SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
Fabianto Wangsamulya Page 1 of 16 19 November 2006
MANUAL CANDLESTICK
Versi 1.0
Oleh Fabianto Wangsamulya
Pengantar
Candlestick adalah satu teknik untuk memetakan pergerakan harga
pasar baik itu pasar saham, komoditi, atau juga valuta asing
(forex). Teknik ini termasuk ke dalam kelompok technical analysis
dan merupakan teknik tertua dalam techincal analysis. Teknik ini
diciptakan di Jepang oleh Munehisa Homma (1724-1803) yang
dikenal juga sebagai “Dewa Pasar” dalam dua bukunya Sakata
Senho dan Soba Sani No Den. Tahun 1991, Steve Nison
memperkenalkan teknik ini ke dunia Barat dalam bukunya Japanese
Candlestick Charting Technique.
Cara Membaca
Candlestick yang putih itu adalah candle bullish (naik) dan candle
yang hitam adalah candle bearish (turun).
Perhatikan bahwa pada candle itu ada yang disebut Body atau
badannya yaitu selisih antara open dan close dan juga Shadow atau
bayangan atau buntut yaitu selisih antara high/low dengan
open/close.
Panjang body dan shadow ini dalam analisis memegang peranan
yang sangat penting. Semakin panjang body dapat diartikan
semakin jelas arah pasar yang terlihat melalui candlestick. Semakin
panjang shadow menunjukkan semakin besar tekanan balik yang
diberikan pasar atas trend yang terlihat melalui candlestick.
Sebagai contoh saya kita lihat saja candlestick yang bullish (yang
putih).
Semakin panjang body maka semakin jelas trend bullish yang
terbentuk karena jarak antara open dan close yang semakin jauh.
Fabianto Wangsamulya Page 2 of 16 19 November 2006
Semakin panjang upper shadow (buntut yang di atas) maka
semakin besar tekanan resistance yang diberikan oleh titik high
atas trend bullish ini. Dan semakin panjang lower shadow (buntut
yang di bawah) maka semakin besar tekanan yang diberikan titik
low atas trend bullish ini. Dalam hal ini bisa juga kita artikan bahwa
high dan low itulah yang menjadi titik resistance dan support yang
tekanannya sebesar panjang shadow yang terbentuk.
Pola Candlestick
Ada banyak pola candlestick yang dipakai sebagai simulasi harga
yang terjadi di pasar. Pola-pola candlestick ini kemudian digunakan
untuk memprediksikan trend yang ada di pasar. Pola candlestick ini
sangat banyak dan bisa terbentuk bermacam-macam kombinasi
dari pola-pola standar. Di sini akan dijelaskan pola-pola candlestick
yang sering digunakan saja. Sebenarnya bukan pola candlesticknya
yang penting tetapi prinsip membaca dan mengartikan pola
candlestick sehingga kita bisa mengartikan pola apapun yang
muncul termasuk pola-pola yang tidak lazim.
Pola 1 Candle
1. Closing Yang Bozu
Pola ini adalah bullish candlestick yang mempunyai body yang
panjang, upper shadow yang panjang, dan tidak mempunyai lower
shadow (atau lower shadownya sangat pendek). Pola ini
menunjukkan tekanan bullish yang kuat dengan resistance yang
kuat juga. Di sini kita bisa lihat bahwa karena tidak mempunyai
lower shadow maka harga tidak sempat bergerak turun dari open
melainkan terus naik. Akan tetapi tekanan bullish dalam pola ini
dihambat di level high. Semakin panjang upper shadow, semakin
besar tekanan yang diberikan oleh resistance pada saat itu.
2. Closing Yin Bozu
Pola ini adalah bearish candlestick yang mempunyai body yang
panjang, upper shadow yang panjang, dan tidak mempunyai lower
shadow (atau lower shadownya sangat pendek). Pola ini
Fabianto Wangsamulya Page 3 of 16 19 November 2006
menunjukkan tekanan bearish yang kuat dengan resistance yang
kuat juga. Di sini kita bisa lihat bahwa upper shadow yang panjang
berarti harga sempat bergerak naik dari open tapi tekanan
resistance dan bearish sangat kuat sehingga harga bergerak ke
bawah sampai pada penutupan.
3. Shooting Star
Sesuai namanya bentuk pola ini mirip dengan bintang jatuh dengan
ekor di atas Pola ini mirip dengan Closing Yang/Yin Bozu tapi
dengan upper shadow yang jauh lebih panjang dibanding bodynya
(beberapa literatur menyatakan bahwa panjang upper shadow
harus minimal dua kali panjang body). Pola ini biasa muncul pada
saat akhir trend bullish yang mengindikasikan adanya tekanan
reversal yang cukup kuat terutama jika candlestick berikutnya
adalah bearish candlestick dengan volume yang besar. Semakin
panjang upper shadow maka semakin kuat tekanan reversal.
Sebenarnya warna body tidak terlalu berpengaruh hanya tekanan
reversal pada shooting star warna hitam (yin) lebih kuat daripada
shooting star warna putih (yang).
4. Inverted Hammer
Sesuai namanya bentuk pola ini mirip dengan palu yang terbalik
Pola ini mirip dengan Closing Yang/Yin Bozu tapi dengan upper
shadow yang jauh lebih panjang dibanding bodynya (beberapa
literatur menyatakan bahwa panjang upper shadow harus minimal
dua kali panjang body). Pola ini biasanya muncul pada saat akhir
trend bearish yang mengindikasikan adanya tekanan reversal yang
cukup kuat terutama jika candlestick berikutnya adalah bullish
candlestick dengan volume yang besar. Semakin panjang upper
shadow maka semakin kuat tekanan reversal. Sebenarnya warna
body tidak terlalu berpengaruh hanya tekanan reversal pada
Fabianto Wangsamulya Page 4 of 16 19 November 2006
inverted hammer warna putih (yang) lebih kuat daripada inverted
hammer warna hitam (yin).
5. Opening Yang Bozu
Pola ini adalah bullish candlestick yang mempunyai body yang
panjang, lower shadow yang panjang, dan tidak mempunyai upper
shadow (atau upper shadownya sangat pendek). Pola ini
menunjukkan tekanan bullish yang kuat dengan support yang kuat
juga. Di sini kita bisa lihat bahwa lower shadow yang panjang
berarti harga sempat bergerak turun dari open tapi tekanan support
dan bullish sangat kuat sehingga harga bergerak ke atas sampai
pada penutupan.
6. Opening Yin Bozu
Pola ini adalah bearish candlestick yang mempunyai body yang
panjang, lower shadow yang panjang, dan tidak mempunyai upper
shadow (atau upper shadownya sangat pendek). Pola ini
menunjukkan tekanan bearish yang kuat dengan support yang kuat
juga. Di sini kita bisa lihat bahwa karena tidak mempunyai upper
shadow maka harga tidak sempat bergerak naik dari open
melainkan terus turun. Akan tetapi tekanan bearish dalam pola ini
dihambat di level low. Semakin panjang lower shadow, semakin
besar tekanan yang diberikan oleh support pada saat itu.
7. Yang Umbrella
Pola ini mirip dengan Opening Yang Bozu tapi dengan lower shadow
yang jauh lebih panjang dibanding bodynya (beberapa literatur
Fabianto Wangsamulya Page 5 of 16 19 November 2006
menyatakan bahwa panjang lower shadow harus minimal dua kali
panjang body). Pola ini menunjukkan tekanan bearish yang kuat
melawan tekanan bullish dengan tekanan bullish yang lebih kuat
dibanding tekanan bearish. Pola ini biasa muncul pada akhir trend
bullish maupun bearish.
8. Yin Umbrella
Pola ini mirip dengan Opening Yin Bozu tapi dengan lower shadow
yang jauh lebih panjang dibanding bodynya (beberapa literatur
menyatakan bahwa panjang lower shadow harus minimal dua kali
panjang body). Pola ini menunjukkan tekanan bullish yang kuat
melawan tekanan bearish dengan tekanan bearish yang lebih kuat
dibanding tekanan bullish. Pola ini biasa muncul pada akhir trend
bullish maupun bearish.
9. Hanging Man
Pola ini sebenarnya adalah pola Umbrella (baik yang maupun yin)
yang muncul di trend bullish. Pola ini biasanya diartikan sebagai
munculnya peluang untuk merubah arah trend (reversal) menjadi
bearish terutama jika candlestick berikutnya adalah bearish
candlestick dengan volume yang besar. Sebenarnya warna body
tidak terlalu berpengaruh hanya tekanan reversal pada hanging
man warna hitam (yin) lebih kuat daripada hanging man warna
putih (yang).
10. Hammer
Pola ini sebenarnya adalah pola Umbrella (baik yang maupun yin)
yang muncul di trend bearish. Pola ini biasanya diartikan sebagai
munculnya peluang untuk merubah arah trend (reversal) menjadi
bullish terutama jika candlestick berikutnya adalah bullish
candlestick dengan volume yang besar. Sebenarnya warna body
