Dokumen tersebut membahas manfaat program sertifikasi kompetensi bagi berbagai pihak seperti lembaga pelatihan, pekerja, industri, dan pemerintah. Program sertifikasi kompetensi dapat memastikan kecocokan antara kompetensi lulusan dengan tuntutan industri, meningkatkan efisiensi pelatihan, dan mengukur tingkat pencapaian kompetensi pekerja.
Training tentang pemahaman peran Training Need Analysis sebagai awal menentukan keberhasilan Training dan bagaimana memilih Program yang tepat untuk Orang yang tepat
Standar kompetensi kerja nasional indonesiaNoersal Samad
Pengertian SKKNI
Berdasarkan pada arti bahasa Indonesia, Standar diartikan sebagai “ukuran” yang disepakati, sedangkan Kompetensi Kerja mempunyai arti sebagai kemampuan kerja seseorang yang dapat teramati yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja seseorang dalam menyelesaikan suatu fungsi tugas atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan pekerjaan yang ditetapkan.
Training tentang pemahaman peran Training Need Analysis sebagai awal menentukan keberhasilan Training dan bagaimana memilih Program yang tepat untuk Orang yang tepat
Standar kompetensi kerja nasional indonesiaNoersal Samad
Pengertian SKKNI
Berdasarkan pada arti bahasa Indonesia, Standar diartikan sebagai “ukuran” yang disepakati, sedangkan Kompetensi Kerja mempunyai arti sebagai kemampuan kerja seseorang yang dapat teramati yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja seseorang dalam menyelesaikan suatu fungsi tugas atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan pekerjaan yang ditetapkan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
2. MANFAAT UNTUK LEMBAGA DIKLAT
Membantu memastikan link and match antara
kompetensi lulusan dengan tuntutan kompetensi
organisasi pengguna jasa (users).
Membantu memastikan tercapainya efisiensi dalam
pengembangan program Diklat.
Membantu memastikan pencapain hasil Diklat yang
tinggi.
Membantu Lembaga Diklat dalam sistem asesmen
baik formatif, sumatif maupun holistik yang dapat
memastikan dan memelihara kompetensi peserta
didik selama proses Diklat.
Membantu meningkatkan nilai kompetitif bagi
lembaga Diklat.
3. MANFAAT UNTUK PEKERJA
• Membantu meyakinkan kepada organisasi dan kliennya bahwa
dirinya kompeten dalam bekerja yang menghasilkan produk atau
jasa.
• Membantu memastikan dan memelihara kompetensi untuk
meningkatkan kepercayaan status profesinya sebagai Instruktur.
• Membantu Pekerja dalam merencanakan karirnya berdasarkan
porto folio yang dimilikinya.
• Membatu Pekerja dalam mengukur tingkat pencapaian
kompetensi dalam proses belajar di lembaga formal maupun
secara mandiri.
• Membantu profesi Pekerja dalam memenuhi persyaratan
regulasi.
• Membantu pengakuan kompetensi profesi Pekerja lintas sektor
dan lintas negara
4. MANFAAT UNTUK INDUSTRI
Membantu Industri meyakinkan kepada
kliennya bahwa produk/jasanya telah
dibuat oleh tenaga-tenaga yang kompeten.
Membantu Industri dalam rekruitmen dan
mengembangkan tenaga berbasis
kompetensi sehingga meningkatkan
efisiensi HRD untuk pencapaian efisiensi
nasional.
Memastikan Lembaga Pelayanan Publik
mendapatkan tenaga yang kompeten.
Membantu Lembaga Pelayanan Publik
dalam sistem pengembangan karir dan
renumerasi berbasis kompetensi.
5. MANFAAT UNTUK PEMERINTAH
• Membantu memastikan pencapaian program
pengembangan SDM pada sektornya.
• Membantu memastikan kesesuaian sistem
pembinaan dan pengendalian SDM dalam
sektornya.
• Membatu memastikan target-target
perencanaan program pembangunan pada
sektornya.
6. Skema : KKNI 3
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 KKK.0002.012.01 Menerapkan Prinsip K3
2 N.821100.028.02 Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi
3 PAR.JK02.009.01 Melakukan Presentasi
4 P. 854900.016.01 Merencanakan Penyajian Materi Pelatihan
5 P. 854900.017.01 Melaksanakan Pelatihan tatap Muka
6 PRP.LP01.001.01 Mengoperasikan computerTingkat dasar
7 P. 854900.027.01 Melakukan Recrutmen SDM
8 P. 854900.017.01 Mengelola bahan Pelatihan
9 P. 854900.031.01 Mengelola Peralatan pelatihan
10 M.702094.08.021 Membimbing Penerapan Alat, Tehnik Metode Peningkatan
Produktifitas
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 KKK.0002.012.01 Menerapkan Prinsip K3
2 N.821100.028.02 Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi
3 PAR.JK02.009.01 Melakukan Presentasi
4 P. 854900.016.01 Merencanakan Penyajian Materi Pelatihan
5 P. 854900.017.01 Melaksanakan Pelatihan tatap Muka
6 PRP.LP01.001.01 Mengoperasikan computerTingkat dasar
7 P. 854900.027.01 Melakukan Recrutmen SDM
8 P. 854900.017.01 Mengelola bahan Pelatihan
9 P. 854900.031.01 Mengelola Peralatan pelatihan
10 M.702094.08.021 Membimbing Penerapan Alat, Tehnik Metode Peningkatan
Produktifitas
7. Istilah–istilah
• Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
• standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah rumusan kemampuan
kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap
kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI adalah
kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan
kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja
sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
• Unit Kompetensi merupakan rumusan kinerja yang harus dicapai mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
• Elemen Kompetensi merupakan Langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan
dalam melaksanakan unit kompetensi.
• Kriteria unjuk kerja merupakan gambaran kinerja yang harus dicapai pada setiap
elemen kompetensi.
8. Kebijakan-kebijakanTerkait
1. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
2. PP No. 31 Tahun 2006 tentang SISLATKERNAS
3. Perpres No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI)
4. Permenaker No. 2 Tahun 2016 tentang Sistem
Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
5. Kepmenaker No. 161 Tahun 2015 Tentang Penetapan
SKKNI Kategori Pendidikan Golongan Pokok Jasa
Pendidikan Bidang Standardisasi, Pelatihan Dan
Sertifikasi
6. Permenaker No. 8 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi