SlideShare a Scribd company logo
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
1
BADAN HUKUM INDONESIA
Setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis
usaha yang bersifat tetap dan terus menerus, didirikan,
bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Republik
Indonesia untuk tujuan mencari keuntungan (Pasal 1 (b)
UU No 3 Th 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan).
Pengertian
Perusahaan
1
2
3
4
Bentuk Usaha
Organisasi / badan usaha ( PD, Firma, CV, PT,
Koperasi). Kalau tidak berbentuk badan usaha
berarti bukan perusahaan tetapi pekerjaan.
Jenis usaha
Dalam bidang ekonomi (Perdagangan,Pelayanan
/jasa atau Industri).
Terus menerus (tidak insidentil).
Terang-terangan (lihat AP, SIU, SITU dan Akta
Pendaftaran).
Unsur – Unsur Perusahaan:
5 Keuntungan (tujuan utama perusahaan).
6
Pembukuan
Tujuannya untuk mengetahui keuntungan seba-
gai dasar perhitungan pajak dan sebagai alat
kontrol bagi pemegang saham.
JENIS USAHA
Dalam bidang ekonomi antara lain bidang perdagangan,
bidang industri dan bidang pelayanan / jasa.
Menentukan bidang usaha dalam AP jangan menunjuk
langsung bidang usaha tertentu, tujuannya adalah untuk
memudahkan perubahan objek usaha.
1. Perusahaan
Perorangan,
2. Persekutuan
Perdata (Firma)
3. Persekutuan
Komanditer (CV)
PERUSAHAAN TIDAK
BERBADAN HUKUM
1. Perseroan Terbatas
( PT ),
2. Yayasan,
3. Koperasi
4. Perusahaan BUMN
( Persero, Perum, P
erjan dan Perda )
UU No 19 / 2003.
PERUSAHAAN
BERBADAN HUKUM
BENTUK BADAN USAHA
Subjek Hukum
Manusia yang berkepribadian
hukum dan segala sesuatu sebagai
pendukung hak dan kewajiban.
SUBJEK HUKUM
a. Manusia Pribadi
(Natuurlijk Persoon)
b. Badan Hukum
(Recht Persoon)
Pengertian subyek hukum mandiri
Perseroan Terbatas
Dapat melakukan perbuatan
hukum dan perjanjian
Mempunyai kekayaan sendiri
Membayar hutang atau
kerugian dengan kekayaan
sendiri
Dapat Dihukum
Dapat Menjadi Penjamin
Dapat Dinyatakan Pailit
PENGERTIAN BADAN HUKUM
Badan Hukum adalah suatu badan
atau perkumpulan yang dapat memiliki hak
-hak dan melakukan perbutan seperti
seorang manusia, serta memiliki kekayaan
sendiri, dapat digugat atau menggugat
di depan Hakim.
R. Subekti
1. Harta kekayaan yang terpisah;
2. Mempunyai tujuan;
3. Mempunyai kepentingan;
4. Ada organisasi yang bersifat teratur;
5. Terdaftar sebagai badan hukum;
6. Dapat digugat dan menggugat di
depan Pengadilan.
.
UNSUR-UNSUR BADAN HUKUM
1. UU No.11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun
2. UU No.25 Tahun 1992 tentang Koperasi
3. UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan
4. UU No.16 Tahun 2001 tentang Yayasan
5. UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN
Setiap Undang-Undang Diatur Oleh Peraturan
Pelaksanaannya
DASAR HUKUM BADAN HUKUM
1. Ada keharusan pengesahan AP
oleh Menteri;
2. Adanya kekayaan terpisah dari
kekayaan anggotanya;
3. Mempunyai tujuan tertentu;
4. Ada kepentingan yang diakui dan
dilindungi oleh hukum;
5. Mempunyai Organisasi yang Teratur.
.
SYARAT-SYARAT BADAN HUKUM
PEMBAGIAN BADAN HUKUM
1.Badan Hukum Publik
Badan Hukum yang
didirikan berdasarkan
hukum publik atau
Negara pada umumnya.
Badan Hukum Publik
Dibentuk Dengan
Peraturan Pemerintah
Contoh Perum, BHPT
2.Badan Hukum Privat
Badan Hukum
yang didirikan berda
sarkan hukum perda
ta yang menyangkut
kepentingan pribadi
orang.
Dasar Hukum
Pembentukannya
Berdasarkan AP
yang Dibuat Notaris
Contoh PT, Koperasi
, Yayasan
PEMBAGIAN BERDASARKAN TUJUAN BADAN HUKUM
1. Badan Hukum Komersial, Tujuannya Mencari Keuntungan
(Profit).
Contoh : PT, Persero
2. Badan Hukum Kesejahteraan, Tujuannya Kesejahteraan
Anggota, Peserta.
Contoh: Koperasi, Dana Pensiun
3. Badan Hukum Pendidikan, Tujuannya Kecerdasan Bangsa.
Contoh: BHPT
4. Badan Hukum Sosial/Keagamaan, Tujuan kemanusiaan,
pendidikan, kesehatan.
Contoh: Yayasan Wakaf, Baitulmal
PEMBAGIAN BERDASARKAN
STATUS KEPEMILIKAN
1. Badan Hukum Milik Negara,
Status Kepemilikannya dinyatakan oleh
Modal Negara yang Dipisahkan.
Contoh: Perum, Persero
2. Badan Hukum Milik Swasta, Status
Kepemilikannya dinyatakan oleh
Modal Swasta dan Para Pendirinya
berstatus perseorangan.
Contoh PT, Koperasi, Yayasan
MEMPEROLEH STATUS
BADAN HUKUM
Status Badan Hukuk Diperoleh Sejak Akta Pendirian yang
memuat Anggaran Dasar (AD):
1. PT, Persero, disahkan Menteri Hukum dan HAM.
2. Koperasi, disahkan Pejabat Koperasi yang berwenang
untuk itu.
3. Perum, diundangkan dalam PP tentang Pendirian Perum
4. Yayasan, disahkan Menteri Hukum dan HAM
KEPEMILIKAN BADAN HUKUM
A. Badan Hukum Milik Negara
1. Jumlah modal negara yg dipisahkan dari APBN.
2. Pendiriannya dilakukan dengan PP.
3. Anggaran Dasar disetujui Menteri.
4. Tujuan untuk pengadaan barang atau jasa bagi
kemanfaatan umum.
Contohnya: Perum, Persero
20%
B. Badan Hukum Milik Perseorangan
1. Perseorangan artinya dapat berupa manusia
pribadi atau Badan Hukum
2. Jika Badan Hukum dimiliki seorang manusia pribadi, maka
dia:
a. memisahkan sejumlah uang untuk dijadikan
modal awal Badan Hukum
b. Badan Hukum yang didirikan sendiri dg membuat
AD yg dimuat dalam AP yang dibuat Notaris.
c. AP harus disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM
d. Tujuan Badan Hukum dapat berupa tujuan kemanusiaan
sosial, keagamaan  Yayasan
Jika Badan Hukum Dimiliki Badan Hukum , maka pemegang
saham Badan Hukum tersebut:
1. Memisahkan sejumlah uang miliknya untuk dijadikan modal
