SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Material Campuran Beton
Yang Dapat Menurunkan Suhu
Beton
Disusun oleh :
1. Aditya Bachri 41122110121
2. Triana Anggraeni 41122110011
3. Maulana Akbar Sidqi 41122110109
Tugas Besar 2
Dosen Pengampu :
Irriene Indah Susanti, ST., MT.
I. Pendahuluan
Retak merupakan masalah serius pada beton sebagai komponen utama dari
suatu struktur. Pada beton massa retak yang terjadi oleh beberapa faktor dari panasnya
reaksi hidrasi, khususnya semen.
Hidrasi semen merupakan reaksi eksotermik yang dapat menghasilkan panas
dalam jumlah besar besar dan akan terakumulasi pada inti struktur beton. Disipasi
panas di inti beton akan lebih lambat dari permukaan beton yang dapat dengan mudah
melepaskan panas ke udara. Ini akan menghasilkan perbedaan suhu yang besar
perbedaan yang signifikan antara inti beton dan permukaan beton. Jika perbedaan suhu
yang terjadi melebihi maksimum yang disyaratkan akan menyebabkan teganganinternal
pada Beton kemudian menghasilkan "retak termal".
Saat ini konstruksi telah berkembang dan memiliki beberapa alternatif
yaitu digunakan untuk mengatasi masalah keretakan pada struktur beton masal,
untuk mengurangi dan mencegah perbedaan suhu yang signifikan pada inti
struktur beton dan permukaan. Ada beberapa material yang biasa digunakan
adalah :
1. Precooling of concrete
2. Pozzolan
3. Slag.
Sering diabaikan, pendinginan evaporatif agregat kasar (penyemprotan)
mengggunakan air dingin atau es batu adalah metode pendinginan yang paling
ekonomis. Metode pendinginan yang paling umum, namun mungkin kurang
dipahami, adalah mengganti air campuran dengan es. Metode ini mekanismenya
yaitu suhu campuran air dapat menurunkan suhu dengan mengekstraksi panas
selama perubahan fase dari es ke air.
Perbedaan ini penting, karena es lima kali lebih efektif untuk pendinginan
daripada air yang didinginkan hingga 40 ° F. Es dapat ditambahkan langsung ke
Truck mixer atau ketika saat pengecoran. Es dapat menggantikan sekitar 80% air
batch, yang membatasi pendingian yang dapat dicapai dengan es hingga sekitar
20°F.
1 Precooling of concrete
2 Pozzolan
Pozzolan adalah bahan yang mengandung senyawa silika atau silika
alumina. Ketika dicampur dengan air, pozzolan akan membentuk kalsium hidroksida.
Pozzolan mengandung senyawa silika dan alumina dimana bahan pozzolan itu sendiri
tidak memiliki sifat seperti semen, Pozzolan dapat digunakan sebagai bahan tambahan
pada campuran mortar dengan proses tertentu. Komposisi yang optimal memberikan
dampak yang baik pada mortar, membuat mortar mudah bercampur, lebih kedap air, dan
kuat tekan mortar menjadi lebih kuat. Penggunaan pozzolan sangat menguntungkan
karena menghemat semen, dan mengurangi panas hidrasi yang menyebabkan keretakan
parah. Pengaruh Pozzolan pada Beton Panas Rendah Beton efektif dapat menurunkan
suhu puncak yang dihasilkan dari proses hidrasi menggunakan pozzolan.
3 Slag
Dalam peleburan baja, bijih besi atau besi tua dicairkan dengan II-3 kombinasi
batu kapur, delomit atau kapur, pembuatan baja dimulai dengan menghilangkan ion
pengotor baja, termasuk aluminium, silikon dan fosfor. Untuk menghilangkan ion pengotor
ini, kalsium dibutuhkan dalam batu kapur. Campuran kalsium, aluminium, silikon dan
fosfor (slag) yang bereaksi pada suhu 1600º C dan membentuk cairan, ketika cairan ini
