1. Akhlak terhadap
Lingkungan (alam semesta)
Disusun oleh:
Rahmadi Agus Setiawan, S.Ag., M.A.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA (UII)
YOGYAKARTA
2. Environment is the complex of physical, chemical, and
biotic factors (such as climate, soil, and living things)
that act upon an organism or an ecological community
and ultimately determine its form and survival
(Merriam-Webster Dictionary)
Synonym= ecology, al-Bi’ah (Arabic)
Ecology is a branch of science concerned with the
interrelationship of organisms and their environments
(Merrian-Webster Dictionary)
3. Ecology is the study of the distribution and abundance
of organisms, the interaction between organisms, the
interaction between organisms and their environment,
and structure and function of ecosystems.
Ecology ia the branch of biology that deals with the
relations of organisms to one another and to their
physical surroundings.
4. • Lingkungan hidup merupakan
alihbahasa dari istilah asing environment
(Inggris) dan al-bi`ah (Arab).
• Ekologi: Ilmu yang mengkaji tentang
lingkungan hidup.
Lingkungan adl sistem kompleks yang
berada di luar individu yg mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
organisme (Anshoriy, 2008: 2).
Pengertian Lingkungan
5. • Sebagai tempat hidup
• Sebagai sumber makanan
• Sebagai tempat kembali
Lingkungan bagi manusia
8. • Perkembangan manusia: from stone age
to modern age
• Zaman Renaissance Zaman Modern
• Kemajuan Sains dan Teknologi
• Menjamurnya industri yang berakibat
eksploitasi SDA.
Munculnya Modernisasi
9. • Modernisasi tidak selamanya berpengaruh
positif.
• Long life struggle
• Krisis Lingkungan: efek rumah kaca, cuaca
ekstrim.
• Eksploitasi SDA (minyak bumi, hutan, air,
tanah, dll.), dengan dalih sains dan teknologi.
• Modernisasi dan kerusakan lingkungan.
• Benteng hutan katulistiwa Indonesia
terancam dicabut oleh UNESCO.
Krisis akibat Modernisasi
17. • Manusia sebagai khalifah di Bumi
االرض في خالئف جعلكم الذي هو
(QS. Al-Fathir, 39)
خليفة االرض في جاعل اني للمالئكة ربك قال واذ
.
ات قالوا
جعل
ون بحمدك نسبح ونحن الدماء ويسفك فيها يفسد من فيها
لك قدس
.
تعلمون ال ما اعلم إني قال
(
(QS. Al-Baqarah ayat 30
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:
"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya
dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui."
Fenomena Manusia dan Lingkungan
dalam Tinjauan Islam
18. • Khalifah diartikan sebagai penguasa bumi
• Mempunyai hak mengeksploitasi bumi
• Prinsip antroposentris (terpusat pada
kepentingan manusia). Mengabaikan
makhluk lain.
Kesalahan Penafsiran Mengartikan
Khalifah
19. Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat
kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka
semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya
manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh.
(QS. Al-Ahzab ayat 72)
Beratnya amanah sebagai khalifah
20. • Seluruh Alam bertasbih kepada Allah
QS. Al-Jumu’ah(62) ayat 1:
•
االرض في وما السماوات في ما هلل يسبح
..
• Seluruh Alam bersujud kepada Allah
QS. Al-Hajj ayat 18:
والش االرض في ومن السماوات في من له يسجد هللا ان تر الم
مس
الناس من وكثير ّوالدواب والشجر والجبال والنجوم والقمر
..
• Keseimbangan Alam: QS Ar-Rahman (55)
ayat 3-9
Lingkungan dalam al-Qur’an
21. Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang
ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan,
binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia?
dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. dan
Barangsiapa yang dihinakan Allah Maka tidak seorangpun yang
memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.
(QS. Al-Hajj, ayat 18)
Seluruh Alam bersujud kepada Allah
22. 3. Dia menciptakan manusia.
4. mengajarnya pandai berbicara.
5. matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.
6. dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan Kedua-duanya tunduk
kepada nya.
7. dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca
(keadilan).
8. supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu.
9. dan Tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu
mengurangi neraca itu. (QS Ar-Rahman (55) ayat 3-9)
Prinsip keseimbangan mengelola alam
23. • “Barang siapa mengolah tanah tandus, ia akan
mendapat pahala. Dan setiap kali ada binatang yang
makan dari hasil tanah itu, ia akan mendapat pahala.”
