SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
MEMAHAMI WASIAT 140
(PUPUH) AJARAN DAN PEMIKIRAN SYEKH SITI JENAR / SYEIKH HASAN ALI
SECARA KESELURUHAN
9 Januari 2013 by malialbaiszein
107. Menurut pendapat saya. Yang disebut ilmu itu ialah segala sesuatu yang tidak kelihatan oleh
mata.
108. Mana ada Hyang Maha Suci? Baik di dunia maupun di akhirat sunyi. Yang ada saya pribadi.
Sesungguhnya besok saya hidup seorang diri tanpa kawan yang menemani. Disitulah Dzatullah mesra
bersatu menjadi saya.
109. Karena saya di dunia ini mati, luar dlam saya sekarang ini, yang di dalam hidupku besok, yang di
luar kematianku sekarang.
110. Orang yang ingin pulang ke alam kehidupan tidak sukar, lebih-lebih bagi murid Siti Jenar, sebab
ia sudah paham dengan mengusai sebelumnya. Di sini dia tahu rasanya di sana, di sana dia tahu
rasanya di sini.
111. Tiada bimbang akan manunggalnya sukma, sukma dalam kehingan, tersimpan dati sanubari,
terbukalah tirai, tak lain antara sadar dan tidur, ibarat kaluar dari mimpi, menyusupi rasa jati.
112. Manusia tidak boleh memiliki daya atau keinginan yang buruk dan jelek.
113. Manusia tidak boleh berbohong.
114. Manusia tidak boleh mengeluarkan suara yang jorok, buruk, saru, tidak enak didengar, dan
menyakiti orang lain.
115. Manusia tidak boleh memakan daging (hewan darat, udara ataupun air).
116. Manusia tidak boleh memakan nasi kecuali yang terbuat dari bahan jagung.
117. Manusia tidak boleh mengkhianati terhadap sesama manusia.
118. manusia tidak boleh meminum air yang tidak mengalir.
119. Manusia tidak boleh membuat dengki dan iri hari.
120. Manusia tidak boleh membuat fitnah.
121. Manusia tidak boleh membunuh seluruh isi jagad.
122. manusia tidak boleh memakan ikan atau daging dari hewan yang rusuh, tidak patut, tidak
bersisik, atau tidak berbulu.
123. Bila jiwa badan lenyap, orang menemukan kehidupan dalam sukma yang sungguh nyata dan
tanpa bandingan. Ia dapat diumpamakan dengan isinya buah kamumu. Pramana menampilkannya
manunggal dengan asalnya dan dilahirkan olehnya.
124. tetapi yang kau lihat, yang nampaknya sebagai sebuah boneka penuh mutiara bercahaya indah,
yang memancarkan sinar-sinar bernyala-nyala, itu dinamakan pramana. Pramana itu kehidupan
badan. Ia manunggal dengan badan, tetapi tidak ambil bagian dalam suka dan dukanya. Ia berada di
dalam badan.
125. Tanpa turut tidur dan makan tanpa menderita kesakitan atau kelaparan. Bila ia terpisah dari
badan, maka badan ikut tertinggal tanpa daya, lemah. Pramana itulah yang mampu mengemban rasa,
karena ia dihidupi oleh sukma. Kepadanya diberi anugrah mengemban kehidupan yang dipandang
sebagai rahasia rasa nya Dzat.
126. Penggosokan terjadi karena digerakkan oleh angin. Dari kayu yang menjadi panas muncullah
asap, kemudian api. Api maupun asap keluar dari kayu. Perhatikanlah saat permulaan segala sesuatu,
segala yang dapat diraba dengan panca indera, keluar dari yang tidak kelihatan tersembunya…..
127. Ada orang yang menyepi dipantai. Mereka melakukan konsentrasi di tepi laut. Buka dua hal
yang mereka pikirkan. Hanya Pencipta semesta alam yang menjdai pusat perhatiannya. Karena
kecewa belum dapat berjumpa dengan-Nya, maka mereka lupa makan dan tidur.
128. Badan jasmani disebut cermin lahir, karena merupakan cermin jauh dari apa yang dicari dalam
mencerminkan wajah dia yan ber-paes. Cermin batin jauh lebih dekat.
129. Siang malam terus menerus mereka lakukan shalat. Dengan tiada hentinya terdengarlah pujian
dan dzikir mereka. Dan kadang mereka mencari tempat lain dan melakukan konsentrasi di kesunyian
hutan. Luar biasalah usaha mereka, hanya Penciptalah yang menjadi pusat pandangannya.
130. Badan cacat kita cela, keutamaan kerendahan hati kita puji, tetapi keadaan kita ialah digerakkan
dan didorong olek sukma. Tetapi sukma tidak tampak, yang nampak hanya badan.
131. Cermin batin itu bukanlah cermin yang dipakai orang-orang biasa. Cermin ini sangat istemewa,
karena mendekati kenyataan. Bila kau mengetahui badan yang sejati itulah yang dinamakan
kematian terpilih.
132. Bila engkau melihat badanmu, Aku turut dilihat … Bila kau tidak memandang dirimu begitu,
kau sungguh tersesat.
133. Sukma tidak jauh dari pribadi. Ia tinggal di tempat itu jua. Ia jauh kalau dipandang jauh, tetapi
dekat kalau dianggap dekat. Ia tidak kelihatan, karena antara Dia dan manusia terdapat kekuadaan-
Nya yang meresapi segala-galanya.
=====================================
 Kalau kita ingin melihat wajah kita sendiri, biasanya kita bersendiri dengan kaca ajaib yang
lazim kita sebut cermin. Dari cermin itu kita bisa melihat dengan jelas apa saja yang ada di
wajah kita; baik yang menyenangkan atau yang tidak, bahkan mungkin yang membuat kita
malu.
 Dengan cermin, kita mematut-matut diri. Barangkali karena itulah hampir tidak ada rumah
yang tidak menyimpan cermin. Karena hampir semua orang ingin dirinya patut.
 Tanpa bercermin kita tidak bisa melihat sendiri noda yang ada pada diri kita. Dan tanpa
melihat sendiri noda itu, bagaimana kita tergerak menghilangkannya.
 Di dalam Islam, ada dawuh,” Almu’minu miraatul mu’min”,” Orang mukmin adalah cermin
mukmin yang lain”; “Inna ahadakum mir’atu kulihi”,” Sesungguhnya salah seorang di antara
kamu adalah cermin saudaranya. Artinya masing-masing orang mukmin bisa –atau
seharusnya– menjadi cermin mukmin yang lain. Seorang mukmin dapat menunjukkan noda
saudaranya, agar saudaranya itu bisa menghilangkannya.
 Dalam pengertian yang lain, untuk mengetahui noda dan aib kita, kita bisa bercermin pada
saudara kita. Umumnya kita hanya –dan biasanya lebih suka—melihat noda dan aib orang
lain. Sering kali justru karena kesibukan kita melihat aib-aib orang lain, kita tidak sempat
melihat aib-aib kita sendiri.
 Dalam pembukaan Tabir Ghoib (kasyf) Terdapat Unsur Hidayah (al-Nur) sebagai
penerangnya dalam penentuan Hukum (al-hukmu) terdapat ungsur mata hati (albashiroh)
sebagai penentu terlaksananya Hukum,dan dalam kemajuan (al-iqbal) serta kemunduran (al-
idbar) terdapat unsur hati (al-qolb) sebagai pelaksana.

