Mengembangkan isi kurikulum Pendidikan Kejuruan M Agung Prabowo
Presentasi ini adalah salah satu tugas mata kuliah pascasarjana pendidikan teknologi kejuruan angkatan 2013 yang berisikan tentang mengembangkan isi kurikulum pendidikan kejuruan. Dibuat oleh: Agung prabowo, reza, mega hadinata, yeni yulianti, dan yohannes agatha
Mengembangkan isi kurikulum Pendidikan Kejuruan M Agung Prabowo
Presentasi ini adalah salah satu tugas mata kuliah pascasarjana pendidikan teknologi kejuruan angkatan 2013 yang berisikan tentang mengembangkan isi kurikulum pendidikan kejuruan. Dibuat oleh: Agung prabowo, reza, mega hadinata, yeni yulianti, dan yohannes agatha
Matakuliah ini terdiri dari 2 sks yang memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang sosiologi pendidikan di antaranya konsep dasar, pendekatan dan teori-teori sosiologi pendidikan, hubungan dan peran pendidikan dan masyarakat, tanggungjawab pemerintah, masyarakat dan keluarga terhadap pendidikan, mengaplikasikan kontak sosial edukatif, sosialisasi anak didik, interaksi edukatif, mengembangkan hubungan-hubungan lembaga pendidikan & peranan humanisasi, serta menganalisa peran pendidikan dengan pranata sosial, stratifikasi sosial, mobilitas sosial, perubahan sosial dan globalisasi.
Matakuliah ini terdiri dari 2 sks yang memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang sosiologi pendidikan di antaranya konsep dasar, pendekatan dan teori-teori sosiologi pendidikan, hubungan dan peran pendidikan dan masyarakat, tanggungjawab pemerintah, masyarakat dan keluarga terhadap pendidikan, mengaplikasikan kontak sosial edukatif, sosialisasi anak didik, interaksi edukatif, mengembangkan hubungan-hubungan lembaga pendidikan & peranan humanisasi, serta menganalisa peran pendidikan dengan pranata sosial, stratifikasi sosial, mobilitas sosial, perubahan sosial dan globalisasi.
Matakuliah ini terdiri dari 2 sks yang memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang sosiologi pendidikan di antaranya konsep dasar, pendekatan dan teori-teori sosiologi pendidikan, hubungan dan peran pendidikan dan masyarakat, tanggungjawab pemerintah, masyarakat dan keluarga terhadap pendidikan, mengaplikasikan kontak sosial edukatif, sosialisasi anak didik, interaksi edukatif, mengembangkan hubungan-hubungan lembaga pendidikan & peranan humanisasi, serta menganalisa peran pendidikan dengan pranata sosial, stratifikasi sosial, mobilitas sosial, perubahan sosial dan globalisasi.
Matakuliah ini terdiri dari 2 sks yang memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang sosiologi pendidikan di antaranya konsep dasar, pendekatan dan teori-teori sosiologi pendidikan, hubungan dan peran pendidikan dan masyarakat, tanggungjawab pemerintah, masyarakat dan keluarga terhadap pendidikan, mengaplikasikan kontak sosial edukatif, sosialisasi anak didik, interaksi edukatif, mengembangkan hubungan-hubungan lembaga pendidikan & peranan humanisasi, serta menganalisa peran pendidikan dengan pranata sosial, stratifikasi sosial, mobilitas sosial, perubahan sosial dan globalisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
2. ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN
DI INDONESIA
BAB 5
HAKIKAT PENDIDIKAN
BAB 1
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
BAB 2
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
BAB 3
TEORI-TEORI BELAJAR
BAB 4
PENDIDIKAN DAN
NASIONALISME
BAB 6
PENDIDIKAN DAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
BAB 7
TEORI DAN PILAR PENDIDIKAN
BAB 8
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
BAB 9
PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
DEMOKRATIS
BAB 10
PENGEMBANGAN POTENSI
PESERTA DIDIK
BAB 11
PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
BAB 12
4. BAB 2
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
1.
Pengertian
Pedagogi dan
Andragogi
3.
Standar
Kompetensi
Pendidik
(Guru)
2.