tidak terlalu berpengaruh hanya tekanan reversal pada hanging
Fabianto Wangsamulya Page 6 of 16 19 November 2006
man warna putih (yang) lebih kuat daripada hanging man warna
hitam (yin).
11. Bullish Belt Hold
Pola ini adalah bullish candlestick yang memiliki body yang panjang,
upper shadow yang pendek dan tidak memiliki lower shadow (atau
lower shadownya sangat pendek) serta muncul pada trend bearish.
Pola ini menunjukkan tekanan bullish yang sangat kuat
mengalahkan tekanan bearish sehingga muncul peluang reversal
terutama jika candlestick berikutnya adalah bullish candlestick
dengan volume yang besar.
12. Bearish Belt Hold
Pola ini adalah bearish candlestick yang memiliki body yang
panjang, upper shadow yang pendek dan tidak memiliki lower
shadow (atau lower shadownya sangat pendek) serta muncul pada
trend bullish. Pola ini menunjukkan tekanan bearish yang sangat
kuat mengalahkan tekanan bullish sehingga muncul peluang
reversal terutama jika candlestick berikutnya adalah bearish
candlestick dengan volume yang besar.
13. Yang Marubozu
Pola ini adalah bullish candlestick yang memiliki body yang penjang
dan tidak memiliki shadow baik upper maupun lower (atau
shadownya sangat pendek). Pola ini menunjukkan sangat kuatnya
tekanan bullish.
Fabianto Wangsamulya Page 7 of 16 19 November 2006
14. Yin Marubozu
Pola ini adalah bearish candlestick yang memiliki body yang penjang
dan tidak memiliki shadow baik upper maupun lower (atau
shadownya sangat pendek). Pola ini menunjukkan sangat kuatnya
tekanan bearish.
15. Yang Toy
Pola ini adalah bullish candlestick dengan body dan shadow yang
pendek. Pola ini menunjukkan lemahnya pergerakan harga dengan
tekanan bullish yang lemah.
16. Yin Toy
Pola ini adalah bearish candlestick dengan body dan shadow yang
pendek. Pola ini menunjukkan lemahnya pergerakan harga dengan
tekanan bearish yang lemah.
17. Doji dan Long Legged Doji
Doji adalah candlestick yang tidak memiliki body (atau memiliki
body yang sangat pendek) tapi masih memiliki shadow sehingga
berbentuk salib atau tanda plus. Long Legged Doji adalah pola Doji
dengan shadow yang sangat panjang. Pola ini menunjukkan
keseimbangan antara tekanan bullish dan bearish. Pola ini bisa
diartikan sebagai ketidakjelasan arah pasar yang akan berbuntut
pada reversal atau malah penerusan trend. Jika pola ini muncul
maka konfirmasi candlestick berikutnya akan diperlukan.
Fabianto Wangsamulya Page 8 of 16 19 November 2006
18. Dragonfly Doji
Pola ini adalah doji dengan lower shadow yang panjang dan tidak
memiliki upper shadow sehingga berbentuk seperti huruf T. Pola ini
menunjukkan keseimbangan antara tekanan bullish dan bearish
walau tekanan bearish sempat mengungguli tekanan bullish. Jika
pola ini muncul maka konfirmasi candlestick berikutnya akan
diperlukan.
19. Pagoda Doji
Pola ini adalah doji dengan upper shadow yang panjang dan tidak
memiliki lower shadow sehingga berbentuk seperti huruf T terbalik.
Pola ini menunjukkan keseimbangan antara tekanan bullish dan
bearish walau tekanan bullish sempat mengungguli tekanan bullish.
Pada trend bullish, pola ini disebut juga Gravestone Doji karena
harga yang bergerak naik tapi gagal diumpamakan seperti serangan
yang gagal pada perang. Jika pola ini muncul maka konfirmasi
candlestick berikutnya akan diperlukan.
20. Four Price Doji
Pola ini adalah candlestick yang tidak memiliki baik body maupun
shadow sehingga berbentuk seperti tanda minus. Pola ini sangat
jarang ditemukan karena open, high, low, dan close ada pada titik
yang sama. Pola ini menunjukkan tidak bergeraknya harga atau
stagnansi. Jika pola ini muncul, sebaiknya tidak masuk pasar pada
saat itu.
Fabianto Wangsamulya Page 9 of 16 19 November 2006
Pola 2 Candle
1. Bullish Engulfing
Pola ini terdiri dari bearish candlestick dan bullish candlestick yang
panjangnya melebihi dan melampaui bearish candlestick. Pola ini
menunjukkan tekanan bullish yang menguat mengalahkan tekanan
bearish pada periode sebelumnya. Biasanya ini diartikan sebagai
sinyal untuk buy karena tekanan bullish yang meningkat.
2. Bearish Engulfing
Pola ini terdiri dari bullish candlestick dan bearish candlestick yang
panjangnya melebihi dan melampaui bullish candlestick. Pola ini
menunjukkan tekanan bearish yang menguat mengalahkan tekanan
bullish pada periode sebelumnya. Biasanya ini diartikan sebagai
sinyal untuk sell karena tekanan bearish yang meningkat.
3. Bullish Piercing Line
Pola ini terdiri dari bearish candlestick yang panjang dan bullish
candlestick yang juga panjang. Berbeda dengan Bullish Engulfing,
pada pola ini bullish candlestick tidak melampaui bearish
candlestick. Harga open bullish candlestick ada di bawah harga low
bearish candlestick dan harga close bullish candlestick ada di antara
body bearish candlestick dan lebih dari harga tengahnya. Pola ini
menunjukkan tekanan bullish yang menguat mengalahkan tekanan
bearish pada periode sebelumnya. Biasanya ini diartikan sebagai
sinyal untuk buy karena tekanan bullish yang meningkat walaupun
sinyal untuk buy pada pola ini lebih lemah dibanding pada pola
Bullish Engulfing.
Fabianto Wangsamulya Page 10 of 16 19 November 2006
4. Dark Cloud Cover
Pola ini terdiri dari bullish candlestick yang panjang dan bearish
candlestick yang juga panjang. Berbeda dengan Bearish Engulfing,
pada pola ini bearish candlestick tidak melampaui bullish
candlestick. Harga open bearish candlestick ada di atas harga high
bullish candlestick dan harga close bearish candlestick ada di antara
body bullish candlestick dan kurang dari harga tengahnya. Pola ini
menunjukkan tekanan bearish yang menguat mengalahkan tekanan
bullish pada periode sebelumnya. Biasanya ini diartikan sebagai
sinyal untuk sell karena tekanan bearish yang meningkat walaupun
sinyal untuk sell pada pola ini lebih lemah dibanding pada pola
Bearish Engulfing.
5. In Neck Line
Pola ini terdiri dari bearish/bullish candlestick yang panjang dan
bullish/bearish candlestick yang harga closenya di antara body
bearish/bullish candlestick. Pola ini menunjukkan tekanan
bullish/bearish yang kuat tapi belum dapat mengalahkan tekanan
bearish/bullish periode sebelumnya. Pola ini tidak diartikan sebagai
sinyal reversal tetapi sinyal untuk trend berlanjut karena tekanan
balik trend yang belum dapat mengalahkan tekanan trend diartikan
sebagai koreksi.
6. On Neck Line
Pola ini mirip dengan In Neck Line. Perbedaan pola ini dengan In
Neck Line terletak pada harga close candlestick kedua. Pada pola ini
harga close candlestick kedua dekat dengan harga low/high
candlestick sebelumnya dan terletak di luar candlestick sebelumnya.
Pola ini menunjukkan tekanan bullish/bearish yang cukup kuat tapi
belum dapat mengalahkan tekanan bearish/bullish periode
Fabianto Wangsamulya Page 11 of 16 19 November 2006
sebelumnya. Tekanan balik (melawan trend) pada pola ini lebih
lemah dibanding pola In Neck Line. Pola ini tidak diartikan sebagai
sinyal reversal tetapi sinyal untuk trend berlanjut karena tekanan
balik trend yang belum dapat mengalahkan tekanan trend diartikan
sebagai koreksi.
7. Bullish Separating Lines
Pola ini muncul pada trend bullish (naik) yang terdiri dari bearish
candlestick dan bullish candlestick yang memiliki harga open yang
sama. Pola ini menunjukkan pada trend bullish telah terjadi koreksi
dan tekanan bullish yang sangat kuat mengakibatkan bullish
candlestick memiliki harga open yang sama dengan bearish
candlestick sebelumnya. Pola ini diartikan sebagai trend bullish
yang berlanjut setelah mengalami koreksi.
8. Bearish Separating Lines
Pola ini muncul pada trend bearish (turun) yang terdiri dari bullish
candlestick dan bearish candlestick yang memiliki harga open yang
sama. Pola ini menunjukkan pada trend bearish telah terjadi koreksi
dan tekanan bearish yang sangat kuat mengakibatkan bearish
candlestick memiliki harga open yang sama dengan bullish