Berarti bahwa sesungguhnya cahaya yang Allah anugrahkan menyebabkan hati seorang yang
menghendaki (murid) itu terbuka dalam memahami Ilmu laduni
Seperti dapat melihat benda tanpa lampu bermanifestasi sebagai dari matahari dan bulan,
wawasan itu tidak bisa mengantarkan kita dalam memahami dan merasakan makna untuk apa
pun tanpa Cahaya hati . Cahaya yang Tuhan anugrahkan ke dalam hati seorang [murid], yaitu
pengetahuan Ilahi, memperkenalkan, atau menjelaskan makna sebenarnya dari hal-hal sebagai
keindahan ketaatan dan keburukan kesalahan. yang merupakan mata untuk
para hakim jantung, atau memahami apa yang di lihatnya diungkapkan oleh Cahaya Hati .
==========================================
134. Hyang Sukma Purba menyembunyikan Diri terhadap peglihatan, sehingga ia lenyap sama sekali
dan tak dapat dilihat. Kontemplasi terhadap Dia yang benar lenyap dan berhenti. Jalan untuk
menemukan-Nya dilacak kembali dari puncak gunung.
135. Tetapi Hyang Sukma sendiri tidak dapat dilihat. Cepat orang turun dari gunung dan dengan
seksama orang melihat ke kiri ke kanan. Namun Dia tidak ditemukan, hati orang itu berlalu penuh
duka cita dan kerinduan.
136. Hendaklah waspada terhadap penghayatan roroning atunggil agar tiada ragu terhadap
bersatunya sukma, pengahayatan ini terbuka di dalam penyepian, tersimpan di dalam kalbu. Adapun
proses terungkapnya tabir penutup alam gaib, laksana terlintasnya dlam kantuk bagi orang yang
sedang mengantuk. Penghayatan gaib itu datang laksana lintasan mimpi. Sesungguhnya orang yang
telah menghayati semacam itu berarti telah menerima anugrah Tuhan. Kembali ke alam sunyi. Tiada
menghiraukan kesenangan duniawi. Yang Maha Kuasa telah mencakup pada dirinya. Dia telah
kembali ke asal mulanya…..
137. Mati raga orang-orang ulama yang mengundurkan diri di dalam kesunyian hutan ialah hanya
memperhatikan yang satu itu tanpa membiarkan pandangan mereka menyimpang. Mereka tidak
menghiraukan kesukaran tempat tinggal mereka, hanya Dialah yang melindungi badan hidup mereka
yang diperlihatkan. Tak ada sesuatu yang lain yang mereka pandang, hanya Sang Penciptalah yang
mereka perhatikan.
138. Yang menciptakan mengemudi dunia adalah tanpa rupa atau suara. Kalbu manusia yang
dipandang sebagai wisma-Nya. Carilah Dia dengan sungguh-sungguh, jangan sampai pandanganmu
terbelah menjadi dua. Peliharalah baik-baik iman kepercayaanmu dan tolaklah hawa nafsumu.
139. Bila kau masih menyembah dan memuji Tuhan dengan cara biasa, kau baru memiliki
pengetahuan yang kurang sempurna. Jangan terseyum seolah-olah kau sudah mengerti, bila kau
belum mengetahui ilmu sejati. Itu semua hanya berupa tutur kata. Adapun kebenaran sejati ialah
meninggalkan sembah dan pujian yang diungkapkan dengan kata-kata.
140. Sembah dan puji sempurna ialah tidak memandang lagi adanya Tuhan, serta mengenai adanya
sendiri tidak lagi dipandang. Papan tulis dan tulisan sudah lebur, kualitas tak ada lagi. Adamu tak
dapat diubah. Lalu apa yang masih mau dipandang. Tiadak ada lagi sesuatu.
JIKA DALAM MEMAHAMI KITAB KARYA KARYA SYEIKH SITI JENAR SYAIKH HUSYAIN
BIN MANSUR AL-HALLAJ SYAIKHUL KABIR IBNU AL-AROBI DAN KITAB” KARYA PARA
SUFI TIDAK DENGAN BIMBINGAN GURU DAN DISIPLIN ILMUNYA MAKA KALIAN
PASTILAH AKAN TERSESAT KALAU HANYA BERMODAL TERJEMAHAN SEMATA ….
DALAM HIKAMNYA BELIAU BERPESAN ……
Tidak dapat diharapkan Wushul ( sampai ) kepada Allah dari orang yang tidak mengikuti Rasululllah
SAW.
Tidak akan faham apa yang kami katakan, kecuali orang yang telah mengikuti jejak Rasulullah SAW.
 HAKIKAT ITU TIDAK DAPAT DIUCAPKAN OLEH LISAN, BAHKAN IA ADALAH
PERASAAN BATIN (DZAUQ) DAN EMOSI YANG HALUS (WUJDAN).
 ENGKAU TIDAK AKAN MENJADI HAMBA BAGI ALLAH SEDANG ENGKAU
CENDERUNG (HATI) KEPADA SESUATU YANG SELAINNYA.
 JANGANLAH ENGKAU MENGAMBIL ILMU KECUALI DARI ORANG YANG
