SlideShare a Scribd company logo
1 of 94
Download to read offline
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN RUANGAN DENGAN KAMERA
PEMANTAU DAN NOTIFIKASI SMS BERBASIS MIKROKONTROLER
(ARDUINO UNO)
Nama : Rafi Sukran
NPM : 25112881
Jurusan : Sistem Komputer
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Busono Soerowirdjo, Ph.D
2. Missa Lamsani, S.Kom., M.T
Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Dalam Mencapai
Gelar Strata Satu (S1)
Jakarta
2016
ii
PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Rafi Sukran
NPM : 251128812
Judul Skripsi :RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN
DENGAN KAMERA PEMANTAU DAN NOTIFIKASI
SMS BERBASIS MIKROKONTROLER (ARDUINO
UNO)
Tanggal Sidang :
Tanggal Lulus :
Menyatakan bahwa tulisan ini adalah merupakan hasil karya sendiri dan dapat
dipublikasikan sepenuhnya oleh Universitas Gunadarma. Segala kutipan dalam
bentuk apa pun telah mengikuti kaidah, etika yang berlaku. Mengenai isi dan
tulisan adalah merupakan tanggung jawab penulis, bukan Universitas Gunadarma.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dengan penuh kesadaran,
Depok, 2016
(Rafi Sukran)
v
ABSTRACT
Rafi Sukran. 25112881
THE DESIGN OF ROOM SECURITY SYSTEM WITH CAMERA CAPTURE
AND SMS NOTIFICATION USING MICROCONTROLLER (THE ARDUINO
UNO).
Final Project. Major Of Computer Systems. Faculty Of Computer Science &
Information Technology. Gunadarma University. 2016.
Key Word : Alarm, Camera, Sensor, Arduino.
(LXVII + 66 + Appendices)
In this era, the room security system is very needed. Were based with the
large number of cases of theft, especially at slow time event for handling acts of
theft. The purpose of this research is to design and build a room security system
with camera capture and SMS notification based microcontroller and expected to
be able to solve the problem.
To achieve these goals, be used the Arduino IDE software which is
software to program the microcontroller on security systems. The hardware used
is an electronic component, namely the Arduino Uno board, Serial Camera, PIR
Sensor, Buzzer, SD Card Shield, Bluetooth Module, and Android smartphone.
This security system was tested, include: First, the testing of maximum
distance used PIR sensor detects movement. Second, the testing of maximum
distance from the signal Bluetooth connection between the security system with
android smartphone. Third, the testing time required for sending SMS to get to the
destination number. Fourth, the testing time for processing to store the images
produced by the camera serial image resolution.
The results is: PIR sensor can detect movement at a maximum distance of
460 cm with a tilt angle of up to 90o
. The maximum distance from the signal
bluetooth connection on the security system is 10 m. SMS notification delivery
time to be accepted by the destination number is 1 second on a good signal (5
bars), 3 seconds on the signal being (3 bars), and 6 seconds on a bad signal (1
bar). When the camera serial processing photos to be stored in 4 seconds at a
resolution of 160x120, 7 seconds at a resolution of 320x240 (QVGA), and 15
seconds at a resolution of 640x480 (VGA).
Bibliography (2012-2016)
iv
ABSTRAK
Rafi Sukran. 25112881
RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN RUANGAN DENGAN
KAMERA PEMANTAU DAN NOTIFIKASI SMS BERBASIS
MIKROKONTROLER (ARDUINO UNO).
Tugas Akhir. Jurusan Sistem Komputer. Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi
Informasi. Universitas Gunadarma. 2016.
Kata Kunci : Alarm, Arduino, Kamera, Sensor.
(LXVII + 66 + Lampiran)
Saat ini keperluan akan sistem keamanan ruangan meningkat pesat.
Keperluan itu didasarkan dengan banyaknya kasus pencurian khususnya pada
daerah yang kurang cepat dalam penanganan saat terjadi tindak pencurian. Oleh
sebab itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun
sistem keamanan ruangan dengan tangkapan kamera serta notifikasi SMS berbasis
mikrokontroler yang diharapkan mampu untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan perangkat lunak Arduino IDE
yang merupakan perangkat lunak untuk memprogram mikrokontroler pada sistem
keamanan. Perangkat keras yang digunakan adalah komponen elektronika, yaitu
board Arduino Uno, Kamera Serial, Sensor PIR, Buzzer, SD Card Shield,
Bluetooth Module, dan Smartphone berbasis Android.
Uji coba yang dilakukan pada sistem keamanan ini diantaranya: Pertama,
Pengujian jarak maksimum sensor PIR yang digunakan dapat mendeteksi
pergerakan. Kedua, Pengujian jarak maksimal dari sinyal koneksi Bluetooth antara
sistem keaamanan dengan smartphone android. Ketiga, Pengujian waktu yang
dibutuhkan untuk pengiriman SMS hingga sampai ke nomor tujuan. Keempat,
Pengujian waktu untuk memproses sampai menyimpan foto yang dihasilkan
kamera serial berdasarkan resolusi gambar.
Hasil uji coba sebagai berikut : sensor PIR dapat mendeteksi pergerakan
pada jarak maksimum 460 cm dengan kemiringan sudut hingga 90o
. Jarak
maksimal dari sinyal koneksi bluetooth pada sistem keamanan adalah 10 m.
Waktu pengiriman notifikasi SMS hingga diterima oleh nomor tujuan adalah 1
detik pada sinyal bagus (5 bar), 3 detik pada sinyal sedang (3 bar), dan 6 detik
pada sinyal buruk (1 bar). Waktu kamera serial memproses foto hingga disimpan
adalah 4 detik di resolusi 160x120, 7 detik di resolusi 320x240 (QVGA), dan 15
detik di resolusi 640x480 (VGA).
Daftar Pustaka (2012-2016)
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini keperluan akan sistem keamanan ruangan meningkat pesat.
Keperluan itu didasarkan dengan banyaknya kasus pencurian khususnya pada
daerah yang kurang cepat dalam penanganan saat terjadi tindak pencurian.
Padahal tempat tersebut seharusnya mendapat penjagaan ekstra oleh pihak
keamanan. Sebut saja seperti Museum yang terdapat banyak benda – benda
berharga seperti temuan artefak kuno berumur sebelum masehi milik kerajaan pra
sejarah.
Seperti berita yang dilansir dari laman website viva.co.id, pada tahun 2013
pernah terjadi kasus pencurian di Museum Nasional atau Museum Gajah di
Jakarta. Empat benda artefak purbakala berlapis emas hilang dari Museum
Nasional atau Museum Gajah, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 11 September 2013.
Benda sejarah yang hilang itu adalah temuan abad ke-10 dan ke-11 Masehi yang
ditinggalkan Kerajaan Mataram Kuno. Nilainya ditaksir mencapai puluhan miliar
rupiah. Kasus pencurian di museum tersebut terjadi karena kurang siaganya pihak
keamanan dalam menjaga museum tersebut. Terlebih lagi itu diperkuat dengan
pernyataan dari kepala museum nasional, Intan Mardiana yang membenarkan
bahwa telah terjadi pencurian benda pra sejarah pada malam hari. Padahal setiap
harinya ada 15 petugas keamanan yang bekerja di museum. Kebetulan kamera
pengawas di museum tersebut tidak berfungsi. Hal itu mengakibatkan pihak
kepolisian kesulitan untuk mengusut pelaku pencurian. [9]
Memang, sistem keamanan dengan kamera pemantau sangat berguna
untuk mengamankan suatu ruangan terutama museum. Namun ketika kamera
pemantau tersebut rusak atau tidak berfungsi maka pengamanan tidak akan
berjalan dengan semestinya bahkan tidak ada gunanya. Itulah yang menjadi
kelemahan utama dari sistem keamanan yang hanya mengandalkan sebuah kamera
2
pemantau, apalagi ketika pihak keamanan yang menjaga museum tersebut tidak
siap siaga dalam bertindak.
Melihat dari kelemahan tersebut penulis tertarik untuk merancang sistem
keamanan ruangan dengan buzzer sebagai penanda bahwa ada seseorang yang
berusaha untuk mencuri dengan mengeluarkan suara seperti alarm, dan
menggunakan kamera serial sebagai kamera pemantau yang bertugas untuk
mengambil foto dengan resolusi tertentu di sekitar area yang ditangkap oleh
lensanya sehingga ketika ada penyusup atau pencuri yang masuk ke dalam, akan
ada bukti berupa foto pelaku yang disimpan di dalam media penyimpanan seperi
memory card yang hasilnya dapat dilihat bukan hanya dengan monitor besar,
namun hasil foto dapat dilihat di berbagai perangkat yang ringkas seperti
handphone atau komputer tablet.
Alat ini juga ditambahkan aplikasi keamanan berbasis android. Aplikasi
keamanan tersebut berfungsi sebagai GSM security yang dapat melakukan
pengiriman SMS saat sensor pada sistem keamanan mendeteksi adanya seseorang
yang berusaha untuk mencuri benda pra sejarah yang tersimpan di dalam museum
kepada nomor tujuan, misalnya petugas keamanan yang bertugas pada malam
hari. Dengan koneksi Bluetooth, sistem keamanan akan terintegrasi dengan sistem
aplikasi pada android sehingga sistem tersebut menghasilkan notifikasi SMS yang
terintegrasi dengan sinyal input dari sebuah sensor gerak.
Dengan pengembangan alat “RANCANG BANGUN SISTEM
KEAMANAN RUANGAN DENGAN KAMERA PEMANTAU DAN
NOTIFIKASI SMS BERBASIS MIKROKONTROLER (ARDUINO UNO)”
diharapkan mampu menjadi acuan dalam membuat sistem keamanan ruangan
yang menambah tingkat kesigapan dari pihak keamanan untuk mengamankan
tempat dari pelaku pencurian pada malam hari, khususnya di tempat – tempat
yang terdapat barang - barang penting yang tidak boleh sampai dicuri seperti
museum.
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar bekalang tersebut, terdapat beberapa rumusan masalah,
diantaranya adalah :
1. Bagaimana membangun sistem keamanan yang memudahkan pekerjakan
pihak keamanan dengan menggunakan sensor gerak yang mendeteksi
adanya pergerakan yang mencurigakan.
2. Bagaimana membuat sistem keamanan dengan kamera pemantau yang
berfungsi untuk melakukan pengambilan foto di daerah sekitar yang
berada dalam jangkauan lensanya.
3. Bagaimana menerapkan layanan pesan singkat atau SMS sebagai
notifikasi, ketika sensor di sistem keamanan mendeteksi adanya
pergerakan yang mencurigakan.
4. Bagaimana simulasi ini dapat bekerja dengan baik dan terhubung dengan
mikrokontroler (Arduino Uno).
1.3 Tujuan Penelitian
Merancang dan membangun sistem keamanan ruangan dengan tangkapan
kamera serta notifikasi SMS berbasis mikrokontroler arduino dimana ketika ada
seseorang yang berusaha untuk mencuri, saat itu petugas keamanan yang bekerja
dapat segera menuju ke lokasi kejadian. Foto yang dihasilkan dapat menjadi
barang bukti atau petunjuk siapa yang berusaha untuk mencuri di museum
tersebut.
1.4 Metode Penelitian
Dalam rangka memperoleh data yang diperlukan untuk tujuan penulisan
tugas akhir ini, digunakan metode pengumpulan data yaitu Studi Literatur,
Perancangan, Pembuatan, dan Uji Coba.
1. Studi Literatur, tahapan pencarian informasi yang mendukung penulisan
pada penelitian ilmiah.
4
2. Perancangan, tahapan yang membahas tentang penjabaran rancangan yang
dibutuhkan sampai pembuatan alat selesai.
3. Pembuatan, tahapan yang membahas tentang proses pembuatan alat, baik
software maupun hardware.
4. Uji Coba, menguji coba alat yang sudah diselesaikan. Untuk mengetahui
bagaimana kerja sistem dari alat tersebut bekerja hingga mengetahui
kekurangan dari alat tersebut, jika ada.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang diterapkan Secara garis besar, penulisan ini
dibagi menjadi lima bab sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN, Pada bab ini dijelaskan mengenai latar
belakang, ruang lingkup, tujuan, metode dan sistematika pembuatan penelitian
ilmiah ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, Pada bab ini dijabarkan mengenai teori
dasar dari tiap – tiap komponen yang dipergunakan dan mendukung kinerja
pembuatan alat.
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN, Pada bab ini
dijelaskan mengenai rancangan pemasangan komponen pada alat yang akan
dibuat. Mulai dari tahap masukan, kemudian proses dan keluaran yang dijelaskan
secara detail dalam bentuk blok diagram.
BAB IV CARA KERJA DAN PENGUJIAN, Pada bab ini dijelaskan
mengenai analisa proses kerja dari alat yang telah dibuat dalam bentuk diagram
blok maupun analisa secara detail dalam melihat output dengan uji coba dan data
pengamatan yang disajikan dalam bentuk tabel.
BAB V PENUTUP, Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dari
tulisan ilmiah dan saran berkaitan dengan hasil penyelesaian pembuatan serta
sebagai evaluasi dan tolak ukur agar apa yang sudah dibuat dapat dikembangkan
lebih baik lagi.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah suatu IC dengan kepadatan yang sangat tinggi,
dimana semua bagian yang diperlukan untuk kontroler dikemas dalam satu
keping, biasanya terdiri dari CPU, RAM, EEPROM/EPROM/PROM/ROM
(Memori), I/O (Input Output) Serial dan Paralel, Timer, dan
Interupt Controller. [13]
Rata-rata mikrokontroler memiliki intruksi memanipulasi bit, akses I/O
secara langsung dan mudah, dan proses interupt yang sangat cepat dan efisien.
Dengan kata lain mikrokontroler adalah “Solusi satu Chip” yang secara drastis
mengurangi jumlah komponen dan biaya desain sehingga harga relatif murah.
Dalam hal aplikasi, mikrokontroler memiliki karekteristik sebagai berikut: [13]
1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi
tertentu, tidak seperti PC (Personal Computer) yang multifungsi karena
mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih
kecil dari pada program-program pada PC.
2. Konsumsi daya kecil.
3. Rangkaian sederhana dan kompak.
2.2 Arduino UNO (R3)
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328
(datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut
dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator
kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. [15] Untuk
mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan
Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik
dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya. Uno berbeda
6
dengan semua board sebelumnya dalam hal koneksi USB-to-serial yaitu
menggunakan fitur Atmega8U2 yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial
berbeda dengan board sebelumnya yang menggunakan chip FTDI driver USB-to-
serial. [15]
Nama “Uno” berarti satu dalam bahasa Italia, untuk menandai peluncuran
Arduino 1.0. Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi dari Arduino. Uno
adalah yang terbaru dalam serangkaian board USB Arduino, dan sebagai model
referensi untuk platform Arduino, untuk perbandingan dengan versi sebelumnya,
lihat indeks board Arduino. Uno Arduino dapat diaktifkan melalui koneksi USB
atau dengan catu daya eksternal (otomatis). Eksternal (non-USB) daya dapat
berasal baik dari AC ke adaptor DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan
dengan menancapkan plug jack pusat-positif ukuran 2.1mm konektor POWER.
Ujung kepala dari baterai dapat dimasukkan kedalam Gnd dan Vin pin header dari
konektor POWER. Kisaran kebutuhan daya yang disarankan untuk board Uno
adalah7 sampai dengan 12 volt, jika diberi daya kurang dari 7 volt kemungkinan
pin 5v Uno dapat beroperasi tetapi tidak stabil kemudian jika diberi daya lebih
dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan dapat merusak board Uno. Pin
tegangannya adalah sebagai berikut : [7]
Tabel 2.1 Pin Tegangan Arduino
Nama Pin Fungsi
VIN
Tegangan masukan kepada board Arduino ketika itu
menggunakan sumber daya eksternal (sebagai
pengganti dari 5 volt koneksi USB atau sumber daya
lainnya)
5V
Catu daya digunakan untuk daya mikrokontroler dan
komponen lainnya.
3v3
Sebuah pasokan 3,3 volt dihasilkan oleh regulator
on-board.
GND Ground pin.
7
Gambar 2.1 Board Arduino Uno
Berikut ini adalah penjelasan dari pin – pin yang ada pada board arduino
uno, antara lain Soket USB, Input / Ouput Digital, Catu daya, dan
Baterai/Adaptor. [15]
Soket USB adalah soket untuk kabel USB yang disambungkan ke soket
komputer atau laptop. Berfungsi sebagai pengirim program ke arduino dan juga
sebagai port komunikasi serial.
Input / Output Digital atau digital pin adalah pin – pin untuk
menghubungkan arduino dengan komponen atau rangkaian digital. Misalnya jika
ingin membuat LED berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin I/O
digital dan ground. Komponen lain yang menghasilkan output digital atau
menerima input digital dapat disambungkan ke pin-pin ini.
Pin catu daya adalah pin yang memberikan tegangan untuk komponen
atau rangkaian yang dihubungkan dengan Arduino. Pada bagian catu daya
terdapat juga pin VIN dan RESET. VIN digunakan untuk memberikan tegangan
langsung kepada Arduino tanpa melalui tegangan USB atau adaptor. RESET
adalah pin untuk memberikan sinyal reset melalui tombol atau rangkaian
eksternal.
8
Soket baterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai Arduino dengan
tegangan dari baterai/adaptor 9V pada saat Arduino tidak disambungkan ke
kompurter. Apabila arduino sedang disambungkan ke komputer melalui USB,
maka Arduino mendapat suplay tegangan dari USB, dan tidak perlu memasang
baterai/adaptor saat memprogram Arduino.
2.2.1 Konsep Pemrograman Arduino
Arduino adalah mikrokontroler berbasis sketch, yaitu bahasa pemorgraman
dengan menggunakan simple struktur. Base program Arduino menggunakan
bahasa C atau C++. Jadi untuk lebih paham dalam Arduino ada baiknya pahami
bahasa pemrograman C atau C++ dan konsep pemrograman object oriented.
Arduino memiliki konsep pemorgraman yang mudah dipahami. Sesuai dengan
namanya yang berasal dari bahasa Italia (Ardui = sulit, No = tidak) sehingga
apabila digabungkan, Arduino berarti “tidak sulit”. Arduino juga memiliki
dukungan library yang lengkap dan contoh program yang banyak, sehingga dapat
mempermudah pemrogramannya. Setiap program Arduino bisa disebut sketch
mempunyai dua buah fungsi yang harus ada, yaitu void setup() {} dan void loop()
{}. [14]
Void setup() {}, Semua kode dalam kurung kurawal { } akan dijadikan
hanya satu kali ketika program arduino dijalankan untuk pertama kalinya.
Void loop() {}, Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void
setup) selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi
secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.
2.2.1.1 Struktur Pemrograman
Setiap program Arduino (biasa disebut sketch) mempunyai dua buah
fungsi yang harus ada, yaitu void setup( ) { } dan void loop ( ) { }.
void setup( ) { }, Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan
hanya satu kali ketika program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya.
9
void loop( ) { }, Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void
setup) selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi
secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.
2.2.1.2 Syntax Pemrograman
Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan untuk format
penulisan program. Dapat dilihat dari Tabel berikut ini. [14]
Tabel 2.2 Format Penulisan Program
SIMBOL KETERANGAN
//
Komentar satu baris, digunakan untuk
memberi catatan mengenai arti dari
kode-kode yang dituliskan.
/* */
Komentar banyak baris, semua hal
yang terletak di antara dua simbol
tersebut akan diabaikan oleh program
sistem.
{ }
Kurung kurawal, digunakan untuk
mendefinisikan kapan blok program
mulai dan berakhir.
;
Titik koma, setiap baris kode harus
diakhir dengan titik koma. Jika tidak
ada maka program tidak bias
dijalankan.
10
2.2.1.3 Variabel
Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi
untuk memindahkan angka-angka logika dari sebuah proses dengan cara yang
cerdas. Variabel yang digunakan untuk memindahkannya adalah int, long,
boolean, float, dan char. [14]
int (integer), Digunakan untuk menyimpan angka dalam 2 byte (16 bit).
Tidak mempunyai angka desimal dan menyimpan nilai dari -32,768 dan 32,767.
long (long), Digunakan ketika integer tidak mencukupi lagi. Memakai 4
byte (32 bit) dari memori (RAM).
boolean (boolean), Variabel sederhana yang digunakan untuk menyimpan
nilai TRUE (benar) atau FALSE (salah). Sangat berguna karena hanya
menggunakan 1 bit dari RAM.
float (float), Digunakan untuk angka desimal (floating point). Memakai 4
byte (32 bit) dari RAM.
char (character), Menyimpan 1 karakter menggunakan kode ASCII
(misalnya “A” = 65). Hanya memakai 1 byte (8 bit) dari RAM.
2.2.1.4 Operator Matematika
Operator matematika digunakan untuk memanipulasi angka (bekerja
seperti matematika yang sederhana). [14]
Tabel 2.3 Operator Matematika
OPERATOR FUNGSI
=
Membuat sesuatu menjadi sama dengan
nilai yang lain.
+ Operasi penjumlahan bilangan.
11
- Operasi pengurangan bilangan.
* Operasi perkalian bilangan.
/ Operasi pembagian bilangan.
2.2.1.5 Operator Pembanding
Operator ini digunakan untuk membandingkan nilai logika. [14]
Tabel 2.4 Operator Pembanding
OPERATOR FUNGSI
=
Sama Dengan. misalnya : 12 == 10
adalah FALSE (salah) atau 12 == 12
adalah TRUE (benar).
!=
Tidak Sama Dengan. misalnya : 12 !=
10 adalah TRUE (benar) atau 12 != 12
adalah FALSE (salah).
<
Lebih Kecil. misalnya : 12 < 10 adalah
FALSE (salah) atau 12 < 14 adalah
TRUE (benar).
>
Lebih Besar. misalnya : 12 > 10 adalah
TRUE (benar) atau 12 > 14 adalah
FALSE (salah).
2.2.1.6 Struktur Pengaturan
Program sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan
berikutnya, berikut ini adalah elemen dasar pengaturan pemrograman pada
arduino. [14]
1. if..else, dengan format seperti berikut ini:
if (kondisi) { }
12
else if (kondisi) { }
else { }
Dengan struktur seperti diatas program akan menjalankan kode yang ada
di dalam kurung kurawal jika kondisinya TRUE, dan jika tidak (FALSE) maka
akan diperiksa apakah kondisi pada else if dan jika kondisinya FALSE maka kode
pada else yang akan dijalankan.
2. for, dengan format seperti berikut ini:
for (int i = 0; i < #pengulangan; i++) { }
Digunakan apabila ingin melakukan pengulangan kode di dalam kurung
kurawal beberapa kali, ganti #pengulangan dengan jumlah pengulangan yang
diinginkan. Melakukan penghitungan ke atas dengan i++ atau ke bawah dengan
i–.
3. Digital
pinMode(pin, mode)
Digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin
yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa
digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.
digitalWrite(pin, value)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat
dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).
digitalRead(pin)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat
menggunakan kode ini untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah HIGH
(ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).
13
4. Analog
Arduino adalah mesin digital tetapi mempunyai kemampuan untuk
beroperasi pada sinyal analog. Berikut ini cara untuk menghadapi hal yang bukan
digital.
analogWrite(pin, value)
Beberapa pin pada Arduino mendukung PWM (pulse width modulation)
yaitu pin 3, 5, 6, 9, 10, 11. Ini dapat merubah pin hidup (on)atau mati (off) dengan
sangat cepat sehingga membuatnya dapat berfungsi layaknya keluaran analog.
Value (nilai) pada format kode tersebut adalah angka antara 0 ( 0% duty cycle ~
0V) dan 255 (100% duty cycle ~ 5V).
analogRead(pin)
Ketika pin analog ditetapkan sebagai INPUT anda dapat membaca
keluaran voltase-nya. Keluarannya berupa angka antara 0 (untuk l 0 volts) dan
1024 (untuk 5 volts).
2.3 AVR ATmega 328
ATmega328 adalah mikrokontroler buatan ATMEL yang mempunyai
arsitektur RISCI (Reduce instruction set computer) yang dimana setiap proses
eksekusi data lebih cepat daripada arsitektur CISC (Completed instruction set
computer). ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit.
Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain
ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATmega328, yang membedakan antara
mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO
(pin input/output), peripherial (USART, timer, counter). [15]
14
Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil
dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori
dan periperial lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena
ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32,
hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas. Berikut
ini adalah spesifikasi dari ATmega328 : [15]
Tabel 2.5 Spesifikasi ATmega328
Spesifikasi Jumlah
Digital I/O Pin 14 Pin (6 PWM output)
Analog Input 6
Flash Memory 32 KB
Clock Speed 16Mhz
Gambar 2.2 Pin Mikrokontroler ATmega328
15
Gambar 2.3 Rangkaian Skematik ATmega328
Tabel 2.6 Port Pin B
16
Tabel 2.7 Port Pin C
Tabel 2.8 Port Pin D
17
2.4 Shield
Shield atau perisai adalah papan yang dapat dipasang di atas PCB Arduino
yang digunakan untuk memperluas kemampuan dari Arduino. Dalam hal ini
“perisai” berbeda mengikuti filosofi yang sama seperti perangkat asli. Pada
arduino terdapat berbagai macam shield. Setiap shield memiliki fungsi khusus
yang berbeda-beda. Dalam alat yang dirancang dan penulisan ini penulis
menggunakan shield : SD card Shield, Camera Module.
2.4.1 SD Card Shield
Shield ini berfungsi untuk membaca dan menulis data ke dalam memory
card. Misalnya menyimpan data dari sensor (data logging). Sebuah memory card
tidak dapat dihubungkan langsung ke Arduino dengan menghubungkan kaki
kakinya begitu saja. Hal yang harus dilakukan adalah dengan menggunakan shield
sd card yang tersedia di pasaran. Spesifikasi SD Card Shield adalah sebagai
berikut. [8]
 Standar SD card, SDHC card and TF card compatible
 UART Groove & I2C connection compatible
 Fully supported SD library
 Minimal number of SPI port
 Truly stackable
 Volatge : 3.5V – 5.5V
 Current : 0.159 – 200mA
18
Gambar 2.4 Arduino SD Card Shield
2.4.2 Kamera Serial
Kamera Serial termasuk dalam shield yang dapat di gunakan pada board
Arduino. Kamera ini berfungsi untuk menangkap atau merekam gambar yang
sejajar dengan jarak pandang lensa tersebut. Ada beberapa tipe atau seri pada
camera serial baik yang module maupun kit, yaitu : OV7670, VC0706,
MT9D111, dan lain - lain. [2]
Gambar 2.5 Kamera Serial VC0706
19
Tabel 2.9 Konfigurasi PIN VC0706
NO. NAMA PIN
1 VCC = 5V
2 GND
3 RX
4 TX
5 GND
6 VIDEO OUT
2.5 Sensor Gerak
Sensor ini bekerja mendeteksi pergerakan pada objek. Sensor ini banyak
digunakan pada tempat-tempat umum, seperti gedung perkantoran, pusat
pembelanjaan, atau di perumahan. Sensor ini dapat digunakan pada alat seperti
pembuka pintu otomatis, menyalakan lampu rumah otomatis berdasarkan
sentuhan dan pergerakan manusia. modul sensor gerak yang paling sering
digunakan oleh manusia adalah sensor PIR. [12]
2.5.1 PIR Sensor
PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi
adanya pancaran sinar infra merah. Sensor Pir bersifat pasif, artinya sensor ini
tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra
merah dari luar. Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor
gerakan berbasis PIR. Jarak jangkauan sensor PIR dapat mencapai 7 meter,
tergantung kemampuan dari sensor PIR itu sendiri. Sensor PIR terdiri dari
beberapa bagian yaitu Lensa Fresnel, Penyaring Infra Merah, Sensor
Pyroelektrik, Amplifier, dan Komparator. [3]
20
Gambar 2.6 Komponen Sensor PIR
Gambar 2.7 Datasheet Sensor PIR
Secara umum, sensor ini mendeteksi pergerekan melalui pancaran energi
radiasi sebuah objek. sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah
dengan panas tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain
dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan
pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada
pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor. Energy
inframerah yang dihasilkan oleh panas makhluk hidup rata-rata 9 – 10 mikrometer
energi inframerah. [3]
21
Gambar 2.8 Mekanisme Kerja Sensor Pir
2.6 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja
buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus
sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah
selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm). [11]
Gambar 2.9 Buzzer
22
2.7 LED (Light Emitting Diode)
LED atau Light emitting diode adalah suatu lampu indikator dalam
perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menujukan status dari
perangkat elektronika tersebut. LED merupakan jenis lampu yang akhir-akhir ini
muncul dalam kehidupan kita. LED dulu umumnya digunakan pada gadget seperti
ponsel atau PDA serta komputer. [1]
Light emitting diode merupakan jenis dioda semikonduktor yang dapat
mengeluarkan energi cahaya ketika diberikan tegangan. Semikonduktor
merupakan material yang dapat menghantarkan arus listrik, meskipun tidak sebaik
konduktor listrik. Dalam LED digunakan semi konduktor dengan gabungan unsur
logam alumunium-gallium-arsenit (AlGaAs). [1]
Gambar 2.10 Struktur Dasar LED
Tak seperti lampu pijar dan neon, LED mempunyai kecenderungan
polarisasi. Chip LED mempunyai kutup positif dan negatif (p-n) dan hanya akan
menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan
semikonduktor yang hanya mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan
tidak ke arah sebaliknya.
23
2.8 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat
atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika.
Resistor bersifat resistif, dimana resistor tidak mampu memproduksi energi listrik.
Dengan kata lain resistor adalah komponen elektronika yang pasif. Satuan nilai
resistansi suatu resistor disebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega
(Ω). Selain nilai resistansi, resistor juga memiliki nilai yang lain seperti nilai
toleransi dan kapasitas daya. [10]
Nilai Toleransi merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang
tercantum pada badan resistor. Nilai toleransi resistor selalu dicantumkan di
kemasan resistor dengan kode warna maupun kode huruf. Resistor yang banyak
dijual dipasaran pada umumnya resistor 5% dan resistor 1%.
Kapasitas Daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang
mampu dilewatkan oleh resistor tersebut. Menentukan kapasistas daya resistor
sangat penting dilakukan untuk menghindari komponen rusak karena terjadi
kelebihan daya yang mengalir sehingga komponen tersebut terbakar.
Gambar 2.11 Resistor
2.8.1 Kode Warna Resistor
Cincin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring
warna. Dari cincin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut memiliki arti
dan nilai dimana nilai resistansi resistor dengan kode warna yang dapat dilihat
pada gambar berikut ini. [10]
24
Gambar 2.12 Kode Warna Resistor
Resistor 4 cincin warna, maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit
angka, dan cincin ke 3 merupakan faktor pengali, kemudian warna ke 4
menunjukan nilai toleransi resistor.
Resistor 5 cincin warna, maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit
angka. Sementara cincin 4 merupakan faktor pengali, kemudia cincin ke 5
menunjukan nilai toleransi resistor.
Resistor 6 cincin warna, resistor ini pada prinsipnya sama dengan resistor
5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan
koefisien temperatur yaitu temperature maksimum yang diizinkan untuk resistor
