2. PPKI IPB
Pendahuluan
1.1 Latar belakang, yang berisi
tentang: isu yang memunculkan
permasalahan penelitian,
permasalahan, Hipotesis/ dugaan,
tujuan penelitian, pendekatan
penyelesaian permasalahan,
manfaat
1.2 Perumusan masalah*
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1.5 Kerangka Pemikiran
1.6 Novelty*
Outline proposal (PPKI 2019)
Target
pertemuan ke-5
sampai dengan
ke-8
Mampu memahami
perumusan pendahuluan
sebuah pendahuluan dalam
proposal penelitian dengan
mengacu pada struktur
berikut:
“khusus S3
3. Struktur Latar
Belakang
(similar
dengan
“Kerangka
Pemikiran”
Isu: Merupakan permasalahan perikanan
yang menjadi dasar munculnya
permasalahan penelitian yang akan
diselesaikan melalui penelitian
Permasalahan: Menjelaskan apa
permasalahan yang akan diselesaikan
(dengan konteks negatif! Siapa yang
mengalami masalah (yaitu pihak yang rugi,
kecewa, mengeluh dsb.?)
Apa dampak yang akan terjadi pada pemilik
permasalahan jika permasalahan tersebut
tidak diselesaikan?
Paragraf hipotesis/dugaan
Menjelaskan dugaan atau pemikiran terkait
solusi seperti apa yang DIANGGAP SESUAI
untuk menyelesaikan permasalahan
penelitian tersebut
Paragraf Tujuan Penelitian Menjelaskan apa
tujuan penelitian yang akan ditetapkan untuk
membuktikan hipotesis/dugaan yang sudah
dijelaskan sebelumnya
Paragraf pendekatan penelitian
Memberikan gambaran umum mengenai
bagaimana penelitian akan dilakukan
(kerjasama, di lapang/lab/kapal dll); atau
Bagaimana dugaan/hipotesis penelitian akan
diuji dan dibuktikan (metode penelitian)
Paragraf manfaat: Menjelaskan pihak-pihak
lainnya (selain pemilik masalah) yang mendapat
manfaat/benefit dari hasil penelitian ini
A
A
5. Jenis keilmuan
Ilmu Pengetahuan terbagi menjadi dua
bagian besar: 1) Ilmu Pengetahuan
Dasar (basic sciences); 2) Ilmu
PengetahuanTerapan (applied
sciences)
PSP termasuk di dalam cabang
keilmuan terapan. Ilmu terapan
berkembang karena manusia
menghadapi permasalahan sehari-hari.
Oleh karenanya, penelitian di PSP
HARUS berawal dari permasalahan.
Sehingga penelitian adalah satu upaya
untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
6. MASALAH PENELITIAN
Ide, keingintahuan, minat dari peneliti merupakan benih atau awal dari penyusunan suatu
penelitian. Tetapi bila hanya “itu” alasannya, maka dalam ilmu terapan di PSP, hal
tersebut belum cukup untuk bisa dibilang suatu penelitian. Karena penelitian bukan
semata-mata “urusan keingintahuan” si peneliti.
Oleh karenanya, berawal dari ide/minat/keingintahuan tadi, seorang calon peneliti harus
bisa merumuskan permasalahan dipandang dari sudut “pihak tertentu” (selain Peneliti).
Artinya dia harus bisa “memotret/mendeskripsikan” permasalahan dilihat/ditinjau dari sudut
pandang stakeholders tertentu, pada masa tertentu, pada lokasi tertentu, dan lain
sebagainya.
7. PemilahandanPemilihanmasalahyangakanditeliti
Keberhasilan satu penelitian adalah bila hasil akhir dari
penelitian tersebut menghasilkan solusi yang dapat
langsung digunakan untuk menyelesaikan masalah yang
memang dipilih dan diniatkan untuk dicari solusi atau
penyelesaiannya untuk pihak tertentu.
