Perang Salib dipicu oleh permintaan bantuan Kaisar Bizantium kepada Paus untuk merebut kembali wilayah yang direbut kaum Muslim. Paus menerima permintaan ini dengan tujuan untuk menyatukan kembali umat Kristen Katolik dan Ortodoks serta memperluas pengaruh kepausan di Eropa Barat. Kondisi sosial Eropa yang dilanda kelaparan dan kejahatan menjadi faktor pendukung terjadinya mobilisasi massal umat Kristen untuk berperang sal
Perang salib berlangsung selama 3 abad antara 1096-1270 M dengan 8 tahap utama. Konflik internal di Eropa, kemajuan peradaban Islam, dan keberadaan Yerusalem sebagai tempat suci umat Kristen menjadi penyebab terjadinya perang salib. Perang ini berujung pada pertukaran ilmu pengetahuan antara umat Islam dan Kristen meskipun umat Kristen gagal merebut kembali Yerusalem.
Perang Salib dimulai pada abad ke-11 M untuk merebut kembali Yerusalem dari kaum Muslimin atas desakan Gereja Katolik. Sepanjang dua abad berikutnya, serangkaian Perang Salib terjadi antara Kerajaan-kerajaan Eropa Kristen melawan kekuatan-kekuatan Islam di Tanah Suci, yang berujung pada berpindah tangan nya Yerusalem beberapa kali antara kedua belah pihak hingga akhirnya tetap diku
Berdasarkan dokumen tersebut, ringkasan singkatnya adalah:
1. Makalah ini membahas tentang Perang Salib yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam.
2. Perang Salib terjadi akibat berbagai faktor agama, politik, dan sosial ekonomi seperti ketidaksukaan umat Kristen terhadap Islam, permintaan bantuan Kaisar Bizantium kepada Paus, serta kondisi sosial ekonomi masyar
Perang salib berlangsung selama 3 abad antara 1096-1270 M dengan 8 tahap utama. Konflik internal di Eropa, kemajuan peradaban Islam, dan keberadaan Yerusalem sebagai tempat suci umat Kristen menjadi penyebab terjadinya perang salib. Perang ini berujung pada pertukaran ilmu pengetahuan antara umat Islam dan Kristen meskipun umat Kristen gagal merebut kembali Yerusalem.
Perang Salib dimulai pada abad ke-11 M untuk merebut kembali Yerusalem dari kaum Muslimin atas desakan Gereja Katolik. Sepanjang dua abad berikutnya, serangkaian Perang Salib terjadi antara Kerajaan-kerajaan Eropa Kristen melawan kekuatan-kekuatan Islam di Tanah Suci, yang berujung pada berpindah tangan nya Yerusalem beberapa kali antara kedua belah pihak hingga akhirnya tetap diku
Berdasarkan dokumen tersebut, ringkasan singkatnya adalah:
1. Makalah ini membahas tentang Perang Salib yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam.
2. Perang Salib terjadi akibat berbagai faktor agama, politik, dan sosial ekonomi seperti ketidaksukaan umat Kristen terhadap Islam, permintaan bantuan Kaisar Bizantium kepada Paus, serta kondisi sosial ekonomi masyar
Perang Salib berlangsung selama kurang lebih 200 tahun antara abad ke-11 hingga ke-13 untuk merebut kembali Tanah Suci dari kaum Muslimin. Paus Urbanus II memimpin Perang Salib pertama pada tahun 1095 untuk membebaskan Baitulmuqaddis. Tentera Salib berhasil merebut Baitulmuqaddis pada tahun 1099 namun akhirnya dikembalikan ke tangan Muslimin pada tahun 1187 di bawah pimpinan Salahudd
1. Dinasti Ayyubiyah didirikan oleh Salahuddin Yusuf al-Ayyubi setelah menaklukkan Mesir dari dinasti Fatimiyah pada tahun 1171.
2. Masa kekuasaan dinasti Ayyubiyah berlangsung selama kurang lebih 75 tahun hingga tahun 1252 di bawah 9 orang penguasa.
3. Pada masa dinasti ini, ilmu pengetahuan berkembang dengan didirikannya madrasah dan datangnya
Dinasti Ayyubiyah didirikan oleh Salahuddin Al-Ayyubi pada 1174 M dan mulai runtuh pada 1249 M ketika kaum Mamluk merebut kekuasaan di Mesir setelah kematian Sultan As-Salih. Dinasti ini berakhir sepenuhnya ketika tentara Mamluk dipimpin Qutuz mengalahkan Mongol di Ain Jalut pada 1260 M dan menggantikan kekuasaan Ayyubiyah.