awal BH yg didirikannya.
2. Pemegang saham BH pendiri membuat AP di muka Notaris
yang berisi AD BH yg baru didirikan itu.
3. BH baru tsb bertujuan memperoleh keuntungan finansial dari
jasa proteksi nasabah Bank BNI.
4. AP disahkan oleh Menteri Hkm dan HAM
Contohnya: Bank BNI (BH) mendirikan PT Asuransi Nasabah
Bank BNI
C. BADAN HUKUM MILIK BADAN HUKUM
Kekayaan BH terdiri dari:
1. Barang inventaris: bergerak/tak berberak, berwujud/
tak berwujud
2. Uang tunai dan uang giral: uang tunai tersimpan di kas
uang giral tersimpan di bank
3. SBPM: saham, obligasi, sertifikat saham; surat
berharga pasar uang: wesel, cek, aksep, Bilyet giro.
4. HKI: hak cipta, paten, merek dan indikasi geografis
rahasia dagang, tata letak dan sirkuit terpadu, design
industri dll
KEKAYAAN BADAN HUKUM
KEGIATAN USAHA BADAN HUKUM
1. Diatur dalam AD dan perundang-undangan
2. Penggerak kegiatan usaha adalah Direksi
atau Pengurus BH
3. Hubungan hukum antara BH dan Direksi
atau Pengurus bersifat pemberian kuasa
(agency) dan subordinasi
4. Jenis kegiatan usaha: komersial, kesejah
teraan sosial, kemanusiaan, keagamaan
KEGIATAN USAHA KOMERSIAL
1. Jenis-jenis kegiatan usaha komersial:
a. perindustrian: fabrikasi, nonfabrikasi
b. perdagangan: dalam negeri, luar negri
c. pelayanan, jasa: tenaga, alat, ilmu dan
teknologi
d. pembiayaan: usaha, konsumen, leasing
2. Badan Hukum usaha komersial:
Perseroan, Perum, Koperasi
20%
KINERJA BADAN HUKUM
20%
1. Kinerja Organ Badan Hukum:
a. ditentukan oleh tujuan BH
b. aktivitas unsur-unsur organ BH
c. sarana dan modal usaha BH
d. ketentuan AD dan UU
2. Koordinasi tugas, kewajiban, dan tanggung jawab
setiap unsur organ dan antar unsur organ harus
tergambar jelas dlm AD, ART, visi, misi, strategi
sbg sistem kinerja yang efektif dan efisien
STRATEGI KINERJA BADAN HUKUM
20%
1. BH harus menyusun rencana kegiatan tahunan
meliputi semua sektor kegiatan lengkap dengan
anggaran masing masing.
2. Arus kegiatan tergambar menurut arah
panah:
identifikasi  inventarisasi  perencanaan
penulisan draft  diskusi pembahasan
penyempurnaan draft  final draft cetak 
implementasi  pengawasan  evaluasi kinerja
 pencapaian tujuan
KEGIATAN SETIAP SEKTOR
1. Kegiatan setiap sektor berorientasi pada
tujuan BH berdasarkn AD dan UU.
2. Strategi pencapaian tujuan BH sesuai dg visi
dan misi BH.
3. Strategi disusun dan dilaksanakan secara
riel, praktis, urutan prioritas
4. Kegiatan sektoral setidak-tidaknya meliputi:
a. Sektor SDM (profesionalitas)
b. Sektor keuangan (pemasukn, pengeluaran)
c. Sektor operasional (kegiatan usaha)
d. Sektor pengawasan (kendali arah, tindak)
20%
Thank you
This text can be replaced with your own text