Hakikat Guru
sebagai
Pendidik
5. BAB 3
KARAKTERISTIK
PESERTA DIDIK
1. Perkembangan Fisik
2. Perkembangan Inteligensi (Kecerdasan)
3. Perkembangan Kognitif
4. Perkembangan Psikososial
5. Perkembangan Moral
6. BAB 4
TEORI-TEORI
BELAJAR
1. Teori Belajar Behavioristik
2. Teori Belajar Menurut Aliran Kognitif
3. Belajar Menurut Aliran Konstruktivisme
4. Teori Belajar Humanistik
8. 1. Pendidikan nasional
2. Karakteristik sistem pendidikan
nasional Indonesia
3. Ciri-ciri nasionalisme Indonesia
4. Pemahaman kulturalisme
5. Pendidikan multikltural
PENDIDIKAN
DAN
NASIONALISME
BAB 6
10. BAB 8
TEORI DAN
PILAR
PENDIDIKAN
1. Teori-teori Pendidikan
a. Teori Klasik (Classical Education)
b. Teori Personal (Personalized Education)
c. Teknologi Pendidikan
d. Teori Pendidikan Interaksional
2. Pilar-pilar Pendidikan
a. Learning to Know (belajar menngetahui)
b. Learning to do (belajar melakukan sesuatu)
c. Learning to Be (belajar menjadi sesuatu)
d. Learning to Live to Together (belajar hidup
bersama)
11. 1. Konsep Pendidikan Seumur Hidup
2. Pendidikan Seumur Hidup dalam
Berbagai Perspektif *
3. Karakteristik Pendidikan Seumur *
4. Prinsip-Prinsip Pendidikan Seumur
Hidup *
5. Pendidikan Seumur Hidup dalam
Konteks Pendidikan Sekolah
PENDIDIKAN
SEUMUR HIDUP
BAB 9
12. PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF
a. Tinjauan Ideologis
b. Tinjauan Ekonomis
c. Tinjauan Sosiologis
d. Tinjauan Filosofis
e. Tinjauan Teknologis
f. Tinjauan Psikologis Dan Paedagogis
13. KARAKTERISTIK
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
1. Menghilangkan Tembok Pemisah Antara Sekolah Dan
Lingkungan Kehidupan Nyata Di Luar Sekolah
2. Kegiatan Belajar Sebagai Bagian Integral Dari Proses
Hidup
3. Mengutamakan Pembekalan Sikap
4. Peserta Didik Sebgai Ndividu Yang Menjadi Pelaku
Utama
14. PRINSIP-PRINSIP
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
1. Pengenalan ragam yang luas tentang pola-pola belajar, efisien, relevan
2. Kesadaran substansial dan peranan yang meningkat
3. Penerimaan terhadap fakta bahwa ketika belajar terjadi menjadi layanan nonformal,
maka pendidikan yang diperlukan melalui sistem formal, dan belajar dalam kondisi-
kondisi informal memiliki nilai pelengkap yang tinggi,
4. Fleksibilitas dan adaptabilitas
5. Tuntutan terhadap artikulasi dan koordinasi antar agen-agen pendidikan yang
beragam (parallel juga berurutan)
6. Bahwa layanan-layanan pendidikan dikaaitkan erat dengan masyarakat,
7. Semua layanan pendidikan terkait erat dengan masyarakat
8. Pengakuan terhadap pendidikan dan pembelajran sebagai hak yang
9. Boleh ditolak
10. Keyakinan bahwa pembelajaran sistematis
16. BAB 11
PENGEMBANGAN
POTENSI PESERTA
DIDIK
1. Hakikat Potensi Peserta Didik
a. Pengertian Potensi
b. Pengenalan Potensi Anak (Peserta
Didik)
2. Kegiatan Pengembangan Potensi
Peserta Didik
a. Kegiatan Ekstra Kurikuler
b. Kegiatan Remedial dan Pengayaan
c. Kegiatan Bimbingan Konseling
17. BAB 12
PEMANFAATAN
TIK
1. Hakikat Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK)
2. Memanfaatkan TIK dalam
Pembelajaran s
3. Pemanfaatan TIK Sebagai Sarana
Komunikasi dalam Proses
Pembelajaran
18. HUBUNGAN MATERI AJAR BAB 1 SD BAB 5
HAKIKAT PENDIDIKAN
BAB 1
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
BAB 2
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
BAB 3
TEORI-TEORI BELAJAR
BAB 4
ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN
DI INDONESIA
BAB 5