Mengacu pada PP No 101 Tahun 2014, Limbah B3 dapat didefinisikan sebagai zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan
Dokumen tersebut membahas pengelolaan limbah B3 sektor industri, termasuk regulasi yang mengatur pengelolaan limbah B3, proses pengelolaan limbah B3 mulai dari pemilahan, pengemasan, penyimpanan sementara, pengangkutan hingga pengolahan, serta peran PT Arah Environmental Indonesia dalam pengelolaan limbah B3."
Dokumen tersebut merupakan standar pelayanan publik untuk penerbitan izin lingkungan di Kabupaten Pinrang. Izin lingkungan terdiri atas 3 jenis yaitu izin penyimpanan limbah B3, rekomendasi UKL-UPL, dan persetujuan SPPL. Dokumen menjelaskan prosedur perizinan mulai dari pengajuan, evaluasi teknis, pembayaran retribusi, hingga penerbitan izin lingkungan oleh BP2TPM Kabupaten Pinrang.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan limbah B3 sektor industri, termasuk regulasi yang mengatur pengelolaan limbah B3, proses pengelolaan limbah B3 mulai dari pemilahan, pengemasan, penyimpanan sementara, pengangkutan hingga pengolahan, serta peran PT Arah Environmental Indonesia dalam pengelolaan limbah B3."
Dokumen tersebut merupakan standar pelayanan publik untuk penerbitan izin lingkungan di Kabupaten Pinrang. Izin lingkungan terdiri atas 3 jenis yaitu izin penyimpanan limbah B3, rekomendasi UKL-UPL, dan persetujuan SPPL. Dokumen menjelaskan prosedur perizinan mulai dari pengajuan, evaluasi teknis, pembayaran retribusi, hingga penerbitan izin lingkungan oleh BP2TPM Kabupaten Pinrang.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor penentuan desain pengelolaan limbah B3, termasuk jenis limbah, jumlah, dan karakteristik limbah; persyaratan fasilitas penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, dan penimbunan limbah; serta perizinan yang dibutuhkan. Faktor-faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam mendesain pengelolaan limbah B3 antara lain jenis dan karakteristik limbah, standar
Bengkel karoseri PT. Wanaco Indo Niaga berlokasi di Jalan Sidomulyo No.69 RT. 02 RW.01 Desa Hulaan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Rencana usaha ini meliputi area seluas 2000 m2 yang digunakan untuk bangunan workshop, gudang, dan parkiran."
Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan lingkungan hidup yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur. Dokumen menjelaskan dasar hukum, bentuk, dan hasil pengawasan lingkungan hidup terhadap industri di Jawa Timur pada tahun 2022, dengan fokus pada pengawasan terhadap 33 industri di sektor manufaktur, agroindustri, makanan minuman, jasa, dan prasarana.
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan menetapkan persyaratan teknis pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang mencakup lokasi, fasilitas, proses pengolahan, dan pemantauan hasil pengolahan limbah B3. Keputusan ini bertujuan untuk melaksanakan peraturan pengelolaan limbah B3 secara aman bagi lingkungan dan masyarakat.
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan menetapkan persyaratan teknis pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang mencakup lokasi, fasilitas, proses pengolahan, dan pemantauan hasil pengolahan limbah B3. Keputusan ini bertujuan untuk melaksanakan peraturan pengelolaan limbah B3 secara aman bagi lingkungan dan masyarakat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) PT. Kusuma Persada Sharia Propertindo merencanakan pembangunan perumahan Grand Kusuma Purbosuman dengan kapasitas 65 unit rumah dan instalasi pengolahan air limbah komunal;
(2) Instalasi pengolahan air limbah akan menggunakan teknologi ABR dengan kapasitas 53,5 m3/hari untuk mengolah 18,2 m3/hari air limbah yang dihasilkan;
(3) Rencana pem
Dokumen tersebut membahas tentang format dan substansi laporan pengelolaan limbah B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Laporan pengelolaan limbah B3 harus memuat informasi sumber, jenis, jumlah limbah yang dihasilkan, proses pengelolaannya, serta pihak penerima laporan. Substansi laporan meliputi kegiatan penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, hingga penimbunan limbah B3
Berikut ini ringkasan tata cara perizinan pengelolaan limbah B3 berdasarkan PP 101 tahun 2014. Semoga bermanfaat.