More Related Content

Similar to 1. Badan Hukum Ind 21.pptx

Hukum dagang
Hukum dagangHukum dagang
Hukum dagang
Ega Jalaludin
 
3. hbl, indah kayani, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,2018
3. hbl, indah kayani, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,20183. hbl, indah kayani, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,2018
3. hbl, indah kayani, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,2018
indah kayani
 
Go Modern Level 2 - Cara Menentukan Badan Usaha yang Tepat 31 Oktober 2020
Go Modern Level 2 - Cara Menentukan Badan Usaha yang Tepat 31 Oktober 2020Go Modern Level 2 - Cara Menentukan Badan Usaha yang Tepat 31 Oktober 2020
Go Modern Level 2 - Cara Menentukan Badan Usaha yang Tepat 31 Oktober 2020
muhammadfahri59
 
Bumn
BumnBumn
1. Perusahaan.pptx
1. Perusahaan.pptx1. Perusahaan.pptx
1. Perusahaan.pptx
donihasmanto
 
Bentuk badan usaha
Bentuk badan usahaBentuk badan usaha
Bentuk badan usahaNadya Ali
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
febrysaragih
 
ASPEK HUKUM DALAM PERENC BISNIS.pptx
ASPEK HUKUM DALAM PERENC BISNIS.pptxASPEK HUKUM DALAM PERENC BISNIS.pptx
ASPEK HUKUM DALAM PERENC BISNIS.pptx
tommy623617
 
Aspek hukum
Aspek hukumAspek hukum
Jenis Badan Usaha dan Aspek Hukum
Jenis Badan Usaha dan Aspek HukumJenis Badan Usaha dan Aspek Hukum
Jenis Badan Usaha dan Aspek Hukum
Muhammad Fajar
 
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAANLANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
Fair Nurfachrizi
 
Af-Subyek hukum dalam kegiatan bisnis 1
Af-Subyek hukum dalam kegiatan bisnis 1Af-Subyek hukum dalam kegiatan bisnis 1
Af-Subyek hukum dalam kegiatan bisnis 1
Afrian Rachmawati
 
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnisAf-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
Afrian Rachmawati
 
BENTUK BENTUK PERUSAHAAN.pdf
BENTUK BENTUK PERUSAHAAN.pdfBENTUK BENTUK PERUSAHAAN.pdf
BENTUK BENTUK PERUSAHAAN.pdf
Syafii1
 
HUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAANHUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAAN
Hanik Hidayah
 
Bentuk bentuk perusahaan
Bentuk bentuk perusahaanBentuk bentuk perusahaan
Bentuk bentuk perusahaanMas Mito
 
Bentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usahaBentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usahaDua Dunia
 
Bentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usahaBentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usahaDua Dunia
 

Similar to 1. Badan Hukum Ind 21.pptx (20)

Hukum dagang
Hukum dagangHukum dagang
Hukum dagang
 
3. hbl, indah kayani, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,2018
3. hbl, indah kayani, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,20183. hbl, indah kayani, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,2018
3. hbl, indah kayani, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas,2018
 
Bentuk+badan+usaha
Bentuk+badan+usahaBentuk+badan+usaha
Bentuk+badan+usaha
 
Go Modern Level 2 - Cara Menentukan Badan Usaha yang Tepat 31 Oktober 2020
Go Modern Level 2 - Cara Menentukan Badan Usaha yang Tepat 31 Oktober 2020Go Modern Level 2 - Cara Menentukan Badan Usaha yang Tepat 31 Oktober 2020
Go Modern Level 2 - Cara Menentukan Badan Usaha yang Tepat 31 Oktober 2020
 
Bumn
BumnBumn
Bumn
 
1. Perusahaan.pptx
1. Perusahaan.pptx1. Perusahaan.pptx
1. Perusahaan.pptx
 
Hukum bisnis
Hukum bisnisHukum bisnis
Hukum bisnis
 
Bentuk badan usaha
Bentuk badan usahaBentuk badan usaha
Bentuk badan usaha
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
 
ASPEK HUKUM DALAM PERENC BISNIS.pptx
ASPEK HUKUM DALAM PERENC BISNIS.pptxASPEK HUKUM DALAM PERENC BISNIS.pptx
ASPEK HUKUM DALAM PERENC BISNIS.pptx
 
Aspek hukum
Aspek hukumAspek hukum
Aspek hukum
 
Jenis Badan Usaha dan Aspek Hukum
Jenis Badan Usaha dan Aspek HukumJenis Badan Usaha dan Aspek Hukum
Jenis Badan Usaha dan Aspek Hukum
 
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAANLANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
 
