1. Aku menunggu..
Ohh.. mungkin.. aku menunggu..
Ohh.. mungkin.. itu tak berarti..
Kemudian pikirku,
Mungkin itu menunggu sesuatu yang tak berarti..
Apakah kau sesuatu yang tak berarti?
Itukah yang kau mau?
Menjadi yang tak berarti bagiku.
Baru kusadari kau menghilang..
Lenyap, tak berbekas..
Apakah kau hanya uap air?
Yang dengan gairahnya mendidih, kemudian menguap dan hilang lenyap?
Selemah itu kah kau? Atau mungkin aku yang terlalu kuat untukmu.
Apakah itu yang kau coba tuk katakan?
Kau lemah, melemah, dan menghilang.
Kau menginginkanku untuk bertahan..
Dalam diam aku bertahan,
Tenggelamkan diriku dalam kesibukan.
Tapi....
Lihatlah sekarang, siapa yang bertahan, siapa yang menghilang?
Pantaskah dipertahankan?
Aku tetap tersenyum..
Senyumku untukmu,
Melihatmu dari kejauhan.. apakah kau sudah belajar...??
Belajar semua hal yang kau katakan-
Untukku kelak..
Aku diam dan terus belajar,
Melakukan semua tugasku yang kau ajar..
Apa yang kau lakukan?
Hanya bermimpi, berharap, berangan-angan..
Tanpa perjuangan..
Apa yang kan kau dapat??
Mungkin..
Aku bisa mengubah semuanya.
Atau mungkin..
Mereka bisa berubah tanpa kuminta.
Aahh.. Mungkin itu hanya soal waktu..
Aahh.. Lupakan, lanjutkan saja..
Karena itu yang kau mau- dari sikapmu.
Aku tak akan katakan padamu "Bertahanlah"
Tidak akan pernah. Tidak akan pernah.
Tanyakan pada hati dan pikiranmu..
"Akankah aku bertahan?"
"Adakah keberanian yang kumiliki?"
2. Karena aku..
Aku hanya bisa berdoa, berdoa untukmu.
Demi masa depanmu.
Atau mungkin.. Masa depan kita??
Hahaha.. Masih adakah "kita" setelah kau menghilang lenyap?
Terdengar aneh dan lucu, sayang..
"Sayang" lama tak kudengar kata-kata itu keluar dari mulutku.
Kulanjutkan doaku, karena Tuhan selalu mendengar.
Dia kan memberikan yang terbaik untuk ku dan kamu..
Mungkin saja..
Aku kan jadi masa depanmu,
Atau mungkin saja..
Aku kan jadi masa depan lainnya..
Aahh.. tugasku hanya berdoa..