Dokumen tersebut membahas berbagai metode penelitian geoteknik lapangan untuk menentukan sifat tanah dan bawah tanah meliputi pemboran, pensonderan, dan penggalian."
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
Eksplorasi air tanah meliputi investigasi permukaan dan bawah permukaan untuk menemukan sumber air tanah melalui metode seperti survei geologi, geofisika, pemboran, dan pengujian sumur. Hasilnya digunakan untuk merancang konstruksi sumur produksi dengan menentukan lokasi saringan dan ukuran gravel pack.
Dokumen tersebut membahas tentang eksplorasi geologi yang meliputi tahapan eksplorasi pendahuluan, rinci, dan metode eksplorasi. Pada tahap pendahuluan dilakukan studi literatur dan survei dengan skala peta 1:50.000-1:25.000 untuk memilih lokasi. Tahap rinci menggunakan skala peta lebih besar 1:2.000-1:200 dan pemboran terperinci. Metode eksplorasi dapat langsung
Survei tanah dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data tanah secara sistematis agar dapat dikelompokkan ke dalam satuan-satuan tanah tertentu dan dituangkan ke dalam peta tanah. Peta tanah berguna untuk memberikan informasi tentang jenis tanah, sifat tanah, dan bentuk lahan guna membantu pengambilan keputusan mengenai penggunaan lahan. Survei tanah dilakukan dengan berbagai tingkatan yang berbeda skala
1. Penelitian ini membandingkan penggunaan metode GPR dan geolistrik dalam menentukan geometri lapisan batubara.
2. Hasil uji coba skala laboratorium dan lapangan menunjukkan bahwa GPR mampu menentukan geometri lapisan batubara secara detail, termasuk ketebalan dan struktur yang miring, sedangkan geolistrik hanya dapat menentukan ketebalan lapisan secara kasar.
3. Penelitian ini menunjukkan bahwa GPR lebih ba
Dokumen tersebut membahas berbagai metode penelitian geoteknik lapangan untuk menentukan sifat tanah dan bawah tanah meliputi pemboran, pensonderan, dan penggalian."
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
Eksplorasi air tanah meliputi investigasi permukaan dan bawah permukaan untuk menemukan sumber air tanah melalui metode seperti survei geologi, geofisika, pemboran, dan pengujian sumur. Hasilnya digunakan untuk merancang konstruksi sumur produksi dengan menentukan lokasi saringan dan ukuran gravel pack.
Dokumen tersebut membahas tentang eksplorasi geologi yang meliputi tahapan eksplorasi pendahuluan, rinci, dan metode eksplorasi. Pada tahap pendahuluan dilakukan studi literatur dan survei dengan skala peta 1:50.000-1:25.000 untuk memilih lokasi. Tahap rinci menggunakan skala peta lebih besar 1:2.000-1:200 dan pemboran terperinci. Metode eksplorasi dapat langsung
Survei tanah dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data tanah secara sistematis agar dapat dikelompokkan ke dalam satuan-satuan tanah tertentu dan dituangkan ke dalam peta tanah. Peta tanah berguna untuk memberikan informasi tentang jenis tanah, sifat tanah, dan bentuk lahan guna membantu pengambilan keputusan mengenai penggunaan lahan. Survei tanah dilakukan dengan berbagai tingkatan yang berbeda skala
1. Penelitian ini membandingkan penggunaan metode GPR dan geolistrik dalam menentukan geometri lapisan batubara.
2. Hasil uji coba skala laboratorium dan lapangan menunjukkan bahwa GPR mampu menentukan geometri lapisan batubara secara detail, termasuk ketebalan dan struktur yang miring, sedangkan geolistrik hanya dapat menentukan ketebalan lapisan secara kasar.
3. Penelitian ini menunjukkan bahwa GPR lebih ba
ini adalah bahan ajar dosen teknik pertambangan UNPAR Kalimantan Tengah
bahan ajar yg bagus buat to mahasiswa pertambangan di seluruh indonesia.
silahkan mendownload to bahan ajar anda sekalian.
Dokumen tersebut membahas tentang landasan teori penelitian tanah dan fondasi tiang bor, termasuk definisi tanah, jenis penyelidikan tanah lapangan seperti Standard Penetration Test (SPT), analisis pembebanan, dan kapasitas dukung fondasi tiang bor."
Kegiatan hulu migas meliputi eksplorasi dan eksploitasi sumber daya minyak dan gas, dimulai dari studi geologi, pengumpulan data seismik dan geofisika, evaluasi, perencanaan dan pemboran eksplorasi untuk menentukan potensi cadangan baru.
Dokumen tersebut membahas 3 topik utama:
1) Pengertian dan metode seismik gravity, seismik magnetik, dan logging untuk eksplorasi sumber daya bawah tanah termasuk air tanah dan minyak.