MENGAMALKANNYA.
 Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk
kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka
mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.
 JANGAN BERMIMPI BISA MEMAHAMI BAHASA SANG PECINTA JIKA KAMU
SENDIRI BELUM PERNAH MENGALAMI CINTA ITU …..
 JANGAN PERNAH KAU ANGGAP HASRATMU (hawa nafsu) PADA SESAMAMU KAU
SAMAKAN DENGAN CINTAMU PADA AL-ILAAH
KARENA BAGAIMANAPUN CINTA-NYA PASTI AKAN MEMANGGILMU SETELAH
PERTEMUAN -PENYAKSIAN …
 BUKAN KARENA KETAATAN YANG ITU HASIL DARI KEBODOHANMU …
 Tidak akan memperoleh puncak Keridho’an - NYA seseorang yang di dalam hatinya ADA
sesuatu yang selain - NYA.
Dari Abu Dzar Radhiyallahu ‘anhu , ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa
sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal:
(1) Supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka,
(2) Beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak
melihat kepada orang yang berada di atasku.
(3) Beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmi meskipun mereka berlaku kasar
kepadaku,
(4) Aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan lâ haulâ walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya
dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah),
(5) Aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit,
(6) Beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang
mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan
(7) Beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia”.
“Sesungguhnya kamu berkewajiban menunaikan hak-hak kepada Tuhanmu, kepada dirimu sendiri,
dan kepada keluargamu. Tunaikanlah setiap pemilik hak itu haknya masing-masing.”
“Manusia yang lebih aku sukai kepada Allah adalah manusia yang memberikan manfaat kepada
sesamanya.
 Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada
hatinya.
 Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki .
 Perbendaharaan tentang kebahagiaan tertutup dengan sesuatu yang mulai mengerikan.
 Aku tetap merindukan cahaya…
 tapi saat itu, suasana terlampau muram.
 Aku dirundung kesedihan yang tak pernah kurasa sebelumnya.
 Kesepian yang mencekam,
AkhirNya Kusadari bahwasanya
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala
(dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
Jangan tinggalkan bakti pada orang tua, ketahuilah
Pada keluarga kecil
ada yang terkecil
Raihlah orang yang di sebelah kanannya
bakal kau pegang tangan kanan
Engkau lihat yang kiri di sebelahnya
Engkau raih tangan kirinya.
SELAMA TIDAK BERTENTANGAN DENGAN AL-QUR’AN DAN AL-HADIST KENAPA TIDAK
KITA PELAJARI SEBAGAI BEKAL UNTUK HIDUP BERMASYARAKAT SEBAGAI MANA
ADAB DAN PRILAKU ROSULULLOH SAW
TAMAT
BANYAKLAH BELAJAR DISIPLIN ILMU AGAR TIDAK TERJEBAK WASANGKA YANG
BURUK YANG LAHIR DARI NAFSU SYAITHOONIYAH DAN KITAPUN TIDAK MEMAHAMI
KEHIDUPAN TERDAHULU.
PADAHAL KITAB PUPUH DI AMBIL DARI KITAB HUWA HUWA SYEIKH MANSUN BIN
HUSEN AL-HALLAJ – KITAB IHYA AL-’ULUMUDDIN KITAB SYEIKH IMAM AL-GHOZALI-
KITAB HIKAM SYEIKHUL AKBAR IBNU AL-’AROBI KITAB INSAN KAMILNYA SYEIKH
ABDUL KARIM AL-JILLI – KITAB HIKAM IBNU ‘ATHOILLAH KITAB RISALAH RUSLANI
-FATHURROHMAN KARYA SYEIHK RUSLANI …
SILAHKAN DI KAJI KEMBALI JIKA ADA YANG KELIRU
TAMAT
BANYAKLAH BELAJAR DISIPLIN ILMU AGAR TIDAK TERJEBAK WASANGKA YANG
BURUK YANG LAHIR DARI NAFSU SYAITHOONIYAH DAN KITAPUN TIDAK MEMAHAMI
KEHIDUPAN TERDAHULU.
PADAHAL KITAB PUPUH DI AMBIL DARI KITAB HUWA HUWA SYEIKH MANSUN BIN
HUSEN AL-HALLAJ – KITAB IHYA AL-’ULUMUDDIN KITAB SYEIKH IMAM AL-GHOZALI-
KITAB HIKAM SYEIKHUL AKBAR IBNU AL-’AROBI KITAB INSAN KAMILNYA SYEIKH
ABDUL KARIM AL-JILLI – KITAB HIKAM IBNU ‘ATHOILLAH KITAB RISALAH RUSLANI
-FATHURROHMAN KARYA SYEIHK RUSLANI …
SILAHKAN DI KAJI KEMBALI JIKA ADA YANG KELIRU