Bagi yang hendak meminta slide ppt, dapat menuliskan alamat email dan tujuannya di kolom komentar (<24 jam akan dikirim). Terimakasih
Daftar perusahaan pengumpul/ pengangkut/ pengolah/ pemanfaat/ penimbun limbah...Abdul Ghofur
Dalam industri manufaktur dan metalurgi, sebuah perusahaan disamping menghasilkan produk utama sesuai dengan lini bisnisnya juga selalu menghasilkan produk samping. Bisa berupa barang atau produk lain yang bisa langsung digunakan kembali maupun dijual, juga dapat berupa limbah yang harus diolah dahulu dan lalu dijual. Selain itu, beberapa limbah industri masuk dalam kategori limbah B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, pengelolaan limbah B3 secara benar wajib dilaksanakan oleh setiap pemegang ijin usaha industri yang menghasilkan limbah B3. Berikut ini merupakan beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan limbah B3 yang memberikan jasa seputar pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, pemanfaatan dan penimbunan limbah B3 dari industri terkait.
Surat ini menyatakan bahwa PT Hidup Makmur Jaya Abadi telah memenuhi komitmennya untuk izin pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun untuk kegiatan pemanfaatan limbah. Surat ini menjelaskan ruang lingkup izin tersebut dan ketentuan-ketentuan pelaksanaannya."
1. Dokumen menjelaskan tentang kawasan daur ulang berikat, yakni tempat penimbunan berikat khusus untuk mendaur ulang limbah impor menjadi produk bernilai tambah. Kawasan ini diatur oleh pengusaha kawasan, pengusaha di dalamnya, dan peraturan impor serta pajak terkait kegiatan daur ulang limbah di kawasan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian limbah dan jenis-jenisnya, pengelolaan limbah termasuk syarat-syarat pembuangan limbah menurut peraturan perundang-undangan. Dibahas pula tentang larangan dan kewajiban pemilik usaha atau kegiatan dalam memperoleh izin pembuangan limbah cair.
1. Laporan KL-PL harus dibuat dan disampaikan setiap 6 bulan oleh pemegang izin lingkungan sesuai ketentuan dalam PP No. 27 Tahun 2012 untuk memenuhi kewajiban pelaporan terhadap persyaratan dan kewajiban dalam izin lingkungan.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor penentuan desain pengelolaan limbah B3, termasuk jenis limbah, jumlah, dan karakteristik limbah; persyaratan fasilitas penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, dan penimbunan limbah; serta perizinan yang dibutuhkan. Faktor-faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam mendesain pengelolaan limbah B3 antara lain jenis dan karakteristik limbah, standar
Bengkel karoseri PT. Wanaco Indo Niaga berlokasi di Jalan Sidomulyo No.69 RT. 02 RW.01 Desa Hulaan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Rencana usaha ini meliputi area seluas 2000 m2 yang digunakan untuk bangunan workshop, gudang, dan parkiran."
Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan lingkungan hidup yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur. Dokumen menjelaskan dasar hukum, bentuk, dan hasil pengawasan lingkungan hidup terhadap industri di Jawa Timur pada tahun 2022, dengan fokus pada pengawasan terhadap 33 industri di sektor manufaktur, agroindustri, makanan minuman, jasa, dan prasarana.
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan menetapkan persyaratan teknis pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang mencakup lokasi, fasilitas, proses pengolahan, dan pemantauan hasil pengolahan limbah B3. Keputusan ini bertujuan untuk melaksanakan peraturan pengelolaan limbah B3 secara aman bagi lingkungan dan masyarakat.