Menuliskan masalah penelitian dapat dimulai dengan
mendeskripsikan permasalahan perikanan yang besar/luas atau
umum, seperti adanya masalah over fishing, kesejahteraan nelayan
yang rendah, maraknya kegiatan IUU Fishing, kondisi pelabuhan yang
kurang baik dan lain-lain. Namun setelah itu harus dipecah atau
dibagi-bagi untuk mengerucut pada masalah spesifik yang dipilih
menjadi fokus penelitian
8. KRITERIA Masalah PENELITIAN
Permasalahan dapat didefinisikan sebagai satu perbedaan di antara fakta
atau kenyataan saat ini dan harapan, yaitu kondisi yang diinginkan. Dengan
kata lain, masalah selalu terkait dengan ketidakpuasan terhadap situasi
tertentu yang mengakibatkan kesulitan tertentu
Salah satu cara untuk mendeskripsikan atau mendefinisikan permasalahan
adalah dengan melontarkan beberapa pertanyaan berikut:
1. Apakah yang terjadi?
2. Mengapa (kamu pikir) ada masalah?
3. Siapa yang bermasalah?
4. Kapankah kejadiannya?
5. Dimana kejadiannya?
6. Siapa saja yang terlibat?
7. Mengapa terjadi?
9. Penulisan Permasalahan
Kepuasan adalah suatu hal yang relatif, oleh karena itu
maka masalah juga merupakan hal yang relatif.
Penting untuk dipahami bahwa “masalah” itu hal yang
relatif
Artinya tergantung sudut pandang. Jadi dalam
merumuskan permasalahan, harus jelas juga dituliskan
sudut pandang siapa yang menganggap itu sebagai
permasalahan
Perumusan masalah merupakan “isi/jiwa” dari keseluruhan
paragraf yang dituliskan pada Pendahuluan/Latar Belakang.
Jadi Latar belakang penelitian adalah upaya “peneliti”
menggiring pembaca untuk memahami dan “menyetujui”
rumusan permasalahan yang akan diteliti.
Permasalahan dapat merupakan kejadian yang sudah
terjadi, sedang terjadi saat ini, tetapi bisa juga berupa hal
yang diperkirakan “akan terjadi”. Masalah yang
diperkirakan akan terjadi bila tidak ada tindakan atau upaya
tertentu saat ini. Walaupun kondisi saat ini nampaknya
sedang “baik-baik” saja.
10. Cara Penulisan masalah penelitian
Rumusan MasalahAsosiatif
Masalah asosiatif adalah masalah yang terjadi dalam hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan
tersebut dapat berupa hubungan simetris, kausal dan timbal balik.
Adakah hubungan antara penanaman pembangunanTPI dengan peningkatan kesejahteraan nelayan?
Adakah hubungan antara tingkat ekspor ikan/produk ikan dengan tingkat efektifitas penindakan kegiatan
IUU Fishing?
Adakah hubungan pemberian subsidi bahan bakar oleh pemerintah dengan tingkat ekspor perikanan?
Adakah pengaruh antara penggunaan alat penangkapan ikan destruktif dengan penurunan jumlah hasil
tangkapan?
Adakah pengaruh antara pranata sosial masyarakat nelayan dengan kegagalan koperasi perikanan?
Adakah pengaruh ekspor perikanan dengan kesejahteraan nelayan?
Adakah pengaruh kecakapan nelayan dengan keberhasilan dalam menangkap ikan?
Adakah pengaruh luasnya kolam pelabuhan dengan tingkat bisnis pelabuhan perikanan?
Ada berbagai cara mendeskripsikan masalah penelitian sesuai sifat dan jenis masalah itu
sendiri
11. Jenis rumusan masalah penelitian
Rumusan Masalah Komparatif
Masalah komparatif merupakan bentuk permasalahan dimana terdapat perbandingan antara keberadaan satu variabel atau
lebih dengan dua sampel dan waktu yang berbeda.
Adakah perbedaan hasil tangkapan di Kabupaten Pacitan dengan Kabupaten Ponorogo?
Adakah perbedaan keselamatan kerja di perikanan purse seine dengan perikanan longline?
Adakah perbedaan penggunaan mesin dalam dengan motor tempel?
Adakah perbedaan mendaratkan ikan di sore hari dengan di pagi hari?
Adakah perbedaan kualitas hasil tangkapan gill net dengan pancing?
Rumusan Masalah Deskriptif
Masalah deskriptif ialah masalah yang berhubungan dengan pernyataan-pernyataan terhadap keberadaan variabel yang
mandiri, pada satu variabel atau lebih dan dengan jenis variabel yang berdiri sendiri.
Seberapa tinggi tingkat produktivitas nelayan Kabupaten Sukabumi?
Seberapa besar target ekspor perikanan Indonesia di tahun 2021?
Seberapa tinggi target produksi perikanan Indonesia?