baru.
25
2.9 Bluetooth
Bluetooth merupakan suatu teknologi komunikasi wireless yang
memanfaatkan frekuensi radio ISM 2.4 GHz untuk menghubungkan perangkat
genggam secara terpisah (handphone, PDA, computer, printer, dan lain-lain)
dengan jangkauan yang relatif pendek. Perangkat-perangkat genggam yang
terpisah tersebut dapat saling bertukar informasi atau data dengan
menggunakan Bluetooth. Pada alat yang akan dirancang menggunakan Bluetooth
module yang berfungsi sebagai penghubung antara komputer atau mikrokontroler
dengan perangkat yang mempunyai koneksi Bluetooth seperti smartphone
android. [16]
2.9.1 Bluetooth Module
Bluetooh module yang beredar saat ini ada 2 macam, yaitu HC-05 dan
HC-06. HC-05 dan HC-06 adalah module bluetooth untuk komunikasi nirkabel
(wireless) via bluetooh. HC-05 memiliki kelebihan dibandingkan HC-06 yaitu
bisa memilih mode antara Master atau Slave. Untuk password defaultnya yaitu
1234. [17]
Module ini menyediakan koneksi nirkabel untuk sambungan terhadap
aplikasi, seperti aplikasi pengontrol via android, maupun aplikasi sambungan
interface via komputer. [17]
Gambar 2.13 Bluetooth Module
26
2.10 Arduino IDE
Arduino IDE adalah sebuah software yang memudahkan untuk
mengembangkan aplikasi mikrokontroler mulai dari menuliskan source program,
kompilasi, upload hasil kompilasi, dan uji coba secara terminal serial. [14]
Arduino sebenarnya adalah perangkat lunak IDE (Integrated Development
Environment). Arduino IDE bisa dijalankan pada komputer dengan berbagai
macam platform karena mendukung semua basis sistem operasi seperti Windows,
Mac OS. Source program yang dibuat untuk aplikasi mikrokontroler adalah
bahasa C/C++ dan dapat digabungkan dengan assembly. Penulis menggunakan
arduino berbasis mikrokontroler AVR dilingkungan jenis ATMEGA yaitu
ATMEGA 8, 168, 328 dan 2650. [15]
Gambar 2.14 Arduino IDE
Dari tampilan, Arduino IDE dibagi menjadi 3 jendela yaitu: Menu dan
tombol icon, editor dan pesan. Pada bagian bawah terlihat jenis mikrokontroler
atau board arduino saat ini yaitu Board Arduino UNO dengan mikrokontroler
ATmega328 dengan menggunakan kanal serial COM6 untuk upload hasil
kompilasi dan komunikasi konsole serial.
Penggunaan arduino sangat mudah, karena tidak perlu harus mengetahui
detail perangkat keras dari mikrokontroler terutama mengenai konfigurasi
register-register yang harus dilakukan dengan mengetahui cara kerja dari
27
mikrokontroler. Selain itu arduino sangat kaya dengan library baik dari
pengembang arduino maupun sumbangan dari orang lain, karena arduino sifatnya
adalah open source. Pada saat source dikompilasi, maka hasilnya berupa file heksa
di upload ke mikrokontroler secara serial dengan memanfaatkan pin TX/RX untuk
ATmega328 adalah penyemat 2 dan 3. Bahasa pemrograman yang digunakan oleh
IDE arduino didalam mengembangkan aplikasi mikrokontroler adalah C/C++.
Tentunya terdapat style khusus yang membedakannya yaitu void main(void) dan
void setup(void). [14]
void main(void) sebagai fungsi program utama diganti dengan void
loop() . Perbedaannya pada c biasa tidak terjadi loop, jadi harus ada looping yang
ditambahkan misalnya while(1){……}. Dalam arduino secara otomatis fungsi
loop() akan kembali lagi dari awal jika sudah dieksekusi instruksi paling
bawahnya.
void setup(void) sebagai fungsi ini dugunakan untuk inisialisasi
mikrokontroler sebelum fungsi utama loop() dieksekusi.
Tidak direpotkan dengan setting register-register, karena arduino sudah
memasukkannya kedalam librarynya dan secara otomatis disesuikan dengan jenis
board arduino berkenaan jenis mikrokontrollernya. Jadi setup perangkat kerasnya
menjadi mudah.
2.11 Android
Android adalah sistem operasi berbasis linux yang dirancang untuk
perangkat bergerak layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Sistem
operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007 dengan akuisisi oleh raksasa
internet Google. Android tidak terikat ke satu merek handphone saja, vendor
apapun yang ingin menggunanya bebas memodifikasi tampilan antarmuka nya
dengan catatan tetap berada dalam jalur sistem kernel yang ditentukan. [18]
Android yang telah beredar sampai saat ini adalah Cupcake 1.5 (30 April
2009), Donut 1.6 (15 September 2009), Éclair 2.0 – 2.1 (26 Oktober 2009),
28
Froyo 2.2 (20 Mei 2010), Gingerbread 2.3 – 2.3.7 (6 Desember 2010 – 9
Februari 2011), Honeycomb 3.1 (10 Mei 2011), Ice Cream Sandwich 4.0.3 –
4.0.4 (16 Desember 2011), Jelly Bean 4.1 – 4.3 (9 Juli 2011 – 24 Juli 2013),
KitKat 4.4 (31 Oktober 2013), Lollipop 5.0 – 5.1.1 (15 Oktober 2014 – Sekarang),
Marshmallow 6.0 (19 Agustus 2015 – Sekarang). [18]
Gambar 2.15 Tampilan Sistem Operasi Android
2.12 App Inventor MIT
App Inventor MIT adalah aplikasi web sumber terbuka yang awalnya
dikembangkan oleh Google, dan saat ini dikelola oleh Massachusetts Institute of
Technology (MIT). App Inventor memungkinkan pengguna baru untuk
memprogram komputer untuk menciptakan aplikasi perangkat lunak bagi sistem
operasi Android. [19] App Inventor menggunakan antarmuka grafis, serupa
dengan antarmuka pengguna pada Scratch dan StarLogo TNG, yang
memungkinkan pengguna untuk melakukan drag & drop objek visual untuk
menciptakan aplikasi yang bisa dijalankan pada perangkat Android. Dalam
menciptakan App Inventor, Google telah melakukan riset yang berhubungan
dengan komputasi edukasional dan menyelesaikan lingkungan pengembangan
online Google. Pada lingkungan kerja App Inventor ini terdapat beberapa
komponen, yaitu Komponen Desainer, Blok Editor, dan Emulator. [19]
29
Komponen Desainer, Komponen desainer berjalan pada browser yang
digunakan untuk memilih komponen yang dibutuhkan dan mengatur property nya.
Pada komponen desainer sendiri terdapat 5 bagian, yaitu palette, viewer,
component, media dan properties.
Tabel 2.10 Komponen Desainer
Nama Komponen Fungsi
Palette List komponen yang bisa digunakan.
Viewer Menempatkan komponen dan mengaturnya sesuai
tampilan yang diinginkan.
Component Tempat list komponen yang dipakai pada project.
Media Mengambil media seperti audio atau gambar.
Properties Mengatur properties komponen yang digunakan,
seperti width, height, name, dll.
Block Editor, Block Editor berjalan di luar browser dan digunakan untuk
membuat dan mengatur behaviour dari komponen-komponen yang telah terpilih
dari komponen desainer.
Emulator, Emulator digunakan untuk menjalankan dan mengetest project
yang telah dibuat. Dengan menggunakan emulator kita dapat menjalankan sistem
operasi android diberbagai macam platform, seperti komputer personal, tablet, dan
lain-lain.
30
Gambar 2.16 Tampilan App Inventor MIT
2.13 Fritzing
Fritzing adalah software gratis yang digunakan oleh desainer, seniman,
dan para penggiat elektronika untuk perancangan berbagai peralatan elektronika.
Prototype ini dibuat di atas papan breadboard sehingga jika terjadi kesalahan
mudah diperbaiki. Ditujukan untuk pengguna yang ingin membuat proyek atau
dokumen sirkuit dan percobaan. Dimulai dengan membuat purwarupa fisik
(Prototype), lalu membuatnya lagi dengan Fritzing grafis editor. [20]
Gambar 2.17 Tampilan Fritzing
31
BAB 3
PERANCANGAN & PEMBUATAN
3.1 Tahapan Penelitian
Dalam Penulisan ini, tahapan penelitian yang dilakukan antara lain; Studi
Literatur, Perancangan, Pembuatan, dan Uji Coba.
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian
Studi Literatur
Perancangan
- Perancangan Skematik
- Perancangan Algoritma Sistem
Pembuatan
- Pemasangan Komponen
- Pembuatan Program
- Pengemasan Alat
Uji Coba
- Skenario 1 : Uji Semua Fungsi Komponen
- Skenario 2 : Uji Deteksi Sensor Gerak
- Skenario 3 : Uji Kamera Pemantau
- Skenario 4 : Uji Notifikasi SMS
32
3.2 Studi Literatur
Pada tahapan ini dilakukan dalam bentuk pencarian informasi yang
mendukung pembuatan penelitian ilmiah seperti melalui media internet, buku-
buku, jurnal, artikel-artikel yang berkaitan dengan kamera serial, sensor gerak,
mikrokontroler dan dasar-dasar pemrograman, dan juga penjelasan yang diberikan
dosen pembimbing, saran teman-teman mahasiswa, serta berbagai macam
informasi lainnya yang dapat menginspirasi pembuatan skripsi ini.
3.3 Perancangan
Pada tahapan ini penulis mulai membahas tentang skematik alat, topologi
sistem, serta algoritma pada sistem yang akan dibangun dengan penjabaran blok
diagram.
3.3.1 Blok Diagram
Gambar 3.2 Blok Diagram Kerja Sistem Keamanan
Dari gambar blok diagram dapat dijelaskan bagaimana proses kerja dari
alat yang akan dibuat.
 Input
Pada blok input terdapat Sensor PIR. Dimana Sensor PIR berfungsi
sebagai sensor yang peka terhadap objek bergerak. Cara kerja dari Sensor PIR
33
adalah dengan mendeteksi pergerakan melalui pancaran energi radiasi dari
sebuah objek yaitu perubahan suhu.
 Proses
Pada blok proses, terdapat IC ATmega328. IC ini memproses hasil deteksi
dari sensor gerak yang akan diteruskan kepada blok output. Lalu terdapat pula
Bluetooth module yang memproses komunikasi Bluetooth antara Alat yang
dibuat dengan sebuah smartphone android yang berisikan aplikasi notifikasi
pengiriman SMS.
 Output
Output yang dihasilkan dari alat ini yaitu berupa bunyi alarm dengan
komponen buzzer. Lalu ada pula lampu LED yang menyala ketika sensor pir
mendeteksi bayangan dari objek yang bergerak. Pada alat ini juga digunakan
sebuah kamera serial yang berfungsi untuk melakukan pengambilan gambar
pada ruangan sekitar ketika sensor gerak mendeteksi adanya pergerakan.
Output yang terakhir adalah notifikasi sms yang dikirimkan oleh smartphone
android ke nomor tujuan.
Kamera serial akan bekerja ketika sensor pir mendeteksi pergerakan serta
alarm yang menyala sekitar 4 – 5 kali diikuti dengan nyala lampu LED yang
menjadi indikator yang menunjukan bahwa kamera serial sedang melakukan
pengambilan gambar (foto), lalu gambar (foto) yang telah siap untuk disimpan
akan diproses oleh komunikasi serial pada Arduino Uno dengan Software
Serial dan akan disimpan oleh SD Card Shield menuju memory card, baik
yang berupa SD card maupun Micro SD.
3.3.2 Flowchart Sistem
Pada bagian ini akan dibahas bagaimana algoritma kerja sistem pada alat
yang akan dibuat dengan menggunakan Flowchart. Analisa ini bertujuan untuk
membuat sketsa atau pengaturan cara kerja alat yang terpisah antara komponen
34
satu dengan komponen yang lainnya. Berikut ini adalah gambaran alur algoritma
dari sistem keamanan ini.
Gambar 3.3 Flowchart Algoritma Sistem Keamanan
Pada simbol “Mulai” menandakan alat dalam keadaan menyala. Kemudian
simbol “Inisialisasi” menandakan proses inisialiasi komponen yang terdapat pada
35
sistem keamanan yang berbasis mikrokontroler, yaitu Sensor PIR, Kamera Serial,
Lampu LED, Buzzer, SD Card Shield, dan Bluetooth Module. Ketika sensor PIR
dalam keadaan siap dan mendeteksi adanya suatu pergerakan, maka buzzer akan
menyala, lampu LED menyala, kamera serial mengambil gambar di sekitar
ruangan lalu hasilnya akan disimpan di dalam memory card yang ada pada SD
Card Shield, dan bluetooth module meneruskan sinyal input dari sensor PIR
menuju smartphone android dengan komunikasi serial antara bluetooth yang ada
di sistem keamanan dengan bluetooth yang ada di handphone. Dengan begitu
sistem keamanan dapat menghasilkan notifikasi SMS lewat komunikasi tersebut.
3.4 Pembuatan
Pada Subbab ini dijelaskan bagaimana cara merancang alat atau proyek
elektronika berbasis board mikrokontroller Arduino Uno. Arduino Uno
menggunakan IC ATmega328 untuk menjadi otak dari semua kegiatan alat
tersebut.
3.4.1 Rangkaian Alat
Rangkaian alat yang digunakan mempunyai konfigurasi pin yang
terhubung ke port – port yang tersedia di mikrokontroler dengan kabel jumper.
Skematik rangkaian dan konfigurasi pin dapat dilihat pada gambar dan tabel
berikut :
Tabel 3.1 Konfigurasi Pin
NO KOMPONEN
PORT
VCC GND IN / OUT RX TX
1. Buzzer Gnd 9
2. Sensor PIR 5V Gnd 6
3. Lampu LED Gnd 13
4. SD Card Shield 5V Gnd 4 10 12
5. Kamera Serial 5V Gnd 3 2
6. Bluetooth Shield 3,3V Gnd 1 0
36
Gambar 3.4 Skematik Rangkaian
37
Komponen yang digunakan pada pembuatan alat ini adalah komponen
yang sudah disusun sedemikian rupa untuk menunjang pembuatan alat ini.
Komponen pada alat ini berbentuk module maupun yang telah berbentuk shield.
Jika semua komponen sudah terpasang sesuai dengan konfigurasi pin – pin nya,
maka tahap selanjutnya yaitu pemrograman mikrokontroler.
3.4.2 Pemrograman Mikrokontroler
Pemrograman alat ini menggunakan software Arduino IDE. Arduino IDE
adalah software resmi yang dikhususkan untuk memprogram komponen pada alat
yang berbasis Arduino. Pemrograman pada Arduino dapat menggunakan Bahasa
pemrograman seperti Bahasa C, C++ dan Assembly namun dengan ciri dan
keunikan tersendiri dari Arduino, maka Bahasa pemrograman yang digunakan
sebenarnya berupa hasil penggabungan antara tiga bahasa yang tadi disebutkan.
3.4.2.1 Program Sistem Keamanan
Berikut adalah code program untuk mengaktifkan seluruh fungsi dari
konsep sistem keamanan yang ingin dibuat, yaitu :
#include <Adafruit_VC0706.h> // library tipe kamera serial yang digunakan
#include <SPI.h> // library untuk port control
#include <SD.h> // library untuk SD Card
#include <SoftwareSerial.h> // library untuk komunikasi serial
#define chipSelect 4 // pin CS pada SD Card Shield
#if ARDUINO >= 100
// On Uno: camera TX connected to pin 2, camera RX to pin 3:
SoftwareSerial cameraconnection = SoftwareSerial(2, 3); // Memilih pin Rx & Tx
Kamera Serial
38
// On Mega: camera TX connected to pin 69 (A15), camera RX to pin 3:
//SoftwareSerial cameraconnection = SoftwareSerial(69, 3);
#else
// NewSoftSerial cameraconnection = NewSoftSerial(0, 1);
#endif
Adafruit_VC0706 cam = Adafruit_VC0706(&cameraconnection);
int ledPin = 13; // Memilih pin indikator LED
int inputPin = 6; // Memilih input PIR Sensor
int pirState = LOW; // Pada saat mulai, Matikan sensor
int val = 0; // Variable pembaca status pin
int pinSpeaker = 8; // Memilih pin buzzer, dengan pin PWM
void setup() {
#if !defined(SOFTWARE_SPI)
#if defined(__AVR_ATmega1280__) || defined(__AVR_ATmega2560__)
if(chipSelect != 53) pinMode(53, OUTPUT); // SS on Mega
#else
if(chipSelect != 10) pinMode(10, OUTPUT); // SS on Uno, etc.
#endif
#endif
Serial.begin(9600);
39
Serial.println("Motion Detector dengan Kamera Serial"); // Menunjukan Alat
dalam posisi standby
// proses inisialisasi memory card
if (!SD.begin(chipSelect)) {
Serial.println("Card failed, or not present");
// tidak melanjutkan program
return;
}
// mendeteksi adanya kamera pada rangkaian
if (cam.begin()) {
Serial.println("Camera Found:");
}
else {
Serial.println("No camera found?");
return;
}
// jika kamera tidak terdeteksi.
char *reply = cam.getVersion();
if (reply == 0) {
Serial.print("Failed to get version");
}
else {
40
Serial.println(" ");
Serial.print(reply);
Serial.println(" ");
}
// menentukan besar ukuran gambar yang diinginkan
// semakin besar ukuran gambar, semakin lama waktu proses transmisinya
cam.setImageSize(VC0706_640x480); // biggest
// cam.setImageSize(VC0706_320x240); // medium
// cam.setImageSize(VC0706_160x120); // small
uint8_t imgsize = cam.getImageSize();
Serial.print("Image size: ");
if (imgsize == VC0706_640x480) Serial.println("640x480");
if (imgsize == VC0706_320x240) Serial.println("320x240");
if (imgsize == VC0706_160x120) Serial.println("160x120");
pinMode(ledPin, OUTPUT); // jadikan LED sebagai Output
pinMode(inputPin, INPUT); // jadikan Sensor sebagai Input
pinMode(pinSpeaker, OUTPUT); // jadikan buzzer sebagai output
Serial.begin(9600);
}
41
// memulai kondisi jika sensor PIR mendeteksi sesuatu
void loop(){
val = digitalRead(inputPin);
if (val == HIGH) {
Serial.println("1"); // Tampilkan angka 1 di serial monitor (Kirim ke bluetooth
client)
digitalWrite(ledPin, HIGH);
playTone(300, 160);
delay(150);
playTone(300, 160);
delay(150);
playTone(300, 160);
delay(150);
playTone(300, 160);
delay(150);
playTone(300, 160);
if (pirState == LOW) {
Serial.println("---------------------------");
Serial.println("Terdeteksi suatu pergerakan!");
Serial.println("---------------------------");
pirState = HIGH;
42
// notifikasi kamera akan mengambil foto
Serial.println("Kamera Akan Mengambil Gambar");
Serial.println("----------------------------");
delay(3000);
if (! cam.takePicture())
Serial.println("Gagal Untuk Mengambil Gambar");
else
Serial.println("Pengambilan Gambar dimulai!");
// proses pengambilan dan penyimpanan gambar
char filename[13];
strcpy(filename, "IMAGE00.JPG");
for (int i = 0; i < 100; i++) {
filename[5] = '0' + i/10;
filename[6] = '0' + i%10;
if (! SD.exists(filename)) {
break;
}
}
// menyimpan gambar di Micro SD
File imgFile = SD.open(filename, FILE_WRITE);
43
// ukuran serta tipe data pada gambar
uint16_t jpglen = cam.frameLength();
Serial.print(jpglen, DEC);
Serial.println(" byte image");
Serial.print("Writing image to "); Serial.print(filename);
while (jpglen > 0) {
uint8_t *buffer;
uint8_t bytesToRead = min(32, jpglen);
buffer = cam.readPicture(bytesToRead);
imgFile.write(buffer, bytesToRead);
jpglen -= bytesToRead;
}
// jika kamera telah selesai melakukan pengambilan gambar
playTone(300, 160);
imgFile.close();
cam.resumeVideo();
cam.setMotionDetect(true);
}
}
val = digitalRead(inputPin);
digitalWrite(ledPin, LOW);
if (pirState == HIGH){
44
Serial.println("-------------------------------------------");
Serial.println("Pendeteksian dan Pengambilan Gambar Selesai");
Serial.println("-------------------------------------------");
pirState = LOW;
}
}
// program bunyi alarm
void playTone(long duration, int freq) {
duration *= 1000;
int period = (1.0 / freq) * 1000000;
long elapsed_time = 0;
while (elapsed_time < duration) {
digitalWrite(pinSpeaker,HIGH);
delayMicroseconds(period / 2);
digitalWrite(pinSpeaker, LOW);
delayMicroseconds(period / 2);
elapsed_time += (period);
} }
Code Program tersebut diaplikasikan ke dalam pemrograman lewat
software Arduino IDE. Berikut ini adalah tampilan utama saat Arduino IDE
dibuka pertama kalinya.
45
Gambar 3.5 Tampilian Utama Arduino IDE
Gambar 3.5 menjelaskan beberapa aspek penting, yaitu :
1. Pemrograman pada Arduino terdiri dari dua struktur program utama, yaitu
Void setup() & Void loop().
2. Void setup() digunakan untuk inisialisasi komponen – komponen yang
terpasang pada port mikrokontroller sebelum fungsi utama dieksekusi.
3. Void loop() merupakan pengganti dari Void main() sebagai program fungsi
utama. Perbedaanya pada bahasa C tidak terjadi loop jika tidak adalah looping
yang ditambahkan, misalnya While(1) {….}. Dalam Arduino fungsi ini secara
otomatis akan kembali lagi ke awal jika sudah dieksekusi instruksi paling
bawahnya.
4. Board mikrokontroller Arduino Uno yang digunakan terhubung dengan Port
COM6 pada komputer pengguna.
Selanjutnya adalah tahap Verify atau Compile program. Pada Arduino IDE
disebut Verify untuk memeriksa apakah program yang diinput benar atau salah.
Benar atau salahnya ditunjukan oleh interface indikator atau keterangan yang
terdapat pada Arduino IDE. Sebelum melakukan verify, sistem akan meminta kita
untuk menyimpan atau save sketch program yang sudah diketik. Caranya dengan
46
klik file pada menu bar Arduino IDE, atau juga bisa dengan menggunakan
penekanan pada keyboard Ctrl + S atau Ctrl + Shift + S.
Gambar 3.6 Save File pada Arduino IDE
Setelah melakukan Save, selanjutnya melakukan Verify sketch
programnya. Verify dapat dilakukan dengan mengklik Sketch pada menu bar
Arduino IDE lalu pilih verify atau melakukan penekanan pada keyboard Ctrl + R.
Gambar 3.7 Verify pada Arduino IDE
47
Jika sketch program yang tidak ada yang salah, maka akan masuk tahap
selanjutnya yaitu Upload sketch code program ke dalam IC ATmega328 pada
board mikrokontroller Arduino UNO. Caranya dengan klik sketch pada menu bar
Arduino IDE lalu pilih upload atau dengan penekanan pada keyboard Ctrl + U.
Gambar 3.8 Proses Upload Sketch Program
Jika sketch program sudah ter-upload ke dalam IC ATmega328, maka
hasil input dan output pada alat yang telah dirancang dapat dilihat. Melihat hasil
input dan output pada pemrograman board Arduino dapat melalui Serial Monitor
yang ada pada software Arduino IDE. Membuka Serial Monitor dapat dilakukan
dengan dua cara. Cara yang pertama dengan mengklik Tools pada menu bar
Arduino IDE lalu pilih serial monitor atau dengan penekanan pada keyboard Ctrl
+ Shift + M. Agar alat dapat berjalan sesuai dengan program di atas maka harus
dilakukan proses upload atau flash program ke IC mikrokontroler menggunakan
kabel downloader, baik yang menggunakan kabel serial DB-9, kabel paralel DB-
25, atau kabel USB dengan ekstensi file *.ino. Untuk mendapatkan file *.ino
dengan cara menuliskan program pada software Arduino IDE. Setelah program
ditulis selanjutnya yaitu menyimpan program dengan nama dan diakhiri dengan
.ino. Setelah itu lakukan verify program dengan menekan tombol Ctrl + R pada
48
keyboard dan melakukan upload dengan menekan tombol Ctrl + U pada
keyboard.
3.5 Pembuatan Aplikasi GSM Security
Aplikasi GSM Security ini digunakan untuk membuat notifikasi keamanan
ketika sensor PIR mendeteksi adanya pergerakan. Notifikasi tersebut berupa
pengiriman SMS dari smartphone android yang ditunjukan kepada nomor telepon
tujuan. Pembuatan aplikasi ini menggunakan App Inventor yang merupakan
aplikasi web untuk membuat aplikasi berbasis android.
Gambar 3.9 Tahap Awal Pembuatan Aplikasi
Pada tahap awal pembuatan aplikasi diawali dengan memilih komponen
mana yang akan digunakan untuk menjadi sebuah aplikasi pengirim SMS
otomatis. Komponen yang digunakan adalah ; Label, BluetoothClient, Clock,
dan Texting1. Konfigurasi komponen tersebut dapat dilihat dari tabel di bawah
ini.
49
Tabel 3.2 Konfigurasi Komponen Aplikasi
NAMA KOMPONEN FUNGSI KONFIGURASI
Label
Menentukan Judul
Aplikasi
Judul yang
Diinginkan
BluetoothClient
Interface dari sambungan
Bluetooth
-
Clock
Mengatur Interval Waktu
untuk mengkoordinasi
aplikasi
100 (1)
Texting
Sistem yang melakukan
pengiriman SMS
Nomor Tujuan
Pada tahap kedua dilakukan pemrograman yang akan mengaktifkan
seluruh fungsi yang ada pada komponen yang digunakan untuk aplikasi notifikasi
SMS. Proses pemrograman pada App Inventor menggunakan Block yang
berbentuk seperti puzzle. Hal ini memudahkan untuk seseorang yang ingin
membuat sebuah aplikasi android tanpa harus memahami kelas – kelas pada
bahasa java. Berikut ini adalah gambar yang menunjukan bagaimana logika
pemrograman yang digunakan untuk aplikasi pengirim SMS.
Gambar 3.10 Tahap Kedua Pembuatan Aplikasi
50
Gambar 3.11 Blok Program
Penjelasan dari logika blok program di atas adalah, jika bluetooth client
menerima sinyal input dari sensor PIR pada sistem keamanan, maka aplikasi akan
memberikan perintah pada handphone android untuk melakukan pengiriman SMS
ke nomor tujuan secara otomatis.
Gambar 3.12 Tahap Akhir Pembuatan Aplikasi
Pada tahap akhir pembuatan aplikasi adalah menyimpan aplikasi yang
sudah dibuat ke dalam tempat penyimpanan komputer lalu dipindahkan ke
handphone android untuk digunakan sebagai notifikasi SMS pada sistem
keamanan ini.
51
BAB 4
CARA KERJA DAN PENGUJIAN
Pada bab ini dijelaskan bagaimanan cara kerja dari prototype yang dibuat
beserta dengan hasil pengujian dari kerja sistem. Penjelasannya sebagai berikut :
4.1 Cara Kerja
Prototype ini pada dasarnya mulai bekerja saat sensor PIR mendeteksi
adanya pergerakan objek, lalu input tersebut diteruskan oleh IC ATmega328
kepada komponen – komponen lainnya. Kondisi cara kerja dari prototype ini akan
dijelaskan dengan tabel berikut :
Tabel 4.1 Kondisi Kerja Alat
Kondisi Sensor PIR Kamera
Buzzer & Lampu
Off On
1
Tidak Mendekteksi
Gerakan
Tidak Melakukan
Pengambilan Gambar  -
2 Mendeteksi Gerakan
Melakukan Pengambilan
Gambar
- 
3
Pendeteksian Pergerakan dan Pengambilan Gambar
selesai
OFF
Untuk mengaktifkan fungsi notifikasi panggilan telepon pada prototype
sistem keamanan ini, hal pertama kali yang harus dilakukan adalah
menghubungkan prototype dengan handphone yang berisikan aplikasi pembuat
notifikasi tersebut. Koneksi antar perangkat tersebut dapat tejalin dengan
menggunakan koneksi bluetooth antara sistem keamanan dengan handphone.
Berikut adalah kondisi ketika adanya sambungan bluetooth yang dijelaskan
dengan tabel di bawah ini.
52
Tabel 4.2 Kondisi Kerja Notifikasi SMS
Kondisi Sensor PIR
Notifikasi SMS
Berfungsi Tidak
Berfungsi
1
Tidak Mendekteksi
Gerakan
- √
2 Mendeteksi Gerakan √ -
3
Pendeteksian Pergerakan
dan Pengambilan Gambar
selesai
Menunggu Deteksi
Selanjutnya
Sebelum proses lebih lanjut, tahap awal dari pengoperasian prototype ini
dimulai dengan menghubungkan sistem keamanan dengan handphone untuk
mengaktifkan notifikasi SMS yang dilakukan oleh handphone tersebut. Hal ini
dilakukan dengan koneksi bluetooth antar perangkat. Berikut ini adalah tahap –
tahap bagaimana sistem keamanan dan handphone terhubung.
1. Mengaktifkan Bluetooth Handphone.
Gambar 4.1 Menyalakan Bluetooth Handphone
53
2. Hubungkan dengan Bluetooth pada Sistem Keamanan (HC06).
Gambar 4.2 Menghubungkan Bluetooth
3. Lakukan pairing device dengan Bluetooth HC06. Jika diminta password,
masukan “1234”. Lalu menekan tombol OK.
Gambar 4.3 Bluetooth Pairing
54
Pada prototype sistem keamanan ini terdapat 3 kondisi yang terlihat seperti
pada Tabel 4.1 proses akan berkerja setelah sensor pir mendeteksi adanya
pergerakan objek. Setiap proses dari sistem ini sudah diatur dengan menggunakan
komunikasi serial, yaitu komunikasi pengiriman data secara satu jalur pada setiap
komponen yang ada. Berikut penjelasan dari tiap – tiap proses sistem keamanan
ini bekerja.
4.1.1 Kondisi Pertama
Pada kondisi pertama, sensor pir tidak mendeteksi adanya pergerakan
objek. Alarm dan lampu LED serta notifikasi SMS tidak berfungsi, atau
dikondisikan off.
Gambar 4.4 Kondisi Pertama
Pada kondisi pertama juga memperlihatkan bahwa handphone yang
terdapat aplikasi notifikasi SMS sudah terhubung dengan bluetooth yang terdapat
pada sistem keamanan, namun belum melakukan fungsinya. Hal tersebut terlihat
dalam gambar berikut ini.
55
Gambar 4.5 Kondisi Awal Handphone
Keterangan proses pada kondisi pertama dapat dilihat dari serial monitor
pada software Arduino IDE, seperti yang dijelaskan pada gambar berikut ini :
Gambar 4.6 Serial Monitor (1)
4.1.2 Kondisi Kedua
Pada Kondisi kedua, sensor pir mendeteksi adanya pergerakan objek.
Alarm akan menyala ditandai dengan buzzer yang mengeluarkan suara sebanyak
lima kali. Setelah alarm menyala, maka kamera serial melakukan proses
56
pengambilan gambar. Proses pengambilan gambar ditandai dengan lampu LED
yang menyala dan berkedip sebagai indikator prosesnya.
Gambar 4.7 Kondisi Kedua
Pada kondisi kedua ini juga memperlihatkan adanya proses yang terjadi
pada handphone yang berisikan aplikasi yang melakukan pengiriman SMS kepada
nomor tujuan. Hal ini terjadi karena pada saat sensor pir mendeteksi adanya
pergerakan terdapat suatu sinyal analog yang diteruskan oleh IC ATmega328
kepada komponen – komponen lain pada sistem keamanan. Sinyal analog tersebut
juga diteruskan oleh IC ATmega328 kepada handphone dengan menggunakan
jalur komunikasi serial pada bluetooth module. SMS yang dikirim bertuliskan
“Sensor Mendeteksi adanya pergerakan yang mencurigakan!!!”
Gambar 4.8 Notifikasi SMS
57
Keterangan proses pada kondisi kedua dapat dilihat dari serial monitor
pada software Arduino IDE, seperti yang dijelaskan pada gambar berikut ini :
Gambar 4.9 Serial Monitor (2)
4.1.3 Kondisi Ketiga
Pada kondisi ketiga, proses pengambilan gambar oleh kamera serial serta
semua proses yang terjadi pada sistem keamanan ini selesai. Hal ini ditandai
dengan buzzer yang mengeluarkan suara hanya satu kali dan lampu LED yang
sebelumnya menyala dan berkedip menjadi mati.
Gambar 4.10 Kondisi Ketiga
58
Keterangan proses pada kondisi kedua ketiga dilihat dari serial monitor
pada software Arduino IDE, seperti yang dijelaskan pada gambar berikut ini :
Gambar 4.11 Serial Monitor (3)
Hasil dari pengambilan gambar pada kamera serial tersimpan di dalam
memory card. Dalam hal ini penulis menggunakan sebuah Micro SD lengkap
dengan Adaptornya yang dihubungkan dengan sebuah SD Card Shield pada
Arduino Uno. Gambar yang tersimpan pada Micro SD dapat dilihat di Windows
Explorer.
Gambar 4.12 Windows Explorer
59
Gambar 4.13 Hasil Pengambilan Gambar
4.2 Pengujian
Ketika perakitan komponen dan melihat cara kerja dari prototype telah
dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah uji coba pada alat yang telah dibuat. Uji
coba dilakukan agar mengetahui apakah ada kesalahan pada proses perakitan atau
pemrograman serta apakah outputnya sudah sesuai dengan konsep yang
diinginkan.
4.2.1 Pengujian Sumber Tegangan DC
Sumber tegangan DC (Direct Curent) berfungsi untuk memberi sumber
tegangan pada mikrokontroler board yang akan mengaktifkan semua fungsi dari
komponen - komponen yang ada pada input, blok proses, dan blok output. Sumber
tegangan yang digunakan pada rancangan alat prototype ini menggunakan power
dari kabel USB yang dihubungkan kepada Komputer atau Notebook yang
menghasilkan dan memberikan tegangan kepada komponen sistem sebanyak 5 –
12V.
4.2.2 Pengujian Sensor PIR
Pengujian sensor PIR ini bertujuan untuk mengatahui apakah sensor hanya
dapat mendeteksi radiasi panas tubuh manusia saja atau tidak, lalu mengukur jarak
minimal dan maksimal sensor dapat mendeteksi radiasi panas yang ditimbulkan.
60
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Respon Sensor
Objek Status Sensor Keterangan
Sensitifitas
Sensor
Manusia Aktif Mendeteksi 100%
Kucing Tidak Aktif Tidak Mendeteksi 0%
Benda Mati Tidak Aktif Tidak Mendeteksi 0%
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Jarak Deteksi Sensor
Jarak
Deteksi
Posisi Jangkauan Deteksi
Keterangan
Lurus Kanan (90o
) Kiri (90o
)
100 cm    Mendeteksi
200 cm    Mendeteksi
300 cm    Mendeteksi
400 cm    Mendeteksi
425 cm    Mendeteksi
450 cm    Mendeteksi
460 cm    Mendeteksi
470 cm - - -
Tidak Dapat
Mendeteksi
500 cm - - -
Tidak Dpat
Mendeteksi
510 cm -- - -
Tidak Dapat
Mendeteksi
Hasil uji coba berdasarkan Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 adalah seseorang
dapat terdeteksi oleh sensor PIR dengan jarak minimal 100 cm dan jarak
maksimal 460 cm sehingga ketika sensor PIR aktif akan memberikan sinyal input
kepada komponen – komponen lainnya yang memberikan keluaran pada alat
berupa alarm keamanan, pengambilan gambar oleh kamera serial dan notifikasi
SMS. Berbeda dengan jarak 470 cm hingga 510 cm ternyata sensor PIR tidak
dapat mendeteksi di kondisi apapun sehingga fungsi sistem keamanan tidak
berjalan dengan semestinya.
61
4.2.3 Pengujian Jarak Pada Komunikasi Bluetooth
