Wahyu adalah pemberitahuan Tuhan kepada nabi tentang ajaran agama melalui berbagai cara seperti mimpi, perantaraan malaikat Jibril, atau suara. Al-Quran diturunkan secara bertahap dalam jumlah ayat yang kecil demi kekuatan nabi dan kemudahan umat Islam memahaminya.
2. A. PENGERTIAN WAHYU
Menurut Bahasa :
Pemberitahuan sesuatu secara samar dan tepat
Menurut Agama :
Pemberitahuan Tuhan kepada Nabi-Nya tentang
hukum, berita, cerita dengan cara samar tetapi
meyakinkan kepada Nabi
Contoh dalam surat As-Syura : 51
3. Berdasarkan ayat di atas, wahyu ada 3 :
1.Pemberitahuan dengan cara ilham
mimpi yang tepat dan benar seperti Nabi Ibrahim
dalam surat As-Shoffat : 102
2.Wahyu di balik tabir
seperti Nabi Musa dalam QS Thoha : 11-12 dan
Nabi Muhammad sewaktu mi’raj.
4. 3. Wahyu dengan perantaraan Jibril
“Ar-Ruhul Amin”.
Cara ini ada 2 macam :
Nabi melihat
Jibril dengan bentuk asli
Jibril menjelma menjadi seorang
sahabat Nabi Duhyah bin Kholifah
5. Nabi mendengar suara lebah atau suara lonceng,
contoh : wahyu Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.
Wahyu untuk Nabi Ibrahim, QS As-Shoffat : 102
(contoh wahyu ini termasuk ilham tanpa perantara)
6. Wahyu untuk Nabi Musa, QS Thoha : 11-12
(contoh wahyu ini termasuk wahyu di balik tabir)
7. B. CARA PENYAMPAIAN WAHYU
KEPADA RASUL
Cara-cara wahyu Al-Quran diturunkan
diturunkan sedikit demi sedikit Menurut
keperluan : 5 atau 10 ayat, bahkan kadang-kadang
setengah ayat.
1. Ayat yang diturunkan 10 ayat, misalnya : ayat-
ayat yang menerangkan tuduhan zina kepada
Aisyah dalam surat An-Nur (Allah membersihkan
dari tuduhan itu) yakni ayat 1-21, selain itu
surat Al-Mukminun 1-11
8. 2. Ayat yang setengah ayat diturunkan
QS an-Nisa’ : 95
3. Menurut An Nahrowi dengan mengambil Hadits R
Bukhori,
menyebutkan bahwa Al-Quran diturunkan cerai-
berai satu ayat, dua ayat, tiga ayat, dst.
Oleh karena itu pelajarilah Al-Quran itu lima ayat,
karena Jibril mengajarkan kepada Nabi lima ayat.
9. Hikmah Al-Quran diturunkan berangsur-angsur :
1. Supaya hati Nabi jadi lebih kuat dan bahagia
2. Supaya Nabi bisa menghafalkannya, karena
seorang ummi tidak pandai menulis dan
membaca
3. Meneguhkan dan menghibur hati umat Islam
4. Memberi kesempatan pada umat Islam
meninggalkan tradisi