didinginkan akan membentuk kristal, dapat digunakan sebagai campuran semen dan juga
dapat digunakan sebagai pengganti agregat. Pemanfaatan slag sebagai agregat kasar
dalam beton. Dengan proporsi variasi slag 60%; 80%; 100%
Limbah nikel (slag) adalah sejenis batuan hasil pembakaran feronikel, berwarna abu-abu
keperakan dan memiliki sifat seperti batuan serta unsur silikat dan kapur yang terkandung
di dalamnya cukup tinggi. Kombinasi sifat-sifat tersebut telah mendorong penelitian
tentang penggunaan limbah nikel (slag) sebagai aditif untuk menurunkan suhu beton.
II. Spesifikasi
1 Precooling of concrete
Spesifikasi dalam penggunaan metode precooling of concrete menggunakan es
batu sangat sederhana. Meliputi penyiapan cara dan metode pelaksanaan. Terkadang
ketika saat pengecoran ada yang menggunakan air dingin atau es batu pecahan secara
langsung. Hal ini sangat efektif dan murah dalam pengerjaanya, es batu yang sudah di
siapkan biasanya langsung di campur kedalam campuran beton segar saat pengecoran.
Namun perlu diperhatikan kadar air harus tetap terjaga supaya mutu beton juga akan
menghasilkan kualitas yang baik pula.
Pozzolan ada yang alami dan buatan. Pozzolan alam berasal dari sedimentasi
abu lahar vulkanik yang mengandung silika aktif. Pozzolan buatan berasal dari sisa
pembakaran tungku serta hasil pemanfaatan limbah yang diolah menjadi abu melalui
proses pembakaran. Salah satu jenis pozzolan alam yang sering digunakan adalah
bentonit.
Standar kualitas pozzolan menurut ASTM C618-92a dibagi menjadi tiga kelas,
dimana setiap kelas ditentukan oleh komposisi kimia dan sifat fisiknya. Pozzolan memiliki
kualitas yang baik jika jumlah SiO2 + Al2O3 + Fe2O3 tinggi dan memiliki reaktivitas yang
tinggi dengan kapur.
2 Pozzolan
Pozzolan dibagi menjadi tiga kelas, yaitu:
• Kelas N : Pozzolan alam atau hasil pembakaran. Produk dari hasil pembakaran
memiliki sifat pozzolan yang baik.
• Kelas C: Fly ash yang mengandung CaO di atas 10% yang dihasilkan dari
pembakaran batubara lignit atau sub-bituminus.
• Kelas F: Fly ash yang mengandung CaO kurang dari 10% yang dihasilkan dari
pembakaran batubara lignit atau subbituminus
Pozzolan alam memiliki kualitas, bentuk dan warna yang berbeda dari satu
endapan ke endapan lainnya. Sifat pozzolan alam pada beton pada dasarnya mirip
dengan pozzolan lainnya yaitu memperlambat waktu pengerasan sehingga kekuatan awal
beton rendah, bereaksi dengan CaO(OH)2 membentuk senyawa kalsium silikat terhidrasi
(CSH) sehingga mengurangi Kandungan CA(OH)2 dalam beton, membuat beton Tahan
terhadap air laut dan sulfat.
Semen slag diklasifikasikan menurut kinerjanya pada uji aktivitas slag dalam tiga
tingkatan: Grade 80, Grade 100 dan Grade 120. Pembeli harus menentukan kadar slag
semen yang diinginkan dan data kimia atau data fisik yang akan dilaporkan.
3 Slag
III. Metode Pemasangan
1 Precooling of concrete
Ada beberapa metode dalam pelaksaan precooling of conrete, yaitu:
1. Dengan cara penyiraman agregat, penggunaan air es, penambahan es pada
campuran beton, atau nitrogen cair.
2. Menggunakan aliran air dalam pipa untuk mengurangi panas dibagian dalam beton.
3. Dengan pemasangan isolasi pada permukaan sehingga dapat menahan dan melepas
panas secara perlahan lahan agar pendinginan permukaan dapat terkendali.