Pengujian jarak ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari bluetooth
module pada sistem keamanan dan bluetooth yang ada pada handphone android.
Pengujian dilakukan di ruangan terbuka. Hal ini bertujuan agar sinyal bluetooth
tidak terhalang dan tidak mengakibatkan masalah dalam pengujian. Pada jarak 1
sampai 10 meter koneksi bluetooth masih bekerja dengan baik, akan tetapi pada
jarak yang lebih dari 10 meter koneksi bluetooth antara transmitter dan receiver
tidak terhubung karena di luar jangkauan. Karena jarak maksimal dari bluetooth
adalah 10 meter.
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Jarak Bluetooth
Jarak Keterangan
Presentasi
Keterhubungan
1 m Terhubung 100%
2 m Terhubung 100%
3 m Terhubung 100%
4 m Terhubung 100%
5 m Terhubung 100%
6 m Terhubung 100%
7 m Terhubung 95%
8 m Terhubung 95%
9 m Terhubung 90%
10 m Terhubung 90%
>10 m Tidak Terhubung 0%
Hasil uji coba berdasarkan Tabel 4.5 menjelaskan jarak yang digunakan
untuk melakukan koneksi antara transmitter dan receiver melalui Bluetooth
adalah terbatas. Sinyal yang dikirim oleh transmitter ke receiver dapat terganggu
oleh suatu objek penghalang seperti dinding atau benda pada lainnya. Dengan kata
lain, komunikasi Bluetooth sangat rentan dengan penghalang atau keterbatasan
jarak antar perangkat.
62
4.2.4 Pengujian Waktu Pengiriman SMS
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama waktu yang
dibutuhkan oleh smartphone android untuk melakukan pengiriman SMS ketika
menerima sinyal input yang dikirimkan oleh sensor PIR pada sistem keamanan
melalui sambungan bluetooth. Hasil pengujian dijelaskan pada tabel di berikut ini.
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Waktu Pengiriman SMS (Provider 1)
Percobaan ke - Sinyal yang diperoleh Waktu yang dibutuhkan
1 Sedang (3 bar) 4 detik
2 Bagus (5 bar) 1 detik
3 Sedang (3 bar) 3 detik
4 Buruk (1 bar) 6 detik
Provider 1 = Indosat Mentari
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Waktu Pengiriman SMS (Provider 2)
Percobaan ke - Sinyal Yang diperoleh Waktu yang dibutuhkan
1 Sedang (3 bar) 3 detik
2 Bagus (5 bar) 1 detik
3 Bagus (5 bar) 1 detik
4 Bagus (5 bar) 1 detik
Provider 2 = Telkomsel Simpati
Hasil uji coba berdasarkan Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 adalah lamanya waktu
yang dibutuhkan untuk melakukan pengiriman SMS ke nomor tujuan paling
cepat adalah 1 detik dan paling lambat adalah 6 detik. Hal ini tidak terlepas dari
kualitas sinyal provider GSM yang ber-variasi. Jika sinyal “Bagus” maka proses
pengiriman SMS berjalan dengan cepat. Tetapi jika sinyal yang di dapat oleh
salah satu pihak kurang bagus bahkan “Buruk” maka proses pengiriman SMS
akan terganggu.
63
4.2.5 Pengujian Kamera Serial
Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui berapa resolusi yang
dapat dihasilkan oleh kamera serial serta berapa waktu yang dibutuhkan untuk
kamera melakukan pengambilan gambar (foto) pada resolusi tertentu. Hasil
pengujian dijelaskan pada table berikut ini.
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Kamera Serial
Percobaan
ke -
Resolusi Foto
Waktu yang
dibutuhkan
Hasil
Gambar
1 160x120 4 detik
2 320x240 (QVGA) 7 detik
3 640x480 (VGA) 15 detik
Hasil uji coba berdasarkan Tabel 4.8 menjelaskan adalah lamanya waktu
yang dibutuhkan bagi kamera serial mengambil gambar (foto) paling cepat adalah
4 detik dan paling lambat adalah 15 detik. Hal ini disebabkan karena kemampuan
processing dari IC ATmega328 terbatas. Oleh karena itu direkomendasikan untuk
menentukan resolusi foto pada ukuran 320x240 (QVGA) yang membutuhkan
waktu selama 7 detik yang berarti tidak cepat maupun tidak lambat.
Pada resolusi 640x480 foto yang dihasilkan berukuran lebih besar dan
lebih tajam dari kedua ukuran yang lainnya. Sementara untuk resolusi 320x240
foto yang dihasilkan berukuran sedang dan tetap terlihat jelas. Resolusi 160x120
menjadi resolusi yang paling kecil dan tidak jelas namun yang dibutuhkan untuk
menghasilkan foto dengan resolusi tersebut tercepat dari kedua resolusi yang
lainnya, yaitu 4 detik.
64
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan dan pembuatan sistem, kemudian
dilakukan pengujian dan mendapatkan hasilnya, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan tentang sistem kerja dari Sistem Keamanan Ruangan Dengan
Kamera Pemantau dan Notifikasi SMS Berbasis Mikrokontroler (Arduino
Uno) yang dibuat oleh penulis, antara lain :
1. Sensor PIR yang digunakan dapat mendeteksi pergerakan dengan jarak
maksimal 460 cm dengan sudut kemiringan 90o
, baik pada arah lurus,
sebelah kanan dan sebelah kiri. Pada jarak lebih dari 460 cm, sensor tidak
dapat mendeteksi pergerakan.
2. Jarak Maksimal dari sinyal koneksi bluetooth adalah 10 m. Jika lebih dari
10 m, maka sinyal koneksi bluetooth akan menghilang dan tidak
terhubung.
3. Waktu pengiriman SMS hingga sampai ke nomor tujuan, bedasarkan dari
kualitas sinyal provider GSM yang digunakan. Pada provider pertama
(Indosat Mentari) waktu yang dibutuhkan adalah 1 detik pada sinyal bagus
(5 bar), 3 detik pada sinyal sedang (3 bar), dan 6 detik pada sinyal buruk (1
bar). Sementara pada provider kedua (Telkomsel Simpati) waktu yang
dibutuhkan adalah 1 detik pada sinyal bagus (5 bar), dan 3 detik pada
sinyal sedang (3 bar).
4. Waktu yang dibutuhkan untuk memproses dan menyimpan foto yang
dihasilkan kamera serial, berdasarkan dari resolusi foto. Pada resolusi
160x120 waktu yang dibutuhkan adalah 4 detik, pada resolusi 320x240
(QVGA) waktu yang dibutuhkan adalah 7 detik, dan pada resolusi
640x480 (VGA) waktu yang dibutuhkan adalah 15 detik.
65
5.2 Saran
Agar dapat meningkatkan kualitas dari prototype ini, penulis menyarankan
untuk dapat merancang rangkaian sistem pada Sistem Keamanan Ruangan
Dengan Kamera Pemantau Dan Notifikasi SMS Berbasis Mikrokontroler
(Arduino Uno) lebih baik lagi sehingga sistem dapat bekerja lebih efektif. Saran-
saran untuk pengembangan antara lain :
1. Untuk pengembangan konsep dari alat ini dapat ditambahkan sebuah
sistem “Live Streaming Video” agar sistem pengamanan ruangan
menjadi lebih baik.
2. Disarankan untuk menggunakan mikrokontroler yang lebih baik untuk
sistem yang lebih kuat dan akurat, seperti menggunakan mikrokontroler
Arduino Mega atau mini pc seperti Raspberry PI jika ingin sistem
keamanan yang lebih banyak fungsinya.
3. Dalam perancangan software, untuk mendapatkan program yang benar,
sebaiknya harus melakukan percobaan berkali – kali. Hal ini bertujuan
untuk mensinkronkan software yaitu pada android dengan rangkaian
sistem pada alat terkadang mengalami error.
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Board Arduino Uno................................................................................... 7
Gambar 2.2 Pin Mikrokontroler ATmega328............................................................. 14
Gambar 2.3 Rangkaian Skematik ATmega328........................................................... 15
Gambar 2.4 Arduino SD Card Shield ......................................................................... 18
Gambar 2.5 Kamera Serial VC706 ............................................................................. 18
Gambar 2.6 Komponen Sensor PIR............................................................................ 20
Gambar 2.7 Datasheet Sensor PIR.............................................................................. 20
Gambar 2.8 Mekanisme Kerja Sensor PIR ................................................................. 21
Gambar 2.9 Buzzer...................................................................................................... 21
Gambar 2.10 Struktur Dasar LED............................................................................... 22
Gambar 2.11 Resistor.................................................................................................. 23
Gambar 2.12 Kode Warna Resistor ............................................................................ 24
Gambar 2.13 Bluetooth Module.................................................................................. 25
Gambar 2.14 Arduino IDE.......................................................................................... 26
Gambar 2.15 Tampilan Sistem Operasi Android........................................................ 28
Gambar 2.16 Tampilan App Inventor MIT................................................................. 30
Gambar 2.17 Tampilan Fritzing.................................................................................. 30
xii
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian..................................................................................31
Gambar 3.2 Blok Diagram Kerja Sistem Keamanan ..................................................32
Gambar 3.3 Flowchart Algoritma Sistem ...................................................................34
Gambar 3.4 Skematik Rangkaian................................................................................36
Gambar 3.5 Tampilan Utama Arduino IDE................................................................45
Gambar 3.6 Save File pada Arduino IDE ...................................................................46
Gambar 3.7 Verify pada Arduino IDE........................................................................46
Gambar 3.8 Proses Upload Sketch Program...............................................................47
Gambar 3.9 Tahap Awal Pembuatan Aplikasi............................................................48
Gambar 3.10 Tahap Kedua Pembuatan Aplikasi........................................................49
Gambar 3.11 Blok Program ........................................................................................50
Gambar 3.12 Tahap Akhir Pembuatan Aplikasi .........................................................50
Gambar 4.1 Menyalakan Bluetooth Handphone.........................................................52
Gambar 4.2 Menghubungkan Bluetooth.....................................................................53
Gambar 4.3 Bluetooth Pairing ....................................................................................53
Gambar 4.4 Kondisi Pertama......................................................................................54
Gambar 4.5 Kondisi Awal Handphone.......................................................................52
Gambar 4.6 Serial Monitor (1)....................................................................................55
Gambar 4.7 Kondisi Kedua.........................................................................................56
Gambar 4.8 Notifikasi SMS........................................................................................56
Gambar 4.9 Serial Monitor (2)....................................................................................57
Gambar 4.10 Kondisi Ketiga.......................................................................................57
xiii
Gambar 4.11 Serial Monitor (3)..................................................................................58
Gambar 4.12 Windows Explorer ................................................................................58
Gambar 4.13 Hasil Pengambilan Gambar...................................................................59
viii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ......................................................................................................................... i
PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI ..............................................ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................iii
ABSTRAK ................................................................................................................. iv
ABSTRACT ................................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi
DAFTAR ISI .............................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xv
DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ...........................................................................................3
1.4 Batasan Masalah ............................................................................................3
1.5 Sistematika Penulisan ....................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 5
2.1 Mikrokontroler ............................................................................................... 5
2.2 Arduino Uno (R3) .......................................................................................... 5
2.2.1 Konsep Pemrograman Arduino............................................................... 8
2.2.1.1 Struktur Pemrograman ........................................................................ 8
2.2.1.2 Syntax Pemrograman .......................................................................... 9
2.2.1.3 Variabel ............................................................................................. 10
2.2.1.4 Operator Matematika ........................................................................ 10
2.2.1.5 Operator Pembanding ........................................................................ 11
2.2.1.6 Struktur Pengaturan ........................................................................... 11
ix
2.3 AVR ATmega 328 ....................................................................................... 13
2.4 Shield ........................................................................................................... 17
2.4.1 SD Card Shield ..................................................................................... 17
2.4.2 Kamera Serial ....................................................................................... 18
2.5 Sensor Gerak ............................................................................................... 19
2.5.1 PIR Sensor ............................................................................................ 19
2.6 Buzzer .......................................................................................................... 21
2.7 LED (Light Emitting Diode) ....................................................................... 22
2.8 Resistor ........................................................................................................ 23
2.8.1 Kode Warna Resistor ........................................................................... 23
2.9 Bluetooth ..................................................................................................... 25
2.9.1 Bluetooth Module ................................................................................ 25
2.10 Arduino IDE ................................................................................................ 26
2.11 Android ........................................................................................................ 27
2.12 App Inventor MIT ....................................................................................... 28
2.13 Fritzing ........................................................................................................ 30
BAB III PERANCANGAN & PEMBUATAN ...................................................... 31
3.1 Tahapan Penelitian ......................................................................................31
3.2 Studi Literatur ..............................................................................................32
3.3 Perancangan .................................................................................................32
3.3.1 Blok Diagram .......................................................................................32
3.3.2 Flowchart Sistem ..................................................................................33
3.4 Pembuatan ...................................................................................................35
3.4.1 Rangkaian Alat .....................................................................................35
3.4.2 Pemrograman Mikrokontroler .............................................................. 37
3.4.2.1 Program Sistem Keamanan ............................................................... 37
3.5 Pembuatan Aplikasi GSM Security .............................................................48
BAB IV CARA KERJA & PENGUJIAN .............................................................. 51
4.1 Cara Kerja ....................................................................................................51
4.1.1 Kondisi Pertama ...................................................................................54
x
4.1.2 Kondisi Kedua ......................................................................................55
4.1.3 Kondisi Ketiga .....................................................................................57
4.2 Pengujian .....................................................................................................59
4.2.1 Pengujian Sumber Tegangan DC .........................................................59
4.2.2 Pengujian Sensor PIR ...........................................................................59
4.2.3 Pengujian Jarak Pada Komunikasi Bluetooth ......................................60
4.2.4 Pengujian Waktu Pengiriman SMS ......................................................61
4.2.5 Pengujian Kamera Serial ......................................................................62
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 64
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................64
5.2 Saran ............................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 66
LAMPIRAN
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Sketch Program……………………………………………………………… L-1
Foto Alat…………………………………………...........................................L-9
66
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Anonim Materi Panduan Praktikum Eleltronika
Dasar,Laboratorium Elektnonika dan Komputer Universitas
Gunadarma, Depok, 2013
[2]. Lady Ada, TTL Serial Camera Overview, https://learn.adafruit.com/ttl-
serial-camera/overview, 10 Mei 2015.
[3]. Lady Ada, How PIRs Work, https://learn.adafruit.com/pir-passive-
infrared-proximity-motionsensor/how-pirs-work, 10 Mei 2015.
[4]. Muhammad Andy Prasetyo, Alarm PIR di Arduino Project,
http://boarduino.blogspot.com/2014/12/alarm-pir-sensor-di-arduino-
project-6.html, 10 Juni 2015.
[5]. AdaFruit, PIR Motion Sensor Tutorial, www.instructables.com/id/PIR-
Motion-Sensor-Tutorial/, 3 Juli 2015 .
[6]. Sutakim, Slider Kamera Video dengan Motion Control, JURNAL 2014,
http://library.gunadarma.ac.id/epaper/viewer/571289/22109073, 10 Mei
2015.
[7]. Arduino Products, Arduino UNO / Genuino UNO, Product Tour,
https://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUno, 5 Juli 2015.
[8]. SeeedStudio, SD Card Shield V4.0 – Wiki,
http://wiki.seeedstudio.com/wiki/SDCardshieldV4.0, 12 Agustus 2015.
[9]. URL : http://metro.news.viva.co.id/news/read/443663-pencuri-benda-
purbakala-abad-10-tahu-cctv-museum-rusak, 13 September 2013.
67
[10]. URL : http://teknikelektronika.com/jenis-jenis-komponen-elektronika-
beserta-fungsi-dan-simbolnya/, 8 Juli 2015.
[11]. URL : http://teknikelektronika.com/pengertian-piezoelectric-buzzer-
cara-kerja-buzzer/, 8 Juli 2015.
[12]. URL : http://elektronikadasar.info/sensor-gerak.htm, 8 Juli 2015.
[13]. URL : http://elektronika-dasar.web.id/pengertian-dan-kelebihan-
mikrokontroler/, 13 September 2013.
[14]. URL : http://www.kelasrobot.com/2015/09/belajar-pemograman-dasar-
arduino.html, 10 April 2016.
[15]. URL : http://ecadio.com/apakah-arduino-itu, 16 Mei 2016.
[16]. URL : http://www.ekorahayu.com/apa-itu-bluetooth-dan-cara-
kerjanya.html, 16 Maret 2015.
[17]. URL : http://www.geraicerdas.com/mikrokontroler/module/bluetooth-
module-hc-06-detail, 2 Juli 2016.
[18]. URL : http://www.berbagiinfo4u.com/2013/06/apa-itu-android.html,
12 Juli 2016.
[19]. URL : http://wahyu-jatmika.blog.ugm.ac.id/2011/11/16/apa-itu-app-
inventor/, 20 Juli 2016.
[20]. URL : http://www.robot-id.com/2014/01/software-simulasi-
elektronik-fritzing.html, 5 Agustus 2016.
xvi
DAFTAR SINGKATAN
3V3 = 3,3 Volt
AC = Alternative Current
CPU = Central Processor Unit
CM = Centimeter
DC = Direct Unit
EEPROM = Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory
EPROM = Erasable Programmable Read-Only Memory
GND = Ground
GPIO = General Purpose Input / Output
GSM = Global System For Mobile Communication
IC = Integrated Circuit
IDE = Integrated Development Environment
I/O = Input / Output
LED = Light Emitting Diode
M = Meter
PC = Personal Computer
PIR = Passive Infra Red
PROM = Programmable Read-Only Memory
REF = Reference of Voltage
ROM = Read-Only Memory
RX = Receiver Port
SMS = Short Message Service
USB = Universal Serial Bus
VCC = Voltage Collector Collector
xvii
VGA = Video Graphic Array
VIN = Voltage Input
SD = Secure Digital
TX = Transmitter Port
QVGA = Quarter Video Graphic Array
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Pin Tegangan Arduino ............................................................................ 6
Tabel 2.2 Format Penulisan Program...................................................................... 9
Tabel 2.3 Operator Matematika ............................................................................ 10
Tabel 2.4 Operator Pembanding ........................................................................... 11
Tabel 2.5 Spesifikasi ATmega328........................................................................ 14
Tabel 2.6 Port Pin B.............................................................................................. 15
Tabel 2.7 Port Pin C.............................................................................................. 16
Tabel 2.8 Port Pin D.............................................................................................. 16
Tabel 2.9 Konfigurasi PIN VC0706...................................................................... 19
Tabel 2.10Komponen Desainer............................................................................. 31
Tabel 3.1 Konfigurasi Pin ..................................................................................... 35
Tabel 4.1 Kondisi Kerja Alat ................................................................................ 51
Tabel 4.2 Kondisi Kerja Notifikasi SMS.............................................................. 52
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Respon Sensor ............................................................ 60
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Jarak Deteksi Sensor................................................... 60
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Jarak Bluetooth........................................................... 61
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Waktu Pengiriman SMS (Provider 1)......................... 62
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Waktu Pengiriman SMS (Provider 2)......................... 62
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Kamera Serial ............................................................. 63
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah
serta karunianya sehingga penulisan skripsi yang berjudul RANCANG
BANGUN SISTEM KEAMANAN RUANGAN DENGAN KAMERA
PEMANTAU DAN NOTIFIKASI SMS BERBASIS MIKROKONTROLER
(ARDUINO UNO) dapat diselesaikan.
Penelitian Tugas Akhir ini disusun oleh penulis merupakan satu bentuk
tugas. Penulis menyadari, dalam penyelesaian penulisan skripsi ini masih jauh
dari kata sempurna karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Namun
demikian diharapkan penelitian tugas akhir ini dapat memenuhi syarat yang
diperlukan.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan penelitian tugas akhir ini, terutama kepada :
1. Ibu Prof. Dr. E. S. Margianti, S.E., M.M, selaku Rektor Universitas
Gunadarma.
2. Bapak Prof. Dr. rer-nat, Achmad Benny Mutiara, S.Si., S.Kom., selaku
Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas
Gunadarma.
3. Bapak Dr. Nur Sultan Salahudin, S.Kom., M.T. selaku Ketua Jurusan
Sistem Komputer, Universitas Gunadarma.
4. Bapak Dr. Edi Sukirman, S.Si., M.M, selaku Kepala Bagian Sidang Ujian.
5. Bapak Prof. Dr. Busono Soerowirdjo, Ph.D & Ibu Missa Lamsani,
S.Kom., M.T, selaku Dosen Pembimbing Penulisan Skripsi. Atas
bimbingan, waktu dan saran yang diberikan kepada penulis selama
pembuatan Penelitian Tugas Akhir Skripsi.
vii
6. Keluarga yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil yang
tidak terbatas sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini
dengan baik.
7. Teman – teman seperjuangan Jurusan Sistem Komputer angkatan 2012
yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas semua bantuan,
dan dukungannya.
Dalam Penelitian Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan tentunya hal ini membuat hasil Penulisan Tugas Akhir masih jauh
dari kata sempurna. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuan, saran dan masukan yang
telah diberikan kepada penulis.
Penulis berharap semoga Penelitian Tugas Akhir yang dibuat ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca khususnya para rekan mahasiswa lainnya. Terima
Kasih,
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Depok, 2016
Rafi Sukran
L-1
LAMPIRAN
Sketch Program :
#include <Adafruit_VC0706.h>
#include <SPI.h>
#include <SD.h>
#include <SoftwareSerial.h>
#define chipSelect 4
#if ARDUINO >= 100
// On Uno: camera TX connected to pin 2, camera RX to pin 3:
SoftwareSerial cameraconnection = SoftwareSerial(2, 3);
// On Mega: camera TX connected to pin 69 (A15), camera RX to pin 3:
//SoftwareSerial cameraconnection = SoftwareSerial(69, 3);
#else
NewSoftSerial cameraconnection = NewSoftSerial(2, 3);
#endif
Adafruit_VC0706 cam = Adafruit_VC0706(&cameraconnection);
int ledPin = 13; // Memilih pin indikator LED
int inputPin = 5; // Memilih input PIR Sensor
int pirState = LOW; // Pada saat mulai, Matikan sensor
L-2
int val = 0; // Variable pembaca status pin
int pinSpeaker = 9; // Memilih pin buzzer, dengan pin PWM
void setup() {
#if !defined(SOFTWARE_SPI)
#if defined(__AVR_ATmega1280__) || defined(__AVR_ATmega2560__)
if(chipSelect != 53) pinMode(53, OUTPUT); // SS on Mega
#else
if(chipSelect != 10) pinMode(10, OUTPUT); // SS on Uno, etc.
#endif
#endif
Serial.begin(9600);
Serial.println("VC0706 Camera Capture");
// see if the card is present and can be initialized:
if (!SD.begin(chipSelect)) {
Serial.println("Card failed, or not present");
// don't do anything more:
return;
}
// Try to locate the camera
L-3
if (cam.begin()) {
Serial.println("Camera Found:");
} else {
Serial.println("No camera found?");
return;
}
// Print out the camera version information (optional)
char *reply = cam.getVersion();
if (reply == 0) {
Serial.print("Failed to get version");
} else {
Serial.println(" ");
Serial.print(reply);
Serial.println(" ");
}
// Set the picture size - you can choose one of 640x480, 320x240 or 160x120
// Remember that bigger pictures take longer to transmit!
cam.setImageSize(VC0706_640x480); // biggest
// cam.setImageSize(VC0706_320x240); // medium
// cam.setImageSize(VC0706_160x120); // small
L-4
// You can read the size back from the camera (optional, but maybe useful?)
uint8_t imgsize = cam.getImageSize();
Serial.print("Image size: ");
if (imgsize == VC0706_640x480) Serial.println("640x480");
if (imgsize == VC0706_320x240) Serial.println("320x240");
if (imgsize == VC0706_160x120) Serial.println("160x120");
pinMode(ledPin, OUTPUT); // jadikan LED sebagai Output
pinMode(inputPin, INPUT); // jadikan Sensor sebagai Input
pinMode(pinSpeaker, OUTPUT); // jadikan buzzer sebagai output
Serial.begin(9600);
}
void loop(){
val = digitalRead(inputPin);
if (val == HIGH) { // Jika menerima input di PIR
digitalWrite(ledPin, HIGH);
playTone(300, 160);
delay(150);
playTone(300, 160);
delay(150);
L-5
playTone(300, 160);
delay(150);
playTone(300, 160);
delay(150);
playTone(300, 160);
if (pirState == LOW) {
Serial.println("---------------------------");
Serial.println("Terdeteksi suatu pergerakan!");
Serial.println("---------------------------");
pirState = HIGH;
Serial.println("Kamera Akan Mengambil Gambar"); // Notif akan
mengambil foto
Serial.println("----------------------------");
delay(3000);
if (! cam.takePicture())
Serial.println("Gagal Untuk Mengambil Gambar");
else
Serial.println("Pengambilan Gambar dimulai!");
L-6
char filename[13];
strcpy(filename, "IMAGE00.JPG");
for (int i = 0; i < 100; i++) {
filename[5] = '0' + i/10;
filename[6] = '0' + i%10;
if (! SD.exists(filename)) {
break;
}
}
// Open the file for writing
File imgFile = SD.open(filename, FILE_WRITE);
// Get the size of the image (frame) taken
uint16_t jpglen = cam.frameLength();
Serial.print(jpglen, DEC);
Serial.println(" byte image");
Serial.print("Writing image to "); Serial.print(filename);
while (jpglen > 0) {
// read 32 bytes at a time;
L-7
uint8_t *buffer;
uint8_t bytesToRead = min(32, jpglen); // change 32 to 64 for a speedup but
may not work with all setups!
buffer = cam.readPicture(bytesToRead);
imgFile.write(buffer, bytesToRead);
//Serial.print("Read "); Serial.print(bytesToRead, DEC); Serial.println("
bytes");
jpglen -= bytesToRead;
}
playTone(300, 160);
imgFile.close();
cam.resumeVideo();
cam.setMotionDetect(true);
}
}
val = digitalRead(inputPin);
digitalWrite(ledPin, LOW);
if (pirState == HIGH){
Serial.println("-------------------------------------------");
Serial.println("Pendeteksian dan Pengambilan Gambar Selesai");
Serial.println("-------------------------------------------");
L-8
pirState = LOW;
}
}
void playTone(long duration, int freq) {
duration *= 1000;
int period = (1.0 / freq) * 1000000;
long elapsed_time = 0;
while (elapsed_time < duration) {
digitalWrite(pinSpeaker,HIGH);
delayMicroseconds(period / 2);
digitalWrite(pinSpeaker, LOW);
delayMicroseconds(period / 2);
elapsed_time += (period);
}
}
L-9
Foto Alat & Uji Coba Alat :
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN RUANGAN DENGAN KAMERA
PEMANTAU DAN NOTIFIKASI SMS BERBASIS MIKROKONTROLER
(ARDUINO UNO)
Nama : Rafi Sukran
NPM : 25112881
Jurusan : Sistem Komputer
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Busono Soerowirdjo, Ph.D
2. Missa Lamsani, S.Kom., M.T
Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Dalam Mencapai
Gelar Strata Satu (S1)
Jakarta
2016

