Dokumen tersebut merangkum tentang penelitian dan pengembangan (R&D), mulai dari pengertian R&D, langkah-langkah melakukan R&D yang terdiri dari mengumpulkan informasi, merancang produk, validasi desain, uji coba produk, dan revisi produk, serta manfaat R&D dalam berbagai bidang seperti teknologi, kedokteran, dan pendidikan.
1. Scientific Writing
PENULISAN KARYA ILMIAH
DARI PENELITIAN PENGEMBANGAN
Present by : St. Fatihah (NIM : 107845011)
S2 Manajemen Pendidikan Unesa
2. PENDAHULUAN
• LATAR BELAKANG
– KTI adalah salah satu ciri pokok kegiatan Perguruan
Tinggi
– KTI merupakan media publikasi informasi baru, gagasan,
kajian, dan hasil riset dari dan untuk civitas akademik.
– KTI merupakan wujud dari penelitian dan pengembangan
ilmu pengetahuan yang menghasilkan produk untuk
memecahkan masalah-masalah aktual.
• Perbedaan Karakteristik Penelitian dan Pengembangan :
– Penelitian : mencari jawaban suatu permasalahan
– Pengembangan : menerapkan temuan atau teori untuk
memecahkan suatu permasalahan.
3. BATASAN MASALAH
• Spesifikasi yang menjadi batasan
permasalahan mengacu pada
penelitian dan pengembangan (R&D)
meliputi :
– Pengertian penelitian dan pengembangan
– Langkah-langkah penelitian dan
pengembangan
– Laporan penelitian dan pengembangan.
4. MANFAAT DAN TUJUAN
• Memahami penelitian
pengembangan (Research &
Development – R&D) .
• Bahan referensi dan kajian dalam
penulisan karya ilmiah
• Mengetahui bentuk-bentuk
penulisan karya ilmiah khususnya
bidang pengembangan
5. PEMBAHASAN
• PENGERTIAN PENELITIAN PENGEMBANGAN
– Metode penelitian dan pengembangan
(Research and Development) adalah
metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji
efektifitas dan efisiensi produk tersebut.
– Sifat penelitian dan pengembangan adalah
longitudinal (bertahap bisa multi year)
– Contoh : Penelitian Hibah Bersaing
6. PEMANFAATAN R & D
• Pengembangan R & D pada hampir semua produk
teknologi, seperti alat-alat elektonik, kendaraan
bermotor, pesawat terbang, kapal laut, senjata,
obat-obatan, alat kedokteran bangunan gedung
bertingkat dan alat-alat rumah tangga.
• Pemanfaatan R & D dalam bidang-bidang ilmu
psikologi, sosiologi, pendidikan, manajemen dan
lain-lain.
• Pemanfaatan lebih dari 4% untuk industri farmasi
dan komputer
• Pemanfaatan kurang dari 1% pada bidang sosial dan
pendidikan
7. FASILITATOR
• Lembaga Penelitian dan
Pengembangan (BALITBANG)
• Perguruan Tinggi (LPPPM –
Lembaga Penelitian,
Pengembangan dan
Pengabdian kepada
Masyarakat)
• Lembaga Ilmu Pengetahuan
8. METODE RESEARCH
• Teknik Riset Ilmiah Standar
– Tanpa mengharapkan hasil yang pasti (bentuk
riset ilmiah murni) atau untuk mendapatkan
prakiraan hasil yang mempunyai nilai
komersial dalam jangka pendek.
METODE DEVELOPMENT
• Bersifat praktis,
• Dilakukan oleh BPPT, Pusat Penelitian dan
Pengembangan di masing-masing
Departemen Pemerintah maupun
perusahaan.
9. TAHAPAN R & D
Potensi dan Pengumpul Desain Validasi
Masalah -an data Produk Desain
Uji Coba Revisi Uji Coba Revisi
Pemakaian Produk Produk Desain
Revisi Produksi Masal
Produk
10. Potensi dan Masalah
• Potensi adalah segala sesuatu yang bila
didayagunakan akan memiliki nilai tambah.