Bagaimana pertumbuhan nilai tukan nelayan tahun 2022?
12. Nelayan sudah menggunakan alat penangkapan ikan yang tergolong ramah terhadap
lingkungan namun tetap saja ada ikan muda tertangkap (L < Lm)
Panjang Total (cm)
Jumlah
(ekor)
length at first maturity è
Kasus 1
13. Kasus 1
Apakah ini suatu masalah?
Masalah bagi siapa?
Mengapa hal ini sebuah
masalah?
Dimana hal ini menjadi
masalah?
Jika ini sebuah masalah, apa
yang anda ingin selesaikan?
Kapan masalah ini disebut
sudah selesai?
Jadi apa yang menjadi
permasalahannya?
Panjang Total (cm)
Jumlah
(ekor)
length at first maturity è
14. Apakah ini suatu masalah? Nelayan masih menangkap ikan muda dengan porsi
40% dari total hasil tangkapan.
Memang fakta mengatakan bahwa masih banyak ikan muda
yang tertangkap.Tapi kejadian ini kalau berdiri sendiri bukanlah
satu masalah!
Mengapa hal tersebut bisa menjadi
sebuah masalah?
Mengancam kelestarian stok ikan, karena diharapkan
hanya maksimum 10% ikan muda yang tertangkap.
Bila terjadi terus maka produksi ikan dalam 5 tahun ke
depan akan anjlok karena stok ikan terus berkurang.
Masalah bagi siapa? Bagi nelayan? Bagi Pemerintah? Atau peneliti?
Jika itu masalahnya, kapan masalah itu
dianggap telah terselesaikan?
Jika porsi ikan muda yang tertangkap maksimum 10%
dari total berat hasil tangkapan
Apakah penelitian Anda akan atau
dapat menyelesaikan masalah
tersebut?
Tergantung dari penelitian yang akan anda lakukan?
Yaitu: apa yang anda MAMPU hasilkan dari penelitian
anda
Kasus 1
15. Usaha penangkapan ikan di suatu tempat tampak berjalan dengan baik. Ikan selalu
didaratkan dalam jumlah cukup untuk penduduk, nelayan hanya menangkap dan
mendaratkan ikan yang layak tangkap. Proses pendaratan ikan dan perdagangan ikan
berlangsung dengan tertib, namun pengusaha mulai mengeluh karena keuntungan
saat ini semakin berkurang jika dibandingkan dengan keuntungan usaha 5 tahun yang
lalu karena harga BBM yang meningkat. Tahun depan diperkirakan 20% pemilik usaha
akan gulung tikar.
Kasus 2
16. Kasus 2
Apakah ini suatu masalah?
Mengapa hal ini sebuah masalah?
Masalah bagi siapa?
Dimana hal ini menjadi masalah?
Jika ini sebuah masalah, apa yang anda
ingin selesaikan?
Kapan masalah ini disebut sudah
selesai?
Jadi apa yang menjadi masalah?
17. Apakah ini suatu masalah? Ya, 30% pengusaha mengeluh karena keuntungan saat ini semakin
berkurang karena harga BBM yang meningkat
Masalah bagi siapa? Bagi pemilik usaha? Bagi nelayan? Bagi Pemerintah?
Mengapa hal ini sebuah masalah? Tahun depan diperkirakan 20% pemilik usaha akan gulung tikar. Jika
pengusaha rugi, kegiatan penangkapan ikan akan berhenti, banyak
nelayan menganggur, suplai ikan bagi masyarakat berkurang,
masyarakat menjadi tidak sehat dan tidak cerdas, infrastruktur
perikanan tidak berfungsi.
Dimana hal ini menjadi masalah? Jika pengusaha selalu rugi, jarang untung.
Jika ini sebuah masalah, apa yang
anda ingin selesaikan?
Usaha penangkapan ikan harus menguntungkan.
Kapan masalah ini disebut sudah
selesai?
Jika pengusaha mendapatkan keuntungan
Apa permasalahan yang ini? 30% pemilik usaha penangkapan ikan mengalami kerugian karena
harga BBM yang meningkat.
Kasus 2
18. Pada saat jam menunjukkan pukul 08:30, Anto berada di Darmaga. Dia berjanji
untuk bertemu dengan Anti di pertigaan Cibinong paling lambat pukul 09:30. Ini
hari terakhirAnti di Indonesia, karena setelah itu Anti harus segera pergi ke
bandara dan terbang ke Amerika untuk studi S-2 selama dua tahun.
