SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Dampak Pornografi Melebihi Bahaya
Narkoba
Banyak orang belum menyadari bahwa anak dan remaja kita telah terpapar pada pornografi.
Dampak pornografi berpotensi menimbulkan kerusakan otak melebihi bahaya narkoba. Adiksi
narkoba dapat merusak tiga bagian otak sementara adiksi pornografi merusak lima bagian otak
(bagian lobus Frontal, gyrus Insula, Nucleus Accumbens Putamen, Cingulated dan Cerebellum)
yang berperan di dalam kontrol perilaku yang menimbulkan perbuatan berulang – ulang terhadap
pemuasan seksual (Dr Donald Hilton Jr, dokter ahli bedah syaraf AS).
Dampak pornografi yang melebihi bahaya narkoba ini terungkap dalam seminar dan workshop
internasional bertema “Membangun Kesadaran Betapa Dahsyatnya Kerusakan Kesehatan Otak
Akibat Perilaku Adiksi Pornografi” di Hotel Grand Kemang Jakarta, Senin (27/9).
Seminar satu hari ini merupakan kerjasama antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Kementerian Kesehatan, dan Yayasan Kita dan Buah hati. Seminar ini juga
digagas Forum Bersama Anti Pornografi untuk menyelamatkan otak anak bangsa dan moral serta
etika yang menjadi fitrah kembali kembali ke karakter bangsa Indonesia yang asli, santun, cerdas
dan berkualitas.
Hadir sebagai pembicara dalam seminar yang dihadiri sekitar 300 orang dari berbagai instansi
pemerintah, LSM, tenaga professional rumah sakit dan Kowani (Kongres Wanita Indonesia) ini
adalah Mark B Kastleman, Randall F Hyde, keduanya Pakar Adiksi Pornografi dari AS dan Prof
Malik B Badri, Pakar Psikologi Islami dari Malaysia.
Menurut Elly Risman Psi, Ketua Yayasan Kita dan Buah Hati, dalam pengantarnya mengatakan,
maraknya kekerasan, adiksi game online, penyimpangan seksual, kecanduan pornografi,
kecanduan narkoba dan obat terlarang pada anak dan remaja sebagai bukti adanya kerusakan –
kerusakan sel otak. Selain itu, kerusakan otak juga berimbas dengan menurunnya potensi
kecerdasan pada anak – anak sebagai agen perubahan transformasi sosial.
Adiksi Pornografi adalah perilaku berulang untuk melihat hal – hal yang merangsang nafsu
seksual sehingga dapat merusak kesehatan otak seseorang karena tidak sanggup
menghentikannya. Adiksi pornografi merupakan tren baru masalah kesehatan masyarakat yang
berdampak luas dan dalam waktu singkat dapat merusakan tatanan psikososial masyarakat.
Gangguan pola pikir yang menyebabkan perubahan perilaku untuk memberikan kepuasan
seksual yang tidak dikontrol akan memberikan masalah kriminalitas seksual yang berdampak
luas bagi kelompok masyarakat di mana saja dan kapan saja terutama pada kelompok –
kelompok yang lemah seperti anak – anak di bawah umur, anak – anak remaja, kelompok –
kelompok di lembaga pendidikan, pembantu rumah tangga, wanita pekerja malam dan prostitusi
baru.
Lebih lanjut Elly Risman mengatakan, kerusakan otak akibat pornografi sulit untuk dideteksi
dengan cara – cara konvensional. Oleh karena itu dibutuhkan alat – alat yang canggih untuk
dapat menegakkan kembali kerusakan struktural otak di lima tempat vital. Bila tidak ditangani
maka dapat mengakibatkan perilaku yang menimbulkan perbuatan berulang – ulang terhadap
pemuasan seksual.
“Kerusakan otak diawali dengan produksi berlebihan zat penghantar syaraf (dopamine) yang
menyebabkan ketagihan dan suatu ketika otak tempat produksi zat tersebut akan mengecil,”
jelasnya.
Paparan pornografi yang dialami anak – anak, sambung Elly, didapat dari game online, internet,
tayangan televise, alat – alat teknoligi canggih sehingga adiksi pornografi berdampak sangat
luas. Biasanya paparan pornografi dimulai di dalam keluarga sehingga sulit terkontrol. Paparan
pornografi tidak hanya dilakukan oleh tayangan – tayangan dari luar justru tayangan – tayangan
local yang diproduksi dari Indonesia juga banyak berisi dan bersifat pornografi.
“Karena itu peran keluarga merupakan factor terpenting dalam penanggulangan dan mencegah
terjadinya paparan pornografi dan addict pornografi,” ujarnya.
Keluarga, lanjut Elly, harus sadar untuk melarang anak – anaknya menonton pornografi yang
makin marak di media internet, game online, komik serta handphone berkamera. Larangan
tersebut tentu akan mempersempit untuk melihat atau membuat video yang asusila.
Karena dapat merusak lima bagian otak terutama Lobus Frontal yang tepat berada di belakang
dahi. Kerusakan fungsi otak tersebut mengakibatkan penurunan kemampuan belajar dan
pengambilan keputusan yang menjadi keunggulan manusia sebagai agen perubahan transformasi
social.
Sementara itu menurut Mark Kastleman, pornografi adalah narkoba lewat mata. Karena gambar
– gambar porno akan membuat anak – anak tidak bisa membuat perencanaan, mengambil
keputusan dan mengendalikan hawa nafsu serta emosi. Padahal otak adalah sebagai pengendali
impuls.
“Kerusakan ini juga memungkinkan anak dan remaja melakukan incest,” jelasnya.
Sedangkan Randy Hyde, PhD dalam paparannya mengatakan, orang tua, keluarga dan
lingkungan adalah terapis terbaik untuk belajar, tumbuh dan meraih potensi tertinggi seseorang.
Karena karakter yang baik akan menghasilkan perilaku yang baik dan sebaliknya karakter yang
buruk akan menghasilkan perilaku yang buruk.
“Setiap orang bertanggung jawab atas perilakunya. Perilaku seseorang mengungkapkan karakter
atau kekurangan seseorang,” paparnya.
Kecanduan adalah kondisi yang mana secara fisik dan kimia otak memaksa seseorang melakukan
suatu perilaku tertentu tanpa adanya keterlibatan pikiran atau hati nurani. Tapi karena kekuatan