• “Barang siapa menanam sebatang pohon dan
merawatnya dengan baik hingga pohon itu besar dan
produktif, ia akan mendapat ganjaran di akherat.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
• “Barangsiapa di antara orang Islam yang menanam
tanaman maka hasil tanamannya yang dimakan akan
menjadi sedekahnya, dan hasil tanaman yang dicuri
akan menjadi sedekahnya. Dan barangsiapa yang
merusak tanamannya, maka akan menjadi
sedekahnya sampai hari kiamat.” (HR. Muslim(
Hadits Nabi Tentang Kearifan
Lingkungan
24. • Menjaga keseimbangan
• Tidak berlebih-lebihan dalam
mengkonsumsi alam
• Berasaskan manfaat dan tidak merusak
alam
Hadits Nabi SAW:
“Mulianya penggunaan itu terletak pada
manfaat yang dihasilkan dibandingkan
dengan kerusakan yang ditimbulkan.” (HR.
Tarmidzi).
Sikap sebagai Khalifah:
25. • Akulturasi Islam dengan budaya lokal
• Melestarikan tradisi, budaya lokal yang
bersahabat dan arif lingkungan
• Berkomunikasi dengan Alam
• Menghormati dan Bersahabat dengan
Alam.
• Sustainable Building (FTSP)
Perlunya Menjaga Kearifan Lokal
26. Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu Rasul-rasul daripada
kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, Maka Barangsiapa
yang bertakwa dan Mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
(QS. Al-A’raf ayat 35)
Membuat perbaikan lingkungan
Akhlak terhadap Lingkungan
27. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,
sesudah (Allah) memperbaikinya ..
(Q.S. Al-A’raf ayat 56)
Membuat perbaikan lingkungan …
28. • Penghijauan lahan
• Tidak mengeksploitasi air tanah secara
berlebih
• mengurangi penggunaan plastik,
mengurangi polusi kendaraan dengan
jalan kaki atau bersepeda, dsb.
• Mengurangi pencemaran
Langkah Praktis:
30. • Pada tanggal 9 -12 Mei 2004 diadakan
pertemuan “ Menggagas Fiqih Lingkungan
(Fiqh al-Bi’ah), di Sukabumi Jawa Barat,
dihadiri 33 ulama pimpinan pondok
pesantren yang berada di pulau Jawa,
Lombok, Sumatra, Kalimantan, dan
Sulawesi.
• Ulama sebagai agent of change (agen
perubahan)
Gagasan Fiqhul Bi’ah (lingkungan)
31. 1. Agar masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam lebih
aktif terlibat dalam menyebarluaskan kepedulian terhadap
lingkungan, merumuskan kebijakan pengelolaan sumber
daya alam, dan pengawasan pelaksanaan pembangunan
yang berkelanjutan.
2. Agar para tokoh masyarakat menjadi teladan dalam
mewujudkan upaya pelestarian lingkungan.
3. Agar pemerintah terus menerus menggalang kerjasama
dengan berbagai pihak yang kompeten untuk merancang,
melaksanakan dan mengawasi kegiatan pembangunan,
demi kepentingan kelestarian lingkungan.
4. Agar pemerintah dengan sungguh-sungguh menegakkan
hukum di bidang lingkungan hidup. Ahsin Sakho Muhammad
(co.ed). Fiqih Lingkungan (Fiqh al-Bi’ah), Jakarta:
Conservation International Indonesia, 2006. Hal. 34.
Kesepakatan Ulama
/Kodifikasi Fiqh al-Bi’ah (Fiqih Lingkungan):
33. • Jabariyah (pasif): Manusia tidak mempunyai
kuasa, semua merupakan takdir/kehendak
Tuhan. Memandang kerusakan lebih kepada
takdir tuhan.
• Qodariyah (aktif): Manusia mempunyai
qodar (kuasa) untuk mengubah kehidupan
menjadi lebih baik. Memandang kerusakan
adalah akibat ulah manusia, dan manusia
mempunyai kuasa untuk memperbaikinya.
Pengaruh Pandangan Teologis
dalam memelihara lingkungan
34. “Hiduplah sederhana, sehingga orang lain bisa
hidup.”
(Live Simply so others may simply live)
Mungkin Tuhan mulai bosan, melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
(Ebiet G.A.D.)