More Related Content

What's hot

3.1 ahammiyyatu ma'rifatillah
3.1 ahammiyyatu ma'rifatillah3.1 ahammiyyatu ma'rifatillah
3.1 ahammiyyatu ma'rifatillahIsalzone Faisal
 
4.1 hajatul insan ilar rasul
4.1 hajatul insan ilar rasul4.1 hajatul insan ilar rasul
4.1 hajatul insan ilar rasulIsalzone Faisal
 
Siksa Pemakan Riba
Siksa Pemakan RibaSiksa Pemakan Riba
Siksa Pemakan RibaErwin Wahyu
 
Muhasabah - Kematian, Istighfar, Sholat Berjamaah
Muhasabah - Kematian, Istighfar, Sholat BerjamaahMuhasabah - Kematian, Istighfar, Sholat Berjamaah
Muhasabah - Kematian, Istighfar, Sholat BerjamaahFatkul Amri
 
3.2 ath thariq ila ma'rifatillah
3.2 ath thariq ila ma'rifatillah3.2 ath thariq ila ma'rifatillah
3.2 ath thariq ila ma'rifatillahIsalzone Faisal
 
Tata cara pelaksanaan umroh
Tata cara pelaksanaan umrohTata cara pelaksanaan umroh
Tata cara pelaksanaan umrohAngga Pradipta
 
Isra miraj nabi muhammad saw
Isra miraj nabi muhammad sawIsra miraj nabi muhammad saw
Isra miraj nabi muhammad sawlaode_07
 
Sembuh Karena Allah kurang dari 20 menit dengan Ruqyah Syar'i
Sembuh Karena Allah kurang dari 20 menit dengan Ruqyah Syar'iSembuh Karena Allah kurang dari 20 menit dengan Ruqyah Syar'i
Sembuh Karena Allah kurang dari 20 menit dengan Ruqyah Syar'iRS-Pengobatan-Qurani
 
11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam
11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam
11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah IslamAhmad Harmoko
 
Syahadat sempurna felix siauw
Syahadat sempurna felix siauwSyahadat sempurna felix siauw
Syahadat sempurna felix siauwRohaedah Abdullah
 
Urgensi tarbiyah
Urgensi tarbiyahUrgensi tarbiyah
Urgensi tarbiyahmumtaz01
 
Berkumpul disurga bersama keluarga
Berkumpul disurga bersama keluarga  Berkumpul disurga bersama keluarga
Berkumpul disurga bersama keluarga Masher Zen
 
KISAH PEMILIK DUA KEBUN - AL KAHFI (IKKAQ 2.0)
KISAH PEMILIK DUA KEBUN - AL KAHFI (IKKAQ 2.0)KISAH PEMILIK DUA KEBUN - AL KAHFI (IKKAQ 2.0)
KISAH PEMILIK DUA KEBUN - AL KAHFI (IKKAQ 2.0)Paradigma Ibrah Sdn. Bhd.
 
Khutbah jumat-setahun edisi 1
Khutbah jumat-setahun edisi 1Khutbah jumat-setahun edisi 1
Khutbah jumat-setahun edisi 1imamtarmuji
 

What's hot (20)

3.1 ahammiyyatu ma'rifatillah
3.1 ahammiyyatu ma'rifatillah3.1 ahammiyyatu ma'rifatillah
3.1 ahammiyyatu ma'rifatillah
 
4.1 hajatul insan ilar rasul
4.1 hajatul insan ilar rasul4.1 hajatul insan ilar rasul
4.1 hajatul insan ilar rasul
 
Siksa Pemakan Riba
Siksa Pemakan RibaSiksa Pemakan Riba
Siksa Pemakan Riba
 
3.11 maratibul hubb
3.11 maratibul hubb3.11 maratibul hubb
3.11 maratibul hubb
 
Muhasabah - Kematian, Istighfar, Sholat Berjamaah
Muhasabah - Kematian, Istighfar, Sholat BerjamaahMuhasabah - Kematian, Istighfar, Sholat Berjamaah
Muhasabah - Kematian, Istighfar, Sholat Berjamaah
 
3.2 ath thariq ila ma'rifatillah
3.2 ath thariq ila ma'rifatillah3.2 ath thariq ila ma'rifatillah
3.2 ath thariq ila ma'rifatillah
 
Ppt
Ppt Ppt
Ppt
 
Tholabul ilmi
Tholabul ilmiTholabul ilmi
Tholabul ilmi
 
Tata cara pelaksanaan umroh
Tata cara pelaksanaan umrohTata cara pelaksanaan umroh
Tata cara pelaksanaan umroh
 
Isra miraj nabi muhammad saw
Isra miraj nabi muhammad sawIsra miraj nabi muhammad saw
Isra miraj nabi muhammad saw
 
Sembuh Karena Allah kurang dari 20 menit dengan Ruqyah Syar'i
Sembuh Karena Allah kurang dari 20 menit dengan Ruqyah Syar'iSembuh Karena Allah kurang dari 20 menit dengan Ruqyah Syar'i
Sembuh Karena Allah kurang dari 20 menit dengan Ruqyah Syar'i
 
11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam
11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam
11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam
 
Syahadat sempurna felix siauw
Syahadat sempurna felix siauwSyahadat sempurna felix siauw
Syahadat sempurna felix siauw
 
Urgensi tarbiyah
Urgensi tarbiyahUrgensi tarbiyah
Urgensi tarbiyah
 
Berkumpul disurga bersama keluarga
Berkumpul disurga bersama keluarga  Berkumpul disurga bersama keluarga
Berkumpul disurga bersama keluarga
 
