SlideShare a Scribd company logo
Kelompok 4_Kelas A
Studi post
marketing safety
surveilance vaksin
COVID-19
PENTINGNYA UJI KLINIS DAN STUDI
FARMAKOEPIDEMIOLOGI UNTUK VAKSIN COVID-19
Anggota Kelompok
● Hisvia Putri Maharani 24041119069
● Intan Lestari 24041119071
● Lubiana Salwaa 24041119075
● Lulu Nur Lutfiah 24041119076
● Melisa Amelia Putri 24041119077
● Mila Rahmalia Mulyana 24041119078
● Muhammad Naufal Zain Zidan 24041119079
● Nabilla Az-Zahra 24041119080
● Puput Putri Anunda 24041119082
● Putri Antiyani Utami 24041119083
● R Asri Nurhanifah 24041119085
Pendahuluan
01
Pendahuluan
Uji klinis wajib dilakukan untuk lisensi
vaksin demi menjamin keamanan
dan efikasi (kemanjuran). Setelah
pemasaran, penting dilakukan studi
post marketing surveillance untuk
menemukan efek samping lain atau
baru di populasi yang lebih besar
dan jangka waktu lebih panjang
demi menjamin efektifitas dan
keamanan vaksin yang selalu
terjamin.
 Pengembangan vaksin : 15 tahun , praklinis 5-10 tahun (desain dan
penemuan); uji klinis fase I sekitar 3 tahun (10-100peserta); fase II
sekitar 2-3 tahun (100-1000 peserta); fase III sekitar 3 tahun (3000-
50.000 peserta). Akhir uji coba fase III – BLA (biological license
application) diajukan dan ditinjau oleh otoritas – vaksin disahkan –
pengembangan skala besar dimulai
 Pengembangan vaksin pandemi COVID-19 bisa memakan waktu
yang dipercepat dari 10 bulan menjadi 18 bulan, pengujian praklinis
dan fase I memakan waktu sekitar 6-9 bulan, fase II dan III juga
memakan waktu 6-9 bulan sebelum diberikan izin darurat.
 Proses penemuan dihilangkan karena pengalaman yang didapat
dari pengembangan awal vaksin untuk severe acute respiratory
syndrome (SARS-CoV) and the Middle East Respiratory Syndrome
Coronavirus (MERS-CoV).
Monitoring
Keamanan Vaksin
02
 Pemantauan keamanan vaksin adalah proses berkelanjutan yang
kompleks.
 Keamanan vaksin harus proaktif, tepat waktu, dan dilakukan
dengan ketelitian dan objektivitas.
 Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), efek samping setelah
imunisasi (adverse events following immunization (AEFI)) adalah
setiap kejadian medis yang tidak diinginkan setelah imunisasi, dan
yang tidak selalu memiliki hubungan sebab akibat dengan
penggunaan vaksin. Efek samping dapat berupa tanda yang tidak
diinginkan atau tidak disengaja, temuan laboratorium yang
abnormal, gejala, atau penyakit.
 Metode utama untuk pengamatan efek samping yang timbul
setelah imunisasi: Pengamatan pasif ,pengamatan aktif,
pemantauan kejadian kohort (cohort event monitoring), dan
sentinel.
Sistem
Monitoring Pasif
03
 Sistem pasif paling banyak digunakan untuk mengumpulkan AEFI
(adverse event following immunization) , kejadian buruk yang
menjadi perhatian khusus (AESI: adverse events of particular
interest)
 Untuk memantau keamana vaksin dibutuhkan keterlibatan dari
semua pihak yang berkepentingan, sistem harus mencakup
pengumpulan data dan alat pelaporan setelah pemberitahuan,
investigasi, analisis, penilaian kausalitas, dan komunikasi.
 Sinyal keamanan : "Informasi tentang efek samping baru atau
kejadian yang berpotensi disebabkan oleh obat, dan memerlukan
penyelidikan lebih lanjut." –EMA (European Medicines Agency)
 Sistem pengamatan pasif digunakan secara bebas untuk mendeteksi
sinyal kejadian tak terduga yang mungkin terkait dengan vaksinasi.
Sistem pengamatan ini tidak mahal untuk diaplikasikan atau
dioperasikan tetapi memiliki keterbatasan. Tidak dapat mennetukan
kejadian tersebut terjadi disebabkan karena vaksin atau hal lain (seperti
kurangnya kelompok pembanding, ada banyak potensi bias hingga
definisi kasus yang tidak memadai. Laporan pasif juga rentan
disalahartikan public yang menganggap bahwa efek samping yang
dilaporkan disebabkan oleh vaksin.
 AEFI terkait vaksinasi kemungkinan besar akan dilaporkan jika terjadi
dekat dengan waktu vaksinasi, sedangkan kejadian yang jauh dari waktu
vaksinasi mungkin tidak dilaporkan meskipun terkait secara kausal.
 Risiko vaksin harus dilihat bersamaan dengan manfaatnya, dan rasio
risiko-manfaat dapat bervariasi.
Catatan : Meskipun mRNA, adenovirus, dan konstruksi nanopartikel
protein adjuvanted semuanya memiliki profil keamanan yang sesuai,
vaksin virus utuh yang tidak aktif secara signifikan kurang reaktogenik
secara lokal dan sistemik. Reaksinya terutama ringan sampai sedang,
dan menghilang dalam beberapa hari. Inilah mengapa efektifitas
Sistem
Monitoring Aktif
04
• Dalam pengawasan aktif, staff yang ditunjuk untuk mengunjungi
fasilitas Kesehatan, berkomunikasi dengan penyedia layanan
Kesehatan, meninjau catatan pasien, mendeteksi kemungkinan
kasus AESI, serta mengumpulkan dan menganalisis data
menggunakan protocol standard.
• Keuntungan sistem ini : sensitivitas lebih tingggi, dapat
digunakan untuk deteksi sinyal, menentukan laju suatu peristiwa
dalam populasi yang sudah ditentukan dan menentukan risiko
relative dari peristiwa tersebut.
• Memerlukan sumber daya, memakan waktu, cakupan yang
lebih rendah serta rentan terhadap bias.
• Observer blind-study ini melakukan tugas berupa mengukur,
merekam dan menilai perubahan pada peserta penelitian dan
digunakan untuk mengetahui kelompok mana yang termasuk
dalam subjek yang dapat membiaskan pengamatan peneliti.
Deteksi Efek Samping di
Studi Post Marketing
Surveilance
05
 Deteksi dan manajemen sinyal
(adanya AE: adverse effect)
melewati beberapa tahapan
sebelum dikonfirmasi, termasuk
dengan deteksi dan pelaporan,
validasi, konformasi, analisis atau
prioritas, penilaian dan
rekomendasi tindakan.
 Pada saat meneliti peristiwa
yang terjadi setelah minum
vaksin atau obat, sinyal ini
mungkin akan muncul dari
asosiasi yang diamati dan
dipelajari lebih lanjut agar tidak
selalu dianggap sebagai
masalah keamanan produk.
 AESI adalah peristiwa signifikan secara medis
yang telah ditentukan sebelumnya yang dapat
dikaitkan secara kausal dengan produk vaksin
yang perlu dipantau dan dikonfirmasi dengan
cermat melalui studi khusus lebih lanjut.
 AESI vaksin COVID-19 dirancang untuk
menemukan kejadian spesifik menggunakan
serangkaian kriteria untuk melihat apakah
mereka memiliki keterkait dengan vaksinasi
COVID-19 atau tidak.
 Daftar AESI mencakup semua sistem tubuh,
termasuk manifestasi imunologi, kardiovaskular,
neurologis, muskuloskeletal, dan dermatologis
serta definisi kasus terkait dan strategi
pengawasan. Anafilaksis, vaskulitis, miokarditis,
kejang umum, dan meningoensefalitis adalah
beberapa kondisi yang tercantum.
 AESI membutuhkan studi post marketing
(fase 4) dan dievaluasi juga dalam uji
coba pra klinis dan klinis khususnya pada
uji coba fase 3.
 Penafsiran efek samping karena
vaksinasi seringkali disalahartikan karena
vaksin tersebut yang dianggap tidak
aman. Padahal efek samping tersebut
belum tentu disebabkan karena
vaksinnya, melainkan dapat dipengaruhi
oleh penyakit alami lainnya. inilah
mengapa Interaksi antara penyakit alami
dan vaksin perlu dipelajari untuk
keamanan pada populasi dengan beban
penyakit alami yang rendah selama
pengembangan vaksin dan uji klinis.
Studi Post Marketing
Safety Surveilance
Vaksin COVID-19
06
• Kualitas, efektivitas dan keamanan pasca pemasaran
vaksinCOVID-19 harus sebanding dengan uji klinis pre-
marketingnya.
• Rencana manajemen risiko (RMP) merupakan
persyaratan dalam proses izin edar. RMP mengidentifikasi
potensi risiko kritis, risiko substansial yang teridentifikasi,
dan informasi yang hilang yang didokumentasikan
selama proses izin edar.
• WHO merupakan salah satu mitra terpenting bagi
negara-negara dalam menyebarkan dan mempelajari
keamanan vaksin COVID-19 selain mitra nasional,
regional, dan internasional lainnya.
• Laporan terkait AEFI dikirim ke VigiBase® (international
adverse event database).
• Salah satu cara penyampaian data keamanan adalah
melalui SmPC yang meliputi : kontra indikasi (4.3),
peringatan khusus dan tindakan pencegahan
penggunaan (4.4), interaksi dengan produk obat lain
(4.5), kesuburan(reproduksi), kehamilan, dan menyusui (
Thank
You
Daftar Pustaka
● Albalawi, O. M., Alomran, M. I., Alsagri, G. M., Althunian, T. A., &
Alshammari, T. M. (2022). Analyzing the U.S. Post-marketing
safety surveillance of COVID-19 vaccines. Saudi Pharmaceutical
Journal, 30(2), 180–184.
https://doi.org/10.1016/j.jsps.2021.12.008
● Younus, M. M., & Al-Jumaili, A. A. (2021). An Overview of COVID-
19 Vaccine Safety and Post-marketing Surveillance Systems.
INNOVATIONS in Pharmacy, 12(4), 8.
https://doi.org/10.24926/iip.v12i4.4294
● Steinke, D. (2020). Pharmacoepidemiology
Pharmacoepidemiology defined.