Kasus 3
Anto
Anti
19. Kasus3 Apakah ada permasalahan dalam
kasus-3 tersebut?
Bila ada, apa permasalahannya?
Mengapa hal ini menjadi sebuah
masalah?
Siapa yang menganggap hal tersebut
masalah?
Apakah masalah tersebut ingin anda
selesaikan?
Dapatkah anda menyelesaikan masalah
tersebut?
Kapan masalah ini disebut sudah
selesai?
Apa permasalahan yang dihadapi
Anto sekarang ini?
20. Kasus 3.
Merupakan contoh permasalahan yang BELUMTERJADI
Penelitilah yang memperkirakan bahwa bilaANTO tidak
melakukan langkah-langkah tertentu,atau menyusun strategi
tertentu, maka kemungkinan besar dia akanTERLAMBAT.
TERLAMBAT sendiri bukan masalah kalau tidak berdampak apa-
apa terhadapANTO. Tapi terlambat menjadi bermasalah bagi
ANTO karena dampaknya adalah:
1. Dia tidak akan sempat bertemuANTI saat ini
2. Dia harus menunggu kesempatan bertemu dua tahun lagi
Kedua hal tersebut di atas adalah hal yang sangat menyedihkan
untuk ANTO. Hal yang sangat berarti bagi Anto.
21. Kasus 3.
Merupakan contoh permasalahan yang BELUMTERJADI
Penelitilah yang memperkirakan bahwa bilaANTO tidak
melakukan langkah-langkah tertentu,atau menyusun strategi
tertentu, maka kemungkinan besar dia akanTERLAMBAT.
TERLAMBAT sendiri bukan masalah kalau tidak berdampak apa-
apa terhadapANTO. Tapi terlambat menjadi bermasalah bagi
ANTO karena dampaknya adalah:
1. Dia tidak akan sempat bertemuANTI saat ini
2. Dia harus menunggu kesempatan bertemu dua tahun lagi
Kedua hal tersebut di atas adalah hal yang sangat menyedihkan
untuk ANTO. Hal yang sangat berarti bagi Anto.
Bagaimana permasalahan
ini dari sudut pandangAnti?
Apakah Anti pasti
mempunyai permasalahan
yang sama dengan Anto?
Sebagai peneliti, anda harus menentukan
masalah siapa yang akan dibantu
diselesaikan?
22. Bagaimanamembuat rumusan permasalahanyang baik? MASALAH
HARUSVALID
• Masalah Penelitian harus merupakan hasil identifikasi masalah yang valid, artinya didukung
oleh kajian teoritis (terutama untuk masalah yag diperkirakan akan terjadi di masa
mendatang) dan/atau fakta dari fenomena yang terjadi di lokasi/lapangan. Keduanya harus
didukung oleh referensi (teoritis) dan fakta yang diperoleh secara ilmiah
• Masalah adalah sesuatu yang bersifat relatif. Oleh karenanya Masalah penelitian harus
dijelaskan dari sudut pandang siapa/stakeholder mana (individu/kelompok/insitusi) yang akan
menjadi sasaran penyelesaian masalah. Dengan kata lain, peneliti harus dapat
mengidentifikasi dan memilih “siapa” yang akan dicarikan solusinya melalui penelitian
tersebut. Sehingga akan jelas terukur apakah Kesimpulan penelitian dapat memberikan
solusi (atau tidak) bagi pihak/stakeholder yang dimaksud. Oleh sebab itu harus jelas dan
spesifik ditentukan siapa stakeholder yang “dibantu”.
• Jelas kondisi status awalnya, dan jelas seperti apa sebaiknya
• dapat dibuktikan (verified) dan masuk akal (logis),
• dapat dimaklumi pantas untuk diteliti (justified),
• disertai penjelasan manfaat dari penyelesaian masalah
23. Apakah yang saya lakukan ini?
Untuk apakah saya melakukan hal ini? untuk menyelesaikan
masalah
Masalah siapa? Siapa yang akan saya bantu?
siapapun yang membaca perumusan permasalahan harus jelas-
jelas memahami bahwa di akhir penelitian, peneliti akan mengkaji
seluruh data/informasi yang terkumpul dengan seksama, untuk
“menemukan” apa yang dikatakan oleh data/informasi tersebut
sehubungan dengan penyelesaian/resolusi dari masalah yang
dihadapi.