L'INCONNU ( al ghayb )
L'INCONNU ( al ghayb ) L'INCONNU ( al ghayb )
L'INCONNU ( al ghayb )
 
4.4 shifatur rasul
4.4 shifatur rasul4.4 shifatur rasul
4.4 shifatur rasul
 
KISAH PEMILIK DUA KEBUN - AL KAHFI (IKKAQ 2.0)
KISAH PEMILIK DUA KEBUN - AL KAHFI (IKKAQ 2.0)KISAH PEMILIK DUA KEBUN - AL KAHFI (IKKAQ 2.0)
KISAH PEMILIK DUA KEBUN - AL KAHFI (IKKAQ 2.0)
 
Fiqih Bab Puasa
Fiqih Bab PuasaFiqih Bab Puasa
Fiqih Bab Puasa
 
Khutbah jumat-setahun edisi 1
Khutbah jumat-setahun edisi 1Khutbah jumat-setahun edisi 1
Khutbah jumat-setahun edisi 1
 

Similar to Memahami 140 wasiat syekh

Iman kepada allah sl3
Iman kepada allah sl3Iman kepada allah sl3
Iman kepada allah sl3ahmad sultoni
 
Tasawwuf perbandingan
Tasawwuf perbandinganTasawwuf perbandingan
Tasawwuf perbandinganrohani hasan
 
Agama kelompok 5
Agama kelompok 5Agama kelompok 5
Agama kelompok 5indpndnt
 
Tutorial ruqyah syariyyah [50 tehnik self healing]
Tutorial ruqyah syariyyah [50 tehnik self healing]Tutorial ruqyah syariyyah [50 tehnik self healing]
Tutorial ruqyah syariyyah [50 tehnik self healing]Edi Awaludin
 
Tasauf Muqarran Tawajud Wajd Wujud
Tasauf Muqarran   Tawajud Wajd WujudTasauf Muqarran   Tawajud Wajd Wujud
Tasauf Muqarran Tawajud Wajd WujudShiawase Husna
 
Hidayah dan Macam-macam Nafsu
Hidayah dan Macam-macam NafsuHidayah dan Macam-macam Nafsu
Hidayah dan Macam-macam Nafsu555
 
Seruling kebijaksanaan
Seruling kebijaksanaanSeruling kebijaksanaan
Seruling kebijaksanaanDr. Maman SW
 
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah Erman Hidayat
 
Studi islam-ii-aqidah
Studi islam-ii-aqidahStudi islam-ii-aqidah
Studi islam-ii-aqidahRI Darawolong
 
Tanda2kematian 140828221517-phpapp02
Tanda2kematian 140828221517-phpapp02Tanda2kematian 140828221517-phpapp02
Tanda2kematian 140828221517-phpapp02Al-Maahadi
 
TUJUAN HIDUP MANUSIA.docx
TUJUAN HIDUP MANUSIA.docxTUJUAN HIDUP MANUSIA.docx
TUJUAN HIDUP MANUSIA.docxanwarjuli
 
TUJUAN HIDUP MANUSIA.docx
TUJUAN HIDUP MANUSIA.docxTUJUAN HIDUP MANUSIA.docx
TUJUAN HIDUP MANUSIA.docxanwarjuli
 

Similar to Memahami 140 wasiat syekh (20)

Iman kepada allah sl3
Iman kepada allah sl3Iman kepada allah sl3
Iman kepada allah sl3
 
Tasawwuf perbandingan
Tasawwuf perbandinganTasawwuf perbandingan
Tasawwuf perbandingan
 
Menuju marifatullah
Menuju marifatullahMenuju marifatullah
Menuju marifatullah
 
Agama kelompok 5
Agama kelompok 5Agama kelompok 5
Agama kelompok 5
 
Tutorial ruqyah syariyyah [50 tehnik self healing]
Tutorial ruqyah syariyyah [50 tehnik self healing]Tutorial ruqyah syariyyah [50 tehnik self healing]
Tutorial ruqyah syariyyah [50 tehnik self healing]
 
Iman Sultoni
Iman SultoniIman Sultoni
Iman Sultoni
 
Tasauf Muqarran Tawajud Wajd Wujud
Tasauf Muqarran   Tawajud Wajd WujudTasauf Muqarran   Tawajud Wajd Wujud
Tasauf Muqarran Tawajud Wajd Wujud
 
Apa itu roh
Apa itu rohApa itu roh
Apa itu roh
 
Bacalah hatimu 01
Bacalah hatimu 01Bacalah hatimu 01
Bacalah hatimu 01
 
Mukasyafah wal musyahadah
Mukasyafah wal musyahadahMukasyafah wal musyahadah
Mukasyafah wal musyahadah
 
DZAUQ DAN SYURB
DZAUQ DAN SYURBDZAUQ DAN SYURB
DZAUQ DAN SYURB
 
Hidayah dan Macam-macam Nafsu
Hidayah dan Macam-macam NafsuHidayah dan Macam-macam Nafsu
Hidayah dan Macam-macam Nafsu
 
Tanda2 kematian
Tanda2 kematianTanda2 kematian
Tanda2 kematian
 
Seruling kebijaksanaan
Seruling kebijaksanaanSeruling kebijaksanaan
Seruling kebijaksanaan
 
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
 
Studi islam-ii-aqidah
Studi islam-ii-aqidahStudi islam-ii-aqidah
Studi islam-ii-aqidah
 
Tanda2kematian 140828221517-phpapp02
Tanda2kematian 140828221517-phpapp02Tanda2kematian 140828221517-phpapp02
Tanda2kematian 140828221517-phpapp02
 
