6. 1. Kewarganegaraan R.I.
a. Rakyat DDaallaamm SSuuaattuu NNeeggaarraa
Yaitu meliputi semua orang yg
bertempat tinggal di dlm wilayah
kekuasaan negara & tunduk pada
kekusaan negara itu
Secara sosiologis , rakyat adalah sekumpulan
manusia yang dipersatukan oleh rasa persamaan,
dan yang bersama-sama mendiami suatu wilayah
tertentu.
Secara hukum, rakyat merupakan warga negara
dalam suatu negara yang memiliki ikatan hukum
dengan pemerintah.
13. Lanjutan .........
PPeerraattuurraann
ppeerruunnddaannggaann
tteennttaanngg wwaarrggaa
nneeggaarraa IInnddoo--
nneessiiaa yyaanngg
ppeerrnnaahh
bbeerrllaakkuu ::
1. Undang-Undang RI Nomor 3/1946 tentang
Kewarganegaraan Indonesia.
2. Undang-Undang No. 2/1958, tentang
Penye-lesaian Dwi kewarganegaraan
antara Indo-nesia dan RRC,
3. Undang-Undang No. 62/1958 tentang
Kewarganegaraan Indonesia sebagai
penyempurnaan Undang-Undang No.
3/Tahun 1946,
4. Undang-Undang No. 4 Tahun 1969 tentang
Pencabutan UU No. 2 Tahun 1958 dan
dinyatakan tidak berlaku lagi,
5. Undang-Undang No. 3 Tahun 1976 tentang
Perubahan Pasal 18 UU No. 62 Tahun
1958,
6. Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia.
17. Lanjutan ...........
Hak dasar sebagai bangsa yg merdeka dan berdaulat
serta bebas dari segala macam bentuk penjajahan
(Pembukaan UUD 1945, alinea I), dan hak dasar sebagai
warga negara :
• Sebagai warga negara dan penduduk Indonesia (Pasal 26),
• Bersamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan (Pasal
27 ayat (1)),
• Memperoleh pekerjaan & penghidupan yg layak (Pasa 27 ayat
2),
• Kemerdekaan berserikat, mengeluarkan pikiran lisan dan tulisan
(Pasal 28),
• Mempertahankan hidup sebagai hak asasi manusia (Pasal 28A)
• Jaminan beragama dan pelaksanaanya (Pasal 29 ayat (2)),
• Ikut serta dalam usaha hankam negara (Pasal 30),
• Mendapat pendidikan (Pasal 31),
• Mengembangkan kebudayaan nasional (Pasal 32),
• Mengembangkan usaha di bidang ekonomi (Pasal 33) dan
• Jaminan pemeliharaan sebagai fakir miskin (Pasal 34).
18. Lanjutan ...........
b. Kewajiban Dasar Sebagai Warga
Negara :
• Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan
(Pembukaan UUD 1945, alinea I),
• Menghargai nilai-nilai persatuan, kemerdekaan dan
kedaulatan bangsa (Pembukaan UUD 1945, alinea II),
• Menjunjung tinggi dan setia kepada konstitusi negara dan
dasar negara (Pembukaan UUD 1945, alinea IV),
• Membayar pajak untuk negara (Pasal 23 ayat 2),
• Menjunjung tinggi hukum & pemerintahan (Pasal 27 ayat
1),
• Ikut serta dalam usaha hankam negara (Pasal 30 ayat
(1)),
• Menghormati bendera negara Indonesia (Pasal 35),
• Menghormati bahasa negara bahasa Indonesia (Pasal 36),
• Menjunjung tinggi lambang negara (Pasal 36A),
• Menghormati lagu kebangsaan Indonesia Raya (Pasal
19. Lanjutan ...........
c. Hak Warga Negara Dalam
Pelaksanaan
Demokrasi di Indonesia
a. Hak dibidang politik, misalnya hak untuk memilih dipilih,
mendirikan dan memasuki suatu organisasi sosial
politik.
b. Hak di bidang pendidikan, misalnya hak untuk
memperoleh pendidikan, mengembangkan karir
pendidikan, dan ikut serta menangani pendidikan.
c. Hak di bidang ekonomi, misalnya hak untuk memperoleh
pekerjaan, memperoleh penghidupan yang layak, dan
hak untuk berusaha.
d. Hak di bidang sosial budaya, misalnya hak untuk
mendapat pelayanan sosial, kesehatan,
mengembangkan budaya daerah masing-masing, dan
hak untuk mendirikan lembaga sosial budaya.
20. Lanjutan ...........
d. Tanggungjawab Warga Negara
Dalam
Pelaksanaan Demokrasi Pancasila
Bertanggungjawab Terhadap :
• Pelaksanaan sistem Demokrasi Pancasila.
b. Pelaksanaan pemilihan umum secara
langsung, umum, bebas dan rahasia serta
jujur dan adil
c. Hukum dan pemerintahan RI.
d. Usaha pembelaan negara.
e. Pelaksaan hak-hak asasi manusia, memperta-hankan,
dan mengisi kemerdekaan
Indonesia.
