Dokumen tersebut membahas tentang makna iman kepada hari akhir (kiamat) yang meliputi pengertian hari akhir, iman kepada hari akhir, tanda-tanda hari akhir, proses dan peristiwa hari akhir, serta hikmah beriman kepada hari akhir. Beberapa tanda-tanda hari akhir yang disebutkan adalah turunnya Nabi Isa, munculnya Dajjal, dan terbitnya matahari dari barat
2. Pokok Bahasan :
• Apa itu Hari Akhir ?
• Apa itu iman kepada Hari Akhir?
• Apa saja tanda-tanda Hari Akhir?
• Bagaimana proses dan peristiwa Hari Akhir?
• Apa hikmah beriman kepada Hari Akhir?
3. PENGERTIAN HARI AKHIR
Yang dimaksud dengan hari akhir adalah
kehidupan yang kekal sesudah kehidupan di
dunia yang fana ini berakhir, termasuk proses
dan peristiwa yang terjadi pada hari itu tiba,
mulai dari kehancuran alam semesta dan seluruh
isinya serta berakhirnya seluruh kehidupan .
4. Disamping istilah hari akhir (Al-Yaum Al-Akhir),
Al-qur’an juga menggunakan istilah atau nama-nama
lain, yang masing-masing nama menunjukkan
peristiwa, keadaan atau suasana yang akan dialami
oleh umat manusia dalam proses menuju kehidupan
yang abadi tersebut.
Nama-nama itu adalah :
• Yaumul Qiyamah (Hari Kiamat) (Az-Zumar 39:60).
• Yaumul Ba’ats (Hari Kebangkitan) (Ar-Rum 30:56).
• Yaumul Hisab (Hari Perhitungan) (Al-Mukmin 40:27).
• Yaumul Din (Hari Pembalasan) (Al-Fatihah 1:3).
• Yaumul Fath (Hari Kemenangan) (As-Sajadah 32:29).
• Yaumul Talaq (Hari Pertemuan) (Al-Mukmin 40:15-16).
• Yaumul Jam’I (Hari Berhimpun) (At-Taghabun 64:9).
• Yaumul Taghabun (Hari ditampakkan Kesalahan-kesalahan (At-Taghabun 64:9).
• Yaumul Khulud (Hari Kekekalan) (Qaf 50:34).
• Yaumul Khuruj (Hari Keluar) (Qaf 50:42).
• At-Thammah (Mala Petaka Besar) (An-Nazi’at 79:34).
• Al-Waqi’ah (Peristiwa Dahsyat) (Alwaqi’ah 56:1).
5. Sedangkan istilah Al-Yaum Al-Akhir terdapat antara lain dalam
surat Al-Baqarah ayat 177:
Artinya :
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya
kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir
(yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba
sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia
berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar (kebajikannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”. (Al- Baqarah
2:177).
6. Hari akhir yakni hari kiamat yang
didahului dengan musnahnya alam
semesta ini. Jadi pada hari itu akan
matilah seluruh makhluk yang masih
hidup. Bumipun akan berganti,
bukannya bumi atau langit yang
sekarang ini.
7. Percaya kepada hari akhir adalah merupakan salah satu
rukun atau sendi dari berbagai rukun keimanan (arkanul iman)
dan merupakan bagian utama sekali dari beberapa bagian
aqidah. Bahkan sebagai unsur yang terpenting disamping
kepercayaan kepada Allah SWT.
Itu karena percaya kepada Allah SWT akan dapat meyakinkan
sumber pertama yang dari pada itulah timbulnya segala
apapun di alam semesta in, sedangkan percaya kepada hari
akhir akan dapat meyakinkan bagaimana kejadian yang
terakhir bagi segenap benda yang pernah ada itu.
8. Al-qur’an memberikan perhatian yang sangat besar
terhadap iman kepada hari akhir ini. Hal itu terlihat
antara lain dari :
1. Seringnya disebut langsung iman kepada hari akhir
sesudah iman kepada Allah SWT, terutama jika arkanul
iman (rukun iman) yang lainnya tidak disebutkan secra
lengkap, misalnya :
إ نَِّ لِ ن ن مِ وُال ال ن ن دَوُال ال دَ ال دََّّ َ ئِِِ ن ن ن مِ ن دِ لَّ ال ن ا لِآخ ا ع ل دَ حًد
“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang
yahudi, orang-orang nasrani, dan orang-orang shabi’in,
siapa saja diantara mereka yang beriman kepada Allah
dan hari akhir serta beramal shalih..”(Al-Baqarah 2: 62).