Hakikat muhammad
Hakikat muhammadHakikat muhammad
Hakikat muhammad
 
TUJUAN HIDUP MANUSIA.docx
TUJUAN HIDUP MANUSIA.docxTUJUAN HIDUP MANUSIA.docx
TUJUAN HIDUP MANUSIA.docx
 
TUJUAN HIDUP MANUSIA.docx
TUJUAN HIDUP MANUSIA.docxTUJUAN HIDUP MANUSIA.docx
TUJUAN HIDUP MANUSIA.docx
 

Memahami 140 wasiat syekh

  • 1. MEMAHAMI WASIAT 140 (PUPUH) AJARAN DAN PEMIKIRAN SYEKH SITI JENAR / SYEIKH HASAN ALI SECARA KESELURUHAN 9 Januari 2013 by malialbaiszein 107. Menurut pendapat saya. Yang disebut ilmu itu ialah segala sesuatu yang tidak kelihatan oleh mata. 108. Mana ada Hyang Maha Suci? Baik di dunia maupun di akhirat sunyi. Yang ada saya pribadi. Sesungguhnya besok saya hidup seorang diri tanpa kawan yang menemani. Disitulah Dzatullah mesra bersatu menjadi saya. 109. Karena saya di dunia ini mati, luar dlam saya sekarang ini, yang di dalam hidupku besok, yang di luar kematianku sekarang. 110. Orang yang ingin pulang ke alam kehidupan tidak sukar, lebih-lebih bagi murid Siti Jenar, sebab ia sudah paham dengan mengusai sebelumnya. Di sini dia tahu rasanya di sana, di sana dia tahu rasanya di sini. 111. Tiada bimbang akan manunggalnya sukma, sukma dalam kehingan, tersimpan dati sanubari, terbukalah tirai, tak lain antara sadar dan tidur, ibarat kaluar dari mimpi, menyusupi rasa jati. 112. Manusia tidak boleh memiliki daya atau keinginan yang buruk dan jelek. 113. Manusia tidak boleh berbohong. 114. Manusia tidak boleh mengeluarkan suara yang jorok, buruk, saru, tidak enak didengar, dan menyakiti orang lain. 115. Manusia tidak boleh memakan daging (hewan darat, udara ataupun air). 116. Manusia tidak boleh memakan nasi kecuali yang terbuat dari bahan jagung. 117. Manusia tidak boleh mengkhianati terhadap sesama manusia. 118. manusia tidak boleh meminum air yang tidak mengalir. 119. Manusia tidak boleh membuat dengki dan iri hari. 120. Manusia tidak boleh membuat fitnah. 121. Manusia tidak boleh membunuh seluruh isi jagad. 122. manusia tidak boleh memakan ikan atau daging dari hewan yang rusuh, tidak patut, tidak bersisik, atau tidak berbulu. 123. Bila jiwa badan lenyap, orang menemukan kehidupan dalam sukma yang sungguh nyata dan tanpa bandingan. Ia dapat diumpamakan dengan isinya buah kamumu. Pramana menampilkannya manunggal dengan asalnya dan dilahirkan olehnya. 124. tetapi yang kau lihat, yang nampaknya sebagai sebuah boneka penuh mutiara bercahaya indah, yang memancarkan sinar-sinar bernyala-nyala, itu dinamakan pramana. Pramana itu kehidupan badan. Ia manunggal dengan badan, tetapi tidak ambil bagian dalam suka dan dukanya. Ia berada di dalam badan. 125. Tanpa turut tidur dan makan tanpa menderita kesakitan atau kelaparan. Bila ia terpisah dari badan, maka badan ikut tertinggal tanpa daya, lemah. Pramana itulah yang mampu mengemban rasa,
  • 2. karena ia dihidupi oleh sukma. Kepadanya diberi anugrah mengemban kehidupan yang dipandang sebagai rahasia rasa nya Dzat. 126. Penggosokan terjadi karena digerakkan oleh angin. Dari kayu yang menjadi panas muncullah asap, kemudian api. Api maupun asap keluar dari kayu. Perhatikanlah saat permulaan segala sesuatu, segala yang dapat diraba dengan panca indera, keluar dari yang tidak kelihatan tersembunya….. 127. Ada orang yang menyepi dipantai. Mereka melakukan konsentrasi di tepi laut. Buka dua hal yang mereka pikirkan. Hanya Pencipta semesta alam yang menjdai pusat perhatiannya. Karena kecewa belum dapat berjumpa dengan-Nya, maka mereka lupa makan dan tidur. 128. Badan jasmani disebut cermin lahir, karena merupakan cermin jauh dari apa yang dicari dalam mencerminkan wajah dia yan ber-paes. Cermin batin jauh lebih dekat. 129. Siang malam terus menerus mereka lakukan shalat. Dengan tiada hentinya terdengarlah pujian dan dzikir mereka. Dan kadang mereka mencari tempat lain dan melakukan konsentrasi di kesunyian hutan. Luar biasalah usaha mereka, hanya Penciptalah yang menjadi pusat pandangannya. 130. Badan cacat kita cela, keutamaan kerendahan hati kita puji, tetapi keadaan kita ialah digerakkan dan didorong olek sukma. Tetapi sukma tidak tampak, yang nampak hanya badan. 131. Cermin batin itu bukanlah cermin yang dipakai orang-orang biasa. Cermin ini sangat istemewa, karena mendekati kenyataan. Bila kau mengetahui badan yang sejati itulah yang dinamakan kematian terpilih. 132. Bila engkau melihat badanmu, Aku turut dilihat … Bila kau tidak memandang dirimu begitu, kau sungguh tersesat. 