Af-Subyek hukum dalam kegiatan bisnis 1
Af-Subyek hukum dalam kegiatan bisnis 1Af-Subyek hukum dalam kegiatan bisnis 1
Af-Subyek hukum dalam kegiatan bisnis 1
 
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnisAf-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
 
BENTUK BENTUK PERUSAHAAN.pdf
BENTUK BENTUK PERUSAHAAN.pdfBENTUK BENTUK PERUSAHAAN.pdf
BENTUK BENTUK PERUSAHAAN.pdf
 
HUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAANHUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAAN
 
Bentuk bentuk perusahaan
Bentuk bentuk perusahaanBentuk bentuk perusahaan
Bentuk bentuk perusahaan
 
Bentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usahaBentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usaha
 
Bentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usahaBentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usaha
 

Recently uploaded

Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
intelkejarimimika07
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
thegoddescorp
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
HansWijaya13
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
MunirMisbah1
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
CI kumparan
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
asmazn0001
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
thegoddescorp
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
Adhi Setyowibowo
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
intelkejarimimika07
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
adbangplk
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
SharonPriscilla3
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
JabalArfah
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
CIkumparan
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
CI kumparan
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Pelita9
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
SardiPasaribu
 

Recently uploaded (16)

Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
 

1. Badan Hukum Ind 21.pptx

  • 2. Setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus, didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk tujuan mencari keuntungan (Pasal 1 (b) UU No 3 Th 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan). Pengertian Perusahaan
  • 3. 1 2 3 4 Bentuk Usaha Organisasi / badan usaha ( PD, Firma, CV, PT, Koperasi). Kalau tidak berbentuk badan usaha berarti bukan perusahaan tetapi pekerjaan. Jenis usaha Dalam bidang ekonomi (Perdagangan,Pelayanan /jasa atau Industri). Terus menerus (tidak insidentil). Terang-terangan (lihat AP, SIU, SITU dan Akta Pendaftaran). Unsur – Unsur Perusahaan: 5 Keuntungan (tujuan utama perusahaan). 6 Pembukuan Tujuannya untuk mengetahui keuntungan seba- gai dasar perhitungan pajak dan sebagai alat kontrol bagi pemegang saham.
  • 4. JENIS USAHA Dalam bidang ekonomi antara lain bidang perdagangan, bidang industri dan bidang pelayanan / jasa. Menentukan bidang usaha dalam AP jangan menunjuk langsung bidang usaha tertentu, tujuannya adalah untuk memudahkan perubahan objek usaha. 1. Perusahaan Perorangan, 2. Persekutuan Perdata (Firma) 3. Persekutuan Komanditer (CV) PERUSAHAAN TIDAK BERBADAN HUKUM 1. Perseroan Terbatas ( PT ), 2. Yayasan, 3. Koperasi 4. Perusahaan BUMN ( Persero, Perum, P erjan dan Perda ) UU No 19 / 2003. PERUSAHAAN BERBADAN HUKUM BENTUK BADAN USAHA