24. Contoh rumusan permasalahan penelitian
Fenomena overfishing yang terjadi sekarang ini tampak mirip dengan yang terjadi 20
tahun yang lalu (Siapanama 2016), namun struktur armada perikanan saat ini jauh
berbeda dari kondisi di masa lalu. Di masa lalu industri penangkapan ikan masih
didominasi oleh perusahaan atau corporate dengan kapal-kapal berukuran besar (> 60
GT). Saat ini, usaha perikanan dijalankan oleh unit-unit usaha berskala kecil dengan
kapal-kapal ikan yang berukuran kecil (<30GT) namun banyak jumlahnya (Entahsiapa
1986; Itusiapa dan Siapaitu 1990; Siapanama 2016).
Overfishing ini akan mengancam keberlanjutan perikanan di masa depan disertai
dengan bangkrutnya usaha-usaha penangkapan ikan. Terhadap fenomena ini,
Pemerintah – KKP -perlu melakukan langkah-langkah pencegahan namun faktor
penyebab overfishing yang sesungguhnya belum diketahui. Oleh karena itu,
penelitian perlu dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor tersebut. Informasi yang
dihasilkan dari penelitian adalah sangat penting bagi pihak berwenang (Pemerintah) dan
stakeholder lainnya dalam menyusun kebijakan untuk menanggapi masalah overfishing.
25. Contoh rumusan permasalahan penelitian
Perhatian dunia terhadap kelestarian sumberdaya ikan semakin meningkat (FAO 2015). Sumberdaya ikan akan berlanjut jika
ikan-ikan dapat melengkapi siklus hidupnya mulai dari telur hingga dewasa dan memijah. Regenerasi ikan baru akan selalu
terjadi jika muncul ikan-ikan baru yang selamat hidup mencapai tingkat dewasa dan berhasil memijah. Salah satu faktor penentu
keberhasilan ikan muda dapat mencapai dewasa adalah selektivitas alat penangkapan ikan terhadap ukuran ikan (Ahlijepang
1997,Ahleropa 1998, Ahlindonesia 2010).
Desain alat penangkapan ikan yang banyak dipakai nelayan Kabupaten Pesisir Utara saat ini, yaitu GearNet02, tampaknya
memiliki kekurangan dalam hal kemampuan meloloskan ikan muda yang tidak diinginkan (Punggawa dan Abeka 2012). Jika
sebagian ikan muda gagal meloloskan diri maka di masa depan jumlah ikan yang layak tangkap akan jauh berkurang. Hal ini
akan mengancam keberlanjutan perikanan tangkap yang berbasis di kabupaten tersebut. Pemerintah kabupaten ini harus
mengambil tindakan untuk menghidari akibat buruk tersebut.
Selektivitas alat penangkapan ikan ditentukan oleh desain yang mencakup bentuk, dimensi, spesifikasi bahan yang digunakan.
Selektivitas alat penangkapan ikan yang terbuat dari bahan jaring ditentukan oleh banyak faktor, salah satu di antaranya adalah
karakteristik bahan yang digunakan (Penelititop 2011, Penelitilainjuga 2013). Berdasarkan penelitian sebelumnya, sifat bahan
dari komponen X3 sangat menentukan peluang tertangkapnya ikan-ikan muda (Tekong 1997,Abeka 2011). Modifikasi alat
penangkapan ikan dengan mengganti bahan komponen X3 dengan bahan lain (MaterialPQ) akan memperbaiki kinerja
GearNet01 menjadi lebih selektif (Tekong 1997,Abeka 2011). Mengingat desain GearNet02 tidak jauh berbeda dari Gearnet01,
maka penggantian bahan komponen X3 dengan MaterialPQ akan meningkatkan selektivitas, yaitu lolosnya ikan-ikan muda.
Namun berdasarkan informasi yang diperoleh dari kajian yang dilakukan oleh Soktahu (2013), materi PQ lebih mahal 20%
dibandingkan materi X. Hal ini akan menimbulkan resistensi adopsi di masyarakat karena harus membayar lebih mahal. Oleh
sebab itu Pemerintah Kabupaten Pesisir Utara perlu menyusun strategi/kebijakan agar penggantian materi alat tangkap
GearNet02 tidak akan memberatkan Nelayan dalam mengadopsi alat tangkap yang lebih selektif.