• Langkah pertama dalam merencanakan campuran beton adalah menentukan
kebutuhan beton yang direncanakan dan menghitung kebutuhan bahan bangunan.
• Selanjutnya, dilakukan uji coba campuran hasil perhitungan material (teoritis). Selama
proses trial mix, pengamatan dilakukan pada beton segar yang terbentuk. Ketika beton
segar telah memenuhi persyaratan yang ditentukan, maka dapat dilakukan pembuatan
benda uji.
• Membuat spesimen benda uji, jika spesimen tidak memenuhi kebutuhan beton keras,
dalam hal ini dari kuat tekan yang dibutuhkan, maka prosesnya ulangi lagi pada proses
nilai faktor semen. Kapan benda uji telah memenuhi persyaratan beton keras, maka
dilakukan proses perencanaan beton menggunakan pozzolan selesai.
2 Pozzolan
Beberapa metode dalam desain beton :
• Metode ACI (American Conceat Institute) yaitu, berdasarkan ukuran agregat tertentu,
jumlah perkubik air akan menentukan tingkat kekentalan campuran beton yang pada
akhirnya akan mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan (kemungkinan untuk
dilaksanakan).
• Metode Road Note No.4, metode desain ini menekankan pada efek gradasi agregat
untuk kompleksitas pengerjaan.
• Metode SK.SNI T-15-1990-03./ Current British Method (D0E), disusun oleh
Departemen Lingkungan Inggris pada tahun 1975.
• Metode campuran coba-coba, metode coba-coba dikembangkan berdasarkan metode.
Metode ACI, Catatan Jalan No.4 dan SK.SNI T-15-1990-03, setelah selesai
pelaksanaan dan evaluasi. Metode ini mencoba untuk mendapatkan poripori minimum
atau kepadatan beton maksimum berarti bahwa persyaratan agregat kehalusan
maksimum untuk mendapatkan persyaratan semen minimum.
3 Slag
IV. Kelebihan & Kekurangan
1 Precooling of concrete
Kekurangan :
• Merusak campuran beton
• Pengeringan sedikit lebih lama
• Jika es terlalu besar dapat mengganggu campuran beton yang masuk ke tulangan
Kelebihan :
• Bahan es dan air dingin mudah didapatkan
• Ekonomis
• Mudah dalam pengerjaan
2 Pozzolan
Kekurangan :
• Membutuhkan waktu curring yang lama.
• Pengikatan antar molekul awalnya terlalu lama
sehingga untuk mencapai kuat tekan yang
distandarkan oleh SII memerlukan waktu yang
cukup lama.
• Tidak tahan terhadap air laut dan asam
• Perlu menjaga kelembapan beton hingga
mengeras.
• Perlu dilakukan penelitian mengenai pembuatan
semen Pozolan, sekaligus pengaruhnya apabila
material ini dicampurkan dengan semen
Portland.
Kelebihan :
• Campuran jelas dapat dihitung skala dengan
mudah.
• Penggunaan pozzolan akan mengurangi
persentase kandungan semen portland terhadap
total binder sehingga panas hidrasi yang terjadi
pada beton akan berkurang.
• Banyak varian dan merk yang beredar dipasaran.
• Pengaruh pada kuat tekan beton Pada persentase
tertentu, pozzolan akan menaikkan kuat tekan
beton.
• dll
3 Slag
Kekurangan :
• Meningkatkan kekuatan beton
• Meningkatkan ketahanan terhadap sulfat
• Perlu menjaga kelembapan beton hingga mengeras
Kelebihan :
• Campuran jelas dapat dihitung skala dengan mudah
• Pengerjaan bisa langsung dicampur saat pemesaan redymix
• Banyak varian dan merk yang beredar dipasaran
• beton yang dihasilkan bewarna hitam kehitaman sehingga memperburuk penampilan
beton itu sendiri
• dapat merugikan lingkungan karena slag merupakan jenis limbah B3
D A F T A R P U S A K A

