kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
7 cara pemberian obat secara benar
1. 7 Cara Pemberian Obat Secara Benar
1. Pemberian obat secara oral
Adalah obat yang cara pemberiannya melalui oral atau mulut. Untuk cara pemberian obat ini
relatif praktis,aman dan juga ekonomis. Kekurangan dari pemberian obat secara oral adalah
efek yang timbul biasanya lambat, tidak efektif jika pasien sering muntah-muntah, diare,
tidak sabaran, tidak kooperatif, dan tentunya kurang disukai jika rasanya pahit.Apalagi jika
pasiennya adalah anak kecil.
2. Pemberian obat secara sublingual
Adalah pemberian obat yang ditaruh di bawah lidah. Tujuannya adalah agar efek yang
ditimbulkan bisa segera karena pembuluh darah di bawah lidah merupakan pusat dari sakit.
Kelebihan dari cara pemberian obat dengan sublingual adalah efek obat akan terasa lebih
cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati dapat
dihindari. Contoh yang banyak ditemui dalam masyarakat adalah pasien yang mempunyai
penyakit jantung, seringkali memakai obat ini yang dinamakan ISDN / Isosorbid Dinitrat.
3. Pemberian obat secara inhalasi
Adalah obat yang cara pemberiannya melalui saluran pernafasan. Kelebihan dari pemberian
obat dengan cara inhalasi adalah absorpsi terjadi cepat dan homogen, kadar obat dapat
terkontrol, terhindar dari efek lintas pertama dan dapat diberikan langsung kepada bronkus /
saluran nafas. Untuk obat yang diberikan dengan cara inhalasi dalam bentuk gas atau uap
yang akan diabsorpsi dengan cepat melalui alveoli paru-paru serta membran mukosa pada
saluran pernapasan. Biasanya diberikan pada pasien-pasien yang mengidap penyakit paru
seperti Asma
4. Pemberian obat secara rektal
Adalah obat yang cara pemberiannya melalui dubur atau anus. Maksudnya adalah
mempercepat kerja obat serta bersifat lokal dan sistematik. Biasanya adalah obat pencahar
atau obat agar bisa buang air besar. Biasanya dalam lingkup Rumah Sakit pada pasien yang
akan Operasi Besar ataupun sudah lama tidak bisa buang air besar. Dan pemberian obat yang
benar juga harus diperhatikan.
5. Pemberian obat secara pervaginam
Adalah cara pemberian obat yang melalui vagina. Untuk bentuk tidak jauh beda dengan
pemberian secara rektal. Dan biasanya diberikan pada pasien-pasien yang hamil dan
mengalami pecah ketuban dan diberikan agar merangsang kontraksi.
6. Pemberian obat secara parenteral
Adalah obat yang cara pemberiaannya tanpa melalui mulut (tanpa melalui saluran
pencernaan) tetapi langsung melalui pembuluh darah. Contohnya adalah sediaan injeksi atau
suntikan. Tujuan pemberian obat dengan melalui parenteral ini adalah agar dapat langsung
menuju sasaran dan efeknya lebih cepat. Kelebihannya bisa untuk pasien yang tidak sadar,
sering muntah dan tidak kooperatif. Akan tetapi cara pemberian obat dengan cara ini kurang
aman karena jika sudah disuntikan ke dalam tubuh tidak bisa dikeluarkan lagi jika terjadi
kesalahan. Maka sebagai perawat biasanya dalam memberikan ini benar-benar
memperhatikan etiket obat serta nama obat dan cara pemberiannya.
7. Pemberian obat secara topikal atau lokal.
2. Adalah obat yang cara pemberiannya bersifat lokal, misalnya tetes mata, salep, tetes telinga
dan lain-lain.