26. Desain alat penangkapan ikan sangat menentukan karakteristik ikan-ikan yang
tertangkap. Pemerintah perlu menetapkan spesifikasi umum untuk alat
penangkapan ikan.
Alat penangkapan ikan yang banyak dipakai nelayan saat ini tampaknya memiliki
kekurangan dalam hal kemampuan meloloskan ikan muda yang tidak diinginkan
(Punggawa dan Abeka 2012). Nelayan mengeluh karena khawatir jika kegiatan
mereka berpeluang besar digolongkan illegal fishing. Berdasarkan penelitian
sebelumnya, sifat bahan dari komponen PX dari alat ini sangat menentukan
peluang tertangkapnya ikan-ikan muda (Tekong 1997, Abeka 2011). Oleh karena
itu, modifikasi alat penangkapan ikan perlu dilakukan, yaitu mengganti komponen
PX dengan bahan alternatif. Untuk itu sebuah eksperimen perlu dilakukan guna
menilai keefektivan alat modifikasi dalam meloloskan ikan-ikan muda. Hasil
penelitian ini akan bermanfaat untuk mengurangi tertangkapnya ikan-ikan muda
yang tidak diinginkan. Bagi nelayan, ukuran ikan yang ditangkapnya memiliki nilai
ekonomis yang tinggi. Bagi pemerintah, eksploitasi ikan muda berkurang dan
akan semakin menjamin kelestarian sumberdaya ikan.
Contoh rumusan permasalahan penelitian
27. Pelabuhan perikanan merupakan pusat layanan kapal-kapal ikan dan
armada distribusi ikan di darat. Pengelola pelabuhan harus meningkatkan
kinerja pelayanan sesuai dengan standar.
Kinerja pelabuhan perikanan Jagalaut dalam melayani bongkar-muat belum
memenuhi target sebesar 2 ton ikan beku per jam (Juragan 2013,Tuwan
2013). Dari aliran ikan sejak dari kapal hingga masuk kedalam cold storage,
biasanya proses yang terjadi pada 2 titik dapat menyebabkan pelambatan
aliran ikan (Peneliti 2013). Bagi pedagang besar ikan antar kota, hal ini
dianggap merugikan karena menyebabkan keterlambatan pengiriman
ikan ke kota Nanjauhdimana. Pengaruh dari 2 titik tersebut terhadap total
kelambatan aliran ikan di Pelabuhan Jagalaut belum diketahui. Dengan
informasi tentang pengaruh relatif kedua titik tersebut terhadap
pelambatan aliran ikan, manajer pelabuhan dapat menentukan strategi
prioritas untuk perbaikan kinerja pelabuhan perikanan.
CONTOH RUMUSAN PERMASALAHAN PENELITIAN
28. Resume
ISU latar belakang permasalahan
PERMASALAHAN bersifat negatif
Pembuktian apakah itu “Permasalahan”, dengan
mempertanyakan:
Apakah itu suatu masalah ? (ada faktanya?)
Masalah bagi siapa?
Mengapa hal ini menjadi sebuah masalah? Atau
apa dampaknya jika permasalahan ini tidak
diselesaikan?
Jika ini menjadi suatu masalah, apa yang anda
ingin selesaikan?
Kapan masalah ini disebut sudah selesai?
Apakah penelitian anda akan atau dapat
menyelesaikan masalah tersebut?
29. Nelayan masih
menangkap ikan
muda dengan porsi
40% dari total hasil
tangkapan
Permasalahan Dampak:
Mengancam kelestarian stok ikan
Apa yang harus
dilakukan ?
Apakah alatnya yang
tidak tepat?
Apakah DPI yang
tidak tepat?
Apakah waktu yang
tidak tepat?
Cari alat yang sesuai
atau modifikasi alat
sehingga sesuai
Cari DPI yang tepat Cari waktu
penangkapan yang
tepat
Apakah nelayannya
yang tidak aware?
Cara untuk
meningkatkan
awareness nelayan
Penyelesaian Permasalahan
Masalah harus dibedakan menjadi masalah dan masalah
Mahasiswa akan latihan membuat penjelasan tentang situasi yang menggambarkan permasalahan perikanan. Kemudian membuat rumusan masalah yang menggambarkan sebuah isu yang dilengkapi dengan status saat ini dengan kualitas relative terhadap suatu referensi atau status akhir yang diharapkan.