dari sistem limbik otak (salah satu sistem pada struktur otak) dan kapasitas untuk menaungi
bagian moral dan rasional dari otak, banyak orang yang mengklaim bahwa pornografi adalah
perilaku yang normal atau sebagai hiburan semata.
Pada dasarnya, satu-satunya perbedaan antara kecanduan narkoba, seperti heroin atau kokain
dengan pornografi adalah cara memasuki sistem. Otak merespons informasi yang diterima
melalui mata lebih cepat ketimbang dari sumber lain. Informasi visual diproses di sistem limbik
dalam waktu nanodetik (sepuluh pangkat minus sembilan detik). Inilah sebabnya mengapa
kecanduan pornografi menjadi masalah besar.
Informasi visual diproses lebih cepat daripada informasi indera yang lain, bahkan respons heroin
atau kokain sekalipun jauh lebih lambat. Selain visual, hormon oksitosin juga berperan pada
kecanduan pornografi. Oksitosin dapat menciptakan rasa bersatu dan kebersamaan selama
berhubungan seksual.
Dampak pornografi berpotensi menimbulkan kerusakan otak melebihi bahaya narkoba. Adiksi
narkoba dapat merusak tiga bagian otak sementara adiksi pornografi merusak lima bagian otak
(bagian lobus Frontal, gyrus Insula, Nucleus Accumbens Putamen, Cingulated dan Cerebellum)
yang berperan di dalam kontrol perilaku yang menimbulkan perbuatan berulang-ulang terhadap
pemuasan seksual (Dr Donald Hilton Jr, dokter ahli bedah syaraf AS).
Pornografi Susutkan Jaringan Otak dan Turunkan Kecerdasan
Hasil penelitan ahli bedah syaraf Amerika menyatakan kecanduan pornografi berefek riil pada
jaringan otak. Tidak dapat dipungkiri, pornografi menyebabkan kecanduan, contoh sederhana
adalah ketika kita menyaksikan sebuah film porno, suatu saat pasti ada keinginan untuk
menontonnya lagi dan lagi. Kecanduan pornografi ini bahkan dikatakan lebih parah dari pada
kecanduan kokain karena kokain bisa dihilangkan dari tubuh pecandunya, tapi ingatan tentang
adegan atau gambar porno akan tetap tinggal di otak selamanya.
Pornografi yang dijejalkan ke otak kita secara terus-terusan pada akhirnya akan menyebabkan
jaringan otak mengecil dan fungsinya juga terganggu. Secara detailnya, Donald L. Hilton Jr.
MD, ahli bedah syaraf dari San Antonio Hospital, Amerika Serikat, mengatakan bahwa
kecanduan ini mengakibatkan otak bagian tengah depan (Ventral Tegmental Area) secara fisik
akan mengecil dan tentu saja dengan mengecilnya bagian ini menyebabkan fungsinya akan
terganggu pula.
Penyusutan jaringan otak ini nantinya akan memproduksi dopamine (bahan kimia pemicu rasa
senang), sementara dopamine sendiri akan menyebabkan kekacauan kerja neurotransmiter yakni
zat kimia otak yang berfungsi sebagai pengirim pesan. Jadi si penderita kemungkinan akan
lambat untuk menyampaikan atau mengirimkan sebuah informasi.
Pornografi dapat merusak sel otak yang menyebabkan perilaku dan kemampuan intelegensi
mengalami gangguan. Jelas bahwa penurunan intelegensia ini menurunkan produktivitas dan
menurunkan kualitas Sumber Daya Manusia. Selain itu, Pornografi juga menimbulkan gangguan
memori, dan menimbulkan perubahan konstan pada neurotransmitter dan melemahkan fungsi
kontrol pada manusia sehingga si penderita juga akan sulit mengendalikan atau mengonrol
perilakunya.
Proses seperti itu tidak terjadi secara cepat dalam waktu singkat, namun semua itu akan terjadi
dalam beberapa tahap, yakni kecanduan yang ditandai dengan tindakan impulsive, ekskalasi
kecanduan, desentisisasi dan penurunan perilaku.
Pornografi Lebih Berbahaya dari Narkoba
Sebagaimana dirilis banyak situs internet dan dari berbagai sumber yang beragam antara lain
seperti Dr Mark B. Kastlemaan, Kepala Edukasi & Training Officer for Candeo USA bahwa
pada titik-titik tertentu, kecanduan pornografi ternyata bisa lebih berbahaya daripada narkoba.
1. Pengaruh kokain bisa dilenyapkan, sedangkan materi pornografi tidak
Berdasarkan pemotretan melalui positron emission tomography (PET), terlihat jelas bahwa
seseorang yang tengah menikmati gambar porno mengalami proses kimia dalam otak sama
dengan orang yang tengah menghisap kokain. Tampak akut pornografi ternyata lebih jahat
ketimbang kokain. Karena pengaruh kokain dalam tubuh bisa dilenyapkan (dengan
detoksifikasi). Adapun materi pornografi, sekali terekam dalam otak, image porno itu akan
mendekam dalam otak selamanya.
2. Pornografi dapat merusak syarat otak lebih banyak dibandingkan narkoba
Jika narkoba menyebabkan 3 syaraf otak rusak, maka pornografi menyebabkan 5 syaraf otak
yang rusak, terutama pada Pre Frontal Corteks (bagian otak yang tepat berada di belakang dahi).
Kerusakan bagian otak ini akan membuat orang tidak bisa membuat perencanaan, tidak bisa
mengendalikan emosi, tidak bisa mengambil keputusan dan berbagai peran eksekutif otak
sebagai pengendali impuls-impuls. Bagian inilah yang membedakan manusia dengan binatang.
3. Pecandu pornografi lebih sulit dideteksi daripada pecandu narkoba
Pada dasarnya orang yang kecanduan pornografi merasakan hal yang sama dengan pecandu
narkoba, yaitu ingin terus memproduksi dopamin dalam otak. Tapi pecandu pornografi bisa
memenuhinya dengan lebih mudah, kapanpun dan dimanapun, bahkan melalui handphone.
Kecanduan ini tidak tampak sehingga lebih lebih sulit dideteksi, lambat laun menimbulkan
kerusakan otak yang permanen melebihi kecanduan narkoba, dan pengobatannya pun lebih sulit.
4. Pornografi berpotensi menurunkan kecerdasan
Sebanyak 70 persen informasi masuk melalui mata. Ketika seseorang melihat sesuatu yang
berbau porno, maka akan terjadi rangsangan yang langsung masuk ke otak belakang tanpa