133. Sukma tidak jauh dari pribadi. Ia tinggal di tempat itu jua. Ia jauh kalau dipandang jauh, tetapi dekat kalau dianggap dekat. Ia tidak kelihatan, karena antara Dia dan manusia terdapat kekuadaan- Nya yang meresapi segala-galanya. =====================================  Kalau kita ingin melihat wajah kita sendiri, biasanya kita bersendiri dengan kaca ajaib yang lazim kita sebut cermin. Dari cermin itu kita bisa melihat dengan jelas apa saja yang ada di wajah kita; baik yang menyenangkan atau yang tidak, bahkan mungkin yang membuat kita malu.  Dengan cermin, kita mematut-matut diri. Barangkali karena itulah hampir tidak ada rumah yang tidak menyimpan cermin. Karena hampir semua orang ingin dirinya patut.  Tanpa bercermin kita tidak bisa melihat sendiri noda yang ada pada diri kita. Dan tanpa melihat sendiri noda itu, bagaimana kita tergerak menghilangkannya.  Di dalam Islam, ada dawuh,” Almu’minu miraatul mu’min”,” Orang mukmin adalah cermin mukmin yang lain”; “Inna ahadakum mir’atu kulihi”,” Sesungguhnya salah seorang di antara kamu adalah cermin saudaranya. Artinya masing-masing orang mukmin bisa –atau seharusnya– menjadi cermin mukmin yang lain. Seorang mukmin dapat menunjukkan noda saudaranya, agar saudaranya itu bisa menghilangkannya.
  • 3.  Dalam pengertian yang lain, untuk mengetahui noda dan aib kita, kita bisa bercermin pada saudara kita. Umumnya kita hanya –dan biasanya lebih suka—melihat noda dan aib orang lain. Sering kali justru karena kesibukan kita melihat aib-aib orang lain, kita tidak sempat melihat aib-aib kita sendiri.  Dalam pembukaan Tabir Ghoib (kasyf) Terdapat Unsur Hidayah (al-Nur) sebagai penerangnya dalam penentuan Hukum (al-hukmu) terdapat ungsur mata hati (albashiroh) sebagai penentu terlaksananya Hukum,dan dalam kemajuan (al-iqbal) serta kemunduran (al- idbar) terdapat unsur hati (al-qolb) sebagai pelaksana.  Berarti bahwa sesungguhnya cahaya yang Allah anugrahkan menyebabkan hati seorang yang menghendaki (murid) itu terbuka dalam memahami Ilmu laduni Seperti dapat melihat benda tanpa lampu bermanifestasi sebagai dari matahari dan bulan, wawasan itu tidak bisa mengantarkan kita dalam memahami dan merasakan makna untuk apa pun tanpa Cahaya hati . Cahaya yang Tuhan anugrahkan ke dalam hati seorang [murid], yaitu pengetahuan Ilahi, memperkenalkan, atau menjelaskan makna sebenarnya dari hal-hal sebagai keindahan ketaatan dan keburukan kesalahan. yang merupakan mata untuk para hakim jantung, atau memahami apa yang di lihatnya diungkapkan oleh Cahaya Hati . ========================================== 134. Hyang Sukma Purba menyembunyikan Diri terhadap peglihatan, sehingga ia lenyap sama sekali dan tak dapat dilihat. Kontemplasi terhadap Dia yang benar lenyap dan berhenti. Jalan untuk menemukan-Nya dilacak kembali dari puncak gunung. 135. Tetapi Hyang Sukma sendiri tidak dapat dilihat. Cepat orang turun dari gunung dan dengan seksama orang melihat ke kiri ke kanan. Namun Dia tidak ditemukan, hati orang itu berlalu penuh duka cita dan kerinduan. 136. Hendaklah waspada terhadap penghayatan roroning atunggil agar tiada ragu terhadap bersatunya sukma, pengahayatan ini terbuka di dalam penyepian, tersimpan di dalam kalbu. Adapun proses terungkapnya tabir penutup alam gaib, laksana terlintasnya dlam kantuk bagi orang yang sedang mengantuk. Penghayatan gaib itu datang laksana lintasan mimpi. Sesungguhnya orang yang telah menghayati semacam itu berarti telah menerima anugrah Tuhan. Kembali ke alam sunyi. Tiada menghiraukan kesenangan duniawi. Yang Maha Kuasa telah mencakup pada dirinya. Dia telah kembali ke asal mulanya….. 137. Mati raga orang-orang ulama yang mengundurkan diri di dalam kesunyian hutan ialah hanya memperhatikan yang satu itu tanpa membiarkan pandangan mereka menyimpang. Mereka tidak menghiraukan kesukaran tempat tinggal mereka, hanya Dialah yang melindungi badan hidup mereka yang diperlihatkan. Tak ada sesuatu yang lain yang mereka pandang, hanya Sang Penciptalah yang mereka perhatikan. 138. Yang menciptakan mengemudi dunia adalah tanpa rupa atau suara. Kalbu manusia yang dipandang sebagai wisma-Nya. Carilah Dia dengan sungguh-sungguh, jangan sampai pandanganmu terbelah menjadi dua. Peliharalah baik-baik iman kepercayaanmu dan tolaklah hawa nafsumu. 139. Bila kau masih menyembah dan memuji Tuhan dengan cara biasa, kau baru memiliki pengetahuan yang kurang sempurna. Jangan terseyum seolah-olah kau sudah mengerti, bila kau belum mengetahui ilmu sejati. Itu semua hanya berupa tutur kata. Adapun kebenaran sejati ialah meninggalkan sembah dan pujian yang diungkapkan dengan kata-kata. 140. Sembah dan puji sempurna ialah tidak memandang lagi adanya Tuhan, serta mengenai adanya sendiri tidak lagi dipandang. Papan tulis dan tulisan sudah lebur, kualitas tak ada lagi. Adamu tak dapat diubah. Lalu apa yang masih mau dipandang. Tiadak ada lagi sesuatu.
