepala sekolah dengan rincian sebagai berikut: 86 (delapan puluh enam) orang kepala TK, 85 (delapan puluh lima) orang kepala SD, 32 (tiga puluh dua) orang kepala SMP, 13 (tiga belas) orang kepala sekolah SMA, dan 14 (empat belas) orang kepala SMK. Prediksi penempatan kepala sekolah/madrasah lihat daftar kepala sekolah/madrasah yang kosong yang disebabkan oleh disebabkan oleh permohonan sendiri, berakhir masa jabatan, pensiun, promosi, hukuman disiplin, tidak memenuhi standar kinerja kepala sekolah/madrasah, berhalangan tetap, tugas belajar, dan meninggal dunia atau karena alasan lain di Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota terkait. Daftar sekolah/madrasah yang kepala sekolah/ madrasahnya perlu diangkat dalam dua tahun terakhir dapat dibuat berdasarkan laporan dan data-data yang terkini.