tersaring, yang mengakibatkan otak mengeluarkan cairan atau zat neurotransmiter yang disebut
Delta-FosB. Zat itulah yang membuat nafsu atau libido seseorang meningkat. Semakin banyak
materi pornografi yang masuk ke otak bagian belakang, maka bagian otak lainnya menjadi
kurang aktif, terutama otak bagian depan. Padahal yang mempengaruhi kecerdasan seseorang
adalah ketebalan korteks yang ada di bagian otak depan. Singkatnya, semakin minim
kemampuan orang menyaring materi pornografi ini, semakin rentanlah mengalami penurunan
kemampuan kognitif dan kecerdasannya.
Pengaruh Pornografi Terhadap Perilaku Anak
Kecanduan pornografi mengakibatkan otak bagian tengah depan yang disebut Ventral Tegmental
Area (VTA) secara fisik mengecil. Penyusutan jaringan otak yang memproduksi dopamine bahan
kimia pemicu rasa senang itu menyebabkan kekacauan kerja neurotransmiter yakni zat kimia
otak yang berfungsi sebagai pengirim pesan. Dalam hal ini, pornografi menimbulkan perubahan
konstan padaneorotransmiter dan melemahkan fungsi kontrol. Sehingga secara berantai dapat
mengakibatkan antara lain:
- Orang yang sudah kecanduan tidak bisa lagi mengontrol perilakunya, berkurangnya rasa
tanggung jawab bahkan akan mengalami gangguan memori. Kondisi tersebut terjadi melalui
beberapa tahap yakni kecanduan yang ditandai dengan tindakan impulsif, ekskalasi kecanduan,
desensitifisasi dan akhirnya penurunan perilaku.
- Ketidakmampuan mengontrol batasan perilaku tersebut menimbulkan kecenderungan lebih
besar untuk depresi.
- Saat dewasa anak-anak yang biasa menyaksikan pornografi hanya memandang wanita sebagai
objek seksual saja
- Bila kondisi sosialnya kurang harmonis bisa melakukan kekerasan seksual dan phedophilia.
Hal ini dikemukakan oleh Donald L. Hilton Jr, MD, ahli bedah syaraf dari Rumah Sakit San
Antonio, Amerika Serikat dan juga oleh Dr Adre Mayza Sp.S(K) dan Ibu Elly Risman (Ketua
Pelaksana Yayasan Kita dan Buah Hati) dan beberapa ahli lainnya. Secara rinci, pornografi
dapat mengakibatkan perilaku negatif anak seperti berikut ini :
1. Mendorong anak untuk meniru melakukan tindakan seksual
Anak usia dini adalah peniru ulung, apa yang dilihat dan didengarnya dari orang dewasa dan
lingkungannya akan ditiru. Kemampuan anak menyaring informasi sangatlah rendah, belum
mampu membedakan yang baik dan buruk. Bagi mereka orang dewasa adalah model atau
sumber yang paling baik dan nyata untuk ditiru. Para ahli di bidang kejahatan seksual terhadap
anak juga menyatakan bahwa aktifitas seksual pada anak yang belum dewasa selalu dipicu oleh 2
(dua) kemungkinan yaitu pengalaman atau melihat. Bisa dibayangkan kalau yang sering mereka
lihat adalah materi pornografi atau aktivitas porno baik dari internet, HP, VCD, komik atau
media lainnya. Maka mereka akan terdorong untuk meniru melakukan tindakan seksual terhadap
anak lain ataupun siapapun obyek yang bisa mereka jangkau. Sesungguhnya dari proses inilah
bermula, sehingga terjadi banyak kasus kekerasan seksual yang dilakukan anak terhadap anak
lain.
2. Membentuk sikap, nilai dan perilaku yang negatif
Anak-anak yang terbiasa mengkonsumsi materi pornografi yang menggambarkan beragam
adegan seksual, dapat terganggu proses pendidikan seksnya. Hal itu secara dramatis dapat
diketahui dari cara mereka memandang wanita, kejahatan seksual, hubungan seksual, dan seks
pada umumnya. Mereka akan berkembang menjadi pribadi yang merendahkan wanita secara
seksual, memandang seks bebas sebagai perilaku normal dan alami, permisif terhadap perkosaan,
bahkan cenderung mengidap berbagai penyimpangan seksual.
3. Menyebabkan sulit konsentrasi hingga terganggu jati dirinya
Pada anak-anak yang memiliki IQ tinggi, pornografi bisa mengakibatkan mereka kesulitan
membangkitkan konsentrasinya untuk belajar dan beraktivitas, hari-harinya didominasi oleh
kegelisahan dan sedikit sekali produktivitasnya. Sedangkan anak-anak yang ber-IQ rendah,
pengaruhnya bisa lebih ekstrim lagi, mereka tidak berdaya lagi untuk berkonsentrasi, hari-
harinya total dikuasai kegelisahan, dan orang-orang di sekitarnya akan menghakimi dia sebagai
‘sang pemalas’.
Pornografi yang dikonsumsi anak merupakan sensasi seksual yang diterima sebelum waktunya.
Kesulitan mereka memahami aktivitas pornografi pada orang dewasa, menimbulkan tanda tanya
besar yang tidak mampu mereka jawab dan aktualisasikan, sehingga yang terjadi adalah
mengendapnya kesan mendalam di bawah otak sadar yang bisa membuat mereka sulit
konsentrasi, tidak fokus, mogokbelajar, tidak bergairah melakukan aktivitas yang semestinya,
hingga mengalamishock dan disorientasi (kehilangan pandangan) terhadap jati diri mereka
sendiri bahwa sebenarnya mereka masih anak.
4. Tertutup, minder dan tidak percaya diri
Anak pelanggan pornografi yang mendapat dukungan teman-temannya sesama penggemar
pornografi, akan terdorong menjadi pribadi yang permisif (memandang maklum) terhadap seks
bebas dan mereka melakukan praktek seks bebas di luar pantauan orang tua. Sedangkan anak
pelanggan pornografi yang dikelilingi oleh teman-teman yang terbimbing dan bebas dari
pornografi, akan cenderung merasa minder dan tidak percaya diri. Karena kebiasaannya ini, anak
merasa sebagai pribadi yang aneh dan berbeda dalam arti lebih rendah, dan seiring bertambahnya
pengetahuan keagamaannya ia akan merasa paling berdosa dibanding teman-temannya. Dampak
ini akan semakin serius bila anak adalah pelaku atau korban kekerasan atau penyimpangan
seksual.