More Related Content

Similar to 12. Studi Post Marketing Safety Surveilance Vaksin COVID-19.pptx

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah semua kejadian medik yang ...
Kejadian Ikutan  Pasca Imunisasi  (KIPI) adalah  semua kejadian  medik yang  ...Kejadian Ikutan  Pasca Imunisasi  (KIPI) adalah  semua kejadian  medik yang  ...
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah semua kejadian medik yang ...
LaelaNurrochmah1
 
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthPenerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Anggita Dewi
 
Infection control risk assessment
Infection control risk assessmentInfection control risk assessment
Infection control risk assessment
Khusnul Khatimah
 
Infection control risk assessment
Infection control risk assessmentInfection control risk assessment
Infection control risk assessment
Khusnul Khatimah
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
020. EPIDEMIOLOGI SURVEILANS KESELAMATAN KESEHATAN KERJA
020. EPIDEMIOLOGI SURVEILANS KESELAMATAN KESEHATAN KERJA020. EPIDEMIOLOGI SURVEILANS KESELAMATAN KESEHATAN KERJA
020. EPIDEMIOLOGI SURVEILANS KESELAMATAN KESEHATAN KERJA
aztihuznul
 
mr-18 Tindak Lanjut Pelaporan Insiden di Fasyankes.pdf
mr-18 Tindak Lanjut Pelaporan Insiden di Fasyankes.pdfmr-18 Tindak Lanjut Pelaporan Insiden di Fasyankes.pdf
mr-18 Tindak Lanjut Pelaporan Insiden di Fasyankes.pdf
zulkifli44314
 
Surveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.pptSurveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.ppt
ssuserfaa3c91
 
Pembuatan vaksin
Pembuatan vaksinPembuatan vaksin
Pembuatan vaksin
AnggieSafilla
 
Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Imunisasi covid.pptx
Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Imunisasi covid.pptxMonitoring Evaluasi Pelaksanaan Imunisasi covid.pptx
Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Imunisasi covid.pptx
puskesmaspagak
 
2-2 Enam Sasaran Keselamatan Pasien - rev.pdf
2-2 Enam Sasaran Keselamatan Pasien - rev.pdf2-2 Enam Sasaran Keselamatan Pasien - rev.pdf
2-2 Enam Sasaran Keselamatan Pasien - rev.pdf
widarma atmaja i komang
 
Modul 6 monitoring kipi ipv
Modul 6 monitoring kipi ipvModul 6 monitoring kipi ipv
Modul 6 monitoring kipi ipv
elsya1234
 
Clinical trial study(cts)
Clinical trial study(cts)Clinical trial study(cts)
Clinical trial study(cts)
windaw3110
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
SMKAlHidayah3
 
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Tata Naipospos
 
Konsep Surveilans
Konsep SurveilansKonsep Surveilans
Konsep Surveilans
pjj_kemenkes
 
Green Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdf
Green Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdfGreen Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdf
Green Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdf
DhipaAshiilahBaahira
 