9. 2. Banyaknya Al-qur’an menyebut tentang hari akhir
dibandingkan dengan maslah-masalah gaib lainnya.
Hampir tiap halaman Al-qur’an dijumpai pembicaraan
tentang hari akhir.
3. Banyaknya nama-nama hari akhir, yang masing-masing
nama menunjukkan proses, peristiwa dan keadaan yang
terjadi pada hari itu.
4. Barangsiapa yang suka mengikuti Al-qur’an dan
meneliti betul ayat-ayatnya, tentu ia dapat mengetahui
bahwa Allah SWT tidaklah mengemukakan hari akhir itu
dengan sebuah nama saja, tetapi menggunakan nama-nama
yang berlainan dan setiap nama itu menunjukkan
pengertian apa yang akan terjadi pada hari itu yang
kesemuanya berupa kesukaran dan kesengsaraan belaka...
10. TANDA-TANDA HARI AKHIR
Hari kiamat itu sekalipun saat tibanya tidak dapat
diketahui sama sekali oleh siapapun , kecuali Allah Yang
Maha Esa sendiri, tetapi Allah Ta’ala berfirman :
Artinya :
“Tidak ada yang mereka nantikan selain dari saat
yang datang dengan tiba-tiba (kiamat) kepada mereka.
Sesungguhnya tanda-tandanya telah datang. Tetapi
apakah arti kesadaran mereka itu, jikalau saat yang
dinanti-nantikan itu telah tiba.”
11. Adapun tanda-tanda tibanya hari akhir itu ada
dua macam yakni :
• Tanda-tanda kecil (Sughra), dan
• Tanda-tanda besar (Kubra).
•
A. Tanda-Tanda Kecil (SUGHRA)
1. Diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai Rasullullah.
Dengan diutusnya beliau, maka berakhirlah kenubuwutan dan
risalah yakni bahwa sesudah beliau ini, tidak ada lagi nabi
atau rasul yang benar-benar menjadi pembawa kabar dari
Allah SWT.
12. Dari Anas r.a. bahwasanya Rasullullah SAW
bersabda :
“Saya diutus (oleh Allah) dan jaraknya dengan hari
kiamat itu sebagai dua jari ini”. (Beliau bersabda
seperti demikian dengan menunjukkan dua jarinya
yakni jari telunjuk dan jari tengah).
(H.R. Bukhari Muslim, dan Tirmidzi)
2. Jikalau yang menjadi raja-raja, menteri-menteri, dan
kepala-kepala itu adalah anak-anak dari wanita-wanita
tawanan atau golongan rendah, bukan dari anak-anak
dari keturunan yang mulia, baik pendidikannya, luhur
akhlaknya serta sempurna keperwiraaannya.
13. Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasullullah SAW pada
suatu hari sedang ada dikalangan orang banyak, lalu
didatangi Jibril a.s. lalu berkata :
“ Ya Rasullullah, bilakah tibanya hari kiamat itu ?”
Beliau menjawab :
“ Tidaklah yang ditanya itu lebih mengerti dari pada yang
bertanya”, tetapi saya hendak memberitahukan padamu
tentang tanda-tandanya yaitu : Apabila hamba sahaya
wanita telah telah melahirkan tuannya, itulah diantara
tanda-tandanya. Juga apabila orang-orang tak beralas
kaki, serta telanjang dan penggembala kambing telah
menjadi pemimpin-pemimpin manusia, maka itulah tanda-tandanya.
Demikian pula apabila para penggembala
kambing sudah bermegah-megahan dalam gedung-gedung
yang menjulang tinggi, maka itulah tanda-tandanya.”
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi syaibah.
14. B. Tanda-Tanda Besar (KUBRA)
1.Terbitnya matahari dari arah barat dan
2. Keluarnya suatu macam binatang.
Diwaktu sudah sangat mendekatnya saat tibanya
hari kiamat, maka akan terjadilah suatu perubahan
yang besar sekali dalam susunan alam semesta ini,
sehingga tampak pula berbagai peristiwa yang tidak
biasa terjadi dipandangan umat manusia. Pada saat
itu akan terbitlah matahari dari barat. Jadi bertolak
belakang sekali dengan apa yang biasa kita saksikan
sehari-hari yang terbit pada arah timur. Disamping itu
akan keluarlah semacam binatang dari bumi yang
dapat bercakap-cakap banyak dengan orang banyak.