Ringkasan dokumen tersebut membahas latar belakang, tujuan, kronologi, dan realitas Perang Salib melawan umat Islam. Perang Salib dimulai pada tahun 1095M untuk merebut kembali Tanah Suci dari tangan umat Islam, namun tujuan sebenarnya adalah menghancurkan Islam. Perang berlangsung selama delapan seri hingga tahun 1291M dan menewaskan puluhan ribu umat Islam.
Tiga kalimat:
Inggris dan sekutunya memainkan peran penting dalam menghancurkan Kekhilafahan Utsmaniyah dengan membuat Mustafa Kemal menjadi boneka untuk menggantikan khalifah dan membubarkan sistem khilafah pada tahun 1924, sehingga menghancurkan dua kekuatan spiritual Turki yaitu khilafah dan Islam.
Perkembangan Eropa pada abad 5 - 18 masehi, renaissance, merkantilisme, kolon...Junior High School Teacher
Dokumen tersebut membahas berbagai peristiwa sejarah Eropa seperti keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat, Abad Kegelapan, Perang Salib, runtuhnya Kekaisaran Bizantium, masyarakat feodal, Reformasi Gereja, Renaissance, dan Revolusi Industri. Peristiwa-peristiwa ini memainkan peran penting dalam perubahan politik, ekonomi, sosial, dan budaya di Eropa.
Dokumen ini membahas periode Zaman Kegelapan dan Renaisans di Eropa, termasuk dampaknya terhadap kehidupan manusia. Renaisans memunculkan kembali budaya klasik Eropa dan meningkatkan kebebasan berpikir. Reformasi Gereja muncul sebagai tanggapan terhadap kekacauan dalam Gereja dan menyebabkan munculnya aliran Protestan. Perang Salib diluncurkan untuk merebut kembali Tanah Suci dari Muslim, namun juga m
SEJARAH T4 KBSM Bab 9 - Perkembangan di EropahFasyah Tutor
1. Sistem feudal berkembang di Eropah hasil hubungan antara golongan Baron, petani, dan raja. 2. Golongan Baron memberi perlindungan kepada petani yang membayar cukai tinggi, sementara Baron mendapat perlindungan raja dengan membayar cukai. 3. Hubungan ini membentuk sistem feudal di Eropah yang mempunyai persamaan dengan sistem feudal di negara kita.
Teks tersebut merupakan makalah tentang Freemason yang mendiskusikan latar belakang dan sejarah organisasi tersebut. Teks tersebut menjelaskan bahwa Freemason berawal dari Ordo Knight Templar di Palestina pada abad ke-12 dan berkembang menjadi organisasi rahasia internasional dengan tujuan membangun kembali Kuil Salomo.
1. Pidato Paus Urbanus II di Clermont, Prancis pada tahun 1095 membakar semangat umat Kristen untuk melancarkan Perang Salib melawan penguasa Muslim di Tanah Suci. 2. Perang Salib dimulai pada 25 Agustus 1095 dengan pasukan sekitar 150.000 prajurit yang bergerak menuju Palestina di bawah pimpinan Godfrey, Bohemond, dan Raymond. 3. Tujuan jangka pendek adalah merebut Yerusalem, sedangkan tujuan jang
More Related Content
Similar to 1 Sebab-Sebab Terjadinya Perang Salib (1).pptx
Perang Salib berlangsung selama kurang lebih 200 tahun antara abad ke-11 hingga ke-13 untuk merebut kembali Tanah Suci dari kaum Muslimin. Paus Urbanus II memimpin Perang Salib pertama pada tahun 1095 untuk membebaskan Baitulmuqaddis. Tentera Salib berhasil merebut Baitulmuqaddis pada tahun 1099 namun akhirnya dikembalikan ke tangan Muslimin pada tahun 1187 di bawah pimpinan Salahudd
1. Dinasti Ayyubiyah didirikan oleh Salahuddin Yusuf al-Ayyubi setelah menaklukkan Mesir dari dinasti Fatimiyah pada tahun 1171.
2. Masa kekuasaan dinasti Ayyubiyah berlangsung selama kurang lebih 75 tahun hingga tahun 1252 di bawah 9 orang penguasa.