candlestick sebelumnya. Pola ini diartikan sebagai trend bearish
yang berlanjut setelah mengalami koreksi.
9. Bullish Harami dan Bullish Harami Cross
dan
Pola ini terdiri dari bearish candlestick yang panjang dan candlestick
yang pendek atau doji yang (bodynya) berada di dalam area
bearish candlestick yang panjang. Menurut literatur, Harami adalah
bahasa Jepang kuno untuk hamil. Candlestick yang panjang
diumpamakan “ibu” dan candlestick yang pendek diumpamakan
“bayi”. Pola ini menunjukkan tekanan bearish yang makin melemah
tapi tekanan bullish belum cukup kuat untuk reversal. Sebenarnya
warna body tidak terlalu berpengaruh hanya pelemahan tekanan
Fabianto Wangsamulya Page 12 of 16 19 November 2006
bearish candlestick warna putih lebih kuat atau lebih jauh daripada
candlestick warna hitam. Pola Bullish Harami ini sering diartikan
sebagai akhir trend bearish yang masih menunggu konfirmasi tapi
saya melihat bahwa pola ini bisa juga berarti ada peluang koreksi
trend untuk melanjutkan trend bearishnya.
10. Bearish Harami dan Bearish Harami Cross
dan
Pola ini terdiri dari bullish candlestick yang panjang dan candlestick
yang pendek atau doji yang (bodynya) berada di dalam area bullish
candlestick yang panjang. Pola ini menunjukkan tekanan bullish
yang makin melemah tapi tekanan bearish belum cukup kuat untuk
reversal. Sebenarnya warna body tidak terlalu berpengaruh hanya
pelemahan tekanan bullish candlestick warna hitam lebih kuat atau
lebih jauh daripada candlestick warna putih. Pola Bearish Harami ini
sering diartikan sebagai akhir trend bullish yang masih menunggu
konfirmasi tapi saya melihat bahwa pola ini bisa juga berarti ada
peluang koreksi trend untuk melanjutkan trend bullishnya.
3 Candle
1. Three White Soldiers
Pola ini terdiri dari tiga bullish candlestick yang harga open dan
closenya semakin naik. Pola ini menunjukkan tekanan bullish yang
semakin meningkat. Pada akhir trend bearish, pola ini adalah sinyal
reversal atau pergantian trend dari bearish ke bullish.
2. Three Black Crows
Pola ini terdiri dari tiga bearish candlestick yang harga open dan
closenya semakin turun. Pola ini menunjukkan tekanan bearish
yang semakin meningkat. Pada akhir trend bullish, pola ini adalah
sinyal reversal atau pergantian trend dari bullish ke bearish.
Fabianto Wangsamulya Page 13 of 16 19 November 2006
3. Bullish Abandoned Baby
Pola ini terdiri dari bearish candlestick, doji yang memiliki gap
dengan bearish candlestick sebelumnya dan bullish candlestick
setelahnya (harga high doji lebih rendah daripada harga low bearish
candlestick dan bullish candlestick), dan bullish candlestick. Pola ini
menunjukkan tekanan bearish yang kuat tiba2 melemah dan
langsung dihantam oleh tekanan bullish yang kuat sehingga
terbentuk gap. Beberapa literatur menyatakan bahwa pola ini
jarang terjadi dan mengindikasikan sinyal reversal dari trend
bearish menuju bullish.
4. Bearish Abandoned Baby
Pola ini terdiri dari bullish candlestick, doji yang memiliki gap
dengan bullish candlestick sebelumnya dan bearish candlestick
setelahnya (harga low doji lebih rendah daripada harga high bullish
candlestick dan bearish candlestick), dan bearish candlestick. Pola
ini menunjukkan tekanan bullish yang kuat tiba2 melemah dan
langsung dihantam oleh tekanan bearish yang kuat sehingga
terbentuk gap. Beberapa literatur menyatakan bahwa pola ini
jarang terjadi dan mengindikasikan sinyal reversal dari trend bullish
menuju bearish.
5. Morning Star dan Morning Doji Star
dan
Pola ini terdiri dari bearish candlestick, sebuah candlestick pendek
(atau doji) yang memiliki gap dengan bearish candlestick
sebelumnya, dan sebuah bullish candlestick. Pola ini menunjukkan
tekanan bearish yang kuat tiba2 semakin melemah dan dihantam
oleh tekanan bullish yang semakin menguat. Pola ini diartikan
sebagai sinyal reversal dari trend bearish menuju bullish terutama
jika volume pada candlestick ketiga meningkat. Warna body dari
candlestick kedua yang pendek tidak terlalu berpengaruh, hanya
Fabianto Wangsamulya Page 14 of 16 19 November 2006
candlestick kedua warna putih menunjukkan tekanan bullish yang
lebih kuat daripada candlestick kedua warna hitam.
6. Evening Star dan Evening Doji Star
dan
Pola ini terdiri dari bullish candlestick, sebuah candlestick pendek
yang memiliki gap dengan bullish candlestick sebelumnya, dan
sebuah bearish candlestick. Pola ini menunjukkan tekanan bullish
yang kuat tiba2 semakin melemah dan dihantam oleh tekanan
bearish yang semakin menguat. Pola ini diartikan sebagai sinyal
reversal dari trend bullish menuju bearish terutama jika volume
pada candlestick ketiga meningkat. Warna body dari candlestick
kedua yang pendek tidak terlalu berpengaruh, hanya candlestick
kedua warna hitam menunjukkan tekanan bearish yang lebih kuat
daripada candlestick kedua warna putih.
7. Bullish Tri Star
Pola ini terdiri dari tiga buah doji dengan gap antara doji pertama
dengan doji kedua dan antara doji kedua dengan doji ketiga. Pola
ini menunjukkan tekanan bearish yang melemah tiba2 dihantam
oleh tekanan bullish yang lemah juga. Pola ini juga jarang terjadi
dan diartikan juga sebagai sinyal reversal dari bearish ke bullish.
8. Bearish Tri Star
Pola ini terdiri dari tiga buah doji dengan gap antara doji pertama
dengan doji kedua dan antara doji kedua dengan doji ketiga. Pola
ini menunjukkan tekanan bullish yang melemah tiba2 dihantam oleh
tekanan bearish yang lemah juga. Pola ini juga jarang terjadi dan
diartikan juga sebagai sinyal reversal dari bullish ke bearish.
Fabianto Wangsamulya Page 15 of 16 19 November 2006
9. Upside Tasuki Gap
Pola ini terdiri dari dua buah bullish candlestick yang memiliki gap di
antaranya dan sebuah bearish candlestick yang harga closenya di
dalam gap tersebut. Pola ini menunjukkan tekanan bullish yang
sangat kuat mengalami koreksi dan berpeluang melanjutkan trend
bullishnya karena tekanan bearishnya belum mengalahkan tekanan
bullish yang kuat.
10. Downside Tasuki Gap
Pola ini terdiri dari dua buah bearish candlestick yang memiliki gap
di antaranya dan sebuah bullish candlestick yang harga closenya di
dalam gap tersebut. Pola ini menunjukkan tekanan bearish yang
sangat kuat mengalami koreksi dan berpeluang melanjutkan trend
bearishnya karena tekanan bullishnya belum mengalahkan tekanan
bearish yang kuat.
Complex Candle
1. Rising Three Method
Pola ini terdiri dari lima buah candlestick yaitu dua buah bullish
candlestick yang panjang dan tiga buah candlestick yang semakin
menurun yang panjangnya ada di dalam body candlestick pertama.
Syarat tambahan bagi pola ini adalah minimal dua di antara tiga
candlestick yang pendek adalah bearish candlestick (warna hitam).
Pola ini menunjukkan tekanan bullish yang kuat mengalami koreksi
yang cukup signifikan dan melanjutkan kembali trend bullishnya.
Fabianto Wangsamulya Page 16 of 16 19 November 2006
2. Falling Three Method
Pola ini terdiri dari lima buah candlestick yaitu dua buah bearish
candlestick yang panjang dan tiga buah candlestick yang semakin
menaik yang panjangnya ada di dalam body candlestick pertama.
Syarat tambahan bagi pola ini adalah minimal dua di antara tiga
candlestick yang pendek adalah bullish candlestick (warna putih).
Pola ini menunjukkan tekanan bearish yang kuat mengalami koreksi
yang cukup signifikan dan melanjutkan kembali trend bearishnya.
Kesimpulan
Pola candlestick digunakan untuk membaca pergerakan pasar. Kita
telah mempelajari cara membaca dan pola-pola dasar candlestick.
Di luar pola-pola itu masih ada banyak pola lain sehingga hal
terpenting dalam menggunakan pola candlestick ini bukanlah
mengetahui atau menghafal pola-polanya tetapi memahami tarik
menarik antara tekanan/kekuatan bullish (naik) dengan bearish
(turun) atau antara Yang (naik) dan Yin (turun) sehingga kita bisa
memahami pergerakan pasar dengan baik.
Referensi
http://www.elliottgann.com/en/index.php/Japanese_Candlesticks,
diambil tanggal 8 November 2006