More Related Content

What's hot

Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...Fendi Hidayat
 
ATP TKJ Fase E Dasar TJKT Lidia.docx
ATP TKJ Fase E Dasar TJKT Lidia.docxATP TKJ Fase E Dasar TJKT Lidia.docx
ATP TKJ Fase E Dasar TJKT Lidia.docxLidiaRuth2
 
power point TKJ (SMK) tentang jaringan dasar (APLICATION LAYER) kelas X SMK
power point TKJ (SMK) tentang jaringan dasar (APLICATION LAYER) kelas X SMKpower point TKJ (SMK) tentang jaringan dasar (APLICATION LAYER) kelas X SMK
power point TKJ (SMK) tentang jaringan dasar (APLICATION LAYER) kelas X SMKRiz Haikal inzaghi
 
Cloud Computing Overview
Cloud Computing OverviewCloud Computing Overview
Cloud Computing OverviewThe World Bank
 
Bahan Ajar Sistem Game menggunakan Scratch
Bahan Ajar Sistem Game menggunakan ScratchBahan Ajar Sistem Game menggunakan Scratch
Bahan Ajar Sistem Game menggunakan ScratchIgun
 
Makalah digital marketing
Makalah digital marketingMakalah digital marketing
Makalah digital marketingulfameilia
 
Presentase Marketing Mix (7P).pptx
Presentase Marketing Mix (7P).pptxPresentase Marketing Mix (7P).pptx
Presentase Marketing Mix (7P).pptxCHANDRAFDSILALAHI
 
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDMPenerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDMNoverino Rifai
 
Jurnal Implementasi Costumer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reserv...
Jurnal Implementasi Costumer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reserv...Jurnal Implementasi Costumer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reserv...
Jurnal Implementasi Costumer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reserv...MuttyTeukie Elf
 
Presentasi keamanan jaringan
Presentasi keamanan jaringanPresentasi keamanan jaringan
Presentasi keamanan jaringanAri Yandi
 
Privasi dan Keamanan Internet
Privasi dan Keamanan InternetPrivasi dan Keamanan Internet
Privasi dan Keamanan InternetICT Watch
 
TUTORIAL DYNAMIC ROUTING OSPF.pptx
TUTORIAL DYNAMIC ROUTING OSPF.pptxTUTORIAL DYNAMIC ROUTING OSPF.pptx
TUTORIAL DYNAMIC ROUTING OSPF.pptxTaufikHidayat8361
 
1. Pengantar Sistem Digital
1. Pengantar Sistem Digital1. Pengantar Sistem Digital
1. Pengantar Sistem DigitalHaddad Sammir
 
Materi 2 : Perangkat lunak (software)
Materi 2 : Perangkat lunak (software)Materi 2 : Perangkat lunak (software)
Materi 2 : Perangkat lunak (software)Nanang Kurniawan
 
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...Tikaagustina242
 
3 piksel_dan_histogram
 3 piksel_dan_histogram 3 piksel_dan_histogram
3 piksel_dan_histogramRoziq Bahtiar
 

What's hot (20)

PKM KC Mevici Dianresti
PKM KC Mevici Dianresti PKM KC Mevici Dianresti
PKM KC Mevici Dianresti
 
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
 
ATP TKJ Fase E Dasar TJKT Lidia.docx
ATP TKJ Fase E Dasar TJKT Lidia.docxATP TKJ Fase E Dasar TJKT Lidia.docx
ATP TKJ Fase E Dasar TJKT Lidia.docx
 
power point TKJ (SMK) tentang jaringan dasar (APLICATION LAYER) kelas X SMK
power point TKJ (SMK) tentang jaringan dasar (APLICATION LAYER) kelas X SMKpower point TKJ (SMK) tentang jaringan dasar (APLICATION LAYER) kelas X SMK
power point TKJ (SMK) tentang jaringan dasar (APLICATION LAYER) kelas X SMK
 
Cloud Computing Overview
Cloud Computing OverviewCloud Computing Overview
Cloud Computing Overview
 
Bahan Ajar Sistem Game menggunakan Scratch
Bahan Ajar Sistem Game menggunakan ScratchBahan Ajar Sistem Game menggunakan Scratch
Bahan Ajar Sistem Game menggunakan Scratch
 
Makalah digital marketing
Makalah digital marketingMakalah digital marketing
Makalah digital marketing
 
Presentase Marketing Mix (7P).pptx
Presentase Marketing Mix (7P).pptxPresentase Marketing Mix (7P).pptx
Presentase Marketing Mix (7P).pptx
 
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDMPenerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
 
Jurnal Implementasi Costumer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reserv...
Jurnal Implementasi Costumer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reserv...Jurnal Implementasi Costumer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reserv...
Jurnal Implementasi Costumer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reserv...
 