3. Pada masa dinasti ini, ilmu pengetahuan berkembang dengan didirikannya madrasah dan datangnya
Dinasti Ayyubiyah didirikan oleh Salahuddin Al-Ayyubi pada 1174 M dan mulai runtuh pada 1249 M ketika kaum Mamluk merebut kekuasaan di Mesir setelah kematian Sultan As-Salih. Dinasti ini berakhir sepenuhnya ketika tentara Mamluk dipimpin Qutuz mengalahkan Mongol di Ain Jalut pada 1260 M dan menggantikan kekuasaan Ayyubiyah.
Ringkasan dokumen tersebut membahas latar belakang, tujuan, kronologi, dan realitas Perang Salib melawan umat Islam. Perang Salib dimulai pada tahun 1095M untuk merebut kembali Tanah Suci dari tangan umat Islam, namun tujuan sebenarnya adalah menghancurkan Islam. Perang berlangsung selama delapan seri hingga tahun 1291M dan menewaskan puluhan ribu umat Islam.
Tiga kalimat:
Inggris dan sekutunya memainkan peran penting dalam menghancurkan Kekhilafahan Utsmaniyah dengan membuat Mustafa Kemal menjadi boneka untuk menggantikan khalifah dan membubarkan sistem khilafah pada tahun 1924, sehingga menghancurkan dua kekuatan spiritual Turki yaitu khilafah dan Islam.
Perkembangan Eropa pada abad 5 - 18 masehi, renaissance, merkantilisme, kolon...Junior High School Teacher
Dokumen tersebut membahas berbagai peristiwa sejarah Eropa seperti keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat, Abad Kegelapan, Perang Salib, runtuhnya Kekaisaran Bizantium, masyarakat feodal, Reformasi Gereja, Renaissance, dan Revolusi Industri. Peristiwa-peristiwa ini memainkan peran penting dalam perubahan politik, ekonomi, sosial, dan budaya di Eropa.
Dokumen ini membahas periode Zaman Kegelapan dan Renaisans di Eropa, termasuk dampaknya terhadap kehidupan manusia. Renaisans memunculkan kembali budaya klasik Eropa dan meningkatkan kebebasan berpikir. Reformasi Gereja muncul sebagai tanggapan terhadap kekacauan dalam Gereja dan menyebabkan munculnya aliran Protestan. Perang Salib diluncurkan untuk merebut kembali Tanah Suci dari Muslim, namun juga m
SEJARAH T4 KBSM Bab 9 - Perkembangan di EropahFasyah Tutor
1. Sistem feudal berkembang di Eropah hasil hubungan antara golongan Baron, petani, dan raja. 2. Golongan Baron memberi perlindungan kepada petani yang membayar cukai tinggi, sementara Baron mendapat perlindungan raja dengan membayar cukai. 3. Hubungan ini membentuk sistem feudal di Eropah yang mempunyai persamaan dengan sistem feudal di negara kita.
Teks tersebut merupakan makalah tentang Freemason yang mendiskusikan latar belakang dan sejarah organisasi tersebut. Teks tersebut menjelaskan bahwa Freemason berawal dari Ordo Knight Templar di Palestina pada abad ke-12 dan berkembang menjadi organisasi rahasia internasional dengan tujuan membangun kembali Kuil Salomo.
1. Pidato Paus Urbanus II di Clermont, Prancis pada tahun 1095 membakar semangat umat Kristen untuk melancarkan Perang Salib melawan penguasa Muslim di Tanah Suci. 2. Perang Salib dimulai pada 25 Agustus 1095 dengan pasukan sekitar 150.000 prajurit yang bergerak menuju Palestina di bawah pimpinan Godfrey, Bohemond, dan Raymond. 3. Tujuan jangka pendek adalah merebut Yerusalem, sedangkan tujuan jang
Similar to 1 Sebab-Sebab Terjadinya Perang Salib (1).pptx (20)
3. Apa itu Perang Salib
Perang Salib adalah ekspedisi militer yang dimulai pada akhir
abad ke-11, diorganisir oleh Kristen Eropa barat sebagai
tanggapan atas ekspansi Muslim selama berabad-abad.Tujuan
mereka adalah untuk menghentikan penyebaran Islam, untuk
merebut kembali kendali atasTanah Suci diYerusalem dan
sekitarnya, untuk menaklukkan daerah “pagan”, dan untuk
merebut kembali bekas wilayah Kristen.