More Related Content

Viewers also liked

Pasar Saham - 12 Pengenalan Analisis Teknikal 2
Pasar Saham - 12 Pengenalan Analisis Teknikal 2Pasar Saham - 12 Pengenalan Analisis Teknikal 2
Pasar Saham - 12 Pengenalan Analisis Teknikal 2KuliahKita
 
Pasar Saham - 20 Teori Dow
Pasar Saham - 20 Teori DowPasar Saham - 20 Teori Dow
Pasar Saham - 20 Teori DowKuliahKita
 
Pasar Saham -15 Pola Deret Candlestick
Pasar Saham -15 Pola Deret CandlestickPasar Saham -15 Pola Deret Candlestick
Pasar Saham -15 Pola Deret CandlestickKuliahKita
 
Pasar Saham - 03 Financial Intermediaries
Pasar Saham - 03 Financial IntermediariesPasar Saham - 03 Financial Intermediaries
Pasar Saham - 03 Financial IntermediariesKuliahKita
 
Pasar Saham - 01 Pengenalan Investasi
Pasar Saham - 01 Pengenalan InvestasiPasar Saham - 01 Pengenalan Investasi
Pasar Saham - 01 Pengenalan InvestasiKuliahKita
 
Pasar Saham -27 financial ratio 01
Pasar Saham -27 financial ratio  01Pasar Saham -27 financial ratio  01
Pasar Saham -27 financial ratio 01KuliahKita
 
Pasar Saham - 17 Volume
Pasar Saham - 17 VolumePasar Saham - 17 Volume
Pasar Saham - 17 VolumeKuliahKita
 
Pasar Saham - 19 Indikator
Pasar Saham - 19 IndikatorPasar Saham - 19 Indikator
Pasar Saham - 19 IndikatorKuliahKita
 
Pasar Saham - 23 Membaca Laporan Keuangan
Pasar Saham - 23 Membaca Laporan KeuanganPasar Saham - 23 Membaca Laporan Keuangan
Pasar Saham - 23 Membaca Laporan KeuanganKuliahKita
 
Analisa Teknikal Pada Bursa Saham
Analisa Teknikal Pada Bursa SahamAnalisa Teknikal Pada Bursa Saham
Analisa Teknikal Pada Bursa SahamAufari Indra
 
Pasar Saham - 14 Pengenalan Candlestick
Pasar Saham - 14 Pengenalan CandlestickPasar Saham - 14 Pengenalan Candlestick
Pasar Saham - 14 Pengenalan CandlestickKuliahKita
 
CSS Eksperimen - 05-2 Popup Menu
CSS Eksperimen - 05-2 Popup MenuCSS Eksperimen - 05-2 Popup Menu
CSS Eksperimen - 05-2 Popup MenuKuliahKita
 