– Angin, air, sinar matahari (pembangkit tenaga)
– Minyak, batubara (sumber energi alternatif)
– hutan, pertanian
• Potensi akan berkembang menjadi masalah bila
tidak dapat mendayagunakan.
– Masalah potensi = sampah (didaur ulang)
11. Mengumpulkan Informasi
• Digunakan sebagai bahan perencanaan produk
tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah
tersebut. Diperlukan metode penelitian tersendiri
tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan
yang ingin dicapai.
• Bila hasil penelitian menunjukkan bahwa yang
menyebabkan produktivitas kerja unit pelayanan
tersebut karena faktor sistem kerja, maka peneliti
akan membuat sistem kerja baru yang diharapkan
dapat meningkatkan produktivitas kerja. Sistem
kerja baru tersebut adalah produk yang akan
dihasilkan oleh peneliti.
12. Desain Produk
• Diwujudkan dalam gambar atau
bagan, sehingga dapat digunakan
sebagai pedoman untuk menilai
dan membuatnya, serta perlu
dijelaskan pula mekanisme
pengunaan sistem berikut cara
kerja, kelebihan dan
kekurangannya.
13. Validasi Desain
• Dilakukan dengan menghadirkan beberapa pakar
atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk
menilai produk baru yang dirancang tersebut.
• Setiap pakar diminta menilai desain tersebut,
selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan
kekuatannya.
• Validasi dapat dilakukan dalam forum diskusi yang
sebelumnya diawali dengan presentasi peneliti
terhadap proses penelitian sampai ditemukan
desain tersebut beserta keunggulannya.
14. Perbaikan Desain
• Kelemahan yang telah terdeteksi
sebelumnya selanjutnya dicoba
untuk diminimalisir atau
dikurangi efeknya dengan cara
memperbaiki desain. Yang
bertugas memperbaiki desain
adalah peneliti yang ingin
menghasilkan produk tersebut.
15. Uji Coba Produk
• Dilakukan dengan eksperimen,
yaitu membandingkan
efektivitas dan efisiensi sistem
kerja lama dengan yang baru.
16. Revisi produk
• Pengujian produk dalam hal ini sistem
kerja baru menggunakan desain pretest
posttest group design (ada kelompok
eksperimen dan kontrol), maka untuk
mencari efektivitas dan efesiensi sistem
kerja baru, dengan cara menguji
signifikansi antara kelompok yang
dikenai sistem keja baru dengan
kelompok yang tetap menggunakan
sistem lama.
17. Uji Coba Pemakaian
• Setelah pengujian terhadap produk
berhasil, dan mungkin ada revisi yang
tidak terlalu penting, maka selanjutnya
produk yang berupa sistem kerja baru
diterapkan dalam kondisi nyata untuk
lingkup yang luas.
• Dalam operasinya sistem kerja baru
tersebut, tetap harus dinilai kekurangan
atau hambatan yang muncul guna untuk
perbaikan lebih lanjut
18. Revisi Produk
• Dilakukan apabila dalam pemakaian kondisi
nyata terdapat kekurangan dan kelemahan.
Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat
produk selalu mengevaluasi bagaimana
kinerja produk dalam hal ini adalah sistem
kerja.
• Perusahaan kendaraan bermotor, pesawat
terbang dan teknologi yang lain selalu
mengevaluasi kinerja produknya untuk
mengetahui kelemahan yang ada, sehingga
dapat digunakan untuk penyempurnaan dan
19. Pembuatan Produk Masal
• Dilakukan apabila produk yang telah diuji coba
dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi
masal.
• Contoh : pembuatan mesin untuk mengubah
sampah menjadi bahan yang bermanfaat,
akan diproduksi masal apabila berdasarkan
studi kelayakan baik dari aspek teknologi,
ekonomi, dan lingkungan memenuhi.
• Untuk dapat memproduksi masal, maka
peneliti perlu bekerjasama dengan
perusahaan.