  • 4. JIKA DALAM MEMAHAMI KITAB KARYA KARYA SYEIKH SITI JENAR SYAIKH HUSYAIN BIN MANSUR AL-HALLAJ SYAIKHUL KABIR IBNU AL-AROBI DAN KITAB” KARYA PARA SUFI TIDAK DENGAN BIMBINGAN GURU DAN DISIPLIN ILMUNYA MAKA KALIAN PASTILAH AKAN TERSESAT KALAU HANYA BERMODAL TERJEMAHAN SEMATA …. DALAM HIKAMNYA BELIAU BERPESAN …… Tidak dapat diharapkan Wushul ( sampai ) kepada Allah dari orang yang tidak mengikuti Rasululllah SAW. Tidak akan faham apa yang kami katakan, kecuali orang yang telah mengikuti jejak Rasulullah SAW.  HAKIKAT ITU TIDAK DAPAT DIUCAPKAN OLEH LISAN, BAHKAN IA ADALAH PERASAAN BATIN (DZAUQ) DAN EMOSI YANG HALUS (WUJDAN).  ENGKAU TIDAK AKAN MENJADI HAMBA BAGI ALLAH SEDANG ENGKAU CENDERUNG (HATI) KEPADA SESUATU YANG SELAINNYA.  JANGANLAH ENGKAU MENGAMBIL ILMU KECUALI DARI ORANG YANG MENGAMALKANNYA.  Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.  JANGAN BERMIMPI BISA MEMAHAMI BAHASA SANG PECINTA JIKA KAMU SENDIRI BELUM PERNAH MENGALAMI CINTA ITU …..  JANGAN PERNAH KAU ANGGAP HASRATMU (hawa nafsu) PADA SESAMAMU KAU SAMAKAN DENGAN CINTAMU PADA AL-ILAAH KARENA BAGAIMANAPUN CINTA-NYA PASTI AKAN MEMANGGILMU SETELAH PERTEMUAN -PENYAKSIAN …  BUKAN KARENA KETAATAN YANG ITU HASIL DARI KEBODOHANMU …  Tidak akan memperoleh puncak Keridho’an - NYA seseorang yang di dalam hatinya ADA sesuatu yang selain - NYA. Dari Abu Dzar Radhiyallahu ‘anhu , ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal:
  • 5. (1) Supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) Beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku. (3) Beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmi meskipun mereka berlaku kasar kepadaku, (4) Aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan lâ haulâ walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), (5) Aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit, (6) Beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan (7) Beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia”. “Sesungguhnya kamu berkewajiban menunaikan hak-hak kepada Tuhanmu, kepada dirimu sendiri, dan kepada keluargamu. Tunaikanlah setiap pemilik hak itu haknya masing-masing.” “Manusia yang lebih aku sukai kepada Allah adalah manusia yang memberikan manfaat kepada sesamanya.  Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya.  Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki .  Perbendaharaan tentang kebahagiaan tertutup dengan sesuatu yang mulai mengerikan.  Aku tetap merindukan cahaya…  tapi saat itu, suasana terlampau muram.  Aku dirundung kesedihan yang tak pernah kurasa sebelumnya.  Kesepian yang mencekam, AkhirNya Kusadari bahwasanya Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. Jangan tinggalkan bakti pada orang tua, ketahuilah Pada keluarga kecil ada yang terkecil Raihlah orang yang di sebelah kanannya bakal kau pegang tangan kanan Engkau lihat yang kiri di sebelahnya Engkau raih tangan kirinya. SELAMA TIDAK BERTENTANGAN DENGAN AL-QUR’AN DAN AL-HADIST KENAPA TIDAK KITA PELAJARI SEBAGAI BEKAL UNTUK HIDUP BERMASYARAKAT SEBAGAI MANA ADAB DAN PRILAKU ROSULULLOH SAW
  • 6. TAMAT BANYAKLAH BELAJAR DISIPLIN ILMU AGAR TIDAK TERJEBAK WASANGKA YANG BURUK YANG LAHIR DARI NAFSU SYAITHOONIYAH DAN KITAPUN TIDAK MEMAHAMI KEHIDUPAN TERDAHULU. PADAHAL KITAB PUPUH DI AMBIL DARI KITAB HUWA HUWA SYEIKH MANSUN BIN HUSEN AL-HALLAJ – KITAB IHYA AL-’ULUMUDDIN KITAB SYEIKH IMAM AL-GHOZALI- KITAB HIKAM SYEIKHUL AKBAR IBNU AL-’AROBI KITAB INSAN KAMILNYA SYEIKH ABDUL KARIM AL-JILLI – KITAB HIKAM IBNU ‘ATHOILLAH KITAB RISALAH RUSLANI -FATHURROHMAN KARYA SYEIHK RUSLANI … SILAHKAN DI KAJI KEMBALI JIKA ADA YANG KELIRU
  • 7. TAMAT BANYAKLAH BELAJAR DISIPLIN ILMU AGAR TIDAK TERJEBAK WASANGKA YANG BURUK YANG LAHIR DARI NAFSU SYAITHOONIYAH DAN KITAPUN TIDAK MEMAHAMI KEHIDUPAN TERDAHULU. PADAHAL KITAB PUPUH DI AMBIL DARI KITAB HUWA HUWA SYEIKH MANSUN BIN HUSEN AL-HALLAJ – KITAB IHYA AL-’ULUMUDDIN KITAB SYEIKH IMAM AL-GHOZALI- KITAB HIKAM SYEIKHUL AKBAR IBNU AL-’AROBI KITAB INSAN KAMILNYA SYEIKH ABDUL KARIM AL-JILLI – KITAB HIKAM IBNU ‘ATHOILLAH KITAB RISALAH RUSLANI -FATHURROHMAN KARYA SYEIHK RUSLANI … SILAHKAN DI KAJI KEMBALI JIKA ADA YANG KELIRU