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan menetapkan persyaratan teknis pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang mencakup lokasi, fasilitas, proses pengolahan, dan pemantauan hasil pengolahan limbah B3. Keputusan ini bertujuan untuk melaksanakan peraturan pengelolaan limbah B3 secara aman bagi lingkungan dan masyarakat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) PT. Kusuma Persada Sharia Propertindo merencanakan pembangunan perumahan Grand Kusuma Purbosuman dengan kapasitas 65 unit rumah dan instalasi pengolahan air limbah komunal;
(2) Instalasi pengolahan air limbah akan menggunakan teknologi ABR dengan kapasitas 53,5 m3/hari untuk mengolah 18,2 m3/hari air limbah yang dihasilkan;
(3) Rencana pem
Dokumen tersebut membahas tentang format dan substansi laporan pengelolaan limbah B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Laporan pengelolaan limbah B3 harus memuat informasi sumber, jenis, jumlah limbah yang dihasilkan, proses pengelolaannya, serta pihak penerima laporan. Substansi laporan meliputi kegiatan penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, hingga penimbunan limbah B3
Berikut ini ringkasan tata cara perizinan pengelolaan limbah B3 berdasarkan PP 101 tahun 2014. Semoga bermanfaat.
Bagi yang hendak meminta slide ppt, dapat menuliskan alamat email dan tujuannya di kolom komentar (<24 jam akan dikirim). Terimakasih
Daftar perusahaan pengumpul/ pengangkut/ pengolah/ pemanfaat/ penimbun limbah...Abdul Ghofur
Dalam industri manufaktur dan metalurgi, sebuah perusahaan disamping menghasilkan produk utama sesuai dengan lini bisnisnya juga selalu menghasilkan produk samping. Bisa berupa barang atau produk lain yang bisa langsung digunakan kembali maupun dijual, juga dapat berupa limbah yang harus diolah dahulu dan lalu dijual. Selain itu, beberapa limbah industri masuk dalam kategori limbah B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, pengelolaan limbah B3 secara benar wajib dilaksanakan oleh setiap pemegang ijin usaha industri yang menghasilkan limbah B3. Berikut ini merupakan beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan limbah B3 yang memberikan jasa seputar pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, pemanfaatan dan penimbunan limbah B3 dari industri terkait.
Surat ini menyatakan bahwa PT Hidup Makmur Jaya Abadi telah memenuhi komitmennya untuk izin pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun untuk kegiatan pemanfaatan limbah. Surat ini menjelaskan ruang lingkup izin tersebut dan ketentuan-ketentuan pelaksanaannya."
1. Dokumen menjelaskan tentang kawasan daur ulang berikat, yakni tempat penimbunan berikat khusus untuk mendaur ulang limbah impor menjadi produk bernilai tambah. Kawasan ini diatur oleh pengusaha kawasan, pengusaha di dalamnya, dan peraturan impor serta pajak terkait kegiatan daur ulang limbah di kawasan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian limbah dan jenis-jenisnya, pengelolaan limbah termasuk syarat-syarat pembuangan limbah menurut peraturan perundang-undangan. Dibahas pula tentang larangan dan kewajiban pemilik usaha atau kegiatan dalam memperoleh izin pembuangan limbah cair.
1. Laporan KL-PL harus dibuat dan disampaikan setiap 6 bulan oleh pemegang izin lingkungan sesuai ketentuan dalam PP No. 27 Tahun 2012 untuk memenuhi kewajiban pelaporan terhadap persyaratan dan kewajiban dalam izin lingkungan.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
1. Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Medan
Jl. Kolonel Yos Sudarso Km.11,5
Kelurahan Titipapan-Kecamatan Medan Labuhan
Email: gs.munandar@gmail.com
Oleh :
Agus Munandar, ST
Nip.198108142011011009
Medan,
18 Mei 2022
2. Rekomendasi Lingkungan (ANDAL, UKL-UPL)
merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat pada
tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Izin Lingkungan
merupakan Izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan Usaha dan/atau
Kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh izin Usaha dan/atau
Kegiatan.
Izin Pembuangan Air Limbah
Merupakan produk Izin yang diberikan kepada setiap penanggungjawab usaha dan/atau
kegiatan yang menghasilkan dan membuang air limbah ke badan air serta memiliki
instalasi pengolahan air limbah
Izin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 (TPS
Limbah B3)
Merupakan izin yang diberikan kepada Setiap Orang yang menghasilkan Limbah
B3
2
3. DEFINISI LIMBAH B3
Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun
atau B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi,
dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain (UU 32/2009).