Farmakovigilans.pptx
Farmakovigilans.pptxFarmakovigilans.pptx
Farmakovigilans.pptx
Dino232987
 
Penmuan pmyki secara screning
Penmuan pmyki secara screningPenmuan pmyki secara screning
Penmuan pmyki secara screningriri_hermana
 
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
pjj_kemenkes
 

Similar to 12. Studi Post Marketing Safety Surveilance Vaksin COVID-19.pptx (20)

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah semua kejadian medik yang ...
Kejadian Ikutan  Pasca Imunisasi  (KIPI) adalah  semua kejadian  medik yang  ...Kejadian Ikutan  Pasca Imunisasi  (KIPI) adalah  semua kejadian  medik yang  ...
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah semua kejadian medik yang ...
 
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthPenerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
 
Infection control risk assessment
Infection control risk assessmentInfection control risk assessment
Infection control risk assessment
 
Infection control risk assessment
Infection control risk assessmentInfection control risk assessment
Infection control risk assessment
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
020. EPIDEMIOLOGI SURVEILANS KESELAMATAN KESEHATAN KERJA
020. EPIDEMIOLOGI SURVEILANS KESELAMATAN KESEHATAN KERJA020. EPIDEMIOLOGI SURVEILANS KESELAMATAN KESEHATAN KERJA
020. EPIDEMIOLOGI SURVEILANS KESELAMATAN KESEHATAN KERJA
 
mr-18 Tindak Lanjut Pelaporan Insiden di Fasyankes.pdf
mr-18 Tindak Lanjut Pelaporan Insiden di Fasyankes.pdfmr-18 Tindak Lanjut Pelaporan Insiden di Fasyankes.pdf
mr-18 Tindak Lanjut Pelaporan Insiden di Fasyankes.pdf
 
Surveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.pptSurveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.ppt
 
Pembuatan vaksin
Pembuatan vaksinPembuatan vaksin
Pembuatan vaksin
 
Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Imunisasi covid.pptx
Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Imunisasi covid.pptxMonitoring Evaluasi Pelaksanaan Imunisasi covid.pptx
Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Imunisasi covid.pptx
 
2-2 Enam Sasaran Keselamatan Pasien - rev.pdf
2-2 Enam Sasaran Keselamatan Pasien - rev.pdf2-2 Enam Sasaran Keselamatan Pasien - rev.pdf
2-2 Enam Sasaran Keselamatan Pasien - rev.pdf
 
Modul 6 monitoring kipi ipv
Modul 6 monitoring kipi ipvModul 6 monitoring kipi ipv
Modul 6 monitoring kipi ipv
 
Clinical trial study(cts)
Clinical trial study(cts)Clinical trial study(cts)
Clinical trial study(cts)
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
 
Konsep Surveilans
Konsep SurveilansKonsep Surveilans
Konsep Surveilans
 
Green Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdf
Green Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdfGreen Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdf
Green Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdf
 
Farmakovigilans.pptx
Farmakovigilans.pptxFarmakovigilans.pptx
Farmakovigilans.pptx
 
Penmuan pmyki secara screning
Penmuan pmyki secara screningPenmuan pmyki secara screning
Penmuan pmyki secara screning
 
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
 

Recently uploaded

Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 

Recently uploaded (20)

Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 

12. Studi Post Marketing Safety Surveilance Vaksin COVID-19.pptx

  • 1. Kelompok 4_Kelas A Studi post marketing safety surveilance vaksin COVID-19 PENTINGNYA UJI KLINIS DAN STUDI FARMAKOEPIDEMIOLOGI UNTUK VAKSIN COVID-19
  • 2. Anggota Kelompok ● Hisvia Putri Maharani 24041119069 ● Intan Lestari 24041119071 ● Lubiana Salwaa 24041119075 ● Lulu Nur Lutfiah 24041119076 ● Melisa Amelia Putri 24041119077 ● Mila Rahmalia Mulyana 24041119078 ● Muhammad Naufal Zain Zidan 24041119079 ● Nabilla Az-Zahra 24041119080 ● Puput Putri Anunda 24041119082 ● Putri Antiyani Utami 24041119083 ● R Asri Nurhanifah 24041119085
  • 4. Pendahuluan Uji klinis wajib dilakukan untuk lisensi vaksin demi menjamin keamanan dan efikasi (kemanjuran). Setelah pemasaran, penting dilakukan studi post marketing surveillance untuk menemukan efek samping lain atau baru di populasi yang lebih besar dan jangka waktu lebih panjang demi menjamin efektifitas dan keamanan vaksin yang selalu terjamin.
  • 5.  Pengembangan vaksin : 15 tahun , praklinis 5-10 tahun (desain dan penemuan); uji klinis fase I sekitar 3 tahun (10-100peserta); fase II sekitar 2-3 tahun (100-1000 peserta); fase III sekitar 3 tahun (3000- 50.000 peserta). Akhir uji coba fase III – BLA (biological license application) diajukan dan ditinjau oleh otoritas – vaksin disahkan – pengembangan skala besar dimulai  Pengembangan vaksin pandemi COVID-19 bisa memakan waktu yang dipercepat dari 10 bulan menjadi 18 bulan, pengujian praklinis dan fase I memakan waktu sekitar 6-9 bulan, fase II dan III juga memakan waktu 6-9 bulan sebelum diberikan izin darurat.  Proses penemuan dihilangkan karena pengalaman yang didapat dari pengembangan awal vaksin untuk severe acute respiratory syndrome (SARS-CoV) and the Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV).
  • 7.  Pemantauan keamanan vaksin adalah proses berkelanjutan yang kompleks.  Keamanan vaksin harus proaktif, tepat waktu, dan dilakukan dengan ketelitian dan objektivitas.  Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), efek samping setelah imunisasi (adverse events following immunization (AEFI)) adalah setiap kejadian medis yang tidak diinginkan setelah imunisasi, dan yang tidak selalu memiliki hubungan sebab akibat dengan penggunaan vaksin. Efek samping dapat berupa tanda yang tidak diinginkan atau tidak disengaja, temuan laboratorium yang abnormal, gejala, atau penyakit.  Metode utama untuk pengamatan efek samping yang timbul setelah imunisasi: Pengamatan pasif ,pengamatan aktif, pemantauan kejadian kohort (cohort event monitoring), dan sentinel.
  • 9.  Sistem pasif paling banyak digunakan untuk mengumpulkan AEFI (adverse event following immunization) , kejadian buruk yang menjadi perhatian khusus (AESI: adverse events of particular interest)  Untuk memantau keamana vaksin dibutuhkan keterlibatan dari semua pihak yang berkepentingan, sistem harus mencakup pengumpulan data dan alat pelaporan setelah pemberitahuan, investigasi, analisis, penilaian kausalitas, dan komunikasi.  Sinyal keamanan : "Informasi tentang efek samping baru atau kejadian yang berpotensi disebabkan oleh obat, dan memerlukan penyelidikan lebih lanjut." –EMA (European Medicines Agency)
  • 10.  Sistem pengamatan pasif digunakan secara bebas untuk mendeteksi sinyal kejadian tak terduga yang mungkin terkait dengan vaksinasi. Sistem pengamatan ini tidak mahal untuk diaplikasikan atau dioperasikan tetapi memiliki keterbatasan. Tidak dapat mennetukan kejadian tersebut terjadi disebabkan karena vaksin atau hal lain (seperti kurangnya kelompok pembanding, ada banyak potensi bias hingga definisi kasus yang tidak memadai. Laporan pasif juga rentan disalahartikan public yang menganggap bahwa efek samping yang dilaporkan disebabkan oleh vaksin.  AEFI terkait vaksinasi kemungkinan besar akan dilaporkan jika terjadi dekat dengan waktu vaksinasi, sedangkan kejadian yang jauh dari waktu vaksinasi mungkin tidak dilaporkan meskipun terkait secara kausal.  Risiko vaksin harus dilihat bersamaan dengan manfaatnya, dan rasio risiko-manfaat dapat bervariasi. Catatan : Meskipun mRNA, adenovirus, dan konstruksi nanopartikel protein adjuvanted semuanya memiliki profil keamanan yang sesuai, vaksin virus utuh yang tidak aktif secara signifikan kurang reaktogenik secara lokal dan sistemik. Reaksinya terutama ringan sampai sedang, dan menghilang dalam beberapa hari. Inilah mengapa efektifitas
  • 12. • Dalam pengawasan aktif, staff yang ditunjuk untuk mengunjungi fasilitas Kesehatan, berkomunikasi dengan penyedia layanan Kesehatan, meninjau catatan pasien, mendeteksi kemungkinan kasus AESI, serta mengumpulkan dan menganalisis data menggunakan protocol standard. • Keuntungan sistem ini : sensitivitas lebih tingggi, dapat digunakan untuk deteksi sinyal, menentukan laju suatu peristiwa dalam populasi yang sudah ditentukan dan menentukan risiko relative dari peristiwa tersebut. • Memerlukan sumber daya, memakan waktu, cakupan yang lebih rendah serta rentan terhadap bias. • Observer blind-study ini melakukan tugas berupa mengukur, merekam dan menilai perubahan pada peserta penelitian dan digunakan untuk mengetahui kelompok mana yang termasuk dalam subjek yang dapat membiaskan pengamatan peneliti.
  • 13. Deteksi Efek Samping di Studi Post Marketing Surveilance 05
  • 14.  Deteksi dan manajemen sinyal (adanya AE: adverse effect) melewati beberapa tahapan sebelum dikonfirmasi, termasuk dengan deteksi dan pelaporan, validasi, konformasi, analisis atau prioritas, penilaian dan rekomendasi tindakan.  Pada saat meneliti peristiwa yang terjadi setelah minum vaksin atau obat, sinyal ini mungkin akan muncul dari asosiasi yang diamati dan dipelajari lebih lanjut agar tidak selalu dianggap sebagai masalah keamanan produk.
  • 15.  AESI adalah peristiwa signifikan secara medis yang telah ditentukan sebelumnya yang dapat dikaitkan secara kausal dengan produk vaksin yang perlu dipantau dan dikonfirmasi dengan cermat melalui studi khusus lebih lanjut.  AESI vaksin COVID-19 dirancang untuk menemukan kejadian spesifik menggunakan serangkaian kriteria untuk melihat apakah mereka memiliki keterkait dengan vaksinasi COVID-19 atau tidak.  Daftar AESI mencakup semua sistem tubuh, termasuk manifestasi imunologi, kardiovaskular, neurologis, muskuloskeletal, dan dermatologis serta definisi kasus terkait dan strategi pengawasan. Anafilaksis, vaskulitis, miokarditis, kejang umum, dan meningoensefalitis adalah beberapa kondisi yang tercantum.
  • 16.  AESI membutuhkan studi post marketing (fase 4) dan dievaluasi juga dalam uji coba pra klinis dan klinis khususnya pada uji coba fase 3.  Penafsiran efek samping karena vaksinasi seringkali disalahartikan karena vaksin tersebut yang dianggap tidak aman. Padahal efek samping tersebut belum tentu disebabkan karena vaksinnya, melainkan dapat dipengaruhi oleh penyakit alami lainnya. inilah mengapa Interaksi antara penyakit alami dan vaksin perlu dipelajari untuk keamanan pada populasi dengan beban penyakit alami yang rendah selama pengembangan vaksin dan uji klinis.
  • 17. Studi Post Marketing Safety Surveilance Vaksin COVID-19 06
  • 18. • Kualitas, efektivitas dan keamanan pasca pemasaran vaksinCOVID-19 harus sebanding dengan uji klinis pre- marketingnya. • Rencana manajemen risiko (RMP) merupakan persyaratan dalam proses izin edar. RMP mengidentifikasi potensi risiko kritis, risiko substansial yang teridentifikasi, dan informasi yang hilang yang didokumentasikan selama proses izin edar. • WHO merupakan salah satu mitra terpenting bagi negara-negara dalam menyebarkan dan mempelajari keamanan vaksin COVID-19 selain mitra nasional, regional, dan internasional lainnya. • Laporan terkait AEFI dikirim ke VigiBase® (international adverse event database). • Salah satu cara penyampaian data keamanan adalah melalui SmPC yang meliputi : kontra indikasi (4.3), peringatan khusus dan tindakan pencegahan penggunaan (4.4), interaksi dengan produk obat lain (4.5), kesuburan(reproduksi), kehamilan, dan menyusui (
  • 20. Daftar Pustaka ● Albalawi, O. M., Alomran, M. I., Alsagri, G. M., Althunian, T. A., & Alshammari, T. M. (2022). Analyzing the U.S. Post-marketing safety surveillance of COVID-19 vaccines. Saudi Pharmaceutical Journal, 30(2), 180–184. https://doi.org/10.1016/j.jsps.2021.12.008 ● Younus, M. M., & Al-Jumaili, A. A. (2021). An Overview of COVID- 19 Vaccine Safety and Post-marketing Surveillance Systems. INNOVATIONS in Pharmacy, 12(4), 8. https://doi.org/10.24926/iip.v12i4.4294 ● Steinke, D. (2020). Pharmacoepidemiology Pharmacoepidemiology defined.