15. Dari Abdullah bin Amr bin Ash bahwasanya Nabiullah
SAW bersabda :
,,Sesungguhnya pertama-tama tanda yang keluar
(yang menunjukkan sangat dekatnya waktu tibanya
hari kiamat) ialah terbitnya matahari dari arah barat
dan pula keluarnya suatu macam binatang dihadapan
orang banyak diwaktu siang hari. Mana diantara
kedua tanda ini keluar terlebih dahulu sebelum yang
satunya, maka yang satunya itu akan menyusul dalam
waktu yang dekat sekali sesudah terjadinya yang
pertama itu”.
Diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Dawud.
16. Dalam hal keluarnya binatang itu, Allah SWT
berfirman :
Artinya :
,,Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka,
maka Kami (Allah) mengeluarkan binatang melata
dari bumi yang memberitahukan kepada mereka
bahwa sesungguhnya makhluk-makhluk dahulu tidak
yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An Naml 27:82)
17. 3. Imam - Almahdi
• Beliau akan muncul pada akhir zaman.
• Namanya Muhammad bin Abdullah atau Ahmad
bin Abdullah. (Ini menurut Hadits riwayat Abu
Dawud dan Tirmidzi)
• Beliau itu termasuk ahli bait (keturunan)
Rasullullah SAW yakni anak cucu dari Fatimah
puteri dari Rasullullah SAW . Ini tercantum pada
Hadis riwayat Abu Dawud dan Hakim.
• Beliau serupa benar akhlak dan budi pekertinya
dengan Rasullullah SAW tetapi tidak menyerupai
dalam bentuk roman wajahnya dan lain-lain. Ini
diriwayatkan oleh Abu Dawud dari ucapannya Imam
‘Ali r.a.
18. 4. Munculnya Masih Dajjal
Diantara tanda-tanda sangat dekatnya hari kiamat yakni
merupakan tanda Kubra ialah munculnya Dajjal. Ia mendapat
gelar Masih yang artinya menempuh perjalanan di seluruh bumi
pada waktu yang lama sekali dan juga berarti kehilangan
matanya, sebab kenyataannya ialah buta matanya yang sebelah.
Beliau SAW setelah memuji dan mengagungkan
kebesaran Allah SWT, kemudian menyebutkan perihal Dajjal.
Dimana Rasullullah SAW bersabda :
,, Tidak seorang Nabipun yang diutus oleh Allah, melainkan ia
memperingatkan ummatnya perihal kedatangan Dajjal itu.
Dajjal itu akan keluar dikalangan kamu semua, maka tidak
samar lagi bagimu tentang hal Ihwalnya. Tidak samar pula
padamu semua bahwa Tuhanmu itu tidak buta sebelah.
Sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah mata kanannya, seolah-olah
matanya itu sebuah biji yang menonjol”.
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
19. 5. Turunnya Nabiullah Isa a.s.
Dari berbagai hadits yang terhimpun mengenai
persoalan diatas dapatlah diambil kesimpulan bahwa Isa
a.s. akan turun di akhir zaman yakni ditengah-tengah
meraja lelanya pengaruh Dajjal. Turunnya Isa a.s ini
adalah merupakan suatu tanda dari berbagai tanda Kubra
perihal sudah dekatnya hari kiamat. Isa a.s akan
memerintah dengan adil sekali dan menerapkan syariat
islam. Juga beberapa banyak hukum agama yang
ditinggalkan oleh orang banyak lalu dihidupkan lagi.
Demikianlah peristiwa yang akan terjadi pada saat
itu. Kemudian jikalau Dajjal telah terbunuh, maka hancur
leburlah kaum yahudi yang berperang bersama Dajjal tadi.
Jumlah mereka itu ada tujuh puluh ribu orang. Ini menurut
Hadits riwayat Muslim.