Keamanan Komputer
Keamanan KomputerKeamanan Komputer
Keamanan Komputer
 
Presentasi keamanan jaringan
Presentasi keamanan jaringanPresentasi keamanan jaringan
Presentasi keamanan jaringan
 
Privasi dan Keamanan Internet
Privasi dan Keamanan InternetPrivasi dan Keamanan Internet
Privasi dan Keamanan Internet
 
TUTORIAL DYNAMIC ROUTING OSPF.pptx
TUTORIAL DYNAMIC ROUTING OSPF.pptxTUTORIAL DYNAMIC ROUTING OSPF.pptx
TUTORIAL DYNAMIC ROUTING OSPF.pptx
 
1. Pengantar Sistem Digital
1. Pengantar Sistem Digital1. Pengantar Sistem Digital
1. Pengantar Sistem Digital
 
Alokasi Frekuensi Pada Selular
Alokasi Frekuensi Pada SelularAlokasi Frekuensi Pada Selular
Alokasi Frekuensi Pada Selular
 
Firewall
FirewallFirewall
Firewall
 
Materi 2 : Perangkat lunak (software)
Materi 2 : Perangkat lunak (software)Materi 2 : Perangkat lunak (software)
Materi 2 : Perangkat lunak (software)
 
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...
 
3 piksel_dan_histogram
 3 piksel_dan_histogram 3 piksel_dan_histogram
3 piksel_dan_histogram
 

Similar to Rancang Bangun Sistem Keamanan Dengan Kamera Pemantau Dan Notifikasi SMS Berbasis Mikrokontroler (Arduino Uno) / The Design Of Room Security System With Camera Capture And SMS Notification Using Microcontroller (Arduino Uno)

Motion Detector Alarm Dengan Kamera Serial Berbasis Arduino Uno / Motion Dete...
Motion Detector Alarm Dengan Kamera Serial Berbasis Arduino Uno / Motion Dete...Motion Detector Alarm Dengan Kamera Serial Berbasis Arduino Uno / Motion Dete...
Motion Detector Alarm Dengan Kamera Serial Berbasis Arduino Uno / Motion Dete...Rafi Sukran
 
190453 id-rancang-bangun-sistem-kendali-rumah-jara
190453 id-rancang-bangun-sistem-kendali-rumah-jara190453 id-rancang-bangun-sistem-kendali-rumah-jara
190453 id-rancang-bangun-sistem-kendali-rumah-jaraManto Adjalach
 
Makalah pk2015 jarkom
Makalah pk2015 jarkomMakalah pk2015 jarkom
Makalah pk2015 jarkomHarysinta_
 
Proposal Ta Pengaman Sepeda Motor
Proposal Ta Pengaman Sepeda MotorProposal Ta Pengaman Sepeda Motor
Proposal Ta Pengaman Sepeda MotorTobi Listanto
 
Sistem Penyadapan Intruder In The Darkness
Sistem  Penyadapan  Intruder In  The  DarknessSistem  Penyadapan  Intruder In  The  Darkness
Sistem Penyadapan Intruder In The DarknessIndividual Consultants
 
Usulan Implementasi Wireless Sensor Network Pada Toko Pakan Ternak (Studi Kas...
Usulan Implementasi Wireless Sensor Network Pada Toko Pakan Ternak (Studi Kas...Usulan Implementasi Wireless Sensor Network Pada Toko Pakan Ternak (Studi Kas...
Usulan Implementasi Wireless Sensor Network Pada Toko Pakan Ternak (Studi Kas...putudikaaw
 
Implementasi WSN pada Area Parkir Sekolah
Implementasi WSN pada Area Parkir SekolahImplementasi WSN pada Area Parkir Sekolah
Implementasi WSN pada Area Parkir SekolahHaniWidya96
 
Aldifajriansyah 09030581721037
Aldifajriansyah 09030581721037Aldifajriansyah 09030581721037
Aldifajriansyah 09030581721037AldiFajriansyah
 
09030581721011 nabillah selva setiawan tpki 3
09030581721011 nabillah selva setiawan  tpki 309030581721011 nabillah selva setiawan  tpki 3
09030581721011 nabillah selva setiawan tpki 3Nabillaselva
 
Prim_1401020005_tugasmakalah_jarkom
Prim_1401020005_tugasmakalah_jarkomPrim_1401020005_tugasmakalah_jarkom
Prim_1401020005_tugasmakalah_jarkomTude Ablo
 
185381795 implementasi-sensor-pir
185381795 implementasi-sensor-pir185381795 implementasi-sensor-pir
185381795 implementasi-sensor-pirBenny Padly
 
ANTI DRONE BERBASIS SOFTWARE
ANTI DRONE BERBASIS SOFTWAREANTI DRONE BERBASIS SOFTWARE
ANTI DRONE BERBASIS SOFTWAREyovist taufan
 

Similar to Rancang Bangun Sistem Keamanan Dengan Kamera Pemantau Dan Notifikasi SMS Berbasis Mikrokontroler (Arduino Uno) / The Design Of Room Security System With Camera Capture And SMS Notification Using Microcontroller (Arduino Uno) (20)

Motion Detector Alarm Dengan Kamera Serial Berbasis Arduino Uno / Motion Dete...
Motion Detector Alarm Dengan Kamera Serial Berbasis Arduino Uno / Motion Dete...Motion Detector Alarm Dengan Kamera Serial Berbasis Arduino Uno / Motion Dete...
Motion Detector Alarm Dengan Kamera Serial Berbasis Arduino Uno / Motion Dete...
 
Makalah jarkom
Makalah jarkom Makalah jarkom
Makalah jarkom
 
Tugas1TPKI
Tugas1TPKITugas1TPKI
Tugas1TPKI
 
190453 id-rancang-bangun-sistem-kendali-rumah-jara
190453 id-rancang-bangun-sistem-kendali-rumah-jara190453 id-rancang-bangun-sistem-kendali-rumah-jara
190453 id-rancang-bangun-sistem-kendali-rumah-jara
 
Table matrix Dwi
Table matrix Dwi Table matrix Dwi
Table matrix Dwi
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Makalah pk2015 jarkom
Makalah pk2015 jarkomMakalah pk2015 jarkom
Makalah pk2015 jarkom
 
Proposal Ta Pengaman Sepeda Motor
Proposal Ta Pengaman Sepeda MotorProposal Ta Pengaman Sepeda Motor
Proposal Ta Pengaman Sepeda Motor
 
Tugas 1.doc
Tugas 1.docTugas 1.doc
Tugas 1.doc
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Sistem Penyadapan Intruder In The Darkness
Sistem  Penyadapan  Intruder In  The  DarknessSistem  Penyadapan  Intruder In  The  Darkness
Sistem Penyadapan Intruder In The Darkness
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Usulan Implementasi Wireless Sensor Network Pada Toko Pakan Ternak (Studi Kas...
Usulan Implementasi Wireless Sensor Network Pada Toko Pakan Ternak (Studi Kas...Usulan Implementasi Wireless Sensor Network Pada Toko Pakan Ternak (Studi Kas...
Usulan Implementasi Wireless Sensor Network Pada Toko Pakan Ternak (Studi Kas...
 
Implementasi WSN pada Area Parkir Sekolah
Implementasi WSN pada Area Parkir SekolahImplementasi WSN pada Area Parkir Sekolah
Implementasi WSN pada Area Parkir Sekolah
 
Aldifajriansyah 09030581721037
Aldifajriansyah 09030581721037Aldifajriansyah 09030581721037
Aldifajriansyah 09030581721037
 
09030581721011 nabillah selva setiawan tpki 3
09030581721011 nabillah selva setiawan  tpki 309030581721011 nabillah selva setiawan  tpki 3
09030581721011 nabillah selva setiawan tpki 3
 
Prim_1401020005_tugasmakalah_jarkom
Prim_1401020005_tugasmakalah_jarkomPrim_1401020005_tugasmakalah_jarkom
Prim_1401020005_tugasmakalah_jarkom
 
185381795 implementasi-sensor-pir
185381795 implementasi-sensor-pir185381795 implementasi-sensor-pir
185381795 implementasi-sensor-pir
 
ANTI DRONE BERBASIS SOFTWARE
ANTI DRONE BERBASIS SOFTWAREANTI DRONE BERBASIS SOFTWARE
ANTI DRONE BERBASIS SOFTWARE
 

Rancang Bangun Sistem Keamanan Dengan Kamera Pemantau Dan Notifikasi SMS Berbasis Mikrokontroler (Arduino Uno) / The Design Of Room Security System With Camera Capture And SMS Notification Using Microcontroller (Arduino Uno)