2) Metode logging khususnya untuk mengambil data formasi dan kondisi sumur minyak serta air tanah.
3) Proses pembentukan minyak dan gas alam, serta metode eksplorasi minyak meliputi pemetaan, eksplor
Dokumen tersebut membahas tentang studi pustaka mengenai tanah dan penggunaannya dalam konstruksi bangunan. Terdapat penjelasan mengenai sifat-sifat tanah, cara mengidentifikasi jenis tanah melalui sondir dan boring, serta identifikasi tanah berpotensi ekspansif berdasarkan indeks plastisitas dan uji Atterberg Limits."
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi tanah dan metode penyelidikan tanah di lapangan untuk keperluan perencanaan pondasi bangunan. Metode yang dijelaskan antara lain klasifikasi USCS dan AASHTO, uji sondir, uji SPT, uji boring, dan analisis daya dukung tanah."
Peta geologi menggambarkan informasi sebaran dan jenis batuan, umur, struktur, dan sumber daya mineral berdasarkan data yang diperoleh dari pemetaan geologi lapangan dan analisis di laboratorium. Pemetaan geologi melibatkan pengamatan singkapan batuan, pengukuran posisi dan struktur batuan, pengambilan sampel, dan ploting data ke peta dasar.
Dokumen ini membahas tentang aliran air tanah, termasuk proses terjadinya, sifat batuan yang berfungsi sebagai akuifer, dan metode pendugaan lokasi air tanah secara permukaan dan bawah tanah melalui pemboran uji.
158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 J...sosmed5
Pondasi bored pile adalah teknik membangun pondasi yang melibatkan pengeboran tanah terlebih dahulu sebelum memasang tulangan dan beton, dimana prosesnya meliputi persiapan lahan, pengeboran, pemasangan tulangan dan pengecoran beton."
Dokumen tersebut merupakan laporan asesmen kompetensi untuk sertifikasi Manager Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Level 6. Laporan tersebut mencakup ringkasan proyek penggantian pipa pemadam kebakaran tahap II gedung kantor PT. Jasa Raharja yang meliputi instalasi pipa di ruang pompa, pemasangan pipa riser tegak hingga ke setiap lantai, serta instalasi pipa sprinkler dan hidran di dalam gedung mulai dari l
ini adalah bahan ajar dosen teknik pertambangan UNPAR Kalimantan Tengah
bahan ajar yg bagus buat to mahasiswa pertambangan di seluruh indonesia.
silahkan mendownload to bahan ajar anda sekalian.
Dokumen tersebut membahas tentang landasan teori penelitian tanah dan fondasi tiang bor, termasuk definisi tanah, jenis penyelidikan tanah lapangan seperti Standard Penetration Test (SPT), analisis pembebanan, dan kapasitas dukung fondasi tiang bor."
Kegiatan hulu migas meliputi eksplorasi dan eksploitasi sumber daya minyak dan gas, dimulai dari studi geologi, pengumpulan data seismik dan geofisika, evaluasi, perencanaan dan pemboran eksplorasi untuk menentukan potensi cadangan baru.
Dokumen tersebut membahas 3 topik utama:
1) Pengertian dan metode seismik gravity, seismik magnetik, dan logging untuk eksplorasi sumber daya bawah tanah termasuk air tanah dan minyak.
2) Metode logging khususnya untuk mengambil data formasi dan kondisi sumur minyak serta air tanah.
3) Proses pembentukan minyak dan gas alam, serta metode eksplorasi minyak meliputi pemetaan, eksplor
Dokumen tersebut membahas tentang studi pustaka mengenai tanah dan penggunaannya dalam konstruksi bangunan. Terdapat penjelasan mengenai sifat-sifat tanah, cara mengidentifikasi jenis tanah melalui sondir dan boring, serta identifikasi tanah berpotensi ekspansif berdasarkan indeks plastisitas dan uji Atterberg Limits."
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi tanah dan metode penyelidikan tanah di lapangan untuk keperluan perencanaan pondasi bangunan. Metode yang dijelaskan antara lain klasifikasi USCS dan AASHTO, uji sondir, uji SPT, uji boring, dan analisis daya dukung tanah."
Peta geologi menggambarkan informasi sebaran dan jenis batuan, umur, struktur, dan sumber daya mineral berdasarkan data yang diperoleh dari pemetaan geologi lapangan dan analisis di laboratorium. Pemetaan geologi melibatkan pengamatan singkapan batuan, pengukuran posisi dan struktur batuan, pengambilan sampel, dan ploting data ke peta dasar.