  • 5. Subjek Hukum Manusia yang berkepribadian hukum dan segala sesuatu sebagai pendukung hak dan kewajiban. SUBJEK HUKUM a. Manusia Pribadi (Natuurlijk Persoon) b. Badan Hukum (Recht Persoon)
  • 6. Pengertian subyek hukum mandiri Perseroan Terbatas Dapat melakukan perbuatan hukum dan perjanjian Mempunyai kekayaan sendiri Membayar hutang atau kerugian dengan kekayaan sendiri Dapat Dihukum Dapat Menjadi Penjamin Dapat Dinyatakan Pailit
  • 7. PENGERTIAN BADAN HUKUM Badan Hukum adalah suatu badan atau perkumpulan yang dapat memiliki hak -hak dan melakukan perbutan seperti seorang manusia, serta memiliki kekayaan sendiri, dapat digugat atau menggugat di depan Hakim. R. Subekti 1. Harta kekayaan yang terpisah; 2. Mempunyai tujuan; 3. Mempunyai kepentingan; 4. Ada organisasi yang bersifat teratur; 5. Terdaftar sebagai badan hukum; 6. Dapat digugat dan menggugat di depan Pengadilan. . UNSUR-UNSUR BADAN HUKUM
  • 8. 1. UU No.11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun 2. UU No.25 Tahun 1992 tentang Koperasi 3. UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan 4. UU No.16 Tahun 2001 tentang Yayasan 5. UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN Setiap Undang-Undang Diatur Oleh Peraturan Pelaksanaannya DASAR HUKUM BADAN HUKUM 1. Ada keharusan pengesahan AP oleh Menteri; 2. Adanya kekayaan terpisah dari kekayaan anggotanya; 3. Mempunyai tujuan tertentu; 4. Ada kepentingan yang diakui dan dilindungi oleh hukum; 5. Mempunyai Organisasi yang Teratur. . SYARAT-SYARAT BADAN HUKUM
  • 9. PEMBAGIAN BADAN HUKUM 1.Badan Hukum Publik Badan Hukum yang didirikan berdasarkan hukum publik atau Negara pada umumnya. Badan Hukum Publik Dibentuk Dengan Peraturan Pemerintah Contoh Perum, BHPT 2.Badan Hukum Privat Badan Hukum yang didirikan berda sarkan hukum perda ta yang menyangkut kepentingan pribadi orang. Dasar Hukum Pembentukannya Berdasarkan AP yang Dibuat Notaris Contoh PT, Koperasi , Yayasan
  • 10. PEMBAGIAN BERDASARKAN TUJUAN BADAN HUKUM 1. Badan Hukum Komersial, Tujuannya Mencari Keuntungan (Profit). Contoh : PT, Persero 2. Badan Hukum Kesejahteraan, Tujuannya Kesejahteraan Anggota, Peserta. Contoh: Koperasi, Dana Pensiun 3. Badan Hukum Pendidikan, Tujuannya Kecerdasan Bangsa. Contoh: BHPT 4. Badan Hukum Sosial/Keagamaan, Tujuan kemanusiaan, pendidikan, kesehatan. Contoh: Yayasan Wakaf, Baitulmal
  • 11. PEMBAGIAN BERDASARKAN STATUS KEPEMILIKAN 1. Badan Hukum Milik Negara, Status Kepemilikannya dinyatakan oleh Modal Negara yang Dipisahkan. Contoh: Perum, Persero 2. Badan Hukum Milik Swasta, Status Kepemilikannya dinyatakan oleh Modal Swasta dan Para Pendirinya berstatus perseorangan. Contoh PT, Koperasi, Yayasan
  • 12. MEMPEROLEH STATUS BADAN HUKUM Status Badan Hukuk Diperoleh Sejak Akta Pendirian yang memuat Anggaran Dasar (AD): 1. PT, Persero, disahkan Menteri Hukum dan HAM. 2. Koperasi, disahkan Pejabat Koperasi yang berwenang untuk itu. 3. Perum, diundangkan dalam PP tentang Pendirian Perum 4. Yayasan, disahkan Menteri Hukum dan HAM