  • 1. UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN RUANGAN DENGAN KAMERA PEMANTAU DAN NOTIFIKASI SMS BERBASIS MIKROKONTROLER (ARDUINO UNO) Nama : Rafi Sukran NPM : 25112881 Jurusan : Sistem Komputer Pembimbing : 1. Prof. Dr. Busono Soerowirdjo, Ph.D 2. Missa Lamsani, S.Kom., M.T Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Dalam Mencapai Gelar Strata Satu (S1) Jakarta 2016
  • 2. ii PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Rafi Sukran NPM : 251128812 Judul Skripsi :RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN DENGAN KAMERA PEMANTAU DAN NOTIFIKASI SMS BERBASIS MIKROKONTROLER (ARDUINO UNO) Tanggal Sidang : Tanggal Lulus : Menyatakan bahwa tulisan ini adalah merupakan hasil karya sendiri dan dapat dipublikasikan sepenuhnya oleh Universitas Gunadarma. Segala kutipan dalam bentuk apa pun telah mengikuti kaidah, etika yang berlaku. Mengenai isi dan tulisan adalah merupakan tanggung jawab penulis, bukan Universitas Gunadarma. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dengan penuh kesadaran, Depok, 2016 (Rafi Sukran)
  • 3.
  • 4. v ABSTRACT Rafi Sukran. 25112881 THE DESIGN OF ROOM SECURITY SYSTEM WITH CAMERA CAPTURE AND SMS NOTIFICATION USING MICROCONTROLLER (THE ARDUINO UNO). Final Project. Major Of Computer Systems. Faculty Of Computer Science & Information Technology. Gunadarma University. 2016. Key Word : Alarm, Camera, Sensor, Arduino. (LXVII + 66 + Appendices) In this era, the room security system is very needed. Were based with the large number of cases of theft, especially at slow time event for handling acts of theft. The purpose of this research is to design and build a room security system with camera capture and SMS notification based microcontroller and expected to be able to solve the problem. To achieve these goals, be used the Arduino IDE software which is software to program the microcontroller on security systems. The hardware used is an electronic component, namely the Arduino Uno board, Serial Camera, PIR Sensor, Buzzer, SD Card Shield, Bluetooth Module, and Android smartphone. This security system was tested, include: First, the testing of maximum distance used PIR sensor detects movement. Second, the testing of maximum distance from the signal Bluetooth connection between the security system with android smartphone. Third, the testing time required for sending SMS to get to the destination number. Fourth, the testing time for processing to store the images produced by the camera serial image resolution. The results is: PIR sensor can detect movement at a maximum distance of 460 cm with a tilt angle of up to 90o . The maximum distance from the signal bluetooth connection on the security system is 10 m. SMS notification delivery time to be accepted by the destination number is 1 second on a good signal (5 bars), 3 seconds on the signal being (3 bars), and 6 seconds on a bad signal (1 bar). When the camera serial processing photos to be stored in 4 seconds at a resolution of 160x120, 7 seconds at a resolution of 320x240 (QVGA), and 15 seconds at a resolution of 640x480 (VGA). Bibliography (2012-2016)
  • 5. iv ABSTRAK Rafi Sukran. 25112881 RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN RUANGAN DENGAN KAMERA PEMANTAU DAN NOTIFIKASI SMS BERBASIS MIKROKONTROLER (ARDUINO UNO). Tugas Akhir. Jurusan Sistem Komputer. Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi Informasi. Universitas Gunadarma. 2016. Kata Kunci : Alarm, Arduino, Kamera, Sensor. (LXVII + 66 + Lampiran) Saat ini keperluan akan sistem keamanan ruangan meningkat pesat. Keperluan itu didasarkan dengan banyaknya kasus pencurian khususnya pada daerah yang kurang cepat dalam penanganan saat terjadi tindak pencurian. Oleh sebab itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun sistem keamanan ruangan dengan tangkapan kamera serta notifikasi SMS berbasis mikrokontroler yang diharapkan mampu untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan perangkat lunak Arduino IDE yang merupakan perangkat lunak untuk memprogram mikrokontroler pada sistem keamanan. Perangkat keras yang digunakan adalah komponen elektronika, yaitu board Arduino Uno, Kamera Serial, Sensor PIR, Buzzer, SD Card Shield, Bluetooth Module, dan Smartphone berbasis Android. Uji coba yang dilakukan pada sistem keamanan ini diantaranya: Pertama, Pengujian jarak maksimum sensor PIR yang digunakan dapat mendeteksi pergerakan. Kedua, Pengujian jarak maksimal dari sinyal koneksi Bluetooth antara sistem keaamanan dengan smartphone android. Ketiga, Pengujian waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman SMS hingga sampai ke nomor tujuan. Keempat, Pengujian waktu untuk memproses sampai menyimpan foto yang dihasilkan kamera serial berdasarkan resolusi gambar. Hasil uji coba sebagai berikut : sensor PIR dapat mendeteksi pergerakan pada jarak maksimum 460 cm dengan kemiringan sudut hingga 90o . Jarak maksimal dari sinyal koneksi bluetooth pada sistem keamanan adalah 10 m. Waktu pengiriman notifikasi SMS hingga diterima oleh nomor tujuan adalah 1 detik pada sinyal bagus (5 bar), 3 detik pada sinyal sedang (3 bar), dan 6 detik pada sinyal buruk (1 bar). Waktu kamera serial memproses foto hingga disimpan adalah 4 detik di resolusi 160x120, 7 detik di resolusi 320x240 (QVGA), dan 15 detik di resolusi 640x480 (VGA). Daftar Pustaka (2012-2016)
  • 6. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini keperluan akan sistem keamanan ruangan meningkat pesat. Keperluan itu didasarkan dengan banyaknya kasus pencurian khususnya pada daerah yang kurang cepat dalam penanganan saat terjadi tindak pencurian. Padahal tempat tersebut seharusnya mendapat penjagaan ekstra oleh pihak keamanan. Sebut saja seperti Museum yang terdapat banyak benda – benda berharga seperti temuan artefak kuno berumur sebelum masehi milik kerajaan pra sejarah. Seperti berita yang dilansir dari laman website viva.co.id, pada tahun 2013 pernah terjadi kasus pencurian di Museum Nasional atau Museum Gajah di Jakarta. Empat benda artefak purbakala berlapis emas hilang dari Museum Nasional atau Museum Gajah, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 11 September 2013. Benda sejarah yang hilang itu adalah temuan abad ke-10 dan ke-11 Masehi yang ditinggalkan Kerajaan Mataram Kuno. Nilainya ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah. Kasus pencurian di museum tersebut terjadi karena kurang siaganya pihak keamanan dalam menjaga museum tersebut. Terlebih lagi itu diperkuat dengan pernyataan dari kepala museum nasional, Intan Mardiana yang membenarkan bahwa telah terjadi pencurian benda pra sejarah pada malam hari. Padahal setiap harinya ada 15 petugas keamanan yang bekerja di museum. Kebetulan kamera pengawas di museum tersebut tidak berfungsi. Hal itu mengakibatkan pihak kepolisian kesulitan untuk mengusut pelaku pencurian. [9] Memang, sistem keamanan dengan kamera pemantau sangat berguna untuk mengamankan suatu ruangan terutama museum. Namun ketika kamera pemantau tersebut rusak atau tidak berfungsi maka pengamanan tidak akan berjalan dengan semestinya bahkan tidak ada gunanya. Itulah yang menjadi kelemahan utama dari sistem keamanan yang hanya mengandalkan sebuah kamera
  • 7. 2 pemantau, apalagi ketika pihak keamanan yang menjaga museum tersebut tidak siap siaga dalam bertindak. Melihat dari kelemahan tersebut penulis tertarik untuk merancang sistem keamanan ruangan dengan buzzer sebagai penanda bahwa ada seseorang yang berusaha untuk mencuri dengan mengeluarkan suara seperti alarm, dan menggunakan kamera serial sebagai kamera pemantau yang bertugas untuk mengambil foto dengan resolusi tertentu di sekitar area yang ditangkap oleh lensanya sehingga ketika ada penyusup atau pencuri yang masuk ke dalam, akan ada bukti berupa foto pelaku yang disimpan di dalam media penyimpanan seperi memory card yang hasilnya dapat dilihat bukan hanya dengan monitor besar, namun hasil foto dapat dilihat di berbagai perangkat yang ringkas seperti handphone atau komputer tablet. Alat ini juga ditambahkan aplikasi keamanan berbasis android. Aplikasi keamanan tersebut berfungsi sebagai GSM security yang dapat melakukan pengiriman SMS saat sensor pada sistem keamanan mendeteksi adanya seseorang yang berusaha untuk mencuri benda pra sejarah yang tersimpan di dalam museum kepada nomor tujuan, misalnya petugas keamanan yang bertugas pada malam hari. Dengan koneksi Bluetooth, sistem keamanan akan terintegrasi dengan sistem aplikasi pada android sehingga sistem tersebut menghasilkan notifikasi SMS yang terintegrasi dengan sinyal input dari sebuah sensor gerak. Dengan pengembangan alat “RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN RUANGAN DENGAN KAMERA PEMANTAU DAN NOTIFIKASI SMS BERBASIS MIKROKONTROLER (ARDUINO UNO)” diharapkan mampu menjadi acuan dalam membuat sistem keamanan ruangan yang menambah tingkat kesigapan dari pihak keamanan untuk mengamankan tempat dari pelaku pencurian pada malam hari, khususnya di tempat – tempat yang terdapat barang - barang penting yang tidak boleh sampai dicuri seperti museum.
  • 8. 3 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar bekalang tersebut, terdapat beberapa rumusan masalah, diantaranya adalah : 1. Bagaimana membangun sistem keamanan yang memudahkan pekerjakan pihak keamanan dengan menggunakan sensor gerak yang mendeteksi adanya pergerakan yang mencurigakan. 2. Bagaimana membuat sistem keamanan dengan kamera pemantau yang berfungsi untuk melakukan pengambilan foto di daerah sekitar yang berada dalam jangkauan lensanya. 3. Bagaimana menerapkan layanan pesan singkat atau SMS sebagai notifikasi, ketika sensor di sistem keamanan mendeteksi adanya pergerakan yang mencurigakan. 4. Bagaimana simulasi ini dapat bekerja dengan baik dan terhubung dengan mikrokontroler (Arduino Uno). 1.3 Tujuan Penelitian Merancang dan membangun sistem keamanan ruangan dengan tangkapan kamera serta notifikasi SMS berbasis mikrokontroler arduino dimana ketika ada seseorang yang berusaha untuk mencuri, saat itu petugas keamanan yang bekerja dapat segera menuju ke lokasi kejadian. Foto yang dihasilkan dapat menjadi barang bukti atau petunjuk siapa yang berusaha untuk mencuri di museum tersebut. 1.4 Metode Penelitian Dalam rangka memperoleh data yang diperlukan untuk tujuan penulisan tugas akhir ini, digunakan metode pengumpulan data yaitu Studi Literatur, Perancangan, Pembuatan, dan Uji Coba. 1. Studi Literatur, tahapan pencarian informasi yang mendukung penulisan pada penelitian ilmiah.
  • 9. 4 2. Perancangan, tahapan yang membahas tentang penjabaran rancangan yang dibutuhkan sampai pembuatan alat selesai. 3. Pembuatan, tahapan yang membahas tentang proses pembuatan alat, baik software maupun hardware. 4. Uji Coba, menguji coba alat yang sudah diselesaikan. Untuk mengetahui bagaimana kerja sistem dari alat tersebut bekerja hingga mengetahui kekurangan dari alat tersebut, jika ada. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang diterapkan Secara garis besar, penulisan ini dibagi menjadi lima bab sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN, Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, ruang lingkup, tujuan, metode dan sistematika pembuatan penelitian ilmiah ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, Pada bab ini dijabarkan mengenai teori dasar dari tiap – tiap komponen yang dipergunakan dan mendukung kinerja pembuatan alat. BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN, Pada bab ini dijelaskan mengenai rancangan pemasangan komponen pada alat yang akan dibuat. Mulai dari tahap masukan, kemudian proses dan keluaran yang dijelaskan secara detail dalam bentuk blok diagram. BAB IV CARA KERJA DAN PENGUJIAN, Pada bab ini dijelaskan mengenai analisa proses kerja dari alat yang telah dibuat dalam bentuk diagram blok maupun analisa secara detail dalam melihat output dengan uji coba dan data pengamatan yang disajikan dalam bentuk tabel. BAB V PENUTUP, Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dari tulisan ilmiah dan saran berkaitan dengan hasil penyelesaian pembuatan serta sebagai evaluasi dan tolak ukur agar apa yang sudah dibuat dapat dikembangkan lebih baik lagi.
  • 10. 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler adalah suatu IC dengan kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan untuk kontroler dikemas dalam satu keping, biasanya terdiri dari CPU, RAM, EEPROM/EPROM/PROM/ROM (Memori), I/O (Input Output) Serial dan Paralel, Timer, dan Interupt Controller. [13] Rata-rata mikrokontroler memiliki intruksi memanipulasi bit, akses I/O secara langsung dan mudah, dan proses interupt yang sangat cepat dan efisien. Dengan kata lain mikrokontroler adalah “Solusi satu Chip” yang secara drastis mengurangi jumlah komponen dan biaya desain sehingga harga relatif murah. Dalam hal aplikasi, mikrokontroler memiliki karekteristik sebagai berikut: [13] 1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC (Personal Computer) yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil dari pada program-program pada PC. 2. Konsumsi daya kecil. 3. Rangkaian sederhana dan kompak. 2.2 Arduino UNO (R3) Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. [15] Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya. Uno berbeda
  • 11. 6 dengan semua board sebelumnya dalam hal koneksi USB-to-serial yaitu menggunakan fitur Atmega8U2 yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial berbeda dengan board sebelumnya yang menggunakan chip FTDI driver USB-to- serial. [15] Nama “Uno” berarti satu dalam bahasa Italia, untuk menandai peluncuran Arduino 1.0. Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi dari Arduino. Uno adalah yang terbaru dalam serangkaian board USB Arduino, dan sebagai model referensi untuk platform Arduino, untuk perbandingan dengan versi sebelumnya, lihat indeks board Arduino. Uno Arduino dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal (otomatis). Eksternal (non-USB) daya dapat berasal baik dari AC ke adaptor DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan menancapkan plug jack pusat-positif ukuran 2.1mm konektor POWER. Ujung kepala dari baterai dapat dimasukkan kedalam Gnd dan Vin pin header dari konektor POWER. Kisaran kebutuhan daya yang disarankan untuk board Uno adalah7 sampai dengan 12 volt, jika diberi daya kurang dari 7 volt kemungkinan pin 5v Uno dapat beroperasi tetapi tidak stabil kemudian jika diberi daya lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan dapat merusak board Uno. Pin tegangannya adalah sebagai berikut : [7] Tabel 2.1 Pin Tegangan Arduino Nama Pin Fungsi VIN Tegangan masukan kepada board Arduino ketika itu menggunakan sumber daya eksternal (sebagai pengganti dari 5 volt koneksi USB atau sumber daya lainnya) 5V Catu daya digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen lainnya. 3v3 Sebuah pasokan 3,3 volt dihasilkan oleh regulator on-board. GND Ground pin.
  • 12. 7 Gambar 2.1 Board Arduino Uno Berikut ini adalah penjelasan dari pin – pin yang ada pada board arduino uno, antara lain Soket USB, Input / Ouput Digital, Catu daya, dan Baterai/Adaptor. [15] Soket USB adalah soket untuk kabel USB yang disambungkan ke soket komputer atau laptop. Berfungsi sebagai pengirim program ke arduino dan juga sebagai port komunikasi serial. Input / Output Digital atau digital pin adalah pin – pin untuk menghubungkan arduino dengan komponen atau rangkaian digital. Misalnya jika ingin membuat LED berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin I/O digital dan ground. Komponen lain yang menghasilkan output digital atau menerima input digital dapat disambungkan ke pin-pin ini. Pin catu daya adalah pin yang memberikan tegangan untuk komponen atau rangkaian yang dihubungkan dengan Arduino. Pada bagian catu daya terdapat juga pin VIN dan RESET. VIN digunakan untuk memberikan tegangan langsung kepada Arduino tanpa melalui tegangan USB atau adaptor. RESET adalah pin untuk memberikan sinyal reset melalui tombol atau rangkaian eksternal.
  • 13. 8 Soket baterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai Arduino dengan tegangan dari baterai/adaptor 9V pada saat Arduino tidak disambungkan ke kompurter. Apabila arduino sedang disambungkan ke komputer melalui USB, maka Arduino mendapat suplay tegangan dari USB, dan tidak perlu memasang baterai/adaptor saat memprogram Arduino. 2.2.1 Konsep Pemrograman Arduino Arduino adalah mikrokontroler berbasis sketch, yaitu bahasa pemorgraman dengan menggunakan simple struktur. Base program Arduino menggunakan bahasa C atau C++. Jadi untuk lebih paham dalam Arduino ada baiknya pahami bahasa pemrograman C atau C++ dan konsep pemrograman object oriented. Arduino memiliki konsep pemorgraman yang mudah dipahami. Sesuai dengan namanya yang berasal dari bahasa Italia (Ardui = sulit, No = tidak) sehingga apabila digabungkan, Arduino berarti “tidak sulit”. Arduino juga memiliki dukungan library yang lengkap dan contoh program yang banyak, sehingga dapat mempermudah pemrogramannya. Setiap program Arduino bisa disebut sketch mempunyai dua buah fungsi yang harus ada, yaitu void setup() {} dan void loop() {}. [14] Void setup() {}, Semua kode dalam kurung kurawal { } akan dijadikan hanya satu kali ketika program arduino dijalankan untuk pertama kalinya. Void loop() {}, Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void setup) selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan. 2.2.1.1 Struktur Pemrograman Setiap program Arduino (biasa disebut sketch) mempunyai dua buah fungsi yang harus ada, yaitu void setup( ) { } dan void loop ( ) { }. void setup( ) { }, Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya.
  • 14. 9 void loop( ) { }, Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void setup) selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan. 2.2.1.2 Syntax Pemrograman Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan untuk format penulisan program. Dapat dilihat dari Tabel berikut ini. [14] Tabel 2.2 Format Penulisan Program SIMBOL KETERANGAN // Komentar satu baris, digunakan untuk memberi catatan mengenai arti dari kode-kode yang dituliskan. /* */ Komentar banyak baris, semua hal yang terletak di antara dua simbol tersebut akan diabaikan oleh program sistem. { } Kurung kurawal, digunakan untuk mendefinisikan kapan blok program mulai dan berakhir. ; Titik koma, setiap baris kode harus diakhir dengan titik koma. Jika tidak ada maka program tidak bias dijalankan.
  • 15. 10 2.2.1.3 Variabel Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi untuk memindahkan angka-angka logika dari sebuah proses dengan cara yang cerdas. Variabel yang digunakan untuk memindahkannya adalah int, long, boolean, float, dan char. [14] int (integer), Digunakan untuk menyimpan angka dalam 2 byte (16 bit). Tidak mempunyai angka desimal dan menyimpan nilai dari -32,768 dan 32,767. long (long), Digunakan ketika integer tidak mencukupi lagi. Memakai 4 byte (32 bit) dari memori (RAM). boolean (boolean), Variabel sederhana yang digunakan untuk menyimpan nilai TRUE (benar) atau FALSE (salah). Sangat berguna karena hanya menggunakan 1 bit dari RAM. float (float), Digunakan untuk angka desimal (floating point). Memakai 4 byte (32 bit) dari RAM. char (character), Menyimpan 1 karakter menggunakan kode ASCII (misalnya “A” = 65). Hanya memakai 1 byte (8 bit) dari RAM. 2.2.1.4 Operator Matematika Operator matematika digunakan untuk memanipulasi angka (bekerja seperti matematika yang sederhana). [14] Tabel 2.3 Operator Matematika OPERATOR FUNGSI = Membuat sesuatu menjadi sama dengan nilai yang lain. + Operasi penjumlahan bilangan.
  • 16. 11 - Operasi pengurangan bilangan. * Operasi perkalian bilangan. / Operasi pembagian bilangan. 2.2.1.5 Operator Pembanding Operator ini digunakan untuk membandingkan nilai logika. [14] Tabel 2.4 Operator Pembanding OPERATOR FUNGSI = Sama Dengan. misalnya : 12 == 10 adalah FALSE (salah) atau 12 == 12 adalah TRUE (benar). != Tidak Sama Dengan. misalnya : 12 != 10 adalah TRUE (benar) atau 12 != 12 adalah FALSE (salah). < Lebih Kecil. misalnya : 12 < 10 adalah FALSE (salah) atau 12 < 14 adalah TRUE (benar). > Lebih Besar. misalnya : 12 > 10 adalah TRUE (benar) atau 12 > 14 adalah FALSE (salah). 2.2.1.6 Struktur Pengaturan Program sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan berikutnya, berikut ini adalah elemen dasar pengaturan pemrograman pada arduino. [14] 1. if..else, dengan format seperti berikut ini: if (kondisi) { }
  • 17. 12 else if (kondisi) { } else { } Dengan struktur seperti diatas program akan menjalankan kode yang ada di dalam kurung kurawal jika kondisinya TRUE, dan jika tidak (FALSE) maka akan diperiksa apakah kondisi pada else if dan jika kondisinya FALSE maka kode pada else yang akan dijalankan. 2. for, dengan format seperti berikut ini: for (int i = 0; i < #pengulangan; i++) { } Digunakan apabila ingin melakukan pengulangan kode di dalam kurung kurawal beberapa kali, ganti #pengulangan dengan jumlah pengulangan yang diinginkan. Melakukan penghitungan ke atas dengan i++ atau ke bawah dengan i–. 3. Digital pinMode(pin, mode) Digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT. digitalWrite(pin, value) Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground). digitalRead(pin) Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat menggunakan kode ini untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).
  • 18. 13 4. Analog Arduino adalah mesin digital tetapi mempunyai kemampuan untuk beroperasi pada sinyal analog. Berikut ini cara untuk menghadapi hal yang bukan digital. analogWrite(pin, value) Beberapa pin pada Arduino mendukung PWM (pulse width modulation) yaitu pin 3, 5, 6, 9, 10, 11. Ini dapat merubah pin hidup (on)atau mati (off) dengan sangat cepat sehingga membuatnya dapat berfungsi layaknya keluaran analog. Value (nilai) pada format kode tersebut adalah angka antara 0 ( 0% duty cycle ~ 0V) dan 255 (100% duty cycle ~ 5V). analogRead(pin) Ketika pin analog ditetapkan sebagai INPUT anda dapat membaca keluaran voltase-nya. Keluarannya berupa angka antara 0 (untuk l 0 volts) dan 1024 (untuk 5 volts). 2.3 AVR ATmega 328 ATmega328 adalah mikrokontroler buatan ATMEL yang mempunyai arsitektur RISCI (Reduce instruction set computer) yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat daripada arsitektur CISC (Completed instruction set computer). ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATmega328, yang membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART, timer, counter). [15]
  • 19. 14 Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas. Berikut ini adalah spesifikasi dari ATmega328 : [15] Tabel 2.5 Spesifikasi ATmega328 Spesifikasi Jumlah Digital I/O Pin 14 Pin (6 PWM output) Analog Input 6 Flash Memory 32 KB Clock Speed 16Mhz Gambar 2.2 Pin Mikrokontroler ATmega328
  • 20. 15 Gambar 2.3 Rangkaian Skematik ATmega328 Tabel 2.6 Port Pin B
  • 21. 16 Tabel 2.7 Port Pin C Tabel 2.8 Port Pin D
  • 22. 17 2.4 Shield Shield atau perisai adalah papan yang dapat dipasang di atas PCB Arduino yang digunakan untuk memperluas kemampuan dari Arduino. Dalam hal ini “perisai” berbeda mengikuti filosofi yang sama seperti perangkat asli. Pada arduino terdapat berbagai macam shield. Setiap shield memiliki fungsi khusus yang berbeda-beda. Dalam alat yang dirancang dan penulisan ini penulis menggunakan shield : SD card Shield, Camera Module. 2.4.1 SD Card Shield Shield ini berfungsi untuk membaca dan menulis data ke dalam memory card. Misalnya menyimpan data dari sensor (data logging). Sebuah memory card tidak dapat dihubungkan langsung ke Arduino dengan menghubungkan kaki kakinya begitu saja. Hal yang harus dilakukan adalah dengan menggunakan shield sd card yang tersedia di pasaran. Spesifikasi SD Card Shield adalah sebagai berikut. [8]  Standar SD card, SDHC card and TF card compatible  UART Groove & I2C connection compatible  Fully supported SD library  Minimal number of SPI port  Truly stackable  Volatge : 3.5V – 5.5V  Current : 0.159 – 200mA
  • 23. 18 Gambar 2.4 Arduino SD Card Shield 2.4.2 Kamera Serial Kamera Serial termasuk dalam shield yang dapat di gunakan pada board Arduino. Kamera ini berfungsi untuk menangkap atau merekam gambar yang sejajar dengan jarak pandang lensa tersebut. Ada beberapa tipe atau seri pada camera serial baik yang module maupun kit, yaitu : OV7670, VC0706, MT9D111, dan lain - lain. [2] Gambar 2.5 Kamera Serial VC0706
  • 24. 19 Tabel 2.9 Konfigurasi PIN VC0706 NO. NAMA PIN 1 VCC = 5V 2 GND 3 RX 4 TX 5 GND 6 VIDEO OUT 2.5 Sensor Gerak Sensor ini bekerja mendeteksi pergerakan pada objek. Sensor ini banyak digunakan pada tempat-tempat umum, seperti gedung perkantoran, pusat pembelanjaan, atau di perumahan. Sensor ini dapat digunakan pada alat seperti pembuka pintu otomatis, menyalakan lampu rumah otomatis berdasarkan sentuhan dan pergerakan manusia. modul sensor gerak yang paling sering digunakan oleh manusia adalah sensor PIR. [12] 2.5.1 PIR Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor Pir bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar. Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Jarak jangkauan sensor PIR dapat mencapai 7 meter, tergantung kemampuan dari sensor PIR itu sendiri. Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu Lensa Fresnel, Penyaring Infra Merah, Sensor Pyroelektrik, Amplifier, dan Komparator. [3]
  • 25. 20 Gambar 2.6 Komponen Sensor PIR Gambar 2.7 Datasheet Sensor PIR Secara umum, sensor ini mendeteksi pergerekan melalui pancaran energi radiasi sebuah objek. sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan panas tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor. Energy inframerah yang dihasilkan oleh panas makhluk hidup rata-rata 9 – 10 mikrometer energi inframerah. [3]
  • 26. 21 Gambar 2.8 Mekanisme Kerja Sensor Pir 2.6 Buzzer Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm). [11] Gambar 2.9 Buzzer
  • 27. 22 2.7 LED (Light Emitting Diode) LED atau Light emitting diode adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menujukan status dari perangkat elektronika tersebut. LED merupakan jenis lampu yang akhir-akhir ini muncul dalam kehidupan kita. LED dulu umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel atau PDA serta komputer. [1] Light emitting diode merupakan jenis dioda semikonduktor yang dapat mengeluarkan energi cahaya ketika diberikan tegangan. Semikonduktor merupakan material yang dapat menghantarkan arus listrik, meskipun tidak sebaik konduktor listrik. Dalam LED digunakan semi konduktor dengan gabungan unsur logam alumunium-gallium-arsenit (AlGaAs). [1] Gambar 2.10 Struktur Dasar LED Tak seperti lampu pijar dan neon, LED mempunyai kecenderungan polarisasi. Chip LED mempunyai kutup positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor yang hanya mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya.
  • 28. 23 2.8 Resistor Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor bersifat resistif, dimana resistor tidak mampu memproduksi energi listrik. Dengan kata lain resistor adalah komponen elektronika yang pasif. Satuan nilai resistansi suatu resistor disebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Selain nilai resistansi, resistor juga memiliki nilai yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya. [10] Nilai Toleransi merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum pada badan resistor. Nilai toleransi resistor selalu dicantumkan di kemasan resistor dengan kode warna maupun kode huruf. Resistor yang banyak dijual dipasaran pada umumnya resistor 5% dan resistor 1%. Kapasitas Daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang mampu dilewatkan oleh resistor tersebut. Menentukan kapasistas daya resistor sangat penting dilakukan untuk menghindari komponen rusak karena terjadi kelebihan daya yang mengalir sehingga komponen tersebut terbakar. Gambar 2.11 Resistor 2.8.1 Kode Warna Resistor Cincin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring warna. Dari cincin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut memiliki arti dan nilai dimana nilai resistansi resistor dengan kode warna yang dapat dilihat pada gambar berikut ini. [10]
  • 29. 24 Gambar 2.12 Kode Warna Resistor Resistor 4 cincin warna, maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin ke 3 merupakan faktor pengali, kemudian warna ke 4 menunjukan nilai toleransi resistor. Resistor 5 cincin warna, maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka. Sementara cincin 4 merupakan faktor pengali, kemudia cincin ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor. Resistor 6 cincin warna, resistor ini pada prinsipnya sama dengan resistor 5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan koefisien temperatur yaitu temperature maksimum yang diizinkan untuk resistor baru.
  • 30. 25 2.9 Bluetooth Bluetooth merupakan suatu teknologi komunikasi wireless yang memanfaatkan frekuensi radio ISM 2.4 GHz untuk menghubungkan perangkat genggam secara terpisah (handphone, PDA, computer, printer, dan lain-lain) dengan jangkauan yang relatif pendek. Perangkat-perangkat genggam yang terpisah tersebut dapat saling bertukar informasi atau data dengan menggunakan Bluetooth. Pada alat yang akan dirancang menggunakan Bluetooth module yang berfungsi sebagai penghubung antara komputer atau mikrokontroler dengan perangkat yang mempunyai koneksi Bluetooth seperti smartphone android. [16] 2.9.1 Bluetooth Module Bluetooh module yang beredar saat ini ada 2 macam, yaitu HC-05 dan HC-06. HC-05 dan HC-06 adalah module bluetooth untuk komunikasi nirkabel (wireless) via bluetooh. HC-05 memiliki kelebihan dibandingkan HC-06 yaitu bisa memilih mode antara Master atau Slave. Untuk password defaultnya yaitu 1234. [17] Module ini menyediakan koneksi nirkabel untuk sambungan terhadap aplikasi, seperti aplikasi pengontrol via android, maupun aplikasi sambungan interface via komputer. [17] Gambar 2.13 Bluetooth Module