Dokumen ini membahas tentang aliran air tanah, termasuk proses terjadinya, sifat batuan yang berfungsi sebagai akuifer, dan metode pendugaan lokasi air tanah secara permukaan dan bawah tanah melalui pemboran uji.
158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 J...sosmed5
Pondasi bored pile adalah teknik membangun pondasi yang melibatkan pengeboran tanah terlebih dahulu sebelum memasang tulangan dan beton, dimana prosesnya meliputi persiapan lahan, pengeboran, pemasangan tulangan dan pengecoran beton."
Dokumen tersebut merupakan laporan asesmen kompetensi untuk sertifikasi Manager Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Level 6. Laporan tersebut mencakup ringkasan proyek penggantian pipa pemadam kebakaran tahap II gedung kantor PT. Jasa Raharja yang meliputi instalasi pipa di ruang pompa, pemasangan pipa riser tegak hingga ke setiap lantai, serta instalasi pipa sprinkler dan hidran di dalam gedung mulai dari l
Stabilitas tanah dengan kapur melibatkan proses pencampuran tanah dengan kapur dan air untuk mengubah sifat tanah menjadi lebih baik sebagai bahan konstruksi. Kapur bereaksi dengan air tanah untuk mengurangi kelekatan dan kelunakan tanah serta menstabilkan tanah lempung. Proses stabilisasi ini meningkatkan daya dukung tanah dan memerlukan pengendalian mutu yang ketat.
Dokumen ini berisi instruksi untuk uji kompetensi bagi seorang teknisi struktur bangunan gedung level 5. Asesi diminta untuk mempresentasikan pengalamannya mengawasi pekerjaan struktur bangunan gedung, mencakup penerapan keselamatan kerja, pengawasan pekerjaan bowplank, struktur bawah dan atas gedung, serta rangka atap. Presentasi maksimal 10 menit dengan menggunakan dokumen proyek, dan diakhiri
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. Secara umum yang harus dipahami dalam suatu proyek
Teknik Sipil dalam kaitan dengan aplikasi geolgi tenik
adalah :
Menerangkan dengan tepat “situasi geologi teknik”
Menentukan sejauh mana bawah-tanah
(underground) akan bereaksi terhadap suatu
bangunan.
Untuk dapat melakukan hal tersebut dibutuhkan adanya
suatu Penyelidikan Geologi Teknik.
3. Dalam standar internasional (British) kita mengenal kode etik
mengenai investigasi lapangan, yakni BS 5930 : 1981 dimana di
dalamnya berisi definisi serta aturan investigasi lapangan (tujuan,
cakupan, prosedur pengerjaan dan metode yang digunakan).
Suatu eksplorasi lapangan minimal haruslah mengikuti prosedur
lapangan berikut :
1. Investigasi awal, dengan menggunakan informasi dan data
yang ada.
2. Survey Geologi Lapangan secara mendetail
3. Mengaplikasi survey geologi tersebut sebagai gambaran
permukaan suatu lapangan
4. Boring / Drilling untuk mendapatkan hasil secara detail pada
suatu titik
5. Uji Tanah dan batuan, terutama mengenai sifat mekanisnya.
4. Penyelidikan Geologi Teknik Lapangan, Penyelidikan
Geologi Lapangan (Site Investigation) meliputi :
1. Penyelidikan di permukaan
a) Morfologi
Morfologi merupakan survey permukaan yang mempelajari
bentuk permukaan bumi, dimana dibagi menjadi
1. Topografi, mempelajari roman muka bumi daratan.
2. Batimetri, mempelajari roman muka bumi lautan.
5. b) Hidrologi
Hidrologi merupakan survey permukaan bumi yang
mempelajari tentang aliran air bumi dan juga siklus air. Dimana
Survey Hidrologi meliputi :
1. Perilaku Sungai (Terutama yang menyebabkan erosi),
Perilaku sungai sendiri dibagi menjadi 3, yakni :
Sungai berstadium muda : Pada stadium awal, sebuah aliran
mempunyai air terjun, dan aliran yang deras (rapids); Setelah itu air
terjun dan aliran deras membentuk ngarai
Sungai berstadium Dewasa : Timbul profil sungai yang halus, tanpa
adanya aliran yang deras dan air terjun. Namun mulai muncul awal
dataran aliran sungai (floodplain); timbul daerah dataran aliran
sungai yang cukup lebar;
Sungai berstadium Tua dan Mempunyai datarn aliran sungai yang
lebar, dan berliku-liku
6. 2. Debit Sungai : Debit sungai dibutuhkan untuk
mengetahui kapasitas aliran sungai. Hal ini sangat
penting untuk perencanaan Pembangkit Listrik,
Bendungan, dsb.