More Related Content

Similar to Tugas Besar 2.pptx

Peningkatan mutu agregat ringan beton bertulang ringan struktural untuk bangu...
Peningkatan mutu agregat ringan beton bertulang ringan struktural untuk bangu...Peningkatan mutu agregat ringan beton bertulang ringan struktural untuk bangu...
Peningkatan mutu agregat ringan beton bertulang ringan struktural untuk bangu...Krismanto Mahendra
 
Bahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_betonBahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_betonramabhakti123
 
Furnace refractories, Cement, and Crete
Furnace refractories, Cement, and CreteFurnace refractories, Cement, and Crete
Furnace refractories, Cement, and CreteOky Ruslan Wijaya
 
Proses pembentukan piston
Proses pembentukan pistonProses pembentukan piston
Proses pembentukan pistonFixri Pupone
 
Quality Target RSUD Tigaraksa(Update).pdf.pptx
Quality Target RSUD Tigaraksa(Update).pdf.pptxQuality Target RSUD Tigaraksa(Update).pdf.pptx
Quality Target RSUD Tigaraksa(Update).pdf.pptxFitra Akbar
 
Quality Target RSUD Tigaraksa(Update).pdf.pptx
Quality Target RSUD Tigaraksa(Update).pdf.pptxQuality Target RSUD Tigaraksa(Update).pdf.pptx
Quality Target RSUD Tigaraksa(Update).pdf.pptxFitra Akbar
 
Kelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptxKelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptxfilmgan1
 
ilmu-bahan-beton-2a.ppt
ilmu-bahan-beton-2a.pptilmu-bahan-beton-2a.ppt
ilmu-bahan-beton-2a.pptAndin60
 
Kesimpulan cor
Kesimpulan corKesimpulan cor
Kesimpulan cormarolop007
 
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdfQurniaSari1
 
Industri semen
Industri semenIndustri semen
Industri semenliabika
 
PPT KELOMPOK 15 LAB STRUKTUR YO FIX222.pptx
PPT KELOMPOK 15 LAB STRUKTUR YO FIX222.pptxPPT KELOMPOK 15 LAB STRUKTUR YO FIX222.pptx
PPT KELOMPOK 15 LAB STRUKTUR YO FIX222.pptxSahrul20097
 
teknologi bahan
teknologi bahanteknologi bahan
teknologi bahanNur Adi
 
Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptx
Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptxPersentase Eksternal Treatment-1(2).pptx
Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptxDohotMaruliPurba
 
Pembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industriPembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industriBonita Susimah
 

Similar to Tugas Besar 2.pptx (20)

Peningkatan mutu agregat ringan beton bertulang ringan struktural untuk bangu...
Peningkatan mutu agregat ringan beton bertulang ringan struktural untuk bangu...Peningkatan mutu agregat ringan beton bertulang ringan struktural untuk bangu...
Peningkatan mutu agregat ringan beton bertulang ringan struktural untuk bangu...
 
Tugas Akhir (UAS)
Tugas Akhir (UAS)Tugas Akhir (UAS)
Tugas Akhir (UAS)
 
Kegagalan konstruksi
Kegagalan konstruksiKegagalan konstruksi
Kegagalan konstruksi
 
Bahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_betonBahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_beton
 
Furnace refractories, Cement, and Crete
Furnace refractories, Cement, and CreteFurnace refractories, Cement, and Crete
Furnace refractories, Cement, and Crete
 
Beton massa
Beton massaBeton massa
Beton massa
 
Proses pembentukan piston
Proses pembentukan pistonProses pembentukan piston
Proses pembentukan piston
 
Quality Target RSUD Tigaraksa(Update).pdf.pptx
Quality Target RSUD Tigaraksa(Update).pdf.pptxQuality Target RSUD Tigaraksa(Update).pdf.pptx
Quality Target RSUD Tigaraksa(Update).pdf.pptx
 
Quality Target RSUD Tigaraksa(Update).pdf.pptx
Quality Target RSUD Tigaraksa(Update).pdf.pptxQuality Target RSUD Tigaraksa(Update).pdf.pptx
Quality Target RSUD Tigaraksa(Update).pdf.pptx
 
semen
semensemen
semen
 
Kelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptxKelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptx
 
ilmu-bahan-beton-2a.ppt
ilmu-bahan-beton-2a.pptilmu-bahan-beton-2a.ppt
ilmu-bahan-beton-2a.ppt
 