  • 31. 26 2.10 Arduino IDE Arduino IDE adalah sebuah software yang memudahkan untuk mengembangkan aplikasi mikrokontroler mulai dari menuliskan source program, kompilasi, upload hasil kompilasi, dan uji coba secara terminal serial. [14] Arduino sebenarnya adalah perangkat lunak IDE (Integrated Development Environment). Arduino IDE bisa dijalankan pada komputer dengan berbagai macam platform karena mendukung semua basis sistem operasi seperti Windows, Mac OS. Source program yang dibuat untuk aplikasi mikrokontroler adalah bahasa C/C++ dan dapat digabungkan dengan assembly. Penulis menggunakan arduino berbasis mikrokontroler AVR dilingkungan jenis ATMEGA yaitu ATMEGA 8, 168, 328 dan 2650. [15] Gambar 2.14 Arduino IDE Dari tampilan, Arduino IDE dibagi menjadi 3 jendela yaitu: Menu dan tombol icon, editor dan pesan. Pada bagian bawah terlihat jenis mikrokontroler atau board arduino saat ini yaitu Board Arduino UNO dengan mikrokontroler ATmega328 dengan menggunakan kanal serial COM6 untuk upload hasil kompilasi dan komunikasi konsole serial. Penggunaan arduino sangat mudah, karena tidak perlu harus mengetahui detail perangkat keras dari mikrokontroler terutama mengenai konfigurasi register-register yang harus dilakukan dengan mengetahui cara kerja dari
  • 32. 27 mikrokontroler. Selain itu arduino sangat kaya dengan library baik dari pengembang arduino maupun sumbangan dari orang lain, karena arduino sifatnya adalah open source. Pada saat source dikompilasi, maka hasilnya berupa file heksa di upload ke mikrokontroler secara serial dengan memanfaatkan pin TX/RX untuk ATmega328 adalah penyemat 2 dan 3. Bahasa pemrograman yang digunakan oleh IDE arduino didalam mengembangkan aplikasi mikrokontroler adalah C/C++. Tentunya terdapat style khusus yang membedakannya yaitu void main(void) dan void setup(void). [14] void main(void) sebagai fungsi program utama diganti dengan void loop() . Perbedaannya pada c biasa tidak terjadi loop, jadi harus ada looping yang ditambahkan misalnya while(1){……}. Dalam arduino secara otomatis fungsi loop() akan kembali lagi dari awal jika sudah dieksekusi instruksi paling bawahnya. void setup(void) sebagai fungsi ini dugunakan untuk inisialisasi mikrokontroler sebelum fungsi utama loop() dieksekusi. Tidak direpotkan dengan setting register-register, karena arduino sudah memasukkannya kedalam librarynya dan secara otomatis disesuikan dengan jenis board arduino berkenaan jenis mikrokontrollernya. Jadi setup perangkat kerasnya menjadi mudah. 2.11 Android Android adalah sistem operasi berbasis linux yang dirancang untuk perangkat bergerak layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007 dengan akuisisi oleh raksasa internet Google. Android tidak terikat ke satu merek handphone saja, vendor apapun yang ingin menggunanya bebas memodifikasi tampilan antarmuka nya dengan catatan tetap berada dalam jalur sistem kernel yang ditentukan. [18] Android yang telah beredar sampai saat ini adalah Cupcake 1.5 (30 April 2009), Donut 1.6 (15 September 2009), Éclair 2.0 – 2.1 (26 Oktober 2009),
  • 33. 28 Froyo 2.2 (20 Mei 2010), Gingerbread 2.3 – 2.3.7 (6 Desember 2010 – 9 Februari 2011), Honeycomb 3.1 (10 Mei 2011), Ice Cream Sandwich 4.0.3 – 4.0.4 (16 Desember 2011), Jelly Bean 4.1 – 4.3 (9 Juli 2011 – 24 Juli 2013), KitKat 4.4 (31 Oktober 2013), Lollipop 5.0 – 5.1.1 (15 Oktober 2014 – Sekarang), Marshmallow 6.0 (19 Agustus 2015 – Sekarang). [18] Gambar 2.15 Tampilan Sistem Operasi Android 2.12 App Inventor MIT App Inventor MIT adalah aplikasi web sumber terbuka yang awalnya dikembangkan oleh Google, dan saat ini dikelola oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT). App Inventor memungkinkan pengguna baru untuk memprogram komputer untuk menciptakan aplikasi perangkat lunak bagi sistem operasi Android. [19] App Inventor menggunakan antarmuka grafis, serupa dengan antarmuka pengguna pada Scratch dan StarLogo TNG, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan drag & drop objek visual untuk menciptakan aplikasi yang bisa dijalankan pada perangkat Android. Dalam menciptakan App Inventor, Google telah melakukan riset yang berhubungan dengan komputasi edukasional dan menyelesaikan lingkungan pengembangan online Google. Pada lingkungan kerja App Inventor ini terdapat beberapa komponen, yaitu Komponen Desainer, Blok Editor, dan Emulator. [19]
  • 34. 29 Komponen Desainer, Komponen desainer berjalan pada browser yang digunakan untuk memilih komponen yang dibutuhkan dan mengatur property nya. Pada komponen desainer sendiri terdapat 5 bagian, yaitu palette, viewer, component, media dan properties. Tabel 2.10 Komponen Desainer Nama Komponen Fungsi Palette List komponen yang bisa digunakan. Viewer Menempatkan komponen dan mengaturnya sesuai tampilan yang diinginkan. Component Tempat list komponen yang dipakai pada project. Media Mengambil media seperti audio atau gambar. Properties Mengatur properties komponen yang digunakan, seperti width, height, name, dll. Block Editor, Block Editor berjalan di luar browser dan digunakan untuk membuat dan mengatur behaviour dari komponen-komponen yang telah terpilih dari komponen desainer. Emulator, Emulator digunakan untuk menjalankan dan mengetest project yang telah dibuat. Dengan menggunakan emulator kita dapat menjalankan sistem operasi android diberbagai macam platform, seperti komputer personal, tablet, dan lain-lain.
  • 35. 30 Gambar 2.16 Tampilan App Inventor MIT 2.13 Fritzing Fritzing adalah software gratis yang digunakan oleh desainer, seniman, dan para penggiat elektronika untuk perancangan berbagai peralatan elektronika. Prototype ini dibuat di atas papan breadboard sehingga jika terjadi kesalahan mudah diperbaiki. Ditujukan untuk pengguna yang ingin membuat proyek atau dokumen sirkuit dan percobaan. Dimulai dengan membuat purwarupa fisik (Prototype), lalu membuatnya lagi dengan Fritzing grafis editor. [20] Gambar 2.17 Tampilan Fritzing
  • 36. 31 BAB 3 PERANCANGAN & PEMBUATAN 3.1 Tahapan Penelitian Dalam Penulisan ini, tahapan penelitian yang dilakukan antara lain; Studi Literatur, Perancangan, Pembuatan, dan Uji Coba. Gambar 3.1 Tahapan Penelitian Studi Literatur Perancangan - Perancangan Skematik - Perancangan Algoritma Sistem Pembuatan - Pemasangan Komponen - Pembuatan Program - Pengemasan Alat Uji Coba - Skenario 1 : Uji Semua Fungsi Komponen - Skenario 2 : Uji Deteksi Sensor Gerak - Skenario 3 : Uji Kamera Pemantau - Skenario 4 : Uji Notifikasi SMS
  • 37. 32 3.2 Studi Literatur Pada tahapan ini dilakukan dalam bentuk pencarian informasi yang mendukung pembuatan penelitian ilmiah seperti melalui media internet, buku- buku, jurnal, artikel-artikel yang berkaitan dengan kamera serial, sensor gerak, mikrokontroler dan dasar-dasar pemrograman, dan juga penjelasan yang diberikan dosen pembimbing, saran teman-teman mahasiswa, serta berbagai macam informasi lainnya yang dapat menginspirasi pembuatan skripsi ini. 3.3 Perancangan Pada tahapan ini penulis mulai membahas tentang skematik alat, topologi sistem, serta algoritma pada sistem yang akan dibangun dengan penjabaran blok diagram. 3.3.1 Blok Diagram Gambar 3.2 Blok Diagram Kerja Sistem Keamanan Dari gambar blok diagram dapat dijelaskan bagaimana proses kerja dari alat yang akan dibuat.  Input Pada blok input terdapat Sensor PIR. Dimana Sensor PIR berfungsi sebagai sensor yang peka terhadap objek bergerak. Cara kerja dari Sensor PIR
  • 38. 33 adalah dengan mendeteksi pergerakan melalui pancaran energi radiasi dari sebuah objek yaitu perubahan suhu.  Proses Pada blok proses, terdapat IC ATmega328. IC ini memproses hasil deteksi dari sensor gerak yang akan diteruskan kepada blok output. Lalu terdapat pula Bluetooth module yang memproses komunikasi Bluetooth antara Alat yang dibuat dengan sebuah smartphone android yang berisikan aplikasi notifikasi pengiriman SMS.  Output Output yang dihasilkan dari alat ini yaitu berupa bunyi alarm dengan komponen buzzer. Lalu ada pula lampu LED yang menyala ketika sensor pir mendeteksi bayangan dari objek yang bergerak. Pada alat ini juga digunakan sebuah kamera serial yang berfungsi untuk melakukan pengambilan gambar pada ruangan sekitar ketika sensor gerak mendeteksi adanya pergerakan. Output yang terakhir adalah notifikasi sms yang dikirimkan oleh smartphone android ke nomor tujuan. Kamera serial akan bekerja ketika sensor pir mendeteksi pergerakan serta alarm yang menyala sekitar 4 – 5 kali diikuti dengan nyala lampu LED yang menjadi indikator yang menunjukan bahwa kamera serial sedang melakukan pengambilan gambar (foto), lalu gambar (foto) yang telah siap untuk disimpan akan diproses oleh komunikasi serial pada Arduino Uno dengan Software Serial dan akan disimpan oleh SD Card Shield menuju memory card, baik yang berupa SD card maupun Micro SD. 3.3.2 Flowchart Sistem Pada bagian ini akan dibahas bagaimana algoritma kerja sistem pada alat yang akan dibuat dengan menggunakan Flowchart. Analisa ini bertujuan untuk membuat sketsa atau pengaturan cara kerja alat yang terpisah antara komponen
  • 39. 34 satu dengan komponen yang lainnya. Berikut ini adalah gambaran alur algoritma dari sistem keamanan ini. Gambar 3.3 Flowchart Algoritma Sistem Keamanan Pada simbol “Mulai” menandakan alat dalam keadaan menyala. Kemudian simbol “Inisialisasi” menandakan proses inisialiasi komponen yang terdapat pada
  • 40. 35 sistem keamanan yang berbasis mikrokontroler, yaitu Sensor PIR, Kamera Serial, Lampu LED, Buzzer, SD Card Shield, dan Bluetooth Module. Ketika sensor PIR dalam keadaan siap dan mendeteksi adanya suatu pergerakan, maka buzzer akan menyala, lampu LED menyala, kamera serial mengambil gambar di sekitar ruangan lalu hasilnya akan disimpan di dalam memory card yang ada pada SD Card Shield, dan bluetooth module meneruskan sinyal input dari sensor PIR menuju smartphone android dengan komunikasi serial antara bluetooth yang ada di sistem keamanan dengan bluetooth yang ada di handphone. Dengan begitu sistem keamanan dapat menghasilkan notifikasi SMS lewat komunikasi tersebut. 3.4 Pembuatan Pada Subbab ini dijelaskan bagaimana cara merancang alat atau proyek elektronika berbasis board mikrokontroller Arduino Uno. Arduino Uno menggunakan IC ATmega328 untuk menjadi otak dari semua kegiatan alat tersebut. 3.4.1 Rangkaian Alat Rangkaian alat yang digunakan mempunyai konfigurasi pin yang terhubung ke port – port yang tersedia di mikrokontroler dengan kabel jumper. Skematik rangkaian dan konfigurasi pin dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut : Tabel 3.1 Konfigurasi Pin NO KOMPONEN PORT VCC GND IN / OUT RX TX 1. Buzzer Gnd 9 2. Sensor PIR 5V Gnd 6 3. Lampu LED Gnd 13 4. SD Card Shield 5V Gnd 4 10 12 5. Kamera Serial 5V Gnd 3 2 6. Bluetooth Shield 3,3V Gnd 1 0
  • 42. 37 Komponen yang digunakan pada pembuatan alat ini adalah komponen yang sudah disusun sedemikian rupa untuk menunjang pembuatan alat ini. Komponen pada alat ini berbentuk module maupun yang telah berbentuk shield. Jika semua komponen sudah terpasang sesuai dengan konfigurasi pin – pin nya, maka tahap selanjutnya yaitu pemrograman mikrokontroler. 3.4.2 Pemrograman Mikrokontroler Pemrograman alat ini menggunakan software Arduino IDE. Arduino IDE adalah software resmi yang dikhususkan untuk memprogram komponen pada alat yang berbasis Arduino. Pemrograman pada Arduino dapat menggunakan Bahasa pemrograman seperti Bahasa C, C++ dan Assembly namun dengan ciri dan keunikan tersendiri dari Arduino, maka Bahasa pemrograman yang digunakan sebenarnya berupa hasil penggabungan antara tiga bahasa yang tadi disebutkan. 3.4.2.1 Program Sistem Keamanan Berikut adalah code program untuk mengaktifkan seluruh fungsi dari konsep sistem keamanan yang ingin dibuat, yaitu : #include <Adafruit_VC0706.h> // library tipe kamera serial yang digunakan #include <SPI.h> // library untuk port control #include <SD.h> // library untuk SD Card #include <SoftwareSerial.h> // library untuk komunikasi serial #define chipSelect 4 // pin CS pada SD Card Shield #if ARDUINO >= 100 // On Uno: camera TX connected to pin 2, camera RX to pin 3: SoftwareSerial cameraconnection = SoftwareSerial(2, 3); // Memilih pin Rx & Tx Kamera Serial
  • 43. 38 // On Mega: camera TX connected to pin 69 (A15), camera RX to pin 3: //SoftwareSerial cameraconnection = SoftwareSerial(69, 3); #else // NewSoftSerial cameraconnection = NewSoftSerial(0, 1); #endif Adafruit_VC0706 cam = Adafruit_VC0706(&cameraconnection); int ledPin = 13; // Memilih pin indikator LED int inputPin = 6; // Memilih input PIR Sensor int pirState = LOW; // Pada saat mulai, Matikan sensor int val = 0; // Variable pembaca status pin int pinSpeaker = 8; // Memilih pin buzzer, dengan pin PWM void setup() { #if !defined(SOFTWARE_SPI) #if defined(__AVR_ATmega1280__) || defined(__AVR_ATmega2560__) if(chipSelect != 53) pinMode(53, OUTPUT); // SS on Mega #else if(chipSelect != 10) pinMode(10, OUTPUT); // SS on Uno, etc. #endif #endif Serial.begin(9600);
  • 44. 39 Serial.println("Motion Detector dengan Kamera Serial"); // Menunjukan Alat dalam posisi standby // proses inisialisasi memory card if (!SD.begin(chipSelect)) { Serial.println("Card failed, or not present"); // tidak melanjutkan program return; } // mendeteksi adanya kamera pada rangkaian if (cam.begin()) { Serial.println("Camera Found:"); } else { Serial.println("No camera found?"); return; } // jika kamera tidak terdeteksi. char *reply = cam.getVersion(); if (reply == 0) { Serial.print("Failed to get version"); } else {
  • 45. 40 Serial.println(" "); Serial.print(reply); Serial.println(" "); } // menentukan besar ukuran gambar yang diinginkan // semakin besar ukuran gambar, semakin lama waktu proses transmisinya cam.setImageSize(VC0706_640x480); // biggest // cam.setImageSize(VC0706_320x240); // medium // cam.setImageSize(VC0706_160x120); // small uint8_t imgsize = cam.getImageSize(); Serial.print("Image size: "); if (imgsize == VC0706_640x480) Serial.println("640x480"); if (imgsize == VC0706_320x240) Serial.println("320x240"); if (imgsize == VC0706_160x120) Serial.println("160x120"); pinMode(ledPin, OUTPUT); // jadikan LED sebagai Output pinMode(inputPin, INPUT); // jadikan Sensor sebagai Input pinMode(pinSpeaker, OUTPUT); // jadikan buzzer sebagai output Serial.begin(9600); }
  • 46. 41 // memulai kondisi jika sensor PIR mendeteksi sesuatu void loop(){ val = digitalRead(inputPin); if (val == HIGH) { Serial.println("1"); // Tampilkan angka 1 di serial monitor (Kirim ke bluetooth client) digitalWrite(ledPin, HIGH); playTone(300, 160); delay(150); playTone(300, 160); delay(150); playTone(300, 160); delay(150); playTone(300, 160); delay(150); playTone(300, 160); if (pirState == LOW) { Serial.println("---------------------------"); Serial.println("Terdeteksi suatu pergerakan!"); Serial.println("---------------------------"); pirState = HIGH;
  • 47. 42 // notifikasi kamera akan mengambil foto Serial.println("Kamera Akan Mengambil Gambar"); Serial.println("----------------------------"); delay(3000); if (! cam.takePicture()) Serial.println("Gagal Untuk Mengambil Gambar"); else Serial.println("Pengambilan Gambar dimulai!"); // proses pengambilan dan penyimpanan gambar char filename[13]; strcpy(filename, "IMAGE00.JPG"); for (int i = 0; i < 100; i++) { filename[5] = '0' + i/10; filename[6] = '0' + i%10; if (! SD.exists(filename)) { break; } } // menyimpan gambar di Micro SD File imgFile = SD.open(filename, FILE_WRITE);
  • 48. 43 // ukuran serta tipe data pada gambar uint16_t jpglen = cam.frameLength(); Serial.print(jpglen, DEC); Serial.println(" byte image"); Serial.print("Writing image to "); Serial.print(filename); while (jpglen > 0) { uint8_t *buffer; uint8_t bytesToRead = min(32, jpglen); buffer = cam.readPicture(bytesToRead); imgFile.write(buffer, bytesToRead); jpglen -= bytesToRead; } // jika kamera telah selesai melakukan pengambilan gambar playTone(300, 160); imgFile.close(); cam.resumeVideo(); cam.setMotionDetect(true); } } val = digitalRead(inputPin); digitalWrite(ledPin, LOW); if (pirState == HIGH){
  • 49. 44 Serial.println("-------------------------------------------"); Serial.println("Pendeteksian dan Pengambilan Gambar Selesai"); Serial.println("-------------------------------------------"); pirState = LOW; } } // program bunyi alarm void playTone(long duration, int freq) { duration *= 1000; int period = (1.0 / freq) * 1000000; long elapsed_time = 0; while (elapsed_time < duration) { digitalWrite(pinSpeaker,HIGH); delayMicroseconds(period / 2); digitalWrite(pinSpeaker, LOW); delayMicroseconds(period / 2); elapsed_time += (period); } } Code Program tersebut diaplikasikan ke dalam pemrograman lewat software Arduino IDE. Berikut ini adalah tampilan utama saat Arduino IDE dibuka pertama kalinya.
  • 50. 45 Gambar 3.5 Tampilian Utama Arduino IDE Gambar 3.5 menjelaskan beberapa aspek penting, yaitu : 1. Pemrograman pada Arduino terdiri dari dua struktur program utama, yaitu Void setup() & Void loop(). 2. Void setup() digunakan untuk inisialisasi komponen – komponen yang terpasang pada port mikrokontroller sebelum fungsi utama dieksekusi. 3. Void loop() merupakan pengganti dari Void main() sebagai program fungsi utama. Perbedaanya pada bahasa C tidak terjadi loop jika tidak adalah looping yang ditambahkan, misalnya While(1) {….}. Dalam Arduino fungsi ini secara otomatis akan kembali lagi ke awal jika sudah dieksekusi instruksi paling bawahnya. 4. Board mikrokontroller Arduino Uno yang digunakan terhubung dengan Port COM6 pada komputer pengguna. Selanjutnya adalah tahap Verify atau Compile program. Pada Arduino IDE disebut Verify untuk memeriksa apakah program yang diinput benar atau salah. Benar atau salahnya ditunjukan oleh interface indikator atau keterangan yang terdapat pada Arduino IDE. Sebelum melakukan verify, sistem akan meminta kita untuk menyimpan atau save sketch program yang sudah diketik. Caranya dengan
  • 51. 46 klik file pada menu bar Arduino IDE, atau juga bisa dengan menggunakan penekanan pada keyboard Ctrl + S atau Ctrl + Shift + S. Gambar 3.6 Save File pada Arduino IDE Setelah melakukan Save, selanjutnya melakukan Verify sketch programnya. Verify dapat dilakukan dengan mengklik Sketch pada menu bar Arduino IDE lalu pilih verify atau melakukan penekanan pada keyboard Ctrl + R. Gambar 3.7 Verify pada Arduino IDE
  • 52. 47 Jika sketch program yang tidak ada yang salah, maka akan masuk tahap selanjutnya yaitu Upload sketch code program ke dalam IC ATmega328 pada board mikrokontroller Arduino UNO. Caranya dengan klik sketch pada menu bar Arduino IDE lalu pilih upload atau dengan penekanan pada keyboard Ctrl + U. Gambar 3.8 Proses Upload Sketch Program Jika sketch program sudah ter-upload ke dalam IC ATmega328, maka hasil input dan output pada alat yang telah dirancang dapat dilihat. Melihat hasil input dan output pada pemrograman board Arduino dapat melalui Serial Monitor yang ada pada software Arduino IDE. Membuka Serial Monitor dapat dilakukan dengan dua cara. Cara yang pertama dengan mengklik Tools pada menu bar Arduino IDE lalu pilih serial monitor atau dengan penekanan pada keyboard Ctrl + Shift + M. Agar alat dapat berjalan sesuai dengan program di atas maka harus dilakukan proses upload atau flash program ke IC mikrokontroler menggunakan kabel downloader, baik yang menggunakan kabel serial DB-9, kabel paralel DB- 25, atau kabel USB dengan ekstensi file *.ino. Untuk mendapatkan file *.ino dengan cara menuliskan program pada software Arduino IDE. Setelah program ditulis selanjutnya yaitu menyimpan program dengan nama dan diakhiri dengan .ino. Setelah itu lakukan verify program dengan menekan tombol Ctrl + R pada
  • 53. 48 keyboard dan melakukan upload dengan menekan tombol Ctrl + U pada keyboard. 3.5 Pembuatan Aplikasi GSM Security Aplikasi GSM Security ini digunakan untuk membuat notifikasi keamanan ketika sensor PIR mendeteksi adanya pergerakan. Notifikasi tersebut berupa pengiriman SMS dari smartphone android yang ditunjukan kepada nomor telepon tujuan. Pembuatan aplikasi ini menggunakan App Inventor yang merupakan aplikasi web untuk membuat aplikasi berbasis android. Gambar 3.9 Tahap Awal Pembuatan Aplikasi Pada tahap awal pembuatan aplikasi diawali dengan memilih komponen mana yang akan digunakan untuk menjadi sebuah aplikasi pengirim SMS otomatis. Komponen yang digunakan adalah ; Label, BluetoothClient, Clock, dan Texting1. Konfigurasi komponen tersebut dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
  • 54. 49 Tabel 3.2 Konfigurasi Komponen Aplikasi NAMA KOMPONEN FUNGSI KONFIGURASI Label Menentukan Judul Aplikasi Judul yang Diinginkan BluetoothClient Interface dari sambungan Bluetooth - Clock Mengatur Interval Waktu untuk mengkoordinasi aplikasi 100 (1) Texting Sistem yang melakukan pengiriman SMS Nomor Tujuan Pada tahap kedua dilakukan pemrograman yang akan mengaktifkan seluruh fungsi yang ada pada komponen yang digunakan untuk aplikasi notifikasi SMS. Proses pemrograman pada App Inventor menggunakan Block yang berbentuk seperti puzzle. Hal ini memudahkan untuk seseorang yang ingin membuat sebuah aplikasi android tanpa harus memahami kelas – kelas pada bahasa java. Berikut ini adalah gambar yang menunjukan bagaimana logika pemrograman yang digunakan untuk aplikasi pengirim SMS. Gambar 3.10 Tahap Kedua Pembuatan Aplikasi
  • 55. 50 Gambar 3.11 Blok Program Penjelasan dari logika blok program di atas adalah, jika bluetooth client menerima sinyal input dari sensor PIR pada sistem keamanan, maka aplikasi akan memberikan perintah pada handphone android untuk melakukan pengiriman SMS ke nomor tujuan secara otomatis. Gambar 3.12 Tahap Akhir Pembuatan Aplikasi Pada tahap akhir pembuatan aplikasi adalah menyimpan aplikasi yang sudah dibuat ke dalam tempat penyimpanan komputer lalu dipindahkan ke handphone android untuk digunakan sebagai notifikasi SMS pada sistem keamanan ini.
  • 56. 51 BAB 4 CARA KERJA DAN PENGUJIAN Pada bab ini dijelaskan bagaimanan cara kerja dari prototype yang dibuat beserta dengan hasil pengujian dari kerja sistem. Penjelasannya sebagai berikut : 4.1 Cara Kerja Prototype ini pada dasarnya mulai bekerja saat sensor PIR mendeteksi adanya pergerakan objek, lalu input tersebut diteruskan oleh IC ATmega328 kepada komponen – komponen lainnya. Kondisi cara kerja dari prototype ini akan dijelaskan dengan tabel berikut : Tabel 4.1 Kondisi Kerja Alat Kondisi Sensor PIR Kamera Buzzer & Lampu Off On 1 Tidak Mendekteksi Gerakan Tidak Melakukan Pengambilan Gambar  - 2 Mendeteksi Gerakan Melakukan Pengambilan Gambar -  3 Pendeteksian Pergerakan dan Pengambilan Gambar selesai OFF Untuk mengaktifkan fungsi notifikasi panggilan telepon pada prototype sistem keamanan ini, hal pertama kali yang harus dilakukan adalah menghubungkan prototype dengan handphone yang berisikan aplikasi pembuat notifikasi tersebut. Koneksi antar perangkat tersebut dapat tejalin dengan menggunakan koneksi bluetooth antara sistem keamanan dengan handphone. Berikut adalah kondisi ketika adanya sambungan bluetooth yang dijelaskan dengan tabel di bawah ini.
  • 57. 52 Tabel 4.2 Kondisi Kerja Notifikasi SMS Kondisi Sensor PIR Notifikasi SMS Berfungsi Tidak Berfungsi 1 Tidak Mendekteksi Gerakan - √ 2 Mendeteksi Gerakan √ - 3 Pendeteksian Pergerakan dan Pengambilan Gambar selesai Menunggu Deteksi Selanjutnya Sebelum proses lebih lanjut, tahap awal dari pengoperasian prototype ini dimulai dengan menghubungkan sistem keamanan dengan handphone untuk mengaktifkan notifikasi SMS yang dilakukan oleh handphone tersebut. Hal ini dilakukan dengan koneksi bluetooth antar perangkat. Berikut ini adalah tahap – tahap bagaimana sistem keamanan dan handphone terhubung. 1. Mengaktifkan Bluetooth Handphone. Gambar 4.1 Menyalakan Bluetooth Handphone
  • 58. 53 2. Hubungkan dengan Bluetooth pada Sistem Keamanan (HC06). Gambar 4.2 Menghubungkan Bluetooth 3. Lakukan pairing device dengan Bluetooth HC06. Jika diminta password, masukan “1234”. Lalu menekan tombol OK. Gambar 4.3 Bluetooth Pairing
  • 59. 54 Pada prototype sistem keamanan ini terdapat 3 kondisi yang terlihat seperti pada Tabel 4.1 proses akan berkerja setelah sensor pir mendeteksi adanya pergerakan objek. Setiap proses dari sistem ini sudah diatur dengan menggunakan komunikasi serial, yaitu komunikasi pengiriman data secara satu jalur pada setiap komponen yang ada. Berikut penjelasan dari tiap – tiap proses sistem keamanan ini bekerja. 4.1.1 Kondisi Pertama Pada kondisi pertama, sensor pir tidak mendeteksi adanya pergerakan objek. Alarm dan lampu LED serta notifikasi SMS tidak berfungsi, atau dikondisikan off. Gambar 4.4 Kondisi Pertama Pada kondisi pertama juga memperlihatkan bahwa handphone yang terdapat aplikasi notifikasi SMS sudah terhubung dengan bluetooth yang terdapat pada sistem keamanan, namun belum melakukan fungsinya. Hal tersebut terlihat dalam gambar berikut ini.
  • 60. 55 Gambar 4.5 Kondisi Awal Handphone Keterangan proses pada kondisi pertama dapat dilihat dari serial monitor pada software Arduino IDE, seperti yang dijelaskan pada gambar berikut ini : Gambar 4.6 Serial Monitor (1) 4.1.2 Kondisi Kedua Pada Kondisi kedua, sensor pir mendeteksi adanya pergerakan objek. Alarm akan menyala ditandai dengan buzzer yang mengeluarkan suara sebanyak lima kali. Setelah alarm menyala, maka kamera serial melakukan proses
  • 61. 56 pengambilan gambar. Proses pengambilan gambar ditandai dengan lampu LED yang menyala dan berkedip sebagai indikator prosesnya. Gambar 4.7 Kondisi Kedua Pada kondisi kedua ini juga memperlihatkan adanya proses yang terjadi pada handphone yang berisikan aplikasi yang melakukan pengiriman SMS kepada nomor tujuan. Hal ini terjadi karena pada saat sensor pir mendeteksi adanya pergerakan terdapat suatu sinyal analog yang diteruskan oleh IC ATmega328 kepada komponen – komponen lain pada sistem keamanan. Sinyal analog tersebut juga diteruskan oleh IC ATmega328 kepada handphone dengan menggunakan jalur komunikasi serial pada bluetooth module. SMS yang dikirim bertuliskan “Sensor Mendeteksi adanya pergerakan yang mencurigakan!!!” Gambar 4.8 Notifikasi SMS
  • 62. 57 Keterangan proses pada kondisi kedua dapat dilihat dari serial monitor pada software Arduino IDE, seperti yang dijelaskan pada gambar berikut ini : Gambar 4.9 Serial Monitor (2) 4.1.3 Kondisi Ketiga Pada kondisi ketiga, proses pengambilan gambar oleh kamera serial serta semua proses yang terjadi pada sistem keamanan ini selesai. Hal ini ditandai dengan buzzer yang mengeluarkan suara hanya satu kali dan lampu LED yang sebelumnya menyala dan berkedip menjadi mati. Gambar 4.10 Kondisi Ketiga
  • 63. 58 Keterangan proses pada kondisi kedua ketiga dilihat dari serial monitor pada software Arduino IDE, seperti yang dijelaskan pada gambar berikut ini : Gambar 4.11 Serial Monitor (3) Hasil dari pengambilan gambar pada kamera serial tersimpan di dalam memory card. Dalam hal ini penulis menggunakan sebuah Micro SD lengkap dengan Adaptornya yang dihubungkan dengan sebuah SD Card Shield pada Arduino Uno. Gambar yang tersimpan pada Micro SD dapat dilihat di Windows Explorer. Gambar 4.12 Windows Explorer
  • 64. 59 Gambar 4.13 Hasil Pengambilan Gambar 4.2 Pengujian Ketika perakitan komponen dan melihat cara kerja dari prototype telah dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah uji coba pada alat yang telah dibuat. Uji coba dilakukan agar mengetahui apakah ada kesalahan pada proses perakitan atau pemrograman serta apakah outputnya sudah sesuai dengan konsep yang diinginkan. 4.2.1 Pengujian Sumber Tegangan DC Sumber tegangan DC (Direct Curent) berfungsi untuk memberi sumber tegangan pada mikrokontroler board yang akan mengaktifkan semua fungsi dari komponen - komponen yang ada pada input, blok proses, dan blok output. Sumber tegangan yang digunakan pada rancangan alat prototype ini menggunakan power dari kabel USB yang dihubungkan kepada Komputer atau Notebook yang menghasilkan dan memberikan tegangan kepada komponen sistem sebanyak 5 – 12V. 4.2.2 Pengujian Sensor PIR Pengujian sensor PIR ini bertujuan untuk mengatahui apakah sensor hanya dapat mendeteksi radiasi panas tubuh manusia saja atau tidak, lalu mengukur jarak minimal dan maksimal sensor dapat mendeteksi radiasi panas yang ditimbulkan.
  • 65. 60 Tabel 4.3 Hasil Pengujian Respon Sensor Objek Status Sensor Keterangan Sensitifitas Sensor Manusia Aktif Mendeteksi 100% Kucing Tidak Aktif Tidak Mendeteksi 0% Benda Mati Tidak Aktif Tidak Mendeteksi 0% Tabel 4.4 Hasil Pengujian Jarak Deteksi Sensor Jarak Deteksi Posisi Jangkauan Deteksi Keterangan Lurus Kanan (90o ) Kiri (90o ) 100 cm    Mendeteksi 200 cm    Mendeteksi 300 cm    Mendeteksi 400 cm    Mendeteksi 425 cm    Mendeteksi 450 cm    Mendeteksi 460 cm    Mendeteksi 470 cm - - - Tidak Dapat Mendeteksi 500 cm - - - Tidak Dpat Mendeteksi 510 cm -- - - Tidak Dapat Mendeteksi Hasil uji coba berdasarkan Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 adalah seseorang dapat terdeteksi oleh sensor PIR dengan jarak minimal 100 cm dan jarak maksimal 460 cm sehingga ketika sensor PIR aktif akan memberikan sinyal input kepada komponen – komponen lainnya yang memberikan keluaran pada alat berupa alarm keamanan, pengambilan gambar oleh kamera serial dan notifikasi SMS. Berbeda dengan jarak 470 cm hingga 510 cm ternyata sensor PIR tidak dapat mendeteksi di kondisi apapun sehingga fungsi sistem keamanan tidak berjalan dengan semestinya.