20. Dengan terlaksananya hal-hal yang diuraikan diatas itu, maka
menjadi kenyataanlah apa yang telah dijanjikan Allah SWT
bahwa agama Islam akan ditampakkan sangat tinggi dan
diluhurkan diatas semua agama yang pernah ada di dunia ini,
sesuai dengan firmanNya dalam Al-qur’an :
Artinya :
,, Dia (Allah) yang mengutus RasulNya dengan membawa
petunjuk dan agama yang benar untuk memenangkannya
diatas seluruh agama dan cukuplah Allah itu sebagai saksi.”
(Surat Al-Fath 48:28).
21. Abu Hurairah yang meriwayatkan hadits ini, selanjutnya
berkata : ,,Bacalah sekehendak hatimu ayat ini”. Allah SWT
berfirman :
Artinya :
Dan tidak seorangpun dari orang-orang ahli kitab (Nasrani dan
Yahudi) iu melainkan pasti percaya kepada Isa a.s. sebelum
matinya dan pada hari kiamat Isa akan menjadi saksi bagi mereka
itu”. (Surat An-Nisa’ 4:159).
Maksudnya ialah kaum ahli kitab diatas itu akan beriman kepada
Isa a.s. sebelum wafatnya beliau yakni ketika turun di bumi
sebelum tibanya hari kiamat. Hadits itu diriwayatkan oleh Bukhari
Muslim.
22. Yang dimaksud dengan proses dan peristiwa hari
akhir adalah kronologis peristiwa yang akan dilalui
oleh ummat manusia pada hari akhir nanti, mulai dari
kiamat sampai pembalasan dengan surga dan neraka.
1. Alam Kubur
Yang dimaksud dengan alam kubur bukanlah
semata-mata kuburan, tetapi alam yang dimasuki
setiap orang yang meninggal dunia, apakah dia
dikuburkan atau tidak dikuburkan.
23. • Alam kubur dikenal juga dengan sebutan Alam
Barzakh. Barzakh artinya yang membatasi dua hal.
Dalam hal ini alam Barzakh adalah pembatas antara
dunia dan akhirat.
• Setelah seseorang memasuki alam kubur maka ia
akan ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir
tentang Tuhan, agama dan Nabinya. Orang yang
beriman akan menjawab : Tuhanku adalah Allah
SWT, Agamaku adalah Al Islam dan Nabiku adalah
Muhammad SAW. Sedangkan orang yang tidak
beriman atau orang yang ragu akan mengatakan
tidak tahu, lalu dia akan disiksa.
24. Nash-nash Al-qur’an dan sunnah yang dijadikan dalil adanya
pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir serta adanya
kenikmatan dan siksaan alam kubur adalah sebagai berikut :
Surat Ibrahim ayat 27 :
Artinya :
“Allah meneguhkan hati orang-orang yangberimadengan ucapan yang teguh
dalam kehidupan di dunia dan di akhirat……..” (Surat Ibrahim 14:27)
Menurut Rasullullah SAW, al qaulu as-tsabit dalam ayat diatas adalah kesaksian bahwa
tiada Tuhan melainkan Allah dan Muhammadiyah SAW, yang diberikan oleh seorang
muslim didalam kubur tatkalanya di tanyakan oleh Malaikat (HR Bukhari dan Muslim)
25. Surat Al-Mukmin ayat 45-46 :
Artinya :
“…….Dan Fir’aun beserta kaumnya diberi oleh azab yang
amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi
dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat (dikatakan pada
malaikat) : “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam
Azab yang sangat keras” (Surat Al-Mukmin 40:45-46).
26. 2. Kiamat
Kiamat pasti terjadi, tapi tak seorang pun tahu termasuk para
Nabi dan RasulNya. Dalam hal ini Allah berfirman :
Artinya :
,,Mereka menyakan kepadamu tentang hari kiamat, kapankah
terjadinya. Katakanlah :”Sesungguhnya pengetahuan tentang
kiamat itu ada disisi Tuhanku, tidak seorang pun yang dapat
menjelaskan waktu datangnya selain Dia. Kiamat itu amat berat
(bagi makhluk yang ada) dilangit dan di bumi. Kiamat itu tidak
datang kepadamu melainkan tiba-tiba.....”
(Surat Al-A’raf 7:187).
27. Firman Allah SWT :
Artinya :
“Dan ditiuplah sangka kala, maka matilah siapa yang di langit
dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup
Sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu
(putusannya masing-masing)”. (Az-Zumar 39:68)`
28. 3. Kebangkitan
Setelah tiupan sangkakal Malaikat Israfil yang kedua
dibangkitkanlah seluruh umat manusia dari kematiannya.