Kesimpulan cor
Kesimpulan corKesimpulan cor
Kesimpulan cor
 
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
 
Industri semen
Industri semenIndustri semen
Industri semen
 
PPT KELOMPOK 15 LAB STRUKTUR YO FIX222.pptx
PPT KELOMPOK 15 LAB STRUKTUR YO FIX222.pptxPPT KELOMPOK 15 LAB STRUKTUR YO FIX222.pptx
PPT KELOMPOK 15 LAB STRUKTUR YO FIX222.pptx
 
teknologi bahan
teknologi bahanteknologi bahan
teknologi bahan
 
Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptx
Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptxPersentase Eksternal Treatment-1(2).pptx
Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptx
 
Pembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industriPembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industri
 
Bahankonstruksiteknik
BahankonstruksiteknikBahankonstruksiteknik
Bahankonstruksiteknik
 

Tugas Besar 2.pptx

  • 1. Material Campuran Beton Yang Dapat Menurunkan Suhu Beton Disusun oleh : 1. Aditya Bachri 41122110121 2. Triana Anggraeni 41122110011 3. Maulana Akbar Sidqi 41122110109 Tugas Besar 2 Dosen Pengampu : Irriene Indah Susanti, ST., MT.
  • 2. I. Pendahuluan Retak merupakan masalah serius pada beton sebagai komponen utama dari suatu struktur. Pada beton massa retak yang terjadi oleh beberapa faktor dari panasnya reaksi hidrasi, khususnya semen. Hidrasi semen merupakan reaksi eksotermik yang dapat menghasilkan panas dalam jumlah besar besar dan akan terakumulasi pada inti struktur beton. Disipasi panas di inti beton akan lebih lambat dari permukaan beton yang dapat dengan mudah melepaskan panas ke udara. Ini akan menghasilkan perbedaan suhu yang besar perbedaan yang signifikan antara inti beton dan permukaan beton. Jika perbedaan suhu yang terjadi melebihi maksimum yang disyaratkan akan menyebabkan teganganinternal pada Beton kemudian menghasilkan "retak termal".
  • 3. Saat ini konstruksi telah berkembang dan memiliki beberapa alternatif yaitu digunakan untuk mengatasi masalah keretakan pada struktur beton masal, untuk mengurangi dan mencegah perbedaan suhu yang signifikan pada inti struktur beton dan permukaan. Ada beberapa material yang biasa digunakan adalah : 1. Precooling of concrete 2. Pozzolan 3. Slag.
  • 4. Sering diabaikan, pendinginan evaporatif agregat kasar (penyemprotan) mengggunakan air dingin atau es batu adalah metode pendinginan yang paling ekonomis. Metode pendinginan yang paling umum, namun mungkin kurang dipahami, adalah mengganti air campuran dengan es. Metode ini mekanismenya yaitu suhu campuran air dapat menurunkan suhu dengan mengekstraksi panas selama perubahan fase dari es ke air. Perbedaan ini penting, karena es lima kali lebih efektif untuk pendinginan daripada air yang didinginkan hingga 40 ° F. Es dapat ditambahkan langsung ke Truck mixer atau ketika saat pengecoran. Es dapat menggantikan sekitar 80% air batch, yang membatasi pendingian yang dapat dicapai dengan es hingga sekitar 20°F. 1 Precooling of concrete
  • 5. 2 Pozzolan Pozzolan adalah bahan yang mengandung senyawa silika atau silika alumina. Ketika dicampur dengan air, pozzolan akan membentuk kalsium hidroksida. Pozzolan mengandung senyawa silika dan alumina dimana bahan pozzolan itu sendiri tidak memiliki sifat seperti semen, Pozzolan dapat digunakan sebagai bahan tambahan pada campuran mortar dengan proses tertentu. Komposisi yang optimal memberikan dampak yang baik pada mortar, membuat mortar mudah bercampur, lebih kedap air, dan kuat tekan mortar menjadi lebih kuat. Penggunaan pozzolan sangat menguntungkan karena menghemat semen, dan mengurangi panas hidrasi yang menyebabkan keretakan parah. Pengaruh Pozzolan pada Beton Panas Rendah Beton efektif dapat menurunkan suhu puncak yang dihasilkan dari proses hidrasi menggunakan pozzolan.