4
4. Sumber limbah B3
(PP No 101/2014)
• Sumber tidak spesifik: limbah B3 yang pada
umumnya bukan berasal dari proses utamanya, tetapi
berasal dari kegiatan antara lain pemeliharaan alat,
pencucian, pencegahan korosi atau inhibitor korosi,
pelarutan kerak, dan pengemasan
• B3 kadaluwarsa, B3 yang tumpah, B3 yang tidak
memenuhi spesifikasi produk yang akan dibuang,
dan bekas kemasan B3
• Sumber spesifik: sisa proses suatu industri atau
kegiatan yang secara spesifik dapat ditentukan.
5
5. KEGIATAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
Yang Wajib izin, meliputi :
a. Pengangkutan;
b. Penyimpanan limbah B3;
c. Pengumpulan;
d. Pemanfaatan;
e. Pengolahan; dan
f. Penimbunan.
6
6. Definisi TPS B3
Tempat penyimpanan sementara (TPS) B3 adalah suatu tempat yang
dipergunakan untuk menyimpan limbah bahan berbahaya dan beracun
apabila tidak dapat dilakukan pengolahan, untuk mencegah terlepasnya
limbah B3 ke lingkungan sehingga potensi bahayanya terhadap
lingkungan dapat dihindarkan.
http://lh.surabaya.go.id
7
7. LANDASAN HUKUM IZIN TPS-LB3
7
UU 32/2009
PPLH
Ps. - 18
PP 24 thn 2018
Tata Cara Izin LB3
Berbasis OSS
PP 101/2014
Pengelolaan LB3
Peraturan Bupati/Wali Kota
Permen LH 95
Tahun 2018 Juklak
Tata Cara Izin LB3
Berbasis OSS
Permen LH 12/2020
Tentang
Penyimpanan limbah B3
Permen LH 14/2013
Simbol LB3
8
8. Siapa yang
diwajibkan
Memiliki Izin TPS
Limbah B3? Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
Pasal 12 ayat (1) dan (3) berbunyi:
“Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib
melakukan penyimpanan limbah B3 dan wajib memiliki
izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Penyimpanan
Limbah B3.”
Kewajiban Mengurus Izin
Undang – undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 59 ayat 1 berbunyi
:
“Setiap orang yang menghasilkan limbah B3
wajib melakukan pengelolaan limbah B3 yang
dihasilkannya.”
9
9. Kapan harus
mengajukan Izin TPS
Limbah B3 dan IPAL?
Ketika pelaku kegiatan usaha sudah siap melaksanakan
operasional usaha.
Ketika pelaku kegiatan usaha menghasilkan limbah B3.
Ketika pelaku kegiatan usaha sudah memiliki
Izin Lingkungan sebagai persyarat Izin Suatu
Usaha.
(Pasal 113 ayat 2 butir (a)
PP No. 101 Tahun 2014)
Kewajiban Mengurus Izin
10
10. Kendala dan Upaya Penyelesaian Masalah
Izin TPS Limbah B3
1.
Para Pelaku Usaha kurang mengetahui informasi
adanya Izin TPS Limbah B3
2.
Para pelaku usaha kurang memahami didalam
mengidentifikasi limbah B3 yang dihasilkan
3.
Para Pelaku Usaha mengaku tingginya biaya untuk
mendapatkan MoU pengelolaan limbah B3 dan
mendirikan bangunan TPS Limbah B3
5.
Kurangnya kesadaran dari para pelaku usaha untuk
mengelola Limbah B3 secara baik dan benar
4.
Para Pelaku Usaha kesulitan mencari lokasi guna
bangunan TPS limbah B3 yang terlingkup di dalam
IMB
DLH Kota Surabaya melakukan
sosialisai Bimbingan Teknis
secara Rutin (BINTEK Rabu-an)
Penyelesaian Masalah:
DLH Kota Surabaya
melaksanakan sosialisasi door
to door ke tempat pelaku usaha,
dan melalui social media
DLH Kota Surabaya
memberikan surat pembinaan
untuk limbah B3 yang belum
teridentifikasi
Melaksanakan konseling
perizinan di Kedai Konsultasi
(DLH Kota Surabaya Lt. 4)
Mengirimkan Surat kepada para
pelaku usaha yang belum
melakukan perpanjangan izin
dan belum memiliki Izin
11