Ini dianggap sarana penebusan dosa. Antara 1095, ketika Perang
Salib Pertama diluncurkan, dan 1291, ketika orang-orang Kristen
Latin akhirnya diusir dari kerajaan mereka di Suriah, ada banyak
ekspedisi keTanah Suci, ke Spanyol, dan bahkan ke Baltik; Perang
Salib berlanjut selama beberapa abad setelah tahun 1291,
biasanya sebagai kampanye militer yang dimaksudkan untuk
menghentikan atau memperlambat kemajuan kekuatan Muslim
atau untuk menaklukkan daerah kafir. Perang Salib merosot
dengan cepat selama abad ke-16 dengan munculnya Reformasi
Protestan dan menurunnya otoritas kepausan.
https://www.britannica.com/event/Crusades
4. Perang Salib
Perang Salib adalah perang antara orang-
orang Frank (Eropa Barat) dengan kaum
Muslimin di kawasan Syam.
Perang ini dipicu oleh permintaan bantuan
Byzantium (Ortodoks) kepada Paus (Katolik)
untuk merebut kembali kawasan Asia Minor
dari tangan bani Saljuk.
Permintaan ini diterima oleh Paus, tetapi
dengan agendanya sendiri untuk merebut
kembaliYerusalem.
5. Perbedaan
pandangan
”di pihak umat Islam, ... para penulis Abad Pertengahan
tidak memandang Perang Salib sebagai sesuatu yang
sangat penting – mereka hanya menuturkan peristiwa
tersebut berdampingan dengan peristiwa penyerbuan
bangsa Mongol sebagai serangan yang
menggambarkan kebencian terhadap dunia Islam yang
dilakukan oleh orang-orang kafir dari luar.” Carole
Hillenbrand, Perang Salib:Sudut Pandang Islam
(terjemahan dari The Crusade: Islamic Perspectives),
Jakarta: Serambi, 2006, hlm. 3.
6. ”dunia Islam ... sama sekali tidak melihat arti penting
apa pun dalam peristiwa Perang Salib itu. Bagi kaum
Muslimin, Perang-perang Salib tidak lebih daripada
serangkaian insiden-insiden perbatasan.”
Sementara sikap masyarakat Barat terhadap
Perang Salib sangat berbeda, karena ”lewat gerakan
inilah Eropa Barat pada akhirnya menemukan
jiwanya. Hasil positif ini jauh lebih berharga
dibandingkan dengan kegagalan politik dan militer
yang mereka alami.”W. Montgomery Watt, Islam
dan Peradaban Dunia: Pengaruh Islam atas Eropa
Abad Pertengahan (terjemahan dari The Influence of
Islam on Medieval Europe), Jakarta: Gramedia, 1997,
hlm. 83-84.
7. Apakah sudah berakhir?
Tidak lama setelah terjadinya serangan
11 September 2001 di NewYork dan
Washington, Bush menimbulkan
kegemparan dengan mengatakan
kepada wartawan: "Perang salib ini,
perang melawan terorisme ini, akan
memakan waktu cukup lama." Gedung
Putih kemudian mengatakan Bush
menyesali penggunaan istilah itu.
Michael Paine, Perang Salib, 9-10.16/9:
https://www.youtube.com/watch?v=Nsjg
jM56HRw
17/9:
https://www.youtube.com/watch?v=7TR
VcnX8Vsw
8. Timeline: Perang Salib I-III
1092 Wazir & Sultan Bani Saljuk
(Nizam al-Mulk & Malikshah) wafat.
Turki Saljuk pecah
1095 Byzantium minta bantuan Paus.
Paus menyerukan Perang Salib
1097Tentara salib merebut Edessa
1099Tentara salib menguasai
al-Quds & Palestina
1098Tentara salib merebutAntioch
1146 Nuruddin Zanki
menjadi sultan di Suriah
1147-8 Perang Salib II
Tentara salib gagal merebut Damaskus
1171 Salahuddin menghapus Fatimiyah di Mesir
1174 Nuruddin wafat
Shalahuddin melanjutkan
1187 Salahuddin memenangkan Perang Hattin &
Menguasai kembali al-Quds dan Palestina
1188 Perang Salib III dimulai
1192 Perang Salib III berakhir
Al-Quds & sebagian besar Pales-
tina berhasil dipertahankan
Shalahuddin wafat 6 bulan
kemudian
1111 Imam al-Ghazali wafat
10. Pada pertengahan abad ke-11,Turki Saljuk
masuk Ke Baghdad dan memerintah dunia
Sunni atas nama Khalifah Abbasiyah.
Kehadirannya menguatkan kembali
kekhalifahan Abbasiyah yang mengalami
kemerosotan.
Setelah itu, Bani Saljuk melakukan ekspansi ke
Barat, merebut Syam dan Hijaz dari tangan
Fatimiyah dan merebut banyak bagian Asia
Minor dari tangan Byzantium.
Hal ini memicu terjadinya Perang Manzikert.
Ekspansi Saljuq dan
Permintaan Byzantium
11.
12. Perang Manzikert
Kaisar Romanus Diogenes memutuskan untuk melawan dan
mengusirTurki dari wilayah kekuasaannya.
Ia melibatkan tentara bayaran yang beraneka ragam, termasuk
orang-orang Normandia dari barat dan Pechenegs dan Uzes
(sukuTurki) dari Rusia selatan.
Alp Arslan berhadapan dengannya di Manzikert, dekat tepi
DanauVan.
Orang Normandia memulai pertengkaran dan menolak
berperang untuk Kaisar; tentara bayaranTurkinya, mungkin tidak
mau menghadapi kerabat mereka.
Ditinggalkan dan dikombinasikan dengan kepemimpinan
Romanus yang buruk, hasilnya adalah kekalahan telak Byzantium
pada Agustus 1071.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang Kaisar Kristen
menjadi tawanan Muslim.
Asia Minor selamanya menjadi milikTurki.
15. Perpecahan Bani Saljuk
Pada tahun 1092,Wazir Bani Saljuk, Nizam al-Muluk
wafat dibunuh oleh seorang assassin.
Sebulan kemudian, SultanTertinggi Saljuk, Malik Shah,
meninggal dunia.
Dinasti Saljuk segera mengalami perpecahan.
Kekuasaan di Baghdad tak henti-hentinya diperebutkan
oleh putra-putra Malik Shah.
Setiap daerah dan kota di Syam (Syam) memisahkan
diri, memerintah secara mandiri dan sering berperang
satu sama lain.
Hal ini dilihat oleh Kaisar Bizantium sebagai kesempatan
untuk merebut kembaliAsia Kecil dari Saljuq. Dia
meminta bantuan orang-orang Frank, melalui Paus,
yang akan menginisiasinya menjadi Perang Salib.
16. Alasan Paus
Paus Urbanus menerima permintaan Byzantium
dan menginisiasi Perang Salib karena beberapa
sebab/latar belakang:
Perpecahan Katolik-Ortodoks yang hendak
disatukan kembali.
Persaingan Paus dengan Kaisar Holy Roman.
Kekacauan keadaan di Eropa Barat.
Semangat ziarah yang tinggi di kalangan
masyarakat Eropa Barat.
17. Skisma Besar 1054 antara Katolik dan
Ortodoks
Keagamaan KristenTimur (Ortodoks Byzantium) berbeda
dengan keagamaan Kristen Barat (Katolik Roma).
TeologiTimur berakar pada filsafatYunani, sedangkan
teologi Barat didasarkan pada hukum Romawi. Hal ini
menimbulkan kesalahpahaman dan akhirnya mengarah
pada dua cara yang sangat berbeda mengenai dan
mendefinisikan satu doktrin penting—prosesi Roh Kudus
dari Bapa atau dari Bapa dan Putra.
Gereja Roma, tanpa berkonsultasi denganTimur,
menggabungkan Putra ke dalam kredo mereka. Gereja-
gerejaTimur juga membenci penetapan Katolik terhadap
selibat klerikal, pembatasan hak konfirmasi kepada uskup,
dan penggunaan roti tidak beragi dalam Ekaristi.
18. Kecemburuan dan kepentingan politik meningkatkan
perselisihan; dan akhirnya, pada tahun 1054, Paus Leo
IX menyerang Michael Cerularius dan para pengikutnya
dengan ekskomunikasi. Patriark Michael membalas
dengan ekskomunikasi serupa.