More Related Content

What's hot

KENAKALAN REMAJA
KENAKALAN REMAJAKENAKALAN REMAJA
KENAKALAN REMAJAHERMADI
 
Bahaya narkoba bagi generasi muda
Bahaya narkoba bagi generasi mudaBahaya narkoba bagi generasi muda
Bahaya narkoba bagi generasi mudaMuhajir Sam
 
Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Zat Adiktif)
Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Zat Adiktif)Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Zat Adiktif)
Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Zat Adiktif)Lestari Moerdijat
 
Dampak positif dan negatif internet bagi pelajar
Dampak positif dan negatif internet bagi pelajarDampak positif dan negatif internet bagi pelajar
Dampak positif dan negatif internet bagi pelajaralyaardelyaa
 
Materi 3 - Bahaya Pornografi
Materi 3  - Bahaya PornografiMateri 3  - Bahaya Pornografi
Materi 3 - Bahaya PornografiECPAT Indonesia
 
presentasi penyalahgunaan narkoba
 presentasi penyalahgunaan narkoba presentasi penyalahgunaan narkoba
presentasi penyalahgunaan narkobaRinaldi Asertua
 
Sosialisasi tentang kenakalan remaja
Sosialisasi tentang kenakalan remajaSosialisasi tentang kenakalan remaja
Sosialisasi tentang kenakalan remajarara wibowo
 
presentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobapresentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobatelnong
 
Napza materi ppt
Napza materi pptNapza materi ppt
Napza materi pptIin Inayah
 
Bahan Sosialisasi
Bahan SosialisasiBahan Sosialisasi
Bahan Sosialisasimeilani48
 
Kenakalan remaja-pp
Kenakalan remaja-ppKenakalan remaja-pp
Kenakalan remaja-ppApip Abdul R
 
Presentasi Kenakalan Remaja
Presentasi Kenakalan RemajaPresentasi Kenakalan Remaja
Presentasi Kenakalan RemajaTakere Mae
 
Bijak Menggunakan Gadget & Internet
Bijak Menggunakan Gadget & InternetBijak Menggunakan Gadget & Internet
Bijak Menggunakan Gadget & InternetAgnescia Sera
 
Program anti narkoba bagi pemuda desa
Program anti narkoba bagi pemuda desaProgram anti narkoba bagi pemuda desa
Program anti narkoba bagi pemuda desaNovy Khayra
 
Kenakalan remaja dan permasalahannya ppt
Kenakalan remaja dan permasalahannya pptKenakalan remaja dan permasalahannya ppt
Kenakalan remaja dan permasalahannya pptMughnibagus
 
Presentasi bahaya pornografi
Presentasi bahaya pornografiPresentasi bahaya pornografi
Presentasi bahaya pornografiHegy Febrianto
 

What's hot (20)

Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remaja
 
KENAKALAN REMAJA
KENAKALAN REMAJAKENAKALAN REMAJA
KENAKALAN REMAJA
 
Bahaya narkoba bagi generasi muda
Bahaya narkoba bagi generasi mudaBahaya narkoba bagi generasi muda
Bahaya narkoba bagi generasi muda
 
Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Zat Adiktif)
Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Zat Adiktif)Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Zat Adiktif)
Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Zat Adiktif)
 
Dampak positif dan negatif internet bagi pelajar
Dampak positif dan negatif internet bagi pelajarDampak positif dan negatif internet bagi pelajar
Dampak positif dan negatif internet bagi pelajar
 
Materi 3 - Bahaya Pornografi
Materi 3  - Bahaya PornografiMateri 3  - Bahaya Pornografi
Materi 3 - Bahaya Pornografi
 
presentasi penyalahgunaan narkoba
 presentasi penyalahgunaan narkoba presentasi penyalahgunaan narkoba
presentasi penyalahgunaan narkoba
 
Sosialisasi tentang kenakalan remaja
Sosialisasi tentang kenakalan remajaSosialisasi tentang kenakalan remaja
Sosialisasi tentang kenakalan remaja
 
presentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobapresentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkoba
 
Pernikahan dini pp
Pernikahan dini ppPernikahan dini pp
Pernikahan dini pp
 
Napza materi ppt
Napza materi pptNapza materi ppt
Napza materi ppt
 
Bahan Sosialisasi
Bahan SosialisasiBahan Sosialisasi
Bahan Sosialisasi
 
Kenakalan remaja-pp
Kenakalan remaja-ppKenakalan remaja-pp
Kenakalan remaja-pp
 
Presentasi Kenakalan Remaja
Presentasi Kenakalan RemajaPresentasi Kenakalan Remaja
Presentasi Kenakalan Remaja
 
Bijak Menggunakan Gadget & Internet
Bijak Menggunakan Gadget & InternetBijak Menggunakan Gadget & Internet
Bijak Menggunakan Gadget & Internet
 
Program anti narkoba bagi pemuda desa
Program anti narkoba bagi pemuda desaProgram anti narkoba bagi pemuda desa
Program anti narkoba bagi pemuda desa
 
Kenakalan remaja dan permasalahannya ppt
Kenakalan remaja dan permasalahannya pptKenakalan remaja dan permasalahannya ppt
Kenakalan remaja dan permasalahannya ppt
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remaja
 
Seks bebas
Seks bebasSeks bebas
Seks bebas
 
Presentasi bahaya pornografi
Presentasi bahaya pornografiPresentasi bahaya pornografi
Presentasi bahaya pornografi
 

Viewers also liked

Bahaya Pornografi dan Pencegahannya
Bahaya Pornografi dan PencegahannyaBahaya Pornografi dan Pencegahannya
Bahaya Pornografi dan PencegahannyaFajar Zain
 
Mencegah dan menanggulangi bahaya pornografi pada era digital
Mencegah dan menanggulangi bahaya pornografi pada era digitalMencegah dan menanggulangi bahaya pornografi pada era digital
Mencegah dan menanggulangi bahaya pornografi pada era digitalBambang Bee
 
Tips melatih konsentrasi otak
Tips melatih konsentrasi otakTips melatih konsentrasi otak
Tips melatih konsentrasi otakHexxa Kediri
 
Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)
Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)
Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)ICT Watch
 
Buku Internet Sehat
Buku Internet SehatBuku Internet Sehat
Buku Internet SehatICT Watch
 
Aids Powerpoint
Aids PowerpointAids Powerpoint
Aids Powerpointjoeyprince
 
Power point hiv aids
Power point hiv aidsPower point hiv aids
Power point hiv aidsajibk
 