  • 6. 3 Slag Dalam peleburan baja, bijih besi atau besi tua dicairkan dengan II-3 kombinasi batu kapur, delomit atau kapur, pembuatan baja dimulai dengan menghilangkan ion pengotor baja, termasuk aluminium, silikon dan fosfor. Untuk menghilangkan ion pengotor ini, kalsium dibutuhkan dalam batu kapur. Campuran kalsium, aluminium, silikon dan fosfor (slag) yang bereaksi pada suhu 1600º C dan membentuk cairan, ketika cairan ini didinginkan akan membentuk kristal, dapat digunakan sebagai campuran semen dan juga dapat digunakan sebagai pengganti agregat. Pemanfaatan slag sebagai agregat kasar dalam beton. Dengan proporsi variasi slag 60%; 80%; 100% Limbah nikel (slag) adalah sejenis batuan hasil pembakaran feronikel, berwarna abu-abu keperakan dan memiliki sifat seperti batuan serta unsur silikat dan kapur yang terkandung di dalamnya cukup tinggi. Kombinasi sifat-sifat tersebut telah mendorong penelitian tentang penggunaan limbah nikel (slag) sebagai aditif untuk menurunkan suhu beton.
  • 7. II. Spesifikasi 1 Precooling of concrete Spesifikasi dalam penggunaan metode precooling of concrete menggunakan es batu sangat sederhana. Meliputi penyiapan cara dan metode pelaksanaan. Terkadang ketika saat pengecoran ada yang menggunakan air dingin atau es batu pecahan secara langsung. Hal ini sangat efektif dan murah dalam pengerjaanya, es batu yang sudah di siapkan biasanya langsung di campur kedalam campuran beton segar saat pengecoran. Namun perlu diperhatikan kadar air harus tetap terjaga supaya mutu beton juga akan menghasilkan kualitas yang baik pula.
  • 8. Pozzolan ada yang alami dan buatan. Pozzolan alam berasal dari sedimentasi abu lahar vulkanik yang mengandung silika aktif. Pozzolan buatan berasal dari sisa pembakaran tungku serta hasil pemanfaatan limbah yang diolah menjadi abu melalui proses pembakaran. Salah satu jenis pozzolan alam yang sering digunakan adalah bentonit. Standar kualitas pozzolan menurut ASTM C618-92a dibagi menjadi tiga kelas, dimana setiap kelas ditentukan oleh komposisi kimia dan sifat fisiknya. Pozzolan memiliki kualitas yang baik jika jumlah SiO2 + Al2O3 + Fe2O3 tinggi dan memiliki reaktivitas yang tinggi dengan kapur. 2 Pozzolan
  • 9. Pozzolan dibagi menjadi tiga kelas, yaitu: • Kelas N : Pozzolan alam atau hasil pembakaran. Produk dari hasil pembakaran memiliki sifat pozzolan yang baik. • Kelas C: Fly ash yang mengandung CaO di atas 10% yang dihasilkan dari pembakaran batubara lignit atau sub-bituminus. • Kelas F: Fly ash yang mengandung CaO kurang dari 10% yang dihasilkan dari pembakaran batubara lignit atau subbituminus Pozzolan alam memiliki kualitas, bentuk dan warna yang berbeda dari satu endapan ke endapan lainnya. Sifat pozzolan alam pada beton pada dasarnya mirip dengan pozzolan lainnya yaitu memperlambat waktu pengerasan sehingga kekuatan awal beton rendah, bereaksi dengan CaO(OH)2 membentuk senyawa kalsium silikat terhidrasi (CSH) sehingga mengurangi Kandungan CA(OH)2 dalam beton, membuat beton Tahan terhadap air laut dan sulfat.
  • 10. Semen slag diklasifikasikan menurut kinerjanya pada uji aktivitas slag dalam tiga tingkatan: Grade 80, Grade 100 dan Grade 120. Pembeli harus menentukan kadar slag semen yang diinginkan dan data kimia atau data fisik yang akan dilaporkan. 3 Slag