Sebelumnya pernah terjadi ekskomunikasi timbal balik,
tetapi tidak mengakibatkan perpecahan permanen.
https://www.britannica.com/event/Schism-of-1054
Paus Urbanus menerima permintaan bantuan Kaisar
Byzantium untuk melawan orang-orangTurki dengan
harapan dapat menyatukan kembali Katolik dan
Ortodoks.Tetapi hasil yang didapat justru perpecahan
yang semakin besar.
19. Konflik Paus-Kaisar
Konflik pentahbisan merupakan perseteruan besar antara
para paus dan raja-raja Jerman Henry IV dan HenryV
selama periode 1075-1122.
Larangan pentahbisan sebenarnya hanya merupakan
penyebab dari konflik ini; masalah sebenarnya adalah
apakah kekuasaan kekaisaran atau kepausan menjadi
yang tertinggi dalam Susunan Kristen.
Paus yang kuat dan bersemangat, GregoriusVII, berusaha
dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkan Kerajaan
Allah di bumi di bawah bimbingan kepausan. Sebagai
penerus para Rasul Kristus, dia mengklaim otoritas
tertinggi dalam urusan spiritual dan sekuler.
Dalam semangat ini dia menuntut supremasi kepausan
atas kaisar, raja, dan pangeran.
20. Tapi selama Abad Pertengahan persaingan selalu
ada antara paus dan kaisar.
Henry III, ayah dari raja muda, bahkan telah
mereduksi kepausan menjadi penyerahan total,
sebuah situasi yang sekarang diusahakan oleh
Gregory untuk dibalik dengan menghancurkan
kekuatan kekaisaran dan menggantikannya
dengan kepausan.
http://www.newadvent.org/cathen/08084c.htm
Dengan menyerukan Perang Salib, Paus dapat
meningkatkan gengsi dan pengaruhnya di dunia
Kristen Barat serta dapat memenangkan
persainganya dengan Kaisar Holy Roman Empire.
21. Kemiskinan Rakyat
Para petani (Perancis) memiliki pipi cekung dan mata melotot.
Perut mereka bengkak karena kelaparan.Tubuh mereka cacat
karena rakhitis — suatu kondisi yang disebabkan oleh kekurangan
gizi yang parah.
Gigi mereka hijau dan aus pada gusi, menunjukkan pola makan
yang memasukkan rumput sebagai makanan pokok.
Melihat ini, Anda mungkin mengira Anda telah mendarat di
planet asing, tetapi Anda hanya kembali ke masa lalu di planet
Bumi, melihat penduduk desa.
Penyakit umum di antara makhluk yang tidak menyenangkan dan
berbau busuk ini adalah sesuatu yang disebut api suci, yang
disebabkan oleh gandum yang berjamur di dalam roti. Penyakit
ini membuat para petani berjerawat, muntah darah dan sakit
empedu, dan mulut berbusa seperti anjing gila. Paul L. Williams,
The Complete Idiot’s Guide to the Crusades, 5
22. Musibah
Antony Bridge dalam bukunya The Crusades
menjelaskan bahwa Eropa pada masa-masa itu
tengah dilanda bencana dan kesusahan.
Yang paling terpukul dalam situasi seperti itu adalah
masyarakat kelas bawah. Bridge menyebutkan
bahwa wabah menyerang Eropa sejak tahun 1083.
Selain itu, banjir beberapa kali terjadi di Perancis
dan Jerman pada tahun 1094, jadi hanya satu tahun
sebelum Paus Urbanus II menyerukan Perang Salib.
Banjir telah menyebabkan kegagalan panen,
sementara pada tahun berikutnya terjadi
kekeringan. Semua itu menimbulkan kelaparan
yang serius.
23. Kejahatan
G.G. Coulton dalam bukunya Crusades, Commerce and
Adventure … menyebutkan bahwa pada masa itu seluruh
Perancis menghadapi masalah konflik yang sangat
kejam.
Perampokan begitu sering terjadi. Jalan-jalan dipenuhi
perampok dan pencuri. Pembakaran rumah berulang kali
terjadi. Orang-orang saling berkelahi dan terlibat dalam
pertempuran.
Coulton menyimpulkan, ”Apa pun yang tampak dalam
pandangan manusia-manusia yang tamak ini akan
terekspos pada kebinasaan.Tak peduli siapa pemilik
yang sesungguhnya.” G.G. Coulton, Crusade, Commerce
and Adventure, London:Thomas Nelson and Sons, 1930,
hlm. 27.
24. Kekerasan
Kekerasan terjadi di mana-mana.