21. e. Pewarganegaraan di Indonesia
Menurut Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 yang
dapat memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia :
a. Mereka yang menjadi warga negara menurut undang-undang
/peraturan/ perjanjian yg terlebih dahulu berlaku (berlaku surut),
b. Kelahiran (asas ius soli),
c. Adopsi melalui Pengadilan Negeri (menyangkut anak orang asing
di bawah umur 5 tahun),
d. Anak-anak di luar perkawinan dari seorang wanita Indonesia,
e. Pewarganegaraan (naturalisasi),
f. Setiap orang asing kawin dengan seorang laki-laki Indonesia,
g. Anak-anak yang belum berumur 18 tahun / belum kawin mengikuti
ayah atau ibunya (asas ius sanguinis),
h. Anak orang asing dan tidak mempunyai hubungan hukum dengan
ayah atau ibunya yg orang asing itu dapat menjadi warga negara
RI setelah berumur 21 tahun/sudah kawin melalui pernyataan.
22. Lanjutan ...........
Bagan Prosedur CCaarraa MMeemmppeerroolleehh
KKeewwaarrggaanneeggaarraaaann IInnddoonneessiiaa ((UUUU NNoo.. 6622//11995588))
P R E S I D E N
SURAT KEPUTUSAN PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KEHAKIMAN
MENELITI SYARAT-SYARAT
JURIDIS & MENERUSKAN
PERMOHONAN
PEWARGANEGARAAN
KEPADA PRESIDEN
PEMOHO
N
PENGADILAN NEGERI/
PERWAKILAN R I
DI LUAR NEGERI
SUMPAH
PERLENGKAPAN
Lihat tanda x)
5 xxx)
3
6
4
7
1 2
xx)
xxx)
5
x)
KKeetteerraannggaann ::
xx)) :: SSyyaarraatt--ssyyaarraatt ppeerrmmoohhoonnaann ppeewwaarrggaanneeggaarraaaann
xxxx)) :: SSuurraatt ppeemmbbeerriittaahhuuaann bbhhww ppeemmoohhoonn ddiikkaabbuullkkaann
ppeerrmmoohhoonnaannnnyyaa
xxxxxx)) :: SSaalliinnaann ppeettiikkaann KKeeppuuttuussaann PPrreessiiddeenn RReeppuubblliikk IInnddoonneessiiaa
23. Lanjutan ...........
Syarat – Syarat Dalam Memperoleh KKeewwaarrggaanneeggaarraaaann
IInnddoonneessiiaa MMeennuurruutt UUUU NNoo.. 1122//22000066
a. Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah
kawin;
b. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat
tinggal di wilayah negara RI paling singkat 5 th berturut-turut
atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut;
c. Sehat jasmani dan rohani;
d. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar
negara Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945;
e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak
pidana yang diancam dengan pidana penjara 1 th/lebih;
f. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik
Indonesia, tidak menjadi berkewarganegaraan ganda;
g. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap;
dan
h. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.
25. Penugasan PPrraakkttiikk KKeewwaarrggaanneeggaarraaaann 2
Setelah mempelajari materi-materi tentang :
Pewarganegaraan di Indonesia dan Hilangnya
kewarganegaraan di Indonesia, lakukan Strategi
Pembelajaran dengan Penugasan Cooperative Integrated
Reading and Composition (CIRC) atau Kooperatif Terpadu
Membaca dan Menulis.
Langkah-langkah :
• Bentuk kelompok dgn anggota antara 3 – 4 orang.
• Diberikan “wacana” atau kliping sesuai dengan topik
pembelejaran.
• Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan
dan menemukan ide pokok serta memberi tanggapan
thd wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas.
• Mempresentasikan atau membacakan hasil
kelompok.
• Buatlah kesimpulan bersama.
• Penutup.
29. 33.. PPeerrssaammaaaann KKeedduudduukkaann WWNN DDllmm KKeehhiidduuppaann
BBeerrmmaassyyaarraakkaatt,, BBeerrbbaannggssaa ddaann BBeerrnneeggaarraa
aa.. MMaakknnaa PPeerrssaammaaaann
”Persamaan” hidup, merupakan sikap yang
mengedepankan nilai-nilai saling
menghormati dan menghargai antar sesama
tanpa diskriminasi.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, mrp
perekat yang melekat dan tertanam kuat
dalam jiwa bangsa Indonesia.
31. c.Jaminan Persamaan Hidup Dalam
Konstitusi Negara
11)) PPeemmbbuukkaaaann UUUUDD 11994455,, PPaaddaa aalliinneeaa 11,, bbaahhwwaa ..............
kkeemmeerrddeekkaaaann iittuu iiaallaahh hhaakk sseeggaallaa bbaannggssaa ......................