  • 11. III. Metode Pemasangan 1 Precooling of concrete Ada beberapa metode dalam pelaksaan precooling of conrete, yaitu: 1. Dengan cara penyiraman agregat, penggunaan air es, penambahan es pada campuran beton, atau nitrogen cair. 2. Menggunakan aliran air dalam pipa untuk mengurangi panas dibagian dalam beton. 3. Dengan pemasangan isolasi pada permukaan sehingga dapat menahan dan melepas panas secara perlahan lahan agar pendinginan permukaan dapat terkendali.
  • 12. • Langkah pertama dalam merencanakan campuran beton adalah menentukan kebutuhan beton yang direncanakan dan menghitung kebutuhan bahan bangunan. • Selanjutnya, dilakukan uji coba campuran hasil perhitungan material (teoritis). Selama proses trial mix, pengamatan dilakukan pada beton segar yang terbentuk. Ketika beton segar telah memenuhi persyaratan yang ditentukan, maka dapat dilakukan pembuatan benda uji. • Membuat spesimen benda uji, jika spesimen tidak memenuhi kebutuhan beton keras, dalam hal ini dari kuat tekan yang dibutuhkan, maka prosesnya ulangi lagi pada proses nilai faktor semen. Kapan benda uji telah memenuhi persyaratan beton keras, maka dilakukan proses perencanaan beton menggunakan pozzolan selesai. 2 Pozzolan
  • 13. Beberapa metode dalam desain beton : • Metode ACI (American Conceat Institute) yaitu, berdasarkan ukuran agregat tertentu, jumlah perkubik air akan menentukan tingkat kekentalan campuran beton yang pada akhirnya akan mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan (kemungkinan untuk dilaksanakan). • Metode Road Note No.4, metode desain ini menekankan pada efek gradasi agregat untuk kompleksitas pengerjaan. • Metode SK.SNI T-15-1990-03./ Current British Method (D0E), disusun oleh Departemen Lingkungan Inggris pada tahun 1975. • Metode campuran coba-coba, metode coba-coba dikembangkan berdasarkan metode. Metode ACI, Catatan Jalan No.4 dan SK.SNI T-15-1990-03, setelah selesai pelaksanaan dan evaluasi. Metode ini mencoba untuk mendapatkan poripori minimum atau kepadatan beton maksimum berarti bahwa persyaratan agregat kehalusan maksimum untuk mendapatkan persyaratan semen minimum. 3 Slag
  • 14. IV. Kelebihan & Kekurangan 1 Precooling of concrete Kekurangan : • Merusak campuran beton • Pengeringan sedikit lebih lama • Jika es terlalu besar dapat mengganggu campuran beton yang masuk ke tulangan Kelebihan : • Bahan es dan air dingin mudah didapatkan • Ekonomis • Mudah dalam pengerjaan
  • 15. 2 Pozzolan Kekurangan : • Membutuhkan waktu curring yang lama. • Pengikatan antar molekul awalnya terlalu lama sehingga untuk mencapai kuat tekan yang distandarkan oleh SII memerlukan waktu yang cukup lama. • Tidak tahan terhadap air laut dan asam • Perlu menjaga kelembapan beton hingga mengeras. • Perlu dilakukan penelitian mengenai pembuatan semen Pozolan, sekaligus pengaruhnya apabila material ini dicampurkan dengan semen Portland. Kelebihan : • Campuran jelas dapat dihitung skala dengan mudah. • Penggunaan pozzolan akan mengurangi persentase kandungan semen portland terhadap total binder sehingga panas hidrasi yang terjadi pada beton akan berkurang. • Banyak varian dan merk yang beredar dipasaran. • Pengaruh pada kuat tekan beton Pada persentase tertentu, pozzolan akan menaikkan kuat tekan beton. • dll
  • 16. 3 Slag Kekurangan : • Meningkatkan kekuatan beton • Meningkatkan ketahanan terhadap sulfat • Perlu menjaga kelembapan beton hingga mengeras Kelebihan : • Campuran jelas dapat dihitung skala dengan mudah • Pengerjaan bisa langsung dicampur saat pemesaan redymix • Banyak varian dan merk yang beredar dipasaran • beton yang dihasilkan bewarna hitam kehitaman sehingga memperburuk penampilan beton itu sendiri • dapat merugikan lingkungan karena slag merupakan jenis limbah B3
  • 17. D A F T A R P U S A K A