Viewers also liked (11)

dampak pornografi
dampak pornografi dampak pornografi
dampak pornografi
 
Bahaya Pornografi dan Pencegahannya
Bahaya Pornografi dan PencegahannyaBahaya Pornografi dan Pencegahannya
Bahaya Pornografi dan Pencegahannya
 
Darurat pornografi
Darurat pornografi Darurat pornografi
Darurat pornografi
 
Mencegah dan menanggulangi bahaya pornografi pada era digital
Mencegah dan menanggulangi bahaya pornografi pada era digitalMencegah dan menanggulangi bahaya pornografi pada era digital
Mencegah dan menanggulangi bahaya pornografi pada era digital
 
pornografi
pornografipornografi
pornografi
 
Tips melatih konsentrasi otak
Tips melatih konsentrasi otakTips melatih konsentrasi otak
Tips melatih konsentrasi otak
 
Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)
Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)
Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)
 
Buku Internet Sehat
Buku Internet SehatBuku Internet Sehat
Buku Internet Sehat
 
Aids Out Life In
Aids Out Life InAids Out Life In
Aids Out Life In
 
Aids Powerpoint
Aids PowerpointAids Powerpoint
Aids Powerpoint
 
Power point hiv aids
Power point hiv aidsPower point hiv aids
Power point hiv aids
 

Similar to BAHAYA PORNOGRAF

Menonton Pornografi Menyebabkan Kemunduran Otak Bagi Para Penikmatnya
Menonton Pornografi Menyebabkan Kemunduran Otak Bagi Para PenikmatnyaMenonton Pornografi Menyebabkan Kemunduran Otak Bagi Para Penikmatnya
Menonton Pornografi Menyebabkan Kemunduran Otak Bagi Para PenikmatnyaLestari Moerdijat
 
Makalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja pelajar wajo
Makalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja   pelajar wajoMakalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja   pelajar wajo
Makalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja pelajar wajoKirana Larasati
 
SOLUSI MEMBERANTAS NARKOBA ppt..pptx
SOLUSI MEMBERANTAS NARKOBA ppt..pptxSOLUSI MEMBERANTAS NARKOBA ppt..pptx
SOLUSI MEMBERANTAS NARKOBA ppt..pptxMutiaraYulizar
 
PAPARAN NARKOBA & SEX BEBAS.pptx
PAPARAN NARKOBA & SEX BEBAS.pptxPAPARAN NARKOBA & SEX BEBAS.pptx
PAPARAN NARKOBA & SEX BEBAS.pptxPermanaSetiaji
 
Fenomena adiksi pornografi dan perkembangan kognitif pada remaja
Fenomena adiksi pornografi dan perkembangan kognitif pada remaja Fenomena adiksi pornografi dan perkembangan kognitif pada remaja
Fenomena adiksi pornografi dan perkembangan kognitif pada remaja FahrulRosyid1
 
Keluargaku hidup sehat, berprestasi tanpa narkoba
Keluargaku hidup sehat, berprestasi tanpa narkobaKeluargaku hidup sehat, berprestasi tanpa narkoba
Keluargaku hidup sehat, berprestasi tanpa narkobaeva fitri yu
 
Penelitian Statistik Sosial
Penelitian Statistik SosialPenelitian Statistik Sosial
Penelitian Statistik SosialAlex Shofihara
 
Makalah generasi muda dan narkoba
Makalah generasi muda dan narkobaMakalah generasi muda dan narkoba
Makalah generasi muda dan narkobaYadhi Muqsith
 
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docxProposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docxAmsarAS
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMAAgnes Yodo
 
Lefleat kenakalan remaja
Lefleat kenakalan remajaLefleat kenakalan remaja
Lefleat kenakalan remajaMiftahul Anwar
 

Similar to BAHAYA PORNOGRAF (20)

Bencana kemanusiaan
Bencana kemanusiaanBencana kemanusiaan
Bencana kemanusiaan
 
keswa 2019.pptx
keswa 2019.pptxkeswa 2019.pptx
keswa 2019.pptx
 
Menonton Pornografi Menyebabkan Kemunduran Otak Bagi Para Penikmatnya
Menonton Pornografi Menyebabkan Kemunduran Otak Bagi Para PenikmatnyaMenonton Pornografi Menyebabkan Kemunduran Otak Bagi Para Penikmatnya
Menonton Pornografi Menyebabkan Kemunduran Otak Bagi Para Penikmatnya
 
Makalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja pelajar wajo
Makalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja   pelajar wajoMakalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja   pelajar wajo
Makalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja pelajar wajo
 
Efek pornografi
Efek pornografiEfek pornografi
Efek pornografi
 
SOLUSI MEMBERANTAS NARKOBA ppt..pptx
SOLUSI MEMBERANTAS NARKOBA ppt..pptxSOLUSI MEMBERANTAS NARKOBA ppt..pptx
SOLUSI MEMBERANTAS NARKOBA ppt..pptx
 
Bahaya narkoba
Bahaya narkobaBahaya narkoba
Bahaya narkoba
 
PAPARAN NARKOBA & SEX BEBAS.pptx
PAPARAN NARKOBA & SEX BEBAS.pptxPAPARAN NARKOBA & SEX BEBAS.pptx
PAPARAN NARKOBA & SEX BEBAS.pptx
 
Fenomena adiksi pornografi dan perkembangan kognitif pada remaja
Fenomena adiksi pornografi dan perkembangan kognitif pada remaja Fenomena adiksi pornografi dan perkembangan kognitif pada remaja
Fenomena adiksi pornografi dan perkembangan kognitif pada remaja
 
Keluargaku hidup sehat, berprestasi tanpa narkoba
Keluargaku hidup sehat, berprestasi tanpa narkobaKeluargaku hidup sehat, berprestasi tanpa narkoba
Keluargaku hidup sehat, berprestasi tanpa narkoba
 
Penelitian Statistik Sosial
Penelitian Statistik SosialPenelitian Statistik Sosial
Penelitian Statistik Sosial
 
Diskusi tentang genersi muda bebas narkoba
Diskusi tentang genersi muda bebas narkobaDiskusi tentang genersi muda bebas narkoba
Diskusi tentang genersi muda bebas narkoba
 
Makalah generasi muda dan narkoba
Makalah generasi muda dan narkobaMakalah generasi muda dan narkoba
Makalah generasi muda dan narkoba
 
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docxProposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
 
Lefleat kenakalan remaja
Lefleat kenakalan remajaLefleat kenakalan remaja
Lefleat kenakalan remaja
 