6 pola candlestick yg paling menguntungkan
6 pola candlestick yg paling menguntungkan6 pola candlestick yg paling menguntungkan
6 pola candlestick yg paling menguntungkankinoaja8000
 

Viewers also liked (14)

Pasar Saham - 12 Pengenalan Analisis Teknikal 2
Pasar Saham - 12 Pengenalan Analisis Teknikal 2Pasar Saham - 12 Pengenalan Analisis Teknikal 2
Pasar Saham - 12 Pengenalan Analisis Teknikal 2
 
Pasar Saham - 20 Teori Dow
Pasar Saham - 20 Teori DowPasar Saham - 20 Teori Dow
Pasar Saham - 20 Teori Dow
 
Pasar Saham -15 Pola Deret Candlestick
Pasar Saham -15 Pola Deret CandlestickPasar Saham -15 Pola Deret Candlestick
Pasar Saham -15 Pola Deret Candlestick
 
Pasar Saham - 03 Financial Intermediaries
Pasar Saham - 03 Financial IntermediariesPasar Saham - 03 Financial Intermediaries
Pasar Saham - 03 Financial Intermediaries
 
Pasar Saham - 01 Pengenalan Investasi
Pasar Saham - 01 Pengenalan InvestasiPasar Saham - 01 Pengenalan Investasi
Pasar Saham - 01 Pengenalan Investasi
 
Pasar Saham -27 financial ratio 01
Pasar Saham -27 financial ratio  01Pasar Saham -27 financial ratio  01
Pasar Saham -27 financial ratio 01
 
Pasar Saham - 17 Volume
Pasar Saham - 17 VolumePasar Saham - 17 Volume
Pasar Saham - 17 Volume
 
Pasar Saham - 19 Indikator
Pasar Saham - 19 IndikatorPasar Saham - 19 Indikator
Pasar Saham - 19 Indikator
 
Pasar Saham - 23 Membaca Laporan Keuangan
Pasar Saham - 23 Membaca Laporan KeuanganPasar Saham - 23 Membaca Laporan Keuangan
Pasar Saham - 23 Membaca Laporan Keuangan
 
Analisa Teknikal Pada Bursa Saham
Analisa Teknikal Pada Bursa SahamAnalisa Teknikal Pada Bursa Saham
Analisa Teknikal Pada Bursa Saham
 
Contoh penganggaran pada perusahaan
Contoh penganggaran pada perusahaanContoh penganggaran pada perusahaan
Contoh penganggaran pada perusahaan
 
Pasar Saham - 14 Pengenalan Candlestick
Pasar Saham - 14 Pengenalan CandlestickPasar Saham - 14 Pengenalan Candlestick
Pasar Saham - 14 Pengenalan Candlestick
 
CSS Eksperimen - 05-2 Popup Menu
CSS Eksperimen - 05-2 Popup MenuCSS Eksperimen - 05-2 Popup Menu
CSS Eksperimen - 05-2 Popup Menu
 
6 pola candlestick yg paling menguntungkan
6 pola candlestick yg paling menguntungkan6 pola candlestick yg paling menguntungkan
6 pola candlestick yg paling menguntungkan
 

Recently uploaded

Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsunghaechanlee650
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okegaluhmutiara
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisGallynDityaManggala
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSriHandayani820917
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanHakamNiazi
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianHALIABUTRA1
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptpebipebriyantimdpl
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121tubagus30
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 

Recently uploaded (20)

Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 

Manual candlestick

  • 1. Fabianto Wangsamulya Page 1 of 16 19 November 2006 MANUAL CANDLESTICK Versi 1.0 Oleh Fabianto Wangsamulya Pengantar Candlestick adalah satu teknik untuk memetakan pergerakan harga pasar baik itu pasar saham, komoditi, atau juga valuta asing (forex). Teknik ini termasuk ke dalam kelompok technical analysis dan merupakan teknik tertua dalam techincal analysis. Teknik ini diciptakan di Jepang oleh Munehisa Homma (1724-1803) yang dikenal juga sebagai “Dewa Pasar” dalam dua bukunya Sakata Senho dan Soba Sani No Den. Tahun 1991, Steve Nison memperkenalkan teknik ini ke dunia Barat dalam bukunya Japanese Candlestick Charting Technique. Cara Membaca Candlestick yang putih itu adalah candle bullish (naik) dan candle yang hitam adalah candle bearish (turun). Perhatikan bahwa pada candle itu ada yang disebut Body atau badannya yaitu selisih antara open dan close dan juga Shadow atau bayangan atau buntut yaitu selisih antara high/low dengan open/close. Panjang body dan shadow ini dalam analisis memegang peranan yang sangat penting. Semakin panjang body dapat diartikan semakin jelas arah pasar yang terlihat melalui candlestick. Semakin panjang shadow menunjukkan semakin besar tekanan balik yang diberikan pasar atas trend yang terlihat melalui candlestick. Sebagai contoh saya kita lihat saja candlestick yang bullish (yang putih). Semakin panjang body maka semakin jelas trend bullish yang terbentuk karena jarak antara open dan close yang semakin jauh.
  • 2. Fabianto Wangsamulya Page 2 of 16 19 November 2006 Semakin panjang upper shadow (buntut yang di atas) maka semakin besar tekanan resistance yang diberikan oleh titik high atas trend bullish ini. Dan semakin panjang lower shadow (buntut yang di bawah) maka semakin besar tekanan yang diberikan titik low atas trend bullish ini. Dalam hal ini bisa juga kita artikan bahwa high dan low itulah yang menjadi titik resistance dan support yang tekanannya sebesar panjang shadow yang terbentuk. Pola Candlestick Ada banyak pola candlestick yang dipakai sebagai simulasi harga yang terjadi di pasar. Pola-pola candlestick ini kemudian digunakan untuk memprediksikan trend yang ada di pasar. Pola candlestick ini sangat banyak dan bisa terbentuk bermacam-macam kombinasi dari pola-pola standar. Di sini akan dijelaskan pola-pola candlestick yang sering digunakan saja. Sebenarnya bukan pola candlesticknya yang penting tetapi prinsip membaca dan mengartikan pola candlestick sehingga kita bisa mengartikan pola apapun yang muncul termasuk pola-pola yang tidak lazim. Pola 1 Candle 1. Closing Yang Bozu Pola ini adalah bullish candlestick yang mempunyai body yang panjang, upper shadow yang panjang, dan tidak mempunyai lower shadow (atau lower shadownya sangat pendek). Pola ini menunjukkan tekanan bullish yang kuat dengan resistance yang kuat juga. Di sini kita bisa lihat bahwa karena tidak mempunyai lower shadow maka harga tidak sempat bergerak turun dari open melainkan terus naik. Akan tetapi tekanan bullish dalam pola ini dihambat di level high. Semakin panjang upper shadow, semakin besar tekanan yang diberikan oleh resistance pada saat itu. 2. Closing Yin Bozu Pola ini adalah bearish candlestick yang mempunyai body yang panjang, upper shadow yang panjang, dan tidak mempunyai lower shadow (atau lower shadownya sangat pendek). Pola ini
  • 3. Fabianto Wangsamulya Page 3 of 16 19 November 2006 menunjukkan tekanan bearish yang kuat dengan resistance yang kuat juga. Di sini kita bisa lihat bahwa upper shadow yang panjang berarti harga sempat bergerak naik dari open tapi tekanan resistance dan bearish sangat kuat sehingga harga bergerak ke bawah sampai pada penutupan. 3. Shooting Star Sesuai namanya bentuk pola ini mirip dengan bintang jatuh dengan ekor di atas Pola ini mirip dengan Closing Yang/Yin Bozu tapi dengan upper shadow yang jauh lebih panjang dibanding bodynya (beberapa literatur menyatakan bahwa panjang upper shadow harus minimal dua kali panjang body). Pola ini biasa muncul pada saat akhir trend bullish yang mengindikasikan adanya tekanan reversal yang cukup kuat terutama jika candlestick berikutnya adalah bearish candlestick dengan volume yang besar. Semakin panjang upper shadow maka semakin kuat tekanan reversal. Sebenarnya warna body tidak terlalu berpengaruh hanya tekanan reversal pada shooting star warna hitam (yin) lebih kuat daripada shooting star warna putih (yang). 4. Inverted Hammer Sesuai namanya bentuk pola ini mirip dengan palu yang terbalik Pola ini mirip dengan Closing Yang/Yin Bozu tapi dengan upper shadow yang jauh lebih panjang dibanding bodynya (beberapa literatur menyatakan bahwa panjang upper shadow harus minimal dua kali panjang body). Pola ini biasanya muncul pada saat akhir trend bearish yang mengindikasikan adanya tekanan reversal yang cukup kuat terutama jika candlestick berikutnya adalah bullish candlestick dengan volume yang besar. Semakin panjang upper shadow maka semakin kuat tekanan reversal. Sebenarnya warna body tidak terlalu berpengaruh hanya tekanan reversal pada
  • 4. Fabianto Wangsamulya Page 4 of 16 19 November 2006 inverted hammer warna putih (yang) lebih kuat daripada inverted hammer warna hitam (yin). 5. Opening Yang Bozu Pola ini adalah bullish candlestick yang mempunyai body yang panjang, lower shadow yang panjang, dan tidak mempunyai upper shadow (atau upper shadownya sangat pendek). Pola ini menunjukkan tekanan bullish yang kuat dengan support yang kuat juga. Di sini kita bisa lihat bahwa lower shadow yang panjang berarti harga sempat bergerak turun dari open tapi tekanan support dan bullish sangat kuat sehingga harga bergerak ke atas sampai pada penutupan. 6. Opening Yin Bozu Pola ini adalah bearish candlestick yang mempunyai body yang panjang, lower shadow yang panjang, dan tidak mempunyai upper shadow (atau upper shadownya sangat pendek). Pola ini menunjukkan tekanan bearish yang kuat dengan support yang kuat juga. Di sini kita bisa lihat bahwa karena tidak mempunyai upper shadow maka harga tidak sempat bergerak naik dari open melainkan terus turun. Akan tetapi tekanan bearish dalam pola ini dihambat di level low. Semakin panjang lower shadow, semakin besar tekanan yang diberikan oleh support pada saat itu. 7. Yang Umbrella Pola ini mirip dengan Opening Yang Bozu tapi dengan lower shadow yang jauh lebih panjang dibanding bodynya (beberapa literatur
  • 5. Fabianto Wangsamulya Page 5 of 16 19 November 2006 menyatakan bahwa panjang lower shadow harus minimal dua kali panjang body). Pola ini menunjukkan tekanan bearish yang kuat melawan tekanan bullish dengan tekanan bullish yang lebih kuat dibanding tekanan bearish. Pola ini biasa muncul pada akhir trend bullish maupun bearish. 8. Yin Umbrella Pola ini mirip dengan Opening Yin Bozu tapi dengan lower shadow yang jauh lebih panjang dibanding bodynya (beberapa literatur menyatakan bahwa panjang lower shadow harus minimal dua kali panjang body). Pola ini menunjukkan tekanan bullish yang kuat melawan tekanan bearish dengan tekanan bearish yang lebih kuat dibanding tekanan bullish. Pola ini biasa muncul pada akhir trend bullish maupun bearish. 9. Hanging Man Pola ini sebenarnya adalah pola Umbrella (baik yang maupun yin) yang muncul di trend bullish. Pola ini biasanya diartikan sebagai munculnya peluang untuk merubah arah trend (reversal) menjadi bearish terutama jika candlestick berikutnya adalah bearish candlestick dengan volume yang besar. Sebenarnya warna body tidak terlalu berpengaruh hanya tekanan reversal pada hanging man warna hitam (yin) lebih kuat daripada hanging man warna putih (yang). 10. Hammer Pola ini sebenarnya adalah pola Umbrella (baik yang maupun yin) yang muncul di trend bearish. Pola ini biasanya diartikan sebagai munculnya peluang untuk merubah arah trend (reversal) menjadi bullish terutama jika candlestick berikutnya adalah bullish candlestick dengan volume yang besar. Sebenarnya warna body tidak terlalu berpengaruh hanya tekanan reversal pada hanging