  • 66. 61 4.2.3 Pengujian Jarak Pada Komunikasi Bluetooth Pengujian jarak ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari bluetooth module pada sistem keamanan dan bluetooth yang ada pada handphone android. Pengujian dilakukan di ruangan terbuka. Hal ini bertujuan agar sinyal bluetooth tidak terhalang dan tidak mengakibatkan masalah dalam pengujian. Pada jarak 1 sampai 10 meter koneksi bluetooth masih bekerja dengan baik, akan tetapi pada jarak yang lebih dari 10 meter koneksi bluetooth antara transmitter dan receiver tidak terhubung karena di luar jangkauan. Karena jarak maksimal dari bluetooth adalah 10 meter. Tabel 4.5 Hasil Pengujian Jarak Bluetooth Jarak Keterangan Presentasi Keterhubungan 1 m Terhubung 100% 2 m Terhubung 100% 3 m Terhubung 100% 4 m Terhubung 100% 5 m Terhubung 100% 6 m Terhubung 100% 7 m Terhubung 95% 8 m Terhubung 95% 9 m Terhubung 90% 10 m Terhubung 90% >10 m Tidak Terhubung 0% Hasil uji coba berdasarkan Tabel 4.5 menjelaskan jarak yang digunakan untuk melakukan koneksi antara transmitter dan receiver melalui Bluetooth adalah terbatas. Sinyal yang dikirim oleh transmitter ke receiver dapat terganggu oleh suatu objek penghalang seperti dinding atau benda pada lainnya. Dengan kata lain, komunikasi Bluetooth sangat rentan dengan penghalang atau keterbatasan jarak antar perangkat.
  • 67. 62 4.2.4 Pengujian Waktu Pengiriman SMS Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh smartphone android untuk melakukan pengiriman SMS ketika menerima sinyal input yang dikirimkan oleh sensor PIR pada sistem keamanan melalui sambungan bluetooth. Hasil pengujian dijelaskan pada tabel di berikut ini. Tabel 4.6 Hasil Pengujian Waktu Pengiriman SMS (Provider 1) Percobaan ke - Sinyal yang diperoleh Waktu yang dibutuhkan 1 Sedang (3 bar) 4 detik 2 Bagus (5 bar) 1 detik 3 Sedang (3 bar) 3 detik 4 Buruk (1 bar) 6 detik Provider 1 = Indosat Mentari Tabel 4.6 Hasil Pengujian Waktu Pengiriman SMS (Provider 2) Percobaan ke - Sinyal Yang diperoleh Waktu yang dibutuhkan 1 Sedang (3 bar) 3 detik 2 Bagus (5 bar) 1 detik 3 Bagus (5 bar) 1 detik 4 Bagus (5 bar) 1 detik Provider 2 = Telkomsel Simpati Hasil uji coba berdasarkan Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengiriman SMS ke nomor tujuan paling cepat adalah 1 detik dan paling lambat adalah 6 detik. Hal ini tidak terlepas dari kualitas sinyal provider GSM yang ber-variasi. Jika sinyal “Bagus” maka proses pengiriman SMS berjalan dengan cepat. Tetapi jika sinyal yang di dapat oleh salah satu pihak kurang bagus bahkan “Buruk” maka proses pengiriman SMS akan terganggu.
  • 68. 63 4.2.5 Pengujian Kamera Serial Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui berapa resolusi yang dapat dihasilkan oleh kamera serial serta berapa waktu yang dibutuhkan untuk kamera melakukan pengambilan gambar (foto) pada resolusi tertentu. Hasil pengujian dijelaskan pada table berikut ini. Tabel 4.8 Hasil Pengujian Kamera Serial Percobaan ke - Resolusi Foto Waktu yang dibutuhkan Hasil Gambar 1 160x120 4 detik 2 320x240 (QVGA) 7 detik 3 640x480 (VGA) 15 detik Hasil uji coba berdasarkan Tabel 4.8 menjelaskan adalah lamanya waktu yang dibutuhkan bagi kamera serial mengambil gambar (foto) paling cepat adalah 4 detik dan paling lambat adalah 15 detik. Hal ini disebabkan karena kemampuan processing dari IC ATmega328 terbatas. Oleh karena itu direkomendasikan untuk menentukan resolusi foto pada ukuran 320x240 (QVGA) yang membutuhkan waktu selama 7 detik yang berarti tidak cepat maupun tidak lambat. Pada resolusi 640x480 foto yang dihasilkan berukuran lebih besar dan lebih tajam dari kedua ukuran yang lainnya. Sementara untuk resolusi 320x240 foto yang dihasilkan berukuran sedang dan tetap terlihat jelas. Resolusi 160x120 menjadi resolusi yang paling kecil dan tidak jelas namun yang dibutuhkan untuk menghasilkan foto dengan resolusi tersebut tercepat dari kedua resolusi yang lainnya, yaitu 4 detik.
  • 69. 64 BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan perancangan dan pembuatan sistem, kemudian dilakukan pengujian dan mendapatkan hasilnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan tentang sistem kerja dari Sistem Keamanan Ruangan Dengan Kamera Pemantau dan Notifikasi SMS Berbasis Mikrokontroler (Arduino Uno) yang dibuat oleh penulis, antara lain : 1. Sensor PIR yang digunakan dapat mendeteksi pergerakan dengan jarak maksimal 460 cm dengan sudut kemiringan 90o , baik pada arah lurus, sebelah kanan dan sebelah kiri. Pada jarak lebih dari 460 cm, sensor tidak dapat mendeteksi pergerakan. 2. Jarak Maksimal dari sinyal koneksi bluetooth adalah 10 m. Jika lebih dari 10 m, maka sinyal koneksi bluetooth akan menghilang dan tidak terhubung. 3. Waktu pengiriman SMS hingga sampai ke nomor tujuan, bedasarkan dari kualitas sinyal provider GSM yang digunakan. Pada provider pertama (Indosat Mentari) waktu yang dibutuhkan adalah 1 detik pada sinyal bagus (5 bar), 3 detik pada sinyal sedang (3 bar), dan 6 detik pada sinyal buruk (1 bar). Sementara pada provider kedua (Telkomsel Simpati) waktu yang dibutuhkan adalah 1 detik pada sinyal bagus (5 bar), dan 3 detik pada sinyal sedang (3 bar). 4. Waktu yang dibutuhkan untuk memproses dan menyimpan foto yang dihasilkan kamera serial, berdasarkan dari resolusi foto. Pada resolusi 160x120 waktu yang dibutuhkan adalah 4 detik, pada resolusi 320x240 (QVGA) waktu yang dibutuhkan adalah 7 detik, dan pada resolusi 640x480 (VGA) waktu yang dibutuhkan adalah 15 detik.
  • 70. 65 5.2 Saran Agar dapat meningkatkan kualitas dari prototype ini, penulis menyarankan untuk dapat merancang rangkaian sistem pada Sistem Keamanan Ruangan Dengan Kamera Pemantau Dan Notifikasi SMS Berbasis Mikrokontroler (Arduino Uno) lebih baik lagi sehingga sistem dapat bekerja lebih efektif. Saran- saran untuk pengembangan antara lain : 1. Untuk pengembangan konsep dari alat ini dapat ditambahkan sebuah sistem “Live Streaming Video” agar sistem pengamanan ruangan menjadi lebih baik. 2. Disarankan untuk menggunakan mikrokontroler yang lebih baik untuk sistem yang lebih kuat dan akurat, seperti menggunakan mikrokontroler Arduino Mega atau mini pc seperti Raspberry PI jika ingin sistem keamanan yang lebih banyak fungsinya. 3. Dalam perancangan software, untuk mendapatkan program yang benar, sebaiknya harus melakukan percobaan berkali – kali. Hal ini bertujuan untuk mensinkronkan software yaitu pada android dengan rangkaian sistem pada alat terkadang mengalami error.
  • 71. xi DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Board Arduino Uno................................................................................... 7 Gambar 2.2 Pin Mikrokontroler ATmega328............................................................. 14 Gambar 2.3 Rangkaian Skematik ATmega328........................................................... 15 Gambar 2.4 Arduino SD Card Shield ......................................................................... 18 Gambar 2.5 Kamera Serial VC706 ............................................................................. 18 Gambar 2.6 Komponen Sensor PIR............................................................................ 20 Gambar 2.7 Datasheet Sensor PIR.............................................................................. 20 Gambar 2.8 Mekanisme Kerja Sensor PIR ................................................................. 21 Gambar 2.9 Buzzer...................................................................................................... 21 Gambar 2.10 Struktur Dasar LED............................................................................... 22 Gambar 2.11 Resistor.................................................................................................. 23 Gambar 2.12 Kode Warna Resistor ............................................................................ 24 Gambar 2.13 Bluetooth Module.................................................................................. 25 Gambar 2.14 Arduino IDE.......................................................................................... 26 Gambar 2.15 Tampilan Sistem Operasi Android........................................................ 28 Gambar 2.16 Tampilan App Inventor MIT................................................................. 30 Gambar 2.17 Tampilan Fritzing.................................................................................. 30
  • 72. xii Gambar 3.1 Tahapan Penelitian..................................................................................31 Gambar 3.2 Blok Diagram Kerja Sistem Keamanan ..................................................32 Gambar 3.3 Flowchart Algoritma Sistem ...................................................................34 Gambar 3.4 Skematik Rangkaian................................................................................36 Gambar 3.5 Tampilan Utama Arduino IDE................................................................45 Gambar 3.6 Save File pada Arduino IDE ...................................................................46 Gambar 3.7 Verify pada Arduino IDE........................................................................46 Gambar 3.8 Proses Upload Sketch Program...............................................................47 Gambar 3.9 Tahap Awal Pembuatan Aplikasi............................................................48 Gambar 3.10 Tahap Kedua Pembuatan Aplikasi........................................................49 Gambar 3.11 Blok Program ........................................................................................50 Gambar 3.12 Tahap Akhir Pembuatan Aplikasi .........................................................50 Gambar 4.1 Menyalakan Bluetooth Handphone.........................................................52 Gambar 4.2 Menghubungkan Bluetooth.....................................................................53 Gambar 4.3 Bluetooth Pairing ....................................................................................53 Gambar 4.4 Kondisi Pertama......................................................................................54 Gambar 4.5 Kondisi Awal Handphone.......................................................................52 Gambar 4.6 Serial Monitor (1)....................................................................................55 Gambar 4.7 Kondisi Kedua.........................................................................................56 Gambar 4.8 Notifikasi SMS........................................................................................56 Gambar 4.9 Serial Monitor (2)....................................................................................57 Gambar 4.10 Kondisi Ketiga.......................................................................................57
  • 73. xiii Gambar 4.11 Serial Monitor (3)..................................................................................58 Gambar 4.12 Windows Explorer ................................................................................58 Gambar 4.13 Hasil Pengambilan Gambar...................................................................59
  • 74. viii DAFTAR ISI Halaman COVER ......................................................................................................................... i PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI ..............................................ii LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................iii ABSTRAK ................................................................................................................. iv ABSTRACT ................................................................................................................. v KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi DAFTAR ISI .............................................................................................................viii DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xv DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................3 1.3 Tujuan Penelitian ...........................................................................................3 1.4 Batasan Masalah ............................................................................................3 1.5 Sistematika Penulisan ....................................................................................4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 5 2.1 Mikrokontroler ............................................................................................... 5 2.2 Arduino Uno (R3) .......................................................................................... 5 2.2.1 Konsep Pemrograman Arduino............................................................... 8 2.2.1.1 Struktur Pemrograman ........................................................................ 8 2.2.1.2 Syntax Pemrograman .......................................................................... 9 2.2.1.3 Variabel ............................................................................................. 10 2.2.1.4 Operator Matematika ........................................................................ 10 2.2.1.5 Operator Pembanding ........................................................................ 11 2.2.1.6 Struktur Pengaturan ........................................................................... 11
  • 75. ix 2.3 AVR ATmega 328 ....................................................................................... 13 2.4 Shield ........................................................................................................... 17 2.4.1 SD Card Shield ..................................................................................... 17 2.4.2 Kamera Serial ....................................................................................... 18 2.5 Sensor Gerak ............................................................................................... 19 2.5.1 PIR Sensor ............................................................................................ 19 2.6 Buzzer .......................................................................................................... 21 2.7 LED (Light Emitting Diode) ....................................................................... 22 2.8 Resistor ........................................................................................................ 23 2.8.1 Kode Warna Resistor ........................................................................... 23 2.9 Bluetooth ..................................................................................................... 25 2.9.1 Bluetooth Module ................................................................................ 25 2.10 Arduino IDE ................................................................................................ 26 2.11 Android ........................................................................................................ 27 2.12 App Inventor MIT ....................................................................................... 28 2.13 Fritzing ........................................................................................................ 30 BAB III PERANCANGAN & PEMBUATAN ...................................................... 31 3.1 Tahapan Penelitian ......................................................................................31 3.2 Studi Literatur ..............................................................................................32 3.3 Perancangan .................................................................................................32 3.3.1 Blok Diagram .......................................................................................32 3.3.2 Flowchart Sistem ..................................................................................33 3.4 Pembuatan ...................................................................................................35 3.4.1 Rangkaian Alat .....................................................................................35 3.4.2 Pemrograman Mikrokontroler .............................................................. 37 3.4.2.1 Program Sistem Keamanan ............................................................... 37 3.5 Pembuatan Aplikasi GSM Security .............................................................48 BAB IV CARA KERJA & PENGUJIAN .............................................................. 51 4.1 Cara Kerja ....................................................................................................51 4.1.1 Kondisi Pertama ...................................................................................54
  • 76. x 4.1.2 Kondisi Kedua ......................................................................................55 4.1.3 Kondisi Ketiga .....................................................................................57 4.2 Pengujian .....................................................................................................59 4.2.1 Pengujian Sumber Tegangan DC .........................................................59 4.2.2 Pengujian Sensor PIR ...........................................................................59 4.2.3 Pengujian Jarak Pada Komunikasi Bluetooth ......................................60 4.2.4 Pengujian Waktu Pengiriman SMS ......................................................61 4.2.5 Pengujian Kamera Serial ......................................................................62 BAB V PENUTUP .................................................................................................... 64 5.1 Kesimpulan ..................................................................................................64 5.2 Saran ............................................................................................................65 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 66 LAMPIRAN
  • 77. xv DAFTAR LAMPIRAN Halaman Sketch Program……………………………………………………………… L-1 Foto Alat…………………………………………...........................................L-9
  • 78. 66 DAFTAR PUSTAKA [1]. Anonim Materi Panduan Praktikum Eleltronika Dasar,Laboratorium Elektnonika dan Komputer Universitas Gunadarma, Depok, 2013 [2]. Lady Ada, TTL Serial Camera Overview, https://learn.adafruit.com/ttl- serial-camera/overview, 10 Mei 2015. [3]. Lady Ada, How PIRs Work, https://learn.adafruit.com/pir-passive- infrared-proximity-motionsensor/how-pirs-work, 10 Mei 2015. [4]. Muhammad Andy Prasetyo, Alarm PIR di Arduino Project, http://boarduino.blogspot.com/2014/12/alarm-pir-sensor-di-arduino- project-6.html, 10 Juni 2015. [5]. AdaFruit, PIR Motion Sensor Tutorial, www.instructables.com/id/PIR- Motion-Sensor-Tutorial/, 3 Juli 2015 . [6]. Sutakim, Slider Kamera Video dengan Motion Control, JURNAL 2014, http://library.gunadarma.ac.id/epaper/viewer/571289/22109073, 10 Mei 2015. [7]. Arduino Products, Arduino UNO / Genuino UNO, Product Tour, https://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUno, 5 Juli 2015. [8]. SeeedStudio, SD Card Shield V4.0 – Wiki, http://wiki.seeedstudio.com/wiki/SDCardshieldV4.0, 12 Agustus 2015. [9]. URL : http://metro.news.viva.co.id/news/read/443663-pencuri-benda- purbakala-abad-10-tahu-cctv-museum-rusak, 13 September 2013.
  • 79. 67 [10]. URL : http://teknikelektronika.com/jenis-jenis-komponen-elektronika- beserta-fungsi-dan-simbolnya/, 8 Juli 2015. [11]. URL : http://teknikelektronika.com/pengertian-piezoelectric-buzzer- cara-kerja-buzzer/, 8 Juli 2015. [12]. URL : http://elektronikadasar.info/sensor-gerak.htm, 8 Juli 2015. [13]. URL : http://elektronika-dasar.web.id/pengertian-dan-kelebihan- mikrokontroler/, 13 September 2013. [14]. URL : http://www.kelasrobot.com/2015/09/belajar-pemograman-dasar- arduino.html, 10 April 2016. [15]. URL : http://ecadio.com/apakah-arduino-itu, 16 Mei 2016. [16]. URL : http://www.ekorahayu.com/apa-itu-bluetooth-dan-cara- kerjanya.html, 16 Maret 2015. [17]. URL : http://www.geraicerdas.com/mikrokontroler/module/bluetooth- module-hc-06-detail, 2 Juli 2016. [18]. URL : http://www.berbagiinfo4u.com/2013/06/apa-itu-android.html, 12 Juli 2016. [19]. URL : http://wahyu-jatmika.blog.ugm.ac.id/2011/11/16/apa-itu-app- inventor/, 20 Juli 2016. [20]. URL : http://www.robot-id.com/2014/01/software-simulasi- elektronik-fritzing.html, 5 Agustus 2016.
  • 80. xvi DAFTAR SINGKATAN 3V3 = 3,3 Volt AC = Alternative Current CPU = Central Processor Unit CM = Centimeter DC = Direct Unit EEPROM = Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory EPROM = Erasable Programmable Read-Only Memory GND = Ground GPIO = General Purpose Input / Output GSM = Global System For Mobile Communication IC = Integrated Circuit IDE = Integrated Development Environment I/O = Input / Output LED = Light Emitting Diode M = Meter PC = Personal Computer PIR = Passive Infra Red PROM = Programmable Read-Only Memory REF = Reference of Voltage ROM = Read-Only Memory RX = Receiver Port SMS = Short Message Service USB = Universal Serial Bus VCC = Voltage Collector Collector
  • 81. xvii VGA = Video Graphic Array VIN = Voltage Input SD = Secure Digital TX = Transmitter Port QVGA = Quarter Video Graphic Array
  • 82. xiv DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Pin Tegangan Arduino ............................................................................ 6 Tabel 2.2 Format Penulisan Program...................................................................... 9 Tabel 2.3 Operator Matematika ............................................................................ 10 Tabel 2.4 Operator Pembanding ........................................................................... 11 Tabel 2.5 Spesifikasi ATmega328........................................................................ 14 Tabel 2.6 Port Pin B.............................................................................................. 15 Tabel 2.7 Port Pin C.............................................................................................. 16 Tabel 2.8 Port Pin D.............................................................................................. 16 Tabel 2.9 Konfigurasi PIN VC0706...................................................................... 19 Tabel 2.10Komponen Desainer............................................................................. 31 Tabel 3.1 Konfigurasi Pin ..................................................................................... 35 Tabel 4.1 Kondisi Kerja Alat ................................................................................ 51 Tabel 4.2 Kondisi Kerja Notifikasi SMS.............................................................. 52 Tabel 4.3 Hasil Pengujian Respon Sensor ............................................................ 60 Tabel 4.4 Hasil Pengujian Jarak Deteksi Sensor................................................... 60 Tabel 4.5 Hasil Pengujian Jarak Bluetooth........................................................... 61 Tabel 4.6 Hasil Pengujian Waktu Pengiriman SMS (Provider 1)......................... 62 Tabel 4.7 Hasil Pengujian Waktu Pengiriman SMS (Provider 2)......................... 62 Tabel 4.8 Hasil Pengujian Kamera Serial ............................................................. 63
  • 83. vi KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunianya sehingga penulisan skripsi yang berjudul RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN RUANGAN DENGAN KAMERA PEMANTAU DAN NOTIFIKASI SMS BERBASIS MIKROKONTROLER (ARDUINO UNO) dapat diselesaikan. Penelitian Tugas Akhir ini disusun oleh penulis merupakan satu bentuk tugas. Penulis menyadari, dalam penyelesaian penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Namun demikian diharapkan penelitian tugas akhir ini dapat memenuhi syarat yang diperlukan. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian tugas akhir ini, terutama kepada : 1. Ibu Prof. Dr. E. S. Margianti, S.E., M.M, selaku Rektor Universitas Gunadarma. 2. Bapak Prof. Dr. rer-nat, Achmad Benny Mutiara, S.Si., S.Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma. 3. Bapak Dr. Nur Sultan Salahudin, S.Kom., M.T. selaku Ketua Jurusan Sistem Komputer, Universitas Gunadarma. 4. Bapak Dr. Edi Sukirman, S.Si., M.M, selaku Kepala Bagian Sidang Ujian. 5. Bapak Prof. Dr. Busono Soerowirdjo, Ph.D & Ibu Missa Lamsani, S.Kom., M.T, selaku Dosen Pembimbing Penulisan Skripsi. Atas bimbingan, waktu dan saran yang diberikan kepada penulis selama pembuatan Penelitian Tugas Akhir Skripsi.
  • 84. vii 6. Keluarga yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil yang tidak terbatas sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. 7. Teman – teman seperjuangan Jurusan Sistem Komputer angkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas semua bantuan, dan dukungannya. Dalam Penelitian Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan tentunya hal ini membuat hasil Penulisan Tugas Akhir masih jauh dari kata sempurna. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuan, saran dan masukan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis berharap semoga Penelitian Tugas Akhir yang dibuat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya para rekan mahasiswa lainnya. Terima Kasih, Wassalamualaikum Wr. Wb. Depok, 2016 Rafi Sukran
  • 85. L-1 LAMPIRAN Sketch Program : #include <Adafruit_VC0706.h> #include <SPI.h> #include <SD.h> #include <SoftwareSerial.h> #define chipSelect 4 #if ARDUINO >= 100 // On Uno: camera TX connected to pin 2, camera RX to pin 3: SoftwareSerial cameraconnection = SoftwareSerial(2, 3); // On Mega: camera TX connected to pin 69 (A15), camera RX to pin 3: //SoftwareSerial cameraconnection = SoftwareSerial(69, 3); #else NewSoftSerial cameraconnection = NewSoftSerial(2, 3); #endif Adafruit_VC0706 cam = Adafruit_VC0706(&cameraconnection); int ledPin = 13; // Memilih pin indikator LED int inputPin = 5; // Memilih input PIR Sensor int pirState = LOW; // Pada saat mulai, Matikan sensor
  • 86. L-2 int val = 0; // Variable pembaca status pin int pinSpeaker = 9; // Memilih pin buzzer, dengan pin PWM void setup() { #if !defined(SOFTWARE_SPI) #if defined(__AVR_ATmega1280__) || defined(__AVR_ATmega2560__) if(chipSelect != 53) pinMode(53, OUTPUT); // SS on Mega #else if(chipSelect != 10) pinMode(10, OUTPUT); // SS on Uno, etc. #endif #endif Serial.begin(9600); Serial.println("VC0706 Camera Capture"); // see if the card is present and can be initialized: if (!SD.begin(chipSelect)) { Serial.println("Card failed, or not present"); // don't do anything more: return; } // Try to locate the camera
  • 87. L-3 if (cam.begin()) { Serial.println("Camera Found:"); } else { Serial.println("No camera found?"); return; } // Print out the camera version information (optional) char *reply = cam.getVersion(); if (reply == 0) { Serial.print("Failed to get version"); } else { Serial.println(" "); Serial.print(reply); Serial.println(" "); } // Set the picture size - you can choose one of 640x480, 320x240 or 160x120 // Remember that bigger pictures take longer to transmit! cam.setImageSize(VC0706_640x480); // biggest // cam.setImageSize(VC0706_320x240); // medium // cam.setImageSize(VC0706_160x120); // small
  • 88. L-4 // You can read the size back from the camera (optional, but maybe useful?) uint8_t imgsize = cam.getImageSize(); Serial.print("Image size: "); if (imgsize == VC0706_640x480) Serial.println("640x480"); if (imgsize == VC0706_320x240) Serial.println("320x240"); if (imgsize == VC0706_160x120) Serial.println("160x120"); pinMode(ledPin, OUTPUT); // jadikan LED sebagai Output pinMode(inputPin, INPUT); // jadikan Sensor sebagai Input pinMode(pinSpeaker, OUTPUT); // jadikan buzzer sebagai output Serial.begin(9600); } void loop(){ val = digitalRead(inputPin); if (val == HIGH) { // Jika menerima input di PIR digitalWrite(ledPin, HIGH); playTone(300, 160); delay(150); playTone(300, 160); delay(150);
  • 89. L-5 playTone(300, 160); delay(150); playTone(300, 160); delay(150); playTone(300, 160); if (pirState == LOW) { Serial.println("---------------------------"); Serial.println("Terdeteksi suatu pergerakan!"); Serial.println("---------------------------"); pirState = HIGH; Serial.println("Kamera Akan Mengambil Gambar"); // Notif akan mengambil foto Serial.println("----------------------------"); delay(3000); if (! cam.takePicture()) Serial.println("Gagal Untuk Mengambil Gambar"); else Serial.println("Pengambilan Gambar dimulai!");
  • 90. L-6 char filename[13]; strcpy(filename, "IMAGE00.JPG"); for (int i = 0; i < 100; i++) { filename[5] = '0' + i/10; filename[6] = '0' + i%10; if (! SD.exists(filename)) { break; } } // Open the file for writing File imgFile = SD.open(filename, FILE_WRITE); // Get the size of the image (frame) taken uint16_t jpglen = cam.frameLength(); Serial.print(jpglen, DEC); Serial.println(" byte image"); Serial.print("Writing image to "); Serial.print(filename); while (jpglen > 0) { // read 32 bytes at a time;
  • 91. L-7 uint8_t *buffer; uint8_t bytesToRead = min(32, jpglen); // change 32 to 64 for a speedup but may not work with all setups! buffer = cam.readPicture(bytesToRead); imgFile.write(buffer, bytesToRead); //Serial.print("Read "); Serial.print(bytesToRead, DEC); Serial.println(" bytes"); jpglen -= bytesToRead; } playTone(300, 160); imgFile.close(); cam.resumeVideo(); cam.setMotionDetect(true); } } val = digitalRead(inputPin); digitalWrite(ledPin, LOW); if (pirState == HIGH){ Serial.println("-------------------------------------------"); Serial.println("Pendeteksian dan Pengambilan Gambar Selesai"); Serial.println("-------------------------------------------");
  • 92. L-8 pirState = LOW; } } void playTone(long duration, int freq) { duration *= 1000; int period = (1.0 / freq) * 1000000; long elapsed_time = 0; while (elapsed_time < duration) { digitalWrite(pinSpeaker,HIGH); delayMicroseconds(period / 2); digitalWrite(pinSpeaker, LOW); delayMicroseconds(period / 2); elapsed_time += (period); } }
  • 93. L-9 Foto Alat & Uji Coba Alat :
  • 94. UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN RUANGAN DENGAN KAMERA PEMANTAU DAN NOTIFIKASI SMS BERBASIS MIKROKONTROLER (ARDUINO UNO) Nama : Rafi Sukran NPM : 25112881 Jurusan : Sistem Komputer Pembimbing : 1. Prof. Dr. Busono Soerowirdjo, Ph.D 2. Missa Lamsani, S.Kom., M.T Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Dalam Mencapai Gelar Strata Satu (S1) Jakarta 2016