Nyawa dikembalikan ke jasad masing-masing. Disamping itu
pula dihidupkan jin, iblis, malaikat. Menurut sebagian ulama
dihidupkan juga beberapa macam hewan dan tumbuhan.
Inilah yang disebut Al-Ba’ats atau hari kebangkitan.
. Maksudnya ialah mengembalikan ruh manusia dalam
tubuhnya yang asli, sebagaimana ketika adanya di dunia
sekarang ini. Pengulangan ini terjadi setelah lenyapnya sama
sekali. Tidak ada seorang pun yang mengetahui tentang
sebenar-benarnya tentang hidup yang kedua ini, sebab nyata-nyata
berbeda sekali dengan taraf kehidupan yang pertama
sewaktu ia dilahirkan di dunia.
29. 4. Berkumpul di Mahsyar
Setelah kebangkitan, semua ummat manusia akan berkumpul di
padang Mahsyar menunggu perhitungan (Hisab) amal perbuatan
mereka di dunia. Pada waktu itu keadaan manusia akan berbeda-beda
sesuai dengan perbedaan amalannya di dunia. Rasullullah SAW
menggambarkan perbedaan tersebut dalam sabdanya:
“ Manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat menjadi 3 golongan,
segolongan berjalan, segolongan lagi berkendaraan dan segolongan
lagi berjalan dengan mukanya.” Para sahabat bertaya : “Ya
Rasullullah, bagaimanakah orang-orang itu dapat berjalan dengan
mukanya?” Beliau bersabda : “Bahwasanya Zat Yang Maha Kuasa
menjalankan mereka diatas kakinya, tentu Maha Kuasa pula untuk
menjalankan mereka dengan mereka dengan mukanya. Alangkah
sukarnya mereka, sebab harus berjalan dengan menjaga mukanya
dari tanah-tanah yang renjul dan banyak tanaman berduri.
(H.R Tirmidzi).
30. Pada saat itulah mereka datang meminta Syafaat
kepada Nabi dan Rasul terdahulu, tapi semua menolak.
Akhirnya mereka sampai kepada Rasullullah SAW,
barulah beliau bersedia memintakan kepada Allah SWT
agar segera diadakan putusan dan penetapan antara semua
makhluk, agar mereka terbebas dari kesengsaraan yang
diderita di padang Mahsyar.
Diriwayatkan pula sebuah hadits dari Ubay Bin
Ka’ab bahwasanya Rasullullah SAW bersabda :
,,Apabila telah datang hari kiamat, maka saya (Nabi
Muhammad SAW) adalah pemimpin dari seluruh nabi,
saya pula juru bicara mereka dan yang memegang
kesyafaatan diantara mereka itu. Ini saya kemukakan
bukanlah karena (kesombongan)”.
(Diriwayatkan Oleh Abu Dawud).
31. 5. Perhitungan dan Penimbangan
Perhitungan akan dilaksanakan sesuai dengan isi kitab
yang mencatat seluruh amalan seseorang diatas dunia. Cara
menyerahkan kitab kepada masing-masing orang berbeda, ada
yang menerima dari kanan dan depan, dan ada yang dari kiri
dan belakang. Perbedaan tersebut mengisyaratkan perbedaan
nasibnya di akhirat. Allah SWT berfirman :
Artinya :
“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya,
maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan
dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman)
dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari
belakang, maka dia akan berteriak “celakalah aku”. Dan dia
akan masuk kedalam api yang menyala-nyala.”
(Surat Al-Insyiqaq 84: 7-12)
32. Kemudian setelah dilakukan perhitungan (Al-Hisab) ,
dilkukan penimbangan (Al-Wazn). Siapa yang berat timbangan
kebaikannya akan masuk surga, sedangkan siapa yang berat
timbangan kejahatannya akan masuk ke siksa neraka. Pada hari
itu tidak adaseorang pun yang dirugikan. Penimbangan
dilakukan dengan seadil-adilnya oleh Yang Maha Kuasa dan
Maha Adil.
Setelah Hisab danWazn semua orang semua orang akan
melalui As-Shirath (jembatan) yang terbentang diatas neraka
jahannam. Semua manusia tanpa terkecuali, termasuk para Nabi
dan Rasul, akan melalui jembatan tersebut. Siapa yang berjalan
secara lurus (Istiqamah) di jalan Allah di dunia (Islam), maka ia
berjalan pula dengan lurus (selamat) melewati jembatan tersebut.