Makalah narkotika
Makalah narkotikaMakalah narkotika
Makalah narkotika
 
Makalah narkotika
Makalah narkotikaMakalah narkotika
Makalah narkotika
 
Makalah narkotika
Makalah narkotikaMakalah narkotika
Makalah narkotika
 
INI ALASAN REMAJA MENCOBA NARKOBA
INI ALASAN REMAJA MENCOBA NARKOBAINI ALASAN REMAJA MENCOBA NARKOBA
INI ALASAN REMAJA MENCOBA NARKOBA
 

BAHAYA PORNOGRAF

  • 1. Dampak Pornografi Melebihi Bahaya Narkoba Banyak orang belum menyadari bahwa anak dan remaja kita telah terpapar pada pornografi. Dampak pornografi berpotensi menimbulkan kerusakan otak melebihi bahaya narkoba. Adiksi narkoba dapat merusak tiga bagian otak sementara adiksi pornografi merusak lima bagian otak (bagian lobus Frontal, gyrus Insula, Nucleus Accumbens Putamen, Cingulated dan Cerebellum) yang berperan di dalam kontrol perilaku yang menimbulkan perbuatan berulang – ulang terhadap pemuasan seksual (Dr Donald Hilton Jr, dokter ahli bedah syaraf AS). Dampak pornografi yang melebihi bahaya narkoba ini terungkap dalam seminar dan workshop internasional bertema “Membangun Kesadaran Betapa Dahsyatnya Kerusakan Kesehatan Otak Akibat Perilaku Adiksi Pornografi” di Hotel Grand Kemang Jakarta, Senin (27/9). Seminar satu hari ini merupakan kerjasama antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Kesehatan, dan Yayasan Kita dan Buah hati. Seminar ini juga digagas Forum Bersama Anti Pornografi untuk menyelamatkan otak anak bangsa dan moral serta etika yang menjadi fitrah kembali kembali ke karakter bangsa Indonesia yang asli, santun, cerdas dan berkualitas. Hadir sebagai pembicara dalam seminar yang dihadiri sekitar 300 orang dari berbagai instansi pemerintah, LSM, tenaga professional rumah sakit dan Kowani (Kongres Wanita Indonesia) ini adalah Mark B Kastleman, Randall F Hyde, keduanya Pakar Adiksi Pornografi dari AS dan Prof Malik B Badri, Pakar Psikologi Islami dari Malaysia. Menurut Elly Risman Psi, Ketua Yayasan Kita dan Buah Hati, dalam pengantarnya mengatakan, maraknya kekerasan, adiksi game online, penyimpangan seksual, kecanduan pornografi, kecanduan narkoba dan obat terlarang pada anak dan remaja sebagai bukti adanya kerusakan – kerusakan sel otak. Selain itu, kerusakan otak juga berimbas dengan menurunnya potensi kecerdasan pada anak – anak sebagai agen perubahan transformasi sosial. Adiksi Pornografi adalah perilaku berulang untuk melihat hal – hal yang merangsang nafsu seksual sehingga dapat merusak kesehatan otak seseorang karena tidak sanggup menghentikannya. Adiksi pornografi merupakan tren baru masalah kesehatan masyarakat yang berdampak luas dan dalam waktu singkat dapat merusakan tatanan psikososial masyarakat. Gangguan pola pikir yang menyebabkan perubahan perilaku untuk memberikan kepuasan seksual yang tidak dikontrol akan memberikan masalah kriminalitas seksual yang berdampak luas bagi kelompok masyarakat di mana saja dan kapan saja terutama pada kelompok – kelompok yang lemah seperti anak – anak di bawah umur, anak – anak remaja, kelompok – kelompok di lembaga pendidikan, pembantu rumah tangga, wanita pekerja malam dan prostitusi baru.
  • 2. Lebih lanjut Elly Risman mengatakan, kerusakan otak akibat pornografi sulit untuk dideteksi dengan cara – cara konvensional. Oleh karena itu dibutuhkan alat – alat yang canggih untuk dapat menegakkan kembali kerusakan struktural otak di lima tempat vital. Bila tidak ditangani maka dapat mengakibatkan perilaku yang menimbulkan perbuatan berulang – ulang terhadap pemuasan seksual. “Kerusakan otak diawali dengan produksi berlebihan zat penghantar syaraf (dopamine) yang menyebabkan ketagihan dan suatu ketika otak tempat produksi zat tersebut akan mengecil,” jelasnya. Paparan pornografi yang dialami anak – anak, sambung Elly, didapat dari game online, internet, tayangan televise, alat – alat teknoligi canggih sehingga adiksi pornografi berdampak sangat luas. Biasanya paparan pornografi dimulai di dalam keluarga sehingga sulit terkontrol. Paparan pornografi tidak hanya dilakukan oleh tayangan – tayangan dari luar justru tayangan – tayangan local yang diproduksi dari Indonesia juga banyak berisi dan bersifat pornografi. “Karena itu peran keluarga merupakan factor terpenting dalam penanggulangan dan mencegah terjadinya paparan pornografi dan addict pornografi,” ujarnya. Keluarga, lanjut Elly, harus sadar untuk melarang anak – anaknya menonton pornografi yang makin marak di media internet, game online, komik serta handphone berkamera. Larangan tersebut tentu akan mempersempit untuk melihat atau membuat video yang asusila. Karena dapat merusak lima bagian otak terutama Lobus Frontal yang tepat berada di belakang dahi. Kerusakan fungsi otak tersebut mengakibatkan penurunan kemampuan belajar dan pengambilan keputusan yang menjadi keunggulan manusia sebagai agen perubahan transformasi social. Sementara itu menurut Mark Kastleman, pornografi adalah narkoba lewat mata. Karena gambar – gambar porno akan membuat anak – anak tidak bisa membuat perencanaan, mengambil keputusan dan mengendalikan hawa nafsu serta emosi. Padahal otak adalah sebagai pengendali impuls. “Kerusakan ini juga memungkinkan anak dan remaja melakukan incest,” jelasnya. Sedangkan Randy Hyde, PhD dalam paparannya mengatakan, orang tua, keluarga dan lingkungan adalah terapis terbaik untuk belajar, tumbuh dan meraih potensi tertinggi seseorang. Karena karakter yang baik akan menghasilkan perilaku yang baik dan sebaliknya karakter yang buruk akan menghasilkan perilaku yang buruk. “Setiap orang bertanggung jawab atas perilakunya. Perilaku seseorang mengungkapkan karakter atau kekurangan seseorang,” paparnya. Kecanduan adalah kondisi yang mana secara fisik dan kimia otak memaksa seseorang melakukan suatu perilaku tertentu tanpa adanya keterlibatan pikiran atau hati nurani. Tapi karena kekuatan dari sistem limbik otak (salah satu sistem pada struktur otak) dan kapasitas untuk menaungi
