2. INTRODUCTION
• Ketika Darwin akhirnya menulis "The Origin of
Species", ia menghadapi salah satu masalah utama
yang telah memberikan kontribusi terhadap
penundaan tulisannya, yaitu masalah keturunan.
• Darwin melihat hal tersebut sebagai sebuah
tantangan, sehingga ia melengkapi bukunya dengan
contoh-contoh ide dan kemungkinan asal dari variasi-
variasi yang timbul serta metode untuk melestarikan
variasi tersebut
3. INHERITANCE BY INTUITION
• Early Intuition
1. Anton van Leeuwenhoek (abad 17)
– Dengan penemuan mikroskopnya, ia
mengetahui bahwa dalam semen segar
dari berbagai hewan, termasuk
manusia, sperma berenang sekitar. Ia
menyebut sperma sebagai "animalcules" -
secara harfiah, "hewan kecil".
– Sekali ditanamkan kedalam rahim seorang
wanita, sperma akan berada disana dan
tumbuh. Kemiripan antara anak dan ibu
yang ada dipengaruhi selama proses
mengandung di dalam rahim
“Spermists”
4. 2. Regnier de Graaf (1672)
• de Graaf menjelaskan bahwa ovum
yang dilihtanya dalam ovarium
manusia, ternyata bukanlah ovum
yang sebenarnya, tetapi mantel sel
yang mengelilingi folikel ovarium
“Ovists”
• Namun, para ilmuwan berbeda
dalam pandangan mereka
mengenai apakah sel telur atau
sperma adalah “carrier”, tetapi
mereka sepakat bahwa satu jenis
kelamin berpengaruh lebih besar
pada keturunannya
• Dalam teori ovists dan spermists tersirat bahwa satu jenis kelamin
membawa karakteristik yang diteruskan ke keturunannya.
5. • Blending Inheritance
Pola hereditas dianggap
membingungkan, karena seringkali sifat yang
tampak akan menghilang pada keturunan
selanjutnya dan muncul kembali pada generasi
ketiga atau keempat.
– Konsep blending inheritance hanya mengusulkan
bahwa ketika sel kelamin jantan dan betina terjadi
penggabungan karakter yang dibawa.
– Jika karakter yang berbeda dicampur, bagaimana bisa
karakter tersebut kadang-kadang kembali setelah
beberapa generasi ?