  • 6. Fabianto Wangsamulya Page 6 of 16 19 November 2006 man warna putih (yang) lebih kuat daripada hanging man warna hitam (yin). 11. Bullish Belt Hold Pola ini adalah bullish candlestick yang memiliki body yang panjang, upper shadow yang pendek dan tidak memiliki lower shadow (atau lower shadownya sangat pendek) serta muncul pada trend bearish. Pola ini menunjukkan tekanan bullish yang sangat kuat mengalahkan tekanan bearish sehingga muncul peluang reversal terutama jika candlestick berikutnya adalah bullish candlestick dengan volume yang besar. 12. Bearish Belt Hold Pola ini adalah bearish candlestick yang memiliki body yang panjang, upper shadow yang pendek dan tidak memiliki lower shadow (atau lower shadownya sangat pendek) serta muncul pada trend bullish. Pola ini menunjukkan tekanan bearish yang sangat kuat mengalahkan tekanan bullish sehingga muncul peluang reversal terutama jika candlestick berikutnya adalah bearish candlestick dengan volume yang besar. 13. Yang Marubozu Pola ini adalah bullish candlestick yang memiliki body yang penjang dan tidak memiliki shadow baik upper maupun lower (atau shadownya sangat pendek). Pola ini menunjukkan sangat kuatnya tekanan bullish.
  • 7. Fabianto Wangsamulya Page 7 of 16 19 November 2006 14. Yin Marubozu Pola ini adalah bearish candlestick yang memiliki body yang penjang dan tidak memiliki shadow baik upper maupun lower (atau shadownya sangat pendek). Pola ini menunjukkan sangat kuatnya tekanan bearish. 15. Yang Toy Pola ini adalah bullish candlestick dengan body dan shadow yang pendek. Pola ini menunjukkan lemahnya pergerakan harga dengan tekanan bullish yang lemah. 16. Yin Toy Pola ini adalah bearish candlestick dengan body dan shadow yang pendek. Pola ini menunjukkan lemahnya pergerakan harga dengan tekanan bearish yang lemah. 17. Doji dan Long Legged Doji Doji adalah candlestick yang tidak memiliki body (atau memiliki body yang sangat pendek) tapi masih memiliki shadow sehingga berbentuk salib atau tanda plus. Long Legged Doji adalah pola Doji dengan shadow yang sangat panjang. Pola ini menunjukkan keseimbangan antara tekanan bullish dan bearish. Pola ini bisa diartikan sebagai ketidakjelasan arah pasar yang akan berbuntut pada reversal atau malah penerusan trend. Jika pola ini muncul maka konfirmasi candlestick berikutnya akan diperlukan.
  • 8. Fabianto Wangsamulya Page 8 of 16 19 November 2006 18. Dragonfly Doji Pola ini adalah doji dengan lower shadow yang panjang dan tidak memiliki upper shadow sehingga berbentuk seperti huruf T. Pola ini menunjukkan keseimbangan antara tekanan bullish dan bearish walau tekanan bearish sempat mengungguli tekanan bullish. Jika pola ini muncul maka konfirmasi candlestick berikutnya akan diperlukan. 19. Pagoda Doji Pola ini adalah doji dengan upper shadow yang panjang dan tidak memiliki lower shadow sehingga berbentuk seperti huruf T terbalik. Pola ini menunjukkan keseimbangan antara tekanan bullish dan bearish walau tekanan bullish sempat mengungguli tekanan bullish. Pada trend bullish, pola ini disebut juga Gravestone Doji karena harga yang bergerak naik tapi gagal diumpamakan seperti serangan yang gagal pada perang. Jika pola ini muncul maka konfirmasi candlestick berikutnya akan diperlukan. 20. Four Price Doji Pola ini adalah candlestick yang tidak memiliki baik body maupun shadow sehingga berbentuk seperti tanda minus. Pola ini sangat jarang ditemukan karena open, high, low, dan close ada pada titik yang sama. Pola ini menunjukkan tidak bergeraknya harga atau stagnansi. Jika pola ini muncul, sebaiknya tidak masuk pasar pada saat itu.
  • 9. Fabianto Wangsamulya Page 9 of 16 19 November 2006 Pola 2 Candle 1. Bullish Engulfing Pola ini terdiri dari bearish candlestick dan bullish candlestick yang panjangnya melebihi dan melampaui bearish candlestick. Pola ini menunjukkan tekanan bullish yang menguat mengalahkan tekanan bearish pada periode sebelumnya. Biasanya ini diartikan sebagai sinyal untuk buy karena tekanan bullish yang meningkat. 2. Bearish Engulfing Pola ini terdiri dari bullish candlestick dan bearish candlestick yang panjangnya melebihi dan melampaui bullish candlestick. Pola ini menunjukkan tekanan bearish yang menguat mengalahkan tekanan bullish pada periode sebelumnya. Biasanya ini diartikan sebagai sinyal untuk sell karena tekanan bearish yang meningkat. 3. Bullish Piercing Line Pola ini terdiri dari bearish candlestick yang panjang dan bullish candlestick yang juga panjang. Berbeda dengan Bullish Engulfing, pada pola ini bullish candlestick tidak melampaui bearish candlestick. Harga open bullish candlestick ada di bawah harga low bearish candlestick dan harga close bullish candlestick ada di antara body bearish candlestick dan lebih dari harga tengahnya. Pola ini menunjukkan tekanan bullish yang menguat mengalahkan tekanan bearish pada periode sebelumnya. Biasanya ini diartikan sebagai sinyal untuk buy karena tekanan bullish yang meningkat walaupun sinyal untuk buy pada pola ini lebih lemah dibanding pada pola Bullish Engulfing.
  • 10. Fabianto Wangsamulya Page 10 of 16 19 November 2006 4. Dark Cloud Cover Pola ini terdiri dari bullish candlestick yang panjang dan bearish candlestick yang juga panjang. Berbeda dengan Bearish Engulfing, pada pola ini bearish candlestick tidak melampaui bullish candlestick. Harga open bearish candlestick ada di atas harga high bullish candlestick dan harga close bearish candlestick ada di antara body bullish candlestick dan kurang dari harga tengahnya. Pola ini menunjukkan tekanan bearish yang menguat mengalahkan tekanan bullish pada periode sebelumnya. Biasanya ini diartikan sebagai sinyal untuk sell karena tekanan bearish yang meningkat walaupun sinyal untuk sell pada pola ini lebih lemah dibanding pada pola Bearish Engulfing. 5. In Neck Line Pola ini terdiri dari bearish/bullish candlestick yang panjang dan bullish/bearish candlestick yang harga closenya di antara body bearish/bullish candlestick. Pola ini menunjukkan tekanan bullish/bearish yang kuat tapi belum dapat mengalahkan tekanan bearish/bullish periode sebelumnya. Pola ini tidak diartikan sebagai sinyal reversal tetapi sinyal untuk trend berlanjut karena tekanan balik trend yang belum dapat mengalahkan tekanan trend diartikan sebagai koreksi. 6. On Neck Line Pola ini mirip dengan In Neck Line. Perbedaan pola ini dengan In Neck Line terletak pada harga close candlestick kedua. Pada pola ini harga close candlestick kedua dekat dengan harga low/high candlestick sebelumnya dan terletak di luar candlestick sebelumnya. Pola ini menunjukkan tekanan bullish/bearish yang cukup kuat tapi belum dapat mengalahkan tekanan bearish/bullish periode
  • 11. Fabianto Wangsamulya Page 11 of 16 19 November 2006 sebelumnya. Tekanan balik (melawan trend) pada pola ini lebih lemah dibanding pola In Neck Line. Pola ini tidak diartikan sebagai sinyal reversal tetapi sinyal untuk trend berlanjut karena tekanan balik trend yang belum dapat mengalahkan tekanan trend diartikan sebagai koreksi. 7. Bullish Separating Lines Pola ini muncul pada trend bullish (naik) yang terdiri dari bearish candlestick dan bullish candlestick yang memiliki harga open yang sama. Pola ini menunjukkan pada trend bullish telah terjadi koreksi dan tekanan bullish yang sangat kuat mengakibatkan bullish candlestick memiliki harga open yang sama dengan bearish candlestick sebelumnya. Pola ini diartikan sebagai trend bullish yang berlanjut setelah mengalami koreksi. 8. Bearish Separating Lines Pola ini muncul pada trend bearish (turun) yang terdiri dari bullish candlestick dan bearish candlestick yang memiliki harga open yang sama. Pola ini menunjukkan pada trend bearish telah terjadi koreksi dan tekanan bearish yang sangat kuat mengakibatkan bearish candlestick memiliki harga open yang sama dengan bullish candlestick sebelumnya. Pola ini diartikan sebagai trend bearish yang berlanjut setelah mengalami koreksi. 9. Bullish Harami dan Bullish Harami Cross dan Pola ini terdiri dari bearish candlestick yang panjang dan candlestick yang pendek atau doji yang (bodynya) berada di dalam area bearish candlestick yang panjang. Menurut literatur, Harami adalah bahasa Jepang kuno untuk hamil. Candlestick yang panjang diumpamakan “ibu” dan candlestick yang pendek diumpamakan “bayi”. Pola ini menunjukkan tekanan bearish yang makin melemah tapi tekanan bullish belum cukup kuat untuk reversal. Sebenarnya warna body tidak terlalu berpengaruh hanya pelemahan tekanan