  • 13. KEPEMILIKAN BADAN HUKUM A. Badan Hukum Milik Negara 1. Jumlah modal negara yg dipisahkan dari APBN. 2. Pendiriannya dilakukan dengan PP. 3. Anggaran Dasar disetujui Menteri. 4. Tujuan untuk pengadaan barang atau jasa bagi kemanfaatan umum. Contohnya: Perum, Persero 20% B. Badan Hukum Milik Perseorangan 1. Perseorangan artinya dapat berupa manusia pribadi atau Badan Hukum 2. Jika Badan Hukum dimiliki seorang manusia pribadi, maka dia: a. memisahkan sejumlah uang untuk dijadikan modal awal Badan Hukum b. Badan Hukum yang didirikan sendiri dg membuat AD yg dimuat dalam AP yang dibuat Notaris. c. AP harus disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM d. Tujuan Badan Hukum dapat berupa tujuan kemanusiaan sosial, keagamaan  Yayasan
  • 14. Jika Badan Hukum Dimiliki Badan Hukum , maka pemegang saham Badan Hukum tersebut: 1. Memisahkan sejumlah uang miliknya untuk dijadikan modal awal BH yg didirikannya. 2. Pemegang saham BH pendiri membuat AP di muka Notaris yang berisi AD BH yg baru didirikan itu. 3. BH baru tsb bertujuan memperoleh keuntungan finansial dari jasa proteksi nasabah Bank BNI. 4. AP disahkan oleh Menteri Hkm dan HAM Contohnya: Bank BNI (BH) mendirikan PT Asuransi Nasabah Bank BNI C. BADAN HUKUM MILIK BADAN HUKUM
  • 15. Kekayaan BH terdiri dari: 1. Barang inventaris: bergerak/tak berberak, berwujud/ tak berwujud 2. Uang tunai dan uang giral: uang tunai tersimpan di kas uang giral tersimpan di bank 3. SBPM: saham, obligasi, sertifikat saham; surat berharga pasar uang: wesel, cek, aksep, Bilyet giro. 4. HKI: hak cipta, paten, merek dan indikasi geografis rahasia dagang, tata letak dan sirkuit terpadu, design industri dll KEKAYAAN BADAN HUKUM
  • 16. KEGIATAN USAHA BADAN HUKUM 1. Diatur dalam AD dan perundang-undangan 2. Penggerak kegiatan usaha adalah Direksi atau Pengurus BH 3. Hubungan hukum antara BH dan Direksi atau Pengurus bersifat pemberian kuasa (agency) dan subordinasi 4. Jenis kegiatan usaha: komersial, kesejah teraan sosial, kemanusiaan, keagamaan
  • 17. KEGIATAN USAHA KOMERSIAL 1. Jenis-jenis kegiatan usaha komersial: a. perindustrian: fabrikasi, nonfabrikasi b. perdagangan: dalam negeri, luar negri c. pelayanan, jasa: tenaga, alat, ilmu dan teknologi d. pembiayaan: usaha, konsumen, leasing 2. Badan Hukum usaha komersial: Perseroan, Perum, Koperasi 20%
  • 18. KINERJA BADAN HUKUM 20% 1. Kinerja Organ Badan Hukum: a. ditentukan oleh tujuan BH b. aktivitas unsur-unsur organ BH c. sarana dan modal usaha BH d. ketentuan AD dan UU 2. Koordinasi tugas, kewajiban, dan tanggung jawab setiap unsur organ dan antar unsur organ harus tergambar jelas dlm AD, ART, visi, misi, strategi sbg sistem kinerja yang efektif dan efisien
  • 19. STRATEGI KINERJA BADAN HUKUM 20% 1. BH harus menyusun rencana kegiatan tahunan meliputi semua sektor kegiatan lengkap dengan anggaran masing masing. 2. Arus kegiatan tergambar menurut arah panah: identifikasi  inventarisasi  perencanaan penulisan draft  diskusi pembahasan penyempurnaan draft  final draft cetak  implementasi  pengawasan  evaluasi kinerja  pencapaian tujuan
  • 20. KEGIATAN SETIAP SEKTOR 1. Kegiatan setiap sektor berorientasi pada tujuan BH berdasarkn AD dan UU. 2. Strategi pencapaian tujuan BH sesuai dg visi dan misi BH. 3. Strategi disusun dan dilaksanakan secara riel, praktis, urutan prioritas 4. Kegiatan sektoral setidak-tidaknya meliputi: a. Sektor SDM (profesionalitas) b. Sektor keuangan (pemasukn, pengeluaran) c. Sektor operasional (kegiatan usaha) d. Sektor pengawasan (kendali arah, tindak) 20%
  • 21. Thank you This text can be replaced with your own text