3. Curah Hujan : Curah Hujan diperlukan untuk
mengetahui data mengenai intensitas dan jumlah
hujan pada suatu daerah
7. c) Pemetaan Geologi dan Geologi Teknik
Pemetaan Geologi dan Geologi Teknik merupakan hasil daripada
survey permukaan, yang dituangkan dalam gambaran 2 dimensi, agar
mudah dipahami mengenai kondisi suatu lingkungan. Peta Geologi ini
nantinya digunakan oleh para Insinyur Sipil dalam mendesain suatu
bangunan dalam daerah tersebut.
Peta Geologi hendaknya menyajikan data sebagai berikut :
1. Stratigrafi
2. Struktur Geologi
3. Sejarah Geologi
Selain itu peta geologi, dapat menyajikan data mengenai :
1. Pemetaan gejala longsoran (zona tidak stabil)
2. Penyebaran detail soil dan batuan singkapan dalam satuan batuan atau
formasi
3. Mata air (Panas atau Dingin)
4. Rembesan (Seepage)
5. Gejala Geologi lainnya
8. 2. Survey Bawah Permukaan
Survey bawah permukaan merupakan survey yang meliputi
beberapa hal berikut:
a) HAND BOR (Pengeboran tangan).
Metode pemboran ini adalah metode untuk mendapatkan
keadaan bawah pernukaan tanah dengan cara mengebor,
dioperasikan dengan tenaga manusia yaitu dengan cara
memutar mata bor tanah dengan menggunakan rod (pipa
bor) yang terbatas hingga maksimum kedalaman 6 m sampai
10 m atau kurang tergantung tenaga menusia yang memutar
bor tersebut. Karena keterbatasan kedalaman yang dapat
dicapai dengan metode ini sekitar 6m – 10m, maka metode
ini cocok digunakan untuk pengetesan pada pembangunan
rumah, ruko, bangunan bertingkat rendah, dan bangunan
yang tidak terlalu besar lainnya.
9. Peralatan yang digunakan :
1. Mata bor tanah (nama noraknya Iwan/Bangka)
2. Stang Bor Per 1m
3. Pemutar dan T konektor
Hasil yang diperoleh :
1. Stratifikasi tanah dengan hasil tanah yang
terambil
2. Sampel tanah Disturbed
10.
11. b) SONDIR (Ducth Cone Penetration Test) atau Cone
Penetration Test
Sondir adalah metode pengetesan tanah dengan menggunakan cone
pada ujung alat ini. Besarnya cone yang digunakan dapat diubah-ubah
tergantung kebutuhannya atau jenis tanah tersebut.
Dari uji ini dapat didapat 3 data yaitu,
1. Cone Resistance (qc)
2. Friction (fc)
3. Total Friction (Tfc)
hasil grafik yang dihasilkan pada Cone Penetration Test, terlihat ada grafik yang
berbentuk zigzag pada kedalaman tertentu dan ada grafik yang lebih lembut
(smooth)
pada kedalaman tertentu, hal ini mengganbarkan jenis tanah yang ada pada
kedalam tersebut. Jika terlihat grafik membentuk zigzag itu berarti lebih
condong kebentuk tanah pasir, tetapi jika grafik lebih membentuk garis yang
lebih lembut, hal ini menunjukan pada kedalaman tersebut jenis tanah lebih
cenderung ke jenis tanah lempung. Hal ini disebabkan karena partikel
pada pasir lebih besar dari pada lempung.
12.
13.
14. c. CORING (Pengeboran Inti)
Pengeboran pada setiap lokasi akan dilaksanakan dengan
distribusi dan kedalaman yang disesuaikan dengan
kondisi geologi tekniknya. Tetapi jika dibutuhkan
pengeboran dapat dilakukan lebih dalam lagi bila terjadi
keraguan pengambilan sampel, misalnya terjadinya
ketidakseragaman jenis tanah.
15.
16.
17.
18.
19. d. Geolistrik
Metoda geolistrik adalah salah satu metoda geofisika yg
didasarkan pada penerapan konsep kelistrikan pada masalah
kebumian. Tujuannya adalah untuk memperkirakan sifat
kelistrikan medium atau formasi batuan bawah-permukaan
terutama kemampuannya untuk menghantarkan atau
menghambat listrik (konduktivitas atau resistivitas).
Aliran listrik pada suatu formasi batuan terjadi terutama karena
adanya fluida elektrolit pada pori-pori atau rekahan batuan.
Oleh karena itu resistivitas suatu formasi batuan bergantung
pada porositas batuan serta jenis fluida pengisi pori-pori batuan
tsb. Batuan porous yg berisi air atau air asin tentu lebih
konduktif (resistivitas-nya rendah) dibanding batuan yg sama yg
pori-porinya hanya berisi udara (kosong)