  • 12. Fabianto Wangsamulya Page 12 of 16 19 November 2006 bearish candlestick warna putih lebih kuat atau lebih jauh daripada candlestick warna hitam. Pola Bullish Harami ini sering diartikan sebagai akhir trend bearish yang masih menunggu konfirmasi tapi saya melihat bahwa pola ini bisa juga berarti ada peluang koreksi trend untuk melanjutkan trend bearishnya. 10. Bearish Harami dan Bearish Harami Cross dan Pola ini terdiri dari bullish candlestick yang panjang dan candlestick yang pendek atau doji yang (bodynya) berada di dalam area bullish candlestick yang panjang. Pola ini menunjukkan tekanan bullish yang makin melemah tapi tekanan bearish belum cukup kuat untuk reversal. Sebenarnya warna body tidak terlalu berpengaruh hanya pelemahan tekanan bullish candlestick warna hitam lebih kuat atau lebih jauh daripada candlestick warna putih. Pola Bearish Harami ini sering diartikan sebagai akhir trend bullish yang masih menunggu konfirmasi tapi saya melihat bahwa pola ini bisa juga berarti ada peluang koreksi trend untuk melanjutkan trend bullishnya. 3 Candle 1. Three White Soldiers Pola ini terdiri dari tiga bullish candlestick yang harga open dan closenya semakin naik. Pola ini menunjukkan tekanan bullish yang semakin meningkat. Pada akhir trend bearish, pola ini adalah sinyal reversal atau pergantian trend dari bearish ke bullish. 2. Three Black Crows Pola ini terdiri dari tiga bearish candlestick yang harga open dan closenya semakin turun. Pola ini menunjukkan tekanan bearish yang semakin meningkat. Pada akhir trend bullish, pola ini adalah sinyal reversal atau pergantian trend dari bullish ke bearish.
  • 13. Fabianto Wangsamulya Page 13 of 16 19 November 2006 3. Bullish Abandoned Baby Pola ini terdiri dari bearish candlestick, doji yang memiliki gap dengan bearish candlestick sebelumnya dan bullish candlestick setelahnya (harga high doji lebih rendah daripada harga low bearish candlestick dan bullish candlestick), dan bullish candlestick. Pola ini menunjukkan tekanan bearish yang kuat tiba2 melemah dan langsung dihantam oleh tekanan bullish yang kuat sehingga terbentuk gap. Beberapa literatur menyatakan bahwa pola ini jarang terjadi dan mengindikasikan sinyal reversal dari trend bearish menuju bullish. 4. Bearish Abandoned Baby Pola ini terdiri dari bullish candlestick, doji yang memiliki gap dengan bullish candlestick sebelumnya dan bearish candlestick setelahnya (harga low doji lebih rendah daripada harga high bullish candlestick dan bearish candlestick), dan bearish candlestick. Pola ini menunjukkan tekanan bullish yang kuat tiba2 melemah dan langsung dihantam oleh tekanan bearish yang kuat sehingga terbentuk gap. Beberapa literatur menyatakan bahwa pola ini jarang terjadi dan mengindikasikan sinyal reversal dari trend bullish menuju bearish. 5. Morning Star dan Morning Doji Star dan Pola ini terdiri dari bearish candlestick, sebuah candlestick pendek (atau doji) yang memiliki gap dengan bearish candlestick sebelumnya, dan sebuah bullish candlestick. Pola ini menunjukkan tekanan bearish yang kuat tiba2 semakin melemah dan dihantam oleh tekanan bullish yang semakin menguat. Pola ini diartikan sebagai sinyal reversal dari trend bearish menuju bullish terutama jika volume pada candlestick ketiga meningkat. Warna body dari candlestick kedua yang pendek tidak terlalu berpengaruh, hanya
  • 14. Fabianto Wangsamulya Page 14 of 16 19 November 2006 candlestick kedua warna putih menunjukkan tekanan bullish yang lebih kuat daripada candlestick kedua warna hitam. 6. Evening Star dan Evening Doji Star dan Pola ini terdiri dari bullish candlestick, sebuah candlestick pendek yang memiliki gap dengan bullish candlestick sebelumnya, dan sebuah bearish candlestick. Pola ini menunjukkan tekanan bullish yang kuat tiba2 semakin melemah dan dihantam oleh tekanan bearish yang semakin menguat. Pola ini diartikan sebagai sinyal reversal dari trend bullish menuju bearish terutama jika volume pada candlestick ketiga meningkat. Warna body dari candlestick kedua yang pendek tidak terlalu berpengaruh, hanya candlestick kedua warna hitam menunjukkan tekanan bearish yang lebih kuat daripada candlestick kedua warna putih. 7. Bullish Tri Star Pola ini terdiri dari tiga buah doji dengan gap antara doji pertama dengan doji kedua dan antara doji kedua dengan doji ketiga. Pola ini menunjukkan tekanan bearish yang melemah tiba2 dihantam oleh tekanan bullish yang lemah juga. Pola ini juga jarang terjadi dan diartikan juga sebagai sinyal reversal dari bearish ke bullish. 8. Bearish Tri Star Pola ini terdiri dari tiga buah doji dengan gap antara doji pertama dengan doji kedua dan antara doji kedua dengan doji ketiga. Pola ini menunjukkan tekanan bullish yang melemah tiba2 dihantam oleh tekanan bearish yang lemah juga. Pola ini juga jarang terjadi dan diartikan juga sebagai sinyal reversal dari bullish ke bearish.
  • 15. Fabianto Wangsamulya Page 15 of 16 19 November 2006 9. Upside Tasuki Gap Pola ini terdiri dari dua buah bullish candlestick yang memiliki gap di antaranya dan sebuah bearish candlestick yang harga closenya di dalam gap tersebut. Pola ini menunjukkan tekanan bullish yang sangat kuat mengalami koreksi dan berpeluang melanjutkan trend bullishnya karena tekanan bearishnya belum mengalahkan tekanan bullish yang kuat. 10. Downside Tasuki Gap Pola ini terdiri dari dua buah bearish candlestick yang memiliki gap di antaranya dan sebuah bullish candlestick yang harga closenya di dalam gap tersebut. Pola ini menunjukkan tekanan bearish yang sangat kuat mengalami koreksi dan berpeluang melanjutkan trend bearishnya karena tekanan bullishnya belum mengalahkan tekanan bearish yang kuat. Complex Candle 1. Rising Three Method Pola ini terdiri dari lima buah candlestick yaitu dua buah bullish candlestick yang panjang dan tiga buah candlestick yang semakin menurun yang panjangnya ada di dalam body candlestick pertama. Syarat tambahan bagi pola ini adalah minimal dua di antara tiga candlestick yang pendek adalah bearish candlestick (warna hitam). Pola ini menunjukkan tekanan bullish yang kuat mengalami koreksi yang cukup signifikan dan melanjutkan kembali trend bullishnya.
  • 16. Fabianto Wangsamulya Page 16 of 16 19 November 2006 2. Falling Three Method Pola ini terdiri dari lima buah candlestick yaitu dua buah bearish candlestick yang panjang dan tiga buah candlestick yang semakin menaik yang panjangnya ada di dalam body candlestick pertama. Syarat tambahan bagi pola ini adalah minimal dua di antara tiga candlestick yang pendek adalah bullish candlestick (warna putih). Pola ini menunjukkan tekanan bearish yang kuat mengalami koreksi yang cukup signifikan dan melanjutkan kembali trend bearishnya. Kesimpulan Pola candlestick digunakan untuk membaca pergerakan pasar. Kita telah mempelajari cara membaca dan pola-pola dasar candlestick. Di luar pola-pola itu masih ada banyak pola lain sehingga hal terpenting dalam menggunakan pola candlestick ini bukanlah mengetahui atau menghafal pola-polanya tetapi memahami tarik menarik antara tekanan/kekuatan bullish (naik) dengan bearish (turun) atau antara Yang (naik) dan Yin (turun) sehingga kita bisa memahami pergerakan pasar dengan baik. Referensi http://www.elliottgann.com/en/index.php/Japanese_Candlesticks, diambil tanggal 8 November 2006