Sengketa hukum, misalnya, sering diselesaikan
melalui pengadilan dengan pertempuran atau
melalui jalan cobaan yang menyakitkan dan
berbahaya.
Sekitar waktu Perang Salib Pertama, semakin
umum bagi penjahat yang dihukum untuk
menderita kematian atau mutilasi,
penyimpangan dari penekanan tradisional pada
pemberian kompensasi kepada para korban
atau keluarga mereka.
Balas dendam di dalam dan di antara kerabat
sering terjadi.
Kebrutalan begitu umum sehingga bisa menjadi
ritualistik.
25. Sekitar tahun 1100, misalnya, seorang kesatria dari
Gascony berdoa di Biara Sorde agarTuhan
memungkinkan dia untuk menangkap pembunuh
saudaranya.
Korban yang dituju disergap, wajahnya dimutilasi
secara mengerikan, tangan dan kakinya dipotong,
dan dia dikebiri. Dengan cara ini prestisenya,
kemampuannya untuk berperang, dan prospek
dinastinya semuanya rusak tak dapat diperbaiki.
Tergerak oleh rasa terima kasih atas apa yang dia
yakini sebagai bantuan ilahi, ksatria pembalas
dendam mempersembahkan baju zirah dan senjata
musuhnya yang berlumuran darah sebagai
persembahan saleh kepada para biarawan Sorde. Ini
diterima oleh mereka. Marcus Bull, “Origins” in J.
Riley Smith (ed.), The oxford History of the Crusades,
Oxford: Oxford University Press, 1999, 17
26. Pemujaan orang suci
dan benda keramat
Di tengah masyarakat Kristen Eropa, ada kecenderungan untuk
memuja orang-orang yang dianggap suci dan mengumpulkan
benda-benda suci yang berasal dari mereka. Benda-benda itu
dianggap dapat mewujudkan keajaiban.
Makam-makam dan benda-benda yang dipandang keramat
banyak berada diYerusalem (al-Quds) dan sekitarnya, atau ada
juga yang telah dipindahkan ke Konstantinopel. Untuk itu, para
peziarah Eropa pergi mengunjungiYerusalem dan
Konstantinopel.
Selain berziarah, mereka biasanya berusaha mendapatkan
benda-benda yang mereka anggap suci untuk mereka bawa
pulang ke kampung halaman mereka.
Begitu besarnya pemujaan terhadap benda-benda suci, sampai
ada yang menyimpan bagian tubuh tertentu dari orang-orang
yang dianggap suci (saints), seperti potongan jari dan serpihan
tulang orang-orang suci tersebut
27. Ziarah
Perjalanan ziarah dari Perancis dan sekitarnya keYerusalem (al-
Quds) sangat mahal dan memakan waktu yang lama. Kadang
diperlukan waktu beberapa tahun untuk pergi dan kembali lagi ke
tempat asal mereka.
Namun, itu semua tidak menghalangi mereka yang mampu dan
berkeinginan untuk melakukannya.
Tradisi berziarah ke tanah suci menjadi sangat menonjol sejak abad
ke-10.
Para peziarah menempuh perjalanan melalui jalur laut dan darat.
Perjalanan darat dilakukan melalui Konstantinopel, dilanjutkan
melaluiAsia Minor dan terus ke Syria dan Palestina.
Bukan hanya laki-laki saja yang pergi berziarah, kaum perempuan
juga banyak ikut dalam rombongan-rombongan peziarah.
SelainYerusalem, peziarah juga melakukan ziarah ke makam St.
James of Compostella di Spanyol serta beberapa makam dan
tempat-tempat yang dianggap suci di Roma dan Italia. Namun,
Yerusalem (al-Quds) tetap menjadi tujuan ziarah yang paling
utama bagi masyarakat Kristen.
28. Pembebasan Yerusalem
Yerusalem merupakan tujuan utama ziarah dan
tempat suci yang mengandung banyak relik suci.
Sejak ekspansi Saljuk, ziarah keYerusalem
menjadi lebih sulit bagi orang-orang Kristen
Eropa disebabkan konflik perbatasan antara
Saljuk dan Byzantium.
Hal ini menjadi motivasi orang-orang Frank yang
ingin membersihkan diri mereka dari dosa-dosa
dan ingin mendapatkan keutamaanYerusalem
untuk menyambut seruan Paus dan
membebaskan kota itu.