22)) SSiillaa--SSiillaa PPaannccaassiillaa,
3) UUD 1945 (Pasal 26 s.d. 34) dan
PPeerraattuurraann
PPeerruunnddaannggaa
nn LLaaiinnnnyyaa,, aall
::
1. UU No. 40 Tahun 1999,
mengeluarkan pikiran & tulisan
melalui “Pers”.
2. UU No. 3 Tahun 2002, membela
negara melalui “Pertahanan Negara”.
3. UU No. 31 Tahun 2002, mendirikan
“Partai Politik”,
4. UU No. 4 Tahun 2004, hak praduga
tak bersalah melalui “Kekuasaan
Kehakiman”.
32. Penugasan PPrraakkttiikk KKeewwaarrggaanneeggaarraaaann 3
Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran,
maja-lah, internet, buletin dan sebagainya, kemudian
lakukan hal-hal berikut :
1. Rumuskan kembali makna persamaan dalam kedududkan
sebagai warga negara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara!
2. Berikan penjelasan bahwa di dalam nilai-nilai budaya
gotong royong terkandung makna ttg jaminan persaman
hidup !
3. Berikan penjelasan kembali bahwa Pembukaan UUD 1945
mempunyai citra moral yang mendukung persmaan hak
antar bangsa di dunia !
4. Berikan sekurang-kurangnya 3 (tiga) contoh nilai-nilai
Pancasila yang berhubungan erat dengan jaminan
persamaan hidup !
5. Identifikasikan kembali pasal-pasal di dalam UUD 1945
yang memuat tentang jaminan persaman hidup sebagai wn
!
35. SSTTUUDDII KKAASSUUSS
UUnnddaanngg--UUnnddaanngg KKeewwaarrggaanneeggaarraaaann RRII 22000066,, ””WWhhaatt NNeexxtt””??
Oleh : Benny G. Setiono
Setelah menunggu puluhan tahun, akhirnya DPR-RI mengesahkan Undang-Undang
Kewarganegaan baru untuk menggantikan Undang-Undang Kewarganegaraan Nomor 62
Tahun 1958, dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI
ini disebut-sebut sebagai undang-undnag yang ”revolusioner”, karena berhasil
menyingkarkan dikotomi ”asli” dan ”tidak asli” yang selama ini menghantui warga negara
keturunan Tionghoa, Arab, India, Belanda dan sebagainya.
Terlepas dari itu, lahirnya UU ini mendapat sambutan positif kalau tidak disebut euforia
dari kalangan etnis Tionghoa yang selama ini merasakan diskriminasi oleh birokrasi,
terutama dalam masalah Surat Bukti Kewarganegaraan Indonesia (SBKRI). Setiap ada urusan
dengan instansi-instansi pemerintah harus dapat menunjukkannya dan prosedur yang
berbelit-belit dan mahal untuk memperolehnya.
Namun, dengan mulai disosialisasikannya undang-undnag ini, di masyarakat Tionghoa
timbul berbagai pertanyaan antara lain, apakah masih ada diskriminasi terhadap etnis
Tionghoa akan benar-benar hilang sepenuhnya dan tidak akan menjadi sasaran teror, amuk
massa, dan objek pemerasan lagi ? Bagaimana etnis Tionghoa harus menyikapi lahirnya UU
Kewarganegaraan yang baru ini ?
(Sumber : Disarikan dari http://www.google.com/=kewarganegaraan)
37. IINNQQUUIIRRII
UU Kewarganegaraan yg lama (Nomor 62/1958), banyak yang
menilai dibentuk tanpa adanya pemahaman mengenai konsep
filsafat hukum kewarganegaraan. Karena muatannya hanya
pada bagaimana memperoleh kewarganegaraan, kehilangan
kewargane-garaan, dan mempertahankan kewarganegaraan
tunggal. Hal ini otomatis menimbulkan diskriminasi dan bias
gender.
Status kewarganegaraan anak yg dilahirkan dari kawin campur
akan lebih ditentukan dari sang Ayah, sehingga menimbulkan
subordinasi perempuan terhadap pria, karena wanita tidak
dapat menentukan kewarganegaraan anaknya. Wanita akan
kehilangan kewarganegaraannya jika sang suami meninggal
atau bercerai, sehingga akan mengalami kesulitan keadilan
hukum jika mereka mengalami kekerasan rumah tangga.
Lebih dari itu, juga berpotensi merusak keutuhan keluarga
yang dikarenakan permpuan dapat kehilangan hak pengasuhan
anak karena perpisahan. Bila suami WNA kehilangan
pekerjaanya di Indonesia, maka suami dan anak harus keluar
dari Indonesia.
(Sumber : Disarikan dari
http://www.google.com/=kewarganegaraan