Sulit mudahnya seseorang melewati jembatan tersebut
tergantung kualitas amalannya. Rasullullah SAW bersabda :
“Kemudian dipasanglah sebuah jembatan di atas
punggung dua tepi Jahannam. Maka aku (Nabi Muhammad
SAW) dan ummatkulah yang mula-mula menyeberanginya….”
(H.R Muslim).
33. 6. Pembalasan
Setelah penimbangan dan melalui jembatan As-
Shirath maka setiap orang akan merasakan
pembalasan dari Allah SWT sesuai dengan hasil
penimbangannya. Sebagaimana yang sudah
disebutkan sebelumnya bahwa siapa yang amal
kebaikannya lebih berat dari amalan buruknya maka
dia akan langsung masuk surga tanpa harus
merasakan dahulu siksaan dari Allah SWT di neraka.
Sebaliknya siapa yang keburukannya jauh lebih berat
dari amal baiknya maka dia akan masuk ke siksa
neraka yang pedih
34. • Firman Allah SWT:
Artinya :
”Dan adapun orang-orang yang berat timbangan
kebaikannya maka dia berada dalam kehidupan yang
memuaskan (surga). Dan adapun orang-orang yang
ringan timbangannya, maka tempat kembalinya
adalah neraka Hawiyah.” (Al-Qari’ah 101 : 6-9).
35. Mengenai tidak kekalnya orang yang beriman di
dalam neraka disebutkan oleh Rasullullah SAW :
”Ahli surga akan masuk surga dan ahli neraka akan
masuk neraka. Kemudian Allah SWT berfirman :
”Keluarkanlah dari neraka itu siapa saja yang didalam
hatinya ada keimanan sekalipun seberat biji sawi...”
(HR Bukhari Muslim, dan Nasa’i.)
36. Kepercayaan pada hari akhir itu menyebabkan kita
hidup di dunia ini mempunyai satu tujuan yang mulia
serta cita-cita yang tinggi. Disana ada suatu puncak yang
hendak kita capai dengan sekuat tenaga yang ada pada
diri kita. Tujuan itu yang terutama sekali ialah
mengerjakan kebaikan-kebaikan, meninggalkan
kemungkaran dan segala bentuk kemaksiatan, menghiasi
diri dan jiwa dengan sifat-sifat yang utama serta
menghindarkan diri dari kehinaan dan kemadharatan
yang pasti akan membahayakan dan mencelakakan
tubuh, agama, keperwiraan dan akal fikiran, bahkan juga
harta. Semua ini merupakan kesimpulan dari
merealisasikan khilafat yang dibebankan oleh Allah SWT
kepada kita ummat manusia seluruhnya.
37. Adapun hikmah perhatian Al-quran yang besar itu
antara lain adalah :
1. Menunjukkan betapa pentingnya iman kepada hari
akhir itu dalm ajaran islam. Sebab dengan adanya
keimanan terhadap hari akhir seseorang akan disiplin dan
berusaha maksimal untuk mematuhi ajaran Allah SWT,
sebab dia tahu bahwa tidak satupun amal perbuatannya
baik lahir maupun batin yang luput dari pencatatan dan
perhitungan kelak di akhirat.
2. Dengan adanya penggambaran yang detail tentang
surga dan neraka dengan segala kenikmatan dan
siksaanya seseorang akan terdorong untuk merasakan
kenikmatan dan siksaannya, seseorang akan terdorong
untuk merasakn kenikmatan itu, dan takut untuk
merasakan siksaan. Hal tersebut tentu akan membuatnya
selalu ingin melaksanakan kebaikan dan tidak mau
melaksanakan kemaksiatan.
38. 3. Dengan seringnya disebutkan masalah iman kepada
hari akhir, maka hal itu akan bisa mengingatkan
orang-orang yang sering terlupa dan lalai dalam
kehidupannya karena terpengaruh dengan segala
kesenangan hidup di dunia.
4. Dengan menyebutkan masalah hari akhir secara
detail diharapkan dapat mematahkan argumentasi
para penetangnya atau mematahkan dalil-dalil yang
sebenarnya tidak ilmiah dari orang-orang yang tidak
percaya dengan adanya hari akhir.