  • 3. bagian moral dan rasional dari otak, banyak orang yang mengklaim bahwa pornografi adalah perilaku yang normal atau sebagai hiburan semata. Pada dasarnya, satu-satunya perbedaan antara kecanduan narkoba, seperti heroin atau kokain dengan pornografi adalah cara memasuki sistem. Otak merespons informasi yang diterima melalui mata lebih cepat ketimbang dari sumber lain. Informasi visual diproses di sistem limbik dalam waktu nanodetik (sepuluh pangkat minus sembilan detik). Inilah sebabnya mengapa kecanduan pornografi menjadi masalah besar. Informasi visual diproses lebih cepat daripada informasi indera yang lain, bahkan respons heroin atau kokain sekalipun jauh lebih lambat. Selain visual, hormon oksitosin juga berperan pada kecanduan pornografi. Oksitosin dapat menciptakan rasa bersatu dan kebersamaan selama berhubungan seksual. Dampak pornografi berpotensi menimbulkan kerusakan otak melebihi bahaya narkoba. Adiksi narkoba dapat merusak tiga bagian otak sementara adiksi pornografi merusak lima bagian otak (bagian lobus Frontal, gyrus Insula, Nucleus Accumbens Putamen, Cingulated dan Cerebellum) yang berperan di dalam kontrol perilaku yang menimbulkan perbuatan berulang-ulang terhadap pemuasan seksual (Dr Donald Hilton Jr, dokter ahli bedah syaraf AS). Pornografi Susutkan Jaringan Otak dan Turunkan Kecerdasan Hasil penelitan ahli bedah syaraf Amerika menyatakan kecanduan pornografi berefek riil pada jaringan otak. Tidak dapat dipungkiri, pornografi menyebabkan kecanduan, contoh sederhana adalah ketika kita menyaksikan sebuah film porno, suatu saat pasti ada keinginan untuk menontonnya lagi dan lagi. Kecanduan pornografi ini bahkan dikatakan lebih parah dari pada kecanduan kokain karena kokain bisa dihilangkan dari tubuh pecandunya, tapi ingatan tentang adegan atau gambar porno akan tetap tinggal di otak selamanya. Pornografi yang dijejalkan ke otak kita secara terus-terusan pada akhirnya akan menyebabkan jaringan otak mengecil dan fungsinya juga terganggu. Secara detailnya, Donald L. Hilton Jr. MD, ahli bedah syaraf dari San Antonio Hospital, Amerika Serikat, mengatakan bahwa kecanduan ini mengakibatkan otak bagian tengah depan (Ventral Tegmental Area) secara fisik akan mengecil dan tentu saja dengan mengecilnya bagian ini menyebabkan fungsinya akan terganggu pula. Penyusutan jaringan otak ini nantinya akan memproduksi dopamine (bahan kimia pemicu rasa senang), sementara dopamine sendiri akan menyebabkan kekacauan kerja neurotransmiter yakni zat kimia otak yang berfungsi sebagai pengirim pesan. Jadi si penderita kemungkinan akan lambat untuk menyampaikan atau mengirimkan sebuah informasi.
  • 4. Pornografi dapat merusak sel otak yang menyebabkan perilaku dan kemampuan intelegensi mengalami gangguan. Jelas bahwa penurunan intelegensia ini menurunkan produktivitas dan menurunkan kualitas Sumber Daya Manusia. Selain itu, Pornografi juga menimbulkan gangguan memori, dan menimbulkan perubahan konstan pada neurotransmitter dan melemahkan fungsi kontrol pada manusia sehingga si penderita juga akan sulit mengendalikan atau mengonrol perilakunya. Proses seperti itu tidak terjadi secara cepat dalam waktu singkat, namun semua itu akan terjadi dalam beberapa tahap, yakni kecanduan yang ditandai dengan tindakan impulsive, ekskalasi kecanduan, desentisisasi dan penurunan perilaku. Pornografi Lebih Berbahaya dari Narkoba Sebagaimana dirilis banyak situs internet dan dari berbagai sumber yang beragam antara lain seperti Dr Mark B. Kastlemaan, Kepala Edukasi & Training Officer for Candeo USA bahwa pada titik-titik tertentu, kecanduan pornografi ternyata bisa lebih berbahaya daripada narkoba. 1. Pengaruh kokain bisa dilenyapkan, sedangkan materi pornografi tidak Berdasarkan pemotretan melalui positron emission tomography (PET), terlihat jelas bahwa seseorang yang tengah menikmati gambar porno mengalami proses kimia dalam otak sama dengan orang yang tengah menghisap kokain. Tampak akut pornografi ternyata lebih jahat ketimbang kokain. Karena pengaruh kokain dalam tubuh bisa dilenyapkan (dengan detoksifikasi). Adapun materi pornografi, sekali terekam dalam otak, image porno itu akan mendekam dalam otak selamanya. 2. Pornografi dapat merusak syarat otak lebih banyak dibandingkan narkoba Jika narkoba menyebabkan 3 syaraf otak rusak, maka pornografi menyebabkan 5 syaraf otak yang rusak, terutama pada Pre Frontal Corteks (bagian otak yang tepat berada di belakang dahi). Kerusakan bagian otak ini akan membuat orang tidak bisa membuat perencanaan, tidak bisa mengendalikan emosi, tidak bisa mengambil keputusan dan berbagai peran eksekutif otak sebagai pengendali impuls-impuls. Bagian inilah yang membedakan manusia dengan binatang. 3. Pecandu pornografi lebih sulit dideteksi daripada pecandu narkoba Pada dasarnya orang yang kecanduan pornografi merasakan hal yang sama dengan pecandu narkoba, yaitu ingin terus memproduksi dopamin dalam otak. Tapi pecandu pornografi bisa memenuhinya dengan lebih mudah, kapanpun dan dimanapun, bahkan melalui handphone. Kecanduan ini tidak tampak sehingga lebih lebih sulit dideteksi, lambat laun menimbulkan kerusakan otak yang permanen melebihi kecanduan narkoba, dan pengobatannya pun lebih sulit. 4. Pornografi berpotensi menurunkan kecerdasan Sebanyak 70 persen informasi masuk melalui mata. Ketika seseorang melihat sesuatu yang berbau porno, maka akan terjadi rangsangan yang langsung masuk ke otak belakang tanpa
  • 5. tersaring, yang mengakibatkan otak mengeluarkan cairan atau zat neurotransmiter yang disebut Delta-FosB. Zat itulah yang membuat nafsu atau libido seseorang meningkat. Semakin banyak materi pornografi yang masuk ke otak bagian belakang, maka bagian otak lainnya menjadi kurang aktif, terutama otak bagian depan. Padahal yang mempengaruhi kecerdasan seseorang adalah ketebalan korteks yang ada di bagian otak depan. Singkatnya, semakin minim kemampuan orang menyaring materi pornografi ini, semakin rentanlah mengalami penurunan kemampuan kognitif dan kecerdasannya. Pengaruh Pornografi Terhadap Perilaku Anak Kecanduan pornografi mengakibatkan otak bagian tengah depan yang disebut Ventral Tegmental Area (VTA) secara fisik mengecil. Penyusutan jaringan otak yang memproduksi dopamine bahan kimia pemicu rasa senang itu menyebabkan kekacauan kerja neurotransmiter yakni zat kimia otak yang berfungsi sebagai pengirim pesan. Dalam hal ini, pornografi menimbulkan perubahan konstan padaneorotransmiter dan melemahkan fungsi kontrol. Sehingga secara berantai dapat mengakibatkan antara lain: - Orang yang sudah kecanduan tidak bisa lagi mengontrol perilakunya, berkurangnya rasa tanggung jawab bahkan akan mengalami gangguan memori. Kondisi tersebut terjadi melalui beberapa tahap yakni kecanduan yang ditandai dengan tindakan impulsif, ekskalasi kecanduan, desensitifisasi dan akhirnya penurunan perilaku. - Ketidakmampuan mengontrol batasan perilaku tersebut menimbulkan kecenderungan lebih besar untuk depresi. - Saat dewasa anak-anak yang biasa menyaksikan pornografi hanya memandang wanita sebagai objek seksual saja - Bila kondisi sosialnya kurang harmonis bisa melakukan kekerasan seksual dan phedophilia. Hal ini dikemukakan oleh Donald L. Hilton Jr, MD, ahli bedah syaraf dari Rumah Sakit San Antonio, Amerika Serikat dan juga oleh Dr Adre Mayza Sp.S(K) dan Ibu Elly Risman (Ketua Pelaksana Yayasan Kita dan Buah Hati) dan beberapa ahli lainnya. Secara rinci, pornografi dapat mengakibatkan perilaku negatif anak seperti berikut ini : 1. Mendorong anak untuk meniru melakukan tindakan seksual Anak usia dini adalah peniru ulung, apa yang dilihat dan didengarnya dari orang dewasa dan lingkungannya akan ditiru. Kemampuan anak menyaring informasi sangatlah rendah, belum mampu membedakan yang baik dan buruk. Bagi mereka orang dewasa adalah model atau sumber yang paling baik dan nyata untuk ditiru. Para ahli di bidang kejahatan seksual terhadap anak juga menyatakan bahwa aktifitas seksual pada anak yang belum dewasa selalu dipicu oleh 2 (dua) kemungkinan yaitu pengalaman atau melihat. Bisa dibayangkan kalau yang sering mereka lihat adalah materi pornografi atau aktivitas porno baik dari internet, HP, VCD, komik atau media lainnya. Maka mereka akan terdorong untuk meniru melakukan tindakan seksual terhadap anak lain ataupun siapapun obyek yang bisa mereka jangkau. Sesungguhnya dari proses inilah bermula, sehingga terjadi banyak kasus kekerasan seksual yang dilakukan anak terhadap anak lain.
  • 6. 2. Membentuk sikap, nilai dan perilaku yang negatif Anak-anak yang terbiasa mengkonsumsi materi pornografi yang menggambarkan beragam adegan seksual, dapat terganggu proses pendidikan seksnya. Hal itu secara dramatis dapat diketahui dari cara mereka memandang wanita, kejahatan seksual, hubungan seksual, dan seks pada umumnya. Mereka akan berkembang menjadi pribadi yang merendahkan wanita secara seksual, memandang seks bebas sebagai perilaku normal dan alami, permisif terhadap perkosaan, bahkan cenderung mengidap berbagai penyimpangan seksual. 3. Menyebabkan sulit konsentrasi hingga terganggu jati dirinya Pada anak-anak yang memiliki IQ tinggi, pornografi bisa mengakibatkan mereka kesulitan membangkitkan konsentrasinya untuk belajar dan beraktivitas, hari-harinya didominasi oleh kegelisahan dan sedikit sekali produktivitasnya. Sedangkan anak-anak yang ber-IQ rendah, pengaruhnya bisa lebih ekstrim lagi, mereka tidak berdaya lagi untuk berkonsentrasi, hari- harinya total dikuasai kegelisahan, dan orang-orang di sekitarnya akan menghakimi dia sebagai ‘sang pemalas’. Pornografi yang dikonsumsi anak merupakan sensasi seksual yang diterima sebelum waktunya. Kesulitan mereka memahami aktivitas pornografi pada orang dewasa, menimbulkan tanda tanya besar yang tidak mampu mereka jawab dan aktualisasikan, sehingga yang terjadi adalah mengendapnya kesan mendalam di bawah otak sadar yang bisa membuat mereka sulit konsentrasi, tidak fokus, mogokbelajar, tidak bergairah melakukan aktivitas yang semestinya, hingga mengalamishock dan disorientasi (kehilangan pandangan) terhadap jati diri mereka sendiri bahwa sebenarnya mereka masih anak. 4. Tertutup, minder dan tidak percaya diri Anak pelanggan pornografi yang mendapat dukungan teman-temannya sesama penggemar pornografi, akan terdorong menjadi pribadi yang permisif (memandang maklum) terhadap seks bebas dan mereka melakukan praktek seks bebas di luar pantauan orang tua. Sedangkan anak pelanggan pornografi yang dikelilingi oleh teman-teman yang terbimbing dan bebas dari pornografi, akan cenderung merasa minder dan tidak percaya diri. Karena kebiasaannya ini, anak merasa sebagai pribadi yang aneh dan berbeda dalam arti lebih rendah, dan seiring bertambahnya pengetahuan keagamaannya ia akan merasa paling berdosa dibanding teman-temannya. Dampak ini akan semakin serius bila anak adalah pelaku atau